7
PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN
Oleh :
LARASATI CHAIRINA 122102088
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan rahmat, kesehatan dan keselamatan, pengetahuan kepada penulis. Dan atas ridho-Nyalah yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas akhir yang berjudul “SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) MEDAN” ini dimaksudkan guna
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menemukan berbagai kendala dan kesulitan. Tetapi dengan bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak baik yang berupa; materil, informasi, prosedur, moril, dan spiritual, maka kesulitan tersebut dapat diantisipasi oleh peneliti dengan baik dan proses penulisan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik. Untuk membalas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak pada kesempatan ini dengan ketulusan hati dan penuh rasa hormat, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
ii
yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini,
5. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta Ayahanda Ir. H Mantoko dan Ibunda Nuriani yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan bimbingan, nasehat, serta dukungan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Untuk semua teman-teman saya DIII Auntansi, terkhusus sahabat saya Nabilah Alfanja yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulis memiliki keterbatasan kemampuan serta keterbatasan waktu. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang pada suatu waktu dapat berguna bagi penulis dan dapat menambah pengetahuan dan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Medan, 2015 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penelitian ... 5
1. Jadwal Survei/Observasi ... 5
2. Rencana Isi ... 5
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 8
C. Job Description ... 11
D. Jaringan Usaha ... 24
E. Kinerja Usaha Terkini ... 25
iv
A. Pengertian Gaji dan Upah ... 29
B. Unsur-unsur Gaji dan Upah ... 30
C. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah ... 36
D. Sistem Pembayaran Gaji dan Upah ... 39
E. Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 40
F. Tujuan Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 42
G. Penerapan Sistem Pengawasan Intern ... 43
BAB IV KESIMPULAN SAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir ... 5
Tabel 2.2 Kapasitas Produksi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) ... 26
Tabel 3.1 Penetapan Tunjangan Jabatan pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan ... 33
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan iklim bisnis di Indonesia pada saat ini sedikit banyaknya telah berpengaruh terhadap iklim ketenaga-kerjaan. Saat ini dalam dunia bisnis, tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, baik dalam kegiatan operasional maupun dalam mencapai tujuan perusahaan. Di dalam menjalankan tugasnya, tenaga kerja dituntut untuk lebih giat dan teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani.
Sistem gaji dan upah sangat rentan dengan kesalahan, keteledoran serta penyelewengan. Oleh karena itu, tidak ada satu pihak pun yang diperbolehkan terlibat didalamnya terkecuali hanya bagian penggajian saja. Dengan kata lain, sistem pengawasan menghendaki adanya pemisahan fungsi yang salah satunya adalah yang berhubungan dengan prosedur penentuan gaji dan upah, pembayaran serta pencatatan.
Banyak perusahaan yang menggunakan sistem payroll yaitu dengan cara membuat daftar gaji dan upah karyawan. Sistem ini dilakukan sebagai bukti yang jelas tentang rincian gaji/upah yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya berdasarkan jabatan atau golongan karyawan tersebut. Hal ini menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan atas pencatatan jumlah penggajian dan pengupahan. Adapun kesalahan pencatatan yang sering terjadi dalam perusahaan mengenai gaji dan upah yaitu :
1. memperbesar dana untuk penggajian dan pengupahan dengan memasukkan nama karyawan yang fiktif.
2. menahan gaji dan upah yang tidak diambil oleh karyawan yang berhak untuk menerimanya.
3. sengaja tidak mencatat pengurangan atas gaji atau upah karyawan.
3
Melihat pentingnya sistem pengawasan dalam mencapai tujuan perusahaan, maka penulis termotivasi untuk melihat lebih nyata penerapan pengawasan gaji dan upah yang diterapkan oleh PTP Nusantara II (Persero) Medan. Hal ini dilakukan agar pengawasan gaji dan upah pada PTP Nusantara II lebih akurat. Oleh karena itu, penulis akan membahas masalah gaji dan upah ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji Dan Upah Pada PT. Perkebunan
Nusantara II (Persero) Medan”.
B. Rumusan Masalah
Sistem pengawasan gaji dan upah memiliki peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan efisiensi dalam perusahaan. Selain itu sistem pengawasan
gaji dan upah dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan
penyelewengan serta dapat memberikan masukan bagi manajemen dalam
pengoreksian terhadap penyimpangan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut
diatas, maka penulis merumuskan masalah: ”apakah sistem pengawasan intern
gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) telah diterapkan secara
efektif?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mempunyai tujuan dan
1. Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti akan menyajikan tujuan
diantaranya :
a. Untuk mengetahui apakah pengawasan intern gaji dan upah yang
diterapkan PTP Nusantara II (Persero) Medan telah efektif,
b. Untuk mengetahui prosedur penggajian karyawan serta penghitungan gaji
dan upah,
c. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terkait dalam pengawasan intern gaji dan upah pada PTP Nusantara II (Persero).
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi peneliti tetapi juga bermanfaat
juga bagi perusahaan dan peneliti lainnya.
a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan jika dikemudian hari dimintai pandangannya
terhadap pengawasan intern gaji dan upah PT. Perkebunan Nusantara II
(Persero) Medan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan untuk memperbaiki
5
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian
di masa mendatang.
D. Rencana Penelitian
Rencana penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini. 1. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) yang terletak di Jalan raya Medan – Tanjung Morawa
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir
No. Kegiatan Mei 2015 Juni 2015
I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Izin Riset 4. Pengumpulan Proposal 5. Penunjukan Dosen Pembimbing
6. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Tugas Akhir 8. Bimbingan Tugas Akhir 9. Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penelitian.
