• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di PT. Pos Indonesia Divre V Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di PT. Pos Indonesia Divre V Jawa Barat"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1   

PENDAHULUAN

1.1.Sejarah Perusahaan

POS Indonesia sudah berdiri dalam kurun waktu yang lama yaitu sejak

masa penjajahan. Perkembangan ini tidak terlepas dari masa penjajahan yang

telah dialami oleh bangsa Indonesia.

Pengklasifikasian perkembangan Pos Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Masa VOC (1700-1808)

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada akhir abad 15 Masehi,

menandai babak baru sejarah Pos di Indonesia. Awalnya adalah

kedatangan kapal-kapal laut Belanda di bawah pimpinan Cornelius de

Houtmen pada tahun 1596. Pada masa VOC ini pengiriman surat hanya

dilakukan melalui jalan laut dengan menggunakan perahu yang jadwal

pelayarannya berlangsung tidak pasti. Gubernur Jendral GW Baron Van

Inhoff mendirikan kantorpos pertama di Batavia (Jakarta) pada tanggal 26

Agustus 1746 dengan tujuan menjamin keamanan surat-surat penduduk,

terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di pulau Jawa.

Barulah pada tahun 1754 pengiriman surat menjadi teratur, yaitu dua

minggu sekali melalui jalan darat. Keadaan ini terus berlangsung selama

(3)

2. Masa Pemerintahan Deandels (1808-1811)

Pada masa ini, Deandels mengeluarkan peraturan-peraturan tentang

pos dan membagi pulau Jawa dalam beberapa distrik, yaitu Banten,

Batavia, Semarang, Surabaya. Setiap distrik dikepalai oleh commisaris der

Wegen en posterijin yang menempati sebuah general Post kantor ( Kantor

Pos Wilayah) dan membawahi profekturan (Kantor Pos Kecil).

Pengantaran surat dilakukan oleh seorang Postillons (Tukang Pos

Berkuda).

3. Masa pemerintahan Raffless (1811-1816)

Pada masa ini Raffles mengeluarkan peraturan-peraturan mengenai

peraturan biaya porto untuk surat kabar dan barang cetakan.

4. Masa Pemerintahan Belanda (1816-1942), dan masa pendudukan Jepang

(1942-1945)

Pada masa pemerintahan Belanda, pengangkutan Pos dimulai dengan

mempergunakan kereta api Ekspress malam Batavia-Surabaya (1936).

Peristiwa penting yang terjadi itu adalah perubahan bentuk usaha Dinas

Pos menjadi Jawatan (1864). Pada tahun 1875, dinas Pos digabungkan

dengan Dinas Telegraf dengan nama Post en Telegraf Dienst yang berada

di bawah Department der Burgerlikje Openbae werkn (Departemen

pekerjaan Umum). Pada tahun 1884 Jawatan Telepon bergabung dalam

jawatan Pos dan telegraf yang kemudian dikenal dengan nama Post

(4)

status jawatan (PTT) diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Postel

berdasarkan ordinasi tanggal 28 Desember 1931.

5. Masa Kemerdekaan hingga saat ini

Pada kurun waktu 1945-1950 situasi politik di Indonesia penuh

dengan pergolakan dalam rangka merebut kedaulatan dari pendudukan

Jepang dan Agresi Militer Belanda. Situasi ini tentu saja sangat

berpengaruh terhadap dinas pos yang ditandai dengan pemindahan

perangkat komunikasi pembumihangusan sarana-sarana fisik pos dan

terganggunya sarana perhubungan pos dan telegraf.

Setelah situasi membaik, tepatnya pada tanggal 6 Juli 1965 PN Postel

dipecah menjadi Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi yang diatur oleh

Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No. 30

tahun 1965. Berdasarkan Undang-undang No. 9 tahun 1969 menetapkan

status Badab Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perjan. Perum,

Persero, maka status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum

(Perum) Pos dan Giro denga Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978.

Perum Pos dan Giro adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

berada di lingkungan departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi yang

dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggungjawab kepada Menteri

Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

Perum Pos dan Giro mempunya tugas pokok mengusahakan dan

mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas berita, informasi

(5)

masyarakat dan menunjang terlaksananya pembangunan Nasional. Maka

pada tanggal 27 Februari 1995 Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT.

POS Indonesia (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun

1995 dan disyahkan pada tanggal 20 Juni 1995.

Sebagai salah satu pemain dalam industri pos yang berkehendak menjadi

perusahaan kelas dunia, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan reformasi

dengan pentahapan sebagai berikut :

A. Reformasi Tahap Pertama (1995-2001)

1) Tahun 1995-1997 (Tahun Konsolidasi dan modernisasi).

Substansi program diarahkan pada peletakan dasar yang kokoh

guna mewujudkan komitmen untuk memberikan yang terbaik

bagi stakeholder.

2) Tahun 1997-2000 (Solusi total bagi pelanggan). Segala

kegiatan difokuskan pada upaya meningkatkan kepuasan

pelanggan sejalan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan,

sambil melakukan antisipatif terhadap kondisi pada era

perdagangan bebas.

3) Tahun 2001 menjadi perusahaan kelas dunia.

B. Reformasi Tahap Kedua (2001-2010)

Substansi kegiatan diarahkan pada upaya memperkuat posisi pasca

PT Pos Indonesia (Persero) sebagai jawaban terhadap kondisi yang

berkembang, khususnya pada era WTO tahun 2010 yang ditandai

(6)

C. Reformasi Tahap Ketiga (2010-2020)

Pada tahapan ini sasaran yang hendak dicapai adalah kesiapan

menghadapi kesepakatan APEC pada tahun 2020. Spektrum reformasi

tahap ketiga harus menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan

organisasi, sehingga mampu membuat manuver-manuver yang cepat

melalui pengembangan copetitive aliances dalam mentransformasikan

kompetensi inti. Strategi produk disandarkan kepada kemampuan

“melihat jauh”, sehingga costumer drive akan menjadi salah satu

konsep dalam pengelolaan perusahaan.

Strategi reformasi terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan berdasarkan atas pilar

utama, yaitu : Reorientasi, Restrukturisasi, dan Revitalisasi.

a) Reorientasi merupakan reformasi di bidang produk jasa pos, di mana

produk jasa pos dikelompokkan berdasarkan kebutuhan pasar.

b) Restrukturisasi adalah reformasi yang dilakukan pada pembenahan

struktur organisasi, sehingga struktur yang dibentuk dapat merespon

terhadap pengaruh lingkungan.

c) Revitalisasi merupakan reformasi di bidang proses, di mana proses

operasi disesuaikan dengan tingkat perubahan pasar namun tetap

berlandaskan kepada kualitas yang prima dengan tetap mengacu

(7)

1.1.1. Visi, Misi, Tugas Pokok, Tujuan, Sasaran, Peran dan Falsafah PT.

POS Indonesia (Persero)

1. Visi

Pos Indonesia adalah penyedia jasa pos yang berbasis informasi dan

bernilai tinggi bagi masyarakat di seluruh nusantara serta dapat

berkompetisi dalam industri global.

2. Misi

1) Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat

dengan didukung teknologi tepat guna dan sumber daya yang

profesional.

2) Menyediakan layanan komunikasi, logistik, transaksi keuangan dan

layanan pos lainnya yang memiliki nilai tambah tinggi bagi

kepuasan pelanggan.

3) Mengembangkan usaha yang memiliki daya saing kuat baik di

pasar domestik maupun pasar global.

4) Memberikan pelayanan untuk kemanfaatan umum yang

menjangkau seluruh pelosok tanah air dengan perlakuan yang sama

guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mempererat

hubungan antar bangsa.

3. Tugas Pokok

1. Melaksanakan misi bisnis dengan menyediakan jasa yang bermutu

(8)

internasional, serta memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai

perusahaan.

