• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent E-business) untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent E-business) untuk agroindustri kelapa berorientasi ekspor"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM BISNIS CERDAS BERBASIS INTERNET (INTELLIGENT

E-BUSINESS) UNTUK AGROINDUSTRI KELAPA BERORIENTASI

EKSPOR

SKRIPSI

ZAFIRA KANARA

F34070116

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

INTELIGENT E-BUSINESS FOR EXPORT ORIENTED COCONUT

AGROINDUSTRY

Zafira Kanara, Yandra Arkeman, and Taufik Djatna

Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural

University, IPB, Darmaga Campus, PO BOX 220 Bogor. West Java, Indonesia

phone: +62856 971 336 88, email: z_kanara@yahoo.com

ABSTRACT

E-business, such as coconut based industry, has changed the whole outlook of traditional trading behavior especially for export oriented. However, the massive product information provided by the Internet Merchants causes the problem of information overload and this will reduces the

customer’s satisfaction and interest. To overcome this problem, an intelligent e-business based on web mining using K-Means method and radar chart is proposed in this research. K-Means method is an algorithm to classify attributes or specific characteristics into the number of clusters. Radar chart uses graphic displayed in a Web form to evaluate multiple alternatives based on multiple criteria. This work helps to categorize and evaluate the product quality of customer preference. The results of this study show that the proposed system is potentially to give sensible recommendations, and be able to help customers make decisions. This research aims to design a web based intelligent business systems (intelligent e-business) for coconut commodities through developing an online transaction system, recommendation, and customer services. Scope of this research was a system designed internet business system for coconut commodities that include to give recommendation, customer service, products information, sale and purchase transactions. This website was built using Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008), Adobe Photoshop CS3 (Adobe, 2007), MySQL (Oracle, 2009), and Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010). In the package of programs, there are two interface. First is the appearance of the user interface that can be accessed by customers and prospective customers or commonly called user front-end. The second view is a display interface exclusively accessed by the administrator or commonly called the user back-end.

(3)

ZAFIRA KANARA. F34070116. Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business)

Untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor. Di bawah bimbingan Yandra Arkeman dan

Taufik Djatna

RINGKASAN

Pelanggan sering dihadapkan dengan informasi produk yang terlampau melimpah di internet. Dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satu cara untuk mengatasi masalah memilih dan menemukan produk yang paling cocok adalah mengembangkan sistem rekomendasi cerdas

berdasarkan pada web mining dan radar chart. Web mining adalah sebuah teknik untuk menggali

informasi tersembunyi dalam sejumlah data dengan tujuan untuk mendapatkan pola tertentu. Pola yang akan diambil pada penelitian ini adalah pola transaksi pelanggan untuk menghasilkan sebuah

rekomendasi produk. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan pelanggan berdasarkan

perilaku pelanggan sebelumnya. Metode web mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah

clustering dengan metode K-Means. Metode K-Means dapat mengklasifikasikan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak perbedaan menggunakan rumus

Euclidean. Radar chart ditampilkan dalam bentuk grafik seperti jaring laba-laba untuk mengevaluasi

beberapa alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Radar chart dapat mengevaluasi kualitas

produk-produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria. Kedua metode tersebut berperan memberikan rekomendasi dalam sistem bisnis cerdas pada penelitian ini.

Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk agroindustri kelapa

berorientasi ekspor merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu pelanggan dengan

memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk agroindustri kelapa. Dalam situs belanja, sistem ini dapat membantu pelanggan menemukan produk yang paling cocok dengan mengelompokkan produk dan menunjukkan grafik radar untuk setiap produk. Oleh karena itu, sistem rekomendasi dalam e-bisnis cerdas membantu pelanggan mencari yang mereka butuhkan dan menyarankan produk yang cocok untuk dibeli.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sistem bisnis cerdas berbasis website

(intelligent e-business) untuk komoditas agroindustri kelapa. Mengembangkan pelayanan sistem

transaksi online, pelayanan pelanggan dan kerjasama dengan rekan bisnis yang dapat menunjang

pemasaran komoditas kelapa di Indonesia. Penelitian ini merupakan sebuah layanan website simulasi

untuk menyediakan fasilitas pelayanan jual beli produk-produk yang terbuat dari kelapa. Data mengenai spesifikasi produk dan harga didapatkan dari 40 perusahaan.

Program tersebut berjudul E-Cocotrade. Pada perancangan program ini, tidak semua diagram

yang terdapat pada UML (Unified Modeling Language) dibuat karena kebutuhan permodelan sistem

yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram UML yang dibuat pada perancangan sistem ini

meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), status (state chart) dan kelas (class). Setelah

diagram kelas selesai dibuat, generate Physical Data Model (PDM) dilakukan agar kelas dan atribut

dapat dikirim ke database MySQL (Oracle, 2009). Beberapa kelebihan dari perancangan sistem

berbasis UML ini adalah perancangan sistem lebih terstruktur, pembagian dan pengolahan database lebih cepat, serta implementasi ke pemrograman lebih efisien sehingga memudahkan proses

permodelan. Pengembangan lebih lanjut terhadap program E-Cocotrade perlu dilakukan untuk

menyempurnakan paket program sehingga pengguna akan semakin mudah dalam melakukan transaksi dan pemilihan produk yang diinginkan.

Penerapan sistem E-Cocotrade pada tahap desain sistem menggunakan Microsoft Visio 2007

(Microsoft, 2007) dan Sybase Power Designer 15.3 (Sybase, 2010) sedangkan pada tahap pembuatan

paket program menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS4 (Adobe, 2008) dan Adobe

Photoshop CS3 (Adobe, 2007) untuk perancangan antarmuka. Sedangkan MySQL (Oracle, 2009) digunakan sebagai sistem manajemen basis data dinamis. Antarmuka program E-Cocotrade bagi calon

pelanggan dan pelanggan terdiri dari menu: Home, Product, Payment, Contact, Customer Services,

Sign In, Sign Up, Food, Baverage ,Organic, Personal Care, Others dan Recommended. Pengguna

umum atau calon pelanggan dapat melakukan pemesanan dan masuk ke menu Customer Service

setelah mendaftar terlebih dahulu melalui menu Sign In. Antarmuka program E-Cocotrade bagi

administrator terdiri dari tujuh menu yaitu : Sales Graph, Orders, Manage, Users,Recommendation,

(4)

SISTEM BISNIS CERDAS BERBASIS INTERNET (INTELLIGENT

E-BUSINESS) UNTUK AGROINDUSTRI KELAPA BERORIENTASI

EKSPOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

ZAFIRA KANARA

F34070116

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)
(6)

Judul Skripsi : Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri

Kelapa Berorientasi Ekspor

Nama : Zafira Kanara

NIM : F34070116

Menyetujui,

Bogor, Juni 2011

Pembimbing I,

Pembimbing II,

(Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng.) (

Dr. Eng. Taufik Djatna,S.TP, M.Si.)

NIP 19650914 199002.1.001

NIP 19700614 199512.1.001

Mengetahui:

Ketua Departemen

(Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti)

NIP: 19621009 198903 2 001

(7)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Sistem Bisnis Cerdas

Berbasis Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor adalah karya

asli saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan

rujukannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2011

Yang membuat pernyataan

Zafira Kanara

(8)

В©Hak cipta milik Zafira Kanara, tahun 2011

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian

Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi,

(9)

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Jakarta, pada tanggal 15 Juni 1989 sebagai anak ketiga

pasangan Kautsar Azhari Noer dan Afni Rasyid. Penulis memulai pendidikan

di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan IAIN Jakarta pada tahun 1995.

