• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (

BRAND EQUITY

)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

TELKOMSEL

FLASH

DI GRAPARI SELECTA

MEDAN

TESIS

Oleh

HENDRA JONATHAN SIBARANI

097019022/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

S

E K O L

A H

P A

S C

A S A R JA N

(2)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (

BRAND EQUITY

)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

TELKOMSEL

FLASH

DI GRAPARI SELECTA

MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

HENDRA JONATHAN SIBARANI

097019022/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND

EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK TELKOMSEL FLASH DI GRAPARI SELECTA MEDAN

Nama Mahasiswa : Hendra Jonathan Sibarani Nomor Pokok : 097019022

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Amrin Fauzi) (Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si) Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)

(4)

Telah diuji pada Tanggal: 9 Juni 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Amrin Fauzi

Anggota : 1. Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si 2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini yang berjudul: Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medanadalah benar hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tesis ini belum pernah dipublikasikan oleh

siapapun, juga sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 09 Juni 2011 Yang Membuat Pernyataan

(6)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL FLASH

DI GRAPARI SELECTA MEDAN

ABSTRAK

Perkembangan era globalisasi saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi beberapa perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk perusahaan dan sisi lain keadaan tersebut memunculkan persaingan yang ketat antar perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Hal inilah yang menjembatani PT. Telkomsel untuk mengembangkan produk unggulannya seperti Telkomsel Flash, yaitu dengan menawarkan suatu pengalaman baru kepada konsumen dalam melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan di mana saja dalam jaringan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Secara khusus, penelitian ini membahas upaya yang dilakukan PT. Telkomsel untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader dan sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Oleh sebab itu Telkomsel harus meningkatkan ekuitas mereknya, karena ekuitas merek yang kuat dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian bahkan pembelian ulang pada produk tersebut.

Adapun masalah penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ekuitas merek yang terdiri dari loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brand association), kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel Flash, dan apakah kepercayaan merek, kualitas produk, harga optimum produk berpengaruh terhadap loyalitas merek produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 84 responden yang pernah melakukan keputusan pembelian produk Telkomsel Flash sedangkan populasi yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomsel yang ada di Grapari Selecta Medan dan metode analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan software SPSS.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brand association), kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan. Sedangkan variabel kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek (Brand Loyalty) dibandingkan dengan variabel kualitas produk dan harga produk tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek (Brand Loyalty).

(7)

ANALYZE INFLUENCE BRAND EQUITY TO PURCHASE DECISION OF PRODUCTS TELKOMSEL FLASH IN GRAPARI SELECTA MEDAN

ABSTRACT

The development of the current globalization era, promising a challenge and new business opportunity for several telecommunications companies operating in Indonesia. On the one hand, the era of globalization expands the company's product market and the other side of that situation led to fierce competition among telecommunication companies in Indonesia. This is an important bridge between PT. Telkomsel to expand its award-winning products such as Telkomsel Flash, offering a new experience to consumers in the network connecting the Internet with high speed and location of access that can be done anywhere in the network of HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). In particular, this study discusses the efforts made by PT. Telkomsel to maintain its position as market leader and as a leading telecommunications company in Indonesia. Therefore, Telkomsel must improve its brand equity, because of the strong brand equity could encourage consumers to make purchasing decisions even re-purchase the product.

The problem of this study was to analyze whether the brand equity of brand loyalty (brand loyalty), brand association (brand association), brand awareness (brand awareness) influence on product purchase decisions Telkomsel Flash, and whether the trust the brand, product quality, price optimum effect on brand loyalty Telkomsel Flash products in Grapari Selecta Medan. Collecting data in this study conducted through a survey approach with quantitative descriptive research by distributing questionnaires to 84 respondents who had conducted Telkomsel Flash product purchasing decisions are made while the population of respondents in this research is Telkomsel subscribers in Grapari Selecta Medan and methods of data analysis with multiple regression using SPSS software.

Regression results show that brand loyalty variable (brand loyalty), brand association (brand association), brand awareness (brand awareness) significantly influence the purchase decision of products Telkomsel Flash in Grapari Selecta Medan. While the brand belief variables significantly influence brand loyalty (Brand Loyalty) compared with the variable quality of products and product prices no significant effect on brand loyalty (Brand Loyalty).

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

karuniaNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian tesis ini, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan penelitian tesis ini masih banyak

kekurangan baik dari segi bahasa, cara penulisan dan analisis semuanya masih jauh

dari kata sempurna. Untuk itu peneliti masih mengharapkan masukan ataupun

kritikan dari semua pihak yang membaca tesis ini agar tesis ini lebih baik.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, judul penelitian dalam

tesis ini adalah “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini penulis menerima banyak

masukan dari banyak pihak yang membantu serta membimbing penulis untuk

menyelesaikan tesis ini atas dasar itu penulis menyampaikan terima kasih yang tulus

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc, (CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, Selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

(9)

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Sekretaris Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi, selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dr. Endang

Sulistya Rini, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti

bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, M.S, Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA dan

Drs. Syahyunan, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah

meluangkan waktu dan memberikan kritikan dan masukan serta pengarahan

untuk kesempurnaan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu staf pengajar Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak ilmu

dan wawasan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak dan Ibu pegawai administratif Program Studi Magister Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Univesitas Sumatera Utara yang membantu dan melayani

penulis khususnya mengenai administrasi.

9. Bapak dan Ibu pegawai administratif di Grapari Selecta Medan yang telah

bersedia memberikan data dan informasi bagi penulis yang berhubungan dengan

tesis ini.

10. Bapak Manager PT. Infomedia Nusantara CC Telkomsel Moch. Arifin dan

(10)

langsung penulis yang telah memberikan kemudahan untuk proses belajar

di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

11. Seluruh Mahasiswa Angkatan XVII Program Studi Magister Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang tetap memberikan

semangat.

12. Khusus kepada teman saya Dunal Ramses Manalu, Hidayat Harahap, Septian

Mutaqqin, M. Ikhsan, dan rekan-rekan kerja penulis di CC Telkomsel PT.

Infomedia Nusantara sebagai Team Leader CC Telkomsel yang telah

memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian tesis ini.

13. Khusus kepada Ayahanda Djaparman Hanaekan Sibarani, BA (Alm) dan Ibunda

Libertyana Siregar yang saya cintai yang memberikan kasih sayang, doa dan

semangat bagi penulis.

14. Seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam

penulisan tesis ini.

Semoga Tuhan yang memberikan rahmat dan karuniaNya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan moral maupun materil kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Medan, 09 Juni 2011 Penulis,

(11)

RIWAYAT HIDUP

Hendra Jonathan Sibarani, lahir pada tanggal 26 Agustus 1982 di Medan, dari

pasangan Bapak Djaparman Hanaekan Sibarani, BA (Alm) dan Ibu Libertyana br.

Siregar.