2. Melaksanakan penugasan khusus yang ditugaskan oleh pemerintah

untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap

memperhatikan misi bisnis di atas.

4. Tujuan Perusahaan

a) Tujuan Khusus (Di akhir tahun 2002)

Menjadi penyedia layanan pos yang dapat memberikan kepuasan

konsumen melalui layanan operasi yang excellent dengan upaya

efisiensi dan peningkatan kualitas layanan, di pasar domestik atau

dalam negeri serta mampu bersaing di pasar global.

b) Tujuan Umum

Menjadi penyelia layanan pos terbaik dan terluas di pasar domestik

serta mampu bersaing di pasar global.

5. Sasaran PT POS Indonesia

a) Sasaran Khusus (Di akhir Tahun 2002)

Meningkatkan kepuasan konsumen, dengan indikator :

a. Standar Waktu Penyerahan (SWP)

b. Keamanan Kiriman

c. Harga

d. Pelayanan Purna Jual

(9)

b) Sasaran Umum

1) Meningkatkan kepuasan konsumen melalui penyediaan layanan

yang memberikan nilai unggul (superior value) dengan dukungan

sistem operasi yang excellent.

2) Meningkatkan kepuasan pegawai melalui peningkatan

profesionalisme dan kesejahteraan sebagai faktor pemungkin

(enabler) bagi peningkatan daya saing perusahaan.

3) Meningkatkan nilai perusahaan melalui upaya pencapaian kinerja

finansial terbaik untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan

perusahaan.

6. Peran PT Pos Indonesia

Perekat politik dan pemersatu bangsa serta sebagai perekat

administrasi yang efisien, mempererat hubungan antar bangsa,

memperlancar hubungan antar lembaga, masyarakat dan antar anggota

masyarakat, menghilangkan isolasi daerah terpencil dan daerah yang baru

dibuka, basic faktor dalam pembangunan sosial dan budaya, penggerak

pembangunan ekonomi.

7. Falsafah PT. POS Indonesia (Persero)

Falsafah PT. POS Indonesia (Persero) Bandung merupakan suatu

dasar nilai yang menjadi basis dalam bekerja, hubungan dengan pelanggan

dan pihak-pihak lainnya. Falsafah dari perusahaan PT. POS Indonesia

(Persero) Bandung adalah senantiasa berupaya meningkatkan mutu

(10)

memperhatikan efesiensi, efektinitas, dan produktivitas sumberdaya

manusia serta kemampuan usaha melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

1.1.2. Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia

1) Logo

Logo atau lambang merupakan bagian dari identitas

perusahaan, sedangkan yang dimaksud dengan identitas perusahaan

adalah suatu cara atau hal yang memungkinkan perusahaan dapat

dikenal atau dibedakan dari perusahaan lain. PT Pos Indonesia

mempunyai logo atau lambang yang dijadikannya senagai identitas

perusahaan dengan tujuan agar konsumen atau public pada

umumnya mudah mengenal dan mengingat perusahaan. Adapun

logo PT Pos Indonesia adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

(11)

2) Arti Logo

Logo merupakan identitas perusahaan yang memiliki makna

yang penting dalam mengkomunikasikan jati diri perusahaan di

samping itu dapat menjiwai dan memberikan semangat yang dalam

guna melaksanakan misi dan tujuan perusahaan.

Logo Pos Indonesia terdiri dari :

1. Burung merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus

ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis

kecepatan melambangkan PT Pos Indonesia menjalankan

misinya.

“Memperlancar komunikasi bagi manusia dan penyelenggara

pemerintah guna menunjang peningkatan pembangunan

nasional dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan

negara dalam hubungan di dalam negeri dan antar bangsa”.

Yang berlandaskan Pancasila mengutamakan kecepatan,

ketepatan dan terpercaya.

2. Bola dunia, melambangkan PT Pos Indonesia sebagai

penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana

komunikasi dalam lingkup nasional maupun internasional.

3. Bentuk tulisan PT Pos Indonesia (Fatura Extra Bold)

merupakan ciri khas kelas dunia, yang akan membawa PT Pos

(12)

4. Warna PT Pos Indonesia orange cemerlang, menampilkan

kesan modern, dinamis, kecepatan dan warna abu-abu adalah

natural dan aman menampilkan kesan modern dalam

pendekatan bisnis.

1.1.3. Sejarah Sekretariat Wilayah

Perubahan Organisasi dan tata kerja wilayah usaha pos dilakukan atas

dasar Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 13 Juli 1999

nomor 164/Dirut/1999 tentang organisasi dan tata kerja wilayah usaha pos,

dan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Kawilpos V tanggal 3

Agustus 1999 nomor 7991/Kawil.V/1999 tentang Dasar hukum organisasi

dan tata kerja Wilpos V telah ditetapkan struktur organisasi Wilayah

Usaha Pos V, yang mengakomodasikan struktur jabatan Kawilpos,

manajer bagian, sekretariat wilayah dan asisten manajer.

Dalam struktur organisasi wilpos V bagian Sekretariat Wilayah

mempunyai fungsi untuk memberikan dukungan terhadap pelaksanaan

tugas Kawilpos, serta tugas pokok membentuk citra positif perusahaan,

bertanggungjawab terhadap pembentukan dan pelaksanaan sistem

komunikasi internal dan eksternal, bertanggungjawab untuk mengamankan

perusahaan, terutama dari sisi aspek legal, serta ikut serta dalam usaha

membumikan budaya perusahaan.

Sementara dalam pelaksanaan operasional sekretaris wilayah

(13)

staf pelaksana yang tergabung dalam satu unit kerja yaitu bagian

sekretariat wilayah. Pada struktur organisasi bagian skretariat wilayah di

bawah kendali langsung kepada wilayah, dan diposisikan untuk

membackup terhadap pelaksanaan tugas kawilpos serta tidak berkaitan

secara langsung dengan pelaksanaan kegiatan operasional unit pelaksana

teknis.

Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah bagian

yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal

maupun massa eksternal. Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa

Barat ini dibawahi langsung oleh SEKWIL (Sekeretaris Wilayah) PT. Pos

Indonesia (Persero) Kadivre V Jawa Barat. Humas PT Pos Indonesia

(Persero) Divre V Jawa Barat ini bekerja sendiri untuk mengurusi dalam

menjalani hubungan internal maupun eksternal. Di mana Hubungan

Internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan

penerbitan media internal, sedangkan Hubungan Eksternal mengurusi hal

yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media

massa, tata usaha, dan pameran.

Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Pos Indonesia (Persero)

Divre V Jawa Barat adalah menganalisis dan mengidentifikasi

permasalahan yang menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari

perkerjaan Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah

memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan

(14)

terbentuknya opini publik yang “unfavourale” terhadap perusahaan

(15)

1.2.Struktur Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. POS Indonesia (Persero) Kantor

Divisi Regional V Bandung :

Gambar 1.1 

(16)

1.3.Job Deskripsi

Di bawah ini akan dijelaskan job deskripsi dari struktur organisasi PT.

POS Indonesia (Persero) Kantor Divisi Regional V Bandung :

1. KAWILPOS

a. Mengelola sumber daya perusahaan yang ada di wilayah untuk

mengembangkan dan menjalankan bisnis perusahaan.

b. Tanggung jawab :

Pengembangan dan pencapaian suatu wilayah.

c. Wewenang :

1. Menetapkan rencana strategi dan RKA wilayah.

2. Menetapkan strategi dan kebijakan bina mutu layanan wilayah.

3. Menetapkan strategi dan kebijakan pengembangan bisnis di

wilayah.

2. Sekretaris KAWILPOS

a. Tugas pokok :

Mengelola kesekretariatan kantor wilayah pos dan mengkoordinir

kegiatan staf profesional

b. Tanggung jawab :

1. Kelancaran kegiatan kesekretariatan kantor wilayah pos.

2. Terpenuhinya alat tulis menulis dan sarana penunjang lainnya

di wilayah.

