• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Pada PT.Global Power Dengan Menggunakan Metode 360 Degree.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Pada PT.Global Power Dengan Menggunakan Metode 360 Degree."

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA PADA

PT.GLOBAL POWER DENGAN MENGGUNAKAN METODE 360

DEGREE

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

UBAIDILLAH SUSANTO

10.41010.0237

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Penilaian Kinerja ... 6

2.2 Kriteria Pekerjaan ... 7

2.3 Pihak Penilai ... 7

2.4 Standar Kinerja ... 8

2.5 Metode 360 Degree ... 8

2.5.1 Kelebihan Metode 360 Degree ... 10

2.5.2 Kekurangan Metode 360 Degree ... 11

(3)

xi

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM ... 19

3.1 Analisis Sistem ... 19

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 19

3.1.2 Analisa Permasalahan ... 20

3.1.3 Analisis Kebutuhan ... 20

3.2 Perancangan Sistem ... 21

3.2.1 Workflow ... 21

3.2.2 System Flow ... 27

3.2.3 Context Diagram ... 36

3.2.4 Diagram Berjenjang Proses ... 37

3.2.5 Data Flow Diagram ... 38

3.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47

3.2.7 Struktur Database ... 51

3.3 Desain Antarmuka ... 56

3.3.1 Desain Form Login ... 56

3.3.2 Desain Form Master Pegawai ... 56

3.3.3 Desain Form Master Departemen ... 57

3.3.4 Desain Form Master Jabatan ... 58

3.3.5 Desain Form Master Tim ... 59

3.3.6 Desain Form Master Anggota Tim ... 59

3.3.7 Desain Form Master Kriteria Penilaian ... 60

(4)

xii

3.3.10 Desain Form Master Skala ... 62

3.3.11 Desain Form Master Penilaian ... 63

3.3.12 Desain Form Laporan Kinerja Karyawan Per Kordinator ... 63

3.3.13 Desain Form Laporan Kinerja Karyawan Tim Terbaik ... 64

3.3.14 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Per Tim 65 3.3.15 Desain Form Laporan Kinerja Kordinator Terbaik ... 66

3.3.16 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan ... 67

3.3.17 Desain Form Laporan Kinerja Karyawan Terbaik ... 67

3.4 Desain Uji Sistem ... 68

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 77

4.1 Implementasi ... 77

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 77

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 77

4.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 78

4.2 Implementasi Sistem ... 79

4.2.1 Form Login ... 79

4.2.2 Form Master Pegawai ... 79

4.2.3 Form Master Departemen ... 80

4.2.4 Form Master Jabatan ... 81

4.2.5 Form Master Tim ... 81

4.2.6 Form Master Aanggota Tim ... 82

(5)

xiii

4.2.9 Form Master Periode ... 84

4.2.10 Form Master Skala ... 85

4.2.11 Form Transaksi Penilaian Sebagai Manager ... 85

4.2.12 Form Transaksi Penilaian Sebagai Kordinator ... 86

4.2.13 Form Transaksi Penilaian Sebagai SDM ... 87

4.2.14 Form Transaksi Penilaian Sebagai Rekan Kerja ... 88

4.2.15 Form Hasil Penilaian ... 88

4.2.16 Form Laporan Penilaian terbaik departemen produksi ... 89

4.2.17 Form Laporan Penilaian terbaik departemen pemasaran ... 89

4.2.18 Form Laporan terbaik departemen Customer service ... 90

4.2.19 Form Laporan terbaik departemen Quality Control ... 91

4.3 Uji Coba dan Evaluasi ... 92

4.3.1 Uji Coba ... 92

4.3.2 Evaluasi ... 111

BAB V PENUTUP ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(6)

xiv

Halaman

Gambar 3.1 Workflow Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan………21

Gambar 3.2 Diagram IPO Penilaiam Kinerja Karyawan ... 22

Gambar 3.3 System Flow Login ... 27

Gambar 3.4 System Flow Proses Pembuatan data Departemen. ... 28

Gambar 3.5 System Flow Proses Pembuatan Master Jabatan ... 29

Gambar 3.6 System Flow Proses Master Pegawai ... 30

Gambar 3.7 System Flow Master Kriteria dan Sub Kriteria ... 31

Gambar 3.8 System Flow Proses Pembuatan Master Skala………32

Gambar 3.9 System Flow Proses Pembuatan Master Penilaian ... 33

Gambar 3.10 System Flow Proses Pembuatan Master Tim Kerja ... 34

Gambar 3.11 System Flow Master Periode ... 35

Gambar 3.12 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja ... 36

Gambar 3.13 Diagram Berjenjang Sistem Penilaian Kinerja ... 37

Gambar 3.14 DFD Level 0 Aplikasi Penilaian Kinerja Kelola Data Master ... 38

Gambar 3.15 DFD Level 0 Aplikasi Penilaian Kinerja Transaksi Penilaian…...39

Gambar 3.16 DFD Level 0 Aplikasi Penilaian Kinerja Kelola Data Laporan ... 40

Gambar 3.17 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Tim ... 41

Gambar 3.18 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Skala ... 42

Gambar 3.19 DFD Level 1 Mengelola Data Master Kelola Data Pegawai ... 42

(7)

xv

Gambar 3.22 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Data Departemen .... 44

Gambar 3.23 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Data Anggota Tim .. 44

Gambar 3.24 CDM Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ... 48

Gambar 3.25 PDM Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan... 50

Gambar 3.26 Desain Form Login... 56

Gambar 3.27 Desain Form Pegawai... 57

Gambar 3.28 Desain Form Departemen... 58

Gambar 3.29 Desain Form Jabatan ... 58

Gambar 3.30 Desain Form Tim ... 59

Gambar 3.31 Desain Form Anggota Tim ... 60

Gambar 3.32 Desain Form Kriteria ... 60

Gambar 3.33 Desain Form Sub kriteria ... 61

Gambar 3.34 Desain Form Periode ... 61

Gambar 3.35 Desain Form Skala ... 62

Gambar 3.36 Desain Form Penilaian ... 63

Gambar 3.37 Desain Form Laporan Penilaian Per Kordinator ... 64

Gambar 3.38 Desain Form Laporan Penilaian Tim Terbaik ... 65

Gambar 3.39 Desain Form Laporan Penilaian Karyawan Terbaik Per Tim ... 66

Gambar 3.40 Desain Form Laporan Penilaian Kordinator Terbaik ... 66

Gambar 3.41 Desain Form Laporan Penilaian Karyawan ... 67

(8)

xvi

Gambar 4.2 Form Master Pegawai... 80

Gambar 4.3 Form Master Departemen... 80

Gambar 4.4 Form Master Jabatan ... 81

Gambar 4.5 Form Master Tim ... 82

Gambar 4.6 Form Master Anggota Tim ... 82

Gambar 4.7 Form Master Kriteria ... 83

Gambar 4.8 Form Master Sub Kriteria ... 84

Gambar 4.9 Form Master Periode ... 84

Gambar 4.10 Form Master Skala ... 85

Gambar 4.11 Form Transaksi Penilaian Sebagai Manager. ... 86

Gambar 4.12 Form Transaksi Penilaian Sebagai Koordinator. ... 87

Gambar 4.13 Form Transaksi Penilaian Sebagai SDM. ... 87

Gambar 4.14 Form Transaksi Penilaian Sebagai Rekan Kerja. ... 88

Gambar 4.15 Form Hasil Penilaian ... 89

Gambar 4.16 Form Laporan penilaian terbaik bagian produksi ... 90

Gambar 4.17 Form Laporan penilaian terbaik bagian pemasaran ... 90

Gambar 4.18 Form Laporan penilaian terbaik bagian customer service ... 90

(9)

