• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk."

Copied!
393
0
0

Teks penuh

(1)

PENA

W

ARAN UMUM SAHAM PERDANA

PT

PRODIA

WIDY

AHUSADA

Tbk.

T

AHUN 2016

PROSPEKTUS

JADWAL

Tanggal Efektif : 29 November 2016

Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 30 November, 1 dan 2 Desember 2016

Tanggal Penjatahan : 5 Desember 2016

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 Desember 2016

Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 Desember 2016 Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 7 Desember 2016 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk.

Kegiatan Usaha Utama:

Jasa pelayanan di bidang kesehatan di bidang laboratorium klinik swasta Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat:

Prodia Tower Jl. Kramat Raya No. 150 Jakarta Pusat 10430, Indonesia

Telepon: (021) 314 4182 Faksimili: (021) 314 4181 Website: www.prodia.co.id Email: investor.relation@prodia.co.id

Jaringan Layanan:

Per 30 Juni 2016, 251 outlet yang tersebar di 104 kota di 30 propinsi di Indonesia

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA

Sebanyak 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana (“Saham Yang Ditawarkan”), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp6.500 (enam ribu lima ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebesar Rp1.218.750.000.000 (satu triliun dua ratus delapan belas miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah).

Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak-banyaknya sebesar 3.750.000 (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu) saham dan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management dan Employee Stock Option Plan atau “MESOP”) sebanyak-banyaknya sebesar 1,5% (satu koma lima persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak-banyaknya sebesar 14.062.500 (empat belas juta enam puluh dua ribu lima ratus) saham.

Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK

PT Citigroup Securities Indonesia PT Credit Suisse Securities Indonesia PT Indo Premier Securities AGEN PENJUALAN INTERNASIONAL

Citigroup Global Markets Ltd. Credit Suisse (Singapore) Ltd.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU PERSEROAN BEROPERASI DALAM INDUSTRI YANG BERSAING DAN TERFRAGMENTASI, DAN KETIDAKMAMPUAN UNTUK BERSAING SECARA E F E K T I F D A PAT B E R D A M PA K M AT E R I A L D A N M E R U G I K A N T E R H A D A P K E G I ATA N U S A H A PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH TERUTAMA DIKARENAKAN PERSEPSI ATAS PROSPEK BISNIS DAN OPERASI PERSEROAN DAN INDUSTRI PELAYANAN KESEHATAN SECARA UMUM. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

(2)

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dengan Surat No. 057/PD/Ekstern/IX/2016 tanggal 20 September 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 dan peraturan pelaksananya serta perubahan-perubahannya (“UUPM”).

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 19 September 2016 sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan saham yang ditetapkan oleh BEI. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEl, maka Penawaran Umum Saham Perdana ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 122/BL/2009 tangga1 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Semua Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi masing-masing, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada bab XV mengenai Penjaminan Emisi Efek dan bab XVI mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

DEFINISI DAN SINGKATAN ... iii

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS ... x

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN ...xi

RINGKASAN ...xii

I. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA ... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ... 8

III. PERNYATAAN UTANG ... 10

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 16

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... 20

5.1. Umum ... 20

5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Usaha dan Operasi Perseroan ... 21

5.3. Kebijakan Akuntansi yang Signifikan ... 27

5.4. Hasil Usaha ... 32

5.5. Pendapatan Berdasarkan Geografi dan Segmen Pelanggan ... 37

5.6. Hasil Kegiatan Operasional ... 38

5.7. Aset, Liabilitas dan Ekuitas ... 49

5.8. Likuiditas dan Sumber Pendanaan ... 52

5.9. Belanja Modal ... 54

5.10. Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-Balance Sheet ... 54

5.11. Manajemen Risiko ... 54

VI. RISIKO USAHA ... 56

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 88

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ... 89

8.1. Riwayat Singkat Perseroan ... 89

8.2. Dokumen Perizinan Perseroan ... 92

8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ... 99

8.4. Pengurusan dan Pengawasan ... 105

8.5. Struktur Organisasi Perseroan ... 112

8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) ... 113

8.7. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) ... 113

8.8. Sumber Daya Manusia ... 113

8.9. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ... 116

8.10. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum ... 116

8.11. Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi ... 118

8.12. Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ... 123

8.13. Keterangan Tentang Aset Tetap yang Bernilai Material ... 128

8.14. Asuransi ... 129

8.15. Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ... 134

(4)