Selanjutnya pada tahun 2001 penulis melanjutkan studi di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri 85 Pondok Labu. Pada tahun 2007, penulis lulus dari

Sekolah Menengah Atas Negeri 70 Bulungan dan diterima di Institut

Pertanian Bogor, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, melalui jalur SPMB. Selama menjalankan studi di IPB penulis aktif mengikuti

kegiatan di luar akademik, diantaranya adalah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Teknologi

Industri (HIMALOGIN) sebagai staff Kewirausahaan dan anggota Paduan Suara Mahasiswa IPB

Agriaswara. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Teknologi Pengemasan Distribusi Transportasi

(TPDT) pada tahun 2009 serta menjadi asisten praktikum Teknik Optimasi (TO) dan asisten

praktikum Analisis Sistem Penunjang Keputusan (ASPK) pada tahun 2011. Pada tahun 2010, penulis

melaksanakan Praktek Lapangan di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Bogasari Flour Mills,

Cilincing, Jakarta Utara untuk mempelajari Teknologi Proses Produksi dan Good Halal

Manufacturing Practices (GHMP).

Penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Bisnis Cerdas Berbasis Internet

(Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor” untuk mendapatkan gelar

Sarjana Teknologi Pertanian di bawah bimbingan Dr. Ir. Yandra Arkeman, M. Eng. dan Dr. Eng.

(10)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya

sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Penelitian dengan judul “Sistem Bisnis Cerdas Berbasis

Internet (Intelligent E-Business) untuk Agroindustri Kelapa Berorientasi Ekspor” dilaksanakan di

laboratorium komputer Teknologi Industri Pertanian sejak bulan Februari sampai Mei 2011.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih atas dukungan,

bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini sampai terselesaikan.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng sebagai Dosen Pembimbing Pertama atas segenap

bimbingan yang telah diberikan,

2. Dr. Eng. Taufik Djatna, S.TP, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Kedua atas segenap

bimbingan yuang telah diberikan,

3. Ir. Sugiarto, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberi masukan kepada penulis,

4. Ayah dan Ibuku tersayang Bapak Kautsar Azhari Noer dan Ibu Afni Rasyid serta

kakak-kakakku Nahda dan Taqi yang selalu memberikan doa dan semangat dalam penyelesaian

skripsi ini,

5. Sahabat sebimbingan Gigi, Icha, Dede, Vina, Yoda, Ayu, dan Agung,

6. Sahabat-sahabatku Muthi, Anita, Fahri, Mali, Eva, Ismet, Faiz, Arya, Gentong, Awe, Depe,

Manda, Herga, Niken, Bibir, Sangun, Pandu, Ija, Iza, Geng Does, Geng GB, dan Geng SAS,

7. Pak Tosan, Ka Cicit dan Ka Sai atas segala arahan dan bimbingannya,

8. Teman-teman TIN 44 yang telah memberi semangat kepada penulis,

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan,

tetapi penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Bogor, Juni 2011

Penulis

(11)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN vii

I. PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN 2

C. RUANG LINGKUP 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 3

A. E-BUSSINESS DAN E-COMMERCE 3

B. SISTEM CERDAS 5

C. SISTEM REKOMENDASI 5

D. METODE PENGELOMPOKKAN (CLUSTERING METHOD) 6

E. RADAR CHART 7

F. UNIFIED MODELING LANGUAGE 7

G. KELAPA 8

H. AGROINDUSTRI KELAPA 10

I. PEMASARAN EKSPOR 13

J. PENELITIAN TERDAHULU 13

III. METODOLOGI PENELITIAN 15

A. KERANGKA PENELITIAN 15

B. TAHAPAN PENDEKATAN SISTEM 17

C. TATA LAKSANA 18

1. Pencarian dan Pengumpulan Data Sekunder 19

2. Analisa Sistem 19

2.1 Metode Pengelompokkan (Clustering Method) 19

2.2 Radar Chart 20

3. Perancangan Sistem 20

4. Penerapan Sistem 21

5. Evaluasi Sistem 21

5.1 Verifikasi 21

5.2 Validasi 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23

A. ANALISA SISTEM 23

1. Deskripsi Sistem 23

2. Analisa Kebutuhan Informasi 23

3. Kebutuhan Fungsional Sistem 24

3.1 Clustering Method 26

3.2 Radar Chart 28

B. PERANCANGAN SISTEM 28

1. Permodelan Objek & Basis Data 29

1.1 Use Case Diagram 29

(12)

iii

1.3 Statechart Diagram 32

1.4 Class Diagram 32

1.5 Physical Data Model (PDM) 35

2. Kebutuhan Perangkat Keras 36

3. Kebutuhan Perangkat Lunak dan Kebutuhan Jaringan 36

C. PENERAPAN SISTEM 36

1. Transformasi Desain 37

2. Pembuatan Program 37

3. Sistem Pembayaran 48

4. Pengujian Sistem 48

D. PAKET PROGRAM E-COCOTRADE 49

1. Struktur Antar Muka Pengguna 50

2. Struktur Antar Muka Administrator 68

3. Rencana Implementasi dan Pengembangan Sistem 78

V. SIMPULAN DAN SARAN 79

DAFTAR PUSTAKA 80

(13)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Ekspor Produk Agroindustri Kelapa Tahun 2008 2

Tabel 2. Karakteristik Varietas Kelapa 10

Tabel 3. Komposisi Buah Kelapa 10

Tabel 4. Matriks Ketersediaan Kebutuhan Informasi Pengguna Sistem E-Cocotrade 25

Tabel 5. Contoh Hasil Clustering Produk Kelapa 27

Tabel 6. Tabel Database (dbcocotrade) 37

Tabel 7. Menu/Link untuk Pelanggan dan Calon Pelanggan 41

(14)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur E-Commerce 5

Gambar 2. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia 9

Gambar 3. Peta Penyebaran Industri Besar Pengolahan Kelapa 9

Gambar 4. Pohon Industri Kelapa 12

Gambar 5. Kerangka Penelitian 15

Gambar 6. Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem 17

Gambar 7. Urutan Tata Laksana Penelitian 18

Gambar 8. Algoritma K-Means Clustering 20

Gambar 9. Contoh Hasil Radar Chart Produk Kelapa 28

Gambar 10. Diagram Kasus dari E-Cocotrade 39

Gambar 11. Diagram Aktivitas Customer Process Order 31

Gambar 12. Diagram Status Recommendation (Radar Chart) 32

Gambar 13. Diagram Kelas E-Cocotrade 34

Gambar 14. Physical Data Model E-Cocotrade 35

Gambar 15. Sketsa Tampilan E-Cocotrade 40

Gambar 16. Desain Tampilan E-Cocotrade Menggunakan Ms.Visio 41

Gambar 17. Diagram Alir Sign In 43

Gambar 18. Diagram Alir Memasukkan Komentar di Halaman Contact 44

Gambar 19. Diagram Alir Pemesanan Produk 45

Gambar 20. Diagram Alir Pemberian Rekomendasi dan Radar Chart 46

Gambar 21. Diagram Alir Pengisian Forum Diskusi 47

Gambar 22. Penggunaan Sistem oleh Administrator 47

Gambar 23. Struktur Antar Muka Pengguna 50

Gambar 24a. Tampilan Halaman Utama (Bagian Atas) 51

Gambar 24b. Tampilan Halaman Utama (Bagian Bawah) 51

Gambar 25. Tampilan Menu Product 52

Gambar 26. Tampilan Menu Sign Up Customer 52

Gambar 27. Tampilan Kotak Dialog “Incorrect confirmed password!” 53

Gambar 28. Tampilan Kotak Dialog “Cannot process, there’s field empty” 53

Gambar 29. Tampilan Pendaftaran Pelanggan Berhasil 54

Gambar 30. Tampilan Menu Log In Pelanggan 54

Gambar 31. Tampilan Peringatan untuk Sign Up atau Sign In 55

Gambar 32. Tampilan Menu Food 55

Gambar 33. Tampilan Menu Beverage 56

Gambar 34. Tampilan Menu Organic 56

Gambar 35. Tampilan Menu Personal Care 57

Gambar 36. Tampilan Menu Others 57

Gambar 37. Tampilan Menu Recommended 58

Gambar 38. Tampilan Proses Pembelian Produk 59

Gambar 39. Tampilan Peringatan Produk Kosong 59

Gambar 40a. Tampilan Menu Cocotrade PurchaseGuide (Tampilan Atas) 60

Gambar 40b. Tampilan Menu Cocotrade ProductPurchaseGuide (Tampilan Bawah) 60

(15)

