1
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA
MEDAN
Oleh :
WITA ARYANI
112102011
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : WITA ARYANI
NIM : 112102011
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI
DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA
Tanggal : Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak) NIP. 19510425 198203 1 002
Tanggal : Agustus 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal : Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : WITA ARYANI
NIM : 112102011
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI
DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA
Medan, Agustus 2014
Menyetujui
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Tiada Illahi selain Allah, Tuhan
semesta alam yang telah memberikan setetes dari lautan ilmu-Nya kepada penulis
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat mencurahkan buah pikirannya melalui
penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan
Upah Pada PT SOCFIN INDONESIA”. Tugas akhir ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
Kritik dan saran yang konstruktif untuk kemajuan Tugas Akhir ini sangat
diharapkan oleh penulis karena penulis menyadari bahwa tiada insan yang tak
pernah luput dari kekhilafan. Demikian halnya dengan penyusunan Tugas Akhir
ini yang masih jauh dari kesempurnaan terutama dalam tata bahasa dan
analisanya. Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf
pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta
berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.
5
III Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing
penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga
penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
5. Bapak H. Bahri E Dongoran selaku Kepala Bagian Umum PT SOCFIN
INDONESIA.
6. Bapak Andi Suwignyo selaku General Manager PT SOCFIN
INDONESIA
7. Ibu Nurmaziah selaku staf pengurus bagian umum.
8. Ibu Cendriana Tan selaku staf pengurus bagian umum.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Anwar Halim dan
Ibunda Dewita Affianti yang telah mencurahkan kasih sayang yang tiada
hentinya serta dukungan baik moril maupun materil dan doa disetiap
sujudnya.
10.Kepada Adinda Raihani Anwar dan Adinda Nabila Azzahra yang telah
memberikan motivasi kepada penulis.
11.Terimakasih pula untuk teman-temanku, terkhususkan kepada
Syafriansyah Putra R, Khoriah, Beby Sintia, dan Raudatun Nisa yang tetap
12.Teman-teman DIII Akuntansi 2011 Grup A, B, C dan D yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namanya.
Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini
dimasa yang akan datang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua bantuan yang telah
diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah
dan memperluas pengetahuan kita semua.
Terimakasih.
Medan, 7 Agustus 2014
Penulis
7
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4
1. Tujuan Penelitian... 4
2. Manfaat Penelitian... 4
D. Rencana Penulisan... 5
1. Jadwal Survei / Observasi... 5
2. Rencana Isi... 5
BAB II : PT SOCFIN INDONESIA... 8
A. Sejarah Perusahaan... 8
1. Visi PT SOCFIN INDONESIA... 11
2. Misi PT SOCFIN INDONESIA... 11
3. Tujuan PT SOCFIN INDONESIA... 12
C. Job Description...15
D. Jaringan Usaha... 22
E. Kinerja Usaha Terkini... 22
F. Rencana Usaha... 23
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA... 24
A. Pengertian Pengawasan Internal... 24
B. Unsur-Unsur Pengawasan Internal... 27
C. Pengertian Gaji dan Upah... 31
D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah... 33
E. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah... 37
F. Pengawasan Internal Gaji dan Upah... 44
G. Analisis dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah... 45
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 47
A. Kesimpulan... 47
B. Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA... 49
9
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Bagan Struktur Organisasi PT Socfin Indonesia... 14 2.2 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji Secara Umum... 40 2.3 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji pada
11
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tenaga kerja merupakan titik penting dalam perusahaan karena tenaga
kerja adalah penggerak utama yang menjalankan kebijakan perusahaan
termasuk didalamnya mengambil keputusan mengolah bahan mentah menjadi
produk yang dapat dikonsumsi seta memberikan jasa yang baik kepada
pelanggan dan masyarakat, hal ini berarti faktor tenaga kerja merupakan
masalah yang kompleks sehingga diperlukan usaha untuk memelihata dan
mengembangkannya agar dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila tenaga kerja
didalamnya memiliki kompetensi serta profesional dalam menjalankan tugas
yang dilimpahkan kepadanya. Selain itu dibutuhkan kerjasama tim antara
pegawai dengan atasan sehingga tercipta hasil pekerjaan yang baik dan
memuaskan.
Dalam rotasi dunia kerja di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah
berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis,
para tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian
dalam bidang yang mereka jalani. Berbicara mengenai tenaga kerja maka
tidak dilepas dari masalah gaji dan upah karena gaji dan upah merupakan
pembayaran perusahaan kepada tenaga kerja sebagai imbalan atas jasa yang
telah diberikan. Gaji dan upah juga merupakan kewajiban bagi perusahaan
2
kerja tidak akan bekerja sesuai harapan perusahaan. Jumlah gaji dan upah
yang diberikan perusahaan berdasarkan jabatan tenaga kerja tersebut dalam
perusahaan. Mengingat masalah gaji dan upah adalah masalah yang sensitif,
maka tidak mudah bagi suatu perusahaan atau kantor menetapkan gaji para
staff dan pegawainya.
Jika tenaga kerja merasa bahwa perusahan tidak cukup bijaksana dan tidak
memperhatikan gaji dan upah mereka, maka mereka dapat mengadakan
kegiatan-kegiatan yang terkadang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
perusahaan dan dapat merugikan perusahaan sehingga operasional
perusahaan terhalang. Misalnya mogok kerja atau unjuk rasa, mengurangi
kegiatan kerjanya, meminta berhenti kerja, dan lain-lain.
PT SOCFIN INDONESIA merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dibidang perkebunan. Perusahaan ini mengutamakan pengabdian kepada
masyarakat. Gaji merupakan suatu bentuk kompensasi yang dibayarkan
perusahaan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan.
