• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat bagian Marketing Public Relations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat bagian Marketing Public Relations"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

Perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) erat kaitannya dengan sejarah bangsa Indonesia yang telah melalui beberapa zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan Indonesia.

Surat – menyurat telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala, dari mulai memakai simbol – simbol dan gambar – gambar yang ditulis di daun – daunan sampai surat dengan tulisan – tulisan di atas ketas yang ada sekarang. Komunikasi tertulis dalam bentuk surat telah berkembang di Indonesia sejak zaman Kerajaan Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara, Mataram, Purnawarman dan majapahit. Komunikasi tidah hanya terbatas dalam hubungan dalam negeri saja, melainkan meluas hingga ke Negara tetangga seperti Siam, Birma dan lain – lain. Walaupun komunikasi secara tertulis telah diselenggarakan dengan cukup baik, namun badan khusus yang menangani perantara untuk saling menukar berita masik nampak.

(2)

Pada tanggal 26 Agustus 1764, Gubernur Jendral G. W. Van Inhoff mendirikan kantor pos pertama di Batavia (Jakarta) yang bertugas menyelenggarakan pengiriman surat – surat, dokumen – dokumen, wesel pos dan berbagai kegiatan di bidang lainnya. Pentingnya pos pada masa itu dapat dilihat pada pemberian anama jalan yaitu “Jalan pos Raya” untuk jalan pertama yang di bangun VOC dari Anyer sampai Panarukan oleh Gubernur Jenderal Deandels. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram oleh Morse pada tahun 1843, maka didirikan dinas telegrap yang menyelenggarakan perhubungan berita jarak jauh dengan cepat.

Pada tahun 1875, Dinas Pos bergabung dengan Dinas Telegrap dan pada tahun 1878 dibentuk suatu badan yaitu Jawatan Pos dan Telegrap yang kemudian diterima menjadi anggota UPU (University Postal Union-Uni Pos). Pada tahun 1906 didirikanlah Post Telegrapf end Telefoon Dienst oleh Pemerintah Belanda dengan Staatsblad No. 395 tahun 1906 yang kemudian dikenal dengan sebutan PTT. Awal mulanya PTT merupakan badan usaha berlandaskan ICW (Indische Comtabilitest Wet) akan tetapi pada tanggal 1 Januari 1932 PTT memiliki landasan baru yaitu IBW (Indische Bardijft Weft).

(3)

Jepang, sehingga pada masa itu terdapat Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi.

Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dengan disponsori mereka merebut kantor pos pusat Post Telegraf Telefoon (PTT) di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini, gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesiadan diperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL).

(4)

Usia PN Postel tidak bertahan lama. Hal ini dikarenakan organisasi yang ada dirasakan tidak mampu lagi menampung usaha – usaha yang berkembang dengan pesat. Sejalan dengan itu, untuk memungkinkan cepatnya laju pertumbuhan perusahaaan dalam memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat, pemerintah memandang perlu meninjau kembali status organisasi PN Postel. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965, dimana pemerintah memecah PN Postel menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.

Selanjutnya melalui Undang – Undang No. 9 tahun 1969, status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditetapkan menjadi Perjan, Perum dan Persero. Atas dasar tersebut maka status PN Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan giro.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983, maka pemerintah telah menetapkan tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum dan Persero. Untuk menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 yang mengatur tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro telah diganti dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1984.

(5)

membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam arti seluas – luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan – hubungan masyarakat untuk menunjang pembangunan nasional. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1984 secara otomatis tidak berlaku lagi, karena PT Pos Indonesia (Persero) harus tunduk kepada akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan No.C2-8128 HT 01.01 tahun 1995 pada tanggal 29 Juni 1995 dan diumumkan dalam tambahan berita RI tanggal 22 Agustus 1995 No. 47 dan akta ini telah didaftarkan kepada kantor Pengadilan Negeri Bandung hari kamis tanggal 13 Juli 1995 dengan NO.861.

(6)
[image:6.612.98.540.102.650.2]

Tabel 1-1 Kronologis Bentuk Perusahaan

Tahun Uraian

26 - 8- 1746 Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron

1906 Posts Telegraafend Telefoon Diensts

27-9 - 1945 Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel

1961 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi

1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1965

1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.

20 - 6-1995 Dasar Hukum :

Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan;

Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 11);

(7)

1.1.1 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero)

Visi PT. Pos Indonesia (Persero)

PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi berdasarkan periode dalam kurun waktu tertentu. Visi dari PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu :

2009 – 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure.

2011 – 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistics & financial services.

2014 – 2018 : ASEAN Champion Of Postal Industries.

Misi PT. Pos Indonesia (Persero)

Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan terpadu serta mengembangkan hubungan kolaboratif.

1.1.2 Visi PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat

Dalam menjalankan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, maka PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat memiliki visi tersendiri. Visi tersebut yaitu :

1. Divre dengan kinerja terbaik.

2. Divre dengan kontribusi laba terbesar kedua bagi korporat.

(8)
[image:8.612.226.393.147.275.2]

1.1.3 Arti Logo dan Warna Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

Gambar 1.1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

Sumber : Dokumen Pribadi Andri Santosa.

1. Arti Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

a. Burung Dara : Burung dara adalah pengantar surat pada zaman kuda. Melambangkan bahwa pos adalah pengantar pesan.

b. Bola Dunia : Melambangkan bahwa PT Pos Indonesia melayani hingga ke seluruh dunia.

2. Ari Warna Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

(9)

1.1.4 Motto dan Kredo PT Pos Indonesia (Persero) 1. Motto PT Pos Indonesia (Persero)

Sesuai dengan keinginan untuk memberikan pelaporan secara professional yang mana menjadi motto PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Tepat waktu

2. Tepat Sasaran 3. Terpercaya

2. Kredo PT Pos Indonesia (Persero)

Kredo merupakan pernyataan kepercayaan (keyakinan). Dalam perusahaan, kredo memiliki peran yang sangat penting didalam memberikan keyakinan kepada seluruh karyawannya agar dapat menjalankan keyakinan dari perusahaan agar perusahaan memiliki keyakinan tersendiri yang dianutnya sehingga memiliki citra tersendiri di publik internalmaupun eksternal.

Keinginan PT Pos Indonesia (Persero) selalu memperhatikan konsumen, maka dari itu PT Pos Indonesia (Persero) memiliki kredo yang mudah diingat oleh seluruh masyarakat yaitu dengan menerapkan satu semboyan “Untuk anda kami ada” selalu dikenal sebagai kredo dari PT Pos Indonesia (Persero).

1.2 Sejarah Humas PT Pos Indonesia (Persero) Kadivre V Bandung

(10)

langsung oleh SEKWIL (Sekeretaris Wilayah) PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat. Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat ini bekerja sendiri untuk mengurusi dalam menjalani hubungan internal maupun eksternal. Dimana Hubungan Internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan penerbitan media internal, sedangkan Hubungan Eksternal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha, dan pameran. Dengan kata lain humas di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat bentuknya belum melembaga (unstate of being) karena humasnya belum berbentuk divisi dan belum terbaginya manager dan staf di dalam humasnya dan pekerjaannya dilakukan secara sendiri.

Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari perkerjaan Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourale” terhadap perusahaan khususnya pers dan humas atau PR antar lembaga.

1.3 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat

(11)

bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.