vi

Gambar 42. Tampilan Thanks For Buy dan Link See Invoice 61

Gambar 43. Tampilan Tagihan 62

Gambar 44. Tampilan Proses Saving Invoice 62

Gambar 45. Tampilan Proses Download Invoice 63

Gambar 46. Tampilan Menu Contact 63

Gambar 47 Tampilan Customer Service Jika Belum Sign In 64

Gambar 48. Tampilan Menu Customer Service 64

Gambar 49. Tampilan LinkAdd Topic 65

Gambar 50a. Tampilan Membuka Topic 65

Gambar 50b. Tampilan Memberi Komentar pada Topic 66

Gambar 51. Tampilan Give Rate 66

Gambar 52. Tampilan Radar Chart 67

Gambar 53. Struktur Antar Muka Administrator 67

Gambar 54. Tampilan Awal Administrator 69

Gambar 55. Tampilan Kotak Dialog “Username or Password is incorrect!” 69

Gambar 56. Menu Administrator 70

Gambar 57. Tampilan Sales Graph 70

Gambar 58. Tampilan Menu Orders 71

Gambar 59a. Tampilan Sub Menu Product 71

Gambar 59b. Tampilan Update Product 71

Gambar 60a. Tampilan Sub Menu Industries 72

Gambar 60b. Tampilan Update Industries 72

Gambar 61a. Tampilan Daftar Ongkos Kirim (Delivery Cost) 73

Gambar 61b. Tampilan Update Delivery Cost 74

Gambar 62a. Tampilan Sub Menu Edit User 74

Gambar 62b. Tampilan Update User 75

Gambar 63a. Tampilan Sub Menu Admin 75

Gambar 63b. Tampilan Update Administrator 76

Gambar 64. Tampilan Menu Recommendation 76

Gambar 65. Tampilan Menu Comment 77

(16)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. ProsedurSistem E-Cocotrade 85

Lampiran 2. Rincian Coding Halaman Utama E-Cocotrade (home.php) 87

(17)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat salah satunya melalui internet. Bisnis perdagangan berbasis teknologi informasi pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan mendominasi dunia. Berdasarkan statistik yang dipublikasikan oleh US Census Bureau, nilai transaksi

retail secara online pada 3 bulan (quarter) pertama tahun 2008 mencapai 33 milyar USD (Admin,

2010).

Melalui aplikasi internet, penjual dan pelanggan dapat dengan mudah berinteraksi satu sama lain, dan bertransaksi dalam waktu singkat. Namun, tidak mudah bagi pelanggan untuk memilih toko dan menemukan produk yang paling cocok jika mereka dihadapkan dengan informasi produk yang

terlampau melimpah di internet. Ketika berbelanja online, pelanggan menghabiskan banyak waktu

untuk mengunjungi toko-toko di situs web, dan mengumpulkan informasi yang berharga dengan

sendirinya. Proses ini memakan banyak waktu, bahkan terkadang isi dokumen web hasil pencarian

pelanggan tidak ada hubungannya dengan yang mereka butuhkan.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah mengembangkan sistem rekomendasi cerdas. Menurut Sanjung (2011), sistem rekomendasi adalah salah satu aplikasi sebagai pengolah dari banyaknya informasi yang tersedia di internet. Misalnya, dulu orang sering berdiskusi mengenai film favorit mereka, kemudian dari hasil diskusi tersebut tidak sedikit dari mereka yang memiliki kesukaan terhadap film yang sama. Dari sini dapat dilihat bahwa tiap-tiap orang dalam sebuah komunitas cenderung memiliki tingkat kesukaan terhadap sesuatu yang sama. Hal inilah yang memunculkan

adanya sistem rekomendasi. Sistem rekomendasi bekerja dengan memberikan rekomendasi item-item

tertentu kepada user sesuai dengan selera user masing-masing.

Sistem rekomendasi cerdas yang akan digunakan pada studi ini adalah web mining dan radar

chart. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan pelanggan berdasarkan perilaku

pelanggan sebelumnya. Salah satu metode web mining adalah metode Clustering K-Means yang dapat

mengelompokkan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak

perbedaan menggunakan rumus Euclidean. Berbeda dengan web mining, radar chart ditampilkan

dalam bentuk grafik seperti jaring laba-laba untuk mengevaluasi beberapa alternatif berdasarkan

beberapa kriteria. Radar chart dapat mengevaluasi kualitas produk-produk dalam bentuk grafik yang

dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria.

Sistem rekomendasi tersebut merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu

pelanggan dengan memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk. Dalam situs belanja, sistem ini dapat membantu pelanggan

menemukan produk yang paling cocok dengan mengelompokkan produk dan menunjukkan radar

chart setiap produk.

Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) di atas dapat digunakan untuk

agroindustri kelapa berorientasi ekspor dan berpeluang besar mengembangkan produk agroindustri

kelapa yang bernilai ekonomi tinggi. Alternatif produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin

Coconut Oil (VCO), Oleo Chemical (OC), Desiccated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream

(CM/CC), Coconut Charcoal (CCL), Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber

(CF) dan Coconut Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku

(18)

2

ekonomi perkelapaan di tingkat makro (daya saing di pasar global) maupun mikro (pendapatan petani, nilai tambah dalam negeri dan substitusi impor) tampaknya akan semakin menuntut dukungan

pengembangan industri kelapa secara cluster sebagai prasyarat.

Tingginya peluang pengembangan agroindustri kelapa di Indonesia berbanding terbalik dengan volume ekspor produk agroindustri kelapa. Rendahnya jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia terbukti dari data jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia dibanding Filipina pada tahun 2008 yang dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Data Ekspor Produk Agroindustri Kelapa Tahun 2009 (APCC, 2009)

Produk Agroindustri Indonesia

(ton)

Filipina

(ton)

Minyak Kelapa 570.311 826.237

Dessicated Coconut 46.699 116.421

Arang Tempurung dan Karbon Aktif 199.045 34.747

Saat ini, di Indonesia hanya sedikit industri / perusahaan kelapa yang memiliki website dalam

mempromosikan produknya, selain itu melihat kondisi di atas maka diperlukan penerapan strategi implementasi sistem bisnis yang terpadu, agar terjadi perbaikan dan perkembangan pada industri

kelapa yang berorientasi teknologi masa depan yaitu melalui e-business.

B. TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Merancang bangun sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk

komoditas agroindustri kelapa yang memberi rekomendasi bagi pengguna dalam menentukan keputusan bertransaksi.

2. Mengembangkan pelayanan sistem bisnis dalam bentuk customer service yang dapat menunjang

pemasaran komoditas kelapa berbasis ekspor.

3. Mengimplementasikan sistem e-business yang memberikan kemudahan terhadap administrator.

C. RUANG LINGKUP

(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.

E-BUSINESS

DAN

E-COMMERCE

Bisnis dengan media elektronik atau electronic bussiness (e-business) merupakan kegiatan

berbisnis di internet yang tidak hanya meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi)

(Rachmat, 2009). E-business dapat juga didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi (ICT) dalam mendukung semua kegiatan bisnis (Anonim, 2007).

Menurut Rachmat (2009), metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan internal dan eksternal sistem pengolahan data lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok dan mitra, serta dapat lebih memuaskan kebutuhan dan harapan

pelanggan. E-business melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai nilai, yaitu pembelian

elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Perangkat lunak bisnis memungkinkan integrasi

intra dan inter proses bisnis perusahaan. E-business dapat dilakukan dengan menggunakan web,

internet, intranet, extranet, atau beberapa kombinasi dari ini.

Aplikasi e-business antara lain (Rachmat, 2009):

1. ERP (Enterprise Resource Planning).

Sistem informasi pendukung e-business, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan

seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan

otomatisasi proses.

2. CRM (Customer Relationship Management).

Sistem kustomisasi dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan pelanggan.

3. EAI (Enterprise Application Integration).

Konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data

berbasis message.

4. SCM (Supply Chain Management).

Manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi

Dalam penelitian ini, aplikasi e-business yang digunakan adalah CRM (Customer Relationship

Management).