Sekolah Dasar di SD Santo Antonius Hayam Wuruk Medan, tamat dan lulus

tahun 1994, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Putri Cahaya Medan tamat dan

lulus tahun 1997, Sekolah Menengah Umum di SMU Methodist I Hang Tuah Medan,

tamat dan lulus tahun 2000, Sarjana Teknik Kimia Industri di Fakultas Teknik Kimia

Universitas Sumatera Utara Medan, lulus tahun 2005, mulai tahun 2009, mengikuti

pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Penulis sebelumnya bekerja di PT. Maja Agung Latexindo sebagai Supervisor

Compounding dari tanggal 11 Januari 2006 – 28 Maret 2006, dari tanggal 12 April

2006 – 24 Mei 2007 pernah bekerja sebagai Caroline Officer Call Center Telkomsel

Area Medan di PT. Infomedia Nusantara, pada tanggal 25 Mei 2007 terpilih sebagai

Finalis Caroline Officer Terbaik Telkomsel 2007, dan pada tanggal 26 Mei 2007

sampai dengan sekarang menjadi Team Leader Segmentasi Prepaid Technical Call

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

ABSTRACT ... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... vii

DAFTAR TABEL ... ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 8

I.3. Tujuan Penelitian ... 8

I.4. Manfaat Penelitan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

II.1. Penelitian Terdahulu ... 10

II.2. Landasan Teori ... 13

II.2.1. Pengertian Merek ... 13

II.2.2. Ekuitas Merek ... 16

II.2.2.1 Kesadaran merek (brand awareness) ... 19

II.2.2.2 Asosiasi merek (brand association) ... 27

II.2.2.3 Kesetiaan merek (brand loyalty) ... 34

II.2.3. Kepercayaan terhadap Merek (Trust in a Brand) ... 41

II.2.3.1 Karakteristik merek (brand characteristic) .. 42

II.2.3.2 Karakteristik perusahaan (company characteristic) ... 45

II.2.3.3 Karakteristik merek oleh pelanggan (consumer-brand characteristic) ... 48

II.2.4. Kualitas Produk ... 52

(13)

II.2.6. Keputusan Pembelian ... 58

II.2.6.1 Kesadaran konsumen terhadap kebutuhan dan keinginannya ... 70

II.2.6.2 Kegiatan pencarian informasi ... 72

II.2.6.3 Evaluasi alternatif ... 74

II.3. Kerangka Konseptual ... 74

II.4. Hipotesis Penelitian ... 79

BAB III METODE PENELITIAN ... 80

III.1.Jenis dan Sifat Penelitian ... 80

III.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 81

III.3.Populasi dan Sampel………. ... 81

III.4.Teknik Pengumpulan Data ... 82

III.5.Jenis dan Sumber Data ... 83

III.6.Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 83

III.6.1 Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama... 83

III.6.2 Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua ... 84

III.6.3 Operasionalisasi Variabel Pertama dan Kedua ... 84

III.7.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 86

III.7.1 Uji Validitas ... 86

III.7.1.1 Pengujian validitas instrumen loyalitas merek ... 87

III.7.1.2 Pengujian validitas instrumen asosiasi merek ... 87

III.7.1.3 Pengujian validitas instrumen kesadaran merek... 88

III.7.1.4 Pengujian validitas instrumen keputusan pembelian... 89

III.7.1.5 Pengujian validitas instrumen kepercayaan merek .. 89

III.7.1.6 Pengujian validitas instrumen kualitas produk ... 90

III.7.1.7 Pengujian validitas instrumen harga produk ... 91

III.7.2 Uji Reliabilitas ... 92

III.8.Metode Analisis Data ... 93

III.8.1 Metode Analisis Data untuk Hipotesis Pertama... 93

III.8.2 Metode Analisis Data untuk Hipotesis Kedua ... 95

III.9. Uji Asumsi Klasik ... 97

III.9.1 Uji Normalitas ... 97

III.9.2 Uji Multikoleniaritas ... 97

(14)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 99

IV.1. Hasil Penelitian ... 99

IV.1.1.Deskripsi Produk Telkomsel Flash ... 105

IV.1.2.Karakteristik Responden ... 115

IV.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 115

IV.1.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 116

IV.1.2.3 Karakteristik responden berdasarkan merek modem yang digunakan ... 117

IV.1.2.4 Karakteristik responden berdasarkan pernah tidaknya melihat iklan telkomsel Flash ... 118

IV.1.3.Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 119

IV.1.3.1 Hipotesis pertama ... 119

IV.1.3.1.1 Analisis statistik deskriptif variabel loyalitas merek (X1) ... 119

IV.1.3.1.2 Analisis statistik deskriptif variabel asosiasi merek (X2) ... 120

IV.1.3.1.3 Analisis statistik deskriptif variabel kesadaran merek (X3) ... 121

IV.1.3.1.4 Analisis statistik deskriptif variabel keputusan pembelian (Y) ... 122

IV.1.3.2 Hipotesis kedua ... 123

IV.1.3.2.1 Analisis statistik deskriptif variabel kepercayaan merek (X1) ... 123

IV.1.3.2.2 Analisis statistik deskriptif variabel kualitas produk (X2) ... 125

IV.1.3.2.3 Analisis statistik deskriptif variabel harga produk (X3) 126 IV.1.4. Analisis Statistik Infrensial ... 127

IV.1.5. Hasil Penelitian ... 129

IV.1.5.1 Pengujian hipotesis pertama ... 129

IV.1.5.1.1 Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama ... 129

IV.1.5.1.2 Koefisien determinasi (R2) hipotesis pertama ... 133

IV.1.5.1.3 Uji serempak (Uji F) hipotesis pertama ... 135

IV.1.5.1.4 Uji parsial (Uji T) hipotesis pertama ... 136

IV.1.5.2 Pengujian Hipotesis Kedua ... 138

IV.1.5.2.1 Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua... 138

IV.1.5.2.2 Koefisien determinasi (R2) hipotesis kedua ... 142

(15)

IV.1.5.2.4 Uji parsial (Uji T) hipotesis kedua ... 144

IV.2. Pembahasan ... 146

IV.2.1. Pembahasan Hasil Hipotesis Pertama ... 146

IV.2.2. Pembahasan Hasil Hipotesis Kedua ... 149

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 152

V.1. Kesimpulan ... 152

V.2. Saran ... 153

(16)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.1. Jumlah Pelanggan Telkomsel Flash 2009-2010 di Grapari Selecta

Medan ... ... 6

II.1. Tipe-tipe Pencarian yang Dilakukan oleh Konsumen ... 73

III.1. Definisi Operasionalisasi Variabel Hipotesis Pertama dan Kedua ... 84

III.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Merek ... 87

III.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Asosiasi Merek ... 87

III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Merek ... 88

III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian ... 89

III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepercayaan Merek ... 90

III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Produk ... 90

III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Produk ... 91

III.9. Hasil Uji Reliabilitas ... 92

IV.1. Paket Flash Time Based ... 111

IV.2. Paket Flash Unlimited ... 111

IV.3. Cara Registrasi Paket Flash Unlimited ... 112

IV.4. Paket Flash Volume Based ... 113

IV.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 115

IV.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 116

IV.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Modem yang Digunakan ... ... 118

IV.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Melihat Iklan Telkomsel Flash... 119

IV.9. Penjelasan Responden Atas Variabel Loyalitas Merek (X1)... 119

IV.10. Penjelasan Responden Atas Variabel Asosiasi Merek (X2) ... 120

(17)