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN Pada bab profil perusahaan diuraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO)
MEDAN
Pada bab topik penelitian diuraikan tentang hasil penelitian berdasarkan judul penelitian yang dipilih. Dalam bab ini dijelaskan tentang pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, sistem pencatatan gaji dan upah, sistem pembayaran gaji dan upah, pengawasan intern gaji dan upah, tujuan pengawasan intern gaji dan upah, serta penerapan sistem pengawasan intern gaji dan upah.
BAB IV : KESIMPULAN SAN SARAN
BAB II
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II bergerak dibidang usaha Pertanian dan Perkebunan didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing, SH No. 12
tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54 tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A. 5/43/8 tanggal 28 Januari 1977 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara No. 52 tahun 1978 yang telah didaftarkan kepada Pengadilan Negeri Tingkat I Medan tanggal 19 Pebruari 1977 No. 10/1977/PT. Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan (Perseroan) PT Perkebunan II disingkat “PT Perkebunan II”
merupakan perubahan bentuk dan gabungan dari PN Perkebunan II dengan PN Perkebunan Sawit Seberang.
Pendirian perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969, Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1975.
dengan Akte Nomor 26 tanggal 8 Maret 1985 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Nomor C2-5013-HT.0104 tahun 1985 tanggal 14 Agustus 1985. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20 Desember 1990 Akte tersebut mengalami perubahan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah Nomor 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Menteri Kehakiman Nomor C2-4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991.
Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan nilai kerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte Notaris GHS. Loemban Tobing, SH Nomor 6 tanggal 1 April 1974 dan sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH Nomor 100 tanggal 18 September 1983 dilebur dan digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan Nusantara II yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH Nomor 35 tertanggal 11 Maret 1996. Akte pendirian ini kemudian disyahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam Berita Negera RI Nomor 81. Pendirian Perusahaan yang merupakan hasil peleburan PTP-II dan PTP-IX berdasarkan Peraturan Pemerintah Ri Nomor 7 tahun 1996. Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002 terjadi perubahan modal dasar perseroan sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H. Prastyo, SH.1:34 PM 7/21/2008.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
9
tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya yang dibentuk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerjasama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan.
Struktur organisasi biasanya melibatkan pembentukan divisi-divisi, departemen-departemen ataupun cabang-cabang fungsional. Unit-unit tersebut dibuat untuk memungkinkan spesialisasi tenaga kerja. Struktur organisasi juga memotivasi karyawan untuk bekerja sama demi kebaikan perusahaan.
Tabel 2.1
Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
11
C. Job Description
Job description merupakan pelaksanaan tugas-tugas, wewenang, dan
tanggung jawab setiap kepala bagian yang dilakukan berdasarkan pembagian tugas dari masing-masing bagian. Berikut ini penulis akan menjelaskan struktur organisasi pada PTP. Nusantara II (Persero) Medan yang akan disajikan dalam daftar lampiran (Lampiran 1). Adapun yang akan dijelaskan adalah tugas utama, serta tanggung jawab masing-masing bagian sebagai berikut:
1. Direktur Utama a. Tugas Utama
Di bawah ini adalah tugas utama dari Direktur Utama:
1) Melaksanakan fungsi–fungsi manajemen sebagai kepala pimpinan perusahaan.
2) Sebagai pengendali perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba sebesar-besarnya.
3) Sebagai pemimpin dalam kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
4) Sebagai pengendali kegiatan promosi, mutasi karyawan. 5) Menjalin kerjasama antar stakeholders.
b. Tanggung Jawab
Selain tugas dan wewenang, Direktur Utama juga mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
1. Dewan Direksi harus bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional perusahaan.
2. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
3. Mempertanggungjawabkan keputusan yang telah dibuat dalam rapat RUPS.
4. Dewan Direksi bertanggung jawab terhada dewan komisaris. 5. Dewan Direksi bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatannya.
2. Direktur Produksi a. Tugas Utama
Di bawah ini merupakan tugas utama dari Direktur Produksi :
1. Merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis dan operasional bidang tanaman, teknik, pengolahan mutu dan lingkungan sesuai dengan rencana untuk pencapaian.
2. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem kerja (proses bisnis) bidang produksi.
3. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/pra sarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan sistim penilaian kerja bagi Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang produksi.
b. Tanggung Jawab
Selain memiliki tugas utama dan wewenang, Direktur Produksi Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab :
13
2. Menandatangani Dokumen dan Surat-Surat Berharga, surat-surat keputusan.
3. Menjalin koordinasi untuk dan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dengan pejabat dan instansi terkait lainnya.
4. Membimbing,membina dan mengembangkan karyawan bawahannya.
3. Direktur Pemasaran dan RENBANG a. Tugas Utama
Berikut ini adalah tugas utama dari Direktur Pemasaran dan Renbang: 1. Merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis dan operasional
bidang Pemasaran produk, perencanaan dan pengkajian. 2. Mengendalikan sistem persediaan hasil produk.
3. Mengembangkan dan membina hubungan baik dengan mitra bisnis serta mitra aliansi.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan tanggung jawab dari Direktur Pemasaran dan Renbang:
1. Menjalin koordinasi untuk dan atas tugas dan tanggung jawabnya dengan pejabat dan instansi terkait.
2. Menilai prestasi kerja Kepala Bagian yang merupakan bawahannya langsung, serta mengevaluasi hasil penilaian prestasi kerja Kepala urusan yang diajukan oleh Kepala Bagian bawahannya.