(17)

c. Wewenang :

1. Merencanakan, mengalokasikan dan mengendalikan dana

administrasi umum.

2. Mengatur kunjungan tamu.

3. Mengatur distribusi surat dinas.

3. Asman Perencanaan dan Pengembangan Pelatihan.

a. Tugas Pokok :

menyusun rencana kebutuhan SDM serta menyelenggarakan

program pengembangan SDM.

b. Tanggung jawab :

1. Menjamin tersedianya SDM sesuai dengan kebutuhan.

2. Menjamin tersedianya dan terlaksananya program

pengembangan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan.

3. Tersedianya sarana dan sistem pelatihan SDM

4. Tersedianya pola pengembangan karir.

c. Wewenang :

1. Menetapkan calon peserta pelatihan.

2. Menetapkan kriteria calon peserta pelatihan.

3. Menetapkan formasi kebutuhan SDM.

4. Menetapkan calon pejabat dalam jabatan tertentu sesuai

(18)

4. Asman Kinerja dan Penghargaan.

a. Tugas pokok :

Mengelola kesejahteraan dan kesehatan pegawai, pensiunan

beserta keluarganya.

b. Tanggung jawab :

Terlaksananya program kesejahteraan dan kesehatan pegawai,

pensiunan dan keluarganya.

c. Wewenang :

1. Menetapkan alokasi biaya pemeliharaan dan kesehatan.

2. Menyetujui pemeliharaan kesehatan.

3. Menetapkan mitra kerja dalam pelayanan kesejahteraan

pegawai.

5. Asman Kesejahteraan

a. Tugas Pokok :

Mengelola kesejahteraan dan kesehatan pegawai, pensiunan

beserta keluarganya.

b. Tanggung jawab :

Terlaksananya program kesejahteraan dan kesehatan pegawai,

pensiunan dan keluarganya.

c. Wewenang :

1. Menetapkan alokasi biaya pemeliharaan kesehatan.

(19)

3. Menetapkan mitra kerja dalam pelayanan kesejahteraan

pegawai.

6. Manajer SDM

a. Tugas Pokok :

Merencanakan, mengembangkan dan memelihara SDM di

wilayah.

b. Tanggung jawab :

1. Tersedianya SDM sesuai kebutuhan wilayah.

2. Tersedianya program pengembangan SDM di wilayah.

3. Efektivitas pelaksanaan penilaian kinerja dan penghargaan.

c. Wewenang :

1. Menetapkan dan mengisi susunan formasi pegawai wilayah.

2. Menetapkan kebutuhan jenis dan jumlah peserta diklat untuk

pengembangan kompetensi SDM.

3. Menetapkan mutasi pegawai dalam satu wilayah.

7. Asman Pengolahan Data

a. Tugas pokok :

Mengelola dan menyajikan informasi data operasi dan keuangan

(20)

b. Tanggung jawab :

1. Menjamin tersedianya rencana pengembangan usaha dalam

rangka pencapaian target pendapatan.

2. Menjamin tersedianya data operasi yang akurat.

3. Tersedianya RRKA dan RKA Wilayah.

c. Wewenang :

1. Menetapkan rencana pengembangan usha (Business Plan)

wilayah pos.

2. Menetapkan validitas data operasi.

3. Menetapkan reklasifikasi kelas kantor.

8. Asman Penata Layanan

a. Tugas Pokok :

Mengembangkan produk sesuai dengan kondisi spesifik wilpos

dan melakukan aktifitas pemasaran dan promosi.

b. Tanggung jawab :

1. Menjamin tersedianya produk layanan sesuai dengan

kebutuhan pelanggan.

2. Menjamin terselenggaranya hubungan kerjasama yang baik

dan harmonis dengan mitra kerja.

3. Menjamin tersedianya informasi produk layanan pos.

c. Wewenang :

(21)

2. Menyusun formulasi tarif negosiasi.

3. Menyusun formulasi besarnya diskon.

9. Asman Perencanaan Usaha dan Promosi

a. Tugas Pokok :

Menyusun rencana pengembangan usaha dan melakukan promosi

serta menyusun RRKA wilayah.

b. Tanggung jawab :

1. Menjamin tersedianya rencana pengembangan usaha dalam

rangka pencapaian target pendapatan.

2. Menjamin tersedianya data operasi yang akurat.

3. Tersedianya RRKA wilayah.

c. Wewenang :

1. Menetapkan rencana pengembangan usaha (business plan)

Wilpos.

2. Menetapkan validitas data operasi.

3. Menetapkan reklasifikasi kantor.

10.Manajer Pengembangan usaha

a. Tugas Pokok :

Melakukan pengembangan bisnis di wilayah melalui kegiatan

perencanaan bisnis, pemasaran serta melakukan aktifitas

(22)

b. Tanggung jawab :

1. Efektivitas dan efisiensi kegiatan pemasaran di wilayah.

2. Ketersediaan produk sesuai dengan harapan pelanggan.

3. Rumusan Rencana Strategis Wilayah yang jelas, komunikatif,

komprehensif, dan aplikatif.

c. Wewenang :

1. Menetapkan alokasi dana untuk pengembangan usaha dan

kegiatan pemasaran di wilayah.

2. Menetapkan kelayakan usulan “Business Plan”

pengembangan Produk Lokal dari UPT-UPT.

3. Menetapkan metode penyusunan dan pelaporan data (SIM

Wilayah) dari UPT-UPT.

11.Asman Jaringan

a. Tugas Pokok :

Merencanakan, menetapkan, dan mengevaluasi jaringan layanan

dan luas jangkauan layanan serta modal transportasi antar titik

layanan untuk menjamin kelancaran operasional.

b. Tanggung Jawab :

1. Menjamin tersedianya jaringan pos dan modal transportasi

yang handal.

2. Menjamin luas jangkauan layanan sesuai dengan standar mutu

(23)

3. Manjamin fasilitas fisik layanan pos sesuai dengan kebutuhan.

c. Wewenang :

1. Menentukan sistem jaringan pos yang handal.

2. Menetapkan jenis modal transportasi yang digunakan.

3. Menentukan jumlah titik layanan pos.

12.Asman Standarisasi dan Pengembangan Mutu

a. Tugas Pokok :

Merencanakan, mengusulkan dan mengevaluasi standar mutu

layanan dan sisdur operasi pos serta dokumentasi mutu secara

berkesinambungan.

b. Tanggung Jawab :

1. Menjamin tersedianya standar mutu layanan dan operasi.

2. Menjamin tersedianya sistem dan prosedur layanan yang

handal.

3. Menjamin tersedianya sistem dan prosedur operasional yang

handal.

4. Menjamin tersedianya dokumentasi mutu.

c. Wewenang :

Menetapkan standarisasi mutu layanan dan operasi yang meliputi

(24)

13.Asman Pengendalian Mutu

a. Tugas Pokok :

Mengendalikan mutu dan menganalisa serta mengantisipasi

kemungkinan penyimpangan pelaksanaan operasi.

b. Tanggung Jawab :

Menjamin tersedianyamutu layanan sesuai dengan standar.

c. Wewenang :

Memberikan penilaian terhadap mutu layanan.

14.Manajer Bina Mutu Layanan

a. Tugas Pokok :

Merencanakan, mengendalikan, dan mengembangkan jaringan lalu

lintas pos, jaringan pelayanan serta mutu proses dan mutu layanan.

b. Tanggung Jawab :

1. Tersedianya standar mutu proses dan layanan di wilayah.

2. Terpenuhinya kinerja mutu proses dan mutu layanan

berdasarkan standar mutu yang ditetapkan.

