• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE BAHAYA MENGKONSUMSI

JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG

DK 38315 /Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Triani Saputri P.I. 51910213

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

57 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Triani Saputri Pandji Indra

Tempat Tanggal Lahir: Bandar Lampung, 31 Januari 1991

Pendidikan :

- TK Pertiwi Pahoman Bandar Lampung - SDN 2 Teladan Rawa Laut Bandar Lampung - M.Ts N 1 Tanjung Karang Bandar Lampung - SMA N 4 Bandar Lampung

- D1 Desain Grafis Teknokrat Bandar Lampung Alamat : Jl Tubagus Ismail Dalam Gg.Kubang Sari IV No. 8

Sekeloa Bandung

Email : trianisaputripandjiindra@yahoo.co.id

(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

I.6 Manfaat Perancangan ... 4

BAB II BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG ... 5

II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan ... 5

II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food ... 5

II.1.2 Makanan ... 6

II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food ... 7

II.2 Masyarakat Kota Bandung ... 13

II.3 Hasil Penelitian ... 14

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18

III.1 Target Audiens ... 18

(6)

vii

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 19

III.2.2 Strategi Kreatif ... 20

III.2.2.1 Perancangan Kampanye ... 20

III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan ... 20

III.2.2.1.2 Definisi Kampanye ... 21

III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye ... 21

III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan ... 22

III.2.2.3 Rasionalisasi Visual ... 22

III.2.3 Strategi Media ... 23

III.2.3.1 Tinjauan Umum Website ... 23

III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website ... 23

II.2.3.1.2 Fungsi Website ... 24

III.2.3.2 Media Utama ... 24

III.2.3.3 Media Pendukung... 26

III.2.4 Strategi Distribusi... 27

III.3 Konsep Visual ... 29

III.3.1 Identitas Visual... 29

III.3.2 Format Desain ... 29

III.3.3 Tata Letak (Layout) ... 30

III.3.4 Tipografi ... 30

III.3.5 Ilustrasi ... 31

III.3.6 Warna ... 32

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 33

IV.1 Teknis Produksi Media ... 33

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 33

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 33

IV.2 Tampilan Media ... 34

IV.2.1 Media Utama ... 34

IV.2.2 Media Pendukung ... 37

IV.2.2.1 Web Banner ... 37

(7)

viii

IV.2.2.3 Brosur ... 38

IV.2.2.4 X-Banner ... 39

IV.2.2.5 Sosial Media ... 40

IV.2.2.6 Baju ... 41

IV.2.2.7 Tote Bag ... 41

IV.2.2.8 Mouse Pad ... 42

IV.2.2.9 Pena ... 42

IV.2.2.10 NoteBook ... 43

IV.2.2.11 Gantungan Kunci ... 43

IV.2.2.12 Stiker ... 44

IV.2.2.13 Gelas ... 44

IV.2.2.14 Piring ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(8)

46 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku :

Ardhi, Y. (2013). Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta:

TAKA Publisher.

Bahari, H. (2013). Anda Harus Tahu! Makanan-Makanan Pemicu Penyakit

Kanker dan Jantung. Jogjakarta: Buku Biru.

Dermawan, Deni., & Permana, Deden Hendra. (2013). Desain dan Pemrograman.

Bandung : P.T Remaja Rosdakarya

Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Oetoro, S., Parengkuan, E., Parengkuan, J. (2013). Smart Eating: 1000 Jurus

makan pintar & hidup bugar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ruslan, R. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta:

Rajawali Pers

Subarja, L.M. (2012). Buku Pintar Panduan Terlengkap Hidup Sehat.

Yogyakarta: Aulya Publishing.

Swara, P. (1994). Waspada Sebelum Celaka. Semarang: Pustaka Pembangunan

Swadaya Nusantara.

Widianarko, B. (2002). Tips Pangan, Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan.

(9)

47 Sumber Dari Internet :

Andi Imam Arundhana S.Gz. Kebijakan larangan junk food-berbagai strategi.

Tersedia di http://catatanseorangahligizi.wordpress.com/download/

[4 April 2014]

Bimbingan Gratis Tuk Semua. Macam Junk Food yang Sangat Berbahaya Bagi

Kesehatan.

Tersedia di http://www.bimbingan.org/macam-junkfood.htm [8 Mei 2014]

Format. Warna RGB vs CMYK

Kamus Bahasa Indonesia Online. Arti Kata.

Tersedia di http://kamusbahasaindonesia.org/komunikasi/mirip [8 Mei

2014]

OKEHEALTH | DETAIL HEALTH & FIT .10 Makanan Junk Food Menurut

WHO (I)

Tersedia di http://health.okezone.com/read/2012/03/18/486/595275/large

[18 Maret 2012]

Sihnu Bagus.All About Theory.

Tersedia di

http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html [2 Maret 2010]

Thursinasatria (2010). STOP FAST FOOD !!!.

(10)

48 [22 Desember 2010]

TIPS ARTIKEL KESEHATAN. EFEK BERBAHAYA MAKAN JUNK FOOD

Tersedia di

(11)

v KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi

penulis kekuatan untuk menyelesaikan laporan yang mengambil permasalahan

seputar Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan di Kota Bandung ini

dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam juga penulis

curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan ini berjudul Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk

Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung, diajukan sebagai salah satu

tugas, sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah swt, orang tua,

pembimbing, teman-teman terdekat dan semua pihak yang telah membantu dalam

perancangan laporan ini. Akhir pengantar, semoga laporan ini bermanfaat bagi

semua yang membacanya.

Bandung, 11 Agustus 2014

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup. Jika tubuh sudah tidak

sehat, maka aktivitas sehari-hari kurang menjadi maksimal bahkan ada yang tidak

bisa melakukan aktivitas karena kendala kesehatan. Kesibukkan atau aktivitas

padat masyarakat kota Bandung, sering kali dapat membuat masyarakat

mengenyampingkan pentingnya kesehatan. Salah satunya memilih makanan yang

akan dikonsumsi dengan cara sembarangan memilih. Menurut Subarja (2012)

seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Perubahan pada pola hidup dan pola

makan telah menyebabkan maraknya muncul makanan-makanan yang tidak sehat

atau lebih dikenal dengan sebutan junk food. Makanan yang termasuk dalam

golongan junk food adalah semua makanan yang kandungan garam, gula, lemak

dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit serta pengolahan yang

menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti zat aditif yaitu bahan yang

ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan

diberikan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa, dan memantapkan

kesegaran produk makanan”. Makanan yang paling mudah termasuk dalam jenis

ini adalah keripik yang mengandung garam berlebih, permen yang mengandung

gula buatan, makanan cepat saji yang digoreng dan minuman soda atau minuman

berkarbonasi. Jenis junk food yang banyak disukai adalah makanan cepat saji yang

ada di restoran fast food karena jenis junk food ini memiliki citarasa yang lezat

dan enak, penampilan luar yang menarik perhatian sehingga dapat menggugah

selera konsumen dan secara ekonomi harga junk food yang relatif terjangkau

membuat masyarakat tergiur untuk mengkonsumsinya. Sedangkan nilai gizi dan

dampak negatif mengkonsumsi junk food tidak diperhitungkan oleh para

konsumen. Keberadaan junk food yang beredar di restoran-restoran fast food ini

yang membuat junk food digemari masyarakat.