4. Direktur Keuangan a. Tugas Utama
Di bawah ini merupakan tugas utama Direktur Keuangan:
1. Merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis dan operasional bidang Akuntansi dan Pembiayaan sesuai dengan rencana.
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan penggunaan anggaran yang telah disediakan untuk Direktorat Keuangan.
3. Mewujudkan sistem informasi manajemen yang transparan dan akuntabel serta tepat waktu.
b. Tanggung Jawab
Adapun tanggung jawab dari Direktur Keuangan adalah :
1. Menilai prestasi kerja Kepala Bagian Akuntansi dan Teknologi Informasi, Kepala Bagian Pembiayaan, dan Kepala Bagian Pengadaan. 2. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi
informasi yang ter-integrasi berbasis Data Base.
5. Direktur SDM/UMUM a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama Direktur SDM/UMUM:
15
2. Mengkaji kelayakan usaha dan membina usaha kecil dan koperasi, serta menyalurkan dana PKBL, terutama di wilayah kerja/sekitar kebun-kebun PTP Nusantara II.
3. Melaksanakan dan mengevaluasi program peningkatan Quality of Life karyawan PTP Nusantara II.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan tanggung jawab dari Direktur SDM/UMUM: 1. Menandatangani Dokumen dan Surat-surat Berharga, surat lainnya
yang berhubungan dengan Bidang Sekretariat, Sumber Daya Manusia, Umum, Hukum dan Pertanahan.
2. Menilai prestasi kerja Manajer dan Kepala Unit bersama Direktur Produksi.
6. Kepala Bagian Sekretariat a. Tugas Utama
Berikut merupakan tugas utama dari kepala bagian Sekretariat:
1. Membuat Rencana Kerja Anggaran (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO) bagiannya.
2. Membuat jadwal dan Agenda Rapat.
3. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat Berita Acara/Risalah rapat serta proses pengesahannya.
b. Tanggung Jawab
Berikut merupakan tanggung jawab dari kepala bagian Sekretariat: 1. Menjaga kerahasiaan perusahaan.
2. Melaksanakan standar sistem manajemen yang berlaku.
3. Menyimpan dan mengamankan seluruh dokumen yang bersifat Penting dan Rahasia.
7. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern a. Tugas Utama
Dibawah ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Satuan Pengawasan Intern:
1. Mengusulkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO) bagiannya.
2. Mengajukan perubahan SE dan SI kepada Direkksi jika dianggap sudah tidak layak lagi untuk dilaksanakan.
3. Membuat laporan keapada Direktur Utama tentang pelaksanaan tugas bagian serta memberikan saran-saran perbaikan sistem dan prosedur. b. Tanggung Jawab
Berikut ini adalah tanggung jawab dari kepala bagian Satuan Pengawasan Intern:
17
2. Mempelajari peraturan dan perundangan-undangan yang dikeluarkan
pemerintah/instansi yang terkait untuk tujuan peningkatan efektifitas
pengawasan.
8. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian a. Tugas Utama
Adapun tugas utama dari kepala bagian Perencanaan dan Pengkajian
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana dan Strategi perusahaan jangka lima tahun
(RJP Lima Tahun).
2. Membuat profil perusahaan dan norma-norma kerja komoditi
PTP Nusantara II (persero).
3. Membuat laporan hasil pekerjaan Bagian Perencanaan dan Pengkajian
dan memeberikan informasi kepada Direksi.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan tanggung jawab dari kepala bagian Perencanaan
dan Pengkajian:
1. Melaksanakan standar sistem manajemen yang berlaku.
2. Menjamin kelancaran dan hasil kerja di bidangnya.
3. Menyimpan dan mengamankan seluruh dokumen yang bersifat Penting
9. Kepala Bagian Tanaman a. Tugas Utama
Berikut ini adalah tugas utama dari kepala bagian Tanaman:
1. Menyusun Rencana dan Strategi bidang Tanaman jangka lima tahun (RJP Lima Tahun).
2. Mengevaluasi RKAP/RKO bidang Tanaman Kelapa Sawit, Karet,Tebu dan Tembakau.
3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan/hasil-hasil kerja pemeliharaan dan bidang produksi Tanaman.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini adalah tanggung jawab dari kepala bagian Tanaman :
1. Membuat dan mengevaluasi Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) urusan Tanaman Tahunan dan Tanaman Semusim.
2. Membuat laporan kepada Direksi tentang pelaksanaan tugas bagian setia bulan serta memberikan saran-saran perbaikan sistem dan prosedur.
10.Kepala Bagian Pengembangan a. Tugas Utama
Berikut ini adalah tugas utama dari kepala bagian Pengembangan :
19
2. Mengevaluasi RKAP dan RKO bidang Pengembangan Usaha dan Areal,Wilayah Papua dan Kebun Barumun.
3. Melaksanakan tugas khusus yang berkaitan dengan Bagian Pengembangan yang diberikan oleh Direksi.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini adalah tanggung jawab dari kepala bagian Pengembangan, yaitu:
1. Membuat program kerja,mengendalikan Program Kerja dari Program Pengembangan Usaha, Perluasan areal dan usaha lainnya.
2. Melaksanakan standar sistem manajemen yang berlaku.
11.Kepala Bagian Pembiayaan a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Pembiayaan:
1. Meneliti, dan memproses permintaan PPAB, DPBB, Daftar Permintaan Uang (DPU) Distrik/Bagian/Kebun/Rumah Sakit/unit tanaman tahunan dan tanaman semusim.