(12)
[image:12.612.119.503.133.638.2]

Gambar 1.2

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. POS INDONESIA (PERSERO) KADIVRE V JAWA BARAT

(13)

1. Kerjasama Dengan Pihak Lain.

Untuk menunjang dan terciptanya tujuan dari PT. Pos Indonesia (Persero), maka PT. Pos Indonesia (Persero) melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk mitra kerja agar mempermudah didalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Pihak lain yang bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu :

a. Perusahaan Daerah Air Minum KODYA Bandung b. PT.ADIRA

c. PT.FIF

d. PT.TELKOMSEL e. PT.PLN

f. PT. Bank BTPN g. Koperasi Nusantara h. PT.Bank Danamon

i. PT.Bank Tabungan Negara. j. Bank Muamalat

k. PT.Bank BNI

l. PT.Busan Auto Finance m. PT.Sultan Kohitograph n. PT.Unicharm

(14)

1.4 Job Description

1. Kepala Wilayah Pos

Kawilpos mempunyai fungsi menetapkan arah kebijakan pengelolaan penjualan dan pelayanan pelanggan ritel,dengan mengacu pada kebijakan bisnis dari product owner dan sebagai pelaksana operasi di tingkat wilayah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahan.

Tugas dan tanggung jawab kawilpos antara lain :

a. Menetapkan target penjualan ritel di lingkup wilayah bisnis nya mengacu pada kebijakan bisnis kantor pusat.

b. Menetapkan target efisiensi dan efektifitas operasi di lingkungan wilayah operasinya mengacu pada kebijakan operasi kantor pusat.

c. Menetapkan target pmanfaatan dan optimalisasi asset. d. Menetapkan kebijakan alokasi sumber daya.

e. Bertanggung jawab atas pencapaian target profit di lingkup kerja wilpos. f. Bertanggung jawabatas pencapaian target efisiensi dan efektifitas di

lingkup kerja wilpos.

g. Mengevaluasi kinerja penjualan ritel. h. Mengevaluasi kinerja operasi.

i. Mengevaluai kinerja administrai keuanagan, SDM, dan teksar.

(15)

k. Mewakili direksi di dalam dan diluar pengadilan serta dalam hubungan denagn perorangan dan atau instalansi lain.

2. Deputi Operasi

Deputi operasi mempunyai fungsi :

a. Mengorganisir dan mengendalikan penjualan produk keuanagan, ritel , filateli dan regular.

b. Mengorganisir dan mengendalikan proses promosi.

c. Mengorganisir dan mengendalikan operasi jaringan sekunder.

Untuk menyelenggarakan fungsimya deputi operasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pencapaian target kinerja penjualan dan laba wilayah untuk layanan pelanggan ritel

b. Menetapkan target penjualan berproduk layanan.

c. Bertanggung jawab atas pencapaian target efektifitas dan efisiensi operasi. d. Mengorganisasikan dan menegndalikan proses pengelolaan kantor pos. e. Melakukan evaluasi kinerja operasi.

3. Deputi Umum

(16)

Untuk menyelenggarakan fungsinya deputi umum mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

a. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses orientasi dan rotasi pegawai.

b. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses penilaian kinerja pegawai. c. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses hubungan industrial. d. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses pengembangan SDM. e. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses pelatihan pegawai.

4. Unsur Pembantu

Unsur pembantu pimpinan terdiri dari ;

a. Bagian jaringan. b. Bagian promosi.

c. Bagian produk regular, keuangan , ritel dan filateli. d. Bagian keuangan.

e. Bagian sumber daya manusia. f. Bagian teknologi dan sarana.

5. Unsur Pelaksana

(17)

antaran ) dan hares service center (SSC) yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat

Adapun uraian tugas dari masing masing bagian yaitu :

A. Bagian Jaringan

Bagian jaringan dipimpin oleh seorang manjer yang bertanggungjawab kepda deputi operasi , untuk selanjutnay disebut manajer jaringan. Dalam operasinya bagian manajemen mempunyai fungsi mengorganisir dan mengendalikan koordinasi dan integrasi proses , antaran dan transfortasi sekunder, serta mutu operasi.

Untuk menyelenggarakan fungsinya manajemen jaringan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

1. Menyusun dan menetapkan pola operasi proses, antaran dan transportasi sekunder sesuai requirement pusat manajemen jaringan.

2. Mengorganisir dan melaksanakan koordinasi implementasi system manajemen mutu.

3. Mengorganisir dan melaksanakan koordinasi implementasi system kode pos Indonesia (SKPI).

4. Menetpkan kerja sama dengan pihakl luar perusahan dala kontek penyediaan armada transportasi sekunder.

5. Mengorganisasikan dan mengendalikan proses konsolidasi muatan dalam rangka optimalisasi alat angkutan.

(18)

B. Bagian Promosi

Bagian promosi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab kepada deputi operasi untuk selanjutnya disebut manajer promosi. Dalam operasinya bagian promosi mempunyai fungsi mengorganisir dan melaksanakan aktivitas promosi produk wilayah. Untuk menyelenggrakan fungsinya manajerpromosi mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut ;

1. Menemtukan target audiens.

2. Menentuka strategi bauran promosi. 3. Menetukan media promosi.

4. Menentukan materi promosi. 5. Mengevaluasi efektifitas promosi. 6. Menyusun rencana anggaran promosi.

C. Bagian Produk Keuangan Ritel dan Filateli

Bagian produk keuangan, ritel dan filateli di pimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab kepada deputi operasi untuk selanjutnya disebut manajer keuangan, ritel dan filateli. Dalam operasinya berfungsi untuk mengorganisir dan melaksanakan koordinasi dan integrasi penjualanproduk keuangan, ritel filateli dengan fungsi terkait.

(19)

1. Bertangungjawab atas pelaksanaan koordinasi dan integrasi penjualan produk keuangan ritel, filateli dengan fungsi terkait.

2. Bertanggungjawab atas pencapaian target kinerja pencapaan ritel wilayh untuk produk keuangan ritel dan filateli.

3. Menetapkan revenue mix dari setiap produk keuangan ritel dan filateli. 4. Mendostribusikan target penjualan ritel ke setiap kantor pos.

5. Melakukan monitor kinerja keuangan produk keuangan ritel dan filateli dengan fungsi terkait.

6. Mengorganisasikan tindakan kolektif dan preventif terhadap kulitas layanan keuangan ritel dan filateli.

D. Bagian Keuangan

Manajer keuangan mempunyai fungsi pengelolaan aktivitas penyusunan angaran , pengawasan pelaksanaan kebijakan akuntansi dan keuangan , verifikasi terhadap kebenaran laporan triwulan dan pemuktahiran data PSO , pengorganisasian kativitas PKBLD serta proses penyusunan laporan dalam rangka pengendalian kinerja keuanagn wilayah Untuk menyelenggarakan fungsinya manajer keuangan mempunyai tugas dan tanggungjawab sbagai berikut :

1. Merancang kebijakan dan strategi keuangan untuk mendukung peningktab daya saing wilayah.

(20)

3. Mengendaliakn pola penyusunan anggaran dan laporan keuangan wilpos yang akuarat dan tepat waktu.

4. Mengalokasikan anggaran ke masing masing UPT dan unit terkait. 5. Menyusun lapoaran realisasi anggaran.

6. Melakukan rekonsiliasi dan konfirmasi data akuntansi.

7. Membantu deputi dalam mengloordiansikan pengelolaanSSC dan aspek keuangan.

E. Bagian Sumber Daya Manusia

Manajer sumber daya manusia mempunyai fungsi perencanan dan pengenbanagn SDM dan organisasi pengelolan pelayanan SDM Untuk menyelenggarakan fungsinya manajer sumber daya manusia mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagi berikut ;