IV.12. Penjelasan Responden Atas Keputusan Pembelian (Y) ... 122

IV.13. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepercayaan Merek (X1) ... 124

IV.14. Penjelasan Responden Atas Variabel Kualitas Produk (X2) ... 125

IV.15. Penjelasan Responden Atas Variabel Harga Produk (X3) ... 126

IV.16. Total Nilai Responden Atas Variabel Penelitian ... 128

IV.17. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama ... 131

IV.18. Koefisien Determinan Hipotesis Pertama ... 134

IV.19. Uji Serempak (Uji F) Hipotesis Pertama ... 135

IV.20. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis Pertama ... 136

IV.21. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua ... 140

IV.22. Koefisien Determinan Hipotesis Kedua ... 142

IV.23. Uji Serempak (Uji F) Hipotesis Kedua ... 143

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1. Piramida Kesadaran Merek (The Awareness Pyramid) ... 20

II.2. Tipe-tipe Asosiasi Merek (Types of Brand Association) ... 28

II.3. Kesetiaan Merek (The Loyalty Pyramid) ... 36

II.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Loyalty... 42

II.5. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 61

II.6. Keputusan Pembelian... ... 67

II.7. Kerangka Konseptual... ... 79

IV.1. Gambar Telkomsel Flash ... 107

IV.2. Perangkat Layanan Telkomsel Flash ... 108

IV.3. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 130

IV.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama (P-Plot) ... 130

IV.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama (Scatterplot) ... 133

IV.6. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua ... 138

IV.7. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua (P-P Plot) ... 139

IV.8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua (Scatterplot) ... 141

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian... 160

2. Tabulasi Data Responden Hipotesis Pertama ... 167

3. Tabulasi Data Responden Hipotesis Kedua ... 170

4. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Hipotesis Pertama ... 173

5. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Hipotesis Kedua ... 174

6. Hasil Uji Validitas Hipotesis Pertama ... 175

7. Hasil Uji Validitas Hipotesis Kedua ... 178

8. Hasil Uji Reliabilitas Hipotesis Pertama ... 181

9. Hasil Uji Reliabilitas Hipotesis Kedua ... 183

10. Hasil Uji Statistik Hipotesis Pertama ... 185

11. Hasil Uji Statistik Hipotesis Kedua ... 187

12. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 188

(20)

DAFTAR SINGKATAN

1. HSDPA : (High Speed Downlink Packet Acees)

2. 3G : (3rd Generation)

3. GPRS : (General Packet Radio Services)

4. HSPA : (High Speed Packet Acess)

5. CSR : (Corporate Social Responsibility)

6. APN : (Access Point Name)

(21)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL FLASH

DI GRAPARI SELECTA MEDAN

ABSTRAK

Perkembangan era globalisasi saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi beberapa perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk perusahaan dan sisi lain keadaan tersebut memunculkan persaingan yang ketat antar perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Hal inilah yang menjembatani PT. Telkomsel untuk mengembangkan produk unggulannya seperti Telkomsel Flash, yaitu dengan menawarkan suatu pengalaman baru kepada konsumen dalam melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan di mana saja dalam jaringan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Secara khusus, penelitian ini membahas upaya yang dilakukan PT. Telkomsel untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader dan sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Oleh sebab itu Telkomsel harus meningkatkan ekuitas mereknya, karena ekuitas merek yang kuat dapat mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian bahkan pembelian ulang pada produk tersebut.

Adapun masalah penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ekuitas merek yang terdiri dari loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brand association), kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel Flash, dan apakah kepercayaan merek, kualitas produk, harga optimum produk berpengaruh terhadap loyalitas merek produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 84 responden yang pernah melakukan keputusan pembelian produk Telkomsel Flash sedangkan populasi yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Telkomsel yang ada di Grapari Selecta Medan dan metode analisis data dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan software SPSS.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek (brand association), kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan. Sedangkan variabel kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek (Brand Loyalty) dibandingkan dengan variabel kualitas produk dan harga produk tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek (Brand Loyalty).

(22)

ANALYZE INFLUENCE BRAND EQUITY TO PURCHASE DECISION OF PRODUCTS TELKOMSEL FLASH IN GRAPARI SELECTA MEDAN

ABSTRACT

The development of the current globalization era, promising a challenge and new business opportunity for several telecommunications companies operating in Indonesia. On the one hand, the era of globalization expands the company's product market and the other side of that situation led to fierce competition among telecommunication companies in Indonesia. This is an important bridge between PT. Telkomsel to expand its award-winning products such as Telkomsel Flash, offering a new experience to consumers in the network connecting the Internet with high speed and location of access that can be done anywhere in the network of HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). In particular, this study discusses the efforts made by PT. Telkomsel to maintain its position as market leader and as a leading telecommunications company in Indonesia. Therefore, Telkomsel must improve its brand equity, because of the strong brand equity could encourage consumers to make purchasing decisions even re-purchase the product.

The problem of this study was to analyze whether the brand equity of brand loyalty (brand loyalty), brand association (brand association), brand awareness (brand awareness) influence on product purchase decisions Telkomsel Flash, and whether the trust the brand, product quality, price optimum effect on brand loyalty Telkomsel Flash products in Grapari Selecta Medan. Collecting data in this study conducted through a survey approach with quantitative descriptive research by distributing questionnaires to 84 respondents who had conducted Telkomsel Flash product purchasing decisions are made while the population of respondents in this research is Telkomsel subscribers in Grapari Selecta Medan and methods of data analysis with multiple regression using SPSS software.

Regression results show that brand loyalty variable (brand loyalty), brand association (brand association), brand awareness (brand awareness) significantly influence the purchase decision of products Telkomsel Flash in Grapari Selecta Medan. While the brand belief variables significantly influence brand loyalty (Brand Loyalty) compared with the variable quality of products and product prices no significant effect on brand loyalty (Brand Loyalty).

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

pasar produk perusahaan dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan persaingan

yang ketat antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Fenomena

persaingan ini akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke

mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan

merebut pangsa pasar. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah

dengan merek.

Merek memegang peranan yang sangat penting, salah satunya adalah

menjembatani harapan konsumen pada saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada

konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta

antara konsumen dengan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja

menawarkan produk yang mirip, tetapi tidak mungkin menawarkan janji emosional

yang sama. Kualitas produk dapat dilihat dari ekuitas mereknya seperti produk

Telkomsel Flash yang banyak digunakan pelanggan karena penggunaannya yang

mudah dan harganya terjangkau serta produknya yang inovatif.

Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimiliki di pasar,

(24)

prestisius atau disebut memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Menurut

Aaker (2006) terdapat empat dimensi ekuitas merek yaitu loyalitas merek (brand

loyalty), mutu yang dirasakan (perceived quality), asosiasi merek (brand

associations), dan kesadaran merek (brand awareness).

Loyalitas merek adalah kelekatan konsumen pada nilai yang tinggi dari suatu

merek, dengan kelekatan yang dibangun ini maka konsumen akan menolak segala

strategi yang dilakukan oleh kompetitor merek. Konsumen akan memberikan

loyalitas dan kepercayaannya pada merek selama merek tersebut sesuai dengan

harapan yang dimiliki oleh konsumen, bertindak dalam cara-cara tertentu dan

menawarkan nilai-nilai tertentu.