Mengkonsumsi junk food secara terus-menerus menurut ahli pakar

kesehatan Widianarko (2002) mengatakan “mengkonsumsi junk food beresiko

(13)

2

kanker, dan jantung yang dahulu banyak diderita oleh orangtua dan sekarang

kemungkinan besar penyakit-penyakit tersebut akan terjadi pada kaum muda

apabila junk food dijadikan sebagai makanan favorite dan menjadi makanan

pokok sehari-hari”. Selama ini banyak yang mengira bahwa jika masih muda,

beraktivitas fisik teratur, dan tidak merokok, maka risiko untuk terkena penyakit

jantung lebih rendah, bahkan meski terkadang masih mengkonsumsi junk

food sekali atau dua kali dalam seminggu. Menurut penelitian gabungan oleh

University of Minnesota School of Public Health (UM) dan National University of Singapore’s (NUS) Saw Swee Hock School of Public Health, faktor-faktor seperti usia, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik mungkin memiliki pengaruh

lebih sedikit terhadap risiko penyakit jantung koroner, bila dibandingkan dengan

kebiasaan mengkonsumsi junk food. Dalam penelitian tersebut, partisipan yang

mengkonsumsi junk food lebih sering adalah yang berusia lebih muda, yang lebih

aktif secara fisik, paling sedikit terkena tekanan darah tinggi, dan lebih sedikit

merokok. Namun sebaliknya, menurut Dr. Ho Kay Woon, konsultan di

Departemen Kardiologi, National Heart Centre Singapore (NHCS) ternyata

mengkonsumsi junk food memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit

jantung koroner, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara

mengkonsumsi junk food terus menerus dan penyakit jantung koroner.

Dari hasil wawancara pakar psikologi Harzafitri mengatakan bahwa

kehidupan masyarakat kini yang kian modern dengan mobilitas tinggi menuntut

masyarakat untuk serba cepat dan instan, termasuk dalam hal makan. Hal ini

menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, ditambah lagi sifat masyarakat yang

konsumtif, maka ancaman gangguan kesehatan akan siap menerjang. Menurut ahli

pakar kesehatan Widianarko (2002) memberikan pendapatnya bahwa segala

macam penyakit berbahaya akan menghampiri dengan mudah masuk kedalam

tubuh yang dikarenakan salah satu faktornya adalah pola makan yang kurang baik.

Sehingga pola konsumsi, terlebih konsumsi junk food menjadi sangat penting

untuk diperhatikan dan dikurangi.

Dengan demikian junk food menjadi suatu permasalahan yang perlu

diselesaikan setidaknya diminimalisir, sebab hal ini dapat berbahaya bagi

(14)

3

dilakukan oleh penulis untuk hal ini adalah membuat penyelesaian masalah yang

berisikan sebuah informasi tentang bahaya mengkonsumsi junk food bagi

kesehatan masyarakat di kota Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Junk food dikatagorikan sebagai makanan yang kurang sehat karena

makanan tersebut dianggap hanya mengenyangkan saja, tanpa memberikan efek

baik bagi kesehatan. Dengan mengacu kepada uraian diatas, penulis

mengidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi faktor para konsumen

memilih mengkonsumsi junk food sehinggga junk food dikatagorikan menjadi

makanan yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Adapun uraian permasalahannya adalah sebagai berikut:

- Kesibukan dan aktivitas sehari-hari menjadikan junk food bagian dari

- Harga junk food relatif terjangkau oleh masyarakat kota Bandung.

I.3 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan

masalah dapat difokuskan kepada :

Bagaimana menghimbau dan menginformasikan bahaya junk food bagi

kesehatan serta mengajak masyarakat di Bandung untuk menghindari dan

meninggalkan konsumsi junk food?.

I.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibatasi ialah bahaya mengkonsumsi junk food

bagi kesehatan yaitu junk food yang berjenis makanan cepat saji yang ada pada

(15)

4

delapan belas sampai dua puluh tiga tahun. Tempat dan waktu yang akan

digunakan untuk melakukan tindakan penyelesaian masalah adalah di lingkungan

kampus yang ada di kota Bandung dengan waktu jangka panjang yaitu enam

bulan yang akan dimulai pada awal bulan September 2014 sampai akhir bulan

Februari 2015.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini, yaitu :

- Agar masyarakat Bandung menyadari bahaya mengkonsumsi junk food.

- Agar masyarakat Bandung mengurangi tingkat mengkonsumsi junk food.

I.6 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan ini, yaitu :

- Masyarakat Bandung dapat terhindar dari penyakit berbahaya di usia muda

akibat kandungan yang ada pada junk food.

(16)

5 BAB II

BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN

MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG

II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food

Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995) seorang pemerhati

kesehatan, medefenisikan Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,

sosial, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga

ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial seseorang.

Menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992

mendefinisikan Kesehatan ialah Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh manusia.

Karena jika sehat maka aktivitas pun akan lancar. Oleh karena itu, masyarakat

harus tahu tentang kesehatan, setidaknya tahu tentang kondisi diri sendiri.

Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau

tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua

organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

Junk food adalah makanan yang kurang baik apabila sering dikonsumsi

oleh masyarakat, karena junk food tidak mengandung bahan yang baik untuk

dibutuhkan oleh tubuh. Definisi junk food menurut Oetoro, S (2013) seorang

Dokter Spesialis Gizi mengatakan “Junk food kerap dikenal sebagai makanan

yang tidak sehat (makanan sampah). Junk food mengandung jumlah lemak yang

besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi

tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral” sehingga dapat memicu

segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker. Seorang

ahli kesehatan Parengkuan (2013) mengatakan “Junk food atau makanan sampah

ini dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau karena minim

kandungan nutrisi. Selain itu, junk food juga mengandung zat-zat tidak sehat yang

akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus”. Dalam hal ini

(17)

6

menjadi ancaman utama bagi kesehatan karena makanan-makanan yang

disediakan banyak mengandung lemak jenuh, sodium, zat aditif, dan masyarakat

lebih sering memilih mengkonsumsi makanan seperti ini yang akhirnya akan

menjadi junk food sehingga membahayakan kesehatan.