E-commerce merupakan kepanjangan dari electronic commerce atau perdagangan yang

dilakukan secara elektronik. Menurut Turban (2005), e-commerce berarti perdagangan elektronik yang

mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi

melalui jaringan komputer, termasuk internet. E-business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi

e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga

pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam

perusahaan.

Electronic commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Purbo dan Wahyudi,

2001). Menurut Trepper (2009), e-commerce (perdagangan elektronik) adalah suatu transaksi bisnis

yang melalui proses jaringan digital atau internet. Area e-commerce konvensional meliputi pencarian

(20)

4

Menurut Safitri (1999), perkembangan yang sangat pesat dari e-commerce disebabkan oleh :

1. E-Commerce memiliki kemampuan menjangkau lebih banyak pelanggan. Selain itu, pelanggan

dapat mengakses seluruh informasi terkini (up to date) setiap saat

2. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual. Pendistribusian informasi yang disampaikan dapat berlangsung secara periodik.

3. E-Commerce dapat menciptakan efisiensi yang tinggi, murah dan informatif.

4. E-Commerce dapat meningkatakan kepuasan pelanggan dengan pelayanaan yang cepat, mudah, aman dan akurat.

Menurut O’Brien (2002), e-commerce memiliki enam kelebihan utama bagi perusahaan dan

pelanggan, yaitu: menghasilkan nilai tambah baru dari penjualan secara online; mengurangi biaya

melalui penjualan secara online dan adanya costumer support; menarik pelanggan dengan pemasaran

melalui internet, iklan dan penjualan online; meningkatkan kesetiaan pelanggan dan meningkatakan

layanan pelanggan melalui media internet; mengembangkan pasar berbasis internet dan saluran distribusi baru untuk produk yang sudah ada; serta mengembangkan informasi berbasis produk yang dapat diakses melalui internet.

Menurut Rahardjo (2002 ), e-commerce memberikan beberapa keuntungan, antara lain :

1. Meningkatkan market exposure

2. Menurunkan biaya operasi

3. Memperpendek waktu product cycle

4. Meningkatkan supplier management

5. Melebarkan jangkauan pasar (global reach market)

6. Meningkatkan kesetiaan pelanggan.

Pemesanan secara online banyak menggunakan konsep shopping chart untuk menyimpan

data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep shopping chart ini meniru

kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. Shopping chart

berupa formulir dalam website dan dapat dibuat dengan pemrograman script (PHP atau ASP) dan

basis data (MySQL atau Ms.Access). Apabila seorang pembeli ingin membayar barang yang telah

dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Form transaksi ini menanyakan identitas pembeli serta cara

pembayaran yang diinginkan. Untuk menghindari penyalahgunaan informasi, pihak penyedia jasa

e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan

menggunakan standar security tertentu. Setelah pembeli mengadaan transaksi, retailer akan

mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli (Bardiyah, 2002).

Menurut Reynolds (2004), pemilihan transaksi online semestinya menyediakan sistem

keamanan yang terpercaya dengan sistem pembayaran yang efektif untuk melakukan otorisasi

pembayaran dan pengaturan transaksi. Sistem keamanan terbaik adalah Secure Socket Layer (SSL)

dan atau Secure Electronic Transaction (SET), yang menyediakan enkripsi data dan hasil tampilan

kepada pelanggan yang bertransaksi. Gambar struktur e-commerce dapat dilihat pada Gambar 1.

E-Commerce secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau

jasa yang berhubungan erat dengan pelanggan, manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan

pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media

elektronik utama dengan menggunakan internet. Struktur e-commerce terbagi menjadi tiga bagian

utama yaitu: penyedia barang, perusahaan, dan pelanggan. Penyedia barang dapat terdiri dari beberapa peserta yaitu: para penjual, perantara, pemerintah, serta peserta lainnya. Penyedia barang tersebut terhubung kepada pelanggan melalui perusahaan yang memiliki koneksi internet dan memberi

pelayanan seperti: penjualan, pembelanjaan, pemberian informasi, dan kegiatan rantai pasok kepada

(21)

5

Gambar 1. Struktur E-Commerce (Rachmat, 2009)

B.

SISTEM CERDAS

Sistem cerdas (system intelligence) merupakan tindakan manusia yang menghubungkan

kepekaan tentang lingkungan yang sistemik dengan sistem pemikiran sehingga memacu kemampuan pemecahan masalah meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam situasi sehari-hari (Anonim,2010).

Sistem cerdas merupakan upaya untuk menggabungkan kepekaan manusia dengan

engineering yang dapat memecahkan masalah dengan suatu gagasan. Sistem ini multidisiplin,

aplikatif dan filosofis dalam orientasinya yang melibatkan thinking-in-action, elemen tak terucap,

kesadaran situasional dan sentuhan untuk kompleks keutuhan sekitar kita. Penekanan adalah pada partisipasi interaktif dalam sistem dengan umpan balik dan interelasi. Ini adalah bentuk pemikiran holistik dan insting yang memang dasar sifat manusia (Raimo, 2004).

C.

SISTEM REKOMENDASI

Sistem rekomendasi merupakan sistem yang dirancang untuk memprediksi sekumpulan item

yang sesuai dengan preferensi pengguna yang mana nantinya item tersebut akan direkomendasikan

pada pengguna. Sistem ini dibangun dengan tujuan membantu pengguna untuk memilih item-item

yang disukainya dari sekian banyak item yang tersedia. Tugas dari sistem rekomendasi meliputi

analisa data pengguna dan mengekstrak informasi yang berguna untuk melakukan prediksi (Sanjung, 2011)

Dalam membangun data pengguna, sistem rekomendasi melakukannya secara eksplisit atau

implisit. Eksplisit dapat dilakukan misalnya dengan meminta pengguna untuk memberi rating pada

item dari jangkauan tertentu, merangking berdasarkan yang paling disukai sampai yang paling tidak

disukai, ataupun dengan meminta pengguna untuk melakukan list terhadap item-item yang mereka

sukai. Implisit dilakukan misalnya dengan mengamati pola kecenderungan pelanggan melalui

observasi jejaring sosial atau dengan mengamati item-item yang sering dilihat atau didengar oleh

pengguna, atau dengan kata lain jika secara eksplisit pengguna memberikan penilaian preferansi

(22)

6

Menurut Francesco (2011), sistem rekomendasi adalah perangkat lunak dan teknik yang dapat memberikan saran untuk produk yang akan berguna bagi pelanggan. Saran yang diberikan ditujukan untuk mendukung pelanggan dalam proses pengambilan keputusan, seperti produk apa saja yang cocok untuk dibeli, musik apa saja yang cocok didengarkan, atau berita apa saja yang cocok

untuk dibaca. Sistem rekomendasi telah terbukti sangat bermanfaat bagi pengguna online untuk

mengatasi kelebihan beban informasi dan telah menjadi salah satu alat yang paling kuat dan populer diperdagangan elektronik.

D.

METODE PENGELOMPOKKAN (

CLUSTERING METHOD)

Pengelompokan data (clustering) adalah teknik umum untuk analisis data statistik, yang

digunakan dalam banyak bidang, termasuk pembelajaran mesin, data mining, pengenalan pola,

analisis gambar dan bioinformatika. Clustering adalah klasifikasi objek serupa ke dalam beberapa

kelompok. Lebih tepatnya, partisi dari kumpulan data ke subset (cluster). Secara ideal, data dalam

setiap subset memiliki beberapa ciri umum yang berdekatan melalui metode pengukuran jarak (JГЎnos, 2007).

Data clustering (atau hanya clustering), juga disebut analisis klaster, analisis segmentasi,

taksonomi analisis, atau klasifikasi tak terawasi, adalah sebuah metode untuk menciptakan

kelompok-kelompok objek, atau cluster, sedemikian rupa sehingga objek dalam satu cluster yang sangat mirip

dan objek di berbagai cluster cukup berbeda. Data clustering berbeda dengan klasifikasi, di mana

objek ditugaskan untuk kelas standar. Pada data clustering, kelas juga harus didefinisikan. Untuk

menguraikan konsep sedikit, kami mempertimbangkan beberapa contoh.