Loyalitas pada merek ini timbul karena konsumen mempersepsikan merek

tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlah manfaat dan kualitas dengan

harga yang sesuai. Loyalitas merek juga menjadi indikasi adanya kekuatan merek,

karena tanpa loyalitas merek tidak akan tercipta kekuatan merek. Hal ini dapat dilihat

pada merek-merek yang menjadi pemimpin di pasaran, dapat dipastikan bahwa merek

tersebut memiliki pelanggan yang loyal pada merek tersebut.

Kesadaran merek (brand awareness) menunjukkan kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek

merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Asosiasi merek (brand association)

menunjukkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya

dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, selebritis

(25)

Persepsi kualitas (perceived quality) mencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan

dengan maksud yang diharapkan. Ekuitas merek yang tinggi akan memberikan

keunggulan bersaing bagi suatu merek atau produk guna membentuk minat

mereferensi.

Kepercayaan merek merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam

menghadapi resiko yang berhubungan dengan merek yang dibeli akan memberikan

hasil yang positif dan menguntungkan, karena kepercayaan terhadap merek akan

menimbulkan loyalitas merek (Brand Loyalty). Kualitas produk adalah keseluruhan

ciri dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan/tersirat, dengan kata lain kualitas produk sebagai evaluasi

secara sadar atau penilaian yang menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau

jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan

pemakaiannya.

Harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan

kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan

produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan

dan yang diadakan perusahaan untuk memuaskan konsumen. Artinya, harga optimum

produk ditetapkan karena terdapat keinginan, kebutuhan dan daya beli konsumen.

Industri telekomunikasi adalah industri yang padat modal. Dalam rangka

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menyediakan layanan dan teknologi yang

(26)

memperluas dan memodernisasi jaringannya. Jaringan berbasis HSDPA (High Speed

Downlink Packet Access) yang digunakan pada umumnya lebih cepat dan lebih

mudah dibangun dan memberikan fleksibilitas serta mobilitas yang lebih besar

kepada pelanggan.

PT. Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia

pada saat ini memiliki produk unggulan seperti Telkomsel Flash, yaitu dengan

menawarkan suatu pengalaman baru kepada konsumen dalam melakukan koneksi

jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi akses yang dapat dilakukan

dimana saja dalam jaringan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)/3G (3rd

generation)/EDGE/GPRS (General Packet Radio Services) Telkomsel dengan

menggunakan produk Telkomsel Flash. Perjuangan untuk menambah pelanggan

harus tetap diupayakan berulang, dan bila hal ini dapat dilakukan dan terus

dipertahankan maka PT. Telkomsel dapat berkembang secara dinamis. Oleh karena

itu, pelanggan harus mengetahui benar tentang pengertian produk Telkomsel Flash.

Ekuitas merek Telkomsel Flash dapat dilihat dari seberapa besar antusias

pelanggan dalam menggunakan produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

apakah produk Telkomsel Flash memiliki kelebihan dan keuntungan dibandingkan

dengan produk XL, 3, Smart, dan Indosat. Loyalitas merek atas penggunaan produk

Telkomsel Flash tergantung dari kepercayaan pelanggan atas produk, keyakinan akan

manfaat dalam pembelian Telkomsel Flash dan harga produk yang terjangkau.

Ingatan pelanggan akan merek Telkomsel Flash dapat menjadi salah satu

(27)

diperoleh setelah melakukan pembelian. Produk yang digunakan dapat

mengekspresikan gaya hidup pelanggan sehari-hari serta kebutuhan teknologi yang

ada di era globalisasi. Telkomsel berusaha memberikan kepuasan kepada pelanggan

agar pelanggan tetap mengingat dan mengenali produk Telkomsel Flash karena

produk yang memiliki ciri khas dari bentuk modem dan paket akses internet yang

ditawarkan bervariasi tergantung dari kebutuhan pelanggan. Kesadaran pelanggan

akan merek Telkomsel Flash menjadikan perusahaan tetap komit dan berusaha

menjaga citra merek produk Telkomsel Flash agar produk menjadi salah satu bagian

akan kebutuhan teknologi di era globalisasi.

Kekuatan merek Telkomsel Flash adalah satu pertimbangan bagi pelanggan

untuk membeli produk Telkomsel Flash. Grapari Selecta adalah salah satu pelayanan

yang memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian modem dan mendapatkan

informasi cara menggunakan dan pembelian paket Telkomsel Flash. Pelayanan yang

diberikan membuat pelanggan komit dalam pembelian dan tertarik dalam

menggunakan Telkomsel Flash. Jumlah pelanggan Telkomsel Flash dapat

(28)
[image:28.612.110.533.155.359.2]

Tabel I.1. Jumlah Pelanggan Telkomsel Flash 2009 – 2010 di Grapari Selecta Medan

No Bulan 2009 2010

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 65 70 78 79 80 81 81 83 84 85 87 90 88 82 92 91 98 96 94 90 86 85 85 80

Total Pelanggan 963 1067

Sumber: Grapari Selecta Medan, 2011 (Data diolah)

Total pelanggan Telkomsel dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami

peningkatan tetapi setiap bulannya target pencapaian dari customer service Grapari

Selecta mengalami penurunan dan tidak stabil terutama di pencapaian target

pelanggan di tahun 2010 di bulan Juli – Desember 2010 mengalami penurunan,

di mana target pelanggan dari customer service Grapari Selecta setiap bulannya

adalah 90 pelanggan (Grapari Selecta Medan, 2011). Hal ini dapat menjadi

permasalahan di Grapari Telkomsel Selecta Medan karena pencapaian target

penjualan produk Telkomsel Flash yang jauh dari harapan Grapari Selecta Medan,

keputusan pembelian pelanggan akan produk Telkomsel Flash dalam beberapa bulan

terakhir sangat mempengaruhi penambahan pelanggan Telkomsel di Grapari Selecta

(29)

Munculnya produk-produk HSDPA lainnya seperti XL, 3, Smart, dan Indosat

yang memberikan harga produk lebih murah, kecepatan akses internet dan bonus

yang diberikan merupakan salah satu permasalahan bagi Telkomsel karena akan

mempengaruhi keputusan pelanggan terhadap pembelian produk Telkomsel Flash.

Ekuitas merek Telkomsel Flash adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

penurunan keputusan pembelian produk Telkomsel Flash dari bulan Juli – Desember

2010. Fenomena persaingan antara produk HSDPA menjadi perhatian Telkomsel

mengingat kondisi semakin banyaknya bermunculan produk HSDPA berbasis data

yang memberikan kemudahan dan keunggulan kepada pelanggan untuk

menggunakan akses internet berbasis data.