Sistem penggajian yang baik dapat merangsang timbulnya motivasi kerja
sehingga karyawan bisa bekerja lebih produktif. Karena besarnya gaji akan
berpengaruh positif pada kinerja karyawan dan perkembangan perusahaan.
Dalam keadaan tersebut perlu diadakan suatu penanganan yang dapat
dijadikan kontrol bagi seluruh operasional perusahaan. Salah satunya yaitu
dengan dilakukannya suatu pengawasan internal gaji dan upah yang baik
untuk menunjang kelancaran aktifitas perusahaan itu sendiri. Namun selain
kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi, seperti kerugian,
pemborosan, dan kecurangan-kecurangan.
Oleh sebab itu dengan diterapkannya pengawasan internal gaji dan upah
yang baik dan efektif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, pimpinan
perusahaan tidak perlu terus-menerus mengawasi aktivitas karyawan secara
langsung, tetapi cukup dengan pendelegasian wewenang terhadap
bawahannya atau yang sering disebut dengan auditor intern, yakni auditor
yang bertugas menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas
prosedur kegiatan organisasi.
Tujuan utama diadakannya sistem pengawasan internal gaji dan upah
adalah untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem
penggajian dan pengupahan, yang memberikan masukan untuk koreksi atau
perbaikan bagi pihak yang berkepentingan.Oleh sebab itu Sistem Pengawasan
internal Gaji dan Upah ini sangat penting dilakukan untuk menjaga harta
milik perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik membuat
tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Pada PT. SOCFIN INDONESIA”.
B. Rumusan Masalah
Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai
4
sendiri. Dengan adanya pengawasan yang tegas dan objektif, perusahaan
dapat mendorong para karyawan untuk semakin produktif lagi dan bertindak
jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal
tersebut diatas maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan
“Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai yang
diterapkan PT. SOCFIN INDONESIA telah berjalan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan ?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT SOCFIN INDONESIA
dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.
b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah
pegawai yang diterapkan PT SOCFIN INDONESIA telah berjalan
sesuai prosedur?
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti
adalah:
a. Bagi penulis, berguna untuk mengetahui perbedaan yang ada antara
praktek yang dilakukan oleh perusahaan dengan teori buku pada bangku
perkuliahan dan melalui buku-buku perusahaan.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.
1. Jadwal Survei / Observasi
Tempat : PT SOCFIN INDONESIA yang terletak di Jl. K.L. Yos Sudarso No.106 Medan.
[image:16.595.109.513.304.614.2]Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survei/observasi penulis:
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
No. KEGIATAN
Juni Juli 2014
IV I II III IV
1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Penulis akan memberikan gambaran rencana isi yang membuat lebih
terarahnya penulisan.Tugas Akhir ini penulis membagi luas pembahasan
6
mengemukakan hal yang dianggap denga tujuan agar penulisan tugas akhir
ini dapat lebih terarah dan sistematis.Adapun uraiannya adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan rencana penulisan.
BAB II : PT SOCFIN INDONESIA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah
perusahaan yang terdiri dari visi, misi dan tujuan, struktur
organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha
terkini, serta rencana usaha.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH
PADA PT SOCFIN INDONESIA
Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai
pengertian pengawasan internal, unsur-unsur pengawasan
internal, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah,
prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah,
pengawasan internal gaji dan upah, analisis dan evaluasi
unsur-unsur gaji dan upah.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaiman akhir dari tugas ini, maka penulis akan
PT SOCFIN INDONESIA dan beberapa saran yang mungkin
8
BAB II
PT SOCFIN INDONESIA
A. SEJARAH PERUSAHAAN
PT SOCFIN INDONESIA telah berdiri sejak tahun 1930 dengan nama
Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe
Anoyme) didirikan berdasarkan Akte Notaris William Leo No.45 tanggal 07
Desember 1930 dan merupakan perusahaan yang mengelola perusahaan
perkebunan di daerah Sumatera Utara,Aceh Selatan dan aceh Timur.
Pada tahun 1965 berdasarkan penetapan Presiden No. 6 Tahun 1965,
keputusan Presiden Kabinet Dwikora No. A/d/50/1965, Instruksi Mentri
Perkebunan No.20/MPR/M.Perk/65 dan No. 29/MPR/M.Perk/65. No
SK100/M.Perk/1965 maka perkebunan yang di kelola perusahaan PT
Socfindo Medan SA berada dibawah pengawasan Pemerintah RI.
Pada tahun 1966 diadakan serah terima surat hak milik perusahaan oleh
pimpinan PT. Socfindo Medan SA Kepada Pemerintah RI sesuai naskah
serah terima Tanggal 11 Januari 1960 No.1/Dept/66 dan dasar penjualan
perkebunan dan harta PT. Socfindo Medan SA tersebut.
Pada tanggal 29 April 1968 dicapai suatu persetujuan antara pemerintahan
RI (Diwakili Menteri Perkebunan) dengan Plantation Nort Sumatera SA
(pemilik saham PT. Socfindo SA) dengan tujuan mendirikan suatu
perusahaan perkebunan Belgia dengan komposisi modal 40% dan 60%.
68/Press/6/1968 tanggal 13 Juni 1968) dan Menteri Pertanian (dengan
keputusan No. 94/kpts/OP/6/1968 tanggal 17 juni 1968). Menyetujui
terbentuknya perusahaan patungan antara Pemerintah RI dengan pengusaha
Belgia.
Perusahaan patungan ini dinamai PT SOCFIN INDONESIA atau disingkat
dengan PT SOCFINDO. Pendiri perusahaan ini dikukuhkan dengan akte
notaris Chairil Bahri di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1968 dan Akte
perubahan tanggal 12 Mei 1968 No. J.A 5/1202/1 Tanggal 13 September
1969.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan berdasarkan Akte
No. 10 tanggal 13 September 2001 oleh Notaris Ny. R. Arie Soetarjo.
Menganai Perubahan pemengan saham dengan komposisi modal menjadi
90% pengusaha Belgia dan 10 % Pemerintah Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputin hal sebagai berikut:
1. Mengusahakan perkebunan kelapa sawit, karet dan lain-lain, tanaman
serta pengolahannya.
2. Mengadakan rehabilitasi, perkebunan serta modernisasi perkebunan dan
pembibitan, instalasi dan alat-alatnya sampai saraf yang mutahir.
3. Mendirikan dan mengusahakan perusahaan atau kehutanan.
4. Melakukan ekspor dan penjualan local hasil perkebunan dan hasil hutan
10
Perkebunan PT SOCFIN INDONESIA yang berkedudukan dimedan
memiliki dua wilayah yang cukup luas yaitu berada di dua provinsi Sumatera
Utara dan Naggroe Aceh Darussalam.
1. Wilayah Sumatera Utara terdiri dari:
a. Kebun Mata Pao
b. Kebun Bangun Bandar
c. Kebun Tanjung Maria
d. Kebun Tanah Bersih
e. Kebun Lima Puluh
f. Kebun Tanah Gambus
g. Kebun Aek Loba
h. Kebun Aek Paminke
i. Kebun Halimbe
j. Kebun Negeri Lima
k. Kebun PSBB (Pusat Seleksi Bangun Bandar)
2. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari:
a. Kebun Seunagan
b. Kebun Seumanyan
c. Kebun Lae Butar
d. Kebun Sei Liput
Tanaman yang diusahakan oleh perusahaan ini ada dua jenis yaitu
tanaman karet dan tanaman kelapa sawit. Produk yang dihasilkan PT
a. CPO (Crued Palm Oil)
b. Olein
c. Stearin
d. Fatty Acid
e. Kernet
f. PKE (Pallet)
g. RBD PKO
h. Exlauric
i. Crumb Rubber
PT SOCFIN INDONESIA Medan menangani langsung kegiatan
pembibitan kelapa sawit dan karet, yang pemeliharaannya dan
penanganannya serta pengolahan produksi hingga terakhir kegiatan
pemasarannya. Mala hasil produksi dari perkebunan sebagian besar diekspor
dan sisanya dipasarkan didalam negeri sesuai dengan permintaan konsumen
yang diterapkan oleh pemerintah. Perkembangan penjualan pada PT SOCFIN
INDONESIA Medan setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan yang
sangat pesat.
1. Visi PT. SOCFIN INDONESIA
Visi PT SOCFIN INDONESIA adalah menjadi perusahaan industri
perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam
produksi dan memberikan keuntungan kepada para stake holder.
2. Misi PT. SOCFIN INDONESIA
12
a. Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang
saham.
b. Memberlakukan sistem menajemen yang mengacu pada standar
internasional dan acuan yang berlaku di bisnisnya.
c. Menjalankan operasi dengan efisien dan hasil yang tertinggi (mutu dan
produktivitas) serta harga yang kompetitif.
d. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman dan sehat.
e. Menggunakan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah.
f. Membagi kesejahteraan bagi masyarakat dimana kami beroperasi.
3. Tujuan PT. SOCFIN INDONESIA
Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, tujuan perusahaan adalah
turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional umumnya, khususnya di
sektor pertanian dan sub sektor perkebunan dalam arti seluas-luasnya
dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang
sehat berdasarkan kepada azas:
a. Mempertahankan dan meningkatkan melalui kontribusi pendapatan
nasional dari sektor perkebunan melalui upaya peningkatan produksi
dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk
kepentingan konsumsi dalam negeri sekaligus dalam rangka
meningkatkan ekspor dan non migas.
b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan
c. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air serta
kesuburan tanah.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai komponen-komponen atau
susunan organisasi yang berkaitan yang menunjukkan kerangka dan
perwujudan pola hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas,
wewenang clan tanggung jawab atas fungsi yang bersangkutan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur
organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan
dapat dicapai.
Berikut ini Penulis sajikan Gambar dari Struktur Organisasi PT SOCFIN
14
C. JOB DESCRIPTION
Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat
pada struktur organisasi PT SOCFIN INDONESIA terdiri dari:
1. Principal Derictor
a. Memimpin dan mengurus perusahaan
b. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar perusahaan
c. Bertanggung jawab atas seluruh keputusan dan ketetapan dalam
kebijakan perusahaan
2. General Manager
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan
b. Mewakili principal director
3. Estate Advisor
Memberikan pendapat langsung atau saran kepada principal director
4. General Department (Bagian umum)
Dipimpin oleh seorang kepala bagian umum yang bertanggung jawab
langsung kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Urusan anggaran, Law, Security, dan Public Relation
1) Mengurus masalah HGU PT SOCFIN INDONESIA Medan
2) Mengurusi masalah hukum, peraturan yang berhubungan
dengan kegiatan PT SOCFIN INDONESIA
3) Menangani masalah yang timbul serta mengatur penjagaan asset
perusahaan.
16
1) Menangani masalah kepegawaian
2) Menangani masalah pengangkutan
3) Pencatatan kegiatan dalam statistik
4) Menghitung dan mengkontrol biaya umum
5) Membuat daftar gaji dan budget
c. Urusan Training, Jamsostek, dan Inner Social
1) Memprogram dan melaksanakan training, seminar dan Bench
Marking
2) Menangani masalah jamsostek
3) Menangani masalah perumahan di seluruh kebun
4) Menangani masalah umum
d. Urusan Head Office dan Estate Security
1) Menangani masalah keamanan kantor besar medan, kompleks
perumahan PT SOCFIN INDONESIA
2) Menangani masalah pencurian, penjarahan kelapa sawit dan
karet
3) Menangani masalah keamanan dengan instansi terkait
4) Mengatur sistem keamanan kebun-kebun
5) Mengamankan asset perusahaan
e. Urusan Electric Data Processing dan Communication Instrument
1) Electric Data Processing
2) Mengurus dan mengatur peralatan komunikasi (radio, telepon,
3) Mengatur dan mengawasi peralatan komputer.
f. Urusan General Expenses dan Non Staff Personil
1) Menangani personali pegawai
2) Membuat perhitungan biaya umum dan masalah asuransi
3) Membuat daftar golongan staf dan pegawai
4) Membuat laporan
g. Urusan Human Resources Recrutment, Security, Statistic dan
Administration
1) Menangani administrasi penerimaan pegawai pimpinan
2) Membuat statistik laporan keamanan
3) Medical Report
4) Membuat daftar gaji seluruh staf dan pegawai kantor besar
medan
5) Membuat daftar pelamar kerja
h. Urusan Home Affair dan Inventory Equipment
1) Membuat daftar rincian bangunan rumah staf dan karyawan
kantor besar medan
2) Membuat dan memeriksa tagihan air, listrik, telepon, dan
lain-lain
3) Mengawasi pemakaian mess dan bungalow
4) Menyusun anggaran perabot dan inventaris
5) Membuat daftar inventaris kebun kantor besar medan
18
i. Urusan Working Permit, Vehicle Licence dan Guest
1) Mengurus izin tenaga kerja asing
2) Mengurus tiket pesawat
5. Agricultural Department (Bagian Tanaman)
Dipimpin oleh seorang kepala bagian dan bertanggung jawab kepada
direksi dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Urusan Kultur Teknis Kelapa Sawit dan Karet
1) Membuat rekomendasi mengenai kultur teknik kelapa sawit dan
karet
2) Mengecek dan mereview program sadap, stimulasi, rencana
serta panel-panel deres yang dibuat staf urusan administrasi
karet.
3) Mengecek dan mereview program pemupukan kepala sawit dan
karet yang dibuat oleh star urusan administrasi kepala sawit dan
pemupukan
4) Mengambil contoh Dawn dan LD
5) Mengecek dan mereview produksi karet dan kelapa sawit yang
dibuat oleh staf
6) Urusan administrasi karet
b. Urusan Control Panen Kelapa Sawit
Tugasnya adalah memeriksa seluruh keperluan tanaman.
Tugasnya dalah memeriksa seluruh aspek eksploitasi dan stimulasi
semua kebun karet.
d. Urusan hama dan Penyakit Tanaman
a) Melaksanakan pengendalian hama penyakit sawit dan karet
b) Membuat laporan pengendalian hama penyakit
c) Mengevaluasi pengendalian hama penyakit
e. Urusan Survey dan Pemetaan
a) Mensurvey area dan membuat peta dan ukurannya
b) Membuat laporan hasil dan ukuran areal peremajaan, perluasan
dan konservasi
c) Rekapitulasi luas areal sawit dan karet
6. Technical / Technologi Department (Bagian Teknik / Teknologi)
Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab kepada
direksi dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Urusan Bangunan Pabrik dan Perawatan Instalasi Pengolahan
1) Membuat desain, kalkulasi dan mengawasi pekerjaan bangunan
pabrik dan seluruh instansi
2) Memeriksa dan memberi petunjuk mengenai perawatan
bangunan, instalasi pabrik dan mesin pengolahan
3) Mengawasi jaringan listrik dan kapasitas pabrik
4) Mengawasi kunjungan rutin ke kebun-kebun
5) Mengawasi pesanan barang dan mengevaluasi biaya perawatan
20
b. Urusan Pemeliharaan dan Mesin – Mesin Penggerak
1) Memeriksa pengoperasian boiler, bejana uap dan mesin-mesin
pengolahan
2) Memberi petunjuk perawatan boiler, bejana uap dan
mesin-meisn pengolahan
3) Mengawasi perbaikan mesin-mesin dan instalasi pabrik
7. Sales Department (Bagian Penjualan)
Dipimpin oleh seorang kepala bagian yang bertanggung jawab langsung
kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Eksport Rubber / Seeds and Local Seeds
1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor karet dan kecambah
2) Membuat dan memeriksa dokumen penjualan kecambah
3) Memeriksa rekening pengangkutan dan ekspedisi karet
b. Eksport Oil
1) Membuat dan memeriksa dokumen ekspor CPO dan turunannya
2) Pembayaran pajak ekspor
3) Memeriksa rekening pengangkutan CPO dan turunannya
4) Memeriksa rekening PT SOCFIN INDONESIA
8. Finance Department
a. Mempersiapkan slip jurnal untuk mutasi neraca dan laba rugi setiap
kebun
b. Mempersiapkan slip jurnal hutang-hutang pegawai, staf, dan
c. Memeriksa jurnal transaksi pembukuan kantor besar
d. Mempersiapkan financial result
e. Mempersiapkan daftar sisa hutang dan pemotongan hutang pegawai
f. Mempersiapkan laporan keuangan
g. Mempersiapkan daftar rincian perkiraan No. 1271, 1272, 1273 dan
1278
9. Purchase Department (Bagian Pembelian)
a. Urusan pembelian lokal, impor, dan gudang
b. Mengkoordinir seluruh proses pembelian lokal, impor, dan gudang
c. Memeriksa permintaan uang dan pertanggung jawaban
10. IT Department
a. Mempersiapkan dan memelihara sistem komputerisasi yang
terintegrasi (SAP untuk kantor besar harvest IT plus untuk
kebun-kebun)
b. Mengadakan dan memelihara seluruh jaringan komputerisasi dan
hardwarenya
c. Memelihara dan menyimpan data-data perusahaan yang ada di server
11. Internal Audit
Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung
kepada direksi dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Kepala Internal Audit
1) Menyusun rencana audit dan anggaran
22
3) Membuat dan memeriksa laporan audit
4) Memonitor tindak lanjut
b. Staf Internal Audit
1) Menyiapkan daftar pemeriksaan dan audit program
2) Melaksanakan pemeriksaan dan manyiapkan laporan
pemeriksaan
D. JARINGAN USAHA
PT SOCFIN INDONESIA memiliki beberapa anak perusahaan
diantaranya; PT Socfin Indonesia Perkebunan Aek Loba , PT Socfin
Indonesia Perkebunan Aek Pamienke , PT Socfin Indonesia Perk. Aceh dll.
Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT SOCFIN INDONESIA
adalah mengelola hasil kebun karet yang akan di kirim ke kebun sepupu. PT
SOCFIN INDONESIA juga menyediakan infrastruktur yang memadai yang
mendorong keselamatan dan kesehatan kerja. Apabila sarana umum tidak
tersedia, PT SOCFIN INDONESIA juga akan menyediakan sarana tempat
tinggal, pendidikan, air bersih, kesehatan, dan fasilitas umum yang memadai.
E. KINERJA USAHA TERKINI
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
jugapada PT. SOCFIN INDONESIA, yang terus berupaya agar tujuan yang
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin
dan loyalitas dalam bekerja.
Untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang
bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan
adalahmerencanakan dan mengalokasikan sumber daya tertentu untuk
menjalankan program pembangunan dan pengembangan masyarakat dalam
bentuk kegiatan ataupun sumbangan yang ditujukan untuk menciptakan
kesejahteraan, pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, lingkungan dan budaya
setempat.
F. RENCANA KEGIATAN
Rencana kerja PT SOCFIN INDONESIA antara lain adalah sebagai berikut :
1. Membuat journal voucher untuk tata buku
2. Mengumpulkan data-data untuk penyusunan anggaran biaya kebun
3. Mengawasi pembuangan limbah padat di kantor pengurus
24
BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT SOCFIN INDONESIA
Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan
pengawasan gaji dan upah PT SOCFIN INDONESIA dengan teori yang
didapatkan peneliti. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya
sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi.
Begitu juga dengan PT SOCFIN INDONESIA yang bergerak dalam bidang
perkebunan. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan
kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang
merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut.
Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan berdasarkan unsur paksaan dari perusahaan.
Salah satu untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu
dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang
diterima dalam bentuk uang disebut sebagai gaji. Pembayaran gaji dan upah
merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja
dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang
menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengawasan gaji dan
upah pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.
A. Pengertian Pengawasan Internal
Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
kontrol intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern. Secara
kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.
Berikut ini merupakan pendapat mengenai pengertian pengawasan
internal:
Menurut Bastian (2006 :203) pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandaln data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan pimpinan.
Menurut Sule (2008 :328) menyatakan bahwa pengawasan intern dalah
pengawasan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap pekerja terhadap
tugas yang dibebankan terhadapnya.
Berkembangnya dunia usaha dan semakin kompleksnya masalah-masalah
yang dihadapi oleh para ahli untuk mengadakan penyempurnaan dan
perluasan wawasan pengawasan intern yang masih perlu ditambahkan
mengenai aspek-spek perlindungan harta milik perusahaan dalam sistem
pengawasan.
Pengawasan intren ini semakin lama semakin dikenal sebagai sarana
pengawasan yang penting dan menarik perhatian kalangan pengusaha serta
para ahli akuntan dimana perkembangan seperti ini mengundang para ahli
yang berkecimpung dalam bidang akuntansi dan manajemen untuk
mengadakan penyempurnaan dalam perumusan peran serta pengertian
pengawasan intern tersebut.
Pengertian pengawasan intern dalam arti luas adalah meliputi hal-hal yang
26
standar, laporan operasional secara berkala, analisa statistik, program latihan
untuk membantu pegawai agar dapat mengerti dan melaksanakan tugas serta
tanggung jawabnya, adanya staf pemeriksa intern yang memberi keyakinan
bagi manajemen mengenai prosedur yang telah ditetapkan, apakah sudah
cukup atau sudah dilaksanakn dengan baik.
Sebenarnya pengawasan intern juga mempunyai peranan dalam bidang
lain yang meliputi kegiatan penelitian, waktu dan gerak yang merupakan
bidang tehnis serta penggunaan mutu melalui sistem pemeriksaan yang pada
dasarnya adalah merupakan fungsi produk.
Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka
perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai dari
awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini
penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan
terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh
bagian yang membutuhkan.
Ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian
intern bagi suatu entitas organisasi, yaitu:
1. Sistem pengendalian intern merupakan management responsibility.
Bahwa sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem
pengendalian intern suatu entitas/oraganisasi adalah manajemen, karena
dengan sistem pengendalian intern yang baik itulah top management
dapat mengharapkan kebijakannya dipatuhi, aktiva atau harta dilindungi,
2. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar dan
dapat diterapkan pada tiap entitas organisasi pada umumnya.