1. Merencanakan kebutuhan SDM dan organiasi wilpos.

2. Menyusun program pemenuhan kebutuhan SDN sesuai kebijakan korporat melaksanakan program pembinaan karir pegawai.

3. Melaksanakan program pelatihan.

4. Melaksanakan program penilaian kinerja , penghargaan dan penertiban. 5. Menyusun anggaran kerja dananggarn SDM.

(21)

F. Bagian Teknologi dan Sarana

Man teksar mempunyai fungsi melaksanakan dan membantu pusat untuk menyelenggarkan dan menjamin ketersediaan sistem berbasis teknologi ( teknologi multimedia, mekanisasi dan otomasi) sistem pengelolaan data dan komputerisasi serta melakukan pengelolaan asset dan barang pemakaian di tingkat wilayah dalam rangka untuk mendukung operasional dan peningkatan daya saing perusahaan. Untuk menyelenggrakan fungsinya, manajer teknologi dan sarana mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menerjemahkan dan mendefinisikankebutuhan kebutuhan sistem di tingkat wilayah yang harus di dukung oleh teknologi.

2. Mengimplementasikan sistem – sistem korporat yang berbasis teknologi. 3. Mengkoordinasikan penanganan awal untuk implementasi sistem

kontijensi bilamana terjadi gangguan sistem berbasis teknologi.

4. Membantu pusat di dalam menjaga perfomansi operasional sistem berbasis teknologi.

G. Sekretaris Wilayah

(22)

1. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan kesekretarisan, protokoler kehumasan dan advokasi hukum di wilpos.

2. Mendokumentasikan kegiatan wilpos. 3. Membuat laporan keuangan kantor wilpos. 4. Mengelola sumber daya di bagiannya.

5. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya.

1.5 Sarana dan Prasarana Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Bandung

Letak kantor Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat berada di lantai 2 Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat. Untuk ruangan, Humas disatukan dengan Hukum beserta stafnya yang berada di bawah Sekretariat Wilayah dengan nama bagian General Affairs yang dipimpin oleh Manager General Affairs, dimana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi maupun pengiriman dan penerimaan faximile.

[image:22.612.127.518.580.689.2]

Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor General Affairs PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat,seperti yang ada di dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Sarana Prasarana PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat

NO SARANA JUMLAH

1 Ruang Manager General Affairs 1

(23)
[image:23.612.123.520.145.547.2]

Tabel 1.3

Prasarana Bagian Promosi

PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat

NO PRASARANA JUMLAH

1 Komputer 4

2 Speaker 1

4 Meja kerja Staff General Affairs 7

5 Telepon 1

6 Faximile 1

7 Printer 1

8 Ac 1

9 Kursi Kerja 10

10 Televisi 1

11 Seperangkat ATK

12 Lemari Penyimpanan Dokumen 3

(24)

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yang berada di jalan Pahlawan No. 87 Bandung 40123. PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jaawa Barat terletak tidak jauh dari Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(25)

25

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktivitas Kegiatan Selama PKL

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, kegiatan rutin yang dilakukan selama pkl adalah mencheck brosur – brosur promosi yang akan di distribusikan ke kantor pos se – Jabar, membuat goodie bag untuk kantor pos, mencatat pengiriman brosur promosi pada buku “ekspedisi surat – surat keluar ,membuat laporan distribusi dan realisasi biaya, menjadi account executive, menginput data – data member card dari kantor pos kemudian di distribusikan ke kantor pos se – Jabar, mendata daftar pengantar gift ke kantor pos se – Indonesia, mendesign spanduk Gebyar Ramadhan, membuat surat balasan kepada perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan kantor pos. sedangkan kegiatan yang bersifat insidentil yaitu meliput serah terima PKS (perjanjian serah terima) dengan Pt.Pupuk Kujang di Dago bukit golf bersama kadivre beserta staf-staf,

2.1.1 Jadwal kegiatan selama PKL

(26)
[image:26.612.70.543.132.692.2]

Tabel 2.1

Pekerjaan Yang Dilaksanakan Setiap Hari

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

1 Senin, 04 Juli 2011

Perkenalan kepada divisi-divisi yang

berada di kantor divre V 

2 Selasa, 05 Juli 2011 Mencheck brosur-brosur di bag promosi yang akan di distribusikan kepada kantor pos JABAR.

Mendata brosur promosi produk yang akan dikirimkan ke kantor pos se

-Jabar 

3 Rabu,06 Juli 2011 Mencatat pengiriman brosur promosi pada buku ekspedisi surat-surat keluar. 

Mengirimkan brosur – brosur promosi tersebut ke kantor pos yang telah

dituju. 

Membuat goodie bag souvenir untuk

(27)

4 Kamis, 07 Juli 2011 Menjadi Account Executif pemasaran kantor pos divre v Bandung ( belajar

menjadi account executif) 

5 Jumat, 09 Juli 2011 Senam Pagi 

Menjadi account executive untuk menawarkan kerja sama ke bank jabar

seluruh jawa barat. 

Menghadiri dan meliput serah terima PKS (perjanjian kerja sama) dengan

Pt.Pupuk Kujang di bukit golf dago . 

6 Senin, 11 Juli 2011 Menjadi account executive untuk menawarkan kerja sama ke bank jabar

seluruh jawa barat. 

7 Selasa, 12 Juli 2011 Menginput data-data dari kantor pos 

Menghitung dan menyusun Member Card tersebut menjadi beberapa bagian yang nantinya akan di distribusikan ke kantor pos se – Jabar.

8 Rabu, 13 Juli 2011 Menginput data-data dari kantor pos 

(28)

pos lalu di distribusikan ke kantor pos jabar.

9 Kamis, 14 Juli 2011 Membuat laporan realisasi piutang

biaya 

10 Jumat, 15 Juli 2011

Senam Pagi. 

Membuat laporan realisasi biaya. 

11 Senin, 18 Juli 2011 Mendata daftar pengantar gift kantor

pos se Indonesia. 

12 Selasa, 19 Juli 2011 Mendata paket CD jingle unuk

didistribusikan ke kantor pos se jabar 

13 Rabu, 20 Juli 2011 Membuat design brosur dan spanduk

Ramadan. 

14 Kamis, 21 Juli 2011 IZIN

15 Jumat, 22 Juli 2011 Senam Pagi. 

Membuat surat balasan untuk PT.KAI yang telah ditujukan untuk PT. Pos

divre v Bandung 

16 Senin,25 Juli 2011

(29)

kepada pt.pos divre V Bandung

Membalas email ke kantor pos cabang

se jawa barat. 

Me-Rekav data – data biaya kantor pos se - Jabar

Membuat surat penyampaian Aging piutang.

17 Selasa, 26 Juli 2011 Membuat surat balasan kepada perusahaan – perusahaan yang bekerja sama dengan kantor pos.

Membuat surat balasan untuk PT.PLN

Membuat surat balasan untuk Bank Mega Jawa Barat

18 Rabu, 27 Juli 2011 Membuat surat balasan kepada perusahaan – perusahaan yang bekerja

sama dengan kantor pos. 

19 Kamis, 28 Juli 2011 Membuat surat balasan kepada perusahaan – perusahaan yang bekerja

(30)

20 Jumat, 29 Juli 2011 Membuat surat balasan kepada perusahaan – perusahaan yang bekerja

sama dengan kantor pos. 

Sumber : Arsip Penulis 2011

2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL

Ada pun kegiatan rutin Marketing Pemasaran atau bagian Promosi PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat antara lain :

2.2.1 Mencheck Brosur – brosur promosi

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan.

Menurut American Marketing Association 1960 :

“Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.”

Sedangkan Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control :

(31)

butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.

Kegiatan Mencheck brosur - brosur promosi produk pos ini dilakukan agar tidak ada kesalahan dalam melakukan pengiriman brosur - brosur promosi produk pos tersebut ke kantor pos yang akan dituju se-Jabar. karena brosur ini lah yang nantinya akan dijadikan promosi produk pos oleh PT. Pos Divre v ke berbagai kantor pos se-Jabar.

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Brosur adalah promosi barang atau jasa yang perusahan dengan menjualkan sebuah perusahan yang bergerak sebagai promosi pemasaran untuk melihat brosur yang diperlihatkan dengan barang atau jasa yang akan dipermudahkan supaya brosur tersebut menjadi lebih promosi dengan barang atau jasa yang akan diperlihatkan dengan serius agar masyarakat bisa menjaga nama baik brosur supaya bergerak dengan baik dalam menjaga nama baik brosur .supaya dalam memperhitungkan media yang percetakan harus menjaga hubungan baik dengan promosi barang atau jasa yang sudah bahan baku.

(32)

Majalengka, Kantor Pos Kuningan, Kantor Pos Subang, Knator Pos Sumedang, Kantor Pos Ciamis, Kantor Pos Banjar dan yang terakhir Kantor Pos Soreang.

Adapun Brosur – brosur promosi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pos Kilat Khusus atau yang disingkat dengan PKH adalah jasa dari PT. Pos untuk pengiriman paket dan dokumen hingga ke pelosok negeri karena jangkauannya mencapai hingga lebih dari 182 kota/kabupaten di Indonesia.

2. Paket Pos untuk mengirimkan barang – barang berharga kemana pun tujuannya sesuai keiinginan konsumen dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam produk paket pos ini juga terdapat paket pos kilat khusus yang dapat mengirimkan barang konsumen secara kilat atau cepat dan ada ganti rugi jika terjadi keterlambatan.

3. Pos Express atau yang biasa disingkat dengan Posex adalah layanan istimewa dari Pos Indonesia untuk pengiriman surat, dokumen dan barang berharga ke kota tujuan tertentu di Indonesia yang mengedepankan asuransi pengiriman, cepat, tepat, mudah dilacak dengan harga kompetitif secara PASTI.

(33)

5. Admail Pos adalah layanan pengelolaan essential mail, advertising mail, Hybrib mail dan direct mail lainnya yang meliputi : Layanan percetakan digital ( production ) dan delivery melaluione stop service untuk billing/account statment, rekening koran, invoice tagihan dan solo mail.

6. EMS Internasional adalah layanan premium untuk pengiriman surat, dokumen, barang ke luar negeri dengan jaminan penyerahan kiriman sampai ke alamat tujuan maksimal 3 hari. Tarof kompetitif berdasarkan tingkat berat dan negara tujuan dalam mata uang US Dollar.

7. Pospay adalah layanan pembayaran tagihan dan angsuran “ apapun “ secara online di Kantor Pos yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dengan layanan yang lebih lengkap, lebih cepat dan tentunya akan sangat memudahkan transaksi pembayaran para konsumen PT. Pos Indonesia.

8. Western Union atau yang sering disingkat dengan WU adalah layanan penerimaan dan pengiriman (transfer) uang dari dan ke luar kota melalui Western Union System dan Remitance Pos System di Kantor Pos.

9. Wesel Pos atau yang sering disingkat dengan WP.

2.2.2 Menjadi Account Executive Marketing Pemasaran

(34)

perhatian perusahaan dengan tanpa menga-baikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.

Besar kecilnya perkembangan penjualan pada hakekatnya dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor ekstern dan faktor intern.Faktor eksteren merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut berupa antara lain: situasi pereko-nomian, kebijakan pemerintah, keadaan pesaing serta selera dari konsu-men itu sendiri. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor tersebut antara lain berupa keadaan produk. penetapan harga, cara-cara promosi, saluran distribusi dan kegiatan penjualan itu sendiri.

Agar efektifnya penjualan produk barang dan jasa perusahaan di butuhkanlah Account Executive (AE). Account Executive biasanya diperuntukan untuk perusahaan yang menjual jasa, mereka memiliki peranan yang hampir sama seperti marketing namun mereka turun langsung ke lapangan dan melakukan nego siasi, mengatur uang kliennya untuk di tempatkan dimana saja, menyiapkan presentasi untuk menarik klien dan tracking klien juga tapi berbeda dengan sales, mereka menawarkan jasa.

Tugas Account Executive adalah bertaggung jawab atas pemeliharaan dan penyelenggaraan hubungan sehari-hari dengan klien. Tugas utama dan terpenting bagi Account Executive adalah mengawasi agar pekerjaan yang harus dilasanakan untuk klien dapat disalurkan dan diselesaikan secara tertib, terarah dan teratur.

Secara umum Tugas Account Executive, adalah :

(35)

2. Pengumpulan dan penyediaan bahan referensi dan bahan petunjuk pedoman mengenai aspek kreatif, media atau marketing untuk iklan, yang harus diselesaikan oleh agency.

3. Pemikiran, persiapan rencana kreatif, rencana sementara dan memperoleh persetujuan klien untuk rencana-rencana tersebut.

Secara khusus :

1. Membuat contact report mengenai semua hubungan yang diadakan dengan klien. 2. Menjawab semua surat yang diterima dari atau mengenai urusan klien.

3. mengawasi segala kegiatan agar segera dilaksanakan pada bagian-bagian yang bertugas.

4. Mengadakan rapat untuk menyiapkan semua bahan yang diperlukan

5. mengumpulkan semua bahan informasi data dan bahan referensi untuk rapat.

6. Bersama dengan petugas lain yang berkepentingan menentukan deadline dan pekerjaan serta mengawasi agar semua pihak yang berkepentingan di beritahukan dan mengerti.

7. Mengadakan pengecekan agar pekerjaan yang dilakukan tepat pada jadwal.

8. Melaporkan segera kepada klien jika ada gangguan/hambatan yang memperlambat penyelesaian pekerjaan.

9. mengawasi agar klien menerima schedule dan perincian biaya yang benar serta memberikan laporan bulanan mengenai kegiatan periklanan.

(36)

padanannya agar bisa berkomunikasi dengan lancar antara pihak Bank Jabar Banten dengan Kantor Pos setempat.

Person In Charge (PIC) atau yang biasa dikenal dengan istilah contact person adalah orang yang bertanggung jawab menangani hal tertentu. Biasanya, PIC menjadi juru bicara atas setiap pertanyaan mengenai tim atau subtim di mana ia menjadi anggota. Disini penulis ditugaskan untuk mencari tahu PIC dari Kantor Pos padanan dari Bank Jabar Banten untuk diserahkan kepada Bank Jabar Pusat agar mereka lebih gampang dalam melakukan hubungan komunikasi dengan kantor pos padanannya.

2.2.3 Menginput data – data Member Card

Selain menjadi account executive bagian humas pemasaran PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, penulis pun melakukan kegiatan menginput data – data member card yang nantinya akan di bagikan ke kantor pos se – Jawa barat. Fungsi dari member card itu sendiri adalah untuk menjalin program relationship marketing atau mengikat konsumen/pelanggan dari PT Pos Indonesia se – Jawa barat agar mereka lebih gampang dalam melakukan transaksi pada PT Pos Indonesia. Selain itu di member card ini terdapat nomor card yang berbeda – beda satu dan yang lainnya, jadi petugas kantor pos dapat mengakses data ataupun nama konsumen/pelanggan dari nomor card tersebut.

(37)

Relationship marketing adalah pendekatan pemasaran pada pelanggannya yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan.

Setelah memisahkan member card berdasarkan kantor pos yang akan dikirim, proses selanjutnya adalah memisahkan form pengisian member card dan memisahkan gift yang akan dibagikan kepada para pelanggan yang akan membuat member card tersebut. Gift ini berupa tas cantik berwarna orange, warna dari kantor pos itu sendiri. Tujuan dari diberikannya gift kepada para konsumen/pelanggan adalah agar konsumen/pelanggan mau meluangkan waktunya sebentar untuk melakukan pengisian form member card tersebut.

2.2.4 Membuat surat menyurat

(38)

Bandung, 25 Juli 2011

Nomor : 10888/PP.V/Promosi 0711 Kepada Yth,

Lamp. : - Bapak Khaidir Rivai

Perihal : Partisipasi Penerbitan

“Info Mudik Lebaran PT.Kereta Api Indonesia (Persero) 1 Syawal 1432 H “

Manager Periklanan

PT. KERETA API

INDONESIA (PERSERO) Di – Tempat.

1. Dengan menunjuk surat Saudara No. 27/CA/V/2011 Perihal Partisipasi penerbitan “ Info Mudik Lebaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 10 Mei 2011. Disampaikan bahwa untuk saat ini kami belum bisa berpartisipasi pada event tersebut.

2. Setiap tahun dikantor kami juga melaksanakan kegiatan promosi yang sama kepada masyarakat umum melalui kegiatan Gebyar Lebaran 1 Syawal 1432 H yang memuat konten promosi produk kami dan disebar di seluruh kantor pos se- Jawa Barat.

3. Kami ucapkan terima kasih atas ajakan untuk berpartisipasi di info mudik lebaran PT. KERETA API INDONESIA (Persero) semoga bisa terjalin kerjasama dalam bentuk lain di masa yang akan datang.

4. Demikian kami sampaikan, atas pengertiannya kami ucapkan terima kasih.

PT. POS INDONESIA ( PERSERO )

MANAJER PENGELOLAAN DAN PENJUALAN

HARRY HERMAWAN Nipos : 967257815

(39)

Bandung, 26 Juli 2011

No : 210/PP.V/Piutang/0711 Kepada

Lampiran : 1 (satu) lembar Yth. Direktur/Pimpinan

Perihal : Permohonan Konfirmasi Pembayaran Bank Mega

up. Bagian Pembayaran

Salam sejahtera…

Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan bapak/ibu/sdr selama ini kepada kami, sehingga sampai saat ini masih tetap menjadi pelanggan kami.

Untuk tertib administrasi di internal kami dalam pengelolaan pembayaran, mohon kiranya bantuan bapak/ibu/sdr agar meng-konfirmasi kepada kami pembayaran terakhir yang telah dilakukan atas pengiriman surat, dokumen atau barang di Kantor Pos Bandung Jl. Asia Afrika. No. 49 Bandung 40111.

Setelah diisi dan ditandatangi serta cap perusahaan, mohon kiranya dikirim dengan alamat:

KANTOR DIVISI REGIONAL V JABAR BAGIAN PENGELOLAAN PENJUALAN Jl. Pahlawan No. 87 Bandung 40123 Fax. 022-250913

E-mail: andrisan@posindonesia.co.id

Demikian kami sampaikan, atas kerjasama yang baik selama ini kami ucapkan terimakasih.

A.n Kepala Divisi Regional V Jabar

Asisten Manajer Piutang

Andri Santosa

(40)

Lampiran

Kepada

Asisten Manajer Pengelolaan Piutang

Divisi Regional PT Pos Indonesia

Jl. Pahlawan No. 87 Bandung 40123

Menunjuk surat Saudara No………...tanggal……….….perihal konfirmasi pembayaran, kami sampaikan bahwa pembayaran terakhir kami adalah:

Bulan Tahun Besar Uang (Rp) Petugas Pos Penerima

Bisa ditulis tangan kolom diatas dengan di tandatangi, cap perusahaan dan nama jelas di bawah kanan.

Bandung, 2011

______________________

(41)

2.3 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental

Kegiatan indidental merupakan kegiatan yang terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu – waktu tertentu saja. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan insidental merupakan kegiatan yang secara tidak tepat atau rutin.

Selama penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, terdapat kegiatan insidental yang melibatkan para PKL untuk turut dan meliput dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan insindental tersebut yaitu :

2.3.1 Mencatat pengiriman brosur – brosur promosi pada buku “ Ekspedisi Surat -Surat keluar “

Brosur adalah promosi barang atau jasa yang perusahan dengan menjualkan sebuah perusahan yang bergerak sebagai promosi pemasaran untuk melihat brosur yang diperlihatkan dengan barang atau jasa yang akan dipermudahkan supaya brosur tersebut menjadi lebih promosi dengan barang atau jasa yang akan diperlihatkan dengan serius agar masyarakat bisa menjaga nama baik brosur supaya bergerak dengan baik dalam menjaga nama baik brosur .supaya dalam memperhitungkan media yang percetakan harus menjaga hubungan baik dengan promosi barang atau jasa yang sudah bahan baku.

(42)

Majalengka, Kantor Pos Kuningan, Kantor Pos Subang, Kantor Pos Sumedang, Kantor Pos Ciamis, Kantor Pos Banjar dan yang terakhir Kantor Pos Soreang.

Sebelum brosur-brosur tersebut di kirimkan ke kantor pos yang akan di tuju, akan di tulis ke buku ekspedisi surat-surat keluar sebagai tanda bahwa kiriman telah tertulis dan terdaftar sehingga dapat terkontrol apa isinya dan berapa jumlah barang tersebut.setelah itu proses mengirimkan kita serahkan ke bagian pengiriman barang.

2.3.2 Menghadiri serah terima PKS ( perjanjian kerjasama ) antara PT. Pos Divre v Bandung dengan PT. Pupuk Kujang.

Pada tanggal 5 Juli 2011 PT. Pos Divre v Bandung dengan PT. Pupuk Kujang telah melakukan perjanjian kerjasama (PKS) di Bukit Dago Golf. Acara ini di awali sambutan KAdivre dan manager Pt.Pupuk Kujang setelah itu dilanjutkan dengan penandatangan kerjasama yang dilakukan oleh KaDivre dengan Manajer dari PT. Pupuk kujang tersebut. Setelah penandatangan kerjasama, kemudian KaDivre memberikan cinderamata kepada Manajer PT. Pupuk Kujang kemudian sebaliknya.

Acara ini ditutup dengan doa bersama dan foto bersama setelah itu melakukan makan siang bersama dan terakhir para pejabat tersebut tanding golf untuk mengakrabkan satu sama lain.