II.1.2 Makanan

Kesehatan yang baik tentu saja didukung oleh beberapa faktor pendukung,

seperti faktor makanan. Sensurita seorang ahli gizi berpendapat saat di wawancara

pada November 2013 mengatakan bahwa Makanan adalah bahan utama yang

diperlukan oleh tubuh. Makanan berasal dari hewani dan tumbuhan, makanan

dikonsumsi oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga atau energi dan nutrisi

untuk berlangsungnya kehidupan beraktifitas sehari-hari. Selain itu makanan juga

membantu memberikan ketahanan tubuh serta sebagai penentu kualitas

pertumbuhan.

Namun dalam hal memilih makanan, ada hal-hal tertentu yang harus

diperhatikan agar kegiatan makan dapat menjadi sesuatu yang baik bagi kesehatan

tubuh. Karena sesunggguhnya kesehatan terganggu atau penyakit yang datang

sebagian besar bersumber dari makanan dan bagaimana cara mengkonsumsinya.

Untuk menunjang kesehatan yang baik dan bisa beraktivitas secara normal, ahli

gizi Sensurita mengatakan Tubuh butuh mengkonsumsi makanan yang sehat

bergizi atau tidak berbahaya bagi kesehatan.Makanan bergizi tidak harus berupa

makanan yang berharga mahal dan lezat, tetapi yang terpenting adalah zat-zat

yang terkandung di dalamnya. Makanan bergizi harus mengandung energi

pembangun, dan pengatur dalam jumlah yang seimbang. Makanan seimbang yang

dimaksud haruslah memiliki kandungan zat gizi yang meliputi: karbohidrat,

lemak, protein, mineral, dan vitamin.

Bahari, H (2013) seorang ahli kesehatan, mengatakan “Banyak jenis

makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari merupakan penyebab bagi timbulnya

dua penyakit mematikan peringkat teringgi di dunia yaitu kanker dan jantung.

Termasuk jenis-jenis makanan yang akhirnya menjadi junk food yang sangat

(18)

7

food tersebut biasanya tidak langsung dirasakan, namun secara perlahan akan

dapat menurunkan tingkat kesehatan seseorang yang mengkonsumsinya”.

II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food

Seperti yang sudah diuraikan di atas menurut beberapa ahli gizi dan dokter

tentang junk food maka junk food dapat disimpulkan sebagai makanan yang

mengandung sedikit vitamin, protein, mineral dan mengandung banyak sodium,

lemak jenuh, dan kolesterol. Apabila kandungan zat ini terlalu banyak di dalam

tubuh, dapat menimbulkan banyak penyakit. Dalam hal ini dokter menyampaikan

makanan yang berada di restoran fast food saat ini menjadi suatu ancaman, karena

makanan-makanan yang di jual di restoran fast food apabila secara terus menerus

dikonsumsi maka akan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Menurut WHO (World

Health Organizaton), jenis-jenis makanan junk food yang dilihat dari jenis

makanan cepat saji beserta dampak yang di timbulkan adalah sebagai berikut :

- Makanan gorengan

Makanan ini pada umumnya memiliki kandungan kalori, kandungan lemak dan

oksidanya yang cukup tinggi. Jenis makanan yang termasuk junk food salah

satunya adalah french fries, bila dikonsumsi secara rutin dan terus menerus akan

dapat menyebabkan obesitas dan sakit jantung korener. French fries juga banyak

mengandung sodium atau garam.

Gambar II.1 French Fries

(19)

8

- Makanan yang banyak mengandung gula.

Mengandung banyak gula, misalnya, minuman bersoda. Gula, tertutama gula

buatan, sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan

penyakit diabetes, kerusakan pada gigi , dan menyebabkan obesitas. Minuman

bersoda mengandung paling banyak gula, sementara kebutuhan gula dalam tubuh

tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari.

Gambar II.2 Minuman Bersoda

Sumber : http://us.images.detik.com/content/2012/12/29/900/soda2.jpg (17 Juni 2014)

- Makanan dari daging berlemak

Fried chicken makanan ini mengandung kadar protein, vitamin dan mineal yang

baik bagi pertumbuhan. Akan tapi makanan ini juga mengandung lemak jenuh dan

kolestrol, ditambah dengan zat kimia di dalamnya dimana kandungan-kandungan

tersebut telah divonis sebagai penyebab utama pernyakit jantung koroner dan

berbagai macam kanker ganas.

Gambar II.3 Fried Chicken

(20)

9 - Olahan keju

Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan

hingga gula darah meninggi. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi

seperti ini sering menyebabkan penumpukan lemak dan gula sehingga dapat

terkena diabetes. Contohnya adalah pizza karena mengandung cream keju di

dalamnya.

Gambar II.4 Pizza

Sumber :

http://mycandymagz.com/wp-content/uploads/2013/02/pizza-cheese-melting.jpg (21 Mei 2014)

- Makanan manis beku

Ice cream termasuk golongan ini, cake beku dll. Golongan ini punya tiga masalah

karena mengandung mentega dan pemanis tinggi yang menyebabkan obesitas

karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan juga karena temperature rendah

sehingga mempengaruhi usus.

Gambar II.5 Ice Cream Sumber :

(21)

10 - Makanan daging olahan

Makanan ini mengandung garam nitrit, natrium dan juga pengawet makanan.

Seluruh kandungan tersebut akan dapat menyebabkan kanker. Contohnya adalah ,

burger dapat memberatkan beban hati/lever, mengguncangkan tekanan darah dan

memberatkan kerja ginjal.

Gambar II.6 Burger

Sumber : http://www.seriouseats.com/images/2013/07/20130713-fried-chicken-cole-slaw-sandwich-8.jpg (17 Juni 2014)

Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut adalah kandungan yang banyak

terdapat pada junk food yang dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya.