3. Sistem pengendalian intern adalah reasonable assurance, artinya tingkat
rancangan yang di desain adalah yang paling optimal. Internal control
tidak menjamin sepenuhnya bahwa entitas akan dapat mencapai tujuan,
melainkan hanya member reasonable assurance (keyakinan memadai)
yang mendorong tercapainya tujuan manajemen/organisasi.
4. Sistem pengendalian intern memiliki keterbatasan-keterbatasan
(constraints). Misalnya, sebaik-baiknya control kalau pegawai yang
melaksanakannya tidak cakap atau kolusi, maka tujuan pengendalian itu
mungkin tidak tercapai.
5. Sistem pengendalian intern harus selalu dan terus-menerus dievaluasi,
diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan teknologi.
B. Unsur-Unsur Pengawasan Internal
Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang
baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi
antara lain (Mulyadi, 2009: 166) sebagai berikut:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara
tegas.Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Dalam
perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya adalah
28
tersebut dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan
departemen keuangan dan umum. Departemen-departemen ini kemudian
terbagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Pembagian tanggung
jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip
berikut ini :
a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang
untuk melaksanakan suatu kegiatan misalnya pembelian. Setiap
kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer
fungsi yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi
adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa
keuangan perusahaan.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap
suatu transaksi
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya. Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi
dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem
setiap transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir
harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.
Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai
dasar untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir
dicatat dalam catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan
(realibility) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan
menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya,
sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses
akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan
menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan
dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
a. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena
formulir merupakan alat yang memberikan otorisasi terlaksananya
transasksi.
b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak
dilaksanakan tanpa pemberitahua terlebih dahulu kepada pihak yang
30
c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari
orang atau unit organisasi lain.
d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan
secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka
dapat dihindari.
e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan
perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya.
f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan.
Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan catatan akuntansinya.
g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas untur-unsur sistem pengendalian yang lain.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Untuk
mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai
cara berikut ini dapat ditempuh :
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai
kecakapan sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan
dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada
dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
c. Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh
karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi
karyawan untuk mengisi jabatan masing-masing kepala fungsi
pembelian, kepala fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi,
manajemen puncak membuat uraian jabatan (job description) dan
telah menetapkan persyaratan jabatan (job requirements). Dengan
demikian pada seleksi karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut telah
digunakan persyaratan jabatan tersebut sebagai kriteria seleksi.
C. Pengertian Gaji dan Upah
Berikut ini adalah pengertian gaji dan upah menurut pendapat para ahli, yaitu:
Menurut Malayu (2005 : 118) yaitu:
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005 : 95) :
Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada karyawan yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.
32
karyawan tetap yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih
panjang, biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap.
Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang
pembayarannya didasarkan oleh waktu atau hasil kerja. Karena itu jumlah
upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara
satu periode.
Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu
dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang
menguntungkan.
Dalam praktek diperusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber
daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks yang berbeda
yaitu:
1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk
satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji
menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk waktu yang lebih panjang
biasanya dibayarkan per sebulan.
Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses
produksi pada industri manufaktur. Upah dibayarkan kepada pekerja yang
terlibat langsung dalam proses industri. Dapat disimpulkan baik gaji maupun
telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar
biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung
kepada hasil kerja dan waktu kerja.
D. Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan
sebaik-baiknya. Tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai
dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan
maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya
dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain
penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena
merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra
untuk menghindari terjadinya penyelewengan.
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang
keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut Sugiyarso dan
Winarni (2005 : 97) unsur-unsur gaji dan upah seperti yang tertera dibawah
ini:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan
kontrak kerjanya.
2. Premi
Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan
34
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan
diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.
3. Lembur
Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang
melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan
yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan
memperoleh tarif yang lebih tinggi dibanding tarif yang sebelumnya
4. Bonus
Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal
memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan
pemerintah dan serikat kerjanya.
5. Catu
Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
bentuk barang, misalanya minyak, gula, beras, dan sebagainya.
6. Perlengkapan dan sarana lain
Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini
berupa bentuk jasa seperti: pelayanan kesehatan dan transportasi yang
diterima tidak dalam bentuk uang.
Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar
belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan
bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan.
Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus
harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan
seharusnya mempertanyakan apa yang diperolehnya dari pihak karyawan.
Pada PT SOCFIN INDONESIA, unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai
berikut:
1. Gaji Pokok adalah gaji yang diberikan kepada para karyawan yang
siangkat dalam satu pangkat / golongan ruang atau masa kerja sesuai
dengan golongan ataupun ketentuan yang berlaku.
2. Tunjangan diberikan kepada karyawan memiliki syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
a. Karyawan yang tidak tinggal dirumah perusahaan, berhak atas
tunjangan sewa rumah ( 20/5 % ) dari gaji. Jika karyawan tinggal
dirumah perusahaan, maka karyawan tersebut tidak berhak
mendapatkan tunjangan tersebut.
b. Transport allowance perhari Rp 9.400 dengan catatan: apabila
karyawan tersebut tidak ke kantor (sakit, izin, dinas ke lapangan,
training, dan lain sebagainya) maka karyawan tersebut tidak
mendapatkan tunjangan transport.
c. Food Allowance, hanya diberikan bagi karyawan yang berada di
Belawan saja.
3. Overtime adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi
jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila sudah
mendapatkan lembur, maka karyawan tidak berhak mendapatkan premi
36
Jumlah Jam Lembur x Gaji + Catu
173
4. Catu yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk bahan
pokok beras. Setiap bulannya setiap karyawan berhak mendapatkan 15 kg
beras. Untuk istri maka diberikan tambahan 9 kg. Sedangkan untuk anak
akan diberikan 7,5 kg perkepala dengan ketentuan maximal 3 anak.
5. Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasa diberikan kepada setiap karyawan
pada hari-hari besar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Premi Extra, hanya diberikan kepada supir yang hanya pergi ke kebun.
7. Bonus diberikan kepada setiap karyawan. Selama 4 tahun mendapatkan 4
kali lipat dari gaji pokok. Jumlah bonus dapat turun dengan perhitungan
maksimal 4 bulan gaji pokok, namun jumlah bonus tidak dapat naik.
Potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT SOCFIN INDONESIA
yaitu:
a. Jaminan sosial tenaga kerja merupakan program publik yang
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko
sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan
mekanisme sosial. Setiap gaji karyawan akan dipotong sebesar 2%
untuk jamsostek termasuk catu.
b. Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan terhadap
penghasilan yang diterima dari pekerjaan baik dalam hubungan kerja
maupun dari pekerjaan bebas oleh wajib pajak perorangan dalam
c. Iuran-iuran untuk organisasi lainnya.
E. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah
Prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan
dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan
tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2009 : 389) dalam buku
sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya
surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan
lain-lain.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir
karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk
kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
4. Daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan
dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran
38
5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.
7. Amplop gaji dan upah
Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah.
Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk
diselewengkan oleh karyawan maupun pegawai. Ada beberapa cara untuk
melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu:
1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi
diperusahaan.
2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk
mendapatkan pembayaran dua kali.
3. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah
yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang
semestinya dibayar.
4. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa orang
karyawan lain.
5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku
6. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat dicatat sebagai pengeluaran.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih
prosedur pencatatan gaji dan upah yaitu:
a. Time Keeping Department
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.
b. Payroll Department
Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan
menjatahkan jumlah upah tiap-tiap tugas, proses dari departemen
pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan
oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan
menyelenggarakan tugas pencatatan klarifikasi tugas, departemen
perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah
suatu perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu atau
berdasarkan komputer.
c. Cost Department
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin
harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk
membantu pekerjaan mengumpulkan dan mengklarifikasikan biaya
upah. Dengan rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya jasa-jasa
karyawan.
Pada PT SOCFIN INDONESIA, prosedur pencatatan gaji dan upah sudah
menggunakan sistem komputerisasi yang handal untuk mempermudah
40
prosedur pencatatan yang dibutuhkan perusahaan tidak terlalu rumit dan
berbelit-belit agar setiap karyawan tetap merasa puas atas jasa yang
diberikannya tanpa harus menunda-nunda waktu penggajian. Proses
pencatatan dan perhitungan gaji yang masih manual menyebabkan proses gaji
sering terlambat. Oleh sebab itu, perusahaan ini sebenarnya membutuhkan
suatu sistem perhitungan gaji yang cepat dan akurat sehingga proses kerja
[image:51.595.166.533.303.648.2]bagian personalia dan kasir menjadi lebih efisien.
Gambar 2.2
Diagram Konteks Sistem Perhitungan Gaji Secara Umum Sumber: PT. SOCFIN INDONESIA
Sistem Akuntansi pada PT XXX
Bagian Personalia
Fungsi Keuangan Fungsi Akuntansi
Bukti
Gaji / Upah
Gambar 2.3
Diagram Konteks Sistem Informasi Perhitungan Gaji Sumber: PT SOCFIN INDONESIA
Prosedur pencatatan gaji dan upah pada PT SOCFIN INDONESIA adalah
sebagai berikut:
1. Setiap bulannya bagian umum akan mencetak daftar absensi sehingga
apabila ada karyawan yang mangkir atau tidak masuk kerja akan langsung
dapat diketahui oleh perusahaan. Setelah adanya pemberitahuan melalui
dokumen, maka data absensi akan langsung diinput. Data yang diinput
akan langsung dihitung oleh sistem dan sistem akan langsung melakukan
pemotongan.
2. Untuk lembur, bagian umum akan mencetak daftar absensi serta jumlah
jam kerja masing-masing karyawan. Daftar tersebut akan diberikan ke
bagian masing-masing karena akan dilakukan revisi. Setelah daftar
direvisi, daftar akan langsung dikembalikan ke bagian umum untuk diinput
dan dihitung oleh sistem.
42
Menurut Malayu (Edisi 2005 : 124) sistem perhitungan gaji dan upah
dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu:
1. Sistem Waktu
Besarnya gaji dan upah ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti
jam, minggu, atau bulan. Besarnya kompensasi sistem waktu hanya
didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi
kerjanya.
2. Sistem Hasil (Output)
Besarnya gaji dan upah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan
pekerja, seperti per potong, meter, liter, kilogram. Besarnya kompensasi
selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada
lamanya waktu mengerjakannya.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan merupakan suatu cara pengupahan yang penetapan
besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama
mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem
borongan cukup rumit, lama mengerjakannya, serta banyak alat yang
diperlukan untuk menyelesaikannya.
a. Hari Kerja
Senin – Kamis:
Pukul: 07.25 – 15.30
Jumat – Sabtu:
Pukul: 07.25 – 12.00
b. Cuti
Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan sebagai berikut:
1) Cuti Tahunan
Diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun.
Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu
tahun. Cuti tersebut tidak dapat diambil sekaligus, dalam satu bulan
hanya diperbolehkan mengambil cuti sebanyak 4 hari.
2) Cuti Khusus
a) Cuti pada saat pernikahan
Pada saat pernikahan cuti yang diberikan kepada karyawan
sebanyak 12 hari.
b) Cuti pada saat melahirkan
Pada saat melahirkan perusahaan memberikan cuti kepada
karyawan selama dua minggu.
