• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Sponge Suberites diversicolor Becking & Lim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Sponge Suberites diversicolor Becking & Lim"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dewi Fransiska Siahaan
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.
    • Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.
    • Ibu Dra. Aswita Hafni Lubis, M.Si., Apt.
    • Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt.
    • Ibu Dr. Marline Nainggolan, M.S., Apt.
    • Ibu Dra. Herawaty Ginting, M.Si., Apt.
    • Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt.
    • Bapak Hari Ronaldo Tanjung S.Si., M.Sc., Apt.
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Farmasi
  • Topik: Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Sponge Suberites diversicolor Becking & Lim
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2015
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang penelitian mengenai sponge Suberites diversicolor Becking & Lim, yang merupakan bagian dari keanekaragaman biota laut Indonesia. Ditekankan bahwa sponge adalah sumber senyawa bioaktif seperti steroid dan triterpenoid yang memiliki potensi medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa tersebut, memberikan wawasan tentang karakteristik kimia dan manfaatnya dalam pengembangan obat.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang menguraikan pentingnya sponge dalam ekosistem laut dan sebagai sumber senyawa bioaktif. Penelitian ini didasari oleh potensi sponge dalam menghasilkan senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat, serta kebutuhan untuk mengeksplorasi lebih lanjut senyawa yang dihasilkan dari sponge Suberites diversicolor.

1.2 Perumusan Masalah

Bagian ini merumuskan tiga pertanyaan utama penelitian, yaitu mengenai karakterisasi simplisia sponge, golongan senyawa kimia yang ada, dan identifikasi senyawa steroid/triterpenoid. Ini menunjukkan fokus penelitian yang jelas dan tujuan yang ingin dicapai.

1.3 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan mencakup kemungkinan karakterisasi simplisia sponge, identifikasi golongan senyawa kimia yang ada, dan kemampuan spektrofotometri UV dan IR dalam mengidentifikasi senyawa tersebut. Hal ini memberikan dasar ilmiah untuk penelitian yang dilakukan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diuraikan untuk mengetahui karakteristik simplisia, golongan senyawa kimia, dan identifikasi senyawa steroid/triterpenoid. Tujuan ini penting untuk memahami kontribusi sponge dalam pengembangan obat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi baru mengenai senyawa kimia aktif dari sponge, serta kontribusinya dalam pengembangan obat dari sumber daya laut. Ini menekankan relevansi penelitian dalam konteks aplikasi praktis di bidang farmasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini mencakup ulasan literatur mengenai sponge, senyawa bioaktif, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Ulasan ini memberikan konteks ilmiah yang mendalam dan mendukung pemahaman tentang pentingnya penelitian ini.

2.1 Uraian Hewan

Uraian tentang habitat, morfologi, dan reproduksi sponge memberikan gambaran menyeluruh tentang spesies ini. Pengetahuan ini penting untuk memahami karakteristik biologis yang mendasari potensi senyawa yang dihasilkan.

2.2 Uraian Kandungan

Bagian ini membahas berbagai senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam sponge, termasuk alkaloid, glikosida, saponin, dan steroid/triterpenoid. Ulasan ini penting untuk mengetahui potensi terapeutik dari senyawa yang diisolasi.

2.3 Metode Ekstraksi

Metode ekstraksi yang dibahas meliputi maserasi dan perkolasi, yang merupakan teknik dasar untuk mendapatkan senyawa dari bahan alam. Penjelasan ini memberikan pemahaman tentang cara efektif untuk mengekstrak komponen bioaktif.

2.4 Kromatografi

Penjelasan tentang berbagai teknik kromatografi, termasuk kromatografi lapis tipis (KLT), memberikan wawasan tentang metode pemisahan yang digunakan dalam penelitian. Ini penting untuk analisis dan identifikasi senyawa yang diisolasi.

2.5 Spektrofotometri

Bagian ini menjelaskan penggunaan spektrofotometri UV dan IR untuk identifikasi senyawa. Pemahaman tentang teknik analitis ini sangat relevan untuk penelitian, karena memungkinkan karakterisasi senyawa secara akurat.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan langkah-langkah yang sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Ini memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang terstruktur dan dapat diulang.

3.1 Alat-alat yang digunakan

Deskripsi alat yang digunakan dalam penelitian memberikan gambaran tentang perangkat yang diperlukan untuk ekstraksi dan analisis. Ini penting untuk memastikan keakuratan dan konsistensi hasil penelitian.