Kekuatan persaingan adalah persaingan antar merek, maka ekuitas merek

suatu perusahaan harus semakin kuat. Dengan semakin kuatnya ekuitas merek suatu

produk, maka konsumen akan merasa puas dan semakin kuat pada daya tariknya

di mata konsumen untuk mengunakan produk tersebut yang selanjutnya akan

membawa konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang sehingga

akhirnya menjadikannya sebagai pelanggan yang setia serta mendatangkan

(30)

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Apakah ekuitas merek yang terdiri dari loyalitas merek (brand loyalty),

asosiasi merek (brand association), dan kesadaran merek (brand awareness)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel Flash

di Grapari Selecta Medan?

2. Apakah kepercayaan merek, kualitas produk, harga optimum produk

berpengaruh terhadap loyalitas merek (brand loyalty) produk Telkomsel Flash

di Grapari Selecta Medan?

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Pengaruh ekuitas merek (brand equity) terhadap keputusan pembelian produk

Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan.

2. Pengaruh kepercayaan merek, kualitas produk, harga optimum produk

terhadap loyalitas merek (brand loyalty) produk Telkomsel Flash di Grapari

(31)

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak Grapari Selecta, dalam rangka mempertahankan ekuitas merek

Produk Telkomsel Flash sehingga menciptakan kepercayaan dan kepuasan

pelanggan terhadap produk Telkomsel Flash dalam mengambil keputusan

pembelian produk Telkomsel Flash.

2. Bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana USU,

merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat

dipergunakan dan dikembangkan.

3. Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang

dimiliki akan bertambah luas terutama mengenai Ekuitas Merek (Brand

Equity) yang terdiri dari loyalitas merek (brand loyalty), asosiasi merek

(brand association), dan kesadaran merek (brand awareness).

4. Bagi peneliti berikutnya, sebagai referensi dalam melakukan penelitian

(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terdahulu

Hanggadikha (2010), melakukan penelitian Analisis Pengaruh Ekuitas Merek

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Handphone Nokia

di Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena persaingan

antar merek-merek lama dan kemunculan berbagai merek-merek baru yang

meramaikan persaingan pasar khususnya untuk kategori produk handphone. Secara

khusus, penelitian ini membahas upaya yang dilakukan Nokia untuk mempertahankan

posisinya sebagai market leader dengan cara membentuk dan meningkatkan ekuitas

merek sekuat mungkin, karena ekuitas merek yang kuat dapat mendorong konsumen

untuk melakukan keputusan pembelian bahkan pembelian ulang pada produk

tersebut.

Adapun masalah penelitian ini adalah “apakah elemen-elemen ekuitas merek

(brand equity) pada produk handphone merek Nokia dapat mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen pada produk handphone merek Nokia?”. Penelitian ini secara

khusus menguji elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek,

persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Tujuan dari penelitian ini

(33)

keputusan pembelian konsumen pada produk handphone merek Nokia. Setelah

dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, data dikumpulkan melalui

metode kuesioner dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 100

orang responden yang pernah melakukan keputusan pembelian pada produk

handphone merek Nokia. Di mana variabel Keputusan Pembelian (Y), Kesadaran

Merek (X1), Persepsi Kualitas (X2), Asosiasi Merek (X3), dan Loyalitas Merek (X4).

Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat variabel

independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen

Keputusan Pembelian.

Istiyono, Utomo dan Indrayani (2007) melakukan penelitian Pengaruh Ekuitas

Merek Berbasis Pelanggan Telkomnet Instan terhadap Minat Pembelian Telkomnet

Speedy. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh customer base brand equity TELKOMNet-Instan terhadap

minat pembelian TELKOMSpeedy serta untuk mengetahui variabel mana yang paling

dominan dalam penentuan minat TELKOMSpeedy. Penelitian ini didasarkan pada

model Netemeyer disebut Pelanggan Berbasis Merek Ekuitas (CBBE) yang terdiri

dari tiga variabel yaitu: Merek Kualitas Impression (PQ), Nilai untuk Biaya

Impression (PVC) dan Unik Merek (U). Harga Premium (Y), mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen Ingin Membeli atau berlangganan Brand (Z). Metode

penelitian yang digunakan adalah metode survei untuk Telkomnet-Instan pelanggan

di Makassar dengan melakukan sampling sistematis. Data yang dikumpulkan

(34)

CBBE Telkomnet-Instan yang variabel PVC, U dan PVC) berpengaruh secara

simultan terhadap keinginan untuk berlangganan TELKOMSpeedy (Z) yang moderat

Efek (26,9%) dan PVC merupakan variabel yang paling dominan yang

mempengaruhi variabel terikat Z.

Mayasari, Dwi (2009), melakukan penelitian Pengaruh Kualitas Produk dan

Harga terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Perantara. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kualitas produk (X1) terhadap

kepuasan (Z), harga (X2) terhadap kepuasan (Z), kualitas produk (X1) terhadap

loyalitas (Y), harga (X2) terhadap loyalitas (Y), kepuasan (Z) terhadap loyalitas (Y).

Sampel yang diambil sebanyak 100 konsumen atau pelanggan pengguna kartu IM3

dengan teknik pengambilan Random Sampling. Hasil penelitian ini diketahui:

(1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan.

(2) terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap kepuasan. (3) terdapat

pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap loyalitas. (4) tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara harga terhadap loyalitas. (5) terdapat pengaruh yang

signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas.

Sari, Nawang (2011), melakukan penelitian Pengaruh Brand Trust terhadap

Brand Loyalty Telepon Seluler Nokia (Studi pada Pengguna Telepon Seluler Nokia

di Kelurahan Sumbersari Malang). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui deskripsi keadaan brand trust dan brand loyalty pengguna telepon

seluler Nokia di Kelurahan Sumbersari Malang dan mengetahui pengaruh variabel

(35)

terhadap brand loyalty. Kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap telepon

seluler Nokia akan menciptakan loyalitas pelanggan pada telepon seluler Nokia.

Penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat

(Y). Variabel bebas (X) terdiri dari sub variabel, yaitu brand reliability (X1) dan

brand intentions (X2). Populasi dalam penelitian ini adalah warga kelurahan

Sumbersari Malang yang menggunakan telepon seluler Nokia dengan jumlah sampel

adalah 100 responden. Sampel diambil dengan menggunakan teknik Accidental

Random Sampling dan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sedangkan teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda,

sedangkan variabel terikatnya (Y) yaitu brand loyalty. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan brand reliability

secara parsial terhadap brand loyalty telepon seluler Nokia, ada pengaruh positif

dan signifikan brand intentions secara parsial terhadap brand loyalty telepon seluler,

ada pengaruh positif dan signifikan antara brand trust (brand reliability dan brand

intentions) secara simultan terhadap brand loyalty telepon seluler Nokia. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan Merek (Brand Trust) dapat

mempengaruhi Loyalitas Merek (Brand Loyalty) baik secara parsial maupun

simultan.

II.2. Landasan Teori

(36)

Dalam dunia industri, istilah merek menjadi salah satu kata yang popular

dalam kehidupan sehari-hari. Merek sekarang tidak hanya dikaitkan oleh produk

tetapi juga dengan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2001).

