• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP H. Adam Malik Medan

Oleh:

MARINTAN ASTRINA SITIO 070100165

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP H. Adam Malik Medan

KARYA TULIS ILMIAH INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH

SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH KELULUSAN

SARJANA KEDOKTERAN

Oleh:

MARINTAN ASTRINA SITIO 070100165

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP. H. Adam Malik Medan

Nama : Marintan Astrina Sitio NIM : 070100165

Pembimbing Penguji I

(dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes) (dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CMFM, PKK) NIP 1977 0126 2001 12 2002 NIP 1967 0527 1999 03 2001

Penguji II

(dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes) NIP 1973 1015 2001 12 2002

Medan, 26 November 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Varises sering dikaitkan dengan kehamilan. Faktor risiko terjadinya varises menurut Yuwono (2006) adalah kehamilan lebih dari dua kali. Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di ekstremitas bawah selama kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis dan vena kava inferior akibat tekanan uterus yang membesar (Cunningham dkk, 2006). Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk menilai hubungan yang ada antara timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil. Adapun pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional study, dimana akan dilakukan pengumpulan data berdasarkan survey terhadap ibu hamil yang dilakukan hanya satu kali pada suatu saat. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang datang berobat ataupun check up di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling sebanyak 68 orang. Kemudian dilakukan analisis data dengan metode analisis chi-square.

Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa timbulnya varises pada tungkai bawah berhubungan signifikan dengan jumlah kehamilan. Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung (44.369) > t-tabel (9.49) dan nilai sig-p (0.043) < sig-α (0.05).

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kehamilan terhadap timbulnya varises pada tungkai bawah.

(5)

ABSTRACT

Varicose is frequently related to pregnancy. Risk factor of the varicose according to Yowono (2006) is pregnancy of more than twice. The trend of blood stagnation occurrence in lower extremity during the pregnancy is caused by pelvis vena occlusion and inferior vena cava as a result of the larger uterus pressure ( Cunningham et.al, 2006). The present study is an analytic one intended to examine the correlation between the incidence of varicose on lower limb and the total parity of pregnant mothers. The design approach of study included cross sectional study, in which the data collection was carried out based on the survey of the pregnant mothers who presented for treatment and check-up at Haji Adam Malik General Hospital Medan and the sampling was taken by consecutive sampling method of 68. ). And then, data analysis was conducted by using chi-square.

Based on the finding of the study, it has been found that the varicose on the lower limb is correlated significantly to the number of pregnancy. It is indicated by t-count (44.369) > t-table (9.49) and sig-p (0.043) < sig-α (0.05).

The result of the study showed that the pregnancy (parity) has significant effect on varicose on lower limb.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP.H. Adam Malik Medan”. Penulisan karya tulis ilmiah ini ditujukan sebagai tugas akhir dalam pemenuhan persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis mengakui adanya kekurangan dalam tulisan ini sehingga laporan hasil penelitian ini tidak mungkin disebut sebagai suatu karya yang sempurna. Kekurangan dan ketidak- sempurnaan tulisan ini tidak lepas dari berbagai macam rintangan dan halangan yang selalu datang baik secara pribadi pada penulis maupun dalam masalah teknis pengerjaan. Penulis rasakan semua itu sebagai suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan penulis yang kelak dapat member manfaat di kemudian hari.

Oleh karena kekurangan pada diri penulis dalam merampungkan karya tulis ini, maka semua itu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran USU Medan.

2. Ibu dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukkan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan, yang telah memberikan kesempatan serta sarana untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

(7)

5. Seluruh pegawai dan staf pengajar bagian IKK Fakultas Kedokteran USU yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. 6. Teman- teman angkatan 2007 Fakultas Kedokteran USU yang telah

mendukung dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya.

7. Terima kasih sebesar- besarnya kepada kedua orang tua saya, Alusman Sitio dan Tiorisma Silalahi, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan studi saya termasuk dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini. 8. Terima kasih juga saya sampaikan kepada kakak dan tante saya, Norhaida

Sitio dan Relina Sitio yang tetap mendukung saya dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

9. Terimakasih juga saya sampaikan kepada sahabat-sahabat saya, Alexander yang sangat membantu dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, serta Salsalina, Laura, Ayunda Rupang, Mega, Dini, Eka, Putri, Febrina, atas dukungan dan hiburannya selama psoses penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya tuliskan yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam pengerjaan karya tulis ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu membalas semua kebaikan yang selama ini di berikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, November 2010 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1. Pengertian Varises Tungkai ... 4

2.1.2. Anatomi Pembuluh Darah Vena Ekstremitas bawah ... 4

2.1.3. Frekuensi Varises Tungkai ... 6

2.1.4. Etiologi Varises Tungkai ... 6

2.1.5. Faktor Risiko ... 7

2.1.6. Patofisiologi ... 8

2.1.7. Gambaran Klinis... 10

2.1.8. Pengobatan dan Pencegahan ... 11

2.2. Jumlah Paritas ... 12

(9)

2.3.1. Perubahan Sirkulasi yang Terjadi Selama Kehamilan ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 14

3.2. Variabel dan Defenisi Operasional ... 14

3.3. Hipotesa ... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1. Jenis Penelitian ... 18

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 19

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 19

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 20

5.1 Hasil Penelitian ... 20

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 20

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 20

5.1.3 Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 23

5.2 Pembahasan ... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 26

6.1 Kesimpulan ... 26

6.2 Saran ... 26

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 2.2 3.1 3.2

Stadium Varises pada Ibu Hamil

Indikasi Penggunaan Terapi Kompresi dengan Stoking Stadium Varises

Defenisi Operasional

10 11 15 16

5.1 Distribusi Umur Responden 21

5.2 Distribusi Jumlah Kehamilan Responden 21

5.3 Distribusi Usia Kehamilan Responden 22

5.4 5.5

Distribusi Usia Timbulnya Varises

Tabulasi Silang Antara Jumlah Kehamilan Dengan TimbulnyaVarises

22

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 2.2

Anatomi Pembuluh Darah Vena di Tungkai Bawah

Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil

5

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 2 3 4

Daftar Riwayat Hidup

Lembar Penjelasan Menjadi Responden Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

Surat Izin Penelitian dari RSUP. H. Adam Malik 5

6

Surat Etika dari Fakultas Kedokteran USU Kuesioner Penelitian

(13)

ABSTRAK

Varises sering dikaitkan dengan kehamilan. Faktor risiko terjadinya varises menurut Yuwono (2006) adalah kehamilan lebih dari dua kali. Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di ekstremitas bawah selama kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis dan vena kava inferior akibat tekanan uterus yang membesar (Cunningham dkk, 2006). Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk menilai hubungan yang ada antara timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil. Adapun pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional study, dimana akan dilakukan pengumpulan data berdasarkan survey terhadap ibu hamil yang dilakukan hanya satu kali pada suatu saat. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang datang berobat ataupun check up di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling sebanyak 68 orang. Kemudian dilakukan analisis data dengan metode analisis chi-square.

Dari penelitian ini, diperoleh hasil bahwa timbulnya varises pada tungkai bawah berhubungan signifikan dengan jumlah kehamilan. Hal ini diindikasikan oleh nilai t-hitung (44.369) > t-tabel (9.49) dan nilai sig-p (0.043) < sig-α (0.05).

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kehamilan terhadap timbulnya varises pada tungkai bawah.

(14)

ABSTRACT

Varicose is frequently related to pregnancy. Risk factor of the varicose according to Yowono (2006) is pregnancy of more than twice. The trend of blood stagnation occurrence in lower extremity during the pregnancy is caused by pelvis vena occlusion and inferior vena cava as a result of the larger uterus pressure ( Cunningham et.al, 2006). The present study is an analytic one intended to examine the correlation between the incidence of varicose on lower limb and the total parity of pregnant mothers. The design approach of study included cross sectional study, in which the data collection was carried out based on the survey of the pregnant mothers who presented for treatment and check-up at Haji Adam Malik General Hospital Medan and the sampling was taken by consecutive sampling method of 68. ). And then, data analysis was conducted by using chi-square.

Based on the finding of the study, it has been found that the varicose on the lower limb is correlated significantly to the number of pregnancy. It is indicated by t-count (44.369) > t-table (9.49) and sig-p (0.043) < sig-α (0.05).

The result of the study showed that the pregnancy (parity) has significant effect on varicose on lower limb.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam pembicaraan sehari-hari penyakit vena kronis maupun insufisiensi vena kronis pada tungkai sering disebut oleh orang awam dengan istilah varises. Kelainan pada pembuluh darah vena menempati tempat yang pertama untuk dibicarakan, karena kasusnya adalah yang paling sering dan terbanyak ditemukan dalam Klinik Rawat Jalan Bedah Vaskular. Walaupun kelainan vena kronis pada ekstremitas inferior tidak mengancam jiwa, tetapi menimbulkan morbiditas yang nyata yang memerlukan pengelolaan yang benar (Yuwono, 2010).

Penyakit vena kronis pada tungkai adalah keadaan yang menyatakan adanya gangguan aliran darah vena (venous return) pada tungkai, dimana gangguan fungsi pada vena tersebut akan bertambah berat dengan berjalannya waktu (Cheatle, 1998).

Pasien perempuan yang datang berobat ke klinik Bedah Vaskular RSUP Dr. Hasan Sadikin lebih banyak jumlahnya dari pasien laki-laki, yakni sebesar 2 : 1. Jumlah kasus penyakit vena kronis dihitung dalam setahun pada kaum perempuan dan kaum laki-laki menurut studi Framingham (kota di Amerika Serikat, 1988) adalah 2,6 % perempuan dan 1,9 % laki-laki (Bergan, 2006; Padber, 2005).

Faktor risiko terjadinya varises menurut Yuwono (2006) adalah kehamilan lebih dari dua kali. Kecenderungan terjadinya stagnasi darah di ekstremitas bawah selama kehamilan ini ditimbulkan oleh oklusi vena-vena pelvis dan vena kava inferior akibat tekanan uterus yang membesar (Cunningham dkk, 2006).

(16)

reaksi sitem vena terutama dindingnya terhadap perubahan hormonal dalam kehamilan. Kiranya otot-otot polos dinding pembuluh darah melemah akibat pengaruh hormon-hormon steroid.

Biasanya ibu hamil merasa tidak percaya diri karena mengalami varises diikuti dengan rasa gatal dan denyut di sekitar pembuluh darah yang diserang. Oleh sebab itu, kita sebagai dokter perlu memperhatikan setiap keluhan yang dialami pasien bukan hanya penyakit utamanya saja, namun penyakit lain yang menyertainya juga.

Mengingat penelitian yang masih sedikit membahas tentang varises pada ibu hamil, maka penting untuk diteliti tentang hubungan timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan suatu penelitian korelatif terhadap jumlah paritas ibu hamil, dimana hal ini untuk menjawab bagaimana hubungan antara timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil.

1.3.2. Tujuan Khusus

Mengetahui stadium varises yang paling sering pada ibu hamil dan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan varises pada ibu hamil.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dimaksudkan dapat bermanfaat sebagai:

(17)

2. Memberikan informasi tentang cara mencegah varises yang terjadi selama kehamilan.

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Varises Tungkai

2.1.1. Pengertian Varises Tungkai

Varises ( vena varikosa ) adalah pelebaran dari vena superfisial yang menonjol dan berliku-liku pada ekstremitas bawah, sering pada distribusi anatomis dari vena safena magna dan parva (Grace, 2006).

2.1.2. Anatomi Pembuluh Darah Vena Ekstremitas bawah 2.1.2.1. Vena Superfisialis Ekstremitas Bawah

Sistem superfisialis terdiri dari vena safena magna dan vena safena parva. Keduanya memiliki arti klinis yang sangat penting karena memiliki predisposisi terjadinya varises yang membutuhkan pembedahan.

V. Safena magna keluar dari ujung medial jaringan v.dorsalis pedis.

Vena ini berjalan di sebelah anterior maleolus medialis, sepanjang aspek anteromedial betis (bersama dengan nervus safenus), pindah ke posterior selebar tangan di belakang patela pada lutut dan kemudian berjalan ke depan dan menaiki bagian anteromedial paha. Pembuluh ini menembus fasia kribriformis dan mengalir ke v.femoralis pada hiatus safenus. Bagian terminal v.safena magna biasanya mendapat percabangan superfisialis dari genitalia eksterna dan dinding bawah abdomen. Dalam pembedahan, hal ini bisa membantu membedakan v.safena dari femoralis karena satu-satunya vena yang mengalir ke v.femoralis adalah v.safena. Cabang-cabang femoralis anteromedial dan posterolateral (lateral aksesorius), dari aspek medial dan lateral paha, kadang-kadang juga mengalir ke v.safena magna di bawah hiatus safenus (Faiz dan Moffat, 2004).

(19)

dan di bawah maleolus medialis, di area gaiter, di regio pertengahan betis, di bawah lutut, dan satu hubungan panjang pada paha bawah. Katup-katup pada perforator mengarah ke dalam sehingga darah mengalir dari sistem superfisialis ke sistem profunda dari mana kemudian darah dipompa keatas dibantu oleh kontraksi otot betis. Akibatnya sistem profunda memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada superfisialis, sehingga bila katup perforator mengalami kerusakan, tekanan yang meningkat diteruskan ke sistem superfisialis sehingga terjadi varises pada sistem ini (Faiz dan Moffat, 2004 ).

V. safena parva keluar dari ujung lateral jaringan v.dorsalis pedis. Vena

ini melewati bagian belakang maleolus lateralis dan di atas bagian belakang betis kemudian menembus fasia profunda pada berbagai posisi untuk mengalir ke v.poplitea (Faiz dan Moffat, 2004).

Gambar 2.1 Anatomi Pembuluh Darah Vena di Tungkai Bawah (Dikutip dari www.emedicine.com)

2.1.2. 2. Vena Profunda Ekstremitas Bawah

(20)

profunda ini membentuk jaringan luas dalam kompartemen posterior betis pleksus soleal dimana darah dibantu mengalir ke atas melawan gaya gravitasi oleh otot saat olahraga (Faiz dan Moffat, 2004).

2.1.3 Frekuensi Varises Tungkai

Insidensi dari varises telah dipelajari dari sejumlah study cross sectional. Tahun 1973 Komunitas Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat memperkirakan sekitar 40 juta orang (26 juta diantaranya wanita) di Amerika Serikat mengalami varises. Tahun 1994 sebuah Review oleh Callam menemukan setengah dari populasi dewasa memiliki gejala penyakit vena (wanita 50-55% ; pria 40-50 %) dan lebih sedikit dari setengahnya yang menunjukkan gejala varises (wanita 20-25% ; pria 10-15%). Umur dan jenis kelamin merupakan faktor risiko utama terjadinya varises (Lew , 2009).

Varises lebih sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki pada beberapa tingkat umur. Pada penelitian kesehatan komunitas Tecumsech, varises ditemukan 72 % pada wanita berumur 60-69 tahun dan hanya 1 % laki-laki pada umur 20-29 tahun. Angka prevalensi penyakit vena didapatkan lebih tinggi pada Negara barat dan Negara industri dari pada negara kurang berkembang (Beale, 2005).

2.1.4. Etiologi

Menurut Yuwono 2006, Etiologi dari insufisiensi vena kronis dapat dibagi 3 kategori yaitu, kongenital, primer dan sekunder.

1. Penyebab insufisiensi vena kronis yang kongenital adalah pada kelainan dimana katup yang seharusnya terbentuk di suatu segmen ternyata tidak terbentuk sama sekali (aplasia, avalvulia), atau pembentukannya tidak sempurna (displasia), berbagai malformasi vena, dan kelainan lainnya yang baru diketahui setelah penderitanya berumur.

(21)

panjang melambai (floppy, rebundant) sehingga penutupan tidak sempurna (daun-daun katup tidak dapat terkatup sempurna) yang mengakibatkan terjadinya katup tidak dapat menahan aliran balik, sehingga aliran retrograd atau refluks. Keadaan tersebut dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan katup (valve repair) dengan operasi untuk mengembalikan katup menjadi berfungsi baik kembali.

3. Penyebab insufisiensi vena kronis sekunder (insufisiensi vena sekunder) disebabkan oleh keadaan patologik yang didapat (acquired), yaitu akibat adanya penyumbatan trombosis vena dalam yang menimbulkan gangguan kronis pada katup vena dalam. Pada keadaan dimana terjadi komplikasi sumbatan trombus beberapa bulan atau tahun paska kejadian trombosis vena dalam, maka keadaan tersebut disebut sindroma post-trombotic. Pada sindroma tersebut terjadi pembentukan jaringan parut akibat inflamasi, trombosis kronis dan rekanalisasi yang akan menimbulkan fibrosis, dan juga akan menimbulkan pemendekan daun katup (pengerutan daun katup), perforasi kecil-kecil (perforasi mikro), dan adhesi katup, sehingga akhirnya akan menimbulkan penyempitan lumen. Kerusakan yang terjadi pada daun katup telah sangat parah tidak memungkinkan upaya perbaikan. Kejadian insufisiensi vena kronis yang primer, dan yang sekunder (akibat trombosis vena dalam, dan komplikasi post-trombotic), dapat terjadi pada satu penderita yang sama.

2.1.5. Faktor Risiko

Menurut Yuwono (2010), faktor risiko dari penyakit vena kronis adalah termasuk :

1. Sejarah varises dalam keluarga (keturunan, herediter), 2. Umur,

3. Jenis kelamin perempuan (pada usia dekade ke-3 dan 4 : dijumpai 5-6 kali lebih sering dari laki-laki),

(22)

6. Pengguna pil atau suntikan hormon dalam program keluarga berencana, 7. Terbiasa bekerja dalam posisi berdiri tegak selama lebih dari 6 jam sehari.

2.1.6. Patofisiologi

Menurut Beale (2005), pada keadaan normal katup vena bekerja satu arah dalam mengalirkan darah vena naik keatas dan masuk kedalam. Pertama darah dikumpulkan dalam kapiler vena superfisialis kemudian dialirkan ke pembuluh vena yang lebih besar, akhirnya melewati katup vena ke vena profunda yang kemudian ke sirkulasi sentral menuju jantung dan paru. Vena superfisial terletak suprafasial, sedangkan vena vena profunda terletak di dalam fasia dan otot. Vena perforata mengijinkan adanya aliran darah dari vena superfisial ke vena profunda.

Di dalam kompartemen otot, vena profunda akan mengalirkan darah naik keatas melawan gravitasi dibantu oleh adanya kontraksi otot yang menghasikan suatu mekanisme pompa otot. Pompa ini akan meningkatkan tekanan dalam vena profunda sekitar 5 atm. Tekanan sebesar 5 atm tidak akan menimbulkan distensi pada vena profunda dan selain itu karena vena profunda terletak di dalam fasia yang mencegah distensi berlebihan. Tekanan dalam vena superfisial normalnya sangat rendah, apabila mendapat paparan tekanan tinggi yang berlebihan akan menyebabkan distensi dan perubahan bentuk menjadi berkelok-kelok.

Varises vena pada kehamilan paling sering disebabkan oleh karena adanya perubahan hormonal yang menyebabkan dinding pembuluh darah dan katupnya menjadi lebih lunak dan lentur, namun bila terbentuk varises selama kehamilan hal ini memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menyingkir adanya kemungkinan disebabkan oleh keadaan DVT akut.

(23)

Kegagalan katup pada vena superfisal paling umum disebabkan oleh karena peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah oleh adanya insufisiensi vena. Penyebab lain yang mungkin dapat memicu kegagalan katup vena yaitu adanya trauma langsung pada vena adanya kelainan katup karena thrombosis. Bila vena superfisial ini terpapar dengan adanya tekanan tinggi dalam pembuluh darah, pembuluh vena ini akan mengalami dilatasi yang kemudian terus membesar sampai katup vena satu sama lain tidak dapat saling betemu.

Kegagalan pada satu katup vena akan memicu terjadinya kegagalan pada katup-katup lainnya. Peningkatan tekanan yang berlebihan di dalam sistem vena superfisial akan menyebabkan terjadinya dilatasi vena yang bersifat lokal. Setelah beberapa katup vena mengalami kegagalan, fungsi vena untuk mengalirkan darah ke atas dan ke vena profunda akan mengalami gangguan. Tanpa adanya katup-katup fungsional, aliran darah vena akan mengalir karena adanya gradient tekanan dan gravitasi.

Kerusakan yang terjadi akibat insufisiensi vena berhubungan dengan tekanan vena dan volume darah vena yang melewati katup yang inkompeten. Sayangnya penampilan dan ukuran dari varies yang terlihat tidak mencerminkan keadaan volume atau tekanan vena yang sesungguhnya. Vena yang terletak dibawah fasia atau terletak subkutan dapat mengangkut darah dalam jumlah besar tanpa terlihat ke permukaan. Sebaliknya peningkatan tekanan tidak terlalu besar akhirnya dapat menyebabkan dilatasi yang berlebihan.

(24)

2.1.7 Gambaran Klinis

Berdasarkan atas ukuran besar diameter pembuluh vena yang menderita varises terdapatpembagian atau klasifikasi seperti dibawah ini, yaitu:

1) Varises vena safena magna dan atau vena safena parva (varises stem), 2) Varises percabangan dari vena safena (varises retikularis),

3) Varises venula (hyphen-webs atau spider-vein atau telangiektasia) yang berukuran paling halus, yaitu berdiameter 1-2 mm, berbentuk seperti jaring laba-laba, yang memucat dengan tekanan ringan (Yuwono, 2010).

Secara klinis varises tungkai dikelompokkan atas varises trunkal, varises retikular, dan varises kapilar. Varises trunkal merupakan varises v.safena magna dan v.safena parava. Varises retikular menyerang cabang v.safena magna atau parva yang umumnya kecil dan berkelok-kelok hebat. Varises retikuler menyerang cabang v.safena magna atau parva yang umunya kecil dan berkelok-kelok hebat. Varises kapilar merupakan varises kapiler vena subkutan yang tampak sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh darah (J-+ong, 2005).

Sesuai dengan berat ringannya, varises dibagi atas empat stadium (Jong,2005)

Tabel 2.1. Stadium Varises pada Ibu Hamil

Stadium Gambaran Klinis

I Keluhan samar tidak jelas

II Pelebaran vena

III Varises tampak jelas

IV Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun

(25)

2.1.8. Pengobatan dan Pencegahan

Pengobatan insufisiensi vena kronis pada tungkai pada prinsipnya adalah usaha memperlancar aliran darah vena tungkai, yaitu dengan cara melakukan elevasi tungkai sesering mungkin, terutama setelah kegiatan berjalan-jalan, dimana elevasi dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan membuat posisi kaki setinggi dengan jantung. Dengan posisi tersebut aliran darah vena akan menjadi lancar dan dilatasi vena tungkai yang berkelok-kelok menjadi tampak mengempis dan melengkuk, pada posisi tersebut secara subjektif penderita akan merasa keluhannya berkurang dengan cepat (Yuwono, 2010).

Tabel 2.2. Indikasi Penggunaan Terapi Kompresi dengan Stoking

Tingkat kompresi (mmHg) Indikasi

15-20 mmHg Varises ringan (selama kehamilan, pasca bedah)

21-30 mmHg Varises telah menimbulkan gejala, pascaskleroterapi

31-45 mmHg Post-thrombotic syndrome, ulkus telah sembuh

>45 mmHg Phlebolymphedema

Teknik pembalutan atau pemakain ukuran stoking harus tepat, tidak longgar atau terlalu ketat, dan tidak perlu dipakai bila berbaring di tempat tidur. Indikasi yang terpenting dari dari terapi kompresi adalah untuk mencegah terjadinya pembengkakan atau edema pada tungkai kaki yang menderita varises. Banyak penelitian yang melaporkan bahwa tekanan stoking sebesar40-40 mmHg (Tabel 2.1.8.1) mencegah terjadinya pembengkakan pada penderita varises pada tungkai dibandingkan dengan tungkai yang menderita varises tetapi tidak menggunakan stoking (Yuwono, 2010).

Sebuah laporan ilmiah dari Mayberry (1991), menyatakan bahwa penelitian selama 15 tahun pada 113 penderita insufisiensi vena kronis tungkai yang diterapi dengan stoking, terjadi perbaikan pada 90% kasus (102 kasus) dengan rata-rata waktu yang diperlukan untuk sembuh adalah 5,3 bulan (Cheatle, 1998; Partsch, 1994).

(26)

dengan atau tanpa obat-obatan flebotropik,menu makanan sehari-hari yang lebih banyak mengandung sayuran dan buah-buahan segar (mengurangi jenis makanan dari hewani karena selain tidak berserat juga akan meningkatkan peninggian konsentrasi lemak dalam darah dan meningkatkan hipertensi vena). Sayuran dan buah-buahan adalah makanan yang tinggi serat dan mengandung zat-zat aktif (flavonoid) yang terbukti bersifat flebotropik (memperbaiki tonus dinding vena atau venotonik) sangat dianjurkan dikonsumsi untuk mencegah terjadinya kelemahan tonus dinding vena (Yuwono, 2010).

Kebanyakan terapi varises dilakukan atas indikasi kosmetik. Indikasi medis,misalnya berupa keluhan kaki berat atau sakit jika berdiri lama. Perdarahan, perubahan kulit hipotropik, dan tromboflebitis merupakan indikasi medis lain. Perdarahan biasanya terjadi pada malam hari tanpa disadari oleh penderita, terutama pada orang tua yang sudah lama varises. Terapi terdiri atas pemasangan pembalut setelah kaki diangkat beberapa waktu untuk mengosongkan vena dan meniadakan edema (Jong, 2005).

2.2. Jumlah Paritas

Yang menentukan paritas adalah jumlah kehamilan yang mencapai usia viabilitas, dan bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar apabila yang dilahirkan adalah janin tunggal, kembar, atau kuintuplet, atau lebih kecil apabila janin lahir mati. Primipara adalah seorang wanita yang pernah sekali melahirkan janin yang mencapai viabilitas. Multipara adalah seorang wanita yang pernah dua kali atau lebih hamil sampai usia viabilitas (Cunningham dkk, 2006).

2.3. Ibu Hamil

2.3.1. Perubahan Sirkulasi yang Terjadi Selama Kehamilan

(27)

bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.

Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat asam yang dibutuhkan sesekali dalam kehamilan. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi hemoglobin jauh lebih besar, sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dinamakan anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin dalam wanita hamil dalam keseluruhannya lebih besar daripada sewaktu belum hamil. Jumlah eritrosit meningkat sampai 10.000 per ml. Dan produksi pembuluh trombosit pun meningkat pula (Sarwono 2006).

Postur wanita hamil mempengaruhi tekanan darah arteri. Tekanan darah di arteri brakialis bervariasi saat duduk atau berbaring dalam posisi telentang. Biasanya, tekanan darah arteri menurun sampai ke titik terendah selama trimester kedua atau trimester ketiga awal dan kemudian meninggi. Tekanan diastolik mengalami penurunan lebih besar daripada sistolik.

(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang hubungan antara timbulnya varises pada tungkai, yang akan diuraikan berdasarkan variabel-variabel jumlah paritas ibu hamil dan timbulnya varises pada tungkai bawah.

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil

3.2. Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel-variabel yang akan diteliti mencakup jumlah paritas ibu hamil dan varises pada tungkai bawah.

Jumlah paritas ibu hamil

Jumlah paritas ibu hamil menunjukkan keadaan wanita pernah melahirkan bayi hidup (Kamus Kedokteran Edisi Keempat FK UI). Yang menentukan paritas adalah jumlah kehamilan yang mencapai usia viabilitas, dan bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar apabila yang dilahirkan adalah janin tunggal, kembar, atau kuintuplet, atau lebih kecil apabila janin lahir mati.

Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang viable

untuk pertama kali Primipara adalah seorang wanita yang pernah sekali melahirkan janin yang mencapai viabilitas. Multipara adalah seorang wanita yang pernah dua kali atau lebih hamil sampai usia viabilitas (Cunningham dkk, 2006).

Jumlah paritas ibu

(29)

Varises pada tungkai bawah

Varises adalah pemanjangan, pelebaran, dan berkelok-keloknya sistem vena yang disertai gangguan pada sirkulasi darah di dalamnya (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005). Sesuai dengan berat ringannya, varises dibagi atas empat stadium yaitu :

Tabel 3.1. Stadium Varises

Stadium Gambaran Klinis

I Keluhan samar tidak jelas

II Pelebaran vena

III Varises tampak jelas

IV Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun

(30)

Tabel 3.2. Defenisi Operasional. No Variabel Defenisi

OperasionaL

Observasi Cheklist Stadium I - IV Ordinal

2 Jumlah

Wawancara Cheklist Nullipara :

(31)

3.3. Hipotesa

(32)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk menilai hubungan yang ada antara timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil. Adapun pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross

sectional study, dimana akan dilakukan pengumpulan data berdasarkan survey

terhadap ibu hamil yang dilakukan hanya satu kali pada suatu saat.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Dan waktu penelitian ini direncanakan pada bulan Juni - September 2010.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang datang berobat ataupun

check up di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

4.3.2. Sampel

Adapun pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive

sampling, dimana semua subjek yang datang (jumlah pasien yang datang ke

Rumah Sakit Haji Adam Malik pada waktu penelitian) dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

Kriteria inklusi yaitu ibu hamil trimester 2 dan 3 sedangkan kriteria eksklusi yaitu memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, serta pernah menderita varises sebelumnya yang tidak berhubungan dengan kehamilan.

(33)

ketepatan relatif absolut 10% (Sastroasmoro dan Ismael,2002; Notoatmodjo,

Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 68.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal peneliti akan mengajukan permohonan izin pelaksana penelitian pada institusi pendidikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang diperoleh akan dikirim ke bagian administrasi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Setelah mendapatkan izin, maka peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung.

4.5. Metode Pengolahan dan Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, mengecek kelengkapan identitas dan data yang telah diterima dari pasien selaku sampel. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan mentabulasi data yang telah terkumpul dan akan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi SPSS for windows versi 17. Kemudian analisis dilanjutkan dengan analisa chi square, yaitu dengan membandingkan frekuensi yang diamati (frekuensi ibu hamil) dengan frekuensi yang diharapkan (angka kejadian timbulnya varises).

Dimana : d = 0,1 Z α= 1,645 P = 0,5

(34)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP Haji Adam Malik Medan telah meiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki instalasi rawat jalan untuk bagian kebidanan, yaitu Poliklinik Ibu Hamil. Ruangan tersebut merupakan lokasi pengambilan data pada penelitian ini.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

(35)

5.1.2.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 68 responden ibu hamil penderita varises di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010, mayoritas adalah responden kelompok usia 25-34 sebanyak 39 responden (57.4%) dan yang paling sedikit adalah responden kelompok usia 18-24 tahun sebanyak 13 responden (19.1%).

5.1.2.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Kehamilan Tabel 5.2. Distribusi Jumlah Kehamilan Responden

No Jumlah Kehamilan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Multipara 21 30.90

2 Primipara 21 30.90

3 Nullipara 26 38.20

Jumlah 68 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 68 responden ibu hamil penderita varises di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010, mayoritas adalah responden dengan jumlah kehamilan nullipara yakni sebanyak 26 responden (38.2%), sedangkan jumlah kehamilan primipara dan multipara adalah sama yakni 21 responden (30.9%).

(36)

5.1.2.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan Tabel 5.3. Distribusi Usia Kehamilan Responden

No Usia Kehamilan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Trimester III 60 88.2

2 Trimester II 7 10.3

3 Trimester I 1 1.5

Jumlah 68 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 68 responden ibu hamil penderita varises di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010, mayoritas adalah responden dengan usia kehamilan trimester III yakni sebanyak 60 responden (88.20%) dan yang paling sedikit adalah usia kehamilan trimester I yakni sebanyak 1 responden (1.5%).

5.1.2.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Timbulnya Varises Tabel 5.4. Distribusi Usia Timbulnya Varises

No Timbulnya Varises Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Stadium I 47 69.10

2 Stadium II 18 26.50

3 Stadium III 3 4.40

Jumlah 68 100.00

(37)

5.1.3. Hasil Pengolahan Data Penelitian 5.1.3.1. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan silang (crosstab) antara jumlah kehamilan dengan timbulnya varises.

5.1.3.2. Tabulasi Silang Antara Jumlah Kehamilan Dengan Timbulnya Varises

Hasil tabulasi silang antara jumlah kehamilan dengan timbulnya varises dapat diperlihatkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.5. Tabulasi Silang Antara Jumlah Kehamilan Dengan Timbulnya Varises

Jumlah Kehamilan

Insiden Varises p-value*

Stadium I Stadium II Stadium III

n % n % n % 0.000

Multipara 3 4.41 15 22.06 3 4.41 Primipara 18 26.47 3 4.41 0 0.00 Nullipara 26 38.24 0 0.00 0 0.00 Total 47 69.12 18 26.47 3 4.41 (*): Uji Statistik Chi-square

(38)

5.1.3.3. Uji Hipotesis Dengan Chi Square

Uji hipotesis dilakukan dengan Chi-square untuk mengetahui pengaruh variabel umur, usia kehamilan dan jumlah kehamilan terhadap timbulnya varises pada ibu hamil dengan hasil sebagai berikut :

5.1.3.4. Analisis Chi-square Antara Jumlah Kehamilan dan Timbulnya Varises

Hasil analisis hubungan jumlah kehamilan dengan timbulnya varises dengan analisis chi-square dapat dilihat pada lampiran 8 (output penelitian). Dari tabel terlihat bahwa nilai t-hitung = 44.369 dan sig-p = 0.000. Jika dibandingkan dengan nilai t-tabel =9.49 untuk df=4 terbukti bahwa nilai t-hitung (44.369) > t-tabel (9.49) dan nilai sig-p (0.043) < sig-α (0.05). Hasil analisis ini memenuhi kriteria persyaratan penerimaan hipotesis, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor jumlah kehamilan berhubungan signifikan terhadap timbulnya varises pada ibu hamil. Dengan kata lain, semakin sering melahirkan semakin besar peluang ibu hamil mengalami varises.

5.2. Pembahasan

(39)
(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil di RSUP H. Adam Malik Medan 2010, diperoleh kesimpulan bahwa jumlah kehamilan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian varises. Hal ini diindikasikan oleh nilai nilai t-hitung (44.369) > t-tabel (9.49) dan nilai sig-p (0.043) < sig-α (0.05).

6.2. Saran

Varises pada kehamilan tidak boleh diabaikan karena dapat mengganggu aktivitas dan kenyamanan ibu hamil, oleh karena itu penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Disarankan agar pihak RSUP. H. Adam Malik Medan lebih mensosialisasikan pentingnya mencegah varises sejak dini, terutama dengan mensosialisasikan program KB maupun dengan cara pemeliharaan kesehatan ibu saat hamil.

2. Disarankan agar penelitian sejenis dapat ditindaklanjuti dengan skala yang lebih luas agar hasil penelitian memberikan data yang lebih akurat tentang kehamilan dan kaitannya dengan timbulnya varises.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Beale, Gough., 2005. Treatment Options for Primary Varicose Veins-A Review. Eur J Vasc Endovasc Surg 30, 83-95.

Bergan JJ, et al., 2006. Mechanism of Disease Of Chronic Venous Disease. N Engl: J Med. 488-498.

Boivin, P., Thenard., Cornu. Charpak Y., 2000. Pregnancy-induced Changes in

Lower Extremity Superficial Veins. J Vasc Surgery. Available from : http://

Medscape Ob/Gyn & women's health.html. [ Accesed 28 April 2010]

Cunningham, Gary F., 2006. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Cheatle T.R., Scott H.J., 1998. History of the Venous Ulceration. In: Coleridge Smith PD. Microcirculation in Venous Disease. Edisi Kedua. Austin : Landes Bioscience, 1-13.

Faiz, Omar., Moffat, David., 2004. At A Glance Anatomi. Jakarta: Erlangga.

Grace, Pierge A., 2006. At A Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga.

Jong, Wim de., Sjamsuhidajat, R., 2005. Buku Ajar Ilmu bedah. Jakarta: EGC.

Lew, Wisley K., 2009. Varicose Veins. University of Southern

California.Available from : http://www.emedicine.com/med/topic2788.htm. [ Accesed 4 April 2010].

Lowell RC, Glovicski P, Miller Vm. 1992. In Vitro Evaluation of Endothelial and

Smooth Muscle Function of Primary Varicose Veins. J Vasc Surgery,

(42)

Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Padber, F.T., 2005. Classification and Clinical and Diagnostic Evaluation of

Patients with Chronic Venous Disorders. In: Rutherford RB,editor.

Vascular Surgery. Edisi keenam. Philadelphia. Elsevier Saunders.

2230-2239.

Sari Wahyuni, Arlinda., 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea Communication.

Sarwono, Prawirohardjo., 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: FK UI.

Sastroasmoro, Sudigdo., Ismael, Sofyan., 2002. Dasar – Dasar Metodologi

Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Schenk, Worthington G., 1992. Kelainan Bedah pada Vena, In: Sabiston, David Jr., ed. Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC, 595-604.

(43)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Marintan Astrina Sitio

Tempar / Tanggal Lahir : Parapat / 04 Januari 1990

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Jamin Ginting N0. 221 Medan

Nomor Telepon : (0625) 41998 / 085760813110 / 081375548668 Riwayat Pendidikan : 1.Taman Kanak-kanak Kencana Parapat (1994-1995)

2. Sekolah Dasar Negeri 091463 Parapat ( 1995-2001)

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Parapat (2001-2004) 4. Sekolah Menengah Atas St.Thomas 1 Medan (2004-2007) 5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( 2007- Sekarang)

Riwayat Organisasi : 1. Panitia Perayaan Natal Keluarga Besar FK USU 2008 2. Panitia Perayaan Natal Keluarga Besar FK USU 2009 3. Panitia Perayaan Paskah Keluarga Besar FK USU 2010 Nama Orang Tua : 1. Ayah : Alusman Sitio

(44)

(LEMBAR PENJELESAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Marintan A. S

NIM : 070100165

Judul : Hubungan Timbulnya Varises pada Tungkai Bawah dengan Jumlah Paritas Ibu Hamil di RSUP H. Adam Malik Medan000

0

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan timbulnya varises pada tungkai bawah dengan jumlah paritas ibu hamil di RSUP H. Adam Malik Medan. Agar terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan kepada anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jujur. Informasi yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya, dan penelitian ini akan digunakan untuk kepentingan dalam penelitian ini, namun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap menghargainya.

Demikianlah surat pernyataan persetujuan ini saya perbuat dengan sadar dan tanpa ada paksaan siapapun. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.

Medan,………..2010

Responden Peneliti

(45)

“Informed Consent”

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :……….

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab dengan jujur seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Medan, ……… 2010 Yang membuat pernyataan

(46)

KUESIONER TENTANG HUBUNGAN TIMBULNYA VARISES PADA TUNGKAI BAWAH DENGAN JUMLAH PARITAS IBU HAMIL DI RSUP H. ADAM

MALIK MEDAN

Biodata Responden

Nama : ………..

Umur : ………..

Pekerjaan : ………..

Alamat : ………..

Jumlah kehamilan : ………..

Jumlah persalinan : ………..

Jumlah abortus : ………..

Usia kehamilan : ………..

Riwayat penyakit terdahulu

a. Ada : ………..

b. Tidak ada : ………..

Varises pada tungkai bawah saat kehamilan sekarang

a. Stadium I : ………...

b. Stadium II : ………...

c. Stadium III : ………...

(47)
(48)

Insiden Varises

Jumlah kehamilan * Insiden Varises Crosstabulation

Count

Stadium I Stadium II Stadium III Insiden Varises

3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .93.

(49)

.718 .050 8.391 .000c

.741 .055 8.952 .000c

68 Pearson's R

Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Pembuluh Darah Vena di Tungkai Bawah
Tabel 2.1. Stadium Varises pada Ibu Hamil
Gambar 3.1. Kerangka Konsep  Penelitian Hubungan Timbulnya Varises
Gambaran Klinis
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia,usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil, dan klasifikasi anemia yang paling

Tabel 4.14 Tabulasi silang antara jarak kehamilan ibu dengan riwayat obstetrik pada ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUP H... Tabel 4.15 Tabulasi silang antara paritas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kadar hemoglobin pada ibu hamil, karakteristik lingkar kepala pada bayi baru lahir, serta hubungan antara kadar

Dalam penelitian ini pengetahuan ibu hamil dikategorikan baik dan sikap ibu hamil pun positif terhadap rawat gabung, namun bila dilihat secara rinci didapati pemahaman yang

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang sedang menjalankan penelitian dengan judul Hubungan Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil

Karya tulis ilmiah ini berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di Poliklinik Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2010.. Dalam penulisan karya

4 Ketika salah satu atau beberapa faktor resiko diatas ada pada seorang ibu hamil, hal tersebut akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi kehamilan yang merupakan

Sama dengan wanita tidak hamil salama hamil muda, meningkat selama hamil tua.. Sama dengan wanita