3.2 Bahan-bahan yang digunakan

Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup semua komponen yang diperlukan untuk ekstraksi dan analisis senyawa. Ini memastikan bahwa penelitian dapat direproduksi oleh peneliti lain.

3.3 Penyiapan Sampel

Prosedur pengumpulan dan pengolahan sampel sponge dijelaskan secara rinci. Ini penting untuk memastikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian adalah representatif dan berkualitas tinggi.

3.4 Pembuatan Larutan Pereaksi

Pembuatan larutan pereaksi untuk analisis senyawa kimia dijelaskan. Ini penting untuk memastikan bahwa semua reaksi yang dilakukan selama analisis dapat berlangsung dengan baik.

3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia

Pemeriksaan karakteristik simplisia dilakukan untuk menentukan kualitas dan kuantitas komponen dalam sponge. Ini penting untuk memastikan bahwa hasil ekstraksi adalah valid dan dapat diandalkan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis dan pengujian yang dilakukan. Hasil tersebut kemudian dibahas untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang implikasi dari temuan yang ada.

4.1 Hasil Identifikasi Sponge

Hasil identifikasi sponge memberikan informasi mengenai spesies dan karakteristiknya. Ini penting untuk mengaitkan hasil penelitian dengan spesies yang diteliti.

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia

Karakterisasi simplisia menunjukkan kualitas dan kuantitas senyawa yang ada dalam sponge. Hasil ini penting untuk menilai potensi terapeutik dari senyawa yang diisolasi.

4.3 Hasil Pemeriksaan Senyawa Kimia

Hasil pemeriksaan senyawa kimia menunjukkan keberadaan berbagai golongan senyawa dalam sponge. Ini memberikan gambaran tentang keragaman metabolit sekunder yang ada.

4.4 Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia

Hasil ekstraksi menunjukkan efisiensi metode yang digunakan dalam mengekstrak senyawa dari sponge. Ini penting untuk menilai efektivitas teknik ekstraksi yang diterapkan.

4.5 Hasil Analisis Ekstrak n-Heksan Secara KLT

Analisis KLT memberikan informasi tentang pemisahan senyawa dalam ekstrak n-heksan. Hasil ini penting untuk memahami komposisi kimia dari ekstrak yang dihasilkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini menyimpulkan temuan utama dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut. Ini penting untuk memberikan arah bagi penelitian di masa depan dan aplikasi praktis dari hasil yang diperoleh.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merangkum hasil penelitian dan menegaskan pentingnya senyawa steroid/triterpenoid dari sponge Suberites diversicolor. Ini memberikan gambaran jelas tentang kontribusi penelitian ini.

5.2 Saran

Saran diberikan untuk penelitian selanjutnya, termasuk kemungkinan eksplorasi lebih lanjut tentang senyawa lain dari sponge dan aplikasi medisnya. Ini menunjukkan komitmen untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis.

Referensi Dokumen

  • Suberites diversicolor ( Becking & Lim )

Gambar

Gambar                                                                                                        Halaman
Gambar 2.1  Struktur tubuh porifera
Gambar 2.2 Tipe aliran air pada porifera
Gambar 2.5 Tipe mikrosklera
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik simplisia dari talus Kappaphycus alvarezii (Doty) adalah kadar air 8,64%, kadar sari larut dalam air 22,5%, kadar sari larut dalam etanol 1,10%, kadar abu

Hasil karakterisasi simplisia rimpang temu putih diperoleh kadar air 7,33%; kadar sari yang larut dalam air 18,91%; kadar sari yang larut dalam etanol 7,62%; kadar abu total

Hasil karakterisasi simplisia kulit buah jeruk bali diperoleh kadar air 8,65%; kadar sari yang larut dalam air 16,22%; kadar sari yang larut dalam etanol 12,87%; kadar abu

Hasil karakterisasi simplisia lada hitam diperoleh kadar air 8,595%; kadar sari yang larut dalam air 7,388%; kadar sari yang larut dalam etanol 11,415%; kadar abu total 5,013%;

Hasil karakterisasi simplisia rimpang lempuyang gajah diperoleh kadar air 7,98%; kadar sari yang larut dalam air 13,42%; kadar sari yang larut dalam etanol 9,19%; kadar abu

Karakterisasi simplisia meliputi penetapan kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan susut pengeringan,

karakterisasi simplisia, isolasi senyawa steroid/triterpenoid dari sponge Chalinula. sp dan identifikasi isolat yang diperoleh secara spektrofotometri

Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk simplisia antara lain penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air dan etanol, penetapan kadar abu total dan kadar abu tidak