2. Mengatur sumber dan penggunaan dana untuk operasional perusahaan yang berpedoman kepada RKAP Perusahaan.
3. Memberikan usul dan saran kepada Direksi tentang kondisi keuangan perusahaan.
b. Tanggung Jawab
1. Melaksanakan fungsi Budgeting Control baik untuk pengeluaran-pengeluaran investasi maupun eksploitasi.
2. Melaksanakan proses pembayaran sesuai prosedur yang berlaku.
12.Kepala Bagian Akuntansi a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Akuntansi: 1. Otorisasi Permintaan Pembayaran (PP).
2. Melaksanakan kegiatan administrasi aktiva dan investasi. 3. Membuat laporan administrasi hasil setiap bulannya. b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari kepala Akuntansi:
1. Mengawasi dan memerikasi semua dokumen transaksi aktiva, pasiva perusahaan beserta kelengkapannya.
2. Mengawasi pencatatan dan akurasi perhitungan angka-angka dalam dokumen transaksi.
13.Kepala Bagian Pengadaan a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Pengadaan :
21
2. Menyelenggarakan proses pengadaan barang dan jasa yang penyelenggaraannya sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari Kepala Pengadaan:
1. Melaporkan kepada Direksi mengenai realisasi Pelelangan yang telah dilaksanakan oleh Bagian Pengadaan setiap bulan.
2. Mengevalusi survey kepuasan pengguna barang/jasa dan pemasok.
14.Kepala Bagian Pemasaran a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian pemasaran: 1. Memonitor mutu komoditi/produk yang akan dipasarkan.
2. Merencanakan promosi dan mencari pasar yang menguntungkan perusahaan yang mengacu kepada peraturan yang berlaku.
3. Mencari terobosan untuk menciptakan pasar baru bagi komoditi perusahaan.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari Kepala Pemasaran :
15.Kepala Bagian SDM a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian SDM:
1. Menyusun dan mengevaluasi struktur organisasi perusahaan dan unit kerja serta job description .
2. Memonitor gaji, asuransi, sumbangan kemalangan antar PTPN. 3. Membuat administrasi pensiunan.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari kepala bagian SDM:
1. Mengawasi kinerja bagian SDM.
2. Memeriksa peralatan keselamatan kesehatan kerja (K3) di kebun/pabrik/unit.
16.Kepala Bagian UMUM a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian UMUM:
1. Melakukan usaha-usaha pemulihan terhadap pinjaman kurang lancar, diragukan dan macet.
2. Menyampaikan laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada Menteri BUMN.
b. Tanggung Jawab
23
1. Monitoring dan evaluasi kinerja Bagian Umum dan PKBL.
2. Mengevaluasi dan menyusun norma-norma kerja dalam bidang Investasi dan Eksploitasi di Bagian Umum.
17.Kepala Bagian Hukum Pertanahan a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Hukum Pertanahan: 1. Mengurus dan menyelesaikan permasalahan/kasus hukum yang terkait
dengan kepentingan perusahaan.
2. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang terkait dalam bidang Pertanahan/Keagrariaan.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari kepala bagian Hukum Pertanahan:
1. Menjamin kelancaran dan hasil kerja dibidangnya. 2. Melaksankan standar sistem manajemenn yang berlaku.
18.Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan Tanaman Semusim a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Teknik dan Pengolahan Tanaman Semusim:
1. Menyususn program kegiatan dan kebutuhan anggaran Bagian Teknik Pengolahan Tanmana Semusim.
2. Mengurus izin dan pemakaian ABT / APU.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari kepala bagian Teknik dan Pengolahan Tanaman Semusim:
1. Menjamin kelancaran dan hasil kerja dibidangnya. 2. Melaksanakan standar sistem manajemen yang berlaku.
19.Kepala Bagian Pengolahan Tanaman Tahunan a. Tugas Utama
Berikut ini merupakan tugas utama dari kepala bagian Pengolahan Tanaman Tahunan:
1. Memeriksa permintaan peralatan/bahan-bahan laboraturium dan bahan-bahan pembantu proses pengolahan yang diajukan melalui DPBB. 2. Memeriksa mutu air untuk kebutuhan pabrik.
b. Tanggung Jawab
Berikut ini merupakan yang termasuk dalam tanggung jawab dari kepala bagian Pengolahan Tanaman Tahunan:
1. Melaksanakan konsultasi teknis dengan Distrik/unit usaha. 2. Menjamin kelancaran dan hasil kerja urusannya.
D. Jaringan Usaha/Kegiatan
25
1. Grup unit usaha-I (Distrik Rayon Utara, Kebun Sei Musam, Kebun Sei Serdang, Kebun Air Tenang, Kebun Batang Serangan, Kebun Sawit Hulu Utara, Kebun Sawti Hulu Selatan, Kebun Sawit Seberang, Kebun Babalan, PKS Padang Tualang),
2. Grup unit usaha-II (Distrik Rayon Selatan, Kebun Melati, Kebun Tg Garbus-Pagar Marbau, Kebun Limau Mungkur, Kebun Patumbak, Kebun Bandar Klipa), 3. Grup unit usaha-III (SBU Tebu, Kebun Kwala Bingei, Kebun Kwala Madu,
Kebun Tanjung Jati, Kebun Tandem Hilir, Kebun Sei Semayang, PG. Kwala Madu, PG Sei Semayang, Kebun Tandem, Kebun Sampali, Kebun Bulu Cina, Kebun Klumpang),
4. Grup unit usaha-IV (SBU Tembakau, Kebun ARSO, Unit Bengkel Pusat, Balai Penelitian Tembakau Deli, Risbang Tebu, Unit Pendidikan dan Pelatihan), 5. Grup unit usaha-V (Distrik Rumah Sakit, RS GL. Tobing, Klinik Tembakau
Deli, RS. Bangkatan, RS. Tg. Selamat),
E. Kinerja Usaha Terkini
Berikut ini adalah kapasitas produksi PTP Nusantara II (Persero) Medan per tahunnya yaitu :
Komoditi Kelapa Sawit
CPO 406.291.780 kg
Inti Sawit 17.465.502 kg
RBD Olein 72.750 ton
Crude Stearin 20.370 ton Fatty Acids 2.910 ton
PKO 34.100 ton
PKM 42.219 ton
[image:35.595.201.448.165.450.2]
Komoditi Tembakau 21.041 ton
Tabel 2.2
Kapasitas Produksi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
F. Rencana Kerja
Rencana kerja merupakan prospek kedepan perusahaan dengan suatu perencanaan yang telah disusun secara akurat. Berikut ini adalah rencana kegiatan PTP. Nusantara II (Persero), yaitu:
1. Strategi Bisnis
27
2. Strategi Operasional
a. Meningkatkan nilai perusahaan dengan perluasan areal dan pengembangan industri hilir,
b. Menerapkan SOP (standard operations procedure) pemeliharaan, panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten,
c. Mengadakan peremajaan/replanting tanam secara teratur setiap tahun, d. Mengurangi/meniadakan kerugian dari usaha perkebunan teh,
e. Mengintensifkan lahan produktif,
f. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja,
g. Meningkatkan kemampulabaan dengan efisiensi di segala bidang 3. Strategi Produksi
Penanaman ulang/replanting: a. tahun 2009 = 8.019 ha, b. tahun 2010 = 6.188 ha. 4. Strategi Pemasaran
a. Melakukan analisis pasar secara rutin dan membuat laporan hasil analisis sebelum dilakukan penjualan CPO,
b. Menjaga konsistensi mutu dan mempertahankan ISO 9001 dan 14000. 5. Strategi Sumber Daya Manusia
b. Mendistribusikan SDM secara seimbang pada setiap bidang sesuai kebutuhan,
c. Memenuhi hak-hak normatif karyawan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan,
d. Memprogram peningkatan kualitas Organisasi Serikat Pekerja (SP). 6. Strategi Keuangan
a. Meningkatkan kesadaran biaya semua personil perusahaan, b. Peningkatan manajemen kas,
c. Peningkatan efektifitas pengendalian biaya melalui pengendalian biaya yang sudah ada.
7. Kemitraan memaksimalkan hubungan kemitraan dengan stakeholders.
29 BAB III
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN
Dalam bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan
pengawasan gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan
dengan teori yang didapatkan peneliti. Perbandingan antara teori yang didapat
dengan yang diperoleh dilapangan akan dibuat dalam bentuk topik penelitian.
Topik penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan
sistem pengawasan intern gaji dan upah pada perusahaan ini.
A. Pengertian Gaji dan Upah
Istilah gaji dan upah biasanya digunakan sebagai alat balas jasa atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Pada umumnya,
jumlah gaji ditetapkan secara bulanan sedangkan jumlah upah ditetapkan secara
harian ataupun mingguan. Pengertian gaji pada PT. Perkebunan Nusantara II
(Persero) Medan adalah merupakan sejumlah uang tunai yang dibayarkan kepada
seluruh karyawan yang telah melaksanan pekerjaan berdasarkan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan
Menurut Mulyadi (2001), Auditing, halaman: 120 pengertian gaji adalah “pembayaran dan penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tepat setiap bulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.
Menurut Hasibuan (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, halaman: 201 pengertian gaji adalah “balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya gaji akan tetap dibayar walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarka kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya”.
Berdasarkan perbandingan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa gaji merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada karyawan sebagai balas jasa kepada karyawan pada suatu periode tertentu. Pada PTP Nusantara II (Persero) pengertian gaji dan upah yang digunakan sudah cukup baik dan dapat mensejahterakan para karyawannya.
B. Unsur-unsur Gaji dan Upah
31
imbalan yang layak bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan, target dan kinerja kerja mereka. Penggajian dan pengupahan merupakan faktor yang penting karena mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang bekerja pada suatu perusahaan.
Unsur-unsur gaji dan upah yang terdapat pada PTP Nusantara II (Persero)
Medan adalah sebagai berikut:
1. Gaji pokok
Yaitu sejumlah uang yang diterima karyawan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan berdasarkan pangkat/golongan, jabatan dan masa kerja.
2. Lembur
Dalam perusahaan karyawan bekerja melebihi batas waktu kerja maksimal
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pengajuan lembur dilakukan di
masing-masing divisi/bagian dalam bentuk surat perintah kerja lembur.
Lembur dilakukan dengan ketentuan karyawan harus menandatangani daftar
hadir karyawan.
Rata-rata jumlah lembur di PTPN. II (persero) Medan adalah:
Jam 180 9 1.620 Lembur yang Karyawan Jumlah Lembur Kerja Jam n Keseluruha Jumlah
Dengan ketentuan bahwa jam kerja lembur tidak boleh lewat dari 180 jam
3. Premi
Yaitu imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang telah
termasuk dalam karyawan lembur yang bekerja melebihi jam serta target kerja
setiap hari kerja karyawan tersebut.