Menurut American Marketing Association (Kotler, 2007) merek adalah nama, istilah,

tanda, simbol rancangan, atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau

jasa dari seorang atau sekelompok penjual agar dapat membedakan produk tersebut

dari produk pesaing. Merek memberi sejumlah keuntungan pada produsen maupun

konsumen. Simamora (2002) menyebutkan dengan adanya merek, masyarakat

mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh informasi

yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merek oleh masyarakat membuat

pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi persaingan.

Sedangkan bagi produsen merek tentunya bermanfaat untuk melakukan segmentasi

pasar, menarik konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut serta

memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan.

Merek mempunyai makna yang berbeda-beda bagi para produsen. Menurut

Kertajaya (dalam Simamora, 2002), perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda

dalam memandang merek. Hal itu tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan

oleh perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa

digunakan oleh berbagai perusahaan:

1. Tidak ada pesaing pasar (No marketing), tipe pemasaran ini dilakukan pada

(37)

pasti mencari produk karena tidak ada pilihan. Dalam hal ini, merek hanya

dianggap sekedar nama.

2. Pemasaran Massal (Mass marketing), tipe pemasaran ini dilakukan ketika

perusahaan sudah memiliki pesaing walaupun pesaingnya lemah, untuk itu

perusahaan masih menguasai sebagian besar pasar dengan melakukan

pemasaran massal (mass marketing), dan pada saat ini merek tidak lebih dari

sekedar mengenalkan produk (brand awareness).

3. Segmentasi Pasar (Segmented marketing), dilakukan pada saat persaingan

mulai ketat, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar.

Dalam tipe pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra yang baik

tentang mereknya, karena itu merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi

(brand association).

4. Pasar Ceruk (Niche marketing), ketika persaingan bertambah ketat lagi,

perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan segmen, melainkan ceruk pasar

(niche marketing) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki perilaku khas.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa mereknya

berkualitas, karena itu merek adalah persepsi kualitas (perceived quality).

5. Pasar Individual (Individualized marketing), ketika sudah mencapai puncak

persaingan, bagi perusahaan merek berkaitan dengan loyalitas (brand loyalty).

Dalam puncak persaingan tentunya jumlah pesaing sangat banyak dengan

(38)

dipandang sebagai pembeli saja, karena itu perusahaan harus menjalin

kemitraan dengan konsumen melalui individualized marketing.

II.2.2. Ekuitas merek

Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang

dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang

memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan

yang dapat membedakan dengan merek pesaing (Astuti dan Cahyadi, 2007). Menurut

Aaker (2006), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang

berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau

para pelanggan perusahaan.

Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah

yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara

seorang konsumen dalam berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga,

pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Knapp (2001),

mendefinisikan ekuitas merek sebagai totalitas dari persepsi merek, mencakup

kualitas relatif dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan

dan keseluruhan penghargaan terhadap merek. Menurut Astuti dan Cahyadi (2007),

jika pelanggan tidak tertarik pada suatu merek dan membeli karena karateristik

produk, harga, kenyamanan, dan dengan hanya sedikit memperdulikan merek,

(39)

membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan

produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan, maka merek

tersebut memiliki nilai ekuitas yang tinggi (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Pendekatan ekuitas merek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan ekuitas merek berbasis pelanggan. Pendekatan ekuitas merek berbasis

pelanggan akan memandang ekuitas merek dari sudut konsumen. Dasar pemikiran

model ekuitas merek berbasis pelanggan mengungkapkan bahwa kekuatan suatu

merek terletak pada apa yang telah dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan,

dan dirasakan konsumen tentang merek selama ini (Kotler dan Keller, 2007).

Menurut Kotler dan Keller (2007), ekuitas merek berbasis pelanggan dapat

didefinisikan sebagai perbedaan dampak dari pengetahuan merek terhadap tanggapan

konsumen pada merek tersebut. Suatu merek dapat dikatakan memiliki ekuitas merek

berbasis pelanggan yang positif apabila konsumen bereaksi lebih menyenangkan

terhadap produk tertentu. Sebaliknya, suatu merek dapat dikatakan memiliki ekuitas

merek berbasis pelanggan yang negatif apabila konsumen bereaksi secara kurang

menyenangkan terhadap aktivitas pemasaran merek dalam situasi yang sama. Ekuitas

merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan (Durianto, 2004).

Berikut adalah nilai ekuitas merek bagi perusahaan:

1. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam upaya menarik

minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan yang baik

dengan para pelanggan dan dapat menghilangkan keraguan konsumen

(40)

2. Seluruh elemen ekuitas merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen karena ekuitas merek yang kuat akan mengurangi keinginan

konsumen untuk berpindah ke merek lain.

3. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan

mudah untuk berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan

inovasi produk.

4. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas

keputusan strategi perluasan merek.

5. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga

premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi.

6. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menghemat

pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan

perluasan merek.

7. Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas saluran distribusi yang

akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.

8. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand association,

perceived quality, dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan

elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen, dan lain-lain.

Model Brand Equity Ten merupakan suatu model yang dikembangkan oleh

David A. Aaker yang merupakan perluasan dari konsep ekuitas merek. Dalam model

ini, pengukuran dikelompokkan dalam lima kategori. Empat kategori pertama

(41)

yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.

Kategori kelima meliputi pengukuran dua jenis perilaku pasar (market behavior) yang

mewakili informasi yang diperoleh berdasarkan pasar. Penelitian ini hanya

melakukan penelitian yang berdasarkan pada persepsi konsumen. Ekuitas merek

dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, dan

asosiasi dengan berbagai karakteristik merek (Durianto, 2004). Semakin kuat ekuitas

merek suatu produk, maka semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk

mengkonsumsi produk tersebut dan pada akhirnya akan mengarah pada keputusan

pembelian produk (Durianto, 2004).

Serangkaian aset dan kewajiban (liabilitas) merek yang berkaitan dengan

suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang

diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan

perusahaan tersebut (Aaker, 2008). Selanjutnya menurut Aaker, terdapat empat

dimensi ekuitas merek yaitu loyalitas merek (brand loyalty), mutu yang dirasakan

(perceived quality), asosiasi merek (brand associations) dan kesadaran merek (brand

awareness). Sementara itu Kotler dan Gary (2002) menyatakan bahwa: Nilai dari

suatu merek berdasarkan pada sejauhmana merek itu mempunyai loyalitas merek,

kesadaran nama merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang tinggi, dan aset lain

seperti paten, merek dagang dan hubungan distribusi.

(42)

Aaker (2006) mendefenisikan kesadaran merek adalah kesanggupan seorang

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek

merupakan bagian dari kategori merek tertentu.