Kesamaan ukuran atau jarak (ukuran perbedaan) digunakan untuk menghitung kesamaan atau ketidaksamaan dua titik data atau dua kelompok. Kesamaan dan jarak merupakan elemen dasar dari

algoritma clustering, dengan kemungkinan analisis kelompok.

Secara umum, jarak dan kesamaan adalah konsep timbal balik. Seringkali, kesamaan langkah dan koefisien kesamaan yang digunakan untuk menggambarkan secara kuantitatif seberapa mirip dua

titik data yang atau bagaimana serupa dua cluster adalah: semakin besar kesamaan koefisien, yang

lebih mirip adalah dua titik data. Ketidaksamaan ukuran dan jarak adalah sebaliknya: semakin besar

ketidaksamaan ukuran atau jarak, semakin berbda adalah titik data dua atau dua cluster.

Pertimbangkan dua titik data

x

пЂЅ

( ,

x x

1 2

,...,

x T

d

)

dan

y

пЂЅ

( ,

y y

1 2

,...,

y T

d

)

.

Jarak Euclidean mungkin jarak yang paling umum kita yang pernah digunakan untuk

numerik data. Selama dua titik data

x

dan

y

dalam ruang d-dimensi, jarak Euclidean antara mereka

didefinisikan sebagai :

1 2

2

1

( , )

(

)

d

j j

j

d x y

x

y

пЂЅ

пѓ¦

пѓ¶

пЂЅ

пѓ§

пЂ­

пѓ·

пѓЁ



пѓё

dimana

x

j dan

y

j adalah nilai-nilai atribut ke-

j

dari

x

dan

y

, masing-masing (Gan et all., 2011).

Transaksi data juga disebut sebagai data keranjang pasar, yang telah dipelajari secara

ekstensif dalam peraturan pertambangan asosiasi untuk menemukan set item yang sering dibeli.

Clustering transaksi mengacu pada partisi satu set transaksi menjadi cluster sehingga transaksi serupa

yang berada di cluster yang sama dan transaksi berbeda berada dalam cluster yang berbeda.

Clustering transaksi memainkan peran penting dalam perkembangan terakhir dari pencarian

informasi, teknologi web, dan penggalian data. Clustering transaksi memiliki aplikasi banyak potensi

(23)

7

E.

RADAR CHART

Radar chart adalah grafik dan atau plot yang terdiri dari beberapa cabang yang merepresentasikan salah satu variabel pada tiap cabangnya. Sebuah garis digambar menghubungkan nilai data untuk setiap cabang. Grafik ini memberikan penampilan seperti bintang sesuai asal-usul

nama grafik tersebut, yaitu radar. Radar chart dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut (NIST/SEMATECH, 2003):

(i) Variabel apa yang dominan untuk diamati?

(ii) Apakah ada kelompok yang mirip pada pengamatan?

(iii) Apakah ada outliers?

Radar chart adalah sebuah cara untuk menampilkan pengamatan multivariat dengan jumlah variabel yang disesuaikan. Setiap hasil observasi direpresentasikan sebagai sosok berbentuk bintang dengan satu garis untuk setiap variabel. Panjang setiap garis dibuat proporsional dengan ukuran

variabel tersebut (Friendly, 1991). Setiap bintang merupakan observasi tunggal. Biasanya, radar chart

dihasilkan dalam format multi-plot dengan banyak bintang pada setiap halaman dan setiap bintang mewakili satu pengamatan (NIST/SEMATECH, 2003).

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengembangkan radar chart (Rogers, 1995):

1. Tentukan faktor-faktor kritis yang dibutuhkan untuk menilai.

2. Gambar radar dan identifikasi karakteristik sesuai nilai faktor.

3. Tentukan skala (biasanya 0-5) dan definisi arti setiap angka.

4. Gandakan grafik, satu per observasi.

5. Tambahkan observasi berikut, dan tandai radar chart awal dengan simbol yang menunjukkan

pengukuran pertama.

6. Menentukan titik pengukuran berikutnya dan ulangi langkah 5.

7. Analisis data dan bandingkan hasilnya, jika sesuai dapat dipilih untuk dihitung rata-rata kumulatif

kelompok dengan menjumlahkan dan menghitung rata-rata seluruh kelompok itu.

F.

UNIFIED MODELING LANGUAGE

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam pemodelan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak (Syaifudin, 2011). UML adalah bahasa visual yang menyediakan cara bagi orang untuk menganalisis dan mendesain sebuah sistem berorientasi obyek yang bertujuan untuk menvisualisasi, konstruksi, dan dokumentasi proses pembuatan sistem. Keunggulan utama yang dimiliki pemodelan ini adalah kemampuannya dalam memodelkan menyerupai kehidupan nyata, sehingga sistem yang dihasilkan mempunyai kelebihan sebagai berikut (Bennet, (2001):

1. Mempunyai sifat lebih natural karena umumnya manusia berfikir dalam bentuk objek

2. Pembuatan sistem memakan waktu lebih cepat.

3. Memudahkan dalam proses pemeliharaa sistem, karena jika ada kesalahan, perbaikan hanya

dilakukan pada bagian tersebut, tidak perlu mengurutkan dari awal.

UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan

bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu sedangkan syntax UML mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat

(24)

8

Booch-OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh-OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson-OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Pada era tahun 1990-an banyak metodologi pemodelan berorientasi objek bermunculan, diantaranya adalah (1) metodologi Booch, (2) metodologi Coad, (3) metodologi OOSE, (4) metodologi OMT, (5) metodologi Shlaer-Mellor, (6) metodologi Wirfs-Brock, dan sebagainya. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Oleh karena itu, pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang metodologinya banyak digunakan, mempelopori usaha untuk penyatuan

metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 diluncurkan draft pertama dari UML

(versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management

Group (OMG). Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini telah mencapai versi 2.0. Sejak saat itulah UML telah menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek.

Pada dasarnya, UML memuat diagram-diagram pemodelan sistem yang terdiri dari : 1. Use case diagram (diagram kasus).

2. Class diagram (diagram kelas). 3. Object diagram (diagram objek). 4. Statechart diagram (diagram keadaan). 5. Activity diagram (diagram aktivitas). 6. Sequence diagram (diagram urutan ).

7. Component diagram (diagram komponen).

8. Deployment diagram (diagram penyebaran). 9. Collaboration diagram (diagram kolaborasi).

Namun dalam prakteknya, tidak semua diagram harus dibuat, disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas sistem yang akan dikembangkan (Syaifudin, 2011)

G.

KELAPA

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman perkebunan di Indonesia yang areal

penanamannya lebih luas dibandingkan dengan kelapa sawit. Tanaman ini diusahakan melalui perkebunan rakyat, perkebunan swasta maupun perkebunan pemerintah. Jenis kelapa yang dibudidayakan di Indonesia pada umumnya adalah varietas Dalam dan Hibrida. Dengan pemeliharaan intensif, produksi dapat mencapai 2,5 ton kopra/ha/thn untuk varietas Dalam dan 4 ton kopra/ha/thn untuk varietas Hibrida (Allolerung dan Mahmud, 2002).

Populasi tanaman kelapa Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Luas penanaman kelapa adalah 3 juta hektar di Indonesia atau 31% dari total luas penanaman kelapa dunia. Seharusnya, Indonesia bisa menguasai produk berbahan dasar kelapa, misalnya minyak kelapa, nata de coco, sabut, dan tempurung. Semua produk dan bahan baku kelapa sebenarnya sangat berpotensi besar baik di pasar lokal maupun Internasional. Potensi lainnya, hampir semua bagian buah dan pohon kelapa bisa dimanfaatkan (Ulum, 2010).

(25)

9

Gambar 2. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia (APCC, 2009)

Wilayah-wilayah tersebut memiliki sejumlah industri dengan skala besar yang mengolah buah kelapa menjadi produk olahan lain seperti minyak kelapa, nata de coco, santan krim dan tepung kelapa. Lokasi beberapa industri dengan skala besar tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Peta Penyebaran Industri Besar Pengolahan Kelapa (APCC, 2009)

Jenis tanaman kelapa pada awal mulanya hanya dikenal dua varietas yaitu varietas dalam (tall variety) dan varietas genjah (dwarf variety). Seiring dengan perkembangan pemuliaan tanaman, dikenal juga varietas kelapa hibrida yang merupakan hasil persilangan kelapa dalam dan kelapa genjah (Palungkun, 2003). Ketiga varietas tersebut memiliki ciri karakteristik tersendiri. Ciri-ciri secara garis besar tersebut nampak pada Tabel 2.

Riau

PT. Pulau Sambu Jatim

PT. Ikan Dorang PT. Vegetable Oil

Jabar & DKI PT. Barco

PT. PMK Mangga Dua PT. Airland Hilman Abadi

PT. Permata Hijau PT. Sorintalo PT. Bimoli CV. Kairagi

Lampung PT. Nimpindo Prima Coconut

PT Sari Segar Husada Sumatera Barat

PT. Coco mas

Sulawesi Utara 270.770 Ha 293.002 Ton Riau

542.249 Ha

546.773 Ton Maluku Utara

222.148 Ha 244.591 Ton Sulawesi

Tengah 182.773Ha 276.633 Ton Jawa Tengah

281.470 Ha 180.299 Ton

(26)

10

Tabel 2. Karakteristik Varietas Kelapa

Karakteristik Varietas Kelapa

Kelapa Dalam Kelapa Genjah Kelapa Hibrida

1.Batang Tinggi dan besar Ramping Ramping dan pendek

2. Tinggi Rata-rata 15-18 m

bahkan mencapai 30 m atau lebih

Mencapai 5 m atau lebih

Mencapai 5 m

3. Umur mulai berbuah 6-7 tahun setelah tanam 3-4 tahun setelah tanam 4 tahun

4. Umur ekonomis Mencapai 90-100 tahun Mencapai 50 tahun 35 tahun

5. Jumlah produksi tandan

11 tandan/pohon/tahun 18 tandan/pohon/tahun 20 tandan/pohon/tahun

6. Produktivitas 90 butir/pohon/tahun 100 butir/pohon/tahun 140 butir/pohon/tahun

7. Produksi kopra 1 ton kopra/Ha/tahun

pada umur 10 tahun

0.5 ton kopra/ha/tahun pada umur 10 tahun

6-7 ton/ha/tahun pada umur 10 tahun

Sumber : Palungkun ( 2003)

Indonesia memang menempati urutan pertama dalam luas areal tanaman kelapa dan total produksi dibandingkan dengan Philipina. Namun, dalam pemanfaatan hasil tanaman kelapa, Indonesia masih kurang sebanding dengan Philipina. Industri hilir di Philipina yang sudah mencapai pasar ekspor lebih dari 100 jenis, sedangkan Indonesia baru mencapai kurang lebih 10 jenis.

Pada usaha rakyat, kelapa hanya dimanfaatkan dalam bentuk produk primernya, baik kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Pengembangan menjadi produk hilir belum banyak dilakukan, demikian juga pemanfaatan hasil sampingnya masih kurang. Oleh sebab itu wajar apabila peran tanaman kelapa sebagai pendukung perekonomian belum optimal di beberapa daerah di Indonesia. Usaha pengolahan kelapa yang banyak dilakukan di Indonesia, sebagian besar masih merupakan penerapan dalam bentuk diversifikasi vertikal dari daging buah kelapa. Bila ditelusuri lebih lanjut, ternyata daging buah kelapa hanya sekitar 30% dari bobot buah kelapa utuh. Komposisi tanaman kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi Buah Kelapa

Bagian Buah % Bagian

Sabut 35

Tempurung 12

Daging Buah 28

Air Buah 25

(Sumber: Palungkun, 2003)

H.

AGROINDUSTRI KELAPA

Agroindustri merupakan industri yang mengolah bahan baku pertanian yang berasal dari

tanaman atau hewan menjadi barang setengah jadi atau produk akhir. Pengolahan yang dimaksud

meliputi transformasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan,

pengemasan, dan distribusi (Brown, 1994)

Menurut Tajudin (2007), agroindustri dalam sistem pertanian merupakan penyempurnaan

(27)

11

agroindustri mempunyai keterkaitan kedepan memenuhi permintaan pasar melalui penguatan industri

hilir dan ke belakang memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian. Keterpaduan yang

dibangun melalui pengembangan agroindustri mempunyai dimensi yang amat luas mulai dari

penguatan pasar hasil pertanian sampai dengan pembentukan nilaitambah dan daya saing komoditas

pertanian.

Komoditi kelapa memerankan peranan penting untuk kehidupan masyarakat dan devisa negara terutama di daerah tropis. Menurut Aswani dan Darwis (1995), selain sebagai sumber minyak nabati, berbagai kegunaan dari bagian tanaman kelapa menyebabkan tanaman ini mempunyai kedudukan khas di dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

Kelapa atau Cocos Nucifera L. yang termasuk jenis palmae dari genus Cocos, sering juga

disebut sebagai pohon kehidupan atau tanaman serbaguna. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat diolah dalam skala industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti yang dapat dilihat pada pohon industri kelapa pada Gambar 4.

Minyak kelapa dapat diolah lagi sehingga dapat menghasilkan bioenergi dan produk-produk

oleokimia seperti alkohol berlemak (fatty alcohol), asam lemak (fatty acid) dan metil ester (methyl

ester). Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk margarin, es krim, bahan pelumas, kembang gula, shampoo, sabun cuci, dan minyak rambut. Minyak kelapa kasar memiliki keunggulan

dibandingkan dengan CPO yang terletak dari hasil pemrosesan yaitu oleokimia menjadi fatty acid,

fatty alkohol, dan glicerin. Pada pembuatan alkohol berlemak, misalnya, kandungan rantai menengah

hydro carbon pada Crude Coconut Oil C-12 dan C-14 mencapai 54% sedangkan Crude Palm Oil

hanya mencapai 1%. Produk-produk inilah yang lebih lanjut akan diolah oleh industri sabun, deterjen, farmasi, kosmetik dan tekstil.

Bunga kelapa yang belum mekar dapat disadap untuk menghasilkan nira kelapa. Nira ini digunakan sebagai bahan baku produk antara lain gula kelapa, asam cuka, ragi, minuman beralkohol dan juga untuk industri kerajinan hiasan dinding dan dekorasi. Pelepah kelapa dapat dibuat sebagai industri kerajinan, seperti topi, kipas, gabus dan bahan bakar. Air kelapa, selain dapat diminum langsung dapat diolah menjadi sirup, nata de coco, kecap, minuman isotonik dan lain-lain.

Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan berbagai industri seperti arang dan karbon yang berfungsi untuk mengabsorbsi gas selain sebagai barang kerajinan, alat rumah tangga dan barang-barang seni lainnya, seperti ikat pinggang, gelang, sendok, asbak, kancing dan hiasan dinding. Sabut kelapa dapat dijadikan sebagai bahan baku aneka industri, seperti karpet, sikat, bahan pengisi jok mobil, tali dan lain-lain. Sabut gabus kelapa dapat dibuat pot bunga dan mulsa. Sabut berkaret bisa dibuat batako, kasur, dan mebeler. Pemanfaatan sabut kelapa yang tidak kalah menarik adalah sebagai cocopeat yaitu sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus sabut kelapa. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca.

Bagian-bagian kelapa seperti bunga, daun, buah kelapa, dan batang dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk industri yang memiliki nilai tambah tinggi. Pada bagian bunga dapat diolah menjadi nira yang dapat dimanfaatkan menjadi kecap, sirup, dan gula kelapa. Bunga utuh dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan seperti tas, tirai atau aksesoris. Pada bagian daun terdapat helai daun, lidi, dan pelepah yang dapat dimanfaatkan menjadi barang kerajinan. Pada buah kelapa sangat luas cakupannya. Air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi nata de coco, asam cuka,

kecap, dan minuman. Daging kelapa dapat dimanfaatkan menjadi crude coconut oil, refined coconut

oil, pakan ternak, dessicated coconut, virgin coconut oil, dan coconut milk powder. Tempurung kelapa

(28)

12

(cocopeat) dan jok mobil. Dan batang kelapa juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bangunan dan

furniture (Gambar 4).

Gambar 4. Pohon Industri Kelapa ( BPPP, 2007 dan Dekindo, 2010) Kelapa

Batang

Sabut Berkaret Cocopeat

Bahan Bangunan

Furniture

Sabut Kelapa

Arang Tempurung

Tepung Tempurung

Karbon Aktif

Briket Kelapa Asap Cair Daging

Kelapa

Tempurung

Kopra

Bungkil Kopra Minyak

Kelapa

Crude Coconut Oil

Refined Coconut Oil

Pakan Ternak

Daging Kelapa Parut

Dessicated Coconut

Coconut Milk and Powder Virgin Coconut Oil

Air Kelapa Pelepah Lidi

Helai Daun Barang Kerajinan

Minuman dari Kelapa Kecap Kelapa

Asam Cuka

Nata deCoco

Barang Kerajinan

Barang Kerajinan Bunga

Buah Kelapa

Daun

Bunga Utuh Nira

Gula Kelapa Sirup Kelapa

Barang Kerajinan Kecap Kelapa

Minyak Goreng

Media Tumbuh Tanaman

(29)

13

I.

PEMASARAN EKSPOR

Menurut Amir (2004), ekspor adalah kegiatan memasok suatu komoditi ke negara lain atau

kepada orang asing, dengan mengharapkan pembayaran menggunakan valuta asing, dan kadangkala

terpaksa berkomunikasi dengan bahasa asing. Sedangkan pemasaran ekspor adalah penjualan suatu

komoditi ke negara lain dengan kondisi yang sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera pembeli

di pasar sasaran ekspor. Dalam pengertian tersebut, pemasaran ekspor merupakan pemasaran yang

berorientasi pada selera pelanggan dan kondisi lingkungan, dimana perusahaan memproduksi

komoditi sesuai dengan keinginan dan selera pembeli.

Ekspor dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan ekspor langsung (direct

exporting), perusahaan dapat menjual kepada konsumen di negara berbeda. Ekspor langsung merupakan pendekatan paling umum yang digunakan perusahaan yang mengawali langkah internasional mereka karena risiko kerugian finansial dapat diminimalisasi. Kebalikannya, ekspor

tidak langsung (indirect exporting) umumnya berarti perusahaan menjual kepada pembeli (importir

atau distributor) di negara asal, yang kemudian mengekspornya kembali (Cateora dan Graham, 2007). Cateora dan Graham (2007) menyatakan bahwa strategi memasuki pasar internasional menggambarkan analisis karakteristik pasar (seperti potensi penjualan, tingkat kepentingan strategis, kekuatan sumber daya lokal, perbedaan budaya, dan rintangan negara) dan kemampuan serta karakteristik perusahaan termasuk tingkat pengetahuan mendekati pasar, keterlibatan pemasaran, dan komitmen yang siap diambil oleh manajemen.

Memiliki website adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menembus ekspor via

internet. Melalui website inilah calon pembeli mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai

siapa kita, barang apa saja yang diproduksi, berapa besar kapasitas produksi, bagaimana kualitas barang, serta informasi pendukung lainnya. Untuk bahasa, apa boleh buat, bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Namun jika ingin lebih efektif lagi menembus Eropa, buat beberapa versi bahasa untuk negara-negara yang lebih nyaman dengan bahasa ibunya, misalnya Perancis dan Spanyol (Luthfi, 2010).

J.

PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan teknologi internet antara lain adalah

“Pengembangan Electronic Commerce untuk Pemberdayaan Agroindustri Minyak Kelapa Sawit (CPO)” oleh Moko (2002). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem

aplikasi e-commerce untuk agroindustri minyak kelapa sawit (CPO). Aplikasi-aplikasi yang

dikembangkan dalam penelitian ini adalah aplikasi pada proses aktivasi awal, verifikasi pelanggan, pengajuan order, penerimaan order, pemrosesan order dan pengiriman order.

Selanjutnya adalah lima penelitian yang terdapat dalam jurnal “Journal of E-Business,

Volume IV, No 1, June 2004”. Penelitian pertama dilakukan oleh Noboa (2004) yang berjudul “A Framework for Examining Creation and Appropriation of Value”. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk melakukan pengkajian terhadap potensi e-business dan mengusulkan sebuah metodologi untuk

menganalisis penciptaan dan penggunaan nilai dalam e-commerce. Hasilnya berupa kerangka yang

diusulkan dalam makalah ini dapat membantu untuk menentukan apakah sebuah perusahaan, dan agen tertentu jaringan, menciptakan atau menyediakan nilai.

Penelitian lain berjudul “Impact of Information Technology and E-Commerce on Supply

(30)

14

Palaniswami (2004). Hasil survei terhadap perusahaan manufaktur di Michigan mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan yang disurvei memiliki kemampuan atau niat untuk menggunakan

aplikasi e-commerce, baik itu EDI, ERP, e-procurement atau e-marketing.

Berikutnya adalah penelitian ketiga oleh Balsmeier (2004) yang berjudul “Internet Fraud: A

Global Perspective”. Tujuan makalah ini adalah untuk membahas berbagai aspek penipuan internet: bagaimana hal itu bisa terjadi, ke mana harus mencari bantuan, dan apa yang bisa dilakukan tentang hal ini.

Penelitian keempat dilakukan oleh Rhee (2004) yang berjudul “Information Technology and

E-Commerce Strategy of Entrepreneurial Ventures: A Contingency Approach Based on Information-Processing Theory”. Penelitian ini meneliti kondisi tertentu di mana efek positif yang diharapkan dari teknologi informasi pada daya saing usaha kewirausahaan adalah lebih mungkin terjadi. Dengan demikian, kerangka yang dikembangkan dalam makalah ini dapat berfungsi sebagai pondasi pedoman yang optimal dalam investasi teknologi informasi dan penggunaan dapat dikembangkan untuk strategi

e-commerce usaha kewirausahaan.

Selanjutnya penelitian kelima berjudul “Testing An E-Loyalty Conceptual Framework” oleh

Allagui (2004). Makalah ini menyediakan kerangka kerja konseptual untuk penyelidikan kesetiaan

website media komputer lingkungan dimediasi. Kesimpulan yang didapatkan adalah antarmuka pengguna dan kustomisasi efektif berkontribusi untuk menghasilkan kepuasan dan hubungan jangka panjang dengan website.

Penelitian selanjutnya dilaksanakan oleh Harjanto (2005) dengan judul “Perancangan E-

Commerce Pada PT. Fajar Surya Wisesa, Cibitung”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem

e-commerce PT FASW yang menggambakan keterkaitan antar elemen di dalam sistem tersebut. Aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini adalah pendaftaran pelanggan baru, pemesanan

secara online, pemberitahuan tagihan, pelacakan status pesanan dan informasi status pembayaran.

Penelitian yang berhubungan dengan clustering ditulis oleh Ahn ( 2006) yang berjudul “A

Recommender System Using GA K-means Clustering in An Online Shopping Market”. Penelitian ini menerapkan pengelompokan K-Means yang yang dioptimalkan dengan GA dan diaplikasikan ke dunia nyata pada kasus segmentasi pasar belanja online.

Zeng (2009) menulis tentang “Intelligent E-Commerce Recommender System Based on Web

Mining”. Penelitian ini menggunakan teknik web mining untuk melacak perilaku belanja pelanggan

dan preferensi yang up-to-date. Percobaan ini telah dilakukan untuk mengevaluasi kualitas

rekomendasi dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem dapat memberikan rekomendasi yang masuk akal, dan mampu membantu pelanggan menghemat waktu yang sangat besar untuk berbelanja di Internet.

Penelitian lain terkait e-commerce oleh Wanurmarahayu (2011) dengan judul “Rancang

Bangun Sistem Bisnis Berbasis Internet (E-Business) untuk Agroindustri Kulit Samak (Leather)”.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem bisnis berbasis internet (e-business) untuk

komoditi kulit, melalui pengembangan sistem transaksi online dan layanan pelanggan.

Penelitian saat ini difokuskan pada sistem bisnis cerdas yang berorientasi pemberian rekomendasi dan pelayanan pelanggan dan kemudahan bagi administrator untuk melakukan penghitungan laba perbulan. Aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini adalah adanya

rekomendasi menggunakan clustering dan radar chart dan terdapat aplikasi perhitungan laba untuk

(31)

15

III. METODOLOGI

A.

KERANGKA PENELITIAN

Sistem bisnis cerdas berbasis internet (intelligent e-business) untuk agroindustri kelapa

berorientasi ekspor merupakan sistem bisnis berbasis website yang membantu pelanggan dengan

memberi kemudahan, keamanan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melakukan pemilihan dan pembelian produk agroindustri kelapa.

Mulai

Database transaksi pelanggan 1.Id Produk

2.Frequency (F) Database Rating 3.Rating (1-5)

a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock

Clustering produk (High, Medium, Low Recommended)

Menghitung rata-rata alternatif 1) Frequency

2).Rating (1-5)

a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock

dengan rumus Euclidean :

Radar Chart database transaksi

Menghitung rata-rata rating

database Alternatif: 1) Frequency

2).Rating (1-5)

a)design, b)price, c)brand, d)product reliable, e)stock

Menampilkan rekomendasi produk kepada pelanggan selanjutnya 1. Hasil Cluster Produk

2. Hasil Radar Chart Produk

Menghitung rata-rata rating kriteria untuk radar chart Selesai + -+ -Autentifikasi Database transaksi pelanggan (quantity) dan rating Database transaksi pelanggan (quantity) dan rating : Mulai/Selesai : Proses : Keputusan

Gambar 5. Kerangka Penelitian

(32)

16

Pola yang akan diambil pada penelitian ini adalah pola transaksi pelanggan dan sebagai

tujuannya adalah rekomendasi produk. Web mining digunakan untuk memprediksi kesukaan

pelanggan berdasarkan perilaku pelanggan sebelumnya. Metode web mining yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah clustering menggunakan metode K-Means. Metode K-Means dapat

mengklasifikasikan produk sesuai dengan kesamaan antar data produk dengan perhitungan jarak

perbedaan menggunakan rumus Euclidean. Radar chart ditampilkan dalam bentuk grafik seperti

jaring laba-laba untuk mengevaluasi beberapa alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Radar chart

dapat mengevaluasi kualitas produk-produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan antara lima sampai sepuluh kriteria.

Gambar 5 menjelaskan kerangka penelitian untuk menampilkan rekomendasi produk yang dimulai dengan proses autentifikasi, proses ini adalah suatu mekanisme untuk memastikan apakah

pengguna berhak masuk ke dalam sistem atau tidak. Implementasinya berupa log in. Dalam hal ini ,

pengguna yang berhak mengakses harus memasukkan username dan password terlebih dahulu

sebelum pengguna melakukan transaksi/pembelanjaan online.

Setelah melalui proses autentifikasi, pengguna menjadi pelanggan dan berhak untuk melakukan pembelanjaan dengan memilih produk yang diinginkan. Setelah melakukan pemilihan produk, data pemilihan akan masuk ke database transaksi pelanggan. Di dalam database ini terdapat

ID produk, dan banyaknya jumlah item pembelian (frequency) yang nantinya akan berhubungan

dengan database rating. Database rating merupakan database yang berisi nilai (1-5) yang berasal dari

rating pelanggan. Kriteria-kriteria rating yang dimasukkan adalah : desain (design), harga(price),

merek (brand), kepercayaan terhadap produk (product reliable), dan ketersediaan stok (stock).

Database transaksi pelanggan dan database rating kemudian dihubungkan dengan melakukan

penggabungan terhadap ID produk. Data yang akan diolah adalah hasil input pelanggan yaitu :

frequency, design, price, brand, product reliable, dan stock yang didapatkan diolah dalam bentuk

clustering dan radar chart.

Clustering produk adalah proses pengelompokkan produk berdasarkan persamaan atau kedekatan antar produk dengan cara menghitung jarak perbedaan. Semakin tinggi jarak, semakin jauh

persamaan antar produk. Cluster produk yang akan dibuat berjumlah tiga cluster, yaitu: rekomendasi

tinggi (high recommended), rekomendasi menengah (medium recommended), dan rekomendasi rendah

(low recommended). Pada proses ini perhitungan rata-rata dilakukan dari setiap data yang dimasukkan oleh tiap pelanggan. Data akan terus bertambah dan berubah setiap kali pelanggan

berbelanja dan memasukkan rating. Perhitungan yang dilakukan menggunakan metode K-Means yaitu

dengan menggunakan rumus Euclidean. Setelah dilakukan perhitungan, hasil cluster akan masuk ke

database cluster. Selanjutnya database cluster tersebut dipanggil pelanggan untuk menampilkan

cluster yang ingin dipanggil. Hasil cluster produk merupakan rekomendasi produk berdasarkan

kriteria banyaknya penjualan dan kriteria pada database rating.

Radar chart pada E-Cocotrade ini adalah grafik yang berbentuk seperti jaring laba-laba yang akan menampilkan evaluasi kualitas tiap produk dalam bentuk grafik yang dapat membandingkan

antara enam kriteria. Kriteria-kriteria tersebut berasal dari data hasil input pelanggan yaitu: frequency,

design, price, brand, product reliable, dan stock. Sama seperti clustering, perhitungan rata-rata dilakukan dari setiap data yang dimasukkan oleh tiap pelanggan. Data dapat terus bertambah dan

berubah setiap kali pelangganberbelanja dan memasukkan rating. Hasil akhir dari proses ini adalah

tampilan grafik radar chart produk yang berguna untuk memberi rekomendasi. Grafik ini

memaparkan evaluasi kriteria sebagai perbandingan bagi pelanggan.

Sistem e-business ini diharapkan mampu mengatasi lemahnya arus informasi antara

(33)

17

mempermudah transaksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, sistem aplikasi e-business ini

diharapkan dapat menerapkan konsep pemasaran baru dalam dunia perdagangan.

B. TAHAPAN PENDEKATAN SISTEM

Pendekatan sistem merupakan metode pengkajian masalah dimulai dari analisa atau identifikasi kebutuhan yang akan menghasilkan suatu sistem operasional yang efisien. Pendekatan sistem dicirikan dengan adanya metodologi dalam perencanaan atau pengelolaan, bersifat multidisiplin, terorganisir serta mampu berpikir secara disiplin non kuantitatif (Moko, 2000).

Pendekatan serta pengembangan sistem terdiri dari beberapa tahap yaitu:

Gambar

Gambar 6. Metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (O’Brien, 2002)
Gambar 7. Urutan Tata Laksana Penelitian
Gambar 35. Tampilan Menu Personal Care
Gambar 37. Tampilan Menu Recommended
+7

Referensi

Dokumen terkait

Depresi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain yaitu faktor biologis, faktor genetika dan faktor psikososial (Sadock, 2007). Penelitian di Amerika menemukan

Umur merupakan salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan dari partisipan karena semakin muda usia partisipan (pengalaman berusaha tani lebih sedikit) maka

Maksud penyelenggaraan pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap

Hasil penelit ian ini me muat fo kus penelitian pada penerapan metode Matematika Na laria Realistik yang terdiri dari perencanaan dala m metode Matemat ika Na laria

Seandainya ulama dayah memberikan respon yang tinggi dan menjelaskan kepada masyarakat tentang kebenaran kegiatan yang mulia ini, maka pesan-pesan dakwah yang selalu

(2) Sebelum dilakukan pengumuman, LBU yang telah direklasifikasi oleh Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Bank secara

Pengadilan Negeri Bintuhan adalah peradilan tingkat pertama yang melaksanakan peradilan di tingkat kabupaten, dalam perkembanganya pada tahun 2004 Pengadilan Negeri

• Beban otot yang muncul berkaitan dengan proses pemasukan data yang memberi beban yang sangat besar pada tangan, pergelangan tangan, jari, dan lengane. • Beban postur tubuh