xvii

Halaman

Tabel 2.1 Persentase Kriteria Penilaian ... 12

Tabel 2.2 Pendukung penilaian sub item kriteria ... 13

Tabel 2.3 Indikator Penilaian ... 14

Tabel 2.4 Bobot penialai ... 15

Tabel 2.5 Skala Nilai Akhir ... 17

Tabel 3.1 Struktur Tabel Database Pegawai ... 51

Tabel 3.2 Struktur Tabel Database Jabatan ... 52

Tabel 3.3 Struktur Tabel Database Departemen ... 52

Tabel 3.4 Struktur Tabel Database Tim ... 53

Tabel 3.5 Struktur Tabel Database Anggota Tim ... 53

Tabel 3.6 Struktur Tabel Database Kriteria ... 54

Tabel 3.7 Struktur Tabel Database Sub Kriteria ... 54

Tabel 3.8 Struktur Tabel Database Periode ... 55

Tabel 3.9 Struktur Tabel Database Skala ... 55

Tabel 3.10 Struktur Tabel Database Penilaian ... 56

Tabel 3.11 Rencana Pengujian ... 69

Tabel 4.1 Test Case Login ... 93

Tabel 4.2 Test Case Master pegawai ... 95

Tabel 4.3 Test Case Master Departemen ... 96

Tabel 4.4 Test Case Master Jabatan ... 98

(10)

xviii

Tabel 4.7 Test Case Master Kriteria ... 102

Tabel 4.8 Test Case Master Sub Kriteria ... 105

Tabel 4.9 Test Case Master Periode ... 106

Tabel 4.10 Test Case Master Skala ... 108

(11)

1

1.1 Latar belakang Masalah

PT. Global Power Engineering merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang pembuatan dan perakitan penel-panel listrik untuk keperluan industry,

gedung perkantoran maupun instalasi listrik umum. Pada awalnya perusahaan PT.

Global Power berdiri pada tahun 1995, perusahaan ini yang semula hanya memiliki

10 karyawan dan hanya menjalankan usaha penjualan komponen-komponen panel

listrik, seiring berkembangnya perusahaan, kini PT. Global Power telah memiliki

lebih dari 100 karyawan, dan juga melakukan pembuatan dan perakitan penel-panel

listrik sendiri.

Sistem penilaian kinerja pada PT. Global Power masih mengikuti cara

konvensional yaitu dengan cara pengecekan kehadiran dan penilaian sendiri dari

kepala bagian SDM, bagian SDM ini melakukan penilaian yang meliputi beberapa

aspek untuk menentukan besarnya kompensasi yang diberikan. Penilaian kinera

tersebut dianggap karyawan kurang akurat dan banyak subektifitas dikarenakan

kurangnya data-data pendukung. Saat ini bagian sumber daya manusia menangani

lebih dari 100 karyawan, maka dari itu diperlukan suatu sistem yang dapat menilai

pekerjaan yang dilakukan oleh pekerjanya secara cepat dan efisien.

Pengorganisasian basis data dari sumber daya manusia yang bekerja didalamnya

sangatlah penting dan sangat mempengaruhi keberhasilan dari PT. Global Power

Dalam mengelola SDM, maka perlu dilaksanakan dengan baik dan terbuka

(12)

hasil penilaian kinerja ini perlu diberi kompensasi bagi yang mendapatkan nilai

kinerja yang baik antara lain dengan memberikan pelatihan yang sesuai dengan

tempat dan keahlian, dimana hasil pelaksanaan pelatihan sebagai dasar untuk

pembinaan karir karyawan. Berdasarkan sasaran yang merupakan salah satu metode

penilaian prestasi kinerja kayawan yang ada dalam suatu perusahaan tersebut.

Permasalahan yang timbul adalah penilaian yang sekarang dilakukan masih

bersifat abstrak tanpa adanya penilaian bersifat terstruktur yang memudahkan sang

penilai seperti atasan dalam menentukan kriteria apa yang dibutuhkan. Selain itu

penilaian kinerja saat ini dilakukan secara subjektif karena dinilai melalui satu sudut

saja. Dampak dari penilaian tersebut tidak berjalan sesuai dengan keadaan

sebenarnya sehingga mengakibatkan kecemburuan sosial antar pegawai dalam

perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya suatu sistem yang dapat

memperkecil kesalahan penilaian kinerja karyawan sehingga tidak mejadi dampak

negative terhadap karyawan lain. Aplikasi komputer berbasis desktop dirasa tepat

untuk menyelesaikan permasalahan yang ada . Dengan menggunakan aplikasi yang

dibuat, diharapkan karyawan dapat mengetahui secara jelas histori kinerja, Selain

itu manager dan semua karyawan juga bisa meliahat secara jelas dari histori

penilaian kinerja selama karyawan tersebut masi bekerja di dalam PT Global Power

Surabaya.

Dengan menggunakan metode 360 Degree, penilaian seorang karyawan

tidak saja diambil dari atasan lansung ataupun atasan kedua di atasnya. Menurut

Hanggraeni (2012), metode 360 degree merupakan salah satu metode yang

(13)

atasan saja, maka dalam metode ini penilaian diberikan secara 360 derajat yang

berarti dari semua pihak, meliputi atasan, bawahan, teman sekerja, penilaian oleh

diri sendiri, pelanggan, serta semua pihak yang terlibat dalam proses kerja individu.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam

Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagaimana merancang bangun Aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT.

Global Power Surabaya.

2. Bagaimana menerapkan metode 360 Degree di dalam aplikasi penilaian kinerja

karyawan pada PT. Global Power Surabaya untuk menentukan nilai kinerja

karyawan.

1.3 Batasan masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Sistem ini berbasis dekstop dan hanya bisa dipakai di area PT. Global Power

Surabaya.

2. Sistem ini hanya menangani penilaian suatu aktivitas yang dilakukan oleh

pegawai berdasarkan kontrak kerjanya dan hanya untuk menilai jabatan staff

pegawai.

3. Data yang dinilai hanya dilakukan setiap tiga periode dalam jangka waktu satu

tahun, sesuai dengan SOP perusahaan. Periode pertama dilakukan dari bulan

Januari sampai April, periode kedua dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus,

dan periode ke tiga dari bulan September sampai Desember.

4. Penilaian dalam sistem ini dilakukan oleh manager, SDM, koordinator dan

(14)

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan Tugas

Akhir ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan

pada PT. Global Power. untuk memberikan kemudahan penilaian kinerja karyawan

pada PT. Global Power berbasis desktop.

1.5 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari aplikasi yang nantinya dibangun untuk membantu

manager atau pemilik perusahaan dalam menilai kinerja karyawan PT. Global

Power, sehingga diharapkan nantinya membuat karyawan termotivasi untuk

bekerja lebih baik lagi.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai

berikut.

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan

yang terjadi, perumusan masalah yang didapat dari latar belakang,

batasan masalah, tujuan dilakukannya penelitian, manfaat yang akan

diberikan kepada stakeholder atau perusahaan, serta penjelasan

mengenai sistematika penulisan pada penelitian ini.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori dasar yang digunakan dalam

membantu menyelesaikan permasalahan. Pada bab ini juga dijelaskan

(15)

Bab III : Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana awal proses penelitian ini

dilakukan sehingga menghasilkan sebuah perancangan yang diperoleh

melalui beberapa tahapan seperti, pengumpulan data, identifikasi

permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan yang

diberikan, sampai dengan perancangan sistem, seperti document flow,

system flow, data flow diagram, desain ERD baik berupa conceptual

data model maupun physical data model, struktur basis data, dan

interface dari aplikasi yang dirancang dan dibangun.

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Pada bab akan menjelaskan mengenai implementasi program atau

aplikasi yang dirancang dan dibangun, berdasarkan hasil analisis

hingga perancangan dan akan dilakukan uji coba fungsional maupun

non fungsional terhadap aplikasi yang dibangun. Tahap akhir adalah

melakukan evaluasi terhadap uji coba yang sudah dilakukan.

Bab V : Penutup

Pada bab terakhir yaitu bab penutup ini akan dijelaskan mengenai

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, yaitu hasil

(16)

6

Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, sangatlah

penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan.

Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan

penelitian ini serta untuk pembahasan lebih lanjut sehingga terbentuk suatu

aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan.

Adapun landasan teori yang digunakan untuk membuat Rancang Bangun

Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

2.1 Penilaian Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2006:382), penilaian kinerja (performance

appraisal) adalah proses mengevaluasi karyawan seberapa baik menyelesaikan

pekerjaannya, jika dibandingkan dengan seperangkat standar yang dimiliki

perusahaan dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada

karyawan. Dalam penilaian kinerja, dinilai kontribusi karyawan kepada

perusahaan selama periode waktu tertentu. Penilaian kinerja harus memberikan

umpan balik kinerja (feedback) kepada karyawan agar mengetahui seberapa baik

mereka bekerja jika dibandingkan dengan standar-standar perusahaan. Apabila

penilaian kinerja dilakukan secara benar, para manajer, staf, dan akhirnya

perusahaan akan diuntungkan dengan pemastian bahwa upaya-upaya individu

(17)

2.2 Kriteria Pekerjaan

Menurut Mathis dan Jackson (2006:378), kriteria pekerjaan adalah

elemen-elemen penting dalam pekerjaan (dalam artian, kriteria pekerjaan

menjelaskan apa saja yang sudah dibayar oleh organisasi untuk dikerjakan

karyawannya). Oleh karena itu, kriteria-kriteria ini penting. Kinerja individual

dalam kriteria pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan, dengan standar yang ada,

dan hasilnya harus dikomunikasikan kepada setiap karyawan.

Pada suatu pekerjaan selalu memiliki lebih dari satu kriteria pekerjaan.

Kriteria pekerjaan yang banyak, menjadi suatu aturan yang berperan penting bagi

kesuksesan pekerjaan. Kriteria juga menjadi sesuatu yang bernilai bagi seorang

karyawan sesuai dengan deskripsi pekerjaan karyawan tersebut. Berdasarkan

kriteria, maka pekerjaan bisa memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab.

2.3 Pihak Penilai

Pihak penilai merupakan pemegang peran penting dari proses penilaian

kinerja. Dari penilaian yang dilakukan oleh pihak penilai inilah yang memiliki

kemungkinan untuk membuat proses penilaian ini bersifat murni sebenarnya

sebagai hasil proses penilaian secara objektif.

Menurut Rivai (2004:314), ada beberapa pihak yang menjadi pihak

penilai dalam suatu proses penilaian, diantaranya:

1. Atasan.

2. Bawahan langsung (jika karyawan yang dinilai mempunyai bawahan

langsung).

3. Penilaian oleh rekan kerja.

(18)

2.4 Standar Kinerja

Menurut Mathis dan Jackson (2006:380), standar kinerja (performance

standards) mendefinisikan suatu tingkat hasil yang diharapkan dari

kinerja dan merupakan “pembanding kinerja” (benchmarks), atau

“tujuan”, atau “target” tergantung pada pendekatan yang diambil.

Standar kinerja yang realistis, dapat diukur, dipahami dengan jelas, akan

bermanfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan. Hal tersebut harus

ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan. Standar-standar yang

didefinisikan dengan baik memastikan setiap orang yang terlibat

mengetahui tingkat pencapaian yang diharapkan.

2.5 Metode 360 Degree

Metode 360 degree merupakan salah satu metode yang digunakan dalam

melakukan penilaian kinerja karyawan

Menurut Mathis dan Jackson ( 2002:75 ) penilaian seorang karyawan

tidak saja diambil dari penilaian atasan lansung ataupun atasan kedua diatasnya,

akan tetapi penilaian kinerrja juga diambil dari rekan sekerja yang satu level

maupun dari bawahan lansung yang bersangkutan. Kontribusi atau persentasi

penilaian kinerja terbesar tetap berasal dari atasan lansung dan atasan kedua

diatasnya.

Proses penilaian itu dilaksanakan dengan mengevaluasi diri sendiri dan

menggabungkan seluruh informasi atau feedback baik dari manajer, rekan

sejawat, atau pelanggan. Semua pihak yang menjadi anggota dalam organisasi

dilibatkan dalam memberi informasi yang sangat diperlukan dalam penilaian.

(19)

saja, harus segera ditinggalkan dan berusaha menerapkan penilaian kinerja

menurut paradigma baru.

Menurut Randall (2005), terdapat beberapa cara penilaian kinerja yang

secara strategis dapat mengungkap kinerja bawahan secara lebih komprehensif.

Berbagai penilaian kinerja tersebut adalah:

1. Penilaian atasan

Istilah atasan yang mengacu pada pimpinan langsung bawahan yang sedang

dievaluasi. Banyak perusahaan yang menganggap atasan lebih mengetahui

pekerjaan dan kinerja bawahan dari pada siapapun dan karena itu perusahaan

memberikan seluruh tanggung jawab penilai kepada atasan.

2. Penilaian diri sendiri

Penggunaan penilaian diri sendiri, khususnya melalui partisipasi bawahan

dalam menetapkan tujuan, dipopulerkan sebagai komponen Management By

Objectives (MBO). Bawahan yang berpartisipasi dalam proses evaluasi

mungkin akan lebih terlibat dan punya komitmen pada tujuan. Partisipasi

bawahan mungkin juga akan membantu menjelaskan peran karyawan dan

mengurangi konflik peran.

3. Penilaian rekan sejawat atau anggota tim.

Penggunaan penilaian anggota tim meningkat saat memasuki abad ke-21

ditinjau dari fokus korporasi Amerika yaitu partisipasi karyawan, kerjasama

tim, dan pemberi wewenang. Salah satu alasannya adalah bawahan penilaian

rekan sejawat terlihat sebagai alat prediksi kinerja masa mendatang yang

(20)

4. Penilaian ke atas atau terbalik

Yaitu penilaian yang dilakukan oleh karyawan untuk menilai manajemen

perusahaan, bagaimana opini karyawan tentang manajemen organisasi.

Meskipun karyawan tidak mempunyai akses ke informasi mengenai seluruh

dimensi kinerja manajer, mereka sering mempunyai akses ke informasi

mengenai interaksi manajer-bawahan.

Manfaat yang akan diperoleh perusahaan menerapkan penilaian 360

derajat adalah semua penilaian yang diberikan oleh manajer, bawahan, rekan

sejawat, dan diri sendiri dapat memberikan hasil penilaian yang objektif mengenai

kinerja pihak yang dinilai.

2.5.1 Kelebihan Metode 360 Degree

Menurut Randall (2005), 360 Degree lebih efektif digunakan karena:

1. Metode 360 Derajat memberikan pemahaman terhadap individu mengenai

bagaimana efektivitasnya sebagai karyawan, kolega maupun staf berdasarkan

pandangan orang lain.

2. Metode 360 Degree juga memberikan suatu insight skill dan perilaku yang

diinginkan oleh organisasi sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang

diembannya.

3. 360 Degree juga menghemat waktu manajer karena banyak orang yang terlibat

dalam proses tersebut.

4. 360 Degree juga membantu kerjasama tim supaya lebih efektif. Tim lebih

memahami mengenai kinerja anggota tim dibandingkan supervisor.

2.5.2 Kekurangan Metode 360 Degree

(21)

adalah:

1. Efektifitas 360 Degree sangat ditentukan oleh seberapa terbuka budaya

organisasi.

2. 360 Degree tidak efektif dilaksanakan di lingkungan organisasi yang

budayanya masih sangat paternalistik, sungkan (tertutup) dan tingginya politik

kantor.

3. 360 Degree tidak bisa digunakan untuk mengevaluasi karyawan baru atau

calon karyawan.

2.5.3 Proses Penilaian Menggunakan Metode 360 Derajat

Berdasrkan metode yang sudah disetujui dan ditetapkan oleh perusahaan

maka segala pendukung dan penentuan yang meliputi semua yang bersangkutan

dengan penilaian kinerja karyawan adalah ketentuan yang diturunkan dari SOP

perusahaan PT. Global Power Surabaya.

Prosedur penilaian meliputi:

1. Karyawan dinilai oleh atasan, rekan kerja dan bawahan di unit kerja

masing-masing dan unit kerja terkait yang berhubungan dengan unit kerja karyawan.

2. Sistem penilaian dengan proporsional dan professional dengan

mengesampingkan subjektifitas, dimana penilai ditunjuk oleh bagian HRD.

Keterangan :

SOP (Standart Operasional Perusahaan)

Nilai Likert = Nilai Hasil Kesesuain SOP

a. Penentuan Kriteria Penilaian

Menunjukkan Kriteria Penilaian yang ditentukan Perusahaan sesuai

(22)

Keterangan : M = Manajer , S = SDM , K = Koordinator , R = Rekan Kerja, B

= Bawahan, P = Pelanggan, D = Diri Sendiri

Tabel 2.1 Persentase Kriteria Penilaian

No Nama Kriteria Persentase (%)

Pembagian Penilaian

M S K R B P D

1 Kualitas Kerja 20% = 10% + 10%

V - V - - - -

2 Kuantitas Kerja 15% = 5% + 5% + 5%

V V V - - - -

3 Kreatifitas Kerja 20% = 10% + 10%

V - V - - - -

4 Disipin Kerja 15% = 5% + 5% + 5%

V V V - - - -

5 Kerja Sama Tim 15% = 5% + 5% + 5%

- - V V - - -

6 Memanegerial 15% = 5% + 5% + 5%

V V - V - - -

Total 100

b. Penentuan Nilai Persub Kriteria

Sub kriteria penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan

pada kriteria penilaian. Contoh kriteria penilaian Kualitas kerja

(23)

Tabel 2.2 Pendukung penilaian sub item kriteria

NilaiLikert Keterangan Hasil Kesesuain dari SOP

5 90% - 100% Sesuai dengan SOP

4 78% - 89% Sesuai dengan SOP

3 60% - 77% Sesuai dengan SOP

2 40% - 59% Sesuai dengan SOP

1 10% - 39% Sesuai dengan SOP

c. Penentuan Pembobotan Nilai dari Persub Kriteria

Nilai persub kriteria diperoleh dari nilai likert, penilaian sub kriteria

dibawah ini adalah hasil dari seluruh pekeraan karyawan sesuai dengan

standart SOP perusahaan.

Tabel 2.3 Indikator Penialaian

No. Data

- Pekerjaan karyawan sesuai

dengan SOP

5

- Pekerjaan karyawan yang

diselesaikan memenuhi

kualifikasi

(24)

No. Data

- Pekerjaan yang diselesaikan

sesuai dengan waktu yang

diberikan

5

3

Kreatifitas

Kerja

- Mempunyai tanggung jawab dan

produktifitas dalam pekerjaan

5

- Mempunyai kemampuan untuk

mencari cara meningkatkan

pengetahuan dalam pekerjaan

5

4 Displin Kerja

- Presensi karyawan 5

- Karyawan mampu

menyelesaikan pekerjaan dengan

tepat waktu

5

5

Kerja Sama

Tim

- Mampu bekerja sama dalam

menyelesaikan pekerjaan tim

dan menunjukkan partisipasi

aktif dalam kerja sama tim

5

6

Kemampuan

Managerial

- Kemampuan memimpin dalam

tim

5

- Kemampuan dalam perencanaan

dan mengatur aktifitas bisnis

(25)

d. Penentuan Pembobotan Penilai

Setiap penialai memiliki bobot penilaian sesuai dengan jabatannya

masing-masing, yaitu meliputi Manajer, SDM, Koordinator, Rekan Kerja,

Bawahan, Pelanggan dan Diri sendiri

Tabel 2.4 Bobot Penilaian

No Penilai Bobot penilaian (%)

1 Manajer 35

2 SDM 15

3 Kordinator 35

4 Rekan Kerja 15

5 Bawahan 0

6 Pelanggan 0

7 Diri Sendiri 0

e. Penentuan Pembobotan dari Skala Nilai akhir.

Menurut Irianty ( 2010 ) rumus untuk melakukan perhitungan jumlah nilai

dari item penilaian tiap penilai.

 Nilai Kriteria = ( Jumlah nilai sub kriteria / jumlah sub kriteria) *

(26)

Nilai Akhir = Jumlah nilai Kriteria * Bobot Penilaian kinerja Karyawan.

Contoh Perhitungan Penilaian Kinerja

X = Kriteria penilaian kinerja

Y = Diliat dari banyaknya Sub kriteria penilaian kinerja (y1,y2,y3)

V = Hasil penjumlah sub per kriteria

U = Banyaknya sub per kriteria

S = Hasil rata-rata sub kriteria

T = Bobot kriteria penilaian

O = Hasil per kriteria

Z = Hasil penilaian dari semua kriteria

Rumus Perhitungan :

S

*

T

O

OOZ

Kemudian berdasarkan nilai akhir tersebut akan diperoleh nilai

huruf seperti dibawah ini.

Tabel 2.5 Skala Nilai Akhir

No. Nilai Nilai Huruf

1 4,6 – 5,0 A

2 3,6 – 4,5 B

3 2,6 – 3,5 C

(27)

Skala Nilai Akhir diatas bukan merupakan keputusan terakhir.

Rekomendasi tersebut hanya merupakan alat bantu bagi manajer dalam

memberikan keputusan berdasarkan hasil penialaian kinerja karyawan

yang dinilai dari beberapa pihak, dan diproses menjadi satu penilaian

karyawan.

2.6 Skala Likert

Menurut Husein (2003), Skala Likert berhubungan dengan pernyataan

seseorang terhadap sesuatu. Skor pada skala Likert berarah positif dan negative.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok tentang kejadian atau gejala social.

Penentuan skala yang digunakan untuk memberikan skor terhadap

jawaban, yaitu dengan menggunakan metode ranting yang dijumlahkan ( method

of summated ranting ) atau yang popular dengan penentuan skala model likert.

Skala likert merupakan metode penentuan skala pernyataan sikap yang

menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikapnya (Saifuddin,

2003:139 ).

Kategori factor penilaian kinerja dinyatakan dengan kata-kata dan angka

sebagai berikut :

a. 5 = Sangat baik ( Outstanding )

b. 4 = Baik ( Excellent )

c. 3 = Cukup ( Acceptable )

d. 2 = Kurang ( Marginal )

(28)

Metode ini menggunakan nilai angka yang tinggi jika jawaban yang

diharapkan merupakan nilai yang positif, sedangkan angka terendah menunjukkan

(29)

19 BAB III

ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu aspek penting yang

harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena apabila penilaian kinerja tidak

diperhatikan, maka akan berpengaruh terhadap hasil kinerjanya. Di dalam proses

penilaian dibutuhkan ketelitian dalam melakukan perhitungan, maka perhitungan

disarankan menggunakan komputer. Di dalam sistem yang dibuat ini

penekanannya bukan ditujukan pada perhitungan otomatis saja tetapi tujuannya

untuk memberikan kemudahan penilaian kinerja karyawan pada PT. Global

Power.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ada di PT. Global Power adalah penilaian yang

sekarang dilakukan masih bersifat manual tanpa adanya penilaian bersifat

terstruktur yang memudahkan sang penilai seperti atasan dalam menentukan

kriteria apa yang dibutuhkan. Selain itu penilaian kinerja saat ini dilakukan secara

manual karena dinilai melalui satu sudut saja, yaitu proses penilaiannya hanya

dilakukan oleh manager atau kepala bagiannya masing-masing, tanpa adanya

penilaian dari rekan kerja, bawahan, pelanggan dan diri sendiri akan berdampak

penilaian kinerja karyawan tersebut tidak berjalan sesuai dengan keadaan

sebenarnya, sehingga mengakibatkan kecemburuan sosial antar pegawai dalam

(30)

3.1.2 Analisis Permasalahan

Sistem yang dibuat ini digunakan untuk melakukan perhitungan nilai yang

diberikan oleh penilai dengan lebih akurat agar tidak terjadi kesalahan hitung

yang dapat merugikan pihak yang dinilai. Sistem ini akan dimulai dengan

melakukan penyimpanan data nilai yang diberikan oleh semua pihak penilai untuk

masing-masing orang yang dinilai dengan mengalikan inputan dari penilai dengan

bobot per indikator. Setelah itu akan di kalikan dengan bobot persentase tiap level

penilai. Selanjutnya setelah mendapatkan nilai dari tiap level penilai akan

diakumulasikan yang pada akhirnya akan menghasilkan nilai akhir dari semua

penilaian.

3.1.3 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi masalah dapat dianalis bahwa pokok

permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya informasi yang terbuka dan belum

adanya system penilaian kinerja karyawan di PT. Global Power. Suatu cara dalam

membantu perusahaan dalam penilaian kinerja karyawan adalah dengan

mempergunakan suatu system yang mampu membantu melakukan penilaian

kinerja karyawan dengan menggunakan metode 360 degree .

Dengan adanya system ini diharapkan mampu memberikan informasi yang

tepat dan mendukung dalam penentuan keputusan-keputusan dengan cara

pemrosesan data menggunkan aplikasi berbasis desktop. Informasi hasil kinerja

karyawan diperoleh melalui proses penilaian kinerja karyawan yang didukung

dengan data-data karyawan. Serangkaian proses tersebut dilakukan secara

terkomputerisasi, sehingga efisiensi waktu serta keakuratan perhitungan dan

(31)

3.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis sistem dari permasalahan yang dihadapi, selanjutnya

akan dibuat perancangan dari sistem tersebut. Tujuan dari desain sistem ini adalah

membuat kerangka dasar dalam melakukan implementasi ke aplikasi yang dibuat.

3.2.1 Workflow

Workflow merupakan diagram alir sistem yang akan menjelaskan

gambaran umum dari aplikasi. Gambar 3.1 merupakan gambaran workflow

Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Global power Surabya.

SDM

Penilai

Penilai

Penilai

SDM

Memberikan kuisoner penilaian untuk di nilai

Mengembalikan kepada SDM untuk ditindak lanjuti

Karyawan Karyawan Karyawan

SDM memanggil karyawan yang bersangkutan untuk diberikan

Pengarahan dan Evaluasi

Gambar 3.1 Workflow Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa sistem dimulai dari HRD memberikan

form penilaian kepada penilai, kemudian pihak penilai melakukan penilaian

kepada bawahannya. Setelah selesai mengisi, form tersebut dikembalikan kepada

(32)

selesai perekapan dan pembuatan laporan, HRD memanggil dan membagikan

hasil penilaian kepada karyawan yang dinilai.

Input Proses Output Data Kerja Sama

Team

(33)

Berdasarkan gambar diagram IPO tersebut, maka dapat dijelaskan input,

proses dan output, untuk jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Input

1. Data karyawan

Berisi informasi mengenai data karyawan. Meliputi nama, alamat, no.telp.

2. Data Kriteria Kualitas Kerja.

Berisi informasi tentang data Sub kriteria dari Kriteria Kualitas Kerja.

3. Data Kriteria Kuantitas Kerja

Berisi informasi tentang data Sub kriteria dari Kriteria Kuantitas Kerja

4. Data Kriteria Kreatifitas Kerja

Berisi informasi tentang data Sub kriteria dari Kriteria Kreatifitas Kerja

5. Data Kriteria Disiplin Kerja

Berisi informasi mengenai data Sub Kriteria dari Kriteria Disiplin Kerja

6. Data Kriteria Kerja sama tim.

Berisi informasi mengenai data Sub Kriteria dari Kriteria Kerja sama tim.

7. Data Kriteria Kemampuan Memanagerial.

Berisi informasi mengenai data Sub Kriteria dari Kriteria Kemampuan

Memanagerial.

b. Proses

1. Proses pembuatan data master oleh bagian SDM

Merupakan proses pencatatan data karyawan , data jabatan , data

departemen

2. Proses menentukan jabatan karyawan

Merupakan proses penentuan jabatan karyawan yang dilakukan oleh

(34)

3. Proses menentukan koordinator dan departemennya.

Merupakan proses menentukan koordinator dan departemennya, yang

ditentukan oleh manager’

4. Proses pembuatan Data kriteria

Merupakan proses Proses pembuatan Data kriteria yang ditentukan oleh

bagian SDM.

5. Proses penilaian

Merupakan Proses penilaian karyawan yang dilakukan oleh Manager,

SDM, Koordinator dan rekan kerja sesame tim.

6. Proses Perekapan Data kinerja karyawan.

Merupakan Proses Perekapan data karyawan selama masa kerjanya yang

dilakukan oleh SDM.

c. Output

1. Informasi Data Mater Karyawan

Merupakan informasi data Karyawan.

2. Informasi Data Master Jabatan

Merupakan informasi data Jabatan.

3. Informasi Data Master Kriteria

Merupakan informasi data Kriteria.

4. Informasi Data Laporan kinerja karyawan

Merupakan informasi Data Laporan kinerja karyawan

5. Informasi Data Laporan kinerja karyawan terbaik

Merupakan informasi Data Laporan kinerja karyawan terbaik

6. Informasi Data Laporan kinerja tim

(35)

7. Informasi Data Laporan kinerja tim terbaik

Merupakan informasi Data Laporan kinerja tim terbaik.

Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat diperlukan perangkat

keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan

perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai

berikut.

A. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Daftar kebutuhan perangkat keras untuk pengembangan aplikasi, memiliki

spesifikasi minimal:

1. Kapasitas Random Access Memory (RAM) 2024 MB.

2. Processor minimal Intel Core 2 Duo.

3. Harddisk minimal berkapasitas 320 Gb.

4. VGA Card 512 MB On Board.

5. Printer untuk mencetak data yang diperlukan.

B. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Daftar kebutuhan perangkat keras untuk pengembangan aplikasi, memiliki

spesifikasi minimal:

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Basic.

2. Visual Basic.

3. Microsoft SQL Server.

3.2.2 System Flow

System Flow merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Sistem Flow yang akan digambarkan ini adalah bagan

(36)

dibuat. Proses-proses yang ada pada sistem ini adalah autentifikasi pengguna,

pengelolaan data master, mengisi kuisioner, serta pembuatan laporan.

Gambar 3.3 merupakan system flow untuk autentifikasi, pada gambar ini

dijelaskan bagaimana pengguna melakukan proses login yaitu: menjalankan

aplikasi kemudian sistem menampilkan form login dan pengguna memasukkan

username dan password. Setelah pengguna memasukkan username dan password

maka sistem akan mengecek dengan membaca data dari tabel karyawan sehingga

di dapatkan hasil yang diperlukan, jika yang dimasukkan oleh pengguna antara

username dan password tidak benar maka sistem akan kembali menampilkan

halaman form login dan pengguna akan kembali memasukkan username beserta

password. Jika benar maka sistem akan mengecek apakah pengguna tersebut

admin atau karyawan. Tetapi jika pengguna adalah admin maka sistem akan

menampilkan halaman admin, sedangkan jika pengguna adalah karyawan maka

(37)

1. System Flow login

Sysflow untuk mengecek autentifikasi pengguna

USER

P

ha

se

Mulai

User nim dan pasword

Mengecek user name dan pasword

Tb_Pegawai

Cek User dan Password?

ya

Menampilkan halaman Utama Tidak

End

(38)

Gambar 3.4 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master departemen. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data departemen baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data departemen.

2. System Flow Master Departemen

Sysflow untuk master Departemen

SDM Manage

P

h

a

se

Data Departemen

Tb_Depatemen

Menyimpan data Departemen

Selesai

Data departemen

Data departemen Mulai

(39)

Gambar 3.5 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master jabatan. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data jabatan baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data jabatan.

3. System Flow master Jabatan

Sysflow untuk master Jabatan

SDM Manager

P

h

a

se

Data Jabatan

Jabatan

Menyimpan data Jabatan

Selesai

Data Jabatan Data Jabatan

Mulali

(40)

Gambar 3.6 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Pegawai. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data Pegawai baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data Pegawai.

4. System Flow master pegawai

Sysflow untuk master Pegawai

SDM Pegawai

P

h

a

se

Data pegawai

Pegawai

Menyimpan Data pegawai

Selesai

Data pegawai Data pegawai

Mulali

(41)

Gambar 3.7 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Kriteria dan Sub Kriteria. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari

proses penginputan data Pegawai baru, kemudian proses menyimpan kedalam

tabel, dan proses menampilkan data Kriteria dan Sub Kriteria.

5. System Flow Master Kriteria dan Sub Kriteria.

Sysflow untuk master Kriteria dan sub kriteria

SDM Manager

Data Kriteria dan Subkriteria

Data Kriteria dan Subkriteria Data Kriteria dan

subkriteria

Mulali

Data sub kriteria

(42)

Gambar 3.8 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Skala. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan data

Skala baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses menampilkan

data Skala.

6. System Flow Master Skala

Sysflow untuk master Skala

SDM Manager

P

h

a

se

Data Skala

Skala

Menyimpan Data Skala

Selesai

Data Skala

Data Skala Mulali

(43)

Gambar 3.9 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Penilaian. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data Penilaian baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data Penilaian.

7. System Flow Master Penilaian

Sysflow untuk master Penilaian

SDM

Manager

P

h

a

s

e

Input Data Penilaian

Penilaian

Menyimpan Data Penilaian

Selesai

Data Penilaian Data Penilaian

Mulali

Kriteria Sub Kriteria

Detil Penilaian

(44)

Gambar 3.10 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Tim Kerja. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data Tim Kerja baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data Tim Kerja.

8. System Flow Master Tim kerja

Sysflow untuk master Tim

SDM Manager

P

h

a

s

e

Input Data Tim dan anggota Tim

Tim

Menyimpan Data Tim dan Anggota

Tim

Selesai

Data Tim

Data Tim Mulali

departemen

Jabatan

Pegawai

(45)

Gambar 3.11 merupakan system flow untuk menambah dan mengubah data

master Periode. Pada gambar ini dijelaskan alur mulai dari proses penginputan

data periode baru, kemudian proses menyimpan kedalam tabel, dan proses

menampilkan data Periode.

9. System Flow Proses Master Periode

Sysflow untuk master Periode

SDM

Manager

P

h

a

s

e

Data Periode

Periode

Menyimpan data Periode

Selesai

Data Periode Data Periode

Mulali

(46)

3.2.3 Context Diagram

Context diagram aplikasi Penilaian Kinerja berbasis desktop mempunyai

Tiga entitas luar yang memberi masukan kepada sistem dan menerima keluaran

dari sistem. Ketiga entitas tersebut antara lain SDM, pegawai dan manager.

Context diagram aplikasi Penilaian Kinerja berbasis desktop dapat dilihat pada

Gambar 3.12.

(47)

3.2.4 Diagram Berjenjang Proses

Diagram berjenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik

dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi.

Tujuan dari diagram jenjang proses adalah dapat memberikan informasi mengenai

fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Aplikasi Penilaian Kinerja

berbasis desktop memiliki tiga sub proses yang meliputi mengelola master,

mengelola data transaksi, dan membuat laporan. Untuk lebih jelasnya, diagram

berjenjang proses pencatatan penjualan dan jasa service motor dapat dilihat pada

Gambar 3.13.

(48)

3.2.5 Data Flow Diagram

Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai

dari context diagram seperti dapat dilihat pada Gambar 3.12. Dari context diagram

dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk

menggambarkan sistem lebih rinci.

1. DFD Level 0 Aplikasi Penilaian Kinerja

Pada DFD level 0 aplikasi Penilaian Kinerja terdapat tiga proses utama

yaitu mengelola master, mengelola data transaksi, dan membuat laporan. DFD

level 0 pada aplikasi pencatatan penjualan dan jasa service motor dapat dilihat

pada Gambar 3.14. Gambar 3.15. dan Gambar 3.16.

(49)

DFD level 0 Untuk kelola data master memiliki tujuh proses untuk

mengolah data jabatan, mengolah data pegawai, mengolah data departemen,

mengolah data tim, mengolah data anggota tim, mengolah data kriteria, mengolah

data skala. Pada proses mengolah data jabatan, data pegawai, data departemen,

data tim, data anggota tim, data kriteria, data skala yang memasukkan data adalah

SDM, dan akan menghasilkan data pegawai, data departemen, data jabatan, data

tim, data anggota tim, data kriteria, data skala.

(50)

DFD level 0 Untuk kelola data transaksi penilaian memiliki satu proses

untuk mengolah data transaksi penilaian. Pada proses mengolah data transaksi

penilaian yang memasukkan data adalah SDM. Yang diambil dari data skala, data

jabatan, data anggota tim, data tim, data pegawai, data kriteria, dan menghasilkan

data penilaian , data summary, data summary_kriteria, summary sub_kriteria,

setelah itu empat data tersebut diambil untuk dimasukkan kedalam kelola data

transaksi penilaian.

Gambar 3.16 DFD Level 0 Aplikasi Penilaian Kinerja Untuk Kelola Data Laporan

DFD level 0 mengelola data laporan memiliki empat proses untuk

mengolah data summary, mengolah data laporan penilaian tim, mengolah data

laporan penilaian tim terbaik, mengolah data laporan karyawan, mengolah data

(51)

laporan penilaian kinerja karyawan diambil dari data penilaian, data summary,

data summary_kriteria dan data summary_sub_kriteria.

2. DFD Level 1 Mengelola Data Master

DFD level 1 mengelola data master memiliki Tujuh proses untuk

mengolah data Pegawai, mengolah data Departemen, mengolah data Jabatan,

mengolah data Tim, mengolah data Anggota Tim, mengolah data Skala, mengolah

data Kriteria, pada proses mengolah data pegawai, data departemen, data jabatan,

data tim, data anggota tim, data skala dan data kriteria yang memasukkan data

adalah SDM. DFD level 1 mengolah data master dapat dilihat pada Gambar 3.17.

Gambar 3.18. Gambar 3.19. Gambar 3.20. Gambar 3.21. Gambar 3.22. Dan

Gambar 3.23.

Gambar 3.17 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Tim

DFD level 1 untuk kelola data master tim bagian SDM harus

menginputkan data tim baru terlebih dahulu kedalam data master tim, setelah itu

(52)

Gambar 3.18 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Skala

DFD level 1 untuk kelola data master skala bagian SDM harus

menginputkan data skala baru terlebih dahulu kedalam data master skala, setelah

itu inputan data skala baru akan diproses dan menghasilkan data skala.

Gambar 3.19 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Pegawai

DFD level 1 untuk kelola data master pegawai bagian SDM harus

(53)

setelah itu inputan data pegawai baru akan diproses dan menghasilkan data

pegawai.

Gambar 3.20 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Kriteria

DFD level 1 untuk kelola data master kriteria bagian SDM harus

menginputkan data kriteria baru terlebih dahulu kedalam data master kriteria,

setelah itu inputan data kriteria baru akan diproses dan menghasilkan data kriteria.

(54)

DFD level 1 untuk kelola data master jabatan bagian SDM harus

menginputkan data jabatan baru terlebih dahulu kedalam data master jabatan,

setelah itu inputan data jabatan baru akan diproses dan menghasilkan data jabatan.

Gambar 3.22 DFD Level 1 Mengelola Data Master Untuk Kelola Data Departemen.

DFD level 1 untuk kelola data master departemen bagian SDM harus

menginputkan data departemen baru terlebih dahulu kedalam data master

departemen, setelah itu inputan data departemen baru akan diproses dan

menghasilkan data departemen.

(55)

DFD level 1 untuk kelola data master anggota tim bagian SDM harus

menginputkan data anggota tim baru terlebih dahulu kedalam data master anggota

tim, setelah itu inputan data anggota tim baru akan diproses dan menghasilkan

data anggota tim.

3.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram digunakan untuk menggambarkan pemrosesan

dan hubungan data yang digunakan dalam sistem. Perancangan aplikasi ini

terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang

dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model

(CDM) dan Physical Data Model (PDM).

Conceptual Data Model dari aplikasi pencatatan penjualan dan jasa service

motor berbasis desktop mempunyai 19 tabel. CDM dari aplikasi pencatatan

(56)

48 # Id_Summary Variable characters (10) Tim o Status_Anggota Variable characters (30)

Summary Kriteria

Gambar 3.24 CDM Aplikasi Penilaian Kinerja Pada PT. Global Power

(57)

Berdasarkan CDM yang ada, dapat dibuat PDM. PDM dari aplikasi

Penilaian kinerja karyawan terdapat Empat belas tabel yaitu tabel Pegawai, tabel

departemen, tabel jabatan, tabel kriteria, tabel sub kriteria, tabel tim, tabel anggota

tim, tabel penilaian, tabel detil penilaian, tabel summary, tabel summary kriteria,

tabel summary sub kriteria, tabel periode, tabel skala. PDM dari aplikasi Penilaian

(58)

50

Gambar 3.25 PDM Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan

(59)

3.2.7 Struktur Database

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, PDM merupakan gambaran dari

struktur database. Tiap-tiap entitas dalam ERD akan digunakan sebagai tabel

dalam database. Struktur Database yang akan digunakan yaitu:

1. Pegawai

Nama Tabel : PEGAWAI

Fungsi : Untuk menyimpan data identitas pegawai untuk

melakukan login ke aplikasi.

Primary Key : ID_PEGAWAI

Foreign Key : -

Tabel 3.1 Struktur Tabel Database Pegawai

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ PEGAWAI Varchar 10 PK ID Pegawai

NAMA_ PEGAWAI Varchar 50 - Nama

Pegawai

TANGGAL_LAHIR Varchar 20 - Tanggal_lahir

ALAMAT Varchar 20 Alamat

Fungsi : Untuk menyimpan data Jabatan pada saat menginputkan

master Jabatan di aplikasi.

Primary Key : ID_ Jabatan

(60)

Tabel 3.2 Struktur Tabel Database Jabatan

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Jabatan Varchar 10 PK ID Jabatan

NAMA_ Jabatan Varchar 50 - Nama

Jabatan

Bobot_Penilai Int 20 - Bobot

penilai

3. Departemen

Nama Tabel : Departemen

Fungsi : Untuk menyimpan data Departemen pada saat

menginputkan master Departemen di aplikasi.

Primary Key : ID_ Departemen

Foreign Key : -

Tabel 3.3 Struktur Tabel Database Departemen

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Departemen

Varchar 10 PK ID

Departemen

NAMA_Departemen Varchar 50 - Nama

Departemen

4. Tim

Nama Tabel : Tim

Fungsi : Untuk menyimpan data Tim pada saat menginputkan

master Tim di aplikasi.

Primary Key : ID_ Tim

(61)

Tabel 3.4 Struktur Tabel Database Tim

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Tim Varchar 10 PK ID Tim

NAMA_ Tim Varchar 50 - Nama Tim

Departemen Varchar 20 - Nama

Departemen

Koordinator Varchar 20 - Nama

Koordinator

5. Anggota Tim

Nama Tabel : Anggota Tim

Fungsi : Untuk menyimpan data identitas Anggota Tim pada saat

menginputkan master Anggota tim di aplikasi.

Primary Key : Anggota Tim

Foreign Key : -

Tabel 3.5 Struktur Tabel Database Anggota Tim

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Tim

Varchar 10 PK ID Tim

NAMA_Tim Varchar 50 - Nama Tim

6. Kriteria

Nama Tabel : Kriteria

Fungsi : Untuk menyimpan data Kriteria pada saat menginputkan

master Kriteria di aplikasi.

Primary Key : ID_ Kriteria

(62)

Tabel 3.6 Struktur Tabel Database Kriteria

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Kriteria Varchar 10 PK ID Kriteria

7. Sub Kriteria

Nama Tabel : Sub Kriteria

Fungsi : Untuk menyimpan data Sub Kriteria pada saat

menginputkan master Sub Kriteria di aplikasi.

Primary Key : ID_Sub Krteria

Foreign Key : -

Tabel 3.7 Struktur Tabel Database Sub Kriteria

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Sub kriteria Varchar 10 PK ID Sub

Fungsi : Untuk menyimpan data Periode pada saat menginputkan

master Periode di aplikasi.

Primary Key : ID_Periode

(63)

Tabel 3.8 Struktur Tabel Database Periode

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Periode Varchar 10 PK ID Periode

NAMA_ Periode Varchar 50 - Nama

Periode

Status_periode awal Varchar 20 - Status

periode awal

Status_periode Akhir Varchar 20 -

Status periode Akhir

9. Skala

Nama Tabel : Skala

Fungsi : Untuk menyimpan data Skala pada saat menginputkan

master Skala di aplikasi.

Primary Key : ID_Skala

Foreign Key : -

Tabel 3.9 Struktur Tabel Database Skala

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Skala Varchar 10 PK ID Skala

Fungsi : Untuk menyimpan data Penilaian pada saat

menginputkan master Penilaian di aplikasi.

Primary Key : ID_Penilaian

(64)

Tabel 3.10 Struktur Tabel Database Penilaian

Field Name Type Length Constraint Description

ID_ Penilaian Varchar 10 PK ID Penilaian

Periode Varchar 50 - Periode

Pegawai_dinilia Varchar 20 -

Nama pegawai yang menilai

Tanggal Int 20 - Tanggal

Penilaian

3.3 Desain Antarmuka

3.3.1 Desain Form Login

Form Login berfungsi sebagai halaman login khusus untuk melakukan

login ke aplikasi agar bisa mengakses menu sesuai hak akses. Hak akses terdiri

dari Satu orang dari bagian SDM . Menu untuk desain form login dapat dilihat

pada Gambar 3.26.

Gambar 3.26 Desain Form Login

3.3.2 Desain Form Master Pegawai

Form Master Pegawai berfungsi untuk mengolah data Pegawai, seperti

menyimpan dan mengubah data pegawai baru ke dalam master pegawi. Desain

(65)

Gambar 3.27 Desain Form Pegawai

3.3.3 Desain Form Master Departemen

Merupakan tampilan dari form Departemen. Tampilan form Departemen

ini digunakan untuk proses maintenance data Departemen. Desain form master

(66)

Gambar 3.28 Desain Form Departemen

3.3.4 Desain Form Master Jabatan

Merupakan tampilan dari form Jaabatan. Tampilan form Jaabatan ini

digunakan untuk proses maintenance data Jaabatan. Desain form master Jaabatan

dapat dilihat pada Gambar 3.29.

(67)

3.3.5 Desain Form Master Tim

Merupakan tampilan dari form Tim. Tampilan form Tim ini digunakan

untuk proses penentuan atau pembagian Tim kedalam master Tim. Desain form

master Tim dapat dilihat pada Gambar 3.30.

Gambar 3.30 Desain Form Tim

3.3.6 Desain Form Master Anggota Tim

Merupakan tampilan dari form Anggota Tim. Tampilan form Tim ini

digunakan untuk proses penentuan atau pembagian Anggota Tim kedalam master

(68)

Gambar 3.31 Desain Form Anggota Tim

3.3.7 Desain Form Master Kriteria Penilaian

Merupakan tampilan dari form Master Kriteria Penilaian. Tampilan form

Master Kriteria Penilaian ini digunakan untuk proses penentuan bobot per

Kreteria dan Sub Kriteria kedalam Master Kriteria Penilaian. Desain form Master

Kriteria Penilaian dapat dilihat pada Gambar 3.32.

(69)

3.3.8 Desain Form Master Sub Kriteria Penilaian

Merupakan tampilan dari form Master Sub Kriteria Penilaian. Tampilan

form Master Sub Kriteria Penilaian ini digunakan untuk proses penentuan bobot

Per Sub Kriteria kedalam Master Sub Kriteria Penilaian. Desain form Master Sub

Kriteria Penilaian dapat dilihat pada Gambar 3.33.

Gambar 3.33 Desain Form Sub kriteria

3.3.9 Desain Form Master Periode

Merupakan tampilan dari form Periode. Tampilan form Periode ini

digunakan untuk proses maintenance data Periode pertama dan terakhir. Desain

(70)

Gambar 3.34 Desain Form Periode

3.3.10 Desain Form Master Skala

Merupakan tampilan dari form Skala. Tampilan form Skala ini digunakan

untuk proses maintenance data Skala. Desain form master Skala dapat dilihat pada

Gambar 3.35.

(71)

3.3.11 Desain Form Master Penilaian

Merupakan tampilan dari form Penilaian Kinerja Karyawan. Tampilan

form Penilaian Kinerja Karyawan ini digunakan untuk memproses semua hasil

dari Penilaian Kinerja Karyawan. Desain form master Penilaian Kinerja Karyawan

dapat dilihat pada Gambar 3.36.

Gambar 3.36 Desain Form Penilaian

3.3.12 Desain Form Laporan Kinerja Karyawan Per Kordinator

Form ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai penilaian per Kordinator,

(72)

dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan Penilaian Kinerja

Karyawan per Kordinator dapat dilihat pada Gambar 3.37.

Gambar 3.37 Desain Form Laporan Penilaian Per Kordinator

3.3.13 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Tim Terbaik

Form ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai penilaian kinerja

karyawan tim terbaik, baik yang termasuk kategori prestasi maupun pelanggaran.

Periode penilaian dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan

(73)

Gambar 3.38 Desain Form Laporan Penilaian Tim Terbaik

3.3.14 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Per Tim

Form ini berfungsi untuk menjelaskan hasil penilaian kinerja karyawan

per tim, baik yang termasuk kategori prestasi maupun pelanggaran. Periode

penilaian dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan Penilaian

(74)

Gambar 3.39 Desain Form Laporan Penilaian Per Tim

3.3.15 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Kordinator Terbaik

Form ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai penilaian kinerja

Kordinator terbaik, baik yang termasuk kategori prestasi maupun pelanggaran.

Periode penilaian dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan

Penilaian Kinerja Kodinator terbaik dapat dilihat pada Gambar 3.40.

(75)

3.3.16 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan

Form ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai hasil penilaian kinerja

karyawan, baik yang termasuk kategori prestasi maupun pelanggaran. Periode

penilaian dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan Penilaian

Kinerja Karyawan dapat dilihat pada Gambar 3.41.

Gambar 3.41 Desain Form Laporan Penilaian Karyawan

3.3.17 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja Karyawan Terbaik

Form ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai hasil penilaian kinerja

karyawan terbaik, baik yang termasuk kategori prestasi maupun pelanggaran.

Periode penilaian dilakukan dalam enam bulan sekali. Desain form laporan

(76)

Gambar 3.42 Desain Form Laporan Penilaian Karyawan Terbaik

3.4 Desain Uji Sistem

Untuk mengukur kesesuaian aplikasi yang telah dirancang dengan tujuan

perancangan aplikasi maka dilakukan sebuah pengujian. Pengujian tersebut akan

menilai setiap bagian sistem apakah telah sesuai dengan fungsi yang diharapkan.

Untuk melakukan pengujian dibuat sebuah model pengujian dimana nantinya

penilaian sistem dilakukan berdasarkan hasil dari perilaku-perilaku yang telah

diuji cobakan. Model pengujian perancangan aplikasi dapat dilihat pada Tabel

(77)

Tabel 3.11 Rencana Pengujian

1.Sistem harus

mampu

2.Sistem harus

dapat Modul : Master Pegawai

2. Form Master

Klik button Add, kemudian Input id, tgl lahir, nama, alamat, no. telp, jenis kelamin, jabatan, departemen, pasword. Lalu pilih

button SIMPAN.

1. Sistem dapat

menyimpan

2. Sistem harus

mampu

Pilih data dari data

gridview klik button

Edit untuk

Mengubah identitas Pegawai yang muncul pada

1.Sistem dapat

mengubah Pegawai yang telah ada di

database tabel

(78)

No. Form Nama

textbox. Lalu pilih button SIMPAN.

2.Sistem harus

mampu Modul : Master Jabatan

3. Form Jabatan

Pengujian fungsi

menambahkan data jabatan.

Klik button Add, kemudian Input id, nama, bobt penilai. Lalu pilih button SIMPAN.

1. Sistem dapat

menyimpan

2. Sistem harus

Gambar

Gambar 3.1 Workflow Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan
Gambar 3.2 Diagram IPO Aplikasi Penilaiam Kinerja Karyawan.
Gambar 3.3 System Flow Login
Gambar 3.4 System Flow Proses menambah dan mengubah data Departemen.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan, maka harus dilakukan uji coba untuk menguji fungsionalitas dari sistem yang telah dibangun.. Uji

untuk kriteria setoran adalah 7 dengan kategori kinerja sedang, jumlah total. penilaian kinerja untuk kriteria komplain adalah 10 dengan kategori

Pada gambar ini juga dijelaskan bahwa terdapat tabel master yang dibaca oleh sistem yaitu: pegawai, status, bagian, skala penilaian, kriteria penilaian,

Guna menghindari kesalahan pengisian data pengguna pada form Master Karyawan terdapat beberapa validasi yaitu validasi untuk menghindari dari data barang yang kosong akan

1.1 Mengelola Data Master Lokasi 1.1.1 Mengelola Data Master Negara 1.1.2 Mengelola Data Master Wilayah 1.1.3 Mengelola Data Master Kota 1.2 Mengelola Data Master Rekanan

Proses ini adalah proses yang dilakukan dalam melakukan penilaian knowledge Data:  Penilaian Tabel yang dibaca:  Kompetensi inti  Jenis kompetensi  Sub kompetensi

Membuat Laporan Hasil Penilaian Kinerja Pegawai + Dokumen Penilaian Memiliki Mempunyai Mempunyai Mengambil Membutuhkan Mengambil Mengambil Membutuhkan Mengakases Memberi

Dengan adanya rancang bangun sistem informasi penilaian kinerja karyawan pada Hypermart City of Tomorrow (CITO)diharapkan dapat menghasilkan suatu sistem