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ... 136

9.1. Umum ... 136

9.2. Keunggulan Bersaing ... 137

9.3. Strategi Usaha ... 142

9.4. Indikator Kinerja Utama ... 144

9.5. Misi dan Visi ... 144

9.6. Jejaring Outlet Perseroan ... 145

9.7. Pemeriksaan dan Layanan Perseroan ... 153

9.8. Logistik dan Prosedur ... 156

9.9. Laboratorium Kalibrasi ... 160

9.10. Pelanggan Perseroan ... 160

9.11. Layanan Pelanggan ... 162

9.12. Penetapan Harga dan Biaya ... 162

9.13. Penjualan dan Pemasaran ... 163

9.14. Teknologi Informasi ... 165

9.15. Peralatan ... 165

9.16. Riset dan Pengembangan... 166

9.17. Afiliasi Perseroan ... 167

9.18. Persaingan ... 168

9.19. Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup ... 169

9.20. Penghargaan dan Pengakuan ... 175

X. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI ... 176

XI. PERATURAN DALAM INDUSTRI ... 194

XII. EKUITAS ... 204

XIII. KEBIJAKAN DIVIDEN ... 205

XIV. PERPAJAKAN ... 206

XV. PENJAMINAN EMISI EFEK ... 208

XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ... 209

XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 213

XVIII.LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ... 231

XIX. ANGGARAN DASAR ... 337

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ... 360

20.1 Pemesanan Pembelian Saham ... 360

20.2 Pemesan yang Berhak ... 360

20.3 Jumlah Pemesanan ... 360

20.4 Pendaftaran Efek ke dalam Penitipan Kolektif ... 360

20.5 Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham... 361

20.6 Masa Penawaran Umum Saham Perdana ... 361

20.7 Tanggal Penjatahan ... 362

20.8 Persyaratan Pembayaran ... 362

20.9 Bukti Tanda Terima ... 362

20.10 Penjatahan Saham ... 362

20.11 Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ... 364

20.12 Pengembalian Uang Pemesanan ... 365

20.13 Penyerahan FKPS atas Pemesanan Saham ... 366

XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ... 367

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

“Afiliasi” : berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)

UUPM, yaitu:

(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. “Akuntan Publik” atau

“RSM” : berarti Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (a member firm of the RSM network) yang melaksanakan audit

atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Agen Penjualan

Internasional” : berarti pihak yang membantu dalam penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, baik untuk penawaran yang bersifat internasional, selain dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, yaitu Citigroup Global Markets Ltd. dan Credit Suisse (Singapore) Ltd.

“Anggota Bursa” : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1

ayat (2) UUPM.

”BAE” : berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang

melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Saham Perdana yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta Pusat.

“Bapepam” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti dan penerima

hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM.

“Bapepam dan LK” : berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat

(4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan.

“CAGR” : berarti singkatan dari Compounded Annual Growth Rate atau laju

(6)

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau ”DPPS”

: berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan Internasional dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS.

“Dolar AS” atau “US$” : berarti Dolar Amerika Serikat.

“Efektif” : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai

dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

atas dasar lewatnya waktu, yakni:

- 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK

secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau

- 45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan

Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi

perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Emisi” : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan Saham Yang

Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham” atau ”FKPS”

: berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau ”FPPS”

: berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan Internasional dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

“Harga Penawaran” : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum

Saham Perdana, yaitu sebesar Rp6.500 (enam ribu lima ratus Rupiah).

“Hari Bursa” : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan

di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kalender” : berarti setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender Gregorius

termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

“Hari Kerja” : berarti suatu hari (selain Sabtu atau Minggu atau hari yang ditetapkan

oleh Pemerintah) di mana bank buka untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia.

(7)

“Kemenkumham” : berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

“Konfirmasi Tertulis” : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank

Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.

“KSEI” : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta

Selatan, yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan peraturan pasar modal.

“Konsultan Hukum” : berarti Hadiputranto Hadinoto & Partners yang melakukan pemeriksaan

atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Manajer Penjatahan” : berarti PT Indo Premier Securities, sebagai salah satu dari Penjamin

Pelaksana Emisi Efek, yang bertanggung jawab atas penjatahan dari Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

“Masa Penawaran Umum

Saham Perdana” : berarti suatu jangka waktu di mana permintaan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dapat diajukan oleh Masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan Internasional sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, jangka waktu mana tidak dapat kurang dari satu Hari Kerja.

“Masyarakat” : berarti perorangan dan/atau institusi dan/atau badan hukum, baik Warga

Negara Indonesia dan/atau entitas hukum Indonesia dan/atau badan usaha Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau entitas asing dan/ atau badan usaha asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

“Menkumham” : berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).

“OJK” : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan

lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Pasar Perdana” : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang

Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek.

“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan

setelah Tanggal Pencatatan.

“PDB” : berarti singkatan dari Pertumbuhan Domestik Bruto, yaitu nilai pasar

semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.

(8)

“Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/ atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek.

“Pemerintah” : berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Awal” : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan

menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo (“Peraturan No. IX.A.8”) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. “Penawaran Umum” atau

“Penawaran Umum Saham Perdana”

: berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan tata cara yang diatur dalam UUPM dan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di Indonesia.

“Penitipan Kolektif” : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu

pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

“Penjamin Emisi Efek” : berarti Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang mengadakan perjanjian

dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana atas nama Perseroan, serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dimana peserta ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. “Penjamin Pelaksana Emisi

Efek” : berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Citigroup Securities Indonesia, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

“Peraturan No. IX.A.2” : berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.A.7” : berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.E.1” : berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

“Peraturan No. IX.E.2” : berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Peraturan No. IX.J.1” : berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

“Peraturan OJK No.

32/2014” : berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

(9)

“Peraturan OJK No.

33/2014” : berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. “Peraturan OJK No.

30/2015” : berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

“Peraturan OJK No.

55/2015” : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“Peraturan OJK No.

56/2015” : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

“Peraturan Pencatatan Bursa

Efek” : berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

“Perjanjian Pendaftaran

Efek” : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-0012/PE/KSEI0916 tanggal 13 September 2016 yang dibuat dibawah

tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI. ”Perjanjian Pengelolaan

Administrasi Saham” : berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Prodia Widyahusada Tbk. No. 31 tanggal 19 September 2016 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/ atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari. “Perjanjian Penjaminan

Emisi Efek” atau ”PPEE” : berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Prodia Widyahusada Tbk. