PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL
PADA SAHAM-SAHAM ANGGOTA INDEKS KOMPAS 100
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
Iis Nur Islamia
201010160311039
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL
PADA SAHAM-SAHAM ANGGOTA INDEKS KOMPAS 100
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh:
Iis Nur Islamia
201010160311039
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-saham Anggota
Indeks Kompas 100” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak
lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini
bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal pada setiap saham
yang terbentuk pada Indeks Kompas 100.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dibuat atas arahan, masukan,
bimbingan, serta petunjuk dari semua pihak baik dari rekan-rekan mahasiswa,
dosen pembimbing, maupun dari instansi yang telah bekerjasama atas
terselesaikannya skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Dr. Marsudi, M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam penyusunan
mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.
3. Drs. Warsono, M.M. dan Drs. M. Jihadi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran
serta dukungan hingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
4. Dra. Siti Nur Hasanah, M. Si. selaku dosen wali yang telah membimbing dan
memberikan banyak masukan kepada penulis selama menempuh studi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu selama
perkuliahan.
6. Karyawan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan bantuan hingga tersusunnya penulisan skripsi
ini.
7. Ibu tercintaku Dainah yang telah yang senantiasa memberikan dukungan,
mendidik, dan memberikan kasih sayang yang tidak ternilai harganya, skripsi
ini dapat selesai karena cucuran do’a dan air mata seorang Ibu.
8. Bapak Suroto, kepadamulah seluruh prestasi ini tertuju, ayah yang baik adalah
ayah yang dapat membesarkan seorang anak yang lebih baik dari dirinya.
9. Kakak-kakakku Jumiati, Sulastri, Nurul Kholifah, Darsono dan M. Alfan yang
selalu memberikan dukungan secara tulus baik berupa materiil, kasih sayang
10.Teman-teman terdekat saya Titik Maretta, Vinnia Dwi Faranica, Aulia Nur
Rahmah yang bersedia menemani, memberikan motivasi dan dukungan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
11.Rekan-rekan se-angkatan Manajemen 2010 yang selama ini berjuang
bersama, mulai dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya penyusunan
skripsi.
12.Teman-teman Kos gang 3 A No. 11 Jl. Tirto Utomo Landungsari, yang telah
memberikan dukungan, semangat dan Do`a selama berjalannya skripsi ini.
Semoga budi baik Bapak, Ibu dan Saudara semua, senantiasa mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari akan kekurangan dan
kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, segala kritik maupun
saran yang bersifat membangun, penulis berharap agar kelak dikemudian hari
dapat menghasilkan karya yang lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 31 Oktober 2014
Penulis,
Iis Nur Islamia
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7
B. Tinjauan Teori ... 8
C. Kerangka Pikir Penelitian ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26
B. Definisi Operasional Variabel ... 26
Halaman
D. Teknik Pengumpulan Data ... 34
E. Populasi ……….. ... 34
F. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 36
B. Analisis Data ... 39
C. Pembahasan Hasil Analisa Data ... 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 49
B.Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks Kompas
100 Pada Periode Agustus 2011-Juli 2014.
Lampiran 2 Return Saham Individual (Ri) Indeks Kompas 100.
Lampiran 3 Daftar Harga Perusahaan Masing-masing Sekuritas.
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Return Market Indeks Kompas 100.
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Rata-rata Tingkat Pengembalian Yang
diharapkan E(Ri).
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Risiko Sistematis dan Risiko Non Sistematis.
Lampiran 7 Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko Selama Periode Agustus
2011-Juli 2014.
Lampiran 8 Hasil Perhitungan ERBi Masing-masing Sekuritas.
Lampiran 9 Hasil Perhitungan Nilai Ai, Bi, Aj, Bj, dan Ci.
Lampiran 10 Kandidat Portofolio Optimal.
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Proporsi Dana Yang Terpilih.
DAFTAR PUSTAKA
Fabozzi, Frank J. 2001. Manajemen Investasi. Salemba Empat, Jakarta.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi kedua. Salemba Empat. Jakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori & Praktik Portofolio denan Excel. Salemba Empat. Jakarta.
Husnan, Suad. 2000. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolo Dan Analisis Investasi. Edisi kedua. Universitas Gajamada. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinsasi. Bandung : Alfabeta
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta.
Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio. Salemba Empat. Jakarta.