Kandungan-kandungan tersebut menurut wawancara kepada seorang ahli dokter

Harzady adalah:

- Sodium banyak ditemukan pada makanan. Sodium adalah bagian dari garam yang banyak terdapat pada french fries, ayam goreng, burger, cheese burger,

pizza. Sodium tidak boleh terlalu banyak dalam tubuh. Untuk ukuran orang

dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari lima ratus

miligram. Ini sama dengan seperempat sendok teh. Bila sodium terlalu banyak

dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan

darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya

(22)

11

Gambar II.7 Mengkonsumsi Garam/ Sodium Sumber : http://static.ddmcdn.com/gif/ -sodium -1.jpg

(9 Mei 2014)

- Lemak jenuh berbahaya buat tubuh karena zat ini merangsang hati dan memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara.

Ada yang dihasilkan oleh tubuh dan ada yang berasal dari produk hewan yang

dimakan. Sebenarnya, tidak perlu menambahkan kolesterol untuk masuk ke

dalam tubuh karena tubuh sudah menghasilkan sendiri kolesterol. Bila

jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang

seharusnya mengalir ke seluruh tubuh, sehingga berbahaya sekali kalau

sampai aliran darah dan oksigen yang masuk ke otak tersumbat. Tingginya

jumlah lemak jenuh akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan

kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah

kanker usus.

Gambar II.8 Mengkonsumsi Lemak Jenuh

(23)

12

- Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit

gula atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, eskrim,

dan cake mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta

mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak

satu kaleng minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula.

Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau

satu sendok teh sehari. Bayangkan kalau minum minuman bersoda dua sampai

tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula yang menumpuk di dalam tubuh.

Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi

juga mengandung kafein dan zat-zat aditif lainnya. Dan untuk menetralisir

satu kaleng minuman bersoda membutuhkan tiga puluh dua gelas air putih.

Gambar II.9 Mengkonsumsi Minuman Bersoda Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/-l2FvaJEFtf0/UGMAEEV37sI/AAAAAAAAAYw/BdapdnRRh34/s1600/Bahaya+Minum +Minuman+Bersoda+www.Kumpulanpertanyaansulit.blogspot.com.jpg

(9 Mei 2014)

Dalam tubuh usus merupakan tempat pencernaan makanan. Oleh karena

itu perlu diperhatikan adanya pemeliharaan usus dengan cara memperhatikan

makanan yang akan dikonsumsi. Makanan yang susah dicerna akan memperburuk

keadaan usus dan mempengaruhi cara kerja bagian organ lainnya. Berikut adalah

bentuk usus dalam keadaan sehat dan setelah diisi dengan makanan tidak sehat

(24)

13

Gambar II.10 Bentuk Usus Dalam Keadaan Sehat

Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-10.jpg (8 Mei 2014)

Gambar II.11 Bentuk Usus Sudah Tercemar Makanan Tidak Sehat Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-7.jpg

(8 Mei 2014)

II.2 Masyarakat Kota Bandung

Menurut Subarja, L.M. (2012) seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis seringkali membuat manusia mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus-menerus

sehingga menjadi junk food”.Saat ini, banyak yang tidak asing dengan makanan

seperti fried chicken, pizza, french fries, hamburger, donat, dan sejenisnya. Tentu

sebagian besar masyarakat di Kota Bandung sudah sangat mengenalnya. Bahkan

(25)

14

santapan sehari-hari, terlebih bagi kaula muda. Makanan yang termasuk dalam

kategori junk food tersebut dengan sangat mudah dapat ditemui di mall,

supermarket, sampai area pemberhentian perjalanan. Kemunculannya yang

menjamur tersebut memperlihatkan bahwa makanan jenis ini mendapat tempat di

hati masyarakat Bandung. Kemasan junk food yang cenderung lebih menarik

dibandingkan makanan lokal yang sehat menjadi salah satu faktor masyarakat

memilih junk food sebagai menu makanan yang dipilih masyarakat Bandung.

Kemasan yang terkesan memberikan kesan gengsi yang tinggi ini mampu

membuat konsumen tetap mengkonsumsi makanan ini meskipun masyarakat

sudah mengetahui dampak negative yang diberikan yaitu akan menjadi junk food

dan akan membahayakan tubuh.

Gaya hidup dan rutinitas yang sibuk membuat masyarakat Bandung

terdorong untuk mengkonsusmsi junk food yang berada di restoran fast food

karena itu dapat membantu menghemat waktu. Junk food menjadi pilihan para

masyarakat di kota Bandung sehingga membentuk pola makan yang tidak baik.

II.3 Hasil Penelitian

Proses pencarian data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuisioner kepada lima puluh

masyarakat Bandung yang terdapat di restoran fast food modern dan popular.

Tempat-tempat tersebut termasuk kedalam pencarian data karena pusat junk food

yang banyak di datangi oleh para masyarakat Bandung. Penulis memilih

penelitian secara random atau acak untuk bagian tempat-tempat yang akan

didatangi untuk meneliti. Sedangkan penulis memilih cara purposif atau sengaja

untuk memilih responden.

Penulis melakukan penyebaran kuisioner pertama pada tanggal 28

November 2013 yang dilakukan disejumlah restoran makanan cepat saji. Berikut

adalah pertanyaan kuisioner dilengkapi dengan pilihan jawaban Iya dan Tidak

(26)

15

Tabel II.1 Hasil Analisa Kuisioner Pertama Pada Masyarakat Bandung

Kuisioner Makanan Cepat Saji

No. Pertanyaan Jumlah

Responden Iya Tidak

1. Apakah Anda menyukai makanan cepat saji? 50 41 9

2.

Apakah makanan cepat saji mempunyai daya tarik yang lebih dibanding dengan makan tradisional?

50 39 11

3.

Menurut Anda saat ini Apakah memilih makanan cepat saji bisa dikatagorikan sebagai gaya hidup yang dapat menaikan status sosial?

50 27 23

4.

Setujukah Anda bila makanan cepat saji adalah solusi yang tepat dalam memilih makanan disaat banyak kesibukan?

50 48 2

5.

Dengan penyajian yang cepat apakah membuat Anda lebih berpikir untuk lebih mengkonsumsi makanan cepat saji ?

50 27 23

Penulis dapat menarik garis besar dari hasil jawaban yang diberikan

responden bahwa responden banyak menyukai makanan cepat saji dikarenakan

cita rasa yang enak, penyajian yang cepat dan harga terjangkau membuat

responden banyak menyukai makanan cepat saji.

Hal yang membuat responden merasa lebih tertarik untuk mengkonsumsi

makanan cepat saji dikarenakan tempat-tempat yang disediakan makanan cepat

saji mempunyai fasilitas yang memberikan keyamanan serta penyajian yang lebih

(27)

16

dibanding makanan tradisonal karena makanan tradisional yang penyajiannya

lebih lama dan membosankan untuk menunggu.