2.3.3 Membuat Goody Bag Souvenir untuk Kantor Pos tertentu

(43)

melakukan perkerjaannya. Souvenir yang di berikan berupa baju, notebook, mug, tas kecil, dan lain sebagainya.

Disini penulis ditugaskan untuk membuat goodie bag tersebut kemudian memisahkan antara satu sama lainnya agar tidak tercampur dan kemudian mengirimkannya sesuai dengan alamat kantor pos yang dituju.

2.3.4 Membuat rekapitulasi total piutang

(44)

Rekapitulasi Total Piutang

No

Nama Pelanggan

SALDO AW AL

0-3 BLN 3-6 BLN 6 BLN – 1

THN

>1 – 2 THN >2 THN JUM LAH

1 2

1 BANDUNG 1,737,283,473 335,293,697 100,880,530 114,959,350 - 2,288,417,050

2 BANJAR 9,159,775 - - - - 9,159,775

3 CIAM IS 5,011,000 - - - - 5,011,000

4 CIANJUR 68,228,031 - - - - 68,228,031

5 CIM AHI 1,315,899,115 229,010,546 90,400,631 - - 1,635,310,292

6 CIREBON 582,132,777 - - - - 582,132,777

7 GARUT 24,250,359 - - - - 24,250,359

8 INDRAM AYU 10,249,500 230,000 12,436,860 10,723,065 313,600 33,953,025

9 KARAW ANG 1,379,176,747 - - - 4,682,600 1,383,859,347

10 KUNINGAN 9,513,500 - - 161,000,000 - 170,513,500

11 M AJALENGKA 5,336,686 - - - - 5,336,686

12 PURW AKARTA 497,044,646 1,801,000 - - - 498,845,646

13 SUBANG 123,630,886 - - - - 123,630,886

14 SUKABUM I 23,038,187 - - - - 23,038,187

15 SUM EDANG 16,664,327 - - - - 16,664,327

16 TASIKM ALAYA 20,919,024 - - 427,500 965,274 22,311,798

17 UJUNGBERUNG 79,915,488 - - - - 79,915,488

18 SOREANG 49,219,640 - - - - 49,219,640

JUM LAH TOTAL 5,956,673,161 566,335,243 203,718,021 287,109,915 5,961,474 7,019,797,814

(45)

2.3.5 Mendata Pengantar souvenir ke Kantor Pos se - Indonesia

Sebelumnya PT. Pos Indonesia divre V Bandung akan membuat Card yang nantinya akan digunakan oleh para konsumen PT. Pos itu sendiri. Untuk membuat konsumen tertarik dan mau mengisi formulir pembuatan card maka, setiap konsumen yang akan membuat card dan bersedia melakukan pengisian formulir akan ada gift yang akan diberikan kepada konsumen tersebut. Hal ini dimaksudkan agar konsumen dengan senang hati mengisi formulir pembuatan card tersebut.

Disini penulis mendata jumlah Card dan Gift yang akan diberikan kepada konsumen, agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah card dengan jumlah gift yang akan diberikan kepada konsumen.

2.3.6 Mendata paket CD Jingle Kantor Pos untuk di distribusikan ke Kantor Pos se – Indonesia

Untuk usaha melakukan promosi PT. Pos Indonesia Divre V Bandung membuat sebuah Jingle / lagu yang nantinya akan diperdengarkan di radio – radio di seluruh Indonesia dengan tujuan agar kantor pos bisa melakukan community building.community building di maksudkan untuk membangun hubungan antara pelanggan agar memberikan informasi dan menciptakan suatu hubungan baik antara pelanggan dengan perusahaan. Jingle ini berbentuk CD yang telah dilengkapi dengan lagu jingle tersebut akan dikirimkan ke beberapa kantor pos di seluruh Indonesia dan akan di kirimkan kepada radio-radio.

(46)

2.3.7 Mendesign Spanduk Kantor Pos Divre V Bandung dengan Tema “ Gebyar Ramadhan “

Mendesign sebuah spanduk bukanlah sebuah tugas humas akan tetapi penulis ingin lebih banyak belajar mengenai segala macam hal maka penulis membantu karyawan PT. Pos Indonesia Divre V Bandung untuk membuat design spanduk dengan tema “ Gebyar Ramadhan “. Karna memang penulis melakukan kerja praktek ini pada saat bulan Ramadhan.

PT. Pos Indonesia Divre V akan membuat spanduk yang bertema “ Gebyar Ramadhan “ spanduk ini yang nantinya akan di pajang di beberapa kantor pos di Jabar, hal ini dilakukan agar masyarakat tidak melupakan kantor pos dalam usaha untuk melakukan pengiriman kartu ucapan selamat lebaran dan lain sebagainya. Design spanduk itu sendiri dibuat oleh karyawan PT. Pos Divre V Bandung dan dengan bantuan dari penulis.

(47)

2.4 Deskripsi Marketing Humas di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat 2.4.1 Definisi Public Relations

Humas atau Public Relations menurut Frank Jefkins dalam bukunya “Public Relations” adalah sebagai berikut :

“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan seluruh khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. (1992:9)

Dari definisi diatas maksudnya adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana”, ini berarti humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu yang telah dirangkum, dan dimana kegiatan – kegiatan tersebut dikomunikasikan secara terencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan utamanya adalah mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi telah mencapai tujuan – tujuan spesifik yang telah ditetapkan, maka tujuan – tujuan tersebut telah tercapai dengan adanya saling pengertian antara organisasi dan khalayaknya, baik khalayak internal maupun khalayak eksternal dan pihak – pihak lain yang berkepentingan.

2.4.2 Ruang Lingkup Public Relations

(48)

1. Membina hubungan ke dalam (public internal)

Yang dimaksud publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau badan atau perusahaan atau organisasi itu sendiri.

2. Membina hubungan ke luar (public eksternal)

Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. (2008:23)

2.4.3 Tujuan Public Relations

Tujuan Public Relations menurut Hj. Neni Yulianita, Dra., MS. Dalam bukunya yang berjudul “Dasar – Dasar Public Relations” mengatakan bahwa tujuan Public Relations secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi – kondisi dari pada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu menurun atau rusak.

Dengan demikian terdapat empat hal yang prinsip dari tujuan Public Relations, yaitu :

1. Menciptakan citra yang baik. 2. Memelihara citra yang baik. 3. Meningkatkan citra yang baik.

(49)

2.4.4 Fungsi dan Peranan Public Relations

Fungsi Public Relations menurut Prof. Dr. Onong Uchana Effendy, M. A. dalam bukunya “Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis”, fungsi humas yaitu:

1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik internal dan

publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 5. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. (2008 : 9 – 11)

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama Public Relationspada intinya yaitu :

1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.

2. Membina relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

(50)

4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.

Pada Public Relations melekat Dua aspek yang hakiki yang mutlak harus ada. Kedua aspek tersebut adalah :

1. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan publik ekstren (External Public)

Public internaladalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Public eksternal adalah orang-orang di luar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.

2. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Reciprocal Two Way Traffic Communication)

Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik (Feedback). Ini berarti bahwa kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) harus mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif atau secara negatif.

2.4.5 Strategi Public Relatios

Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations, yaitu sebagai berikut :

(51)

Setiap fungsi dan tujuan Public Relations adalah menyelangarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas Public Relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers atau wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

2. Event

Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan , mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. Berikut beberapa jenis event.

a. Calendar event

Calendar event meliputi kegiatan rutin selalu diselenggarakan pada waktu tertentu.

b. Special events

Event atau acara ajang yang sifatnya khusus dan dilaksanakanpada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja Public Relations.

c. Moment event

Event atau acara yang bersifat momentum atau lebih khusus lagi. 3. News (menciptakan berita)

Berupaya menciptakan berita melalui press release, newsletter, bulletin dan lain – lain. Untuk itulah seorang Public Relations harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.

(52)

Keterlibatan tugas sehari – hari tugas Publis Relatios adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations ang humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

5. Inform or image (memberitakan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama Public Relations, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif.

6. Lobbying and negotiation

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) aytau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7. Social responsibility(tanggung jawab sosial). (Ruslan : 2002)

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini akan meningkatkan citra perusahaan dimata publik. Saat ini banyak perusahaan menjadikan kegiatan sosial sebagai aktivitas yang harus dilakukan.

2.4.6 Sasaran Kegiatan Public Relatios

Menurut H. Fayol beberapa sasaran kegiatan Public Relations, yaitu :

(53)

a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.

b. Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan berbagai pihak.

2. Menghadapi krisis (facing of crisis).

Menangani keluhan (compalint) dan menghadapi krisis yang terhjadi dengan membentuk manajemen krisis dan Public Relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.

3. Mempromosikan aspek kemanusiaan (promotion public causes). a. Mempromosikan hal – hal yang menyangkutkepentingan publik. b. Mendukung kegiatan kampanye sosial.

2.5 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Marketing Public Relations sangat dibutuhkan untuk menciptakan reputasi yang baik bagi perusahaan dan membuat masyarakat berpikir lebih baik tentang organisasi yang diwakili. Maka dari sudut pandang komunikasi Public Relations memiliki tujuan untuk menciptakan pengenalan, pemahaman, minat dan dukungan bagi perusahaan, baik itu dari public internal maupun eksternal.

(54)

Dengan demikian Marketing public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik strategi, sedangkan kedua adalah kekuatan sebagi penyandang, push strategi dalam hal pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategi sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini yang menguntungkan. (Ruslan didalam bukunya Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2010:247)

Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan Hubungan Masyarakat dengan publik internal maupun publik eksternal yaitu dengan mengadakan berbagai kegiatan di lingkungan perusahaan (internal) dan dengan menjalin hubungan dengan konsumen, pelanggan dan mitra kerja (eksternal).

Kegiatan internal PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, yaitu:

a. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan publik internal yaitu para pegawai.

b. Membuat berbagai kelengkapan untuk melakukan promosi – promosi produk pos itu sendiri.

(55)

bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.

Kegiatan eksternal dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan dengan tata usaha dan menerima kunjungan dari luar. Kegiatan eksternal PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, yaitu :

c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program komunikasi dengan Publik Eksternal yakni pelanggan pers, pelanggan, konsumen dan pemerintah.

d. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan konsumen, pelanggan dan pemerintah.

e. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

(56)

komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.

Contoh kongkret kegiatan eksternal Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, yaitu:

a. Membuat press release.

b. Menerima kunjungan dari organisasi atau lembaga lain di luar perusahaan.Dari penjelasan diatas maka posisi Marketing Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat sudah sesuai dengan apa yang telah dijelaskan diatas akan tetapi masih belum efektif kinerja Humas dalam menjalin hubungan dengan publik eksternal terutama dengan pers. Sedikitnya kegiatan yang dilakukan untuk menjalih hubungan dengan publik eksternal membuat hubungan dengan pers kurang harmonis.

Selama kegiatan PKL berlangsung penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara humas di PT.pos Indonesia Divre V jawa barat dengan perusahaan swasta lainnya, yaitu terletak pada posisi humas dengan demikian humas di PT. pos Indonesia Divre V jawa barat di anggap masih belum state of being, karena kedudukannya yang belum memiliki struktur sendiri.

(57)

Selama melakukan praktek kerja lapangan penulis dapat lebih memahami kehumasan secara langsung di dunia kerja serta penulis mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat di saat menghadapi dunia kerja.

Dalam aktifitas kerja penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga di PT.Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, selama melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di PT.Pos Indonesia penulis menemukan keramahan dari para karyawannya sehingga penulis menjadi nyaman dalam melakukan pekerjaan.

2.6 Analisis Layanan PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat Kepada Mahasiswa PKL

Definisi pelayanan menurut Kotler (1994) adalah:

“Berbagai tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada yang lain yang pada dasarnya tidak dapat dilihat dan tidak menghasilkan hak milik terhadap sesuatu. Produksinya dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik atau tidak.”

Dari uraian di atas maka hal penting mengenai pelayanan yaitu :

Pertama, pelayanan bersifat tanpa wujud artinya upaya dari aktifitas pelayanan dapat dirasakan oleh pelanggan yang menerima pelayanan (puas/ tidak puas), kedua, pelayanan dapat berbentuk pemberian kemudahan, kelancaran, kenyamanan, serta keamanan dalam diri pelanggan. Maka dari itu pelayanan pelanggan (customers service) amat di butuhkan untuk menjaga kredibilitas suatu perusahaan dan menjaga citra perusahaan semakin meningkat.

(58)

Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, penulis merasakan suasana yang cukup menyenangkan, dan karyawan-karyawannya yang ramah. Setiap bagian dalam perusahaan mempunyai tugasnya masing-masing, namun walaupun tugas yang dilakukan masing-masing bagian berbeda, penulis selalu di bantu apabila penulis kesulitan dalam melakukan kegiatan,para karyawan saling bekerja sama guna mencapai tujuan perusahaan.

Dalam melaksanakan kegiatan rutin penulis membantu kegiatan karyawaan antara lain mendata, mencatat berbagai kegiatan walaupun dalam melaksanakan kegiatan rutin, penulis tidak seluruhnya mengerjakan kegiatan yang dilakukan oleh Humas akan tetapi sebagian mengerjakan tugas Marketing yaitu antara lain menjadi account executive dan mendesign spanduk promosi.

Penulis pun diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan -kegiatan insidental yang bisanya dilakukan oleh Marketing yaitu menghadiri perjanjian kerjasama dengan Pt. pupuk kujang.

Selain itu juga penulis diberikan kesempatan untuk meliputan dan mendokumentasikan kegiatan – kegiatan insidental PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat bersama – sama dengan kedua teman PKL.

Bila penulis mengalami kesulitan, hambatan, ataupun hasil yang kurang sempurna maka pihak Humas dan pegawai mengoreksi dari hasil yang telah penulis lakukan, sehingga hal tersebut menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang Humas.

(59)

rutin dan kegiatan insidental tidak sepenuhnya tertuju pada kegiatan humas saja, karena pada penulis juga melakukan kegiatan yang kapasitasnya bukan pada bidang PR (Humas). Namun bila dikaitkan dengan kegiatan PR yang seharusnya dijalankan oleh penulis sangatlah sedikit kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Namun bila diambil dari sisi postive nya kegiatan yang selama ini dijalankan oleh penulis bertujuan juga untuk mengetahui dan mempelajari perkerjaan – perkerjaan tersebut agar di masa yang akan datang penulis tidak lagi di bingungkan oleh perkerjaan yang baru.

(60)

60 PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yang berdiri dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being dan berdiri secara unstate of being karena Humasnya belum terbentuk dalam divisi tersendiri dan belum adanya struktur organisasi dalam kehumasannya.

2. Humas PT. Pos Indonesia Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat (khusunya bagian marketing) mempunyai kegiatan ekstrenal yang berhubungan dengan publik di luar perusahaan yaitu melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak – pihak yang melakukan kerja sama dengan PT. Pos Indonesia (persero) Divre V jawa barat, kegiatan internal yang berhubungan dengan karyawan di dalam perusahaan diantaranya, Merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan program - program komunikasi dengan publik internal yaitu pegawai, membuat berbagai macam kelengkapan untuk melakukan promosi – promosi produk pos itu sendiri.

(61)

4. Kegiatan selama melaksanakan PKL yang dilakukan di Bagian Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat ( khusunya bagian marketing ) adalah mencheck brosur – brosur promosi yang akan di distribusikan ke kantor pos se – Jabar, mencatat pengiriman brosur promosi pada buku “ekspedisi surat – surat keluar” dan membuat goodie bag untuk kantor pos, belajar menjadi account executif pemasaran (marketing), menghardiri serah terima PKS PT. Pos dan PT. Pupuk Kujang, menjadi operator marketing pemasaran, menginput data – data member card dari kantor pos kemudian di distribusikan ke kantor pos se – Jabar, membuat laporan realisasi biaya pemasaran, mendata daftar pengantar gift ke kantor pos se – Indonesia, mendata paket CD Jingle kantor pos untuk di distribusikan ke kantor pos se – Jabar, mendesign spanduk Gebyar Ramadhan, membuat surat balasan untuk PT.KAI yang ditujukan untuk PT.Pos Divre V Bandung,

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis memberikan saran – saran pada pihak perusahaan sebagai berikut :

(62)

meningkatkan citra baik PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V khususnya dan PT. Pos Indonesia (Persero) umumnya dapat terealisasikan dengan maksimal.

2. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V lebih di efektifkan lagi dan lebih banyak inisiatif mengadakan acara-acara untuk perusahaan baik kualitas maupun kuantitsanya dengan cara menambah pengetahuan sesuai dengan kuantitasnya dengan spesifikasi keilmuan khususnya ilmu humas.

3. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan pers seperti mengadakan kunjungan ke media massa agar hubungan yang dijalin dapat lebih harmonis dan Dalam usaha menciptakan corporate image baik kepada masyarakat itulah dibutuhkan suatu berita menarik mengenai perusahaan tersebut yang dipublikasikan melalui media massa.

4. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat memberikan tugas atau menempatkan peserta PKL sesuai dengan konsentrasi keilmuan yang dimiliki oleh peserta PKL.

5. Sebaiknya Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Bandung lebih meningkatkan hubungan baik dengan para karyawan dengan cara mengadakan coffee atau tea morning maupun family gathering agar terciptanya suasana kerja yang kondusif serta tidak timbulnya rumor negative di lingkungan internal serta dapat berakibat terjadinya penurunan citra perusahaan dan kenyamanan lingkungan kerja.

(63)

tidak mencapai maksimal karena tidak optimalnya atau keterbatasan sarana internet.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Bagi mahasiswa PKL untuk selalu disiplin dalam melaksanakan PKL yaitu datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat.

2. Bagi Mahasiswa, kerja praktek ini dapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan sebagai saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja dimasa yang akan datang.

3. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL untuk selalu memiliki pola fikir yang kreatif dan inovatif yang mempunyai inisiatif dalam berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya, seperti jangan malu untuk bertanya dan harus cepat dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu PKL berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dalam PKL.

(64)
(65)

DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (Edisi Keempat). Jakarta : Erlangga.

Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations (Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan).Jakarta : Grasindo.

Ruslan, Rosady, SH, MM. 2008. Manajemen PR & Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi). Jakarta : Rajawali Pers,

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Radianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sumber lainnya :

Company profilePT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, 2010.

(66)

BAGIAN MARKETING PUBLIC RELATIONS

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

Nama : Rissa Purnama Nim : 41807130

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(67)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rissa Purnama

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 Mei 1989

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 22 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jln.citereup no 171 Cimahi Utara

Telepon : 085220091216

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Deden Rachmat

Pekerjaan : PNS (Pegawai Negri Sipil)

Nama Ibu : Nita Kaniawati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jln.citereup no 171 Cimahi Utara

Motto : Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Selagi Kita Mau Berusaha

(68)

PENDIDIKAN FORMAL

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2007

-Sekarang

Mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi Kosentrasi Humas Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Komputer Indonesia, Bandung.

-2. 2006 - 2007 D1 The Bandung Hotel School - Bandung

-3. 2003– 2006 SMA Negri 5 - Cimahi Berijazah

4. 2000 – 2003 SMP Pasundan 3 - Cimahi Berijazah

5. 1994 – 2000 SDN Negri 2 - Cimahi Berijazah

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2001 - 2002 Anggota Osis Smp Pasundan 3 - Cimahi

-2. 2002 - 2003 Anggota paskibra Smp Pasundan 3 - Cimahi

(69)

PENGALAMAN BEKERJA

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2011 Praktek Kerja Lapangan di PT POS

INDONESIA (PERSERO) Divre V B andung

Bagian Marketing PR

-2. 2006 Praktek Kerja Lapangan di restoran Ichiban –

Malaysia

Bersertifikat

3. 2006 Praktek Kerja Lapangan di Hotel galeri

Ciumbuleuit Bagian House Keeping

-Bandung

Bersertifikat

PELATIHAN DAN SEMINAR

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2008 Peserta Mentoring Agama Islam Bersertifikat

2. 2009 Peserta Study Tour Mass Media Bersertifikat

3. 2011 Peserta talkshow penyiaran “Dibalik Langit

Kaca Program Radio”

Bersertifikat

4. 2011 Peserta seminar “Road to Suces of a Movie

Maker”

Bersertifikat

(70)

i Assalamualaikum wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penyusunan Laporan PKL ini dibuat berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan penulis di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat selama kurang lebih 25 hari. Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk

Gambar

Tabel 1-1 Kronologis Bentuk Perusahaan
Gambar 1.1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero)
Gambar 1.2
Tabel 1.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (80,5%) menggunakan strategi koping yang berfokus pada emosi (emotional emotional coping) sebanyak 33

Dapat kan akses unt uk m endapat kan lat ihan dan prediksi soal dalam bent uk ebook (pdf) yang bisa didow nload di mem ber area apabila akun Anda sudah kam i akt ifkan. Kesim

Kesimpulan dari penelitian ini, hal yang membuat transformasi dilakukan adalah pola pikir market yang berkembang seiring perkembangan teknologi, sasaran market ABC yang

Karakteristik lahan yang sangat sesuai untuk pembangunan kawasan industri di Kabupaten Karawang yaitu memiliki kemiringan lereng datar hingga landai (0 – 8 %), daya

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti yang empirik bahwa prestasi belajar siswa yang diterapkan dengan model pembelajaran inquiry berpengaruh dalam

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis soundtrack lagu Perahu Kertas karya Dewi Lestari dalam film Perahu Kertas juga untuk mengetahui

Tindakan pelaku usaha untuk memenuhi hak konsumen dapat dilihat dari bagaimana pengawasan yang dilakukan penyelenggara jasa layanan taman rekreasi pada wahana yang