Moch. Meizaq Chimky. 2007. Analisis Portofolio Optimal Dengan Menggunakan
”Index Tunggal”(Studi Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index
Period2004 – 2006). Skripsi; Universitas Muhammadiyah Malang; Tidak Diperdagangkan.
Wahyuni, Indah. 2006. Penerapan Model Indeks Tunggal Untuk Membentuk Portofolio Optimal Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode Agustus 2004 –
Juli 2005). Skripsi; Universitas Muhammadiyah Malang; Tidak
Diperdagangkan.
Saham OK. 2014. Saham Indeks Kompas 100.
Www.Finance.yahoo.com, diunduh pada tanggal 8 Oktober 2014 pukul 18.10 WIB.
1
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara,
karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana (issuer). Jadi, diharapkan dengan adanya pasar modal
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan
alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan.
Seorang investor menginvestasikan dananya di pasar modal dalam
bentuk saham dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat pendapatan yang lebih
besar. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang. Jadi, investor harus mempertimbangkan dua hal
sebelum mengambil keputusan investasi, yaitu pengembalian yang diharapkan
(expected return) dan risiko (risk) yang terkandung dari alternatif investasi
yang dilakukan (Tandelilin, 2001:3).
Strategi yang dapat dilakukan investor untuk menghadapi kondisi
investasi yang penuh risiko adalah dengan menggunakan analisis portofolio.
Portofolio berarti sekumpulan investasi yang membahas sekuritas-sekuritas
yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada
2
untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang maksimal dengan tingkat risiko
tertentu atau dengan risiko terendah untuk mendapat tingkat pengembalian
tertentu.
Pembentukan portofolio optimal untuk pengambilan keputusan investasi
saham ada beberapa model, yaitu model indeks ganda dan model indeks
tunggal. Salah satu model yang digunakan peneliti adalah model indeks
tunggal, model ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghitung return
ekpektasi dan memprediksi risiko yang akan dihadapi. Model indeks tunggal
yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 ini dapat digunakan
untuk menyederhanakan perhitungan di model markowitz dengan menyediakan
parameter-parameterinput yang dibutuhkan di dalam perhitungan model
Markowitz (Jogiyanto, 2003:231).
Indeks Kompas 100 digunakan sebagai sampel dengan alasan
saham-saham pada Indeks Kompas 100 selain telah memenuhi kriteria likuiditas,
kapitalitasi, fundamental, dan pola perdagangan, juga dianggap cukup
mewakili IHSG di mana nilai kapitalisasi pasarnya sekitar 74% dari IHSG dan
korelasi pergerakan lebih dari 95%. Dalam melakukan portofolio saham Indeks
Kompas 100 seorang investor tetap harus memperhatikan tingkat suku bunga
yang berlaku serta harus memperhatikan harga tiap-tiap saham yang akan
dimasukkan dalam portofolio karena harga saham akan mempengaruhi tingkat
pengembalian saham individu, seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.1.
3
Tabel 1.1. Perbandingan Indeks Kompas 100 dengan IHSG
Tahun Indek Kompas 100 IHSG
2011 18.21% 1805,52
2012 19.27% 3821,99
2013 2.58% 4262,56
Sumber: www.finance.yahoo.com. diunduh pada tanggal 8 Oktober 2014
Berdasarkan Tabel 1.1. bahwasanya nilai rata-rata dari Indeks Kompas
100 di setiap periode selalu berubah dan cenderung mengikuti kondisi pasar
saham saat itu. Menurut penulis, hal ini wajar karena nilai kapitalisasi pasar
sendiri diperoleh dari harga penutupan saham dikalikan jumlah saham beredar.
Saat kondisi pasar sedang lesu (bearish) di mana mayoritas saham mengalami
penurunan (koreksi) harga bahkan secara signifikan, maka rata-rata nilai
kapitalisasi pasarnya pun berpotensi turun. Sebaliknya, saat kondisi pasar
sedang semangat (bullish), tentu rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya pun
berpeluang naik.
Indeks Kompas 100 merupakan suatu indeks saham dari 100 saham
perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan
kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review
penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. Saham-saham yang terpilih untuk
dimasukkan dalam indeks kompas 100 ini merupakan saham-saham yang
4
Tujuan utama dalam penerbitan Indeks Kompas 100 ini antara lain guna
penyebarluasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk
mengambil manfaat dari keberadaan BEI, baik untuk investasi maupun mencari
pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional
(http://www.sahamok.com/bei/indeks-bursa/indeks-kompas-100/).
Berdasarkan kondisi tersebut memungkinkan investor dapat meraih
pengembalian tinggi apabila investor berinvestasi pada saham-saham yang
tergabung dalam indeks kompas 100. Hal tersebut menjadikan indeks dapat
menjadi pilihan yang sangat baik dan tepat untuk para investor dalam
melakukan investasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul ”Pembentukan Portofolio Optimal Pada
Saham-saham Anggota Indeks Kompas 100 Yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia”.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Saham-saham apa saja dan berapa proporsi dana yang terbentuk ke dalam
portofolio yang optimal?
2. Berapa tingkat risiko dan tingkat pengembalian dari portofolio optimal yang
5
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini agar pembahasan dapat terarah
dengan baik dan tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka
penulis membatasi obyek penelitian pada hal-hal berikut:
1. Saham-saham yang dibahas terbatas pada saham-saham yang termasuk
dalam Indeks Kompas 100 periode Agustus 2011- Juli 2014.
2. Data harga saham yang digunakan adalah harga saham mingguan diambil
dari harga penutupan saham perusahaan.
3. Pengukuran tingkat suku bunga bebas risiko menggunakan tingkat suku
bunga SBI mingguan selama periode penelitian.
4. Analisis data yang digunakan untuk pembentukan portofolio optimal
adalah Model Index Tunggal.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui saham-saham dan proporsi dana yang membentuk
portofolio optimal.
b) Untuk mengetahui tingkat risiko dan tingkat pengembalian dari
portofolio optimal yang terbentuk.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Investor Saham-saham yang Masuk Pada Anggota Indeks
6
Bagi Investor diharapkan menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan khususnya investasi pada
saham-saham anggota Indeks Kompas 100, dimana nantinya investor
dapat mengetahui bagaimana berinvestasi yang baik pada aset
finansial khususnya saham yang diperdagangkan di pasar modal.
b) Bagi Calon Investor Saham-saham yang Masuk Pada Anggota Indeks
Kompas 100
Bagi para calon investor dapat mempertimbangkan
keputusannya untuk membeli atau menjual saham perusahaan yang
terdaftar dalam indeks kompas 100.
c) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu
referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama yang berkaitan dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Kajian untuk penelitian pertama mengacu pada hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Chimky pada tahun 2007 dengan judul ”Analisis
Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Index Tunggal (Studi Pada
Saham-Saham Jakarta Islamic Index Periode 2004 – 2006)”. Kesimpulan
dari penelitian tersebut yaitu bahwa jumlah emiten yang membentuk
portofolio optimal sebanyak 2 saham. Saham yang masuk dalam portofolio
optimal yaitu pada saham ANTM dan UNTR.
Sekuritas yang masuk dalam portofolio optimal sebanyak 2 sekuritas
yang mempunyai nilai ERB masing-masing sebesar 0,0082% dan 0,0093%.
Proporsi dana tertinggi oleh saham ANTM sebesar 0,022% dan terendah oleh
saham UNTR sebesar 0,013%. Besar tingkat pengembalian yang diharapkan
dan risiko saham dari sekuritas yang masuk dalam portofolio optimal. E(Ri)
untuk ANTM sebesar 0,0543% dengan risiko sebesar 232,455% dan E(Ri)
untuk UNTR sebesar 0,0534% dengan risiko sebesar 682,594%.
Penelitian kedua dilakukan oleh Wahyuni pada tahun 2006 dengan
judul “Penerapan Model Indeks Tunggal Untuk membentuk Portofolio
Optimal Pada Saham Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus
emiten yang membentuk portofolio optimal sebanyak 11 saham yaitu:
GGRM, DNKS, TINS, MPPA, UNTR, SMCB, HMSP, BBCA, KIJA,
LMAS, RMBA.
Proporsi dana pada saham GGRM sebesar 11,523%, proporsi dana
pada saham DNKS sebesar 7,578%, proporsi dana pada saham TINS sebesar
15,651%, proporsi dana pada saham MPPA sebesar 6,189%, proporsi dana
pada saham UNTR sebesar 9,332%, proporsi dana pada saham SMCB
sebesar 7,691%, proporsi dana pada saham HMSP sebesar 11,937%, proporsi
dana pada saham BBCA sebesar 14,722%, proporsi dana pada saham KIJA
sebesar 4,063%, proporsi dana pada saham LMAS sebesar 3,117% dan
proporsi dana pada saham RMBA sebesar 8,195%.