Dilihat dari gaya hidup, responden beranggapan bahwa dengan

mengkonsomsi makanan cepat saji dapat menaikan status sosial yang membuat

pemikiran merasa bangga dan keren seseorang dengan alasan dikarenakan

tempat-tempat yang bagus menjadikan seseorang berpikiran demikian.

Dilihat dari hasil kebiasaan responden yang sibuk banyak responden

menjadikan makanan cepat saji sebagai pilihan menu makan responden dikala

sedang sibuk khususnya sibuk dalam hal pekerjaan karena dapat cepat membantu

mengganjal perut yang lapar lebih cepat.

Pada pola pikir menghasilkan jumlah responden lebih berpikir

mengkonsumsi makanan cepat saji karena membuat hidup praktis dan tidak

merepotkan.

Analisis menggunakan kuisioner kedua yang disebar di kampus-kampus

Bandung pada Senin tanggal 26 Mei 2014 dengan responden lima puluh anak

muda masyarakat Bandung laki-laki dan perempuan.

Tabel II.2 Hasil Analisa Kuisioner Kedua Pada Masyarakat Bandung

Melihat dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan kepada responden,

(28)

17

junk food dan menyukai junk food. Jenis junk food yang banyak disukai anak

muda Bandung adalah makanan cepat saji yang banyak di sediakan di restoran

fast food. Dengan begitu anak muda Bandung dapat terancam penyakit di masa

yang akan datang seperti jantung, kanker dan diabetes yang merupakan penyakit

pembunuh utama di dunia. Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota

School of Public Health, meneliti tentang efek berbahaya dari junk food yaitu

makan junk food dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan dua

puluh tujuh persen lebih besar untuk terserang diabetes dan lima puluh enam

persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang

jarang atau tidak pernah makan junk food. Bahkan partisipan yang diketahui

makan junk food empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan

jantung meningkat hingga delapan puluh persen. Masyarakat Bandung juga sudah

banyak yang menyadari dampak negative junk food, namun tetap saja

mengkonsumsi junk food. Maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat

Bandung yang sibuk dengan rutinitas yang padat membuat masyarakat terdorong

untuk memilih junk food sebagai menu pilihan makanan dan menjadi salah satu

gaya hidup sehingga dapat membahayakan diri masyarakat khususnya anak muda

(29)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audiens

Target Audiens tertuju pada anak muda di kota Bandung.

- Geografis

Kampus wilayah kota Bandung.

- Demografis

Usia : 18-23 tahun

Gender : Laki-laki dan Perempuan

Pendidikan: D3 dan S1

Pekerjaan : Mahasiswa

Ekonomi : Menengah Ke Atas

- Psikografis

Psikografis yang dituju adalah anak muda yang mengenyampingkan

atau kurang memperhatikan kesehatan dan mempunyai aktivitas dan

rutinitas yang sibuk, sehingga menjadikan junk food sebagai menu

pilihan makanan favorite dan untuk dikonsumsi terus-menerus.

- Consumer Insight dan Consumer Journey

Consumer Insight: suatu keinginan yang ada di dalam benak

seseorang. Anak muda saat ini sangat menginginkan hidup serba

praktis dan instant serta bergengsidalam melakukan berbagai aktivitas

termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan.

Consumer Journey: suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh

seseorang setiap harinya. Bangun tidur terlalu siang, pergi kekampus

terlambat, pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang semakin

modern dalam penggunaan gadget menyukai menghabiskan waktu di

tempat-tempat yang memberikan fasilitas internet secara gratis dan

memberikan kesan bergengsi di tempat-tempat bergengsi tersebut

(30)

19 III.2 Strategi Perancangan

Strategi perancangan pada dasarnya merupakan suatu manajemen

komunikasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah bentuk

media. Penulis akan membuat solusi dari permasalahan bahaya junk food bagi

kesehatan ini dengan membuat sebuah perancangan kampanye. Pembuatan

konsep perancangan kampanye yang ingin disampaikan ke target audiens

diharapkan dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.

III.2.1 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu

penyampaian pesan yang menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk

memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, dan prilaku baik berupa lisan

atau tulisan. Dengan adanya kampanye sosial ini diharapkan dapat mengatasi

permasalahan masyarakat agar dapat menyadari bahaya mengkonsumsi junk food

bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung. Dalam kampanye tersebut, akan

menggunakan cara pendekatan verbal dan pendekatan visual yaitu:

- Pendekatan Verbal

Pedekatan dilakukan melalui sudut pandang kesehatan yang sifatnya

serius. Maka penulis memilih gaya bahasa yang dapat mengingatkan

dengan cara menginformasikan tentang bahaya junk food sehingga target

audiens dapat mengetahui tentang junk food serta dampak yang diberikan

akibat mengkonsumsi junk food. Bahasa yang digunakan yaitu dengan

menggunakan bahasa Indonesia agar mudah tersampaikan dan dimengerti

dengan baik kepada target audiens.

- Pendekatan Visual

Pendekatan visual diambil dari dampak konsumsi junk food. Visual yang

akan ditampilkan adalah mengutamakan tipografi sebagai tagline dan

visual gambar fotografi yang menggambarkan dampak konsumsi junk food

mengandalkan ekspresi wajah dan gambar junk food. Dengan kata lain,

penggabungan gambar dan tipografi dapat menciptakan persepsi

tanggapan masyarakat dengan mudah. Gaya visual yang ditampilkan

(31)

20

target audiens dapat mengerti seperti yang diharapkan. Referensi visual

yang akan ditampilkan adalah seperti berikut:

Gambar III.1 Referensi Visual

Sumber: http://img.okeinfo.net/content/2014/04/09/486/967745/Z1QUgnSbcJ.jpg (12 Juli2014)

III.2.2 Strategi Kreatif

Banyaknya media informasi mengenai masalah junk food nampaknya

belum cukup untuk masyarakat khususnya para anak muda agar mengurangi

konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dan memberitahukan bahaya

bahaya apa saja bila mengkonsumsi junk food secara terus-menerus. Oleh karena

itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk menyampaikan masalah junk food secara

mendetail. Fungsinya yaitu untuk memudahkan penyampaian informasi atau

pengetahuan kepada target audiens sehingga informasi yang disampaikan dapat

dipahami dengan baik. Strategi kreatif yang digunakan adalah membuat

Perancangan Kampanye.

III.2.2.1 Perancangan Kampanye III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski Perancangan adalah

penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dan menurut

Al-Bahra Bin Ladjamudin Perancangan adalah kemampuan untuk membuat

beberapa alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

(32)

21

rencana yang akan dilakukan agar rencana tersebut dapat berjalan atau berfungsi

dengan baik.

III.2.2.1.2 Definisi Kampanye

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2012, pengertian dari

kampanye ialah gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, berpropaganda,

mengadakan aksi, dan sebagainya. Berikut definisi kampanye menurut beberapa

ahli komunikasi :

- Rosady Ruslan, dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public

Relations mendefinisikan Kampanye adalah salah satu usaha yang

terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik, atau

meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat.

- Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian

tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan

efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara

berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Dari beberapa definisi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kampanye

adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana yang bertujuan untuk

memberikan informasi, mendidik, dan membentuk suatu perubahan sosial yang

dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye

Menurut beberapa sumber ahli komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder,

2002; Klingemann & Rommele, 2002) menjabarkan jenis-jenis kampanye yaitu,

Kampanye Produk adalah kampanye yang berorientasi pada produk,

umumnya terjadi di lingkungan bisnis, berorientasi komersial, seperti peluncuran

produk baru. Kampanye Kandidat adalah kampanye yang berorientasi pada

kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik.

Kampanye Sosial adalah kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-

(33)

22

Dari uraian tersebut penulis menetapkan kampanye bahaya mengkonsumsi

junk food bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung adalah kampanye sosial.

Penulis juga menentukan kegiatan kampanye ini merupakan salah satu upaya

pemerintah dinas kesehatan untuk melakukan program pemerintah yaitu

mendukung kesehatan nasional pembangunan kesehatan tentang pengawasan

makanan dan minuman dan salah satunya adalah mengurangi tingkat

mengkonsumsi junk food. Upaya pemerintah melalui dinas kesehatan ini

tercantum dalam PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KOTA

BANDUNG tentang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan di kota

Bandung. Kampanye Sosial yang akan dilakukan adalah di kampus-kampus yang

ada di kota Bandung dengan cara mendatangi kampus-kampus dan

membagi-bagikan hal-hal yang berkaitan dengan kampanye bahaya junk food.

III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan

Pendekatan yang digunakan adalah informatif dan persuasif. Dimana

pendekatan informatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya

mengkonsumsi junk food bagi kesehatan lewat berbagai media utama dan media

pendukung. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para target audiens untuk

mengurangi tingkat konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dengan

beberapa bantuan media pendukung.

III.2.2.3 Rasionalisasi Visual

Pendekatan visual yang akan dilakukan pada program ini adalah:

- Menggunakan logo, sebagai identitas yang akan digunakan pada media-media baik media-media utama dan media-media pendukung sehingga media-media tersebut

memiliki identitas yang jelas.

- Tipografi yang dipakai adalah font-font sans serif dan script. Digunakan sans serif sebagai body teks karena jelas dan mudah terbaca dan script

sebagai tagline agar lebih bisa membuat kesan tersendiri yang sesuai

dengan kampanye bahaya junk food.

(34)

23

- Menggunakan tagline yang mudah diingat dan dimengerti oleh target audiens.

III.2.3 Strategi Media

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu

media diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan. Strategi

media yang akan dipakai untuk melakukan Kampanye Sosial Bahaya

Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat Di Kota Bandung, yaitu

Media Komunikasi sebagai media utama dengan menggunakan Website. Media

tambahan lainnya juga dapat membantu sebagai media pendukung. Media

pendukung berguna untuk membantu keefektifan media utama agar penyampaian

pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada target audiens.

III.2.3.1 Tinjauan Umum Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi yang bisa di akses dari seluruh dunia melalui jaringan

internet. Bisa berisi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara,

video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis

yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana

masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Deni

Dermawan, 2013).

III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website

Jenis-jenis website berdasarkan sifatnya, antara lain:

- Website dinamis adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi

yang selalu berubah-ubah setiap saat.

- Website statis adalah website yang contentnya sangat jarang diubah.

Jenis-jenis website berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi:

- Personal Website adalah website yang berisi informasi pribadi seseorang.

(35)

24

- Portal Website adalah website yang mempunyai banyak layanan, mulai

dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

- Forum Website adalah sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

Jenis-jenis website ditinjau dari bahasa pemrograman yang digunakan,

terdiri dari:

- Server Side Website adalah website yang menggunakan bahasa

pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP,

ASP, dan lain-lain.

- Client Side Website adalah website yang tidak membutuhkan server dalam

menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.

II.2.3.1.2 Fungsi Website

Menurut Deni Dermawan dan Deden Hendra Permana, Website

mempunyai fungsi yang bermacam-macam tergantung dari tujuan dan jenis

website yang dibangun. Website berfungsi sebagai berikut :

- Media Promosi yaitu, website dapat berisi informasi yang lebih lengkap

dari media promosi offline seperti koran atau majalah.

- Media Pemasaran yaitu, website dapat beroperasi 24 jam walaupun

pemilik website sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat

diakses dimana saja.

- Media Informasi yaitu, website portal dan radio atau tv online

menyediakan informasi bersifat global yang dapat di akses dari mana saja

selama dapat terhubung ke internet.

- Media Pendidikan yaitu, website khusus yang berisi informasi atau artikel

yang sarat dengan informasi ilmiah seperti Wikipedia.

- Media Komunikasi yaitu, website yang dibangun khusus untuk

berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para

anggotanya untuk saling berbagi informasi.

III.2.3.2 Media Utama

Untuk efektifitas media dalam penyampaian baik pesan maupun informasi,

(36)

25

muda yang saat ini menyukai hal berbau internet. Website merupakan media yang

diharapkan dapat dilihat oleh target audiens atau konsumen junk food yang

sebagian besarnya adalah anak muda yang menggunakan gadget. Penggunaan

website dengan jangka waktu yang cukup lama, akan membuat penyampaian

pesan dari kampanye bisa tersampaikan kepada masyarakat luas dan khususnya

target audiens yang diharapkan. Nama website kampanye ini adalah

www.bahayajunkfood.com. Adapun Isi dari Website Kampanye ini yaitu:

- Konten

Dalam pembuatan website, konten yang terdapat di website Bahaya

Mengkonsumsi Junk Food terdapat 6 halaman yang terdri dari:

Halaman awal (Logo)

Didalamnya merupakan bagian sarana informasi awal dari website,

mengenai informasi berupa menu konten, beberapa aksen seperti logo,

gambar, tagline, dan tambahan bodycopy mengenai kampanye bahaya

mengkonsumsi junk food bagi kesehatan.

Halaman Beranda

Merupakan halaman yang menjelaskan bahaya junk food bagi kesehatan.

Terdapat bagian untuk mengunggah gambar tentang bahaya junk food.

Halaman Tentang

Didalamnya merupakan bagian informasi mengenai tentang junk food

berupa definisi junk food, fakta junk food, dan jenis junk food, dampak

junk food dan kandungan-kandungan yang terdapat pada junk food.

Halaman Artikel

Didalamnya merupakan bagian informasi berupa kumpulan-kumpulan

beberapa artikel yang membahas tentang junk food.

Halaman Tips

Pada halaman ini berisikan tentang cara-cara menghindari konsumsi junk

(37)

26 Halaman Konsultasi

Pada halaman ini user berkesempatan untuk bisa berkonsultasi tentang

keluhan atau pertanyaan mengenai seputar junk food dan kesehatan dengan

memberikan identitas diri.

- Sistem Navigasi

Navigasi Web adalah bagian dari situs website yang berguna untuk

memandu pengunjung menjelajahi isi website dan mengantarkan

pengunjung pada isi yang ingin dicari. Dalam website bahaya

mengkonsumsi junk food, terdapat tiga konten yaitu, home, about dan tips.

Navigasi yang dibuat memiliki fungsi yang bisa menuju kemana saja,

artinya di semua halaman terdapat semua tombol konten. Sistem ini akan

mempermudah bagi audiens dalam menjelajahi konten-konten yang

lainnya.

Gambar III.2 Sistem Navigasi Sumber : Pribadi ( 1 Mei 2014 )

III.2.3.3 Media Pendukung

Agar penyampaian media utama kepada target audiens berjalan dengan

baik, maka dibutuhkan media pendukung, baik media pendukung bersifat

Informasi maupun media pendukung yang bersifat mengingatkan, yang

diantaranya, yaitu :

(38)

27

Penyampaian Kampanye Sosial Bahaya Mengkonsumsi Junk Food agar

pesan dapat tersampaikan kepada target audiens dengan jelas dan dipahami,

diperlukan strategi distribusinya dilakukan dalam waktu enam bulan di

kampus-kampus yang ada di Bandung. Strategi waktu penyebaran Kampanye dilakukan

dalam kurun waktu selama enam bulan dimana dilakukan dalam tiga tahapan.

Berikut adalah jadwal kampanye yang akan diselenggarakan :

Tabel III.1 Jadwal Kampanye Sosial

Keterangan

pendukung akan dilakukan dengan cara mendatangi kampus-kampus yang ada di

kota Bandung dengan meminta mahasiswa untuk berteman di akun facebook,

(39)

28

media pendukung sebagai hadiah dengan jumlah terbatas disetiap kampusnya.

Berikut Strategi penyebaran melalui media akan dilakukan pada :

Tabel III.2 Jadwal Strategi Penyebaran Media

Media Waktu Distribusi Tahapan

Web Site

Poster Dilaksanakan awal bulan September 2014

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Attention

Brosur Dilaksanakan bulan Oktober 2104

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Attention

Sosial Media

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Baju Kaos & Tote Bag

Dilaksanakan bulan Oktober 2014

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Mouse Pad,

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Gantungan

(40)

29 III.3 Konsep Visual

Tema pada perancangan kampanye sosial ini memperlihatkan tampilan

website bahaya mengkonsumsi junk food dengan menampilkan gambar dampak

mengkonsumsi junk food dan informasi bahaya mengkonsumsi junk food bagi

kesehatan. Keselarasan format desain, identitas/ logo, tata letak, huruf, dan

pemilihan warna yang sesuai dengan konsep website akan membuat audiens

mudah mengerti dengan kampanye ini. Konsep dalam perancangan media ini

menggunakan tampilan mudah dipahami dengan mengutamakan tampilan tata

letak sehingga mempermudah target audiens mengetahui informasi kampanye

bahaya junk food bagi kesehatan.

III.3.1 Identitas Visual

Identitas visual pada kampanye “Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung” berupa logo. Logo yang ditampilkan

adalah sebuah pembentukan dari beberapa gabungan elemen-elemen visual seperti

bentuk cap yang dapat diartikan sebagai penguat kesan logo, bentuk junk food

dengan tambahan visual tulang menyilang yang dapat diartikan sebagai bahaya,

dan menggunakan tulisan bahaya junk food bagi kesehatan yang dapat

memperkuat keutuhan keseluruhan logo.

Gambar III.3 Logo Kampanye Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.2 Format Desain

Format desain yang digunakan adalah landscape dan portrait. Untuk format

tersebut disesuaikan dengan media-media yang dipilih dan sesuai untuk

(41)

30

untuk format portrait digunakan dalam pembuatan media pendukung seperti

poster dan lain-lain.

III.3.3 Tata Letak (Layout)

Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen yang ada menjadi sebuah

satu kesatuan. Website sebagai media utama yang menjadi kampanye bahaya junk

food mengutamakan layout yang mudah agar setiap orang yang membuka situs

bahaya junk food tidak kesulitan mendapatkan informasi. Sistem navigasi atau

tombol-tombol diletakan disebelah kiri dengan maksud agar pembaca mudah

mencari tombol untuk pindah dari satu halaman ke halaman lainnya dan

mengikuti arah cara baca.

Gambar III.4 Tampilan Layout Website Kampanye Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.4 Tipografi

Pemilihan jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan,

menarik, dan berkesan. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya target

audiens dipilih jenis font yang memberikan kesan bahaya sebagai tagline

menggunakan font Skratch Punk dan jenis font yang mempermudah keterbacaan

(42)

31

Gambar III.5 Font-Font Dalam Kampanye Sumber : Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan

dalam sebuah kampanye. Pesan yang utama pada kampanye ini adalah untuk

menginformasikan khususnya target audiens tentang bahaya mengkonsumsi junk

food. Maka ilustrasi yang ditampilkan adalah gambaran dampak mengkonsumsi

junk food. Warna-warna yang dipilih pada ilustrasi kampanye ini adalah warna

merah dan hitam agar memberikan kesan bahaya.

(43)

32 III.3.6 Warna

Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada

target audiens, warna yang dipilih adalah berdasarkan dari studi warna yang ada

pada junk food dan warna-warna berbahaya, maka warna yang dipilih adalah

merah, hitam, putih dan kuning.

Gambar III.7 Warna-Warna Pada Kampanye Sumber: Dokumen Pribadi (7 Juli 2014)

CMYK atau warna Primer Subtraktif, warna ini dikenal sebagai warna

Separasi /four color separation yang digunakan untuk print, dimana warna-warna

tersebut biasa digunakan untuk keperluan cetak pada berbagai media keras seperti

untuk pembuatan brosur, buku, majalah, cover CD, print T-Shirt dan lain-lain.

Dan RGB atau Warna Additif, warna ini biasanya digunakan oleh monitor

computer/TV. Warna yang dihasilkan berasal dari kombinasi 3 warna tersebut dan

(44)

33 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Teknis Produksi Media

Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa tahap. Tahap

pertama mengumpulkan berbagai data untuk mendukung informasi yang akan

dimasukkan ke dalam media. Tahap kedua adalah menyiapkan ide dan konsep

dari pengolahan data yang didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah

melakukan sketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan

menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut membutuhkan

sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat

lunak)

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware yang digunakan adalah seperangkat computer dan camera. Jika

dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada beberapa bagian yang dibagi pada computer

yaitu sebagai berikut :

1. Monitor

2. Central Processing Unit (CPU)

3. Keyboard

4. Mouse

Dan bagian-bagian pada camera adalah :

1. Camera

2. Lensa

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak)

Software yang digunakan untuk merancang media kampanye ini adalah:

1. Microsoft word 2010, yaitu software yang digunakan untuk mengolah data

untuk dimasukkan ke dalam media kampanye.

2. Adobe Illustrator CS5, yaitu software yang digunakan membuat logo, layout

dan tampilan pada media kampanye.

3. Adobe Photoshop CS5, yaitu software yang digunakan untuk

memotong-motong tampilan untuk media website. Hal ini dilakukan untuk mempermudah

(45)

34

4. Adobe Dreamweaver CS5 dan XAMPP V3.2.1 , yaitu software yang digunakan

untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada

media website.

IV.2 Tampilan Media IV.2.1 Media Utama

Media utama pada kampanye ini adalah website berbasis imformasi (one

page) dimana hanya ada 1 konten yang menggabungkan beberapa topik.

Tampilannya adalah sebagai berikut:

(46)

35

(47)

36

Gambar IV.3 Tampilan Halaman Tentang Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

(48)

37

Gambar IV.5 Tampilan Halaman Tips Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.6 Tampilan Halaman Konsultasi Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

IV.2.2 Media Pendukung IV.2.2.1 Web Banner

(49)

38 Ukuran : 720pixels x 300pixels

Material : Gift

IV.2.2.2 Poster

Gambar IV.8 Tampilan Poster Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Ukuran : 297mm x 420mm (A3)

Material : Art Paper 210 Gram

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove

(50)

39

Gambar IV.9 Tampilan Brosur Bagian Luar Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.10 Tampilan Brosur Bagian Dalam Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Ukuran : 210mm x 297mm (A4)

Material : Art Paper 150 Gram

Teknis Produksi : Cetak Offset

(51)

40

Gambar IV.11Tampilan X-Banner Sumber: Pribadi (25 Juli 2014)

Ukuran : 160 cm x 60 cm

Material : Bahan Flexi Korea

Teknis Produksi : Cetak Digital Printing (Outdoor)

IV.2.2.5 Sosial Media

Gambar IV.12 Tampilan Facebook Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

(52)

41 IV.2.2.6 Baju

Gambar IV.14 Tampilan Baju Kaos Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Bajuberwarna dasar hitam ukuran L

Material : Bahan Kaos Lembut

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.7 Tote Bag

(53)

42

Spesifikasi : Tote Bag berwarna dasar putih

Material : Bahan Kanvas

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.8 Mouse Pad

Gambar IV.16 Tampilan Mouse Pad Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Mouse Pad berwarna dasar hitam

Material : Bahan Lembar Karet

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.9 Pena

Gambar IV.17 Tampilan Pena Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Pena bertinta warna hitam

Material : Pena dan Kertas Inject

(54)

43 IV.2.2.10 NoteBook

Gambar IV.18 Tampilan Note Book Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Note book ukuran A5

Material : Cover Art Paper 210 Gram

Isi menggunakan kertas HVS

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi glossy

IV.2.2.11 Gantungan Kunci

Gambar IV.19 Tampilan Gantungan Kunci Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gantungan Kunci Bulat dengan gambar depan dan

belakang sama

(55)

44

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove

IV.2.2.12 Stiker

Gambar IV.20 Tampilan Stiker Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Stikerdengan ukuran 8cm x 8cm

Material : Kertas Duratac

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove

IV.2.2.13 Gelas

Gambar IV.21 Tampilan Gelas Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gelas berwarna dasar putih

Material : Gelas Keramik

(56)

45 IV.2.2.14 Piring

Gambar IV.22 Tampilan Pring Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Piring berwarna dasar putih

Material : Piring Keramik

Gambar

Gambar II.1 French Fries
Gambar II.2 Minuman Bersoda
Gambar II.4 Pizza
Tabel II.1 Hasil Analisa Kuisioner Pertama Pada Masyarakat Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana menginformasikan bahaya mengkonsumsi makanan olahan yang tidak sehat secara berlebih pada anak-anak untuk mengajak mereka mengurangi konsumsi makanan olahan yang tidak

Merancang kampanye untuk menghimbau remaja kota Bandung akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta memilih media komunikasi yang sesuai untuk mendukung kegiatan

Maka dari itu tujuan dari perancangan kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran dan memberikan arahan tentang tindakan pencegahan kebakaran

Judul penelitian tugas akhir yang penulis angkat adalah “Perancangan Kampanye Pengurangan Konsumsi Kopi Berlebih Pada Masyarakat Muda Di Kota Bandung”. Dalam

Pada program kampanye terdapat informasi yang edukatif tentang manfaat tertib antri dilingkungan masyarakat serta diadakannya seminar bertemakan “AKU TERTIB UNTUK

Maka dari itu perancangan kampanye ini adalah untuk menyadarkan mengenai pentingnya pola tidur yang baik melalui iklan layanan masyarakat berupa video dengan

Junk food adalah semua makanan yang dikonsumsi yang tidak memberikan manfaat bahkan justru merugikan kesehatan, Junk food merupakan semua jenis makanan yang mengandung gula, lemak, dan

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung oleh peneliti dari sampel yaitu meliputi identitas sampel,data pengetahuan, pola konsumsi junk food, dan kejadian