4. Bonus
Yaitu imbalan tambahan yang diberikan kepada seluruh karyawan karena
perusahaan memperoleh laba/keuntungan atau dengan kata lain perusahaan
mengalami bonafit pada tahun fiskal. Bonus biasanya diberikan pada per
tengahan tahun.
5. Cuti
Cuti adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan jika karyawan tersebut
tidak mengambil masa cuti yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cuti terdiri
dari 2 bentuk yaitu:
a. Cuti panjang : ditetapkan 100% x Upah
b. Cuti tahunan : ditetapkan 60% x Gaji pokok
6. Tunjangan
Tunjangan merupakan imbalan tambahan yang diberikan kepada karyawan
dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja serta untuk
mensejahterakan karyawan.
a. Tunjangan Pokok
Tunjangan pokok terdiri dari tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan dan
33
b. Tunjangan Jabatan
Tunjangan ini ditetapkan berdasarkan besarnya pangkat atau golongan dari
masing-masing karyawan. Berikut ini adalah penetapan tunjangan jabatan
pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan:
Golongan Skala Golongan I A I B I C I D II A II B II C II D
Sampai dengan 14 Sampai dengan 13 Sampai dengan 12 Sampai dengan 11 Sampai dengan 10 Sampai dengan 9 Sampai dengan 7 Sampai dengan 6
Tabel 3.1
Penetapan Tunjangan Jabatan pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan
c. Tunjangan Kesehatan
Adanya pemberian fasilitas kesehatan serta pemberian dana buat bantuan
rumah sakit (BPJS).
d. Tunjangan Keagamaan
Tunjangan ini diberikan pada saat mendekati hari keagamaan (tunjangan
e. Tunjangan Khusus
Tunjangan khusus ditetapkan melalui surat edaran Direksi, sesuai
golongan. Adapun yang termasuk dalam tunjangan khusus adalah sebagai
berikut:
1) Perumahan: Ditetapkan 25% x Gaji pokok karyawan,
2) Listrik : Ditetapkan 25% x Kompensasi Tunj. Sewa Rumah,
3) Air : Ditetapkan 15% x Kompensasi Tunj. Sewa Rumah,
4) Transport : Ditetapkan 35 % x Gaji pokok karyawan (khusus
karyawan kampus atau yang berada diperkotaan),
5) Catu Beras : Untuk pekerja
15 Kg x Rp 8.400,00 = Rp 126.000,00/bulan
Untuk istri
9 Kg x Rp 8.400,00 = Rp 75.600,00/bln
Untuk anak (maksimal 3 orang anak)
7,5 Kg x Rp 8.400,00 = Rp 63.000,00/bln
Harga rata-rata nilai catu beras dipergunakan untuk menghitung :
a) uang lembur,
b) uang pensiun pekerja yang pertama kali dipensiunkan,
c) uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja.
35
7. Potongan-potongan
Potongan adalah suatu nilai yang memotong jumlah gaji pokok + tunjangan,
lembur dan premi. Potongan digunakan karena adanya hutang-hutang
karyawan diperusahaan. Potongan dicantumkan guna mengetahui besarnya
jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada karyawan.
Berikut ini adalah jenis-jenis potongan: a. Iuran astek,
b. Iuran pensiun, c. PPh Pasal 21, d. Iuran koperasi, e. Iuran mtsi, f. IURAN spbun, g. Asuransi, h. Sewa rumah, i. Hutang lainnya.
Menurut Drs. Achmad S. Ruky, unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut:
a. Imbalan langsung terdiri dari: 1) upah/gaji pokok,
2) tunjangan tunai sebagai suplemen gaji dan upah yang diterima setiap bulan atau minggu,
4) bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja atau kinerja perusahaan,
5) insentif sebagai penghargaan untuk prestasi, 6) sejenis pembagian catu
b. Imbalan tidak langsung
1) fasilitas/kemudahan seperti transportasi, pemeliharaan, kesehatan, 2) bantuan dan santunan untuk musibah,
3) bantuan biaya pendidikan,
4) iuran jamsostek,
5) iuran dana pensiun,
6) premi asuransi.
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan, bahwa unsur-unsur
gaji dan upah yang terdapat pada PTP Nusantara IV (Persero) Medan telah
diterapkan dengan baik dan layak demi meningkatkan efektifitas kegiatan
operasional serta menigkatkan kesejahteraan karyawanya.
C. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah
Sistem pencatatan yang diterapkan oleh PTP. Nusantara IV (Persero)
Medan adalah Sistem Payroll, dimana data-data tentang gaji dan upah
dicatat dalam bentuk daftar gaji dan upah secara terperinci oleh para staf
37
upah dibayarkan kepada karyawan dengan sebaik-baiknya tanpa ada kesalahan
kelebihan dalam pemberian gaji dan upah.
Perhitungan terhadap gaji dan upah dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
kegiatan yang telah dikerjakannya. Berikut ini adalah perhitungan gaji dan upah
pada PTP Nusantara II (Persero) Medan adalah dalam bentuk daftar penghasilan
(untuk karyawan pelaksana golongan IIB/0) seperti berikut berikut:
a. Gaji Pokok 1.069.355
b. Tunjangan / Lembur & Premi
1) Nilai Catu 78.000
2) Khusus 219.000
3) Sewa Rumah 300.000
4) Transport 374.274
5) Pensiun + Jamsostek 72.827 6) Listrik & Air 120.000 7) Pemondokan 0
8) Cuti 0
9) Konsumsi 280.000
Jumlah Tunjangan 3.038.640
c. Jumlah Bruto 4.107.995
d. Potongan
1) Nilai Catu 0
2) Pensiun + Jamsostek 72.827 3) Iuran Astek 21.387 4) Iuran Pensiun 32.015 5) PPh Psl. 21 180.492 6) Koperasi Kopkar 0
7) Koperasi Tenera 1.518.300 8) Koperasi Serba Usaha 0
9) Biaya Berobat 0
10) Biaya Kaca Mata 0
11) Iuran MTSI 0
12) Iuran STM 0
13) Iuran SPBUN 12.000 14) Assuransi 0
15) Sewa Rumah 300.000 16) BNI / Agro 0
17) Hutang Lainnya 0
Jumlah Potongan 2.137.021
39
D. Sistem Pembayaran Gaji dan Upah
Untuk penyerahan gaji dan upah, PTP. Nusantara II (Persero) Medan menerapkan adanya Remisi dan penyerahannya dilakukan dengan transfer ke rekening karyawan di bank yang bekerja sama denga PTPN II dalam hal ini yaitu Bank BRI. Remisi yang terdapat PTP. Nusantara II (Persero) Medan dilakukan 1 kali dalam sebulan. Hal ini dilakukan untuk membayar gaji dan upah karyawan untuk bulan yang lalu dengan catatan dilakukan tutup buku setiap akhir bulan. Adapun remisi yang diterapkan di PTP. Nusantara II (Persero) Medan adalah remisi 100 %: sering disebut dengan remisi besar yang biasanya pelaksanaannya pada awal bulan. Cara menghitung remisi ini adalah 100% x Gaji pokok karyawan + Total Tunjangan - Potongan.
Prosedur penggajian pada PTPN II (Persero): 1. Menyusun daftar hadir karyawan
Daftar hadir karyawan berisikan absensi kehadiran karyawan, jam masuk kerja dan jam keluar kerja karyawan,
2. Menyiapkan daftar gaji dan upah
Daftar gaji dibuat untuk mengetahui gaji pokok, jumlah tunjangan, upah lembur, serta tunjangan lainnya,
Slip gaji dibuat berisikan jumlah gaji dan upah bersih yang dibayarkan kepada karyawan. Slip gaji ini digunakan sebagai bukti penyerahan gaji dan upah kepada karyawan,
4. Rekening karyawan
Rekening karyawan dibank digunakan sebagai alat bukti pentransferan gaji dan upah dilakukan.
Menurut James A. Hall pelaksanaan pembayaran gaji dan upah adalah :
1. Menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran kotor, pengurangan, pembayaran lembur, pembayaran bersih,
2. Memasukkan daftar gaji kedalam catatan pembayaran gaji pegawai, 3. Menyiapkan cek pembayaran,
4. Mengirimkan cek pembayaran ke bagian pengeluaran kas dan satu salinan daftar gaji kebagian utang dagang,
5. Menyiapkan time card, salinan daftar gaji.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa pembayaran gaji dan upah pada PTP Nusantara II (Persero) dilakukan dengan baik dan dengan cara yang singkat. Hal ini dikarenakan adanya rekening karyawan di Bank yang mempermudah proses pembayaran gaji dan upah.
E. Pengawasan Intern Gaji dan Upah
41
usaha guna mendapatkan kepastian yang layak bahwa transaksi gaji da upah telah dilaksanakan. Ada dua pengertian pengawasan intern, yaitu :
1. Dalam arti luas
Pengawasan tidak hanya meliputi pemeriksaan tahap akhir pimpinan, tetapi meliputi semua bagian yang berwewenang untuk mengadakan pemeriksaan,
2. Dalam arti sempit
Pengawasan intern merupakan pengecekkan/pemeriksaan jumlah angka yang tertera dalam daftar pemeriksaan masalah.
Pengawasan terhadap gaji dan upah yang dilakukan oleh PTP. Nusantara II (Persero) Medan adalah mulai dari pembuatan daftar gaji dan upah, pemeriksaan, serta mengoreksi daftar gaji dan upah, penanda tanganan hingga penyerahan gaji dan upah kepada karyawan. Pengawasan dilakukan guna menghindari adanya jumlah gaji yang lebih yang dapat merugikan perusahaan.
Melibatkan Struktur Organisasi
kepada karyawan. Setelah data tersebut diperbaiki dan telah benar langsung diparaf oleh Asisten Urusan kemudian setelah diparaf, dikoreksi oleh Kepala Pusat dan telah benar maka akan diparaf oleh Kepala Urusan dan diajukan kepada kepala bagian setelah diperiksa dikoreksi dan ternyata benar jumlahnya, maka kepala bagian akan memparaf daftar gaji tersebut lalu diserahkan kepada dewan direksi untuk disetujui dan diparaf, setelah itu diserahkan ke bagian keuangan untuk dilaporkan ke bank untuk ditransfer ke masing-masing rekening karyawan atau diserahkan langsung kepada karyawan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001) pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personel lainnya yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan.
Menurut Harahap (2001) pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek ketelitian dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisien dan mengajak untuk mentaati kebijakan perusahaan.
43
F. Tujuan Pengawasan Intern Gaji dan Upah
Dari uraian pengertian pengawasan intern, dapat disimpulkan bahwa pengawasan intern itu merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan. Tujuan dari pengawasan intern tesebut adalah :
1. melindungi kekayaan perusahaan,
2. menjamin ketelitian dan reabilitas data akuntansi, 3. menjamin tercapainya efisiensi kerja,
4. menjamin dipatuhinya kebijaksanaan dan peraturan yang telah digariskan. Menurut Nugroho Widjajanto (2001) tujuan pengawasan intern adalah: 1. mengamankan aktiva perusahaan,
2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,
3. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.
Menurut Mulyadi (2002) tujuan pengawasan intern terdiri dari 3 golongan, yaitu: 1. keandalan informasi keuangan,
2. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, 3. efektifitas dan efisiensi operasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dilakukannya pengawasan intern adalah:
1. menjamin keamanan harta perusahaan, dengan mengawasi kelebihan pembayaran gaji dan upah karyawan,
G. Penerapan Sistem Pengawasan Intern
Pada dasarnya suatu sistem pengawasan intern yang baik tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan langsung dengan bagian akuntansi dan keuangan. Sistem pengawasan intern meliputi pengawasan anggaran, analisis statistik, suatu staf pemeriksaan intern, penyelidikan waktu. Sistem pengawasan intern dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Pengawasan manajerial
Meliputi struktur organisasi dan semua metode, ukuran dan prosedur terutama yang menyangkut efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen perusahaan dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan masalah keuangan melainkan berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang mengarah dikeluarkannya otorisasi pimpinan terhadap transaksi-transaksi, 2. Pengawasan akuntansi
Meliputi struktur organisasi dan semua prosedur dan catatan yang berhubungan langsung dengan pengamanan harta dan dapat dipercayainya catatan keuangan, dan karenanya hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga memberikan jaminan yang memadai bahwa :
a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi pimpinan baik
otorisasi yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus,
b. Transaksi dicatat seperlunya, sehingga memungkinkan penyusunan
45
Sistem pengawasan intern gaji dan upah yang dilakukan PT. Perkebunan
Nusantara II (Persero) Medan sudah sesuai dengan teori yang Peneliti sajikan dan
sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan perusahaan sudah efektif.
Untuk menunjukkan efektif pengawasan intern gaji dan upah dinilai dengan
menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 16 pertanyaan, jawaban untuk setiap
item berikhtisar dari 1 sampai 5, dengan penilaian Sangat Tidak Setuju (STS)
sampai dengan Sangat Setuju (SS).
Berdasarkan tabulasi TS – SS bernilai 67, oleh karena itu penerapan sistem
pengawasan intern gaji dan upah menurut kategorinya adalah efektif.
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju = 1
TS = Tidak Setuju = 2
R = Ragu-ragu = 3
S = Setuju = 4
SS = Sangat Setuju = 5
Hasil Pertihungan Jawaban :
X Y Z
2 1 2
3 2 6
4 6 24
5 7 35
Keterangan :
X = nilai (score) Y = jumlah jawaban Z = total nilai X x Y
Interval =
n
i) (n X
Xmax min
= 12
5 4 16 80
Kategori Penilaian :
STE (Sangat Tidak Efektif) = 16 – 28 TE (Tidak Efektif) = 29 - 41 CE (Cukup Efektif) = 42 - 54 E (Efektif) = 45 - 67 SE (Sangat Efektif) = 68 - 80
47 BAB IV
KESIMPULAN SAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah memaparkan uraian tugas diatas, berdasarkan penjelasan uraian tugas tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut: 1. Pengawasan intern gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Medan telah efektif. hal ini dapat dilihat dari hasil tabulasi data yang menunjukkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) memperoleh nilai 67 dari 16 pertanyaan yang termasuk dalam kategori efektif,
2. Pengawasan terhadap gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan dilaksanakan oleh Bagian Satuan Pengawas Intern dan dilakukan oleh pihak pelaksana penggajian saja yaitu pada bagian SDM,
3. Unsur-unsur gaji dan upah telah terpenuhi dengan baik dengan adanya pemberian tunjangan-tunjangan, bonus, upah lembur, serta fasilitas lainnya, 4. Sistem dan prosedur pencatatan gaji dan upah telah dilakukan dengan
sebaik- baiknya dengan menggunakan sistem Payroll, serta sistem penyerahan gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan dilakukan dengan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan.
Adapun saran yang diberikan penulis pada tugas akhir ini sebagai masukan bagi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Medan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah yang efektif harus selalu ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan dan agar pelaksanaan penggajian tidak terlambat,
2. Seharusnya dalam pelaksanaan pengawasan intern pihak-pihak yang terlibat didalamnya adalah pihak-pihak yang berkompeten atau yang lebih tahu mengenai masalah pengawasan intern yaitu satuan pengawasan intern,
3. Sebaiknya pemberian unsur-unsur gaji dan upah harus tetap dipertahankan karena dengan dipenuhinya unsur-unsur gaji dan upah, maka karyawan dapat termotifasi untuk bekerja dan mencapai target kerja serta kesejahteraan karyawan terjamin,
49
DAFTAR PUSTAKA
Hall James A, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Jilid I, Penerbit Salemba Empat, 2001, Jakarta
Harahap, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Penerbit Pustaka Quantum, 2001, Jakarta
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara, 2003, Jakarta
Mulyadi, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, 2002, Jakarta
_______, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2001, Jakarta
Ruky, Achmad S, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Penerbit Gramedia, 2001, Jakarta