• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Sistem Manunggal Satu Atap Medan Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Sistem Manunggal Satu Atap Medan Selatan"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN

PUBLIK PADA KANTOR SISTEM ADMINISTRASI

MANUNGGAL SATU ATAP

MEDAN SELATAN

OLEH

DWILOLA PATRICIA

112103108

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : DWILOLA PATRICIA

NIM : 112103108

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR SISTEM

ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP

MEDAN SELATAN

Tanggal : Juli 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

( Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM ) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juli 2014 DEKAN

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : DWILOLA PATRICIA

NIM : 112103108

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR SISTEM

ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP

MEDAN SELATAN

Medan, Juli 2014

Menyetujui

Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan sebaik mungkin.Shalawat beriring salam penulis

persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para ahlul

bait,yang senantiasa menjadi tauladan bagi setiap umat manusia.Semoga kita

mendapat syafa’atnya di yaumil akhir kelak.Amin ya rabbalalamin

Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Kepuasan Konsumen Terhadap

Kualitas Pelayanan Publik Pada Kantor Sistem Manunggal Satu Atap Medan

Selatan” Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan

masyarakat dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT

Medan Selatan serta untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap pelayanan

yang diberikan oleh petugas tersebut.Tugas Akhir ini juga disusun sebagai syarat

untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Kesekretariatan

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan baik itu dari permasalahan penulisan redaksi maupun dari

substansi penulisan skripsi sendiri.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan tugas ini selanjutnya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan

(5)

1. Bapak Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc. CTM, Sp.Ak selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE,Macc,Ak selaku Pembantu Dekan I

Bagian Pendidikan.

4. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Prodi

Diploma III Kesekretariatan, yang juga berperan sebagai orang tua bagi

anak didiknya,terimakasih ibu buat bimbingan dan nasihat yang sangat

membangun,terimakasih untuk arahan yang telah ibu berikan kepada kami

khususnya penulis.

5. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, MSi selaku Pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis khususnya menganai laporan

Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, atas doa dan ilmu

pengetahuan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

7. Ibunda penulis Nirwana Munthe,Uda Birin, Uda Rina, Uda Ratna,

Panguda Birin, Panguda Rina, yang telah memberikan dukungan moril

maupun materil serta kasih sayang dan doa yang selalu dipanjatkan untuk

penulis.

8. Galih, Rina, Aing, Gledis, Naldi, Syobirin selaku abang, kakak, dan adik

sepupu penulis yang telah memberikan semangat dan doa agar Tugas

(6)

9. Atika,Amel,Widia,Zuhaila (Julek), selaku sahabat penulis yang telah

memberikan dukungan menjadi keluarga bagi penulis dan membantu

dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

10.Bapak M.Faisal Hasrimy, AP, MAP selaku Kepala UPT DISPEMDA

PROVSU Medan Selatan,serata seluruh staf Pegawai SAMSAT Medan

Selatan yang telah membantu penulis dalam melakasanakan penelitian dan

pengumpulan data.

Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak ,dapat disebutkan

satu persatu,penulis sangat mengucapkan terimakasih atas dukungan dan

doa yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir

in.Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan seluruh pihak yang membutuhkannya.

Medan, Juli 2014

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 6

F. Sistimatika Penulisan ... 7

BAB II PROFIL INSTANSI ... 9

A. Sejarah Singkat UPT SAMSAT Medan Selatan ... 9

B. Struktur Organisasi UPT SAMSAT Medan Selatan ... 18

C. Uraian Tugas dan Fungsi ... 20

(8)

BAB III PEMABAHASAN ` ... 33

A. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 33

B. Pengertian Kualitas ... 37

C. Pelayanan Publik ... 39

D. Metodologi Penelitian ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 67

(9)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

TABEL 1.1 Laporan Jadwal Kegiatan Penelitian 6 TABEL 2.2 Inovasi Peningkatan Pelayanan SAMSAT UPT

Medan Selatan 31

TABEL 1.3 Penilaian responden terhadap tingkat pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan Selatan yang

sudah baik dan tidak bertele-tele 45

TABEL 2.3 Tingkat kepentingan responden terhadap pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan Selatan yang

Sudah baik dan tidak bertele-tele 45

TABEL 3.3 Penilaian responden terhadap kinerja petugas dalam memberi pelayanan mendengarkan,dan

memerlukan waktu yang singkat dalam

menyelesaikan transaksi 46

TABEL 3.4 Tingkat kepentingan responden terhadap dalam memberi pelayanan mendengarkan,dan

memerlukan waktu yang singkat dalam

menyelesaikan transaksi 46

TABEL 3.5 Penilaian responden terhadap penetapan prosedur biaya yang jelas oleh kantor SAMSAT Medan

Selasatan 47 TABEL 3.6 Tingkat kepentingan pelanggan terhadap penetapan

prosedur biaya yang jelas oleh kantor SAMSAT

Medan Selasatan 47

TABEL 3.7 penilaian responden terhadap penetapan biaya resmi yang ditetapkan SAMSAT dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor sudah sewajarnya dan

tidak terlampau tinggi 48

TABEL 3.8 tingkat kepentingan pelanggan terhadap biaya resmi yang ditetapkan oleh kantor SAMSAT Medan Selatan Dalam Pengurusan Pajak

Kendaraan Bermotor Sudah Sewajarnya dan tidak

terlampau tinggi 48

TABEL 3.9 Penilaian responden terhadap kinerja petugas pelayanan publik dikantor SAMSAT Medan

Selatan sudah bekerja secara profesinal 49

TABEL 3.10 Tingkat kepentingan konsumen terhadap kinerja petugas pelayanan publik dikantor SAMSAT

Medan Selatan sudah bekerja secara profesinal 49

TABEL 3.11 penilaian responden terhadap tanggung jawab pada pekerjaan petugas pelayanan publik pada Kantor

SAMSAT Medan Selatan 50

TABEL 3.12 tingkat kepentingan responden terhadap tanggung

(10)

Kantor SAMSAT pada tabel

TABEL 3.13 kinerja petugas pelayanan publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan yang mengetahui cara

yang baik dalam bertransaksi 51

TABEL 3.14 Tingkat kepentingan terhadap kinerja petugas pelayanan publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan yang mengetahui cara yang baik dalam

bertransaksi 51 TABEL 3.15 menilai kinerja petugas dalam memberikan

pelayanan yang sangat cepat,memberikan solusi

atas apa yang dibutuhkan 52

TABEL 3.16 Tingkat kepentingan responden terhadap kinerja petugas dalam memberikan pelayanan yang sangat cepat,memberikan solusi atas apa yang dibutuhkan

konsumen 52 TABEL 3.17 penilaiannya terhadap pengetahuan konsumen

dalam memperoleh kejelasan informasi terlebih

dahulu tentang mekanisme pengurusan STNKB 53

TABEL 3.18 Tingkat kepentingan konsumen dalam memperoleh kejelasan informasi terlebih dahulu tentang

mekanisme pengurusan STNKB 53

TABEL 3.19 kinerja petugas pelayanan publik pada Kantor SAMSAT Medan Selatan bekerja secara sopan dan

ramah 54

TABEL 3.20 tingkatan kepentingan responden terhadap kinerja petugas pelayanan publik pada Kantor SAMSAT

Medan Selatan bekerja secara sopan dan ramah 54

TABEL 3.21 Penilaian responden terhadap waktu penyelesaian yang

ditetapkan saat pengajuan permohonan sampai dengan penerbitan atau penyerahan stnk sudah selayaknya sesuai dengan peraturan

55

TABEL 3.22 Tingkat kepentingan konsumen terhadap waktu penyelesaian yang ditetapkan saat pengajuan permohonan sampai dengan penerbitan atau penyerahan stnk sudah selayaknya sesuai dengan peraturan

55

TABEL 3.23 Penilaian Responden Terhadap Lingkungan Kantor SAMSAT Medan Selatan yang Aman dan Nyaman Serta Dapat Mempercepat Proses Pelayanan

56

TABEL 3.24 Tingkat Kepentingan Konsumen Terhadap

Lingkunga Kantor SAMSAT Medan Selatan yang Aman dan Nyaman Serta Dapat Mempercepat Proses Pelayanan

(11)

TABEL 3.25 Penilaian Responden Terhadap Keamanan dan Perlindungan Hukum Dari Instansi Yang Terkait Mengenai Penggunaan STNK Yang Akan Diurus

57

TABEL 3.26 Tingkat Kepentingan Konsumen Terhadap

Keamanan dan Perlindungan Hukum Dari Instansi Yang Terkait Mengenai Penggunaan STNK Yang Akan Diurus

57

TABEL 3.27 penilaian responden mengenai ketersediaan fasilitas di Kantor SAMSAT Medan Selatan

58

TABEL 3.28 penilaian tingkat kepentingan atas ketersediaan fasilitas dikantor SAMSAT Medan Selatan yang telah memadai

58

TABEL 3.29 Penilaian Responden Terhadap Ketersediaan Fasilitas Dikantor SAMSAT Medan Selatan Bisa Mempercepat

59

TABEL 3.30 Tingkat Kepentingan Konsumen Terhadap

Ketersediaan Fasilitas Dikantor SAMSAT Medan Selatan Bisa Mempercepat Dan Memperlancar Pelayanan

59

(12)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

GAMBAR 2.1 Struktur Organisasi SAMASAT Medan Selatan 19

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam negara,organisasi pemerintah adalah organisasi yang paling

tinggi yang fungsi utamanya mengatur,memerintah,menyediakan fasilitas,serta

memberi pelayanan kepada masyarakat dan pelayanan tersebut ditafsirkan dengan

arti yang seluas-luasnya.Sebagaimana layaknya organisasi,maka organisasi

pemerintah yang memberikan pelayanan memiliki tujuan-tujuan tertentu.Tujuan

organisasi berfungsi menjadi pedoman yang akan dipergunakan oleh anggota

organisasi atau kalangan luar organisasi untuk menilai keberhasilan organisasi

tersebut,Setiap organisasi pemeritah memiliki variasi pelayanan yang

diberikan,disesuaikan dengan tugas dan fungsi organisasi tersebut.Tugas dan

fungsi ini diberikan langsung dari pemerintah,tentunya ditujukan untuk

kepentingan masyarakat banyak.Organisasi pemerintah ini juga dapat diartikan

sebagai lembaga negara,mulai dari lembaga tinggi negara sampai semua

pelaksana yang ada didalamnya,dari tingkat daerah sampai dengan tingkat

pusat.Pelayanan yang diberikan oleh organisasi pemerintah ini disebut sabagai

pelayanan publik,yaitu pelayan yang diberikan kepada kebutuhan masyarakat

umum.

Pelayanan publik ini merupakan isu yang sangat sering menjadi

(14)

memperoleh pelayanan.Pelayanan publik diharapkan dapat memudahakan

masyarakat untuk mendapat setiap fasilitas jasa dan non jasa yang disiapkan

pemerintah kepada seluruh masyarakat.

Pelayanan publik (public service) adalah suatu pelayanan atau pemberian

terhadap masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum,baik jasa

maupun non jasa yang dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini disebut

sebagai suatu pemerintahan.Dalam pemerintahan pihak yang memeberikan

pelayanan adalah aparatur pemerintah beserta segenap kelengkapan

lembaganya.Pelayanan menurut keputusan Mentri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara No.81 tahun 1993 disebut dengan pelayanan umum yang

menjelaskan mengenai :

1. Pola pelayanan fungsional,yaitu pola pelayanan yang diberikan oleh suatu

instansi pemerintah sesuai dengan tugas,fungsi,dan wewenang.

2. Pola pelayanan satu pintu,yaitu pola pelayanan yang diberikan secara

tunggal oleh suatu instansi pemerintah terkait lainnya

3. Pola pelayanan satu atap,yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara

terpadu pada suatu tempat/lokasi oleh beberapa instansi pemerintah sesuai

dengan kewenangan masing-masing.

4. Pola pelayanan secara terpusat,yaitu pola pelayanan publik yang oleh

suatu instansi pemerintah lainnya yang terkait bidang pelayanan

(15)

Pelayanan masyarakat merupakan pelayanan yang dilakukan kepada

seluruh masyarakat tanpa terkecualai,jadi berbeda dengan pelayanan privat

dilakukan dalam suatu organisasi atau institusi privat kepada kelompok tertentu

saja (Moenir,1998:2) memberikan batasan umum sebagai kegiatan yang dilakukan

oleh seorang atau sekelompok orang dengan langkah usaha memenuhi

kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Aparat pemerintah selaku abdi masyarakat mempunyai kewajiban untuk

memeberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.Oleh karena itu,untuk

terciptanya hubungan yang baik antara aparat pemerintahan dan masyarakat,maka

dibutuhkan kerjasama yang baik pula diantara keduanya. Dengan demikian

apabila pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar,maka masyarakat akan

berpandangan dan puas terhadap tugas dari para aparat pemerintahan.Sebab

dengan pelayanan yang efektif dan efisien maka akan berdampak kepada

kepuasan dari pelanggan yang menggunakan jasa instansi tersebut,sehingga

kinerja dari aparat atau pegawai dapat dinilai positif oleh masyarakat,dan

selanjutnya masyarakat akan merasa senang apabila berurusan dengan instansi

tersebut,baik dalam pelayanan apapun,karena mereka merasa puas atas pelayanan

yang diberikan oleh pihak instansi pelayanan publik tersebut.

Oliver (2001) mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan

harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja

(16)

sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas

harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari

kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media.

Kantor SAMSAT Medan Selatan merupakan salah satu organisasi

pemerintah atau lembaga negara yang dibentuk untuk memberikan pelayanan

terhadap masyarakat luas.Dalam pelayanannya organisasi ini melaksanakan

pelayanan dengan sistem administrasi yang dilakukan secara terpadu dalam hal

pengurusan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNKB),Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (TNKB),Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB),Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu

Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang pelaksanaannya lebih bersifat teknis administratif

oleh beberapa unsur instansi dalam satu kantor dan satu sistem yang bertujuan

untuk meningkatakan pelayanan kepada masyarakat.

Kepuasan konsumen terhadap pelayanan di Kantor SAMSAT Medan

Selatan beragam,tetapi secara umum dapat dilihat ketidaknyamanan masyarakat

terhadap pelayanan tersebut.Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang

masih menggunakan jasa calo dan makelar karena menurut mereka membutuhkan

waktu yang lama dan alur yang berbelit-belit.Berdasarkan uraian diatas,penulis

tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai “KEPUASAN KONSUMEN

(17)

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas,maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar

materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai

dengan kebutuhan yang diharapkan.Adapun rumusan masalah yang dapat diambil

sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan yaitu “Bagaimana Kepuasan

Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Di Kator SAMSAT Medan

Selatan?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut “Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap

kualitas pelayanan publik pada Kantor SAMSAT Medan Selatan”.

D. Manfaat Penelitian

Penulisan laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat diantaranya :

1. Bagi penulis,dapat mempraktekkan dan mengimplementasikan ilmu yang

telah dipelajari dibangku perkuliahan dan juga dapat mengembangkan

wawasan dibidang Menajemen Sumber Daya Manusia.

2. Bagi pihak perusahaan,memberikan bahan masukan yang positif berupa

(18)
(19)

Keterangan:

Pada tahap penyusunan Tugas Akhir,dimulai dari pencarian buku-buku

referensi mengenai sistem informasi.Kemudian pada tahap pengumpulan data

dilakukan dengan metode penelitian (riset) di Kantor Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan.Kegiatan penelitian

dilaksanakan sejak tanggal 11 Juni s/d 20 Juni 2014.Setelah semua informasi

dikumpulkan,penulis kemudian melakukan penyusunan Tugas Akhir.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami lapoaikanran Tugas Akhir

ini,maka Tugas Akhir ini diuraikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan (sekaligus menjadi

alasan pemilihan judul),perumusan masalah,tujuan penulisan,manfaat

penulisan,dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini,dijelaskan mengenai sejarah ringkas Kantor Sistem Administrasi

manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan ,struktur organisasi dan Job

(20)

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini,dijelaskan tentang kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan

publik pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)

Medan Selatan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini,dijelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang

dilakukan di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)

Medan Selatan,dan saran Penulis pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal

Satu Atap.(SAMSAT) Medan Selatan,serta Daftar Pustaka yang mencantumkan

(21)

BAB II

PROFIL KANTOR SAMSAT UPT MEDAN SELATAN DINAS

PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

1) Sejarah Singkat

1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor : 3

Tahun 2001 tentang organisasi Dinas – Dinas Provinsi Sumatera Utara, pada

Pasal 31 disebutkan bahwa kedudukan Dinas Pendapatan adalah :

1. Dinas Pendapatan Provinsi adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi

yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

2. Dinas Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian

kewenangan Pemerintah Provinsi dan Tugas Dekonsentrasi dibidang

Pendapatan.

Dalam Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 060.254.K Tahun

2002 tentang Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan serta

organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan

Provinsi menyebutkan bahwa Tugas Pokok Dinas Pendapatan Provinsi

Sumatera Utara adalah membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas

(22)

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Pendapatan Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi :

a). Penyiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan dan standar

pelaksanaan kewenangan Daerah/Kabupaten/Kota serta Standar

pelaksanaan tugas-tugas dibidang Pendapatan Daerah.

b). Penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait,

pembinaan, pengendalian Teknis dan evaluasi penggalian potensi,

pemberdayaan potensi, pemungutan Sumber Pendapatan Daerah,

sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c). Penyusunan dan pelaksanaan rencana jangka panjang menengah

dan tahunan dibidang pendapatan daerah, sesuai kebijakan,

ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur dan Sekretaris

Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e). Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur kepada

Sekretaris Daerah sesuai standar yang ditetapkan.

Dalam upaya keberhasilan pelaksanaan tugas dibidang Pendapatan

Daerah dengan mempedomani Undang-undang No. 34 Tahun 2000, PP No. 65

Tahun 2001 tentang Pendapatan Provinsi Sumatera Utara telah menyusun dan

merumuskan pokok-pokok kebijakan berupa program kegiatan pengelolaan

penerimaan dan pengembangan sumber daya pendapatan daerah. Hal ini

dicantumkan dalam PERDA Provinsi Sumatera Utara No. 6 Tahun 2001

(23)

Utara dan Perda No. 7 Tahun 2001 tentang Rencana Strategis (RENSTRA)

Provinsi Sumatera Utara.

Tentang Implementasi otonomi daerah yang cukup kompleks

mengharuskan daerah harus berbenah diri agar target-target yang dapat

membutuhkan pengelolaan yang optimal baik dari segi pelayanan terhadap

objek-objek pajak maupun dalam hal alokasi pemanfaatannya. Dalam

penanganan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB), yang dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000

tentang Pajak dan Retribusi Daerah merupakan pajak provinsi.

Transformasi organisasi untuk dapat memberikan pelayanan kepada

masyarakat juga untuk mewujudkan manajemen yang professional untuk

mengantisipasi perubahan lingkungan yang begitu cepat, membutuhkan sikap

dasar yang sesuai dengan rencana strategis Dinas Pendapatan yaitu sebagai

berikut:

1. Kemampuan dan kecerdasan serta profesionalisme dalam pemberdayaan

organisasi.

2. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan saling menghargai.

3. Menyederhanakan proses pelayanan administrasi Pajak Kendaraan

Bermotor dan Biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

Adapun Visi dan Misi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

(24)

Visi : Menjadi Dinas Pendapatan Daerah yang Profesional dan Berkualitas

dalam Pemberdayaan Potensi Daerah Menuju Otonomi Daerah yang

Maju dan Mandiri

Misi : 1. Meningkatkan Kemandirian Daerah Dalam Pembiayaan

Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Dan Pembangun

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan yang Profesional.

Untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai dimana tersebut

diatas Kepala Dinas dibantu oleh :

a. Sekretaris, dibantu oleh:

1) Sub Bagian Umum

2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Program

b. Bidang Pengembangan dan Pengendalian dibantu oleh:

1) Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah

2) Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah

3) Seksi Hukum dan Publikasi

c. Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

(PKB-KAA), dibantu oleh:

1) Seksi Teknis PKB-KAA

2) Seksi Keberatan dan Sengketa PKB-KAA

3) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

(25)

1) Seksi Teknis Perpajakan

2) Seksi Keberatan dan Sengketa

3) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

e. Bidang Retribusi dan Pendapatan lainnya, dibantu oleh :

1) Seksi Retribusi

2) Seksi Pendapatan Lainnya

3) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

f. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas, dibantu oleh:

1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Sub Teknis PKB-KAA

3) Seksi Pendapatan dan Pajak Lainnya

g. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Informasi Pendapatan Daerah

1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Seksi Pengelolahan Data Pendapatan Daerah

3) Seksi Informasi dan Manajemen Pendapatan Daerah

h. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluhan Pendapatan Daerah

1) Sub Bagian Tata Usaha

2) Seksi Penyuluhan Pendapatan Daerah

3) Seksi Keterbukaan Informasi Publik

4) Kelompok Jabatan Fungsional

(26)

Kantor SAMSAT Medan Selatan berdiri pada tanggal 15 Juni 1987.

Kantor SAMSAT Medan Selatan merupakan salah satu unit pelayanan teknis

dari 3 (tiga) instansi inti didalamnya, yaitu: Dinas Pendapatan Provinsi

Sumatera Utara, POLRI, dan Jasa Raharja, yang melayani masyarakat yang

akan membayar atau melunasi kewajibannya membayar pajak kendaraan

bermotor. Sedangkan Bank SUMUT sebagai perpanjangan tangan Dispendasu

dalam membantu pemungutan pajak dan Bank BRI sebagai perpanjangan

tangan POLRI dalam menerima pembayaran PNBP (Penerimaan Negara

Bukan Pajak) seperti STNK, TNKB dan BPKB.

Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna

menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai salah satu sumber penerimaan

negara perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada

masyarakat. Kepolisian Negara Republik Indonesia telah memiliki jenis dan

tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara

Republik Indonesia. Namun, dengan adanya jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang baru dan perubahan tarif, perlu mengatur kembali jenis dan tarif

atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian

Negara Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah.

Dalam rangka pengembangan dan pemekaran organisasi untuk

(27)

saat ini telah dibentuk sebanyak 32 kantor cabang yang terkait dengan kantor

bersama UPTD/SAMSAT didaerah (kabupaten/kota), yaitu:

1) UPTD/SAMSAT Medan Utara.

2) UPTD/SAMSAT Medan Selatan.

3) UPTD/SAMSAT Binjai.

4) UPTD/SAMSAT Stabat.

5) UPTD/SAMSAT Lubuk Pakam.

