Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan Soal
Soal
Soal
Soal
SELEKSI
SELEKSI
SELEKSI
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS
Disusun Oleh :
Pak Anang
Pak Anang
Pak Anang
Pak Anang
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1
Kumpulan
Kumpulan
Kumpulan
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan Soal
Soal
Soal
Soal SIMAK
SIMAK
SIMAK
SIMAK––––UI
UI
UI 2011
UI
2011
2011
2011
Matematika
Matematika
Matematika
Matematika IPA
IPA
IPA
IPA Kode Soal
Kode Soal
Kode Soal
Kode Soal 555511
11
11
11
ByBy By
By Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang ((((http://pakhttp://pakhttp://pakhttp://pak----anang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.com)))) PETUNJUK A:
PETUNJUK A: PETUNJUK A:
PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-16 pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Misalkan 6 adalah suatu matriks 2 × 2. Jika 68− 56 + 7< = 0 maka jumlah elemen-elemen diagonal
utama dari matriks 6 adalah .... A. 2
B. 3 C. 4 D. 5 E. 6
Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Misalkan matriks 6 = AB CD EF, maka:
68− 56 + 7< = 0 ⇔ AB C
D EF AB CD EF − 5 AB CD EF + 7 A1 00 1F = 0
⇔ IBBD + DE CD + E8+ CD BC + CE8J = 5 AB CD EF − 7 A1 00 1F
⇔ IB8 + BE − BE + CDD(B + E) CD + BE − BE + EC(B + E) 8J = 5 AB CD EF − 7 A1 00 1F
⇔ IB(B + E) − (BE − CD)D(B + E) E(B + E) − (BE − CD)J = 5 AC(B + E) B CD EF − 7 A1 00 1F
⇔ IB(B + E) C(B + E)D(B + E) E(B + E)J − ABE − CD0 BE − CDF = 5 A0 B CD EF − 7 A1 00 1F ⇔ (B + E) AB CD EF − (BE − CD) A1 00 1F = 5 AB CD EF − 7 A1 00 1F
Jadi dengan prinsip identitas, diperoleh jumlah nilai diagonal utama matriks 6 adalah B + E = 5.
TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Ingat, jika matriks 6 = AB CD EF, K = B + E dan E = det(6) = BE − CD, maka: 68 = K6 − E<
Dari persamaan 68− 56 + 7< = 0 ⇔ 68 = 56 − 7<.
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2
2. Jika sistem persamaan LBM + 2N = C + 1M + N = 3 dan
L2M + N = BM + 3N = 3 8+ 2
mempunyai solusi yang sama, maka banyaknya pasangan bilangan (B, C) adalah .... A. 0
B. 1 C. 2 D. 3
E. Tak berhingga Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Karena solusi dua sistem persamaan tersebut sama, maka kita bisa mencari solusi untuk M dan N, yaitu:
Eliminasi M pada M + N = 3 dan M + 3N = 3
M + N = 3
M + 3N = 3
−2N = 0 ⇔ N = 0
Substitusi N = 0 ke persamaan M + N = 3, diperoleh: N = 0 ⇒ M + 0 = 3 ⇔ M = 3
Substitusi M = 3 dan N = 0 ke 2M + N = B8+ 2, maka akan diperoleh:
2(3) + 0 = B8+ 2 ⇔ B8 = 4 ⇔ B = ±2
Substitusi M = 3, N = 0, B = 2 ke BM + 2N = C + 1, akan diperoleh pasangan bilangan (B, C) yang pertama:
M = 3, N = 0, B = 2 ⇒ (2)(3) + (2)(0) = C + 1 ⇔ C = 5 Jadi pasangan (B, C) = (2, 5)
Substitusi M = 3, N = 0, B = −2 ke BM + 2N = C + 1, akan diperoleh pasangan bilangan (B, C) yang kedua:
M = 3, N = 0, B = −2 ⇒ (−2)(3) + (2)(0) = C + 1 ⇔ C = −7 Jadi pasangan (B, C) = (−2, −7)
Kesimpulannya jika sistem persamaan memiliki solusi sama, maka ada 2 pasangan bilangan (B, C).
TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Jelas bahwa solusi untuk (M, N) adalah tunggal. Sedang solusi untuk (B, C) tidak tunggal karena dengan melihat persamaan 2M + N = B8 + 2 akan menyebabkan solusi dari B ada 2. Akibatnya
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3
3. Misalkan Q(M) adalah suatu polinomial derajat tiga yang akar-akarnya membentuk barisan aritmetika dengan nilai suku ketiga adalah tiga kali nilai suku pertama; dan jumlah akar-akarnya sama dengan 12. Maka sisa dari pembagian Q(M + 6) oleh M8 + 1 adalah ....
A. 7M − 6 B. M + 6 C. 6M − 7 D. M − 6 E. M + 1 Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Misal, MS, M8, dan MT adalah akar-akar suku banyak, sehingga karena MS, M8, dan MT membentuk
barisan aritmetika maka: MS = B
M8 = B + C
MT = B + 2C
Dikarenakan MT = 3MS maka
MT = 3MS ⇔ B + 2C = 3B
⇔ 2C = 2B
⇔ B = C
Diketahui jumlah akar-akar polinomial adalah 12, maka MS + M8+ MT = 12 ⇔ B + B + C + B + 2C = 12
⇔ 3B + 3C = 12
⇔ B + C = 4
Padahal sudah diperoleh B = C, maka dari B + C = 4 diperoleh: B + C = 4 ⇔ B + B = 4
⇔ 2B = 4
⇔ B = 2
Sehingga B = C = 2.
Maka diperoleh nilai akar-akar polinom tersebut adalah MS = 2, M8 = 4, dan MT = 6.
Dengan kata lain Q(M) = (M − 2)(M − 4)(M − 6)
Sehingga Q(M + 6) = U(M + 6) − 2VU(M + 6) − 4VU(M + 6) − 6V = (M + 4)(M + 2)M = MT+ 6M8+ 8M
Jadi sisa pembagian dari Q(M + 6) oleh M8+ 1 adalah:
M + 6 M8+ 1 MT + 6M8+ 8M
MT + M
6M8+ 7M
6M8 + 6
7M − 6
Sehingga, Q(M + 6) = (M + 6)(M8+ 1) + (7M − 6) dengan kata lain sisa pembagian Q(M + 6) oleh
M8+ 1 adalah 7M − 6.
TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Jumlah akar-akar polinom sama dengan jumlah tiga suku barisan aritmetika, maka suku tengah barisan aritmetika adalah XY =S8T = 4.
Jadi jumlah dua suku lainnya adalah 12 − 4 = 8. Dari suku ketiga adalah tiga kali suku pertama, dan jumlah dua suku tersebut adalah 12, maka dengan penalaran dan logika praktis kita bisa membayangkan nilai suku pertama dan terakhir. Suku pertama adalah 2, dan suku terakhir 6.
Jadi akar-akar suku banyak Q(M) adalah 2, 4, dan 6.
Sedangkan akar-akar suku banyak Q(M + 6) adalah −4, −2, dan 0.
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4
4. Nilai-nilai M untuk 0° ≤ M ≤ 360° yang memenuhi sin M + sin 2M > sin 3M adalah .... A. 0° < M < 120°, 180° < M < 240°
B. 0° < M < 150°, 180° < M < 270° C. 120° < M < 180°, 240° < M < 240° D. 150° < M < 180°, 270° < M < 360° E. 0° < M < 135°, 180° < M < 270° Pembahasan:
Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
sin M + sin 2M > sin 3M ⇔ sin M + sin 2M − sin 3M > 0
⇔ sin M − sin 3M + sin 2M > 0
⇔ 2 cos 2M sin(−M) + 2 sin M cos M > 0
⇔ −2 cos 2M sin M + 2 sin M cos M > 0
⇔ 2 sin M (cos M − cos 2M) > 0
⇔ 2 sin M Ucos M − (2 cos8M − 1)V > 0
⇔ 2 sin M (−2 cos8M + cos M + 1) > 0
⇔ 2 sin M (− cos M + 1)(2 cos M + 1) > 0 pembuat nol ⇔ 2 sin M = 0 atau − cos M + 1 = 0 atau 2 cos M + 1 = 0
sin M = 0 cos M = 1 cos M = −12 sin M = 0 ⇒ M = 0°, 180°, 360°
cos M = 1 ⇒ M = 0°, 360° cos M = −12 ⇒ M = 120°, 240°
Gambarkan M pada garis bilangan dan periksa nilai M pada persamaan:
Jadi daerah penyelesaian yang memenuhi adalah: _M|0° < M < 120°, 180° < M < 240°a
0° 120° 180° 240° 360°
− − +
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5
5. Pada suatu barisan geometri dengan b > 1, diketahui dua kali jumlah empat suku pertama adalah tiga kali jumlah dua suku genap pertama. Jika di antara suku-suku tersebut disisipkan empat bilangan, dengan cara: antara suku kedua dan ketiga disisipkan satu bilangan, dan antara suku ketiga dan keempat disisipkan tiga bilangan, maka akan terbentuk barisan aritmetika dengan beda b. Jumlah bilangan yang disisipkan adalah ....