3. Efektivitas dan efisiensi jaringan perhubungan pos di wilayah.

c. Wewenang :

1. Menetapkan jenis modal transportasi jaringan perhubungan

(25)

2. Menetapkan jenis fasilitas fisik pelayanan pos, termasuk

menambah atau mengurangi kuantitas dan kualitas fasilitas

pelayanan sesuai dengan kebutuhan di wilayah.

3. Mengeluarkan biaya sesuai dengan plafon yang ditetapkan

untuk mendukung tercapainya kinerja mutu pelayanan.

15.Asman Pengendalian dan Perbendaharaan

a. Tugas Pokok :

Melakukan pengendalian realisasi anggaran biaya wilpos dan

mengelola kinerja mutu pelayanan.

b. Tanggung Jawab :

1. Mengusulkan penetapan kewajaran penghitungan OE.

2. Mengusulkan penetapan kewajaran realisasi biaya.

3. Mengusulkan penetapan alokasi RRKA UPT.

16.Asman Akuntansi dan Verifikasi

a. Tugas Pokok :

Melakukan proses akuntansi dan penyusunan laporan keuangan

wilpos.

b. Tanggung Jawab :

Menjamin keakuratan dan ketepatan waktu penyajian laporan

(26)

c. Wewenang :

1. Menetapkan standarisasi dan konsistensi sistem dan prosedur

akuntansi di wilayah.

2. Melakukan reklafisikasi rekening atas laporan akuntansi di

wilayah.

17.Manajer Keuangan

a. Tugas Pokok :

Mengelola seluruh aktivitas keuangan guna mengendalikan kinerja

keuangan wilayah sesuai dengan arah strategi dan kebijakan

wilayah.

b. Tanggung Jawab :

1. Likuiditas keuangan wilayah.

2. Kelancaran penyusunan dan pengendalian anggaran (RRKAP

DAN RKAP).

3. Keakuratan dan ketepatan waktu penyajian Laporan Keuangan

Wilayah.

c. Wewenang :

1. Akses data ke seluruh unit organisasi di wilayah.

2. Menetapkan Harga Pokok Produk dan besaran Tansfer Pricing

di wilayah.

(27)

18.Asman Gedung

a. Tugas Pokok :

Mengelola gedung untuk mendukung kegiatan operasi.

b. Tanggung Jawab :

1. Tersedianya gedung yang dibutuhkan untuk mendukung

kegiatan operasi.

2. Menjamin ketertiban sistem penatausahaan naskah yang

berkaitan dengan pangadaan, penimpaan, pendistribusian dan

pertanggungan gedung.

c. Wewenang :

1. Menetapkan pengaturan dan pemanfaatan gedung.

2. Menetapkan anggaran pengadaan dan pemeliharaan gedung.

3. Menetapkan penetapan alokasi dan realokasi anggaran

pemeliharaan gedung.

4. Menyusun daftar nominasi rekanan.

19.Asman Kendaraan

a. Tugas Pokok :

Mengelola kendaraan untuk mendukung kegiatan operasi.

b. Tanggung Jawab :

1. Tersedianya kendaraan yang dibutuhkan untuk mendukung

(28)

2. Menjamin ketertiban sistem penatausahaan naskah yang

berkaitan dengan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian

dan pertanggungan kendaraan.

c. Wewenang :

1. Menetapkan pengaturan dan pemanfaatan kendaraan.

2. Menetapkan anggaran pengadaan dan pemeliharaan kendaraan.

3. Menetapkan alokasi dan realokasi anggaran pemeliharaan

kendaraan.

4. Menyusun daftar nominasi rekanan.

20.Asman Teknik

a. Tugas Pokok :

Mengelola teknologi dan sistem informasi yang meliputi

pengadaan, pemeliharaan dan pengendalian untuk menunjang

kegiatan operasi.

b. Tanggung Jawab :

1. Tersedianya teknologi dan sistem informasi serta peralatan

yang dibutuhkan dalam upaya mendukung kegiatan operasi.

2. Menjamin ketertiban sistem penatausahaan naskah-naskah

yang berkaitan dengan pengadaan, pemeliharaan,

pendistribusian dan pertanggungjawaban teknologi.

c. Wewenang :

(29)

2. Menetapkan anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana

teknologi.

3. Menetapkan alokasi dan realokasi anggaran pengadaan dan

pemeliharaan sarana teknologi UPT.

4. Menyusun daftar nominasi rekanan pengadaan dan

pemeliharaan sarana teknologi.

21.Asman Peralatan

a. Tugas Pokok :

Mengelola peralatan yang meliputi pengadaan, pemeliharaan dan

pengendalian untuk menunjang kegiatan operasi.

b. Tanggung Jawab :

1. Tersedianya peralatan yang dibutuhkan dalam upaya

mendukung kegiatan operasi.

2. Menjamin ketertiban sistem penatausahaan naskah-naskah

yang berkaitan dengan pengadaan, pemeliharaan,

pendistribusian dan pertanggungan perlengkapan peralatan.

c. Wewenang :

1. Menetapkan alokasi dan realokasi pemanfaatan peralatan.

2. Menetapkan anggaran pengadaan dan pemeliharaan peralatan.

3. Menetapkan alokasi dan realokasi anggaran pengadaan dan

(30)

4. Menyusun daftar nominasi rekanan pengadaan dan

pemeliharaan peralatan.

22.Manajer Teknik dan Sarana

a. Tugas Pokok :

Mengelola teknologi dan sarana untuk mendukung kegiatan

operasi.

b. Tanggung Jawab :

1. Ketersediaan teknologi dan sarana yang dibutuhkan dalam

upaya mendukung kegiatan operasi.

2. Ketertiban sistem penatausahaan naskah-naskah yang

berkaitan dengan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,

pendistribusian, dan pertangguhan peralatan / perlengkapan

teknologi dan saran yang dipergunakan.

3. Tersedianya kebutuhan BPM wilayah.

c. Wewenang :

1. Mengatur pemanfaatan teknologi dan saran di wilayah.

2. Mengatur anggaran penganggaran dan pemeliharaan TEKSAR.

(31)

1.4.Struktur Divisi Tempat PKL

Gambar 1.2

Struktur Divisi Sekretariat Wilayah (General Affair)

1.5.Job Description Divisi Sekretariat Wilayah

Sekretaris wilayah mempunyai fungsi sebagai pengelola kegiatan

kesekretariatan/ketatausahaan, protokoler, kehumasan, dokumentasi,

pencatatan akuntansi dan sebagai kasir kantor wilayah Pos serta advokasi dan

litigasi hukum demi kepentingan perusahaan.

Adapun dalam penyelenggaraan fungsi sebagaimana disebutkan di atas,

Sekwilpos mempunyai tugas da kewajiban sebagai berikut :

1. General Affair Manager

a. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan kesekretariatan,

protokoler, kehumasan, dan advokasi hukum.

b. Mengorganisir dan melaksanakan kegiatan kesekretariatan, protokoler,

kehumasan, dan advokasi hukum, pencatatan akuntansi dan sebagai

kasir kantor Pos.

General Affair Manager

Perencanaan PKS

Asman Humas Asman

Hukum

Asman Perencanan & Kesejahteraan

Agendaris Agendaris/ Antaran

(32)

c. Mengendalikan kegiatan kesekretariatan, protokoler, kehumasan, dan

advokasi hukum.

2. Asman Perencanaan dan Kesejahteraan

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran dibagiannya.

b. Mengelola sumber daya di bagiannya.

c. Membuat laporan keuangan Wilpos.

3. Agendaris

a. Membuka surat masuk.

b. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.

c. Mencatat lembar disposisi.

4. Agendaris/Antaran

a. Mengagendakan surat keluar.

b. Melakukan proses pengantaran surat.

5. Asman Hukum

Memberikan advokasi hukum dan perikatan agar setiap keputusan

manajemen Wilpos terhindar dari dampak hukum yang merugikan dan

merusak citra perusahaan.

6. Asman Humas

a. Mendokumentasikan kegiatan Wilpos.

b. Mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal

maupun massa eksternal.

c. Menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut

(33)

1.6.Sarana dan Prasarana

a. Layanan Pos

1. Layanan Inti / Core Services

Komunikasi : Suratpos

Keuangan : Weselpos dan Giropos

Logistik : Paketpos

2. Layanan Perpanjangan / Extended

Filateli dan layanan Perbankan

3. Layanan Perluasan

Usaha Retail, seperti Poserba dan Wasantara Net yang memberikan

layanan antara lain : Email, Web browser, E-Com.

b. Tingkat Layanan

1. Layanan Standar

2. Layanan Priority

3. Layanan Costumized

c. Produk dan Layanan Pos

1) Produk Layanan Komunikasi

Layanan Standar : Surat Biasa berupa Kartupos, Warkatpos, Barang

Cetakan, Surat Kabar/majalah, Sekogram dan bungkusan, Surat Kilat.

Layanan Priority : Surat Kilat Khusus, Ratron Simpati dan City Kurir

untuk kiriman surat Dalam Negeri, sementara Express Mail Service

(34)

Layanan Costumized (Perlakuan Khusus) : merupakan layanan yang

disediakan sesuai dengan keinginan pelanggan, di mana perlakukan

layanan ditangani secara khusus mulai daro proses collecting,

processing, transporting dan delivery, dengan menggunakan tarif

khusus yang dinegosiasikan. Seluruh produk dapat dimintakan untuk

perlakuan khusus.

2) Produk Layanan Logistik

Layanan Standar : Layanan pengiriman barang dengan bentuk dan

ukuran tertentu dengan layanan dan prosedur operasi standar, dengan

produk “Paketpos Biasa”.

Layanan Priority : Layanan pengiriman barang dengan prioritas pada

pengangkutan dan pengantaran, misal “Paketpos Kilat Khusus”.

Layanan Costumized : Layanan pengiriman barang dengan perlakukan

khusus sesuai dengan permintaan pengirim maupun penerima, misal :

Paketpos Perlakukan Khusus dari mulai pengumpulan sampai pada

antaran di kota tujuan.

Layanan Pengembangan : Paketpos point to point dan Paketpos

Optima/Kargo.

Layanan Perluasan terdiri atas : Jasa Kepabeanan, Jasa Pergudangan,

Jasa Pengurusan Transportasi dan Jasa E-Commerce.

3) Produk Layanan Keuangan

Weselpos : Weselpos Elektronik berupa westron prima, Weselpos

(35)

Speed Cash : Pengiriman uang dari Arab Saudi dan Malaysia ke

Indonesia.

Western Union / Money Transfer : Pengiriman uang secara cepat,

secara timbal balik dari/ke seluruh dunia.

Cek Pos Wisata : Cek dengan copure tertentu yanng dapat diuangkan

di seluruh outlet kantor pos yang ada di Indonesia.

Giro Pos : Layanan keuangan untuk menampung, menyimpan dan

membayar berbagai transaksi baik untuk pemegang rekening

perorangan maupun perusahaan.

4) Produk Layanan Keagenan

TABANAS BATARA, Pemotongan Uang Pensiun Ex Bank Kreditur,

Penjualan Benda Materai/Akta Agraria, Penyaluran Takesra / Kukesra,

Penyaluran Jaring Pengaman Sosial, dan System On-line Payment

Point (SOPP).

d. Sarana

Sarana yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat

adalah sebagai berikut :

Roda-2 = 807

K.B.M = 952 Buah Roda-4 = 128

Roda-6 = 17

AT 286/386/486 = 174

Komputer 453 Pentium I/II = 164

(36)

VSAT = 14 KTR

JAR Komunikasi R. LINK = 4 KTR

DIAL UP = 7 KTR

KRPRK = 25

GEDUNG KP Cabang/Asset = 160

KP Cabang/Sewa = 201

KP/KPRK = 22

ALAT PRODUKSI SPP = 1, SG = 1

KP CABANG = 370

Pos Kel. Desa = 306

UNIT PELAYANAN BERGERAK

Pos Kel. Kota = 43

Agenpos = 196

Pos Desa = 443

Agenpos Kop = 27

UNIT PELAYANAN POS Warposkesra = 154

Depo BPM = 529

Wilpos, Ujb, Sg-E, Spp

(37)

LUAS JANGKAUAN PELAYANAN

1.7.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT Pos Indonesia

(Persero) Divre V Jawa Barat yang berada di jalan Pahlawan No. 87

Bandung 40123. PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat terletak

tidak jauh dari Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama

21 hari, di mulai tanggal 09 Agustus 2010 s.d 08 September 2010 di

Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, setiap haris Senin

s.d Jumat di mulai pukul 08.00 WIB s.d 15.30 WIB.

 

Jmlh kec yg tlh dilayani di Jawa Barat dan Banten = 443, dgn rincian

Jmlh Desa/Kel di Jawa Barat dan Banten = 6026 Desa

Kantor Pos = 320 Unit

PKK = 7 Terminal PKD = 116 Terminal Telah terlayani = 4.312 = 71,56%

Belum dilayani = 1.714 = 28,44%

(38)

37   

PELAKSANAAN PKL

2.1. Kegiatan selama PKL

Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL :

Tabel 2.1

08.00 1. Membuka surat masuk 2. Mengagenda Surat masuk

08.00 Mengagenda surat masuk dan surat keluar

15.30

4 Kamis, 12-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan surat keluar

15.30

2. Mengkliping guntingan berita

15.30

6 Senin, 16-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

7 Selasa, 17-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

8 Rabu, 18-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

9 Kamis, 19-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

(39)

20-08-2. Mencatat lembar disposisi

15.30

12 Selasa, 24-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

13 Jumat, 27-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

14 Senin, 30-08-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

2. Buka puasa bersama

19.00

2. Mencatat lembar disposisi

15.30

17 Kamis, 02-09-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

18 Jumat, 03-09-2010

08.00 Mengagenda surat masuk dan keluar

15.30

19 Senin, 06-09-2010

08.00 1. Mencatat lembar disposisi

2. Mengagenda surat masuk dan keluar

2. Mencatat lembar disposisi

2. Mencatat lembar disposisi

15.30

(40)

Berdasarkan daftar kegiatan selama PKL di atas, maka kegiatan yang dilakukan

selama PKL adalah sebagai berikut :

1. Membuka surat masuk

Kegiatan membuka surat masuk merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan pada bagian Agendaris (Asman Perencanaan dan

Kesejahteraan). Surat tersebut merupakan surat yang ditujukan kepada

masing-masing divisi yang ada di kantor tersebut. Setiap surat yang masuk

harus melalui bagian ini (Agendaris) untuk diagendakan menjadi arsip

kantor tersebut, kemudian diteruskan ke masing-masing divisi sesuai

dengan tujuan surat tersebut.

Gambar 2.1

2. Mengagenda surat masuk dan surat keluar

Seperti penjelasan di atas, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari

membuka surat, surat yang telah dibuka kemudian diagendakan.

(41)

dari PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat yang ditujukan

kepada Wilpos-Wilpos lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Sebelum

disalurkan, surat tersebut harus melalui bagian Agendaris tersebut untuk

diagendakan, kemudian diantarkan ke tujuannya.

Gambar 2.2

3. Mengkliping Guntingan Berita

Kegiatan mengkliping berita adalah mencari informasi atau berita yang

ada di surat kabar yang terkait dengan Pos Indonesia. Berita tersebut

digunting, kemudian di pasang di majalah dinding. Adapun informasi atau

berita yang didapat beragam, mulai dari iklan, laporan kegiatan Pos

Indonesia, sampai pada keluhan-keluhan masyarakat terhadap pelayanan

Pos Indonesia yang kurang menyenangkan.