Proporsi dana tertinggi oleh saham TINS sebesar 15,651% dan terendah
oleh saham LMAS sebesar 3,117%. Besar tingkat pengembalian (return)
saham dari sekuritas yang membentuk potofolio optimal sebesar 0,0103%
dengan risiko sebesar 0,00059%.
B.Tinjauan Teori
1. Keputusan Investasi Pada Saham
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang
digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu
(Jogiyanto, 2000:5). Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
investasi merupakan penanaman sejumlah dana pada saat sekarang baik
dalam aset riil maupun finansial dengan harapan akan memperoleh
pengembalian sesuai dengan yang diharapkan di masa yang akan datang.
Berdasarkan bentuk asetnya, investasi dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu (Halim, 2003:2):
a) Investasi pada financial assets yaitu investasi yang dilakukan di pasar
uang misalnya commercial papper, surat berharga di pasar uang, dan lain
sebagainya, atau dilakukan dipasar modal seperti saham, obligasi, waran,
opsi, dan lainnya.
b) Investasi pada real assets yaitu investasi dalam bentuk pembelian assets
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lain sebagainya.
Berdasarkan jenisnya, investasi dikategorikan ke dalam dua bentuk,
yaitu (Jogiyanto, 2000:7):
a) Investasi langsung, yaitu investasi yang dapat dilakukan oleh seorang
investor dengan pembelian langsung aktiva keuangan dari suatu
b) Investasi tidak langsung, yaitu investasi yang dilakukan oleh seorang
investor melalui pembelian saham dari perusahaan investasi yang
mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.
2. Return Investasi
Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return ini
dibedakan menjadi dua yaitu (Jogiyanto, 2003:109):
1) Retun Realisasi (realized return)
Retun Realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return
dihitung berdasarkan data historis, return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur dari perusahaan. Return historis
ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected
return) dan risiko dimasa yang akan datang.
Perhitungan return realized ini menggunakan return total. Return
total merupakan keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu. Return realisasi dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto,
2) Return Ekspektasi (expected return)
Return Ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investor
dimasa yang akan datang. Perhitungan return ekspektasi dapat dilakukan
dengan dua analisis, yaitu (Jogiyanto, 2003:126):
a) Pendekatan Peramalan
Perhitungan pendekatan peramalan menggunakan pemisahan
untuk masa depan, yaitu kondisi yang diduga dan probabilitas yang
diperkirakan terjadi sebagai berikut:
E(Ri) =
∑
E(Ri) : return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke- i,
Rij : hasil masa depan ke j untuk sekuritas ke- i,
Pj : probabilitas hasil masa depan ke- j,
n : jumlah dari hasil masa depan.
b) Pendekatan Historis
Pendekatan historis merupakan return actual yang telah terjadi
di masa lalu yang merupakan rata-rata return yang telah terjadi
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
E(Ri) : expected return saham i,
Rit : return saham i pada hari ke- t,
N : periode waktu atau jumlah hari observasi.
3. Risiko Investasi
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian aktual (actual
return). Semakin besar tingkat perbedaannya berarti semakin besar pula
tingkat risikonya. Risiko dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Halim,
2003:39):
1) Risiko Sistematis βi (systematic risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara
keseluruhan. Risiko ini disebabkan oleh faktor-faktor yang serentak
mempengaruhi harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam
kondisi perekonomian, iklim, politik, peraturan perpajakan, kebijakan
pemerintah, dan lain sebagainya. Sehingga sifatnya umum dan berlaku
bagi semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko ini juga
disebut undiversifiablerisk.
(Husnan, 2000:108), menjelaskan bagaimana cara mengestimasi
menggunakan data historis. Data historis adalah untuk menghitung beta
waktu lalu dipergunakan sebagai taksiran beta yang akan datang. Beta
sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien determinasi (dalam
bentuk kuadrat dari koefisien korelasi) yang lebih rendah dari beta
portofolio.
Koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai Ri
yang bisa dijelaskan oleh Rm, dengan demikian semakin besar koefisien
determinasi semakin akurat estimasi beta. Husnan (2000:108)
merumuskan beta sekuritas sebagai berikut:
2
m im i
σ
σ
β
=
Keterangan:
βi : beta sekuritas,
σm : kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar,
σm2 : varian return pasar.
2) Risiko Tidak Sistematis σei2 (unsystematic risk)
Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu
perusahaan atau industri tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya
berbeda-beda antara satu saham dengan saham yang lain. Karena perberbeda-bedaan
itulah maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitivitas yang
modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tigkat keuntungan, dan lain
sebagainya. Risiko ini juga disebut diversifiable risk.
Risiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau
abnormal return (ei). Nilai realisasi merupakan nilai yang sudah pasti
tidak mengandung kesalahan pengukuran sebaliknya nilai ekspektasi
merupakan harapan yang belum terjadi yang masih mengandung
ketidakpastian. Perbedaan nilai ekspektasi dengan nilai realisasi yang
merupakan kesalahan residu (ei). (Jogiyanto, 2003:238) merumuskan
risiko tidak sistematis sebagai berikut:
σei2 = σi2-βi2.σm2
Keterangan:
σei2 : risiko tidak sistematis,
σi2 : varian residu,
βi2 : beta saham,
σm2 : varian pasar.
4. Teori Portofolio
Portofolio sebagai kombinasi atau gabungan beberapa asset, baik
berupa asset keuangan maupun asset riil. Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang
dari tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham yang
Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk
portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio
dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria yaitu (Halim,
2005:54):
a. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama.
b. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.
Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan
portofolio yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana
yang optimal. Sedangkan untuk membentuk portofolio yang optimal kita
harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan
prevensinya (Halim, 2002:59).
5. Pembentukan Portofolio Efisien dan Optimal
Pembentukan portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi
mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi
yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk adverse).
Investor penghindar risiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua
investasi dengan penghambatan diharapkan yang sama dan risiko yang
berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang lebih
rendah. Jika seorang investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang
efisien, maka portofolio yang paling optimal-lah yang akan dipilihnya
Dalam pendekatan Markowits, pemilihan portofolio investor
didasarkan bahwa preferensi investor hanya berdasar pada return dan
risiko masing-masing portofolio. Dalam model Markowitz dikenal dengan
konsep portofolio efisien dan portofolio optimal untuk masing-masing
investor. Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan return
ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang sama atau portofolio yang
mengandung risiko terkecil dengan tingkat ekpektasi yang sama.
Portofolio optimal adalah potofolio yang memberikan hasil kombinasi
return tertinggi dengan risiko terendah.
Sekumpulan portofolio yang efisien tersebut akan membentuk suatu
yang menggambarkan titik portofolio yang efisien. Investor dapat memilih
salah satu titik dalam garis portofolio efisien tersebut yang disesuaikan
dengan pereferensi investor terhadap return dan resiko. Pilihan investor
berkaitan dengan portofolio tersebut disebut sebagai portofolio yang
optimal bagi seorang investor. Sehingga, portofolio optimal investor
adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang
terdapat pada portofolio yang efisien.
Pemilihan portofolio yang optimal berdasarkan preferensi investor
terhadap return dan resiko yang ditunjukkan melalui suatu kurva
indefferen yang bersinggungan dengan garis portofolio yang efisien.
Portofolio efisien, kurva indeferen, dan portofolio optimal dapat dilihat
Gambar 2.1. Portofolio Optimal dan Efisien (Tandelilin, 2001: 78)
Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih dari garis BCDE
disebut portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal ditentukan oleh
preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Preferensi
investor ditunjukkan melalui kurva indeferen (U1 dan U2). Dalam gambar
2.1. terlihat bahwa kurva indeferen investor bertemu dengan permukaan
portofolio pada garis D. Hal ini berarti bahwa Portofolio yang optimal bagi
investor tersebut adalah portofolio D, karena portofolio D menawarkan
return yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor
tersebut.
Semua titik-titik portofolio yang terdapat dalam garis efisien
mempunyai kedudukan sama antara satu dengan yang lainnya. Artinya,
tidak ada titik-titik portofolio di sepanjang garis efisien mendominasi titik
portofolio yan lainnya yang sama-sama terletak pada garis efisien. Dalam
hal ini, model Markowits tidak memasukkan isu bahwa investor boleh
Model ini juga belum mengakomodasikan kemungkinan investasi
pada aset bebas risiko. Dalam kenyataanya, investor akan
mengestimasikan input yang berbeda dalam model Markowitz sehingga
garis permukaan efisien antar investor dimungkinkan akan berbeda satu
dengan yang lainnya.
6. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada
tahun 1963 ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di
model markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang
dibutuhkan didalam perhitungan model Markowitz (Jogiyanto, 2003:231).
Model indeks tunggal juga dapat digunakan untuk menghitung return
ekspektasi dan risiko portofolio.
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat
mudah jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan
apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan kedalam portofolio optimal
tersebut. Angka tersebut adalah dengan membandingkan antara Excess
Return to Beta (ERB) dengan tingkat pembatas saham tertentu. Rumusnya
E(Ri) : return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk
sekuritas ke-i,
Rbr : return aktiva bebas risiko,
i
β : beta sekuritas ke-i.
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang
mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB
yang rendah tidak akan dimasukkan kedalam portofolio optimal, dengan
demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut off point) yang
menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tertinggi. Besarnya
titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Mengurutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke
nilai ERB terkecil.
2) Menghitung nilai Ai dn Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai
berikut:
σ : varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga
3) Menghitung Ci (cut off rate) dengan menggunakan rumus sebagai
Berdasarkan hasil subtitusi langkah kedua dan ketiga didapat
persamaan sebagai berikut :
∑
E(Ri) : return ekspektasi sekuritas ke-i,
2
: jumlah kuadrat beta saham.
4) Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci dimana nilai ERB terakhir
kali masih lebih besar dari nilai Ci.
5) Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah
Sekuritas-sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dari nilai Ci tidak
diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal.
Penentuan besarnya proporsi masing-masing sekuritas dalam
portofolio optimal menurut (Jogiyanto, 2003:258) dapat dihitung
dengan rumus:
k : jumlah sekuritas di portofolio optimal,
βi : beta sekuritas ke-i,
σei2 : varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i,
ERBi : excess return to beta sekuritas ke-i,
C* : nilai cut off point yang merupakan nilai Ci terbesar.
7. Analisis Portofolio Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal
Model Indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis
portofolio, selain itu juga indeks tunggal dapat digunakan secara langsung
menganalisis portofolio. Analisis portofolio ini ada dua yaitu: Return
a) Return Ekspekstasi Portofolio E(Rp)
Return Ekspekstasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari
return ekspektasi individual sekuritas. Model indeks tunggal
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Beta dari Portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta
masing-masing sekuritas (Bi)
βp = ∑wi.βi
Keterangan:
βp : beta portofolio,
βi : beta individual sekuritas ke-i,
wi : proporsi sekuritas ke-i.
2) Alpha dari portofolio (αp) merupakan rat-rata tertimbang dari alpha
masing-masing sekuritas (αi)
αp= ∑wi.αi
Return ekspektasi portofolio menjadi:
E(Rp) = αp + βp. E(RM) (Jogiyanto, 2000:219)
Keterangan:
αp : rata-rata tertimbang dari alpha tiap sekuritas,
βp : rata-rata tertimbang dari beta tiap sekuritas,
E(Rm ) : expected return pasar.
b) Risiko Portofolio (α2p)
Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya
varians dari portofolio. Varian dari suatu sekuritas yang dihitung
berdasarkan model indeks tunggal dapat diuraikan sebagai berikut:
α i2= βi2.αm2+σei2
Varians dari portofolio dapat dihitung dengan rumus:
α p2= βp2.α
m2+ (∑nwi.σei)2
i=1 Keterangan:
α p2
: varians portofolio,
βp2
.αm2 : risiko yang berhubungan dengan pasar,
∑n
wi2.σei2 : rata-rata tertimbang dari risiko unik masing- masing
perusahaan.
C.Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas dan teori yang
dibahas, maka dapat disusun kerangka pikir yang menggambarkan tentang
analisis pembentukan portofolio optimal. Peneliti dalam hal ini
Investor
Return Risk
Analisis portofolio optimal dengan menggunakan model
indeks tunggal. Pasar modal dan
investasi
Diversifikasi dan variable yang mempengaruhi pembentukan
portofolio optimal
Saham-saham portofolio optimal dengan nilai ERBi> Ci Saham-saham Indeks
Kompas 100
terjadinya portofolio saham yang optimal pada saham-saham anggota indeks
kompas 100 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Seorang investor yang rasional dalam menentukan keputusan investasi
pasti akan memilih berinvestasi pada saham portofolio optimal karena saham
ini mempunyai tingkat risiko rendah dengan tingkat pengembalian tertentu.
Skematik kerangka pikir dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Berdasarkan Gambar 2.2. maka hasil perhitungan yang didapat dengan
menggunakan model indeks tunggal akan menghasilkan saham portofolio
optimal yang mempunyai nilai ERB lebih besar dari nilai Ci yang nantinya
dapat digunakan investor sebagai bahan pertimbangan apakah nantinya akan