A. 14 B. 24 C. 28 D. 32 E. 42
Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Misalkan barisan geometri tersebut adalah: XS, X8, XT, Xc
Lalu disisipkan empat bilangan yaitu B, C, D, E, sehingga terbentuk barisan aritmatika berikut: XS, X8, B, XT, C, D, E, Xc
Dari soal diketahui bahwa dua kali jumlah empat suku pertama barisan geometri sama dengan tiga kali jumlah dua suku genap pertama dari barisan geometri, maka:
2(XS+ X8+ XT+ Xc) = 3(X8+ Xc) ⇔ 2(XS+ XSb + XSb8+ XSbT) = 3(XSb + XbT)
⇔ 2XS(1 + b + b8+ bT) = 3XS(b + bT)
⇔ 2(1 + b + b8+ bT) = 3(b + bT)
⇔ 2 + 2b + 2b8+ 2bT = 3b + 3bT
⇔ bT − 2b8 + b − 2 = 0
⇔ (b8+ 1)(b − 2) = 0
defCXBg hij ⇔ b8 + 1 = 0 atau b − 2 = 0
b8 = −1 b = 2
Perhatikan bahwa b8 = −1 tidak memiliki akar real, maka penyelesaian yang memenuhi hanyalah
b = 2. Sehingga rasio barisan geometri yang dimaksud adalah 2.
Dikarenakan XT adalah suku ketiga barisan geometri, maka:
XT = XSb8 ⇔ XT = 4XS
Perhatikan juga bahwa XT adalah suku keempat barisan aritmetika, sehingga:
XT = XS + 3b = XS+ 6
Sehingga dari persamaan XT = 4XS dan XT = XS+ 6 diperoleh:
4XS = XS+ 6 ⇔ 3XS = 6
⇔ XS = 2
Jadi barisan geometri yang dimaksud adalah: 2, 4, 8, 16, …
Dan barisan aritmetika yang dimaksud adalah: 2, 4,6, 8,10,12,14, 16, …
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6
6. Jika sin M − sin N = −ST dan cos M − cos N =S8, maka nilai dari sin(M + N) = .... A. S8ST
B. S8Sl C. S8Sm D. S8Sn E. S88S
Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Dengan rumus selisih sinus dan kosinus diperoleh:
sin M − sin N = 2 cos IM + N2 J sin AM − N2 F ⇔ 2 cos IM + N2 J sin AM − N2 F = −13
cos M − cos N = −2 cos IM + N2 J sin AM − N2 F ⇔ −2 sin IM + N2 J sin AM − N2 F = 12
Dikarenakan sudah terdapat faktor yang sama di kedua persamaan di atas, yaitu sin Apqr8 F, maka dengan menggunakan perbandingan diperoleh:
2 cos AM + N2 F sin AM − N2 F −2 sin AM + N2 F sin AM − N2 F=
− 13 1 2
⇔cos AM + N2 F sin AM + N2 F =
2 3
⇔ cot IM + N2 J =23
⇔ tan IM + N2 J =32
Sehingga, dari tan Apsr8 F =T8 diperoleh nilai: sin Apsr8 F =√STT dan cos Apsr8 F =√ST8
Jadi,
sin(M + N) = 2 sin IM + N2 J cos IM + N2 J
= 2 ∙ 3 √13∙
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7
7. Sebuah kerucut tegak tanpa alas diletakkan terbalik. Sebuah bola berdiameter 16 cm dimasukkan kedalam kerucut hingga semua bagian bola masuk ke dalam kerucut. Kerucut dengan volume terkecil yang mungkin mempunyai ukuran tinggi ....