Dibawah ini akan diperlihatkan contoh perhitungan gaji dan upah salah
44
[image:55.595.127.527.117.325.2]
Tabel 1.2
Contoh Perhitungan Gaji dan Upah
Upah Rp / HK Rp/Bln
1. UMK (yang berlaku) 32,000.0 960,000.0
2. Premi Dan Lembur 6,400.0 160,000.0
3. Tunjangan Kesehatan & Biaya Sosial 3,200.0 80,000.0
4. Tunjangan Catu Beras 11,160.0 279,000.0
TOTAL UPAH 52,760.0 1,319,000.0
Catatan :
Premi dan Lembur = 20 % dari UMK
Sub total = Rp. 6.400 Tunjangan Kesehatan & Biaya Sosial = 10 % dari UMK
Sub total = Rp. 3.200 Tunjangan Catu Beras
Pekerja = 15,0 kg
Istri = 9,0 kg
Anak (Maksimum 3 anak ) = 7,5 kg x 3 = 22,5 kg Total beras = 46,5 kg
Asumsi Harga Beras = Rp 6.000 per kg Tunjangan Catu Beras per bulan = Rp. 279.000
Per Hari Sub total = Rp. 11.160
(1 bulan = 25 hari kerja)
F. Pengawasan Internal Gaji dan Upah
Pada PT SOCFIN INDONESIA, sistem pengawasan gaji dan upah
bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu:
1. Bagian Umum
Tugas bagian umum dalam pengawasan internal gaji dan upah adalah
meneliti kebenaran nama-nama, kehadiran, serta jam kerja yang terdapat
2. Bagian Pembelanjaan
Bagian ini bertugas untuk membuat kwitansi pembayaran, membayarkan
gaji kepada karyawan, mencatat dan membukukan kwitansi. Daftar gaji
dan upah yang telah dihitung melalui sistem yang diterima dari bagian
umum akan dicatat kedalam buku besar dengan jurnal:
Beban Gaji dan Upah xxx
Hutang Gaji dan Upah xxx
Sedangkan kwitansi yang diterima akan dicatat dengan jurnal:
Hutang Gaji dan Upah xxx
Kas xxx
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa kegunaan pokok dari
pengawasan internal gaji dan upah untuk mengawasi jumlah gaji dan upah yang
diterima karyawan.
Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima
komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian
resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.
G. Analisis dan Evaluasi Unsur-Unsur Gaji dan Upah
Dalam hal ini PT SOCFIN INDONESIA telah menerapkan sistem
tambahan gaji pegawai yang mengabdikan dirinya pada perusahaan.
Tambahan gaji yang diberikan oleh perusahaan juga memberikan tambahan
pendapatan atau selain gaji pokok perusahaan juga memberikan tambahan
pendapatan atau bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan seperti
46
Dengan ini dapat dilihat bahwa perusahaan sangat memperhatikan
kesejahteraan pegawainya agar dapat hidup layak. Dan dengan demikian
tidak ada alasan bagi pegawai untuk menyatakan bahwa perusahaan tidak
memperhatikan kesejahteraan mereka, apalagi sampai melakukan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, peneliti mencoba memberikan
kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan upah
pegawai pada PT SOCFIN INDONESIA.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengawasan intern gaji dan upah
serta analisis dan evaluasi, maka pada bab penutup ini penulis akan menarik
kesimpulan yang didasarkan pada uraian-uraian tentang internal kontrol gaji
dan upah pada bab-bab terdahulu yaitu:
1. Struktur organisasi yang terdapat di dalam organisasi ini mempunyai
fungsi pemisahan secara tepat. Sistem tersebut mampu menjaga
keamanan harta, mampu membuat operasi perusahaan menjadi lebih
efisien serta dapat membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan.
2. Unsur-unsur gaji dan upah pada PT SOCFIN INDONESIA telah
dipenuhi dengan baik ditandai dengan pemberian kesejahteraan kepada
karyawan dengan memberi tunjangan-tunjangan dan bantuan-bantuan
lainnya.
3. Prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan baik ditandai
dengan tidak adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap gaji dan
upah, karena telah dilakukan pencatatan gaji dan upah pada bagian yang
48
4. Prosedur perhitungan gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik,
walaupun terdapat jumlah karyawan yang banyak namun tetap
melaksanakan perhitungan gaji dan upah dengan baik yang
dipertanggungjawabkan.
5. Sistem pengawasan internal gaji dan upah telah dilaksanakan dengan
baik ditandai dengan pengawasan yang cermat atas gaji dan upah mulai
dari perhitungan sampai pembayaran kepada masing-masing karyawan
serta tidak terlalu berbelit-belit untuk menciptakan suatu efisiensi kerja.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka disini penulis memberikan saran-saran
kepada perusahaan. Adapun saran yang akan diberikan penulis adalah:
1. Pemberian insentif atau tambahan gaji kepada pegawai yang berprestasi
untuk meningkatkan motivasi pegawai lainnya.
2. Sebaiknya perhatian terhadap internal kontrol agar dapat lebih
ditingkatkan, mengingat perkembangan zaman yang semakin maju
diiringi tingkat kebutuhan yang semakin tinggi.
3. Dalam rangka untuk meningkatkan kecakapan dan efisiensi kerja, maka
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Gondodiyoto, Sanyoto, Henny Hendarti, Ariefah. 2007. Pengelolaan Fungsi Audit SistemInformasi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.
Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.
Mulyadi. 2009. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Roechaty, Tresnati. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Revisi. Penerbit Mitra Wacana Media: Jakarta.
Sugiarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Umum: Jakarta.
Sule, Ernie Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen. Penerbit Kencana: Jakarta.
50