[image:42.612.213.402.199.395.2]

Sumber: Aaker, 2006

Gambar II.1. Piramida Kesadaran Merek (The Awareness Pyramid)

Kesadaran merek tidak cukup membentuk ekuitas merek, brand awareness

yang tinggi tidak cukup untuk membentuk menyimpulkan bahwa produk tersebut

mempunyai ekuitas merek yang cukup tinggi karena banyak variabel lain yang turut

diperhitungkan dan membutuhkan jangkauan kontinum (continuum ranging) dari

perasaan yang tak pasti bahwa merek tertentu dikenal, menjadi keyakinan bahwa

produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk bersangkutan

sebagaimana ditujukan pada Gambar II.1. Tingkatan yang paling rendah, pengakuan

(43)

Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari kesadaran merek, ini penting

khususnya ketika seorang pembeli memilih suatu merek pada saat pembelian. Pada

tingkatan berikutnya adalah pengingatan kembali (brand recall). Pengingatan

kembali merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek

tertentu dalam suatu kelas produk; ini diistilahkan dalam “pengingatan kembali tanpa

bantuan” (unaided recall) karena, berbeda dengan tugas pengenalan, responden tidak

perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut. Pengingatan kembali tanpa

bantuan adalah tugas yang jauh lebih sulit dibandingkan pengenalan, dan ini

mempunyai asosiasi yang berkaitan dengan suatu posisi merek yang lebih kuat.

Seseorang yang bisa mengingat kembali lebih banyak item dalam cara pengingatan

kembali lewat bantuan (aided recall) ketimbang tanpa bantuan. Merek yang disebut

pertama dalam suatu tugas pengingatan kembali tanpa bantuan berarti telah meraih

kesadaran puncak pikiran (top-of-mind awareness) suatu posisi istimewa. Dalam

pengertian yang sederhana, merek tersebut menjadi ‘pimpinan’ dari berbagai merek

yang ada dalam pikiran seseorang. Posisi pengingatan kembali yang lebih kuat dari

puncak pikiran tidak tercantum dalam Gambar II.1 adalah merek dominan. Yaitu

merek yang menempati posisi sebagai satu-satunya merek yang diingat kembali oleh

responden dalam persentase tinggi. Unsur-unsur yang terdapat dalam kesadaran

merek adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Merek (Brand opinion), yang berarti orang memiliki pendapat

tentang suatu merek, baik itu keunggulan maupun kelemahan dibandingkan

(44)

2. Pengetahuan Merek (Brand knowledge), pengetahuan tentang merek lebih

pada tahap internalisasi terhadap merek itu sendiri.

3. Merek Dominan (Brand dominance), keberadaan merek tertentu di-recall.

4. Puncak Pikiran (Top of mind), merek yang disebut pertama, merek dari

katagori apapun akan mengindikasikan melekatnya merek tersebut di benak

seseorang.

5. Pembelian Merek (Brand recall), didasarkan pada pertanyaan seseorang

tentang merek dari kelas produk tanpa bantuan atau dalam benak konsumen

sudah terdapat merek dari produk tertentu dan ini sangat diperlukan pada saat

hendak melakukan pembelian suatu produk. “Merek mobil apa yang Anda

tahu?” contoh pertanyaan untuk mengukur brand recall.

6. Pengakuan Merek (Brand recognition), diberikan sejumlah merek dari kelas

produk tertentu dan diminta untuk mengidentifikasikan apa yang mereka telah

dengar sebelumnya; misalnya, Anda tahu Sony?

7. Tidak menyadari merek (Unaware brand), walaupun telah dibimbing,

responden tidak mengetahui merek tersebut, misalnya Apakah Anda tahu

Commodore (rokok)?

Merek yang disebut pertama dalam suatu tugas pengingatan kembali tanpa

bantuan berarti telah meraih kesadaran puncak pikiran (top-of-mind awareness), suatu

posisi istimewa. Dalam pengertian yang sangat sederhana, merek tersebut menjadi

pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran seseorang. Tentu saja, ada

(45)

memberikan keuntungan kompetitif yang kuat. Ini berarti bahwa di banyak situasi

pembelian, tidak merek lain yang akan diperhitungkan.

Kesadaran Merek (Brand Awareness) dan Hubungannya dengan Keputusan

Pembelian Konsumen

Aaker (2006) mendefinisikan kesadaran merek (brand awareness) sebagai

kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa

suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek

merupakan elemen ekuitas yang sangat penting bagi perusahaan karena kesadaran

merek dapat berpengaruh secara langsung terhadap ekuitas merek. Apabila kesadaran

konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya

juga akan rendah. Aaker (2006), mengungkapkan bahwa kesadaran merek merupakan

gambaran dari kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali dan mengingat

kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

Kesadaran merek akan sangat berpengaruh terhadap ekuitas suatu merek.

Kesadaran merek akan mempengaruhi persepsi dan tingkah laku seorang konsumen.

Oleh karena itu meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek merupakan

prioritas perusahaan untuk membangun ekuitas merek yang kuat. Durianto (2004),

mengungkapkan bahwa tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu merek dapat

ditingkatkan melalui berbagai upaya sebagai berikut:

1. Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah diingat oleh para

konsumen.

(46)

3. Selain itu pesan yang disampaikan harus memiliki hubungan dengan merek

dan kategori produknya.

4. Perusahaan disarankan memakai jingle lagu dan slogan yang menarik agar

merek lebih mudah diingat oleh konsumen

5. Simbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki hubungan dengan

mereknya.

6. Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan perluasan produk,

sehingga merek tersebut akan semakin diingat oleh konsumen.

7. Perusahaan dapat memperkuat kesadaran merek melalui suatu isyarat yang

sesuai dengan kategori produk, merek, atau keduanya. Membentuk ingatan

dalam pikiran konsumen akan lebih sulit dibandingkan dengan

memperkenalkan suatu produk baru, sehingga perusahaan harus selalu

melakukan pengulangan untuk meningkatkan ingatan konsumen terhadap

merek.

Kesadaran konsumen terhadap merek dapat digunakan oleh perusahaan

sebagai sarana untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu

merek kepada konsumen (Humdiana, 2005). Perusahaan dapat menciptakan

nilai-nilai kesadaran merek agar konsumen dapat lebih memahami pesan merek yang akan

disampaikan (Humdiana, 2005). Berikut adalah nilai-nilai kesadaran merek yang

(47)

1. Jangkar yang menjadi pengait asosiasi lain. Tingkat kesadaran merek yang

tinggi akan lebih memudahkan pemasar untuk melekatkan suatu asosiasi

terhadap merek karena merek tersebut telah tersimpan dibenak konsumen.

2. Rasa suka. Kesadaran merek yang tinggi dapat menimbulkan rasa suka

konsumen terhadap merek tersebut.

3. Komitmen. Jika kesadaran suatu merek tinggi, maka konsumen dapat selalu

merasa kehadiran merek tersebut.

4. Mempertimbangkan merek. Ketika konsumen akan melakukan keputusan

pembelian, merek yang memiliki tingkat kesadaran merek tinggi akan selalu

tersimpan di benak konsumen dan akan dijadikan pertimbangan oleh

konsumen.

Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk informasi dalam

ingatan di tempat yang pertama (Lindawati, 2005). Sebuah titik ingatan brand

awareness adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk (Lindawati,

2005). Ketika konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan konsumsi,

kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk menentukan keputusan pembelian

(Pitta dan Katsanis, 2004). Nedungadi (2002) membuktikan bahwa pengingatan

terhadap merek mempengaruhi pembelian pelanggan. Hasil temuannya menunjukkan

bahwa pengingatan kembali adalah kompleks dan bahwa posisi yang kuat dalam sub

kategori bisa menciptakan pengingatan kembali dengan menarik perhatian pada sub

kategori serta dengan memberi keterangan pada merek tersebut. Nedungadi (2002)

(48)

hubungan antara pengingatan kembali puncak pikiran dengan sikap atau perilaku

pembelian.