A. 8√2 cm B. 8√3 cm C. 16√2 cm D. 24 cm E. 32 cm Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Misalkan b adalah jari-jari bola, w adalah volume kerucut, B adalah jari-jari kerucut, dan g adalah tinggi kerucut. Maka kita perhatikan penampang irisan kerucut sebagai berikut:
Jari-jari bola merupakan jari-jari lingkaran dalam segitiga sehingga berlaku:
b =1x∆ 2 K
⇔ 8 =1 S8(2B)g
2 (2B + 2√B8+ g8
⇔ 8 = Bg
B + √B8+ g8
⇔ 8B + 8zB8+ g8 = Bg
⇔ 8zB8+ g8 = Bg − 8B (KXBEbBgKBh KeEXB bXB{)
⇔ 64(B8+ g8) = B8g8− 16B8g + 64B8
⇔ 64B8+ 64g8 = B8g8− 16B8g + 64B8
⇔ 64g8 = B8g8− 16B8g
⇔ 64g8 = B8(g8 − 16g)
⇔ g864g− 16g = B8 8
⇔ B8 = 64g
g − 16
Diketahui pula volume kerucut adalah w = ST|B8g, sehingga dengan mensubstitusikan B8 ke rumus
volume kerucut akan diperoleh nilai volume kerucut terhadap g: w = 13 B8g ⇔ w = 1
3 | Ig − 16J g64g = 13 | }g − 16~64g8
Misalkan w′ adalah turunan pertama w, maka diperoleh:
w€= 1
3 | }128g(g − 16) − 64g
8
(g − 16)8 ~
Supaya nilai w minimum maka harus memenuhi w€= 0, sehingga
w€= 0 ⇔1
3 | }128g(g − 16) − 64g
8
(g − 16)8 ~ = 0
⇔ 64g8− 2048 = 0
⇔ 64g(g − 32) = 0
defCXBg hij 64g = 0 BgBX g − 32 = 0 ⇔ g = 0 g = 32
Karena nilai g tidak mungkin nol, maka nilai yang memenuhi hanyalah g = 32 cm. 8
8 8
B
zB8+ g8 zB8+ g8
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8
8. Misalkan salah satu akar dari persamaan (K − 5)M8− 2KM + K − 4 = 0 bernilai lebih dari 2 dan
salah satu akar yang lain bernilai kurang dari 1, maka himpunan semua bilangan K yang memenuhi adalah ....
A. _K ∈ ‚|5 < K < 24a B. _K ∈ ‚|5 < K < 20a C. _K ∈ ‚|15 < K < 24a D. _K ∈ ‚|K > 5a
E. _K ∈ ‚|K > 24a Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Misalkan Q(M) = (K − 5)M8− 2KM + (K − 4) = 0, maka akar-akar persamaan kuadrat MS dan M8
maka:
MS > 2 ⇔ 2 < MS
M8 < 1 ƒ Jadi M8 < 1 < 2 < MS.
Sehingga daerah penyelesaian dari M8 < 1 < 2 < MS adalah irisan dari M8 < 1 < MS dan M8 < 2 < MS,
maka diperoleh:
• M8 < 1 < MS ⇔ M8− 1 < 0 < MS− 1
⇔ M8− 1 < 0 dan MS− 1 > 0
Akibatnya, dengan menggunakan sifat perkalian bilangan positif dan negatif pasti menghasilkan bilangan negatif dan rumus jumlah hasil kali akar-akar persamaan kuadrat akan diperoleh: (MS− 1)(M8− 1) < 0 ⇔ MSM8− (MS+ M8) + 1 < 0
⇔ IK − 4K − 5J − IK − 5J + I2K K − 5K − 5J < 0
⇔ K − 5 < 0−9
⇔ K > 5
• M8 < 2 < MS ⇔ M8− 2 < 0 < MS− 2
⇔ M8− 2 < 0 dan MS− 2 > 0
Akibatnya, dengan menggunakan sifat perkalian bilangan positif dan negatif pasti menghasilkan bilangan negatif dan rumus jumlah hasil kali akar-akar persamaan kuadrat akan diperoleh: (MS− 2)(M8− 2) < 0 ⇔ MSM8− 2(MS+ M8) + 4 < 0
⇔ IK − 4K − 5J − 2 IK − 5J + 4 I2K K − 5K − 5J < 0
⇔ −K + 24K − 5 < 0
⇔ 5 < K < 24
Dan juga jangan lupa, karena persamaan kuadrat memiliki dua akar real, maka determinan harus positif, sehingga:
… > 0 ⇔ (−2K)8− 4(K − 5)(K − 4) > 0
⇔ 36K − 80 > 0
⇔ K >209
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9
9. Misalkan fungsi Q: ‚ → ‚ dan ‡: ‚ → ‚ didefinisikan dengan Q(M) = 1 +Sp dan ‡(M) = 1 −Sp. Batas nilai M dimana berlaku (Q ∘ ‡)(M) < (‡ ∘ Q)(M) adalah ....
A. −1 < M < 1 B. −1 < M < 0 C. 0 < M < 1
D. M < −1 atau M > 1
E. −1 < M < 0 atau 0 < M < 1 Pembahasan:
Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
(Q ∘ ‡)(M) = Q I1 −1MJ
= 1 + 1
A1 − 1MF = ‰1 − 1M
1 − 1MŠ + ‰ 1 1 − 1MŠ = ‰
M − 1 M M − 1
M
Š + ‰M − 11 M
Š
= M − 1
M + 1 M − 1
M
= M − 1
M +MM M − 1
M
= M − 1 + MM ×M − 1M
= 2M − 1M − 1
(‡ ∘ Q)(M) = ‡ I1 +1MJ
= 1 − 1
A1 + 1MF = ‰1 + 1M
1 + 1MŠ − ‰ 1 1 + 1MŠ = ‰
M + 1 M M + 1
M
Š − ‰M + 11 M
Š
= M + 1
M − 1 M + 1
M
= M + 1
M −MM M + 1
M
=M + 1 − MM ×M + 1M
=M + 11
Karena (Q ∘ ‡)(M) < (‡ ∘ Q)(M), maka:
(Q ∘ ‡)(M) < (‡ ∘ Q)(M) ⇔ 2M − 1M − 1 <M + 11
⇔ 2M − 1M − 1 −M + 1 < 01
⇔(2M − 1)(M + 1) − (M − 1)(M − 1)(M + 1) < 0
⇔ 2M8(M − 1)(M + 1) < 0+ M − 1 − M + 1
⇔ (M − 1)(M + 1) < 02M8
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10
10. Jika daerah yang dibatasi oleh sumbu N, kurva N = M8 dan garis N = B8 dimana B ≠ 0 diputar
mengelilingi sumbu M volumenya sama dengan jika daerah itu diputar mengelilingi sumbu N. Nilai B yang memenuhi adalah ....
A. lŒ B. TŒ C. 8l D. Œl E. l8
Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Volume benda putar jika diputar mengelilingi sumbu X yaitu:
wp= | Ž (B8) − (M8)8EM •
• = | Ž B
c− McEM
•
• = | ‘
4 5 Ml’•
•
= 45 |Bl
Sedangkan apabila benda putar tersebut diputar mengelilingi sumbu Y, maka volumenya adalah:
wr = | Ž N EN •”
• = | ‘
1 2 N8’•
•”
=12 |(B8)8 =1
2 |Bc
Dikarenakan volume benda putar yang diputar di sumbu X dan sumbu Y adalah sama, maka: wp= wr ⇔45 |Bl =12 |Bc
⇔ 45 B =12
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11
11. Diberikan kubus 6•–…. —˜™š dengan panjang rusuk 2 cm. Titik › terletak pada rusuk ˜™ sehingga ˜› = 2›™. Jika œ adalah bidang irisan kubus yang melalui titik •, …, dan ›, maka luas bidang œ adalah .... cm2.
A. Œn√22 B. •n√22 C. ln√22 D. Tn√22 E. Sn√22 Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan:
Dari ˜› = 2›™ dan ˜™ = ˜› + ›™ diperoleh: ˜™ = 2›™ + ›™ ⇔ ˜™ = 3›™
⇔ ›™ =13 ˜™
⇔ ›™ =13 ∙ 2
⇔ ›™ =23 cm
Sehingga ˜› = 2›™ = 2 ∙23 =43 cm
Jika bidang œ adalah bidang irisan kubus yang melalui titik •, …, dan ›, maka langkah menggambar bidang potong œ tersebut adalah:
1. Lukis garis yang melewati • dan ›, yaitu ruas garis •›
2. Perpanjang ruas garis •› dan –™ sehingga berpotongan di titik ‚.
3. Karena titik ‚ dan … berada di satu bidang, maka lukis ruas garis ‚… yang memotong ™š di ž. 4. Dari dua ruas garis •‚ dan …‚ bisa dibuat sebuah bidang …•‚. Karena bidang …•‚ melewati
titik •, …, dan ›, maka bidang œ terletak di bidang …•‚.
5. Karena titik › dan titik ž berada di satu bidang, maka lukis ruas garis ›ž, begitu juga lukis ruas garis ž‚ yang menghubungkan titik ž dan ‚.
6. Sehingga diperoleh bidang œ yaitu bidang irisan kubus adalah bidang …•›ž.
•… = z6•8+ 6…8 = z28+ 28 = √8 = 2√2 cm
Perhatikan ∆•–‚, berlaku sifat kesebangunan berikut: ›™
•– =‚™ + ™– ⇔‚™
8 T
2 =‚™ + 2‚™ ⇔ 13 =‚™ + 2‚™ ⇔ ‚™ + 2 = 3‚™
⇔ 2‚™ = 2
⇔ ‚™ = 1 cm
Sehingga ‚– = ‚™ + ™– = 1 + 2 = 3 cm
Perhatikan ∆Ÿ–‚, dimana –Ÿ adalah setengah diagonal sisi alas, maka –Ÿ = S8∙ 2√2 = √2 cm, sehingga:
‚Ÿ = z‚–8 + –Ÿ8 = 38+ U√2V8 = √9 + 2 = √11
6 •
– …
— ˜
™ š
› ž
‚
Ÿ
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12
Dan pada ∆Ÿ–‚ berlaku sifat kesebangunan berikut: ‚¡
‚Ÿ = ‚™™– ⇔√11‚¡ = 13
⇔ ‚¡ =13 √11 cm
Sehingga ‚Ÿ = ‚¡ + ¡Ÿ ⇔ ¡Ÿ = ‚Ÿ − ‚¡ = √11 −ST√11 =8T√11
Perhatikan ∆…•‚ berlaku sifat kesebangunan sebagai berikut: ž›
…• = ‚¡‚Ÿ ⇔2√2ž› =
S T√SS
√11
⇔ ž›
2√2= 1 3
⇔ ž› =23 √2 cm
Karena ž› sejajar …• dan ¡Ÿ tegak lurus …•, maka bidang …•›ž adalah trapesium, sehingga: x …•›™ =12 ¡Ÿ(…• + ž›)
=12 ∙23 √11 ∙ I2√2 +23 √2J
=13 ∙ √11 ∙83 √2
Bimbel SIMAK–UI 2012 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13
12. lim•→¢SsASq£¤¥ •q£¤¥ ¢¦
§F £¤¥ • £¤¥ ¢q¦§= ....
A. ¢S B. C C. – C D. qS¢ E. 1
Pembahasan: Pembahasan:Pembahasan: Pembahasan: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
lim
•→¢
tan B − tan C
1 + A1 − BCFtanBtanC −BC
= lim(•q¢)→• tan B − tan C
A1 − BCF + A1 −BCF tan B tan C = lim(•q¢)→• tan B − tan C
A1 − BCF(1 + tanBtanC) = lim(•q¢)→• 1
AC − BC F∙
tan B − tan C 1 + tan B tan C
= lim(•q¢)→•C − B ∙ tan(B − C)C
= lim(•q¢)→• C tan(B − C)−(B − C) = −C
Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terimakasih,