Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE BAHAYA MENGKONSUMSI
JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG
DK 38315 /Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh :
Triani Saputri P.I. 51910213
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
57 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Triani Saputri Pandji Indra
Tempat Tanggal Lahir: Bandar Lampung, 31 Januari 1991
Pendidikan :
- TK Pertiwi Pahoman Bandar Lampung - SDN 2 Teladan Rawa Laut Bandar Lampung - M.Ts N 1 Tanjung Karang Bandar Lampung - SMA N 4 Bandar Lampung
- D1 Desain Grafis Teknokrat Bandar Lampung Alamat : Jl Tubagus Ismail Dalam Gg.Kubang Sari IV No. 8
Sekeloa Bandung
Email : trianisaputripandjiindra@yahoo.co.id
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
ABSTRAK ... iii
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 4
I.6 Manfaat Perancangan ... 4
BAB II BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG ... 5
II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan ... 5
II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food ... 5
II.1.2 Makanan ... 6
II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food ... 7
II.2 Masyarakat Kota Bandung ... 13
II.3 Hasil Penelitian ... 14
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18
III.1 Target Audiens ... 18
vii
III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 19
III.2.2 Strategi Kreatif ... 20
III.2.2.1 Perancangan Kampanye ... 20
III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan ... 20
III.2.2.1.2 Definisi Kampanye ... 21
III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye ... 21
III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan ... 22
III.2.2.3 Rasionalisasi Visual ... 22
III.2.3 Strategi Media ... 23
III.2.3.1 Tinjauan Umum Website ... 23
III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website ... 23
II.2.3.1.2 Fungsi Website ... 24
III.2.3.2 Media Utama ... 24
III.2.3.3 Media Pendukung... 26
III.2.4 Strategi Distribusi... 27
III.3 Konsep Visual ... 29
III.3.1 Identitas Visual... 29
III.3.2 Format Desain ... 29
III.3.3 Tata Letak (Layout) ... 30
III.3.4 Tipografi ... 30
III.3.5 Ilustrasi ... 31
III.3.6 Warna ... 32
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 33
IV.1 Teknis Produksi Media ... 33
IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 33
IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 33
IV.2 Tampilan Media ... 34
IV.2.1 Media Utama ... 34
IV.2.2 Media Pendukung ... 37
IV.2.2.1 Web Banner ... 37
viii
IV.2.2.3 Brosur ... 38
IV.2.2.4 X-Banner ... 39
IV.2.2.5 Sosial Media ... 40
IV.2.2.6 Baju ... 41
IV.2.2.7 Tote Bag ... 41
IV.2.2.8 Mouse Pad ... 42
IV.2.2.9 Pena ... 42
IV.2.2.10 NoteBook ... 43
IV.2.2.11 Gantungan Kunci ... 43
IV.2.2.12 Stiker ... 44
IV.2.2.13 Gelas ... 44
IV.2.2.14 Piring ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
46 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Dari Buku :
Ardhi, Y. (2013). Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta:
TAKA Publisher.
Bahari, H. (2013). Anda Harus Tahu! Makanan-Makanan Pemicu Penyakit
Kanker dan Jantung. Jogjakarta: Buku Biru.
Dermawan, Deni., & Permana, Deden Hendra. (2013). Desain dan Pemrograman.
Bandung : P.T Remaja Rosdakarya
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Oetoro, S., Parengkuan, E., Parengkuan, J. (2013). Smart Eating: 1000 Jurus
makan pintar & hidup bugar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, R. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta:
Rajawali Pers
Subarja, L.M. (2012). Buku Pintar Panduan Terlengkap Hidup Sehat.
Yogyakarta: Aulya Publishing.
Swara, P. (1994). Waspada Sebelum Celaka. Semarang: Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara.
Widianarko, B. (2002). Tips Pangan, Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan.
47 Sumber Dari Internet :
Andi Imam Arundhana S.Gz. Kebijakan larangan junk food-berbagai strategi.
Tersedia di http://catatanseorangahligizi.wordpress.com/download/
[4 April 2014]
Bimbingan Gratis Tuk Semua. Macam Junk Food yang Sangat Berbahaya Bagi
Kesehatan.
Tersedia di http://www.bimbingan.org/macam-junkfood.htm [8 Mei 2014]
Format. Warna RGB vs CMYK
Kamus Bahasa Indonesia Online. Arti Kata.
Tersedia di http://kamusbahasaindonesia.org/komunikasi/mirip [8 Mei
2014]
OKEHEALTH | DETAIL HEALTH & FIT .10 Makanan Junk Food Menurut
WHO (I)
Tersedia di http://health.okezone.com/read/2012/03/18/486/595275/large
[18 Maret 2012]
Sihnu Bagus.All About Theory.
Tersedia di
http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html [2 Maret 2010]
Thursinasatria (2010). STOP FAST FOOD !!!.
48 [22 Desember 2010]
TIPS ARTIKEL KESEHATAN. EFEK BERBAHAYA MAKAN JUNK FOOD
Tersedia di
v KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi
penulis kekuatan untuk menyelesaikan laporan yang mengambil permasalahan
seputar Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan di Kota Bandung ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam juga penulis
curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Laporan ini berjudul Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk
Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung, diajukan sebagai salah satu
tugas, sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah swt, orang tua,
pembimbing, teman-teman terdekat dan semua pihak yang telah membantu dalam
perancangan laporan ini. Akhir pengantar, semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua yang membacanya.
Bandung, 11 Agustus 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup. Jika tubuh sudah tidak
sehat, maka aktivitas sehari-hari kurang menjadi maksimal bahkan ada yang tidak
bisa melakukan aktivitas karena kendala kesehatan. Kesibukkan atau aktivitas
padat masyarakat kota Bandung, sering kali dapat membuat masyarakat
mengenyampingkan pentingnya kesehatan. Salah satunya memilih makanan yang
akan dikonsumsi dengan cara sembarangan memilih. Menurut Subarja (2012)
seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Perubahan pada pola hidup dan pola
makan telah menyebabkan maraknya muncul makanan-makanan yang tidak sehat
atau lebih dikenal dengan sebutan junk food. Makanan yang termasuk dalam
golongan junk food adalah semua makanan yang kandungan garam, gula, lemak
dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit serta pengolahan yang
menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti zat aditif yaitu bahan yang
ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan
diberikan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa, dan memantapkan
kesegaran produk makanan”. Makanan yang paling mudah termasuk dalam jenis
ini adalah keripik yang mengandung garam berlebih, permen yang mengandung
gula buatan, makanan cepat saji yang digoreng dan minuman soda atau minuman
berkarbonasi. Jenis junk food yang banyak disukai adalah makanan cepat saji yang
ada di restoran fast food karena jenis junk food ini memiliki citarasa yang lezat
dan enak, penampilan luar yang menarik perhatian sehingga dapat menggugah
selera konsumen dan secara ekonomi harga junk food yang relatif terjangkau
membuat masyarakat tergiur untuk mengkonsumsinya. Sedangkan nilai gizi dan
dampak negatif mengkonsumsi junk food tidak diperhitungkan oleh para
konsumen. Keberadaan junk food yang beredar di restoran-restoran fast food ini
yang membuat junk food digemari masyarakat.
Mengkonsumsi junk food secara terus-menerus menurut ahli pakar
kesehatan Widianarko (2002) mengatakan “mengkonsumsi junk food beresiko
2
kanker, dan jantung yang dahulu banyak diderita oleh orangtua dan sekarang
kemungkinan besar penyakit-penyakit tersebut akan terjadi pada kaum muda
apabila junk food dijadikan sebagai makanan favorite dan menjadi makanan
pokok sehari-hari”. Selama ini banyak yang mengira bahwa jika masih muda,
beraktivitas fisik teratur, dan tidak merokok, maka risiko untuk terkena penyakit
jantung lebih rendah, bahkan meski terkadang masih mengkonsumsi junk
food sekali atau dua kali dalam seminggu. Menurut penelitian gabungan oleh
University of Minnesota School of Public Health (UM) dan National University of Singapore’s (NUS) Saw Swee Hock School of Public Health, faktor-faktor seperti usia, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik mungkin memiliki pengaruh
lebih sedikit terhadap risiko penyakit jantung koroner, bila dibandingkan dengan
kebiasaan mengkonsumsi junk food. Dalam penelitian tersebut, partisipan yang
mengkonsumsi junk food lebih sering adalah yang berusia lebih muda, yang lebih
aktif secara fisik, paling sedikit terkena tekanan darah tinggi, dan lebih sedikit
merokok. Namun sebaliknya, menurut Dr. Ho Kay Woon, konsultan di
Departemen Kardiologi, National Heart Centre Singapore (NHCS) ternyata
mengkonsumsi junk food memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit
jantung koroner, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara
mengkonsumsi junk food terus menerus dan penyakit jantung koroner.
Dari hasil wawancara pakar psikologi Harzafitri mengatakan bahwa
kehidupan masyarakat kini yang kian modern dengan mobilitas tinggi menuntut
masyarakat untuk serba cepat dan instan, termasuk dalam hal makan. Hal ini
menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, ditambah lagi sifat masyarakat yang
konsumtif, maka ancaman gangguan kesehatan akan siap menerjang. Menurut ahli
pakar kesehatan Widianarko (2002) memberikan pendapatnya bahwa segala
macam penyakit berbahaya akan menghampiri dengan mudah masuk kedalam
tubuh yang dikarenakan salah satu faktornya adalah pola makan yang kurang baik.
Sehingga pola konsumsi, terlebih konsumsi junk food menjadi sangat penting
untuk diperhatikan dan dikurangi.
Dengan demikian junk food menjadi suatu permasalahan yang perlu
diselesaikan setidaknya diminimalisir, sebab hal ini dapat berbahaya bagi
3
dilakukan oleh penulis untuk hal ini adalah membuat penyelesaian masalah yang
berisikan sebuah informasi tentang bahaya mengkonsumsi junk food bagi
kesehatan masyarakat di kota Bandung.
I.2 Identifikasi Masalah
Junk food dikatagorikan sebagai makanan yang kurang sehat karena
makanan tersebut dianggap hanya mengenyangkan saja, tanpa memberikan efek
baik bagi kesehatan. Dengan mengacu kepada uraian diatas, penulis
mengidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi faktor para konsumen
memilih mengkonsumsi junk food sehinggga junk food dikatagorikan menjadi
makanan yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Adapun uraian permasalahannya adalah sebagai berikut:
- Kesibukan dan aktivitas sehari-hari menjadikan junk food bagian dari
- Harga junk food relatif terjangkau oleh masyarakat kota Bandung.
I.3 Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan
masalah dapat difokuskan kepada :
Bagaimana menghimbau dan menginformasikan bahaya junk food bagi
kesehatan serta mengajak masyarakat di Bandung untuk menghindari dan
meninggalkan konsumsi junk food?.
I.4 Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibatasi ialah bahaya mengkonsumsi junk food
bagi kesehatan yaitu junk food yang berjenis makanan cepat saji yang ada pada
4
delapan belas sampai dua puluh tiga tahun. Tempat dan waktu yang akan
digunakan untuk melakukan tindakan penyelesaian masalah adalah di lingkungan
kampus yang ada di kota Bandung dengan waktu jangka panjang yaitu enam
bulan yang akan dimulai pada awal bulan September 2014 sampai akhir bulan
Februari 2015.
I.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini, yaitu :
- Agar masyarakat Bandung menyadari bahaya mengkonsumsi junk food.
- Agar masyarakat Bandung mengurangi tingkat mengkonsumsi junk food.
I.6 Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan ini, yaitu :
- Masyarakat Bandung dapat terhindar dari penyakit berbahaya di usia muda
akibat kandungan yang ada pada junk food.
5 BAB II
BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN
MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG
II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995) seorang pemerhati
kesehatan, medefenisikan Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,
sosial, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga
ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial seseorang.
Menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992
mendefinisikan Kesehatan ialah Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh manusia.
Karena jika sehat maka aktivitas pun akan lancar. Oleh karena itu, masyarakat
harus tahu tentang kesehatan, setidaknya tahu tentang kondisi diri sendiri.
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua
organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Junk food adalah makanan yang kurang baik apabila sering dikonsumsi
oleh masyarakat, karena junk food tidak mengandung bahan yang baik untuk
dibutuhkan oleh tubuh. Definisi junk food menurut Oetoro, S (2013) seorang
Dokter Spesialis Gizi mengatakan “Junk food kerap dikenal sebagai makanan
yang tidak sehat (makanan sampah). Junk food mengandung jumlah lemak yang
besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi
tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral” sehingga dapat memicu
segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker. Seorang
ahli kesehatan Parengkuan (2013) mengatakan “Junk food atau makanan sampah
ini dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau karena minim
kandungan nutrisi. Selain itu, junk food juga mengandung zat-zat tidak sehat yang
akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus”. Dalam hal ini
6
menjadi ancaman utama bagi kesehatan karena makanan-makanan yang
disediakan banyak mengandung lemak jenuh, sodium, zat aditif, dan masyarakat
lebih sering memilih mengkonsumsi makanan seperti ini yang akhirnya akan
menjadi junk food sehingga membahayakan kesehatan.
II.1.2 Makanan
Kesehatan yang baik tentu saja didukung oleh beberapa faktor pendukung,
seperti faktor makanan. Sensurita seorang ahli gizi berpendapat saat di wawancara
pada November 2013 mengatakan bahwa Makanan adalah bahan utama yang
diperlukan oleh tubuh. Makanan berasal dari hewani dan tumbuhan, makanan
dikonsumsi oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga atau energi dan nutrisi
untuk berlangsungnya kehidupan beraktifitas sehari-hari. Selain itu makanan juga
membantu memberikan ketahanan tubuh serta sebagai penentu kualitas
pertumbuhan.
Namun dalam hal memilih makanan, ada hal-hal tertentu yang harus
diperhatikan agar kegiatan makan dapat menjadi sesuatu yang baik bagi kesehatan
tubuh. Karena sesunggguhnya kesehatan terganggu atau penyakit yang datang
sebagian besar bersumber dari makanan dan bagaimana cara mengkonsumsinya.
Untuk menunjang kesehatan yang baik dan bisa beraktivitas secara normal, ahli
gizi Sensurita mengatakan Tubuh butuh mengkonsumsi makanan yang sehat
bergizi atau tidak berbahaya bagi kesehatan.Makanan bergizi tidak harus berupa
makanan yang berharga mahal dan lezat, tetapi yang terpenting adalah zat-zat
yang terkandung di dalamnya. Makanan bergizi harus mengandung energi
pembangun, dan pengatur dalam jumlah yang seimbang. Makanan seimbang yang
dimaksud haruslah memiliki kandungan zat gizi yang meliputi: karbohidrat,
lemak, protein, mineral, dan vitamin.
Bahari, H (2013) seorang ahli kesehatan, mengatakan “Banyak jenis
makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari merupakan penyebab bagi timbulnya
dua penyakit mematikan peringkat teringgi di dunia yaitu kanker dan jantung.
Termasuk jenis-jenis makanan yang akhirnya menjadi junk food yang sangat
7
food tersebut biasanya tidak langsung dirasakan, namun secara perlahan akan
dapat menurunkan tingkat kesehatan seseorang yang mengkonsumsinya”.
II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food
Seperti yang sudah diuraikan di atas menurut beberapa ahli gizi dan dokter
tentang junk food maka junk food dapat disimpulkan sebagai makanan yang
mengandung sedikit vitamin, protein, mineral dan mengandung banyak sodium,
lemak jenuh, dan kolesterol. Apabila kandungan zat ini terlalu banyak di dalam
tubuh, dapat menimbulkan banyak penyakit. Dalam hal ini dokter menyampaikan
makanan yang berada di restoran fast food saat ini menjadi suatu ancaman, karena
makanan-makanan yang di jual di restoran fast food apabila secara terus menerus
dikonsumsi maka akan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Menurut WHO (World
Health Organizaton), jenis-jenis makanan junk food yang dilihat dari jenis
makanan cepat saji beserta dampak yang di timbulkan adalah sebagai berikut :
- Makanan gorengan
Makanan ini pada umumnya memiliki kandungan kalori, kandungan lemak dan
oksidanya yang cukup tinggi. Jenis makanan yang termasuk junk food salah
satunya adalah french fries, bila dikonsumsi secara rutin dan terus menerus akan
dapat menyebabkan obesitas dan sakit jantung korener. French fries juga banyak
mengandung sodium atau garam.
Gambar II.1 French Fries
8
- Makanan yang banyak mengandung gula.
Mengandung banyak gula, misalnya, minuman bersoda. Gula, tertutama gula
buatan, sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan
penyakit diabetes, kerusakan pada gigi , dan menyebabkan obesitas. Minuman
bersoda mengandung paling banyak gula, sementara kebutuhan gula dalam tubuh
tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari.
Gambar II.2 Minuman Bersoda
Sumber : http://us.images.detik.com/content/2012/12/29/900/soda2.jpg (17 Juni 2014)
- Makanan dari daging berlemak
Fried chicken makanan ini mengandung kadar protein, vitamin dan mineal yang
baik bagi pertumbuhan. Akan tapi makanan ini juga mengandung lemak jenuh dan
kolestrol, ditambah dengan zat kimia di dalamnya dimana kandungan-kandungan
tersebut telah divonis sebagai penyebab utama pernyakit jantung koroner dan
berbagai macam kanker ganas.
Gambar II.3 Fried Chicken
9 - Olahan keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan
hingga gula darah meninggi. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi
seperti ini sering menyebabkan penumpukan lemak dan gula sehingga dapat
terkena diabetes. Contohnya adalah pizza karena mengandung cream keju di
dalamnya.
Gambar II.4 Pizza
Sumber :
http://mycandymagz.com/wp-content/uploads/2013/02/pizza-cheese-melting.jpg (21 Mei 2014)
- Makanan manis beku
Ice cream termasuk golongan ini, cake beku dll. Golongan ini punya tiga masalah
karena mengandung mentega dan pemanis tinggi yang menyebabkan obesitas
karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan juga karena temperature rendah
sehingga mempengaruhi usus.
Gambar II.5 Ice Cream Sumber :
10 - Makanan daging olahan
Makanan ini mengandung garam nitrit, natrium dan juga pengawet makanan.
Seluruh kandungan tersebut akan dapat menyebabkan kanker. Contohnya adalah ,
burger dapat memberatkan beban hati/lever, mengguncangkan tekanan darah dan
memberatkan kerja ginjal.
Gambar II.6 Burger
Sumber : http://www.seriouseats.com/images/2013/07/20130713-fried-chicken-cole-slaw-sandwich-8.jpg (17 Juni 2014)
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut adalah kandungan yang banyak
terdapat pada junk food yang dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya.
Kandungan-kandungan tersebut menurut wawancara kepada seorang ahli dokter
Harzady adalah:
- Sodium banyak ditemukan pada makanan. Sodium adalah bagian dari garam yang banyak terdapat pada french fries, ayam goreng, burger, cheese burger,
pizza. Sodium tidak boleh terlalu banyak dalam tubuh. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari lima ratus
miligram. Ini sama dengan seperempat sendok teh. Bila sodium terlalu banyak
dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan
darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya
11
Gambar II.7 Mengkonsumsi Garam/ Sodium Sumber : http://static.ddmcdn.com/gif/ -sodium -1.jpg
(9 Mei 2014)
- Lemak jenuh berbahaya buat tubuh karena zat ini merangsang hati dan memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara.
Ada yang dihasilkan oleh tubuh dan ada yang berasal dari produk hewan yang
dimakan. Sebenarnya, tidak perlu menambahkan kolesterol untuk masuk ke
dalam tubuh karena tubuh sudah menghasilkan sendiri kolesterol. Bila
jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang
seharusnya mengalir ke seluruh tubuh, sehingga berbahaya sekali kalau
sampai aliran darah dan oksigen yang masuk ke otak tersumbat. Tingginya
jumlah lemak jenuh akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan
kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah
kanker usus.
Gambar II.8 Mengkonsumsi Lemak Jenuh
12
- Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit
gula atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, eskrim,
dan cake mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta
mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak
satu kaleng minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula.
Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau
satu sendok teh sehari. Bayangkan kalau minum minuman bersoda dua sampai
tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula yang menumpuk di dalam tubuh.
Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi
juga mengandung kafein dan zat-zat aditif lainnya. Dan untuk menetralisir
satu kaleng minuman bersoda membutuhkan tiga puluh dua gelas air putih.
Gambar II.9 Mengkonsumsi Minuman Bersoda Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/-l2FvaJEFtf0/UGMAEEV37sI/AAAAAAAAAYw/BdapdnRRh34/s1600/Bahaya+Minum +Minuman+Bersoda+www.Kumpulanpertanyaansulit.blogspot.com.jpg
(9 Mei 2014)
Dalam tubuh usus merupakan tempat pencernaan makanan. Oleh karena
itu perlu diperhatikan adanya pemeliharaan usus dengan cara memperhatikan
makanan yang akan dikonsumsi. Makanan yang susah dicerna akan memperburuk
keadaan usus dan mempengaruhi cara kerja bagian organ lainnya. Berikut adalah
bentuk usus dalam keadaan sehat dan setelah diisi dengan makanan tidak sehat
13
Gambar II.10 Bentuk Usus Dalam Keadaan Sehat
Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-10.jpg (8 Mei 2014)
Gambar II.11 Bentuk Usus Sudah Tercemar Makanan Tidak Sehat Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-7.jpg
(8 Mei 2014)
II.2 Masyarakat Kota Bandung
Menurut Subarja, L.M. (2012) seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis seringkali membuat manusia mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus-menerus
sehingga menjadi junk food”.Saat ini, banyak yang tidak asing dengan makanan
seperti fried chicken, pizza, french fries, hamburger, donat, dan sejenisnya. Tentu
sebagian besar masyarakat di Kota Bandung sudah sangat mengenalnya. Bahkan
14
santapan sehari-hari, terlebih bagi kaula muda. Makanan yang termasuk dalam
kategori junk food tersebut dengan sangat mudah dapat ditemui di mall,
supermarket, sampai area pemberhentian perjalanan. Kemunculannya yang
menjamur tersebut memperlihatkan bahwa makanan jenis ini mendapat tempat di
hati masyarakat Bandung. Kemasan junk food yang cenderung lebih menarik
dibandingkan makanan lokal yang sehat menjadi salah satu faktor masyarakat
memilih junk food sebagai menu makanan yang dipilih masyarakat Bandung.
Kemasan yang terkesan memberikan kesan gengsi yang tinggi ini mampu
membuat konsumen tetap mengkonsumsi makanan ini meskipun masyarakat
sudah mengetahui dampak negative yang diberikan yaitu akan menjadi junk food
dan akan membahayakan tubuh.
Gaya hidup dan rutinitas yang sibuk membuat masyarakat Bandung
terdorong untuk mengkonsusmsi junk food yang berada di restoran fast food
karena itu dapat membantu menghemat waktu. Junk food menjadi pilihan para
masyarakat di kota Bandung sehingga membentuk pola makan yang tidak baik.
II.3 Hasil Penelitian
Proses pencarian data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuisioner kepada lima puluh
masyarakat Bandung yang terdapat di restoran fast food modern dan popular.
Tempat-tempat tersebut termasuk kedalam pencarian data karena pusat junk food
yang banyak di datangi oleh para masyarakat Bandung. Penulis memilih
penelitian secara random atau acak untuk bagian tempat-tempat yang akan
didatangi untuk meneliti. Sedangkan penulis memilih cara purposif atau sengaja
untuk memilih responden.
Penulis melakukan penyebaran kuisioner pertama pada tanggal 28
November 2013 yang dilakukan disejumlah restoran makanan cepat saji. Berikut
adalah pertanyaan kuisioner dilengkapi dengan pilihan jawaban Iya dan Tidak
15
Tabel II.1 Hasil Analisa Kuisioner Pertama Pada Masyarakat Bandung
Kuisioner Makanan Cepat Saji
No. Pertanyaan Jumlah
Responden Iya Tidak
1. Apakah Anda menyukai makanan cepat saji? 50 41 9
2.
Apakah makanan cepat saji mempunyai daya tarik yang lebih dibanding dengan makan tradisional?
50 39 11
3.
Menurut Anda saat ini Apakah memilih makanan cepat saji bisa dikatagorikan sebagai gaya hidup yang dapat menaikan status sosial?
50 27 23
4.
Setujukah Anda bila makanan cepat saji adalah solusi yang tepat dalam memilih makanan disaat banyak kesibukan?
50 48 2
5.
Dengan penyajian yang cepat apakah membuat Anda lebih berpikir untuk lebih mengkonsumsi makanan cepat saji ?
50 27 23
Penulis dapat menarik garis besar dari hasil jawaban yang diberikan
responden bahwa responden banyak menyukai makanan cepat saji dikarenakan
cita rasa yang enak, penyajian yang cepat dan harga terjangkau membuat
responden banyak menyukai makanan cepat saji.
Hal yang membuat responden merasa lebih tertarik untuk mengkonsumsi
makanan cepat saji dikarenakan tempat-tempat yang disediakan makanan cepat
saji mempunyai fasilitas yang memberikan keyamanan serta penyajian yang lebih
16
dibanding makanan tradisonal karena makanan tradisional yang penyajiannya
lebih lama dan membosankan untuk menunggu.
Dilihat dari gaya hidup, responden beranggapan bahwa dengan
mengkonsomsi makanan cepat saji dapat menaikan status sosial yang membuat
pemikiran merasa bangga dan keren seseorang dengan alasan dikarenakan
tempat-tempat yang bagus menjadikan seseorang berpikiran demikian.
Dilihat dari hasil kebiasaan responden yang sibuk banyak responden
menjadikan makanan cepat saji sebagai pilihan menu makan responden dikala
sedang sibuk khususnya sibuk dalam hal pekerjaan karena dapat cepat membantu
mengganjal perut yang lapar lebih cepat.
Pada pola pikir menghasilkan jumlah responden lebih berpikir
mengkonsumsi makanan cepat saji karena membuat hidup praktis dan tidak
merepotkan.
Analisis menggunakan kuisioner kedua yang disebar di kampus-kampus
Bandung pada Senin tanggal 26 Mei 2014 dengan responden lima puluh anak
muda masyarakat Bandung laki-laki dan perempuan.
Tabel II.2 Hasil Analisa Kuisioner Kedua Pada Masyarakat Bandung
Melihat dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan kepada responden,
17
junk food dan menyukai junk food. Jenis junk food yang banyak disukai anak
muda Bandung adalah makanan cepat saji yang banyak di sediakan di restoran
fast food. Dengan begitu anak muda Bandung dapat terancam penyakit di masa
yang akan datang seperti jantung, kanker dan diabetes yang merupakan penyakit
pembunuh utama di dunia. Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota
School of Public Health, meneliti tentang efek berbahaya dari junk food yaitu
makan junk food dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan dua
puluh tujuh persen lebih besar untuk terserang diabetes dan lima puluh enam
persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang
jarang atau tidak pernah makan junk food. Bahkan partisipan yang diketahui
makan junk food empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan
jantung meningkat hingga delapan puluh persen. Masyarakat Bandung juga sudah
banyak yang menyadari dampak negative junk food, namun tetap saja
mengkonsumsi junk food. Maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat
Bandung yang sibuk dengan rutinitas yang padat membuat masyarakat terdorong
untuk memilih junk food sebagai menu pilihan makanan dan menjadi salah satu
gaya hidup sehingga dapat membahayakan diri masyarakat khususnya anak muda
18 BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Target Audiens
Target Audiens tertuju pada anak muda di kota Bandung.
- Geografis
Kampus wilayah kota Bandung.
- Demografis
Usia : 18-23 tahun
Gender : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan: D3 dan S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Ekonomi : Menengah Ke Atas
- Psikografis
Psikografis yang dituju adalah anak muda yang mengenyampingkan
atau kurang memperhatikan kesehatan dan mempunyai aktivitas dan
rutinitas yang sibuk, sehingga menjadikan junk food sebagai menu
pilihan makanan favorite dan untuk dikonsumsi terus-menerus.
- Consumer Insight dan Consumer Journey
Consumer Insight: suatu keinginan yang ada di dalam benak
seseorang. Anak muda saat ini sangat menginginkan hidup serba
praktis dan instant serta bergengsidalam melakukan berbagai aktivitas
termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan.
Consumer Journey: suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh
seseorang setiap harinya. Bangun tidur terlalu siang, pergi kekampus
terlambat, pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang semakin
modern dalam penggunaan gadget menyukai menghabiskan waktu di
tempat-tempat yang memberikan fasilitas internet secara gratis dan
memberikan kesan bergengsi di tempat-tempat bergengsi tersebut
19 III.2 Strategi Perancangan
Strategi perancangan pada dasarnya merupakan suatu manajemen
komunikasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah bentuk
media. Penulis akan membuat solusi dari permasalahan bahaya junk food bagi
kesehatan ini dengan membuat sebuah perancangan kampanye. Pembuatan
konsep perancangan kampanye yang ingin disampaikan ke target audiens
diharapkan dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
III.2.1 Pendekatan Komunikasi
Komunikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu
penyampaian pesan yang menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk
memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, dan prilaku baik berupa lisan
atau tulisan. Dengan adanya kampanye sosial ini diharapkan dapat mengatasi
permasalahan masyarakat agar dapat menyadari bahaya mengkonsumsi junk food
bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung. Dalam kampanye tersebut, akan
menggunakan cara pendekatan verbal dan pendekatan visual yaitu:
- Pendekatan Verbal
Pedekatan dilakukan melalui sudut pandang kesehatan yang sifatnya
serius. Maka penulis memilih gaya bahasa yang dapat mengingatkan
dengan cara menginformasikan tentang bahaya junk food sehingga target
audiens dapat mengetahui tentang junk food serta dampak yang diberikan
akibat mengkonsumsi junk food. Bahasa yang digunakan yaitu dengan
menggunakan bahasa Indonesia agar mudah tersampaikan dan dimengerti
dengan baik kepada target audiens.
- Pendekatan Visual
Pendekatan visual diambil dari dampak konsumsi junk food. Visual yang
akan ditampilkan adalah mengutamakan tipografi sebagai tagline dan
visual gambar fotografi yang menggambarkan dampak konsumsi junk food
mengandalkan ekspresi wajah dan gambar junk food. Dengan kata lain,
penggabungan gambar dan tipografi dapat menciptakan persepsi
tanggapan masyarakat dengan mudah. Gaya visual yang ditampilkan
20
target audiens dapat mengerti seperti yang diharapkan. Referensi visual
yang akan ditampilkan adalah seperti berikut:
Gambar III.1 Referensi Visual
Sumber: http://img.okeinfo.net/content/2014/04/09/486/967745/Z1QUgnSbcJ.jpg (12 Juli2014)
III.2.2 Strategi Kreatif
Banyaknya media informasi mengenai masalah junk food nampaknya
belum cukup untuk masyarakat khususnya para anak muda agar mengurangi
konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dan memberitahukan bahaya
bahaya apa saja bila mengkonsumsi junk food secara terus-menerus. Oleh karena
itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk menyampaikan masalah junk food secara
mendetail. Fungsinya yaitu untuk memudahkan penyampaian informasi atau
pengetahuan kepada target audiens sehingga informasi yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik. Strategi kreatif yang digunakan adalah membuat
Perancangan Kampanye.