Ternyata ada perbedaan yang mencolok dalam preferensi dan kemungkinan

pembelian, tergantung pada apakah merek tersebut merupakan merek yang pertama,

kedua, atau ketiga dalam tugas pengingatan kembali tanpa bantuan atau unaide recall

task. Disimpulkan bahwa ternyata kesadaran merek bisa menjadi faktor independen

yang penting dalam perubahan sikap (Aaker, 2008). Implikasinya, kesadaran merek

dipengaruhi oleh periklanan yang bersifat mengingatkan kembali dimana akan

mempengaruhi keputusan-keputusan pembelian (Aaker, 2008). Penelitian lain yang

berkaitan dengan kesadaran merek dilakukan oleh Hanggadhika (2010), yang

menunjukkan hasil bahwa kesadaran merek (brand awareness) yang menjadi salah

satu elemen ekuitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen pada produk handphone merek Nokia di Semarang, dengan

nilai regresi sebesar 0,212.

Hasil penelitiannya tersebut menunjukkan bahwa merek yang terkenal dengan

tingkat brand awareness yang tinggi dapat menyebabkan pelanggan memiliki rasa

percaya diri atas keputusan pembelian yang dibuat. Hal ini dapat mengurangi tingkat

persepsi resiko (perceived risk) atas merek yang akan dibeli. Menurut Astuti dan

Cahyadi (2007), saat pengambilan keputusan pembelian dilakukan, kesadaran merek

(brand awareness) memegang peran penting. Merek menjadi bagian dari

consideration set sehingga memungkinkan preferensi pelanggan untuk memilih

(49)

yang sudah dikenal karena merasa aman dengan sesuatu yang dikenal dan

beranggapan merek yang sudah dikenal kemungkinan bisa diandalkan, dan kualitas

yang bisa dipertanggung jawabkan (Astuti dan Cahyadi, 2007). Berdasarkan

pemikiran-pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

Semakin tinggi kesadaran konsumen terhadap suatu merek (X1), maka semakin tinggi

keputusan pembelian konsumen (Y).

II.2.2.2. Asosiasi merek (brand association)

Menurut Aaker (2006) asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan

secara langsung maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu

merek. Ditambahkan oleh Susanto (2004) hal-hal lain yang penting adalah asosiasi

merek adalah asosiasi yang menunjukkan fakta bahwa produk dapat digunakan untuk

mengekspresikan gaya hidup, kelas sosial, dan peran profesional, atau yang

mengekspresikan asosiasi-asosiasi yang memerlukan aplikasi produk dan tipe-tipe

orang yang menggunakan produk tersebut, toko yang menjual produk atau

wiraniaganya.

Lebih lanjut Aaker (2006) menjelaskan bahwa asosiasi-asosiasi yang terkait

(50)
[image:50.612.215.420.116.320.2]

Sumber: Aaker, 2006

Gambar II.2. Tipe-tipe Asosiasi Merek (Types of Brand Association)

Asosiasi Merek (Brand Association) dan Hubungannya dengan Keputusan

Pembelian Konsumen

Asosiasi merek (brand association) adalah segala hal yang berkaitan dengan

ingatan (memory) mengenai sebuah merek (Aaker, 2006). Sebuah merek adalah

serangkaian asosiasi, biasanya terangkai dalam berbagai bentuk yang bermakna.

Suatu merek yang lebih mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu

kompetisi karena didukung oleh berbagai asosisasi yang kuat (Humdiana, 2005).

Asosiasi merek dapat memberikan nilai bagi suatu merek dari sisi perusahaan

maupun dari sisi konsumen, berikut adalah berbagai fungsi dari asosiasi tersebut

(Humdiana, 2005):

1. Membantu proses penyusunan informasi.

(51)

3. Alasan pembelian,

4. Menciptakan sikap atau perasaan positif karena pengalaman ketika

menggunakan produk.

5. Landasan perusahaan untuk melakukan perluasan merek.

Menurut Aaker (2006) asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatu merek

umumnya akan dihubungkan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Atribut produk, seperti karakteristik dari suatu produk.

2. Atribut tak berwujud, seperti persepsi kualitas, kesan nilai, dan lain-lain.

3. Manfaat bagi pelanggan, yang terdiri dari manfaat rasional dan manfaat

psikologis.

4. Harga relatif.

5. Asosiasi merek dengan penggunaan tertentu.

6. Asosiasi merek dengan tipe pelanggan tertentu.

7. Mengkaitkan orang terkenal dengan merek tertentu.

8. Gaya hidup pengguna produk.

9. Kelas produk.

10.Mengetahui para pesaing.

11.Keterkaitan dengan suatu negara atau suatu wilayah geografis.

Menurut konsep Brand Equity Ten yang dikembangkan oleh David A. Aaker,

(52)

1. Persepsi nilai

Persepsi nilai suatu produk merupakan suatu persepsi yang melibatkan manfaat

fungsional di mata konsumen. Nilai merupakan hal penting untuk suatu merek.

Merek yang tidak memiliki nilai akan mudah diserang oleh pesaing. Menurut

Durianto, (2004) terdapat 5 dimensi yang menjadi penggerak utama

pembentukan persepsi nilai terkait dengan kepuasan pelanggan, yaitu:

1.1. Dimensi kualitas produk

Kualitas produk merupakan penggerak kepuasan pelanggan yang

pertama. Dalam dimensi kualitas produk paling tidak tercakup 5 elemen

utama, yaitu kinerja, reliabilitas, fitur, keawetan, konsistensi, dan disain.

1.2. Dimensi harga

Bagi pelanggan yang sensitif, biasanya harga yang lebih murah bisa

menjadi sumber kepuasan.

1.3

Gambar

Gambar II.1. Piramida Kesadaran Merek (The Awareness Pyramid)
Gambar II.2. Tipe-tipe Asosiasi Merek (Types of Brand Association)
Gambar II.3. Kesetiaan Merek (The Loyalty Pyramid)
Gambar II.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Loyalty
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis pengaruh variabel ekuitas merek ( brand loyalty, perceived quality, brand awareness , dan b rand association terhadap keputusan pembelian Obat

Pada Gambar 2.1, elemen ekuitas merek (brand equity) terdiri dari kesadaran merek (brand awareness) , persepsi kualitas (perceived quality) , asosiasi merek (brand

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari loyalitas merek (brand loyalty), kesadaran merek (brand awareness), kesan kualitas (perceived quality), dan asosiasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ekuitas Merek, yang variabelnya terdiri dari Kesadaran Merek, Persepsi Merek, Asosiasi Merek dan Loyalitas Merek terhadap

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh keempat elemen ekuitas merek merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan

terdiri dari brand awareness (kesadaran merek), perceived quality (persepsi kualitas), brand association (asosiasi merek), brand loyalty (loyalitas merek) produk Sari

untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek yang merupakan bagian dari produk tertentu. 2) Brand Association (Asosiasi Merek) yaitu segala sesuatu yang

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari : kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek,