PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEMAKE A MATCHTERHADAP HASIL BELAJAR MAKNA DAN JENIS LAGU
DAERAH SISWAKELAS VIIISMP NEGERI 34 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MAENINTA BR GINTING
NIM. 2123140043
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Maeninta Br Ginting. NIM 2123140043. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MAKNA DAN JENIS LAGU DAERAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 34 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.
Permasalahan dalam penelitian ini siswa kurang berminat dalam pembelajaran Lagu daerah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Medan. Peneliti membaharui model dalam pembelajaran seni musik kelas VIII SMP Negeri 34 Medan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, yang dimana model ini dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa secara individu maupun kelompok, dapat membangun kebersamaan antarsiswa dan dapat menjadikan pembelajaran yang menarik.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, model konvensional, hasil belajar, dan Lagu daerah beserta hipotesis.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design dengan desain Penelitian eksperimen ini menggunakan jenis Pretest-Psottest Kontrol Group
Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Medan yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan dengan mengundi kelas dengan cara menulis nama-nama kelas di selebaran kertas dan digulung, kemudian gulungan kertas tersebut di undi dan di ambil 2 kertas yang akan menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Kelas VIII/5 SMP Negeri 34 Medan sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Make A Match berjumlah 34 siswa dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru kelas VIII/2 SMP Negeri 34 Medan yang berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda berjumlah 30 dan 20 butir soal yang telah dinyatakan valid untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah diujikan di SMP Negeri 10 Medan.
Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional (langsung). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 82,5 dan kelas kontrol 70,9. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung > ttabel maka Ha diterima, sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 16,36% pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap hasil belajar siswa pada materi makna dan jenis lagu daerah siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
hinggadalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Hasil Belajar Makna dan
JenisLagu Daerah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 34 Medan”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan
SeniUniversitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Danny Ivanno Ritonga, M.Pd. Dosen Pembimbing SkripsiI
6. Wiflihani, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II.
7. Adina Sastra Sembiring, M.Pd Dosen Penguji I dan Dra. PHD
Silitonga, M.Pd. Dosen Penguji II.
8. Herry Lokot, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 34 Medan.
9. Evi Tarigan, S.Pd,Guru mata pelajaran SeniBudaya di SMP Negeri 34
MedandanSiswa/i SMP Negeri 34 Medan.
10.Seluruh Dosen Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
11.Orang tua tercinta Jainal Arifin Ginting, dan Ibu tercinta Emminaria
iii
Hardianta Ferrari Ginting atas dukungan serta motivasi baik secara
moril maupun materil, serta doa restu demi tercapainya cita-cita.
12.Terkhusus untuk Jimmi Oki Purba yang selalu sabar dan setia
mendampingi, menemani penulis kemana saja selama proses
penyelesaian Skripsi ini dan tak pernah berhenti memberikan motivasi
untuk terus semangat. Terimakasih untuk dukungan dan doanya.
13.Ruth menak Sinaga teman yang paling setia selama 4 tahun
perkuliahan, temanseperjuangan dalam proses penyelesaian Skripsi ini
dari pengajuan judul, penelitian, hingga sidang meja hijau selalu
berjuang sama-sama, hingga pada akhirnya diwisudakan sama-sama.
14.Teman satu grup PARNA SINGERS Sarah Veronica Saragi, Helena
Nathalia Ginting, Febrina SU Ginting dan juga D’BNLRZ
Masniary,Chatherine, Ruth, Bella, Stevanie dan juga kepada seluruh
teman-teman Pendidikan Musik stambuk 2012. Terimakasih atas
bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan
dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan
koreksi yang membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, April 2017
Penulis
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoritis ... 9
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 10
1.1Belajar ... 10
1.2Pembelajaran ... 11
1.3Hasil Belajar ... 12
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match... ... 15
3. Pembelajaran Konvensional ... 21
4. Lagu Daerah... ... 24
B. Kerangka Berpikir ... 31
v BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Popolasi ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
1. Data Hasil Penelitian ... 46
2. Analisis Data Penelitian ... 49
a) Uji Normalitas Data ... 50
b) Uji Homogenitas Data... 51
c) Pengujian Hipotesis ... 52
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpuan ... 57
B. Saran ... 58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 39
Tabel 3. 2 Pedoman Penilaian ... 40
Tabel 4. 1 Data Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 47
Tabel 4. 2 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 47
Tabel 4. 3 Data Nilai Postest Kelas Kontrol ... 48
Tabel 4. 4 Data Nilai Postest Kelas Eksperimen... 48
Tabel 4. 5 Ringkasan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians ... 49
Tabel 4. 6 Uji Normalitas Pretest dan Postest ... 50
Tabel 4. 7 Uji Homogenitas Pretest dan Postest ... 51
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 61
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 62
Lampiran 3 Tes hasil Belajar ... 78
Lampiran 5 Validasi Uji Test ... 87
Lampiran 6 Tabel Uji Reliabilitas Test ... 88
Lampiran 7 Perhitungan Uji Reliabilitas Test ... 89
Lampiran 8 Tabel Uji Tingkat Kesukaran Test... 91
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 92
Lampiran 10 Tabel Uji Daya Pembeda Test ... 94
Lampiran 11 Perhitungan Daya beda Soal ... 95
Lampiran 12 Tabulasi data Pretest Test kelas Kontrol ... 97
Lampiran 13 Tabulasi data Post Test kelas Kontrol ... 98
Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians kelas Kontrol ... 99
Lampiran 15 Tabulasi data Pretest Test kelas Eksperimen ... 101
Lampiran 16 Tabulasi data Post Test kelas Eksperimen ... 102
Lampiran 17 Pehitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians kelas Eksperimen ... 103
Lampiran 18 Uji Normalitas Post Test kelas Kontrol ... 105
Lampiran 19 Uji Normalitas Post Test kelas Eksperimen ... 107
Lampiran 20 Uji Homogenitas ... 109
Lampiran 21 Uji Hipotesis ... 111
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian ... 114
Lampiran 23 Tabel Harga Kritik dari r-Product Moment ... 117
viii
Lampiran 25 Tabel Uji Liliefors ... 119
Lampiran 26 Tabel Wilayah Di Bawah Kurva Normal ... 120
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya manusia memperluas pengetahuan dalam
rangka membentuk nilai, sikap dan perilaku. Pendidikan menduduki masalah
yang sangat penting karena sasaranya adalah peningkatan sumber daya manusia.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan
meningkatkan mutu pendidikan sebagai sarana dalam pencerdasan manusia
tersebut. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan itu
merupakan wahana untuk membawa siswa mencapai tingkat perkembangan
optimal sesuai dengan potensi pribadinya.
Sekolah merupakan institusi sosial yang mengemban tugas menyiapkan
para siswa menjadi warga masyarakat, yang sesuai dengan cita-cita, harapan, dan
nilai-nilai yang berlaku. Dengan demikian keberhasilan jalannya proses
pendidikan harus dilaksanakan dalam suatu pola kurikulum yang terencana.
Keberhasilan pendidikan ditunjukkan melalui hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan proses kegiatan belajar mengajar. Belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
dalam mengembangkan konsep- konsep materi pembelajaran.
Guru merupakan pengembang kurikulum bagi kelasnya dan dituntut untuk
memberi pelajaran dan pemahaman yang maksimal kepada siswa. Dengan kata
2
perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi sehingga pembelajaran
dikelas lebih efektif dan di mengerti oleh siswa. Agar hal ini terwujud dibutuhkan
ketetapan dalam menggunakan model dan strategi pembelajaran yang sesuai,
sehinngga materi yang akan disampaikan dipadang lebih efektif dan siswa turut
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
Mata pelajaran seni budaya merupakan mata pelajaran yang berhubungan
dengan konsep, dari konsep sederhana ke konsep yang lebih kompleks sehingga
sangat di perlukan kemampuan guru untuk mengemas pembelajaran agar seluruh
siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kebanyakan
guru kurang menggunakan variasi dalam proses belajar mengajar. Dengan kata
lain guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan dalam
pembelajaran seni budaya dimana kegiatan pembelajaran dimulai dengan
menjelaskan materi ajar kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal dan
tanya jawab. Sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan, merasa
bosan, bingung dan kurang berminat dalam pembelajaran seni budaya lagu
daerah. Salah satu tujuan pembelajaran lagu daerah yaitu untuk menambah
wawasan pada diri siswa tentang pentingnya budaya nusantara Indonesia dimana
siswa diharapkan dapat melestarikannya. Dengan memperlajari materi lagu daerah
siswa juga akan mengetahui nilai, makna dan pesan baik yang terkandung dalam
setiap lagu daerah. Lagu daerah yang mempunyai keragaman kesenian yang
dimiliki masing-masing daerah. Masing-masing suku memiliki bermacam
kebudayaan dan tradisi yang berbeda baik di bidang musik, tari, adat istiadat dan
3
lagu dan musiknya yang tidak hanya untuk didendangkan tetapi sudah menjadi
identitas dan jati diri suatu daerah.
Melalui hasil observasi penulis dengan guru bidang studi seni budaya di
SMP Negeri 34 Medan, masalah yang ditemukan yaitu rendahnya hasil belajar
siswa dalam pembelajaran seni musik karena siswa merasa bosan dan merasa
kurang terlibat selama proses belajar mengajar berlangsung. sehingga pada saat
diadakan ujian teori hampir 80% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Ini dilihat dari hasil belajar seni musik. Hal ini karena guru
masih menggunakan model pembelajaran konvensional (langsung). Dimana
model pembelajaran konvensional ini hanya berpusat pada guru saja dan selama
proses belajar mengajar berlangsung siswa hanya mendengar, melihat, mencatat,
dan diberikan tugas oleh guru.
Mencermati uraian di atas, penulis ingin membaharui model dalam
pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 34 Medan, agar para siswa tidak merasa
bosan dan berminat dalam mempelajari lagu daerah. Model pembelajaran yang
akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, yang
dimana model ini dirancang untuk meningkatkan keaktifan siswa secara individu
maupun kelompok, dapat membangun kebersamaan antarsiswa dan dapat
menjadikan pembelajaran yang menarik.
Model pembelajaran Make A Match adalah teknik mengajar dengan cara
mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus di temukan
oleh siswa sendiri, salah satu keunggulannya adalah anak belajar sambil
menguasai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dengan model
4
dapat terlibat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat meningkatkan
hasil belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti model
pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang mempelajari lagu daerah
dengan mengangkat judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Terhadap Hasil Belajar Makna dan Jenis Lagu Daerah Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 34 MEDAN Tahun Ajaran 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah persoalan yang berhasil ditarik dan
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2010:385) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah merupakan semua masalah
dalam obyek, baik yang akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan” . Tujuan
dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan terarah, dan
cakupan masalah tidak terlalu luas. Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam
latar belakang masalah dapat diidentifikasi adalah :
1. Bagaimana tata cara pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Make A Match pada materi makna dan jenis Lagu daerah di kelas VIII
SMP Negeri 34 MEDAN ?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
terhadap hasil belajar siswa pada materi makna dan jenis Lagu daerah di
kelas VIII SMP Negeri 34 MEDAN?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar siswa pada materi makna dan jenis lagu daerah di kelas VIII SMP
5
4. Apasajakah kendala yang dihadapi kelas VIII SMP Negeri 34 Medan ?
5. Manfaat apa yang didapatkan siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Medan
melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match ?
6. Apakah model pembelajaran konvensional lebih unggul dari model
pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingatkan luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk
mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu,dana, kemampuan penulis, maka
penulis mengadakan batasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.
Menurut Pendapat Sumadi (2000:15) mengatakan bahwa “ Dari masalah –
masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu yang paling layak dan sesuai untuk
diteliti. Jika yang dikemukakan sekitarnya hanya satu masalah, masalah tersebut
juga dipertimbangkan layak dan tidaknya serta sesuai dan tidaknya untuk diteliti”.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap hasil
belajar siswa pada materi makna dan jenis lagu daerah di kelas VIII SMP
Negeri 34 Medan ?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match terhadap hasil belajar siswa pada materi makna dan jenis Lagu
6
3. Bagaimana hasil yang didapatkan siswa kelas VIII SMP Negeri 34
Medan melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Make A
Match?
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik focus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013:35) bahwa: “ rumusan masalah
merupakan sebuah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data”. Antara masalah dan rumusan masalah mempunyai kaitan
yang sangat erat, karena setiap rumusan masalah yang dibuat seorang peneliti
haruslah sesuai dengan masalah yang ada.
Berdasarkan pendapat tersebut terdapat uraian latar belakang masalah,
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “ Apakah ada Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match terhadap hasil belajar siswa pada
7
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan
penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas
pertanyaan dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2013:97)
yang menyatakan “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”.
Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran Kooperatif
tipe Make A Match terhadap hasil belajar siswa pada materi makna dan
jenis lagu daerah di kelas VIII SMP Negeri 34 Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 34 Medan.
3. Untuk mengetahui hasil belajar lagu daerah siswa kelas VIII di SMP
negeri 34 Medan setelah menerapkan model kooperatif tipe Make A
Match.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.
Menurut Sugiyono (2009:213) yang mengatakan bahwa : “ manfaat penelitian
merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah
secara akurat”. Berdasarkan pendapat tersebut maka, manfaat penelitian
merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi
8
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan penulis adalah untuk menambah
referensi ilmu pengetahuan seni musik terutama model pembelajaran dalam materi
makna dan jenis lagu daerah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri maupun
kelompok dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru
2) Memberi kesempatan pada siswa untuk menggali kemampuan dalam
memecahkan masalah
b. Bagi guru
1) Memberikan informasi pada guru tentang model pembelajaran yang tepat
untuk setiap materi yang akan diajarkan
2) Memberikan informasi pada guru untuk semakin meningkatkan
kemampuan dalam merancang pembelajaran di dalam kelas guna
meningkatkan hasil belajar siswa
3) Memotivasi guru dan siswa saling bekerjasama dalam memecahkan
permasalahan dalam materi pembelajaran
c. Bagi Penulis
1) Mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis mengenai Model
Pembelajaran Kooperarif tipe Make A Match, sebagai calon guru
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan yang telah
di uraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hasil belajar seni budaya pada
materi makna dan jenis lagu daerah di SMP Negeri 34 Medan sebagai berikut:
1. Sebelum melaksanakan penerapan model pembelajaran Make A Match,
peneliti melakukan pre test dengan memperoleh nilai rata-rata dikelas
eksperimen 59,56 dan dikelas kontrol 58,24 yang dikatakan masih rendah.
2. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan
model pembelajaran Kooperatif Make A Match. Siswa mencari pasangan
kartunya, lalu mempresentasikannya didepan kelas. Materi Lagu daerah
menjadi pendukung bagi siswa untuk dapat mengetahui dan memahami
makna dan jenis-jenis lagu daerah dari berbagai tempat. Setelah diujikan
dengan instrumen penelitian yaitu 20 butir soal pilihan bergandai maka hasil
rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 82,5.
3. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru dan siswa hanya mencerna informasi yang diberikan
oleh guru. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 20 butir soal
58
4. Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match
terhadap hasil belajar siswa pada materi makna dan jenis lagu daerah kelas
VIII SMP Negeri 34 Medan. Persentase pengaruh model pembelajaran
Kooperatif tipe Make A Match terhadap hasil belajar diperoleh hasil sebesar
16,36%.
B. Saran
Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dengan hasil pengamatan yang
didapatkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Seni Budaya agar mencoba untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match ini dalam
proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
2. Guru harus mampu mengelola kelas pada saat model pembelajaran Make A
Match ini diterapkan, karena kelas akan menjadi ricuh dan bisa berdampak
siswa cendrung jadi bermain – main dengan temannya.
3. Peneliti selanjutnya yang hendak menggunakan model pembelajaran Make
A Match perlu lebih memperhatikan durasi waktu karena apabila dalam
pelaksaan penerapan model ini waktu tidak di kelola dengan baik akan
banyak waktu terbuang. Karena siswa akan cendrung bermain-main pada
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsim. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Betharia Sartika Hutasoit. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Siswa Pada Kelas VII SMP FREE METHODIST 1 MEDAN.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Reneka Cipta.
Danim Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Alfabeta.
Hamalik Oemar.2013. kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara
Huda Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Huda Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Khairani Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Mudjiono, Dimyanti. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sihotang, Pita Hotma Dameria. 2014. Teori Musik. Medan : UNIMED PRESS
Slameto. 2003. Belajar dan faktor2 yang mempengaruhinya. Yudhistira : jakarta
Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
60
Syahroni. 2008. Aplikasi Praktis Pengajaran Seni Musik. Bandung. PT Karsa Mandiri Persada.
Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.