6) UPTD/SAMSAT Tebing Tinggi.

7) UPTD/SAMSAT Kabanjahe.

8) UPTD/SAMSAT Sidikalang.

9) UPTD/Kisaran.

10) UPTD/SAMSAT Rantau Prapat.

11) UPTD/SAMSAT Pematang Siantar.

12) UPTD/SAMSAT Balige.

13) UPTD/SAMSAT Nias.

14) UPTD/SAMSAT Sibolga.

15) UPTD/SAMSAT Padang Sidempuan.

16) UPTD/SAMS AT Panyabungan.

17) UPTD/SAMSAT Tarutung.

18) UPTD/SAMSAT Tanjung Balai.

19) Pangkalan Brandan.

20) Kota Pinang.

(28)

22) Serdang Berdagai.

23) Aek Kanopan.

24) Barus.

25) Natal.

26) Gunung Tua.

27) Perdagangan.

28) Pangururan.

29) Salak.

30) Teluk Dalam.

31) Dolok Sanggul.

32) Lima Puluh.

Pedoman dalam pelaksanaan sistem administrasi manunggal satu atap

adalah didasarkan pada surat keputusan bersama menteri pertahanan

keamanan/panglima angkatan bersenjata, menteri keuangan, dan menteri

dalam negeri nomor: Pol. KEP/13/XII/76.KEP.1693/MK/IV/12/1976, dan

nomor 311 tahun 1976 tentang peningkatan kerjasama antara pemerintah

daerah tingkat I (Provinsi), komando kepolisian, aparat departemen keuangan

dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan

pendapatan daerah khususnya mengenai pajak-pajak kendaraan bermotor,

tertanggal 28 Desember 1976:

1) Dalam rangka pelayanan kepada pemilik kendaraan bermotor dan

(29)

daerah tingkat I, aparat komando daerah kepolisian, dan aparat keuangan

seluruh Indonesia harus ditingkatkan.

2) Penelitian ulang surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK)

dilakukan setiap tahun oleh kepolisian negara.

3) Berlakunya masa tahun pajak kendaraan bermotor dan tahun

pembayaran dana kecelakaan lalu lintas jalan, sama dengan masa

berlakunya penelitian ulang STNK, yaitu satu tahun.

4) Menginstruksikan kepada gubernur kapala daerah tingkat I seluruh

indonesia, kepala kepolisian Republik Indonesia daerah komando tingkat

I dan direktur utama Perum asuransi kerugian jasa raharja untuk

melaksanakan keputusan bersama ini, serta selanjutnya atas pedoman ini

dituangkan dalam naskah kerjasama untuk mewujudkan sistem

administrasi manunggal dibawah satu atap (one line operation under one

roof operation).

5) Guna tercapainya tujuan pelaksanaan surat keputusan ini, dipandang

perlu aparat departemen dalam negeri, aparat POLRI, dan aparat

departemen keuangan dilingkungan pusat memberikan pembinaan dan

bimbingan lanjutan kepada aparat didaerah.

6) Pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam surat

keputusan bersama, lebih lanjut akan diatur secara bersama-sama

(30)

7) Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pembinaan dan

bimbingan dimaksud dalam dictum lima belas, diberikan pada

pembiayaan subsidi/perimbangan keuangan daerah otonom.

Tujuan Pendirian SAMSAT

Adapun tujuan didirikannya kantor SAMSAT adalah untuk

memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang

kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung, dengan menerapkan

beberapa prinsip pelayanan umum, yaitu: kesederhanaan, kejelasan, kepastian

waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan

prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, keramahan, dan

kenyamanan.

2) Struktur Organisasi Kantor SAMSAT Medan Selatan

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan

antara individu-individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian

digambarkan dalam bagan organisasi. Bagan Organisasi ini akan memperlihatkan

garis-garis besar hubuungan antara fungsi-fungsi dalam organisasi, arus tanggung

jawab dan wewenang. Dalam pengertian luas, dapat diartikan bahwa struktur

organisasi itu tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang

yang dipergunakan oleh individu-individu dari kelompok dalam mencapai tujuan

yang telah dilaksanakan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki sebagai

(31)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

NOMOR : 44 TAHUN 2010

TANGGAL : 16 JUNI 2010

TENTANG : BAGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS

DINAS PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

Gambar 2.1

Struktur Organisasi SAMSAT UPT Medan Selatan

KEPALA UNIT PELAKSANTEKNIS

KASUBBAG

SEKSI

RETRIBUSI DAN PENDAPATAN SEKSI

PENAGIHAN PAJAK

KELOMPOK

(32)

Visi dan Misi SAMSAT UPT Medan Selatan

Adapun yang menjadi visi dan misi SAMSAT UPT Medan Selatan

Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima Sebagai Bukti Pengabdian Kepada

Masyarakat

Misi : 1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat.

2. Meningkatkan Keamanan Registrasi Identifikasi Kendaraan Bermotor.

3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penerimaan Negara.

4. Meningatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.

5. Menyediakan Sarana dan Prasarana untuk mendukung terwujudnya

pelayanan prima.

C. Uraian Tugas dan Fungsi

1) Kepala Unit Pelaksana Tenis

1. Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas membantu kepala dinas

dalam pengadministrasian, Ketatausahaan Penagihan Pajak, Retribusi dan

pendapatan lain – lain.

2. Untuk melaksanakan tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

menyelenggarakan fungsi:

a) Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkungan Unit Pelaksana

(33)

b) Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar,

norma-norma, kriteria-kriteria, pengadministrasian, pendapatan potensi,

penyuluhan, penagian/pengutipan, penyetoran, serta pelaporan hasil

pengutipan/penagihan PKB-KAA, BBNKB-KAA, PP-ABT/APU,

PBB-KB, Retribusi dan Pendapatan lain-lain,

c) Penyelenggaraan optimalisasi pengadministrasian, pendataan potensi,

penagihan/pengutipa PKB-KAA, BBNKB-KAA, PP-ABT/APU,

PBB-KB, Retribusi dan Pendapatan lain-lain serta melaksanakan pelaporan

sesuai ketentuan dan standar yang berlaku,

d) Penyelenggaraan pelayanan administrasi internal dan eksternal UPT,

e) Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsinya,

f) Penyelenggaraan pengkoordinasian terhadap kabupaten/kota dan

instansi vertikal,

g) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya,

h) Penyelenggaraan pemberian masukan dalam bidang tugasnya kepada

Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya,

i) Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan

tugas kepada Kepala Dinas, sesuai dengan standar yang ditetapkan,

3. Kepala Unit Pelaksaan Teknis Dinas, mempunyai uraian tugas:

a) Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin

(34)

b) Menyelenggarakan pemberian arahan dan bimbingan kepada pegawai

dilingkungan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas,

c) Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas pada lingkungan

kantor,

d) Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program Unit Pelaksanan

Teknis Dinas,

e) Menyelenggarakan penyusunan konsep standar, norma-norma, dan

kriteria-kriteria di bidang tugas administrasian keuangan, kepegawaian

urusan umum dan pelayanan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas,

f) Menyelenggarakan pendataan potensi pajak retribusi dan pendapatan

lain-lain,

g) Menyelenggarakan penyuluhan dan sosialisasi dibidang perpajakan, dan

retribusi,

h) Menyelenggarakan penagihan dan pengutipan pajak dan retribusi, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

i) Menyelenggarakan penyetoran dan pelaporan ke kas daerah atas

penagihan dan pengutiapan yang dilakukan,

j) Menyelenggarakan pelayanan administrasi pajak dan non pajak,

k) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian tugas-tugas dan

kegiatan yang dilaksanakan, sesuai dengan tugas dan fungsinya,

l) Menyelenggarakan pengamatan dan kajian atas dasar potensi pendapatan

(35)

m) Menyelenggarakan koordinasi tetap terhadap Kabupaten/Kota dan Instansi

Vertikal di daerah,

n) Menyelenggarakan laporan-laporan kepada Kepala Dinas,

o) Menyelenggarakan evaluasi atas pelaksanaan tugas dan kegiatan yang

dilaksanakan,

p) Menyelenggarakan pembinaan dan memelihara data bahan dibidang

pajak-pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain,

q) Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Dinas untuk

pengambilan kebijakan,

r) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai tugas

dan fungsinya,

s) Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan

tugasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan.

4. Untuk membantu melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) Kepala Unit

Pelaksanaan Teknis Dinas dibantu:

a) Kepala Sub Bagian Tata Usaha,

b) Kepala Seksi Penagihan Pajak,

c) Kepala Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain,

d) Kelompok Jabatan Fungsional,

(36)

1) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada

lingkup Sub Bagian Tata Usaha.

2) Melaksanakan pengumpulan bahan/data

3) atausahaan. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan program

Kerja Sub Bagian Tata Usaha.

4) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan peralatan UPT, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5) Melaksanakan kegiatan ketatausahaan, pembinaan, pemeliharaan,

penataan dan pengendalian Surat Masuk dan Surat keluar, dan Kearsipan.

6) Melaksanakan kegiatan pembinaan, disiplin dan administrasi

Kepegawaian dibidang Penyusunan daftar urutan kepangkatan (DUK),

kenaikan pangkat, layanan data pegawaian.

7) Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan UPT dibidang pembayaran

gaji, gaji berkala pegawai dan Urusan Kepegawaian lainnya.

8) Melaksanakan proses pemberian kesejahteraan pegawai dibidang

administrasi kesehatan dan fasilitas kesejahteraan lainnya.

9) Melaksanakan persiapan kegiatan peningkatan Sumber Daya Aparatur,

pegawai pada lingkungan UPT.

10)Melaksanakan layanan administrasi keuangan pada UPT.

11)Melaksanakan pengelolaan peralatan rumah tangga dan urusan dalam

UPT.

(37)

13)Melaksanakan fasilitasi kegiatan olahraga, kesenian, kerohanian dan

rekreasi.

14)Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan.

15)Melaksanakan koordinasi dengan Satuan/Unit Kerja terkait pada wilayah

kerjanya.

16)Melaksanakan tugas lain, yang diberikan kepada Kepala UPT, sesuai

dengan tugasnya.

17)Melaksanakan pertanggungjawaban atas tugas-tugasnya kepada

Melaksanakan pelaporan tugas/kegiatan Sub Bagian kepada Kepala UPT,

sesuai standar yang ditetapkan.

18)Kepala UPT, sesuai standar yang ditetapkan.

2. Kepala Seksi Penagihan Pajak, mempunyai tugas:

1) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada

pegawai pada lingkungan Seksi Penagihan Pajak.

2) Melaksankan pengumpulan bahan/data dibidang potensi pajak

pada wilayah kerjanya.

3) Melaksanakan penetapan, penagihan, penerimaan wajib pajak.

4) Melaksanakan pemprosesan usul/pengajuan keberatan dari wajib

pajak.

5) Melaksanakan pembuatan dan penyusunan daftar jumlah tagihan,

(38)

Nama Kendaraan Bermotor, Kendaraan di Atas Air, Bea Balik

Nama Kendaraan di Atas Air, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

6) Melaksanakan pembuatan daftar jumlah tagihan, tunggakan dan

denda pajak, pengambilan dan pemanfaatan ABT/APU dan

PBB-KB, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

7) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan program

Seksi Penagihan Pajak.

8) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan petunjuk

serta disiplin kerja kepada staf/pegawai pada lingkup Seksi

Penagihan Pajak.

9) Melaksanakan peningkatan kegiatan penagihan pada lingkup

Seksi Penagihan Pajak.

10) Melaksanakan layanan Administrasi pada Seksi Penagihan Pajak

11) Melaksanakan kebutuhan peralatan pada lingkup Seksi

Penagihan.

12) Melaksanakan perawatan, pemeliharaan, dan keamanan dokumen

pada Seksi Penagihan Pajak.

13) Melaksanakan fasilitasi kegiatan Seksi terhadap Unit Organisasi

Lain.

14) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

15) Melaksanakan koordinasi dengan Satuan/Unit Kerja terkait pada

(39)

16) Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan Seksi kepada Kepala UPT.

17) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT,

sesuai dengan tugasnya.

18) Melaksanakan pelaporan tugas/kegiatan Seksi kepada Kepala

UPT, sesuai standar yang ditetapkan.

19) Melaksanakan pertanggungjawaban atas tugas-tugasnya kepada

Kepala UPT, sesuai standar yang ditetapkan.

3. Kepala Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas:

1) Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada

pegawai lingkup Seksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain.

2) Melaksankan pengumpulan bahan/data dibidang potensi retribusi

dan pendapatan lain-lain.

3) Melaksanakan penetapan, penagihan, penerimaan wajib

retribusi/pajak dan pendapatan lain-lain.

4) Melaksanakan pemprosesan usul/pengajuan keberatan dari wajib

retribusi.

5) Melaksanakan pembuatan dan penyusunan daftar jumlah tagihan,

tunggakan, dan denda pendapatan lain-lain, sesuai ketentuan

yang ditetapkan.

6) Melaksanakan pembuatan daftar jumlah tagihan, tunggakan dan

(40)

7) Melaksanakan rencana kebutuhan dan program kegiatan Seksi

Retribusi dan pendapatan lain-lain.

8) Melaksanakan peningkatan kegiatan penagihan Retribusi dan

Pendapatan lain-lain.

9) Melaksanakan kebutuhan peralatan pada lingkup Seksi Retribusi

dan Pendapatan lain-lain.

10) Melaksanakan perawatan, pemeliharaan, dan keamanan dokumen

pada Seksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain.

11) Melaksanakan layanan administrasi pada lingkup Seksi Retribusi

dan Pendapatan lain-lain.

12) Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan.

13) Melaksanakan koordinasi dengan Satuan/Unit Kerja terkait pada

wilayah kerjanya.

14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT,

sesuai dengan tugasnya.

15) Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan

padaSeksi Retribusi dan Pendapatan lain-lain, sesuai standar

yang ditetapkan.

16) Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

atas tugas-tugasnya kepada Kepala UPT, sesuai standar yang

ditetapkan.

(41)

1. Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera

Utara, dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional,

berdasarkan kebutuhan dan hasil analisis beban kerja, yang

ditetapkan dengan Peraturan Gubernur, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Tekis Dinas

Pedapatan Provinsi Sumatera Utara.

3. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam sub-sub

kelompok yang masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior, sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Jumlah Kelompok Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan

kebutuhan, sifat, jenis, dan beban kerja.

5. Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

D. Kegiatan Instansi

Kegiatan yang dilakukan Samsat Medan Selatan yaitu:

1) Pengesahan STNK tiap tahun (Teliti ulang 1 tahun).

2) Ganti STNK (Teliti ulang 5 tahun)

3) Ganti STNK hilang, rubah bentuk, ganti warna, pindah alamat.

(42)

1) Kinerja Terkini

Kinerja terkini SAMSAT Medan Selatan adalah rancangan inovasi yang

diharapkan dapat meningkatan pelayanan Samsat Medan Selatan sebagai

pengembangan dari beberapa pelayanan yang sudah ada, yaitu :

a. Menyediakan Custumer Service Information Desk. Demi memudahkan para

Wajib Pajak yang membutuhkan informasi yang jelas mengenai proses

pengurusan STNK, BBN. Disini juga disediakan contoh-contoh pengisian

formulir secara jelas.

Dengan menyediakan pemandu untuk memberikan informasi yang jelas

kepada wajib pajak maka diharapkan Wajib Pajak merasa nyaman dengan

pelayanan “no tipping”.

b. Menyediakan Mesin Simulator informasi pajak kenderaan bermotor.

c. Menyediakan ruang tunggu yang bersih, nyaman dan aman, menyediakan

minuman teh, kopi, makanan ringan dan hotspot wifi, serta dihiasi dengan

tanaman hias hidup yang terawat untuk menambah nuansa yang nyaman dan

indah.

d. Adanya ruang relax bagi wajib pajak (ruang karaoke dan kursi pijat reflexy).

e. Menyediakan ruang nursing bagi Wajib Pajak yang membawa bayi untuk

keperluan menyusui dan ruang Lansia.

f. Membuat alur layanan yang efisien dan efektif sehingga dapat mempersingkat

waktu dengan adanya ruangan “cluster” untuk proses Pengesahan 1 Tahun,

(43)

Tabel 2.2

Inovasi Peningkatan Pelayanan SAMSAT UPT Medan Selatan

KEGIATAN SEBELUM SESUDAH

Pengesahan 1 Tahun 15 – 30 menit 5 menit

Ganti STNK 3 hari 1 jam

BBN II – KB 3 hari 1 jam

Catatan : - Proses kegiatan ini diluar waktu antrian

- BPKB ditentukan waktunya oleh pihak Kepolisian

2) Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan SAMSAT UPT Medan Selatan adalah Strategi Dan

Pengorganisasian Proses. Strategi peningkatan pelayanan pajak kenderaan

bermotor pada Samsat Medan Selatan dengan perencanaan sebagai berikut :

1. Workshop mengenai Pelayanan prima Samsat Medan Selatan yang diikuti

oleh semua unsur yg ada di kantor SAMSAT Medan Selatan. Workshop ini

bertujuan agar setiap aktor di kantor Samsat Medan Selatan mempunyai visi

yang sama untuk pelayanan prima bagi wajib pajak yang datang ke kantor

Samsat Medan Selatan. Sehingga akan tercipta suasana kebersamaan dalam

(44)

b. Memberikan informasi dan layanan prima kepada masyarakat yang

melakukan proses pembayaran pajak kendaraan bermotor di Kantor

Samsat Medan Selatan.

c. Menyampaikan himbauan dan informasi kepada masyarakat melalui

media cetak dan elektronik.

d. Memberikan pelayanan yang mudah, cepat, pasti dan one day service

sehingga dapat memberikan kepuasan kepada wajib pajak.

Implementasi strategi ini didukung oleh kebijakan Kepala Dinas

Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Kendala dalam implementasi yang dihadapi

Samsat Medan Selatan masih adanya birokrasi di kepolisian, karena sejak

berdirinya tahun 1987 Samsat Medan Selatan dibawah naungan Samsat Medan

Utara termasuk dalam pelaksanaan kegiatan kesamsatan.

Sejak tahun 2008 Samsat Medan Selatan mulai melakukan terobosan dan

kerjasama dengan instansi kepolisian dan berhasil memperoleh ISO 9001:2008

(45)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepuasan Konsumen

Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan

konsumen merupakan hasil dari adanya perbedaan–perbedaan antara harapan

konsumen dengan kinerja yang dirasakan oleh konsumen tersebut.Dari beragam

definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti dan didefinisikan oleh para ahli

pemasaran, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu

tanggapan perilaku konsumen berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang

atau jasa yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan

konsumen.

Kepuasan konsumen ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan

konsumen itu sendiri.Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan

konsumen ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan

dan keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan

pembelian suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi

barang atau jasa tersebut serta pengalaman teman-teman yang telah

mengkonsumsi barang atau jasa tersebut dan periklanan.Adapun beberapa

pengertian kepuasan konsumen menurut para peneliti adalah sebagai berikut :

Menurut kotler(2003:138), Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

(46)

merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja

berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas.Jika kinerja memenuhi

harapan maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka

pelanggan akan amat puas atau senang.Kunci untuk menghasikan kesetian

pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan yang tinggi.

Sedangkan kepuasan menurut Kotler dan Armstrong (2001:9) : Kepuasan

konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan

pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, maka

pembelinya merasa puas atau amat gembira.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah : Respon

atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan

penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu

sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.

Kepuasan konsumen dapat diciptakan melalui kualitas,pelayanan dan nilai.

1. Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen.

Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang erat

dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini memungkinkan

perusahaan untuk memahami harapan dan kebutuhan konsumen. Kepuasan

konsumen pada akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen kepada

perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan mereka.

2. Pelayanan konsumen tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dan

(47)

memuaskan mereka, namun lebih dari pemecahan yang timbul setelah

pembelian.

3. Menurut Kotler (2000:34) definisi nilai pelanggan adalah selisih antara

jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya pelanggan.Jumlah nilai

pelanggan adalah sekelompok manfaat yang diharapkan dari produk dan

jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok biaya yang digunakan

dalam menilai, mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau

jasa

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan

ekspektasi pelanggan,maka sebagai pelayan produk perlu mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhinya.Menurut Zeithaml (2003:162) terdapat empat

faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan,yaitu sebagai

berikut:

1. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mounth

communication).Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang

menentukan ekspektasi pelanggan.Sebagai contoh, seorang pelanggan

memiliki perusahaan yang di harapkan dapat memberikan pelayanan

dengan kualitas tinggi berdasarkan rekomendasi teman-teman atau

tetangganya.

2. Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari karakteristik individu

dimana kebutuhan pribadi (personnel needs).

3. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan

(48)

4. Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari

pemberi layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi

pelanggan.Berdasarkan External communication,perusahan pemberi

layanan dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak

langsung kepada pelanggannya.Sebagai contoh dari pengaruh

adanya external communication adalah harga di mana biaya pelayanan

sangat berperan penting dalam membentuk ekspektasi pelanggan

Dengan demikian,kemungkinan antara ekspektasi pelanggan dan kualitas

pelayanan (jasa) yang diterimanya adalah :

1. Pelanggan menjadi senang jika kualitas pelayanan yang diterima lebih

baik perkiraannya.

2. Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang diterima sama

dengan perkiraannya.

3. Pelanggan yang menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima

lebih jelek dari perkiraannya.

Sedangkan menurut Lovelock(2005:102)menjelaskan bahwa kepuasan

adalah keadaan emosional, reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa

kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, kegembiraan atau kesenangan. Tidak

mengherankan bahwa perusahaan telah menjadi terobsesi dengan kepuasan

pelanggan, mengingat hubungannya yang langsung dengan kesetiaan pelanggan,

pangsa pasar dan keuntungan.Jadi dari definisi-definisi diatas artinya adalah jika

perasaan seseorang tersebut memenuhi atau bahkan melebihi harapannya maka

(49)

B.Pengertian Kualitas

Prof.J.Supranto (2011:228) menyebutkan kualitas adalah sebuah kata yang

bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.Aplikasi

kualitas sebagai sifat dan penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama

strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan,baik

sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

Ariani (2004:3) dua segi umum tentang kualitas,yaitu kualitas rancangan

dan kualitas kecocokan.Semua barang dan jasa dihasilkan dalam berbagai tingkat

kualitas serta variasi dalam tingkat ini memang disengaja.

Selain itu berikut ada pengertian kualitas secara arti luas yang mungkin

bisa digunakan sebagai tambahan referensi :

1. Derajat yang sempuran (degree of exelence),mengandung pengertian

komperatif terhadap tingkat produk (grade) tertentu.

2. Tingkat kualitas (Quality level) mengandung pengertian kualitas untuk

mengevaluasi teknikal.

3. Kesesuaian untuk digunakan (Fitnes fot purpose user satisfaction),yaitu

kemampuan produk atau jasa dalam memberikan kepuasan pelanggan.

Philip Kotler (2000:329-333) membagi delapan dimensi kualitas sebagai berikut :

1. Kinerja (performance) yang meliputi karateristik operasi suatu produk

utama.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan (feature)

3. Kehandalan (reability) dimana probabilitas suatu produk tidak berfungsi.

(50)

5. Daya tahan (durability)

6. Kemampuan melayani (serviceability)

7. Estetika (estethic)

8. Ketetapan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Dalam kenyataannya kualitas adalah konsep yang cukup sulit untuk

dipahami dan disepakati.Dewasa ini kata kualitas mempunyai beragam

interpretasi,tidak dapat didefinisikan secara tunggal,dan tergantung pada

konteksnya.

Beberapa definisi kualitas berdasarkan konteksnya perlu dibedakan atas

dasar organisasi,kejadian,produk,pelayanan,proses,orang,hasil kegiatan,dan

komunikasi.Untuk lebih lanjut pengertian kualitas mencakup,kualitas produk

(product),kualitas biaya (cost),kualitas penyajian (delivery),kualitas keselamatan

(safety),dan kualitas moral (morale).Secara garis besar ada dua argumentasi yang

efektif atas arti pentingnya kualitas bagi suatu perusahaan:

1. Quality add service improvements can be directly linked to enhanced

revenue within one’s own company.

2. Higher quality allows companies to obtain highermargins

Dapat disimpulkan beberapa hasil survey yang terfokus pada persepsi arti

pentingnya kualitas produk dan jasa diantaranya:

1. Persepsi publik atas kualitas produk dan jasa yang semakin luas

2. Meningkatnya pandangan dan peran manajemen puncak

3. Kualitas tidak dapat dinegosiasikan

(51)

5. Kualitas meningkatkan produktivitas

6. Kualitas mempengaruhi kinerja yang lebih baik pada pasar

7. kualitas berarti meningkatkan kinerja bisni,biaya non kualitas yang tinggi.

C.Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberi layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi

itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Menurut Ratmino (2005:5) pelayanan publik adalah segala bentuk

pelayanan,baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada

prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan

di Pusat,di Daerah,dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan

Usaha Milik Daerah,dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Kurniawan Sinambela (2006:5) pelayanan publik adalah pemberi

layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

ditetapkan.

Selanjutnya,dalam konteks pelayanan publik,dikemukakan bahwa

pelayanan umum adalah mendahulukan kepentingan umum,mempermudah urusan

publik,mempersingkat waktu pelaksanaan urusan publik dan memberikan

kepuasan kepada publik.Dalam versi pemerintahan,hakikat pelayanan publik

(52)

63 Tahun 2004,adalah pemberian layanan prima kepada masyarakat yang

merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.

Dalam hal ini tujuan pelayanan publik pada umumnya adalah bagaimana

mempersiapkan pelayanan publik tersebut sesuai dengan yang dikehendaki atau

dibutuhkan oleh publik,dan bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik

mengenai pilihannya dan cara mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan

oleh pemerintah.

Kemudian,untuk tujuan tersebut diperici sebagai berikut :

1. Menentukan pelayanan publik yang disediakan,apa saja macamnya.

2. Memperlakukan pengguna pelayanan,sebagai kostumer.

3. Berusaha memuaskan pengguna pelayanan,sesuai dengan yang diinginkan

mereka.

4. Mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas.

5. Menyediakan cara-cara,bila pengguna pelayan tidak ada pilihan lain.

Berdasarkan beberpa definisi diatas,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pelayanan publik adalah keseluruhan pelayanan yang dilaksanakan oleh aparatur

pemerintahan kepada publik didalam suatu organisasi atau instansi untuk

memenuhi kebutuhan penerima layanan publik/masyarakat dan penerima

(53)

D. Metodologi Penelitian 1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini deasain yang dipergunakan adalah riset deskriptif

sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu

keadaan.Data yang diperlukan akan diperoleh berdasarkan atas perumusan

masalah.Metode deskriptif kualitatif dipergunakan untuk pencarian fakta dengan

interpretasi yang tepat dan tujuannya adalah untuk mencari gambaran yang

sistematis,fakta yang akurat.Desain penelitian pada dasarnya untuk menentukan

metode apa saja yang dipergunakan dalam penelitian,antara lain metode

pengumpulan data, metode analisis dan pengujian hipotesis.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Publik ini

dilaksanakan pada Unit Pelayana Terpadu (UPT) SAMSAT Medan Selatan.

3. Metode Pengumpulan Data 1) Populasi

Yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh konsumen pada Kantor

SAMSAT Medan Selatan.

2) Sampel

Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau

dengan kata lain disebut sampling.Sampel penelitian meliputi sejumlah

elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak

30 elemen/responden.Menurut buku Prof.J.Supranto (2011:239) dimana

(54)

akan memberikan hasil yang lebih akurat.Karena itu,dalam penelitian ini

akan diambil 87 orang konsumen.

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data

primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

pelanggan/penumpang berupa jawaban terhadap pernyataan dalam

kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperloeh melalui data yang

telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian ini.

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif

kualitatif-kuantitatif. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai sampai

sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan/konsumen terhadap kinerja Kantor

SAMSAT Medan Selatan,maka digunakan Analisis Tingkat Kepentingan dan

Kinerja Kepuasan Pelanggan.

Jasa akan memnjadi sesuatu yang bermanfaat apabila didasarkan pada

kepentingan pelanggan dan kinerjanya bagi perusahaan,Artinya perusahaan

seharusnya mencurahkan perhatiannya pada hal-hal yang memang dianggap

penting oleh para konsumen.

Dalam hal ini, digunakan skala lima tingkat (likert) yang terdiri dari sangat

penting,cukup penting,kurang penting,dan tidak penting.

Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut :

(55)

b) Jawaban penting diberi bobot 4.

c) Jawaban cukup penting diberi bobot 3.

d) Jawaban kurang penting diberikan bobot 2.

e) Jawaban tidak penting diberikan bobot 1.

Untuk kinerja/penampilan diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai

berikut :

a) Jawaban sangat baik diberi bobot 5, berarti penumpang sangat

puas.

b) Jawaban baik diberi bobot 4, berarti penumpang puas.

c) Jawaban cukup baik diberi bobot 3, berarti penumpang cukup puas.

d) Jawaban kurang baik diberi bobot 2, berarti penumpang kurang

puas.

e) Jawaban tidak baik diberi bobot 1, berarti penumpang tidak puas.

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian

kinerja/penampilan maka akan dihasilkan suatu perhitungan mnengenai tingkat

kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya oleh Kantor

SAMSAT Medan Selatan.

5. Analisis dan Pembahasan Setiap Faktor/Atribut a. Analisis Keandalan Pelayanan

1) Pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan Selatan ini sudah baik dan

tidak bertele-tele

Didalam bagian ini dijelaskan mengenai bagaimana sistem

(56)

mengenai apa yang dibutuhkan konsumen dan mampu menyelesaikan

kepentingan dari konsemen tersebut.Hal ini mencerminkan tanggung

jawab perusahaan terhadap para konsumen untuk selalu melayani

masyarakat dengan baik.

Dari 87 responden yang diteliti,maka telah diperoleh hasil penilaian

responden terhadap tingkat pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan

Selatan yang sudah baik dan tidak bertele-tele pada Tabel 3.1.Sedangkan

penilaiannya terhadap tingkat kepentingan dari tingkat pelayanan yang

diberikan SAMSAT Medan Selatan sudah baik dan tidak bertele-tele

tertera pada tabel 3.2

Tabel 3.1

Penilaian responden terhadap tingkat pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan Selatan yang sudah baik dan

tidak bertele-tele

Tingkat kepentingan responden terhadap pelayanan yang diberikan SAMSAT Medan Selatan yang sudah baik dan

(57)

2). Petugas pemberi pelayanan, mendengarkan, dan memerlukan waktu yang

singkat dalam menyelesaikan transaksi

Dalam memberikan pelayanan yang efektif,diharapkan mampu bersikap

ramah selalu mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan selalu siap

menolong apa masalah dari konsumen.

Berikut ini disajikan data mengenai Penilaian responden terhadap kinerja

petugas dalam memberi pelayanan medengarkan,dan memerlukan waktu yang

singkat dalam menyelesaikan transaksi pada tabel 3.3.

Selanjutnya disajikan pula data mengenai tingkat kepentingan pelanggan

terhadap petugas pelayanan SAMSAT Medan Selatan untuk mendengarkan,dan

memerlukan waktu yang singkat dalam menyelesaikan transaksi pada tabel 3.4.

Tabel 3.3

Penilaian Responden Terhadap Kinerja Petugas Dalam Memberi Pelayanan Mendengarkan,dan Memerlukan Waktu

yang Singkat Dalam Menyelesaikan Transaksi Sangat

Tingkat Kepentingan Pelanggan Terhadap petugas pelayanan SAMSAT Medan Selatan untuk Mendengarkan,dan Memerlukan Waktu yang Singkat Dalam Menyelesaikan

(58)

3). SAMSAT Medan Selatan Sudah Menetapkan Prosedur Biaya Pelayanan yang

Jelas

SAMSAT Medan selatan sudah menetapkan prosedur biaya pelayan yang

cukup jelas bagi konsumennya,sehingga konsumen tidak merasa sulit untuk

mencari tahu tentang biaya pengurusan surat tanda kendaraan bermotor mereka.

Berikut ini disajikan data mengenai penilaian responden terhadap

penetapan prosedur biaya yang jelas oleh kantor SAMSAT Medan Selatan pada

tabel 3.5.Selanjutnya disajikan pula data mengenai tingkat kepentingan pelanggan

terhadap penetapan prosedur biaya yang jelas oleh kantor SAMSAT Medan

Selatan pada tabel 3.6

Tabel 3.5

Penilaian Responden Terhadap Penetapan Prosedur Biaya yang Jelas Oleh Kantor SAMSAT Medan Selatan Sangat

Tingkat Kepentingan Pelanggan Terhadap Penetapan Prosedur Biaya yang Jelas Oleh Kantor SAMSAT Medan

Selatan

4). Biaya Resmi yang Ditetapkan SAMSAT Medan Selatan Dalam Pengurusan

Pajak Kendaraan Bermotor Sudah Sewajarnya dan Tidak Terlampau Tinggi

Dalam pengurusan pajak kendaraan bermotor SAMSAT Medan Selatan

(59)

oleh SAMSAT sesuai dengan jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang dimiliki

oleh konsumennya.

Berikut ini disajikan data mengenai penilaian responden terhadap

penetapan biaya resmi yang ditetapkan SAMSAT dalam pengurusan pajak

kendaraan bermotor sudah sewajarnya dan tidak terlampau tinggi pada tabel 3.7

Selanjutnya disajikan pula data mengenai tingkat kepentingan pelanggan terhadap

biaya resmi yang ditetapkan oleh kantor SAMSAT Medan Selatan Dalam

Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor Sudah Sewajarnya dan tidak terlampau

tinggi pada tabel 3.8

Tabel 3.7

Penilaian Responden Terhadap Penetapan Biaya Resmi yang Ditetapkan SAMSAT dalam Pengurusan Pajak Kendaraan

Bermotor Sudah Sewajarnya dan Tidak Terlampau Tinggi Sangat

Tingkat Kepentingan Pelanggan Terhadap Biaya Resmi yang Ditetapkan Oleh Kantor SAMSAT dalam Pengurusan Pajak

Kendaraan Bermotor Sudah Sewajarnya dan Tidak Terlampau Tinggi

b. Analisis Keresponsifan

5). Petugas pelayanan publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan sudah bekerja

secara profesional.

Dalam hal ini diperlukan suatu kemampuan untuk bekerja secara

(60)

dengan konsumen yang lainnya cepat tanggap terhadap keluhan konsumen dan

dapat memberikan suatu kesan yang baik bagi konsumen serta perusahaan.

Maka dari 87 responden yang menilai tentang kinerja petugas pelayan

publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan sudah bekerja secara profesional pada

tabel 3.9 dan responden yang memilih tingkat kepentingan kinerja petugas

pelayanan kantor SAMSAT Medan Selatan yang sudah bekerja secara profesional

pada tabel 3.10

Tabel 3.9

Penilaian Responden Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan yang Sudah

Bekerja Secara Provesional Sangat

Tingkat Kepentingan Pelanggan Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan yang

(61)

6). Petugas pelayanan publik di Kantor SAMSAT Medan Selatan mempunyai

tanggung jawab terhadap pekerjaannya

Dalam hal ini petugas pelayanan publik harus memiliki tanggung jawab

yang besar dalam pekerjaannya,melayani konsumen dengan baik serta mampu

bekerja secara profesional,dan memiliki pengetahuan serta kecakapan.

Berikut ini disajikan data mengenai penilaian responden terhadap

tanggung jawab pada pekerjaan petugas pelayanan publik pada Kantor SAMSAT

Medan Selatan pada tabel 3.11 dan tingkat kepentingan responden terhadap

tanggung jawab pekerjaan petugas pelayanan publik pada Kantor SAMSAT pada

tabel 3.12

Tabel 3.11

Penilaian Responden Terhadap Tanggung Jawab pada Pekerjaan Petugas Pelayanan Publik Pada Kantor SAMSAT

Medan Selatan

Tingkat Kepentingan Pelanggan Terhadap Tanggung Jawab pada Pekerjaan Petugas Pelayanan Publik Pada Kantor

Gambar

Tabel 11.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SAMSAT UPT Medan Selatan
Tabel 2.2
Tabel 3.1 Penilaian responden terhadap tingkat pelayanan yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan ikut serta dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Tingkat Mahasiswa yang di adakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil

Siswa menggali informasi dari teks bacaan dan mencari informasi tentang bentuk-bentuk kegiatan ekspor impor barang antara Indonesia dan luar negri dengan teliti.. Guru

SAHRIS is presented as an innovative tool to combat heritage crime effectively in the South African context by offering a centralised, consolidated platform that provides

pertama dari Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Probolinggo tahun 2013

The captured data is processed for various purposes illustrated with three case studies: the first one is as-built BIM for a historic building based on registered point

Microsporidiosis is relatively uncommon in urban South Africa, where cryptosporidiosis most commonly causes chronic diarrhoea, but was the commonest cause of diarrhoea in HIV-infected

Penelitian terhadap tanaman tersebut bertujuan untuk membangun sebuah sistem pakar menggunakan metode K-Means Cluster untuk mendeteksi hama atau penyakit pada

prediktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan manajemen diri (  =0,402, p<0,05), dan pendidikan kesehatan tentang diabetes juga merupakan variabel. prediktor

Zukhri : Manfaat Usaha tani Ikan Bandeng Terhadap Perluasan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Kerja dan Pendapatan..... Zukhri : Manfaat Usaha tani Ikan Bandeng Terhadap