4. Mencatat lembar disposisisi

Selain mengagendakan surat masuk yang ada, surat tersebut juga harus

dicatat ke dalam lembar disposisi. Ada pun yang dicatat adalah pengirim,

(42)

Gambar 2.3

5. Buka puasa bersama

Buka bersama adalah kegiatan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia

(Persero) Divre V Jawa Barat dalam rangka merayakan bulan puasa. Ada

pun buka puasa bersama ini diadakan pada tanggal 31 Agustus 2010 di

kantor PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat. Pada buka puasa

bersama ini diadakan bersama anak-anak Panti Asuhan Bayi Sehat. Acara

dimulai pada pukul 17.00 WIB, diawali dengan ceramah yang dibawakan

oleh Ustad Abdul Hamid. Acara ini diikuti dengan sukacita terutama

anak-anak Panti Asuhan Bayi Sehat, ditambah dengan pemberian bingkisan oleh

(43)

Gambar 2.4

2.2.Analisa Kegiatan PKL

Menurut Internasional Public Relations Associations (IPRA) yang

dikutip oleh Soleh Soemirat dan Elvirano Ardianto dalam bukunya

yang berjudul “Dasar-Dasar Public Relations” mendefinisikan Public

Relations adalah :

“Fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan

melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk

memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang

terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini

publik di antara mereka”.(Soemirat dan Ardianto, 2005:14).

(44)

Menurut Sr. Maria Assumpaya Rumanti OSF dalam bukunya

yang berjudul “Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik”, ada

lima pokok tugas public Relations yaitu :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian

informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada

publik.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat

umum atau masyarakat.

3. Memperbaiki citra organisasi atau perusahaan.

4. Tanggung jawab sosial.

5. Komunikasi. (Rumanti, 2002:39)

Tujuan dalam menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas

penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual)

kepada public supaya publik mempunyai pengertian yang benar

tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, sertakegiatan yang

dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan

harapan publik eksternal dan memperhatikan, mengolah,

mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan

dan perkembangan organisasi.

Selain memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta

pendapat umum atau masyarakat, public relations juga menjalankan

(45)

lingkungan karena public relations ikut menentukan kehidupan

organisasi apabila tidak saling mengganggu.

Bagi public relations menyadari citra yang baik tidak hanya

terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan seterusnya,

tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan

organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan

perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk

dikontrol, dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran

komponen yang kompleks.

Public relations merupakan instrumen untuk bertanggungjawab

terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggungjawab

tersebut. Terutama kelompok publik internal, publik eksternal, dan

pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka

dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada

hubungannya dan memerlukan informasi.

Public relations memiliki bentuk komunikasi yang khusus,

komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi

modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral, perlu juga

dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur

(46)

Pada dasarnya, public relations adalah :

1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan,

saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publiknya

atau masyarakat umum.

2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa

diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang

spesifik, sasuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan

organisasi/perusahaan.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi

atau perusahaan dengan publiknya.

Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah

bagian yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa

internal maupun massa eksternal. Humas PT Pos Indonesia (Persero)

Divre V Jawa Barat ini bekerja sendiri untuk mengurusi dalam

menjalani hubungan internal maupun eksternal. Dimana Hubungan

Internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal

dan penerbitan media internal, sedangkan Hubungan Eksternal

mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal,

(47)

Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang dilakukan selama PKL.

Ditempatkan di bagian Sekwil, artinya kegiatan yang dilakukan

merupakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam divisi tersebut.

2.2.1.Membuka Surat Masuk

Membuka surat masuk merupakan tugas pokok dari bagian

Agendaris. Kegiatan ini selalu dilakukan setiap hari, mengingat surat

yang masuk selalu berdatangan setiap hari. Surat yang dimaksud

adalah surat yang berasal dari seluruh Kantor Pos baik dari pusat

maupun kantor cabang lainnya. Kegiatan ini secara langsung

menghubungkan divisi Sekwil dengan divisi lainnya yang terdapat

dalam struktur Divre V Jawa Barat ini. Hubungan tersebut terjadi

karena setiap surat masuk ditujukan kepada setiap divisi yang ada,

tetapi harus melalui Sekwil, dalam hal ini bagian Agendaris untuk

mengagendakan surat-surat tersebut sebelum diserahkan kepada

masing-masing divisi sesuai dengan tujuan surat tersebut.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, surat masuk ditujukan

kepada setiap divisi yang terdapat di Kantor Wilayah Divre V Jawa

Barat. Karena itu isi surat tersebut tentu saja sesuai dengan tugas dan

tanggungjawab dari divisi tersebut. Misalnya surat yang ditujukan

kepada divisi Finance atau Keuangan, maka isi surat tersebut biasanya

merupakan laporan keuangan. Karena laporan keuangan, maka surat

tersebut biasanya berasal dari kantor cabang yang berada di wilayah

(48)

Pada tahap ini, harus benar-benar dipastikan agar surat-surat

tersebut harus sampai kepada tujuannya, karena jika terdapat

kesalahan dalam pengantaran surat tersebut, maka dapat menganggu

kelancaran tugas divisi tersebut. Hal ini terkait dengan salah satu

tanggung jawab dari Sekwil yaitu mengelola kelancaran kegiatan

kesekretariatan kantor wilayah pos, karena itu bagian agendaris harus

bertanggungjawab penuh dalam kegiatan membuka dan menyalurkan

surat tersebut. Pada bagian ini, sangat diperlukan ketelitian dalam

membuka surat tersebut agar tidak terjadi kesalahan mulai dari

mengagendakan surat sampai pada penyalurannya ke setiap divisi.

2.2.2.Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar

Setelah surat masuk tersebut dibuka, tahap selanjutnya yang harus

dilakukan adalah mengagendakan surat tersebut. Kegiatan ini masih

merupakan tugas selanjutnya dari bagian Agendaris. Agar kegiatan ini

bisa berjalan lancar, sebelumnya pada saat membuka surat masuk

sebaiknya surat-surat tersebut telah disusun sedemikian rapihnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah setiap surat yang masuk

diagendakan untuk menjadi arsip dari Divre V Jawa Barat. Adapun

data-data yang dimasukkan ke dalam agenda tersebut yaitu pengirim,

nomor surat, jenis surat, tanggal dikirimnya surat, dan perihal.

Selain surat masuk, surat keluar juga perlu diagendakan. Surat

(49)

dan ditujukan kepada Kantor Pos lainnya. Surat keluar yang

diagendakan diperlukan selain sebagai arsip perusahaan, juga untuk

mendapatkan nomor surat, baru bisa disalurkan kepada tujuan surat

tersebut.

2.2.3.Mencatat Lembar Disposisi

Mencatat lembar disposisi tidak jauh berbeda dengan

mengagendakan surat masuk, yang membedakannya adalah jika

mengagendakan surat masuk melalui perangkat komputer, sedangkan

mencatat lembar disposisi dilakukan secara manual, yaitu dengan

menuliskannya pada lembaran disposisi. Data-data yang dituliskan

sama dengan yang terdapat dalam agenda surat masuk. Lembaran

disposisi yang telah diisi tersebut kemudian disatukan dengan surat

tersebut, kemudian diserahkan kepada divisi yang dituju.

Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan

kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar

Disposisi terdiri atas : Kepala Lembar Disposisi, Isi Lembaran

Disposisi, Bagian Akhir Lembar Disposisi. Kepala Lembar Disposisi

terdiri atas : Tulisan “Lembar Disposisi”, Surat dari, Nomor surat,

Tanggal surat, Diterima tanggal, Nomor agenda, Sifat, Hal,

(50)

Bentuk/Model Naskah Dinas Lembar Disposisi adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.5

LEMBAR DI SPOSI SI

Surat dari

Diteruskan kepada Sdr. :

Mmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmm Mmmmmmmmmmmm Dstnya...

Dengan hormat harap :

(51)

2.2.4.Mengkliping Guntingan Berita

Salah satu kegiatan yang dilakukan selama PKL yaitu

mengkliping berita. Berita yang dimaksud adalah informasi berupa

apa pun yang terjkait dengan Pos Indonesia. Berita atau informasi

tersebut diperoleh dari surat kabar-surat kabar. Yang dimaksud

dengan mengkliping berita adalah menggunting berita atau informasi

yang terdapat dalam surat kabar kemudian disusun dengan rapi pada

sebuah kertas untuk dijadikan artikel, laporan, ataupun presentasi

utnuk kepentingan perusahaan tersebut.

Berita yang dikliping diperoleh dari Surat kabar Tribun Jabar

edisi 13 Agustus 2010. Diambil dari rubrik Surat Pembaca. Artikel

tersebut berjudul “Nyasar dimanakah Paket Saya?”, yang isinya

merupakan keluhan dari seorang pembaca sekaligus seorang yang

pernah menggunakan jasa Pos Indonesia untuk mengirimkan sebuah

paket. Akan tetapi paket tersebut tidak pernah sampai ke tujuan

setelah sekian lama.

Hasil kliping berita itu kemudian diagendakan terlebih dahulu,

dengan tujuan menjadi arsip perusahaan, sebelum disebarkan kepada

masing-masing manajer, untuk ditindaklanjuti, baik sebagai berita

acara maupun sebagai acuan untuk mengkonfirmasi kepada pihak

(52)

Hasil kliping tersebut juga kemudian dipasang ke majalah

dinding. Hal ini bertujuan sebagai informasi kepada seluruh karyawan

mengenai peristiwa yang sedang terjadi tersebut.

Gambar 2.6

2.2.5.Buka Puasa Bersama

Divisi Humas Divre V Jawa Barat berada di bawah Sekwil. Salah

satu tugas dari Humas Divre V Jawa Barat yaitu menjaga hubungan

baik perusahaan dengan pihak eksternal. Pihak eksternal yang

dimaksud salah satunya adalah masyarakat sekitar.

Divre V Jawa Barat sendiri mempunyai program tahunan di mana

ikut berkontribusi dalam pengembangan masyarakat Indonesia, dalam

hal ini berupa tanggungjawab sosial perusahaan terhadap masyarakat

sekitar. Pada tahun 2010, program tanggungjawab sosialnya adalah

mengadakan Buka Puasa Bersama anak-anak dari Panti asuhan Bayi

Sehat, bertepatan dengan Bulan Puasa.

Berdasarkan keilmuan yang didapat dari perkuliahan, program

Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh Divre V Jawa Barat tersebut

(53)

(CSR), di mana merupakan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap

masyarakat atau lingkungan sekitar.

Menurut Departemen Sosial RI definisi Corporate Social

Responsibility (CSR) memiliki dua konsep yaitu

1. Konsep pertama, bahwa konsep Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah komitmen dan kemampuan dunia

usaha untuk melaksanakan kewajiban sosial terhadap

lingkungannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan menjaga keseimbangan kehidupan ekosistem di

sekelilingnya.

2. Konsep kedua, adalah tanggung jawab sosial yang merupakan

pengelompokkan program tanggung jawab sosial dunia usaha,

Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu berdasarkan

prinsip-prinsip dasar, strategi dan lingkup program yang dapat

dijadikan sebagai acuan pelaporan pelaksanaan program dan

penilaian tanggung jawab sosial dunia usaha.

Dalam lingkungan masyarakat konsumen yang kritis, Corporate

Social Responsibility (CSR) dapat menciptakan brand image (citra

positif) dari suatu perusahaan. Brand image tentu saja sangat berperan

dalam mendongkrak volume penjualan, mempertahankan loyalitas

konsumen lama, serta membangun/ mengembalikan citra positif

perusahan yang sebelumnya(mungkin) sempat terdistorsi. Hasil akhir

(54)

kembali kepada peningkatan corporate value yang akhirnya berpulang

kepada stakeholder lagi.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya

(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung

jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas

dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

Corporate Social Responsibility berhubungan erat dengan

"pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu

perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan

keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya

keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan

konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk

jangka panjang.

Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for

Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global

yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak

dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development)

yang menyatakan bahwa:

"Corporate Social Responsibility adalah merupakan suatu

(55)

memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari

komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan

peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".

Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat

diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai

peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah

komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi

organisasi dan komunitas. Corporate Social Responsibility adalah

bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana Corporate Social

Responsibility mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan

keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat

terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan,

termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk

membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku

kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang

merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

Berdasarkan acara Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh PT

Pos Indonesia Divre V Jawa Barat, maka dapat disebut sebagai

bentuk Corporate Philanthrophy. Corporate Philanthrophy merupakan

salah satu bentuk dari Corporate Social Responsibility. Corporate

Philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan

(56)

alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan

atau kelompok tertentu. Corporate Philanthrophy dapat dilakukan

dengan menyumbangkan uang secara langsung, misalnya :

memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu,

memberikan barang atau produk, misalnya : memberikan bantuan

peralatan tulis untuk anak-anak yang belajar di sekolah-sekolah

terbuka, dan lain-lain. Memberikan jasa, misalnya memberikan

bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah terpencil, memberi ijin

untuk menggunakan fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki oleh

perusahaan, misalnya : sebuah hotel menyediakan satu ruangan

khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan

tangan rakyat setempat, dan lain-lain.

(57)

Dalam hal ini Corporate Social Responsibility yang diadakan oleh

PT Pos Indonesia Divre V Jawa Barat adalah mengadakan Buka Puasa

Bersama, bertepatan pada Bulan Puasa, di mana turut mengundang

anak-anak dari Panti Asuhan Bayi Sehat. Kegiatan yang dilakukan

tidak hanya Buka Bersama, melainkan PT Pos Indonesia Divre V

Jawa Barat juga turut memberikan kontribusi / sumbangan kepada

anak-anak tersebut.

(58)

57   

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka pada bab ini merupakan

kesimpulan, sebagai berikut :

1. Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia (Persero) Divre V

Jawa Barat selama PKL adalah mengagendakan surat masuk, mencatat

lembar disposisi, mengkliping berita, dan Buka Puasa Bersama.

2. PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat memiliki Struktur

Perusahaan yang jelas dan tetap, di mana setiap bagian atau divisi

memiliki tugas dan fungsi masing-masing untuk dilaksanakan.

3. Humas PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat adalah bagian

yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal

maupun massa eksternal. Dimana Hubungan Internal mengurusi hal

yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan penerbitan media

internal, sedangkan Hubungan Eksternal mengurusi hal yang

berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media

massa, tata usaha, dan pameran.

4. PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat memiliki kegiatan

(59)

Social Responsibility yaitu dengan memberikan kontribusi atau

sumbangan kepada masyarakat yang membutuhkan.

5. Mengkliping berita dan memasang majalah dinding (mading)

merupakan media internal dari PT Pos Indonesia (Persero) Divre V

Jawa Barat di mana berfungsi sebagai media informasi bagi seluruh

karyawan.

3.2. Saran-saran

3.2.1. Bagi Perusahaan

1. Kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan tidak hanya

menitikberatkan pada program kesehatan tapi juga lingkungan.

2. Frekuensi kegiatan Corporate Social Responsibility lebih diperbanyak.

3. Bentuk atau tampilan mading agar dibuat lebih menarik sehingga dapat

mengajak setiap karyawan untuk tertarik membacanya.

3.2.2. Bagi Mahasiswa

Laporan PKL ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang

akan mengikuti PKL selanjutnya, meskipun masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan kepada mahasiswa Unikom

khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Ilmu Humas untuk

turut berperan aktif dalam setiap kegiatan Humas yang dilakukan oleh

perusahaan tempat melakukan PKL nantinya. Mahasiswa juga diharapkan

(60)

bisa dipraktekkan nantinya. Mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada perusahaan sesuai dengan ilmu yang didapat dari

perkuliahan.

(61)

JAWA BARAT

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Nonci Runathy Baok

41807030

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI & PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(62)

viii  

Gambar 1.1 Logo PT Pos Indonesia...14

Gambar 2.1 Foto Kegiatan Selama PKL...39 Gambar 2.2 Foto Kegiatan Selama PKL...40

Gambar 2.3 Foto Kegiatan Selama PKL...41 Gambar 2.4 Foto Kegiatan Selama PKL...42

Gambar 2.5 Lembar Disposisi………...49 Gambar 2.6 Foto Kegiatan Selama PKL ……...51

(63)

v   

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1.Sejarah Perusahaan... 1

1.1.1. Visi, Misi, Tugas Pokok, Tujuan, Sasaran, Peran Dan Falsafah PT Pos Indonesia... 6

1.1.2. Logo Dan Arti Logo PT. Pos Indonesia... 9

1.1.3. Sejarah Sekretariat Wilayah... 11

1.2.Struktur Perusahaan... 14

1.3.Job Description... 15

1.4.Struktur Divisi Tempat Pkl... 30

1.5.Job Description Divisi Sekwil... 30

1.6.Sarana Dan Prasarana ... 32

1.7.Lokasi Dan Waktu Pkl... 36

1.7.1. Lokasi Pkl... 36

1.7.2. Waktu Pkl... 36

BAB II PELAKSANAAN PKL... 37

2.1. Kegiatan Selama Pkl... 37

2.2. Analisa Kegiatan Pkl... 42

2.2.1. Membuka Surat Masuk... 46

(64)

vi   

2.2.5. Buka Puasa Bersama... 51

BAB III PENUTUP... 57

3.1. Kesimpulan... 57

3.2. Saran-Saran... 58

3.2.1. Bagi Perusahaan... 58

3.2.2. Bagi Mahasiswa... 58

DAFTAR PUSTAKA... x

LAMPIRAN-LAMPIRAN... xi

(65)

ix 

 

Surat Permohonan PKL... xii

Surat Balasan dari PT Pos Indonesia... xiii

Penilaian Kerja Praktek... xiv

Berita Acara Bimbingan... xvi

Daftar Hadir PKL... xvii

(66)

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

http://en.wikipedia.org/wiki/Clipping

www.posindonesia.com

PT Pos Indonesia, Company Profile. Wilayah Usaha Pos V Jawa Barat

(67)

xxi   

DATA PRIBADI

Nama : Nonci Runathy Baok

Tempat tanggal lahir

: Soe, 7 Nopember 1987

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Telp : 085222412614

Program studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : FISIP

Jenjang : S1

DATA PENDIDIKAN FORMAL

2007 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia

2003 – 2006 : SMUN 1 Soe

2000 – 2003 : SMP N 1 Soe

(68)

xxii   

2008 : Pelatihan Master of Ceremony

2008 : Table Manner Course

2009 : Study Tour Mass Media 2009

2010 : Pelatihan Public Speaking

RIWAYAT ORGANISASI DAN KEGIATAN

SINGKAT

2008 - 2009 : Anggota Bidang Kamar Doa PMK Oha (PERKANTAS JABAR)

2010 : Ketua Divisi Dakota (Akomodasi, Konsumsi, Registrasi);Panitia Retreat PMK Oha

(69)

vii  

Tabel 1.1 Struktur Perusahaan...14

(70)

ii

Sungguh teramat besar rahmat dan karunia yang telah di berikan oleh Tuhan

Yang Maha Pengasih yang telah memberikan berkat berlimpah dan juga

kesehatan sampai saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja

Praktek (PKL). Laporan kerja praktek ini disusun dalam memenuhi syarat mata

kuliah Kerja Praktek serta syarat untuk mengikuti sidang skripsi Strata 1 Program

studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas

Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadari bahwa

penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, namun dengan

segala upaya dan kemampuan penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyusun suatu laporan yang bermanfaat sehingga melalui penulisan laporan

kerja praktek ini penulis juga berharap dapat memberikan informasi kepada

rekan-rekan yang membutuhkan pengetahuan dalam melakukan penulisan laporan kerja

praktek selanjutnya.

Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini tidaklah mudah

namun penulis juga menemui hambatan dan juga kesulitan. Akan tetapi berkat

niat yang kuat, dan keinginan agar segalanya berjalan dengan baik penulis juga di

bantu pembimbing beserta staf karyawan yang telah memberikan bimbingan baik

secara moral maupun material sehingga penulis mampu mengatasinya dan tidak

(71)

iii

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan FISIP

Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si selaku Ketua Program Study Ilmu

Komunikasi.

3. Yth. Bapak Arie Prasetio, M.Si selaku dosen pembimbing kerja praktek di

Universitas Komputer Indonesia yang membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

4. Yth. Ibu Melly Maulin P. M.Si Selaku Dosen Wali Kelas IK-1 Angkatan

2007.

5. Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi Unikom yang telah banyak membantu

penulis.

6. Yth. Bapak Erry Hendarsyah selaku General Affair Manager PT Pos

Indonesia Divre V Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk melakukan kerja praktek di PT Pos Indonesia Divre V Jawa

Barat sekaligus pembimbing penulis pada saat melakukan kerja praktek.

7. Bapak-bapak serta Ibu-ibu karyawan PT Pos Indonesia Divre V Jawa Barat

atas keramahan dan bimbingan bagi penulis selama melakukan kerja praktek.

8. Kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam untuk membantu

dalam penyusunan laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun

(72)

iv

serta tanggapan dari semua pihak yang sifatnya membangun sehingga membantu

penulis agar apa yang di tulis juga dapat menjadi panduan bagi rekan-rekan di

masa yang akan datang.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini akan

mendapatkan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga laporan kerja

praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2010

(73)

xi 

 

(74)

xii 

(75)

xiii 

(76)

xiv 

(77)

xv 

(78)

xvi 

(79)

xvii 

(80)

xviii 

(81)

xix 

 

  Kawilpos bersama Ustad Abdul Hamid pada saat Buka Puasa Bersama 

 

(82)

xx 

 

Gambar

Gambar 1.1 Logo Pos Indonesia
Gambar STRUKTUR ORGANISASI1.1  KADIVRE V BANDUNG 40000 
Gambar 1.2 Struktur Divisi Sekretariat Wilayah (General Affair)
Gambar 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua orang yang datang ke meja tempat penulis bekerja adalah

Koran (Membuat Aktual) yang berkaitan dengan komisi-komisi DPRD Provinsi Jawa Barat, membuat daftar isi dari kliping dan diserahkan kepada foto copy untuk dijilid. 

Ibu Yayuk Wienyanti, Bapak Abo, Bapak Ahmed selaku pembimbing di Kantor PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan yang

Para pelanggan bisa menggunkan jasa dan pelayanan PT Pos Indonesia dengan tenang karena di ruangan depan sudah ada para staf keamanan yang siap untuk menjaga

Mengingat dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua

Untuk lebih jelasnya, penulis mencantumkan daftar kegiatan selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Jawa Barat yang

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini telah terwujud PT Telkom Divre 3 Jawa Barat dan Banten antara Pengusaha PT Telkom Divre 3 Jawa Barat dan Banten dengan Unit

22 Gambar 3.13 Buku Ekspedisi Fax Masuk dan Surat Keluar 3.1.3 Kendala Yang Dihadapi Adapun kendala yang dihadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Perum BULOG Divre