III.2.2.1 Perancangan Kampanye III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski Perancangan adalah
penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dan menurut
Al-Bahra Bin Ladjamudin Perancangan adalah kemampuan untuk membuat
beberapa alternatif pemecahan masalah.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
21
rencana yang akan dilakukan agar rencana tersebut dapat berjalan atau berfungsi
dengan baik.
III.2.2.1.2 Definisi Kampanye
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2012, pengertian dari
kampanye ialah gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, berpropaganda,
mengadakan aksi, dan sebagainya. Berikut definisi kampanye menurut beberapa
ahli komunikasi :
- Rosady Ruslan, dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations mendefinisikan Kampanye adalah salah satu usaha yang
terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik, atau
meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
- Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian
tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan
efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara
berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Dari beberapa definisi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kampanye
adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana yang bertujuan untuk
memberikan informasi, mendidik, dan membentuk suatu perubahan sosial yang
dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye
Menurut beberapa sumber ahli komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder,
2002; Klingemann & Rommele, 2002) menjabarkan jenis-jenis kampanye yaitu,
Kampanye Produk adalah kampanye yang berorientasi pada produk,
umumnya terjadi di lingkungan bisnis, berorientasi komersial, seperti peluncuran
produk baru. Kampanye Kandidat adalah kampanye yang berorientasi pada
kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik.
Kampanye Sosial adalah kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-
22
Dari uraian tersebut penulis menetapkan kampanye bahaya mengkonsumsi
junk food bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung adalah kampanye sosial.
Penulis juga menentukan kegiatan kampanye ini merupakan salah satu upaya
pemerintah dinas kesehatan untuk melakukan program pemerintah yaitu
mendukung kesehatan nasional pembangunan kesehatan tentang pengawasan
makanan dan minuman dan salah satunya adalah mengurangi tingkat
mengkonsumsi junk food. Upaya pemerintah melalui dinas kesehatan ini
tercantum dalam PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KOTA
BANDUNG tentang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan di kota
Bandung. Kampanye Sosial yang akan dilakukan adalah di kampus-kampus yang
ada di kota Bandung dengan cara mendatangi kampus-kampus dan
membagi-bagikan hal-hal yang berkaitan dengan kampanye bahaya junk food.
III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan
Pendekatan yang digunakan adalah informatif dan persuasif. Dimana
pendekatan informatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya
mengkonsumsi junk food bagi kesehatan lewat berbagai media utama dan media
pendukung. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para target audiens untuk
mengurangi tingkat konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dengan
beberapa bantuan media pendukung.
III.2.2.3 Rasionalisasi Visual
Pendekatan visual yang akan dilakukan pada program ini adalah:
- Menggunakan logo, sebagai identitas yang akan digunakan pada media-media baik media-media utama dan media-media pendukung sehingga media-media tersebut
memiliki identitas yang jelas.
- Tipografi yang dipakai adalah font-font sans serif dan script. Digunakan sans serif sebagai body teks karena jelas dan mudah terbaca dan script
sebagai tagline agar lebih bisa membuat kesan tersendiri yang sesuai
dengan kampanye bahaya junk food.
23
- Menggunakan tagline yang mudah diingat dan dimengerti oleh target audiens.
III.2.3 Strategi Media
Dilihat dari permasalahan yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu
media diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan. Strategi
media yang akan dipakai untuk melakukan Kampanye Sosial Bahaya
Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat Di Kota Bandung, yaitu
Media Komunikasi sebagai media utama dengan menggunakan Website. Media
tambahan lainnya juga dapat membantu sebagai media pendukung. Media
pendukung berguna untuk membantu keefektifan media utama agar penyampaian
pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada target audiens.
III.2.3.1 Tinjauan Umum Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi yang bisa di akses dari seluruh dunia melalui jaringan
internet. Bisa berisi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,
video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Deni
Dermawan, 2013).
III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website
Jenis-jenis website berdasarkan sifatnya, antara lain:
- Website dinamis adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi
yang selalu berubah-ubah setiap saat.
- Website statis adalah website yang contentnya sangat jarang diubah.
Jenis-jenis website berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi:
- Personal Website adalah website yang berisi informasi pribadi seseorang.
24
- Portal Website adalah website yang mempunyai banyak layanan, mulai
dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.
- Forum Website adalah sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
Jenis-jenis website ditinjau dari bahasa pemrograman yang digunakan,
terdiri dari:
- Server Side Website adalah website yang menggunakan bahasa
pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP,
ASP, dan lain-lain.
- Client Side Website adalah website yang tidak membutuhkan server dalam
menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.
II.2.3.1.2 Fungsi Website
Menurut Deni Dermawan dan Deden Hendra Permana, Website
mempunyai fungsi yang bermacam-macam tergantung dari tujuan dan jenis
website yang dibangun. Website berfungsi sebagai berikut :
- Media Promosi yaitu, website dapat berisi informasi yang lebih lengkap
dari media promosi offline seperti koran atau majalah.
- Media Pemasaran yaitu, website dapat beroperasi 24 jam walaupun
pemilik website sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat
diakses dimana saja.
- Media Informasi yaitu, website portal dan radio atau tv online
menyediakan informasi bersifat global yang dapat di akses dari mana saja
selama dapat terhubung ke internet.
- Media Pendidikan yaitu, website khusus yang berisi informasi atau artikel
yang sarat dengan informasi ilmiah seperti Wikipedia.
- Media Komunikasi yaitu, website yang dibangun khusus untuk
berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para
anggotanya untuk saling berbagi informasi.
III.2.3.2 Media Utama
Untuk efektifitas media dalam penyampaian baik pesan maupun informasi,
25
muda yang saat ini menyukai hal berbau internet. Website merupakan media yang
diharapkan dapat dilihat oleh target audiens atau konsumen junk food yang
sebagian besarnya adalah anak muda yang menggunakan gadget. Penggunaan
website dengan jangka waktu yang cukup lama, akan membuat penyampaian
pesan dari kampanye bisa tersampaikan kepada masyarakat luas dan khususnya
target audiens yang diharapkan. Nama website kampanye ini adalah
www.bahayajunkfood.com. Adapun Isi dari Website Kampanye ini yaitu:
- Konten
Dalam pembuatan website, konten yang terdapat di website Bahaya
Mengkonsumsi Junk Food terdapat 6 halaman yang terdri dari:
Halaman awal (Logo)
Didalamnya merupakan bagian sarana informasi awal dari website,
mengenai informasi berupa menu konten, beberapa aksen seperti logo,
gambar, tagline, dan tambahan bodycopy mengenai kampanye bahaya
mengkonsumsi junk food bagi kesehatan.
Halaman Beranda
Merupakan halaman yang menjelaskan bahaya junk food bagi kesehatan.
Terdapat bagian untuk mengunggah gambar tentang bahaya junk food.
Halaman Tentang
Didalamnya merupakan bagian informasi mengenai tentang junk food
berupa definisi junk food, fakta junk food, dan jenis junk food, dampak
junk food dan kandungan-kandungan yang terdapat pada junk food.
Halaman Artikel
Didalamnya merupakan bagian informasi berupa kumpulan-kumpulan
beberapa artikel yang membahas tentang junk food.
Halaman Tips
Pada halaman ini berisikan tentang cara-cara menghindari konsumsi junk
26 Halaman Konsultasi
Pada halaman ini user berkesempatan untuk bisa berkonsultasi tentang
keluhan atau pertanyaan mengenai seputar junk food dan kesehatan dengan
memberikan identitas diri.
- Sistem Navigasi
Navigasi Web adalah bagian dari situs website yang berguna untuk
memandu pengunjung menjelajahi isi website dan mengantarkan
pengunjung pada isi yang ingin dicari. Dalam website bahaya
mengkonsumsi junk food, terdapat tiga konten yaitu, home, about dan tips.
Navigasi yang dibuat memiliki fungsi yang bisa menuju kemana saja,
artinya di semua halaman terdapat semua tombol konten. Sistem ini akan
mempermudah bagi audiens dalam menjelajahi konten-konten yang
lainnya.
Gambar III.2 Sistem Navigasi Sumber : Pribadi ( 1 Mei 2014 )
III.2.3.3 Media Pendukung
Agar penyampaian media utama kepada target audiens berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan media pendukung, baik media pendukung bersifat
Informasi maupun media pendukung yang bersifat mengingatkan, yang
diantaranya, yaitu :
27
Penyampaian Kampanye Sosial Bahaya Mengkonsumsi Junk Food agar
pesan dapat tersampaikan kepada target audiens dengan jelas dan dipahami,
diperlukan strategi distribusinya dilakukan dalam waktu enam bulan di
kampus-kampus yang ada di Bandung. Strategi waktu penyebaran Kampanye dilakukan
dalam kurun waktu selama enam bulan dimana dilakukan dalam tiga tahapan.
Berikut adalah jadwal kampanye yang akan diselenggarakan :
Tabel III.1 Jadwal Kampanye Sosial
Keterangan
pendukung akan dilakukan dengan cara mendatangi kampus-kampus yang ada di
kota Bandung dengan meminta mahasiswa untuk berteman di akun facebook,
28
media pendukung sebagai hadiah dengan jumlah terbatas disetiap kampusnya.
Berikut Strategi penyebaran melalui media akan dilakukan pada :
Tabel III.2 Jadwal Strategi Penyebaran Media
Media Waktu Distribusi Tahapan
Web Site
Poster Dilaksanakan awal bulan September 2014
Kampus-kampus
yang ada di Bandung Tahap Attention
Brosur Dilaksanakan bulan Oktober 2104
Kampus-kampus
yang ada di Bandung Tahap Attention
Sosial Media
yang ada di Bandung Tahap Reminding
Baju Kaos & Tote Bag
Dilaksanakan bulan Oktober 2014
Kampus-kampus
yang ada di Bandung Tahap Reminding
Mouse Pad,
yang ada di Bandung Tahap Reminding
Gantungan
29 III.3 Konsep Visual
Tema pada perancangan kampanye sosial ini memperlihatkan tampilan
website bahaya mengkonsumsi junk food dengan menampilkan gambar dampak
mengkonsumsi junk food dan informasi bahaya mengkonsumsi junk food bagi
kesehatan. Keselarasan format desain, identitas/ logo, tata letak, huruf, dan
pemilihan warna yang sesuai dengan konsep website akan membuat audiens
mudah mengerti dengan kampanye ini. Konsep dalam perancangan media ini
menggunakan tampilan mudah dipahami dengan mengutamakan tampilan tata
letak sehingga mempermudah target audiens mengetahui informasi kampanye
bahaya junk food bagi kesehatan.
III.3.1 Identitas Visual
Identitas visual pada kampanye “Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung” berupa logo. Logo yang ditampilkan
adalah sebuah pembentukan dari beberapa gabungan elemen-elemen visual seperti
bentuk cap yang dapat diartikan sebagai penguat kesan logo, bentuk junk food
dengan tambahan visual tulang menyilang yang dapat diartikan sebagai bahaya,
dan menggunakan tulisan bahaya junk food bagi kesehatan yang dapat
memperkuat keutuhan keseluruhan logo.
Gambar III.3 Logo Kampanye Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)
III.3.2 Format Desain
Format desain yang digunakan adalah landscape dan portrait. Untuk format
tersebut disesuaikan dengan media-media yang dipilih dan sesuai untuk
30
untuk format portrait digunakan dalam pembuatan media pendukung seperti
poster dan lain-lain.
III.3.3 Tata Letak (Layout)
Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen yang ada menjadi sebuah
satu kesatuan. Website sebagai media utama yang menjadi kampanye bahaya junk
food mengutamakan layout yang mudah agar setiap orang yang membuka situs
bahaya junk food tidak kesulitan mendapatkan informasi. Sistem navigasi atau
tombol-tombol diletakan disebelah kiri dengan maksud agar pembaca mudah
mencari tombol untuk pindah dari satu halaman ke halaman lainnya dan
mengikuti arah cara baca.
Gambar III.4 Tampilan Layout Website Kampanye Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)
III.3.4 Tipografi
Pemilihan jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan,
menarik, dan berkesan. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya target
audiens dipilih jenis font yang memberikan kesan bahaya sebagai tagline
menggunakan font Skratch Punk dan jenis font yang mempermudah keterbacaan
31
Gambar III.5 Font-Font Dalam Kampanye Sumber : Pribadi (7 Juli 2014)
III.3.5 Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan
dalam sebuah kampanye. Pesan yang utama pada kampanye ini adalah untuk
menginformasikan khususnya target audiens tentang bahaya mengkonsumsi junk
food. Maka ilustrasi yang ditampilkan adalah gambaran dampak mengkonsumsi
junk food. Warna-warna yang dipilih pada ilustrasi kampanye ini adalah warna
merah dan hitam agar memberikan kesan bahaya.
32 III.3.6 Warna
Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada
target audiens, warna yang dipilih adalah berdasarkan dari studi warna yang ada
pada junk food dan warna-warna berbahaya, maka warna yang dipilih adalah
merah, hitam, putih dan kuning.
Gambar III.7 Warna-Warna Pada Kampanye Sumber: Dokumen Pribadi (7 Juli 2014)
CMYK atau warna Primer Subtraktif, warna ini dikenal sebagai warna
Separasi /four color separation yang digunakan untuk print, dimana warna-warna
tersebut biasa digunakan untuk keperluan cetak pada berbagai media keras seperti
untuk pembuatan brosur, buku, majalah, cover CD, print T-Shirt dan lain-lain.
Dan RGB atau Warna Additif, warna ini biasanya digunakan oleh monitor
computer/TV. Warna yang dihasilkan berasal dari kombinasi 3 warna tersebut dan
33 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Teknis Produksi Media
Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa tahap. Tahap
pertama mengumpulkan berbagai data untuk mendukung informasi yang akan
dimasukkan ke dalam media. Tahap kedua adalah menyiapkan ide dan konsep
dari pengolahan data yang didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah
melakukan sketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan
menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut membutuhkan
sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat
lunak)
IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras)
Hardware yang digunakan adalah seperangkat computer dan camera. Jika
dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada beberapa bagian yang dibagi pada computer
yaitu sebagai berikut :
1. Monitor
2. Central Processing Unit (CPU)
3. Keyboard
4. Mouse
Dan bagian-bagian pada camera adalah :
1. Camera
2. Lensa
IV.1.2 Software (Perangkat Lunak)
Software yang digunakan untuk merancang media kampanye ini adalah:
1. Microsoft word 2010, yaitu software yang digunakan untuk mengolah data
untuk dimasukkan ke dalam media kampanye.
2. Adobe Illustrator CS5, yaitu software yang digunakan membuat logo, layout
dan tampilan pada media kampanye.
3. Adobe Photoshop CS5, yaitu software yang digunakan untuk
memotong-motong tampilan untuk media website. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
34
4. Adobe Dreamweaver CS5 dan XAMPP V3.2.1 , yaitu software yang digunakan
untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada
media website.
IV.2 Tampilan Media IV.2.1 Media Utama
Media utama pada kampanye ini adalah website berbasis imformasi (one
page) dimana hanya ada 1 konten yang menggabungkan beberapa topik.
Tampilannya adalah sebagai berikut:
35
36
Gambar IV.3 Tampilan Halaman Tentang Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
37
Gambar IV.5 Tampilan Halaman Tips Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Gambar IV.6 Tampilan Halaman Konsultasi Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
IV.2.2 Media Pendukung IV.2.2.1 Web Banner
38 Ukuran : 720pixels x 300pixels
Material : Gift
IV.2.2.2 Poster
Gambar IV.8 Tampilan Poster Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Ukuran : 297mm x 420mm (A3)
Material : Art Paper 210 Gram
Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove
39
Gambar IV.9 Tampilan Brosur Bagian Luar Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Gambar IV.10 Tampilan Brosur Bagian Dalam Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Ukuran : 210mm x 297mm (A4)
Material : Art Paper 150 Gram
Teknis Produksi : Cetak Offset
40
Gambar IV.11Tampilan X-Banner Sumber: Pribadi (25 Juli 2014)
Ukuran : 160 cm x 60 cm
Material : Bahan Flexi Korea
Teknis Produksi : Cetak Digital Printing (Outdoor)
IV.2.2.5 Sosial Media
Gambar IV.12 Tampilan Facebook Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
41 IV.2.2.6 Baju
Gambar IV.14 Tampilan Baju Kaos Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Bajuberwarna dasar hitam ukuran L
Material : Bahan Kaos Lembut
Teknis Produksi : Sablon
IV.2.2.7 Tote Bag
42
Spesifikasi : Tote Bag berwarna dasar putih
Material : Bahan Kanvas
Teknis Produksi : Sablon
IV.2.2.8 Mouse Pad
Gambar IV.16 Tampilan Mouse Pad Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Mouse Pad berwarna dasar hitam
Material : Bahan Lembar Karet
Teknis Produksi : Sablon
IV.2.2.9 Pena
Gambar IV.17 Tampilan Pena Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Pena bertinta warna hitam
Material : Pena dan Kertas Inject
43 IV.2.2.10 NoteBook
Gambar IV.18 Tampilan Note Book Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Note book ukuran A5
Material : Cover Art Paper 210 Gram
Isi menggunakan kertas HVS
Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi glossy
IV.2.2.11 Gantungan Kunci
Gambar IV.19 Tampilan Gantungan Kunci Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Gantungan Kunci Bulat dengan gambar depan dan
belakang sama
44
Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove
IV.2.2.12 Stiker
Gambar IV.20 Tampilan Stiker Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Stikerdengan ukuran 8cm x 8cm
Material : Kertas Duratac
Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove
IV.2.2.13 Gelas
Gambar IV.21 Tampilan Gelas Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Gelas berwarna dasar putih
Material : Gelas Keramik
45 IV.2.2.14 Piring
Gambar IV.22 Tampilan Pring Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)
Spesifikasi : Piring berwarna dasar putih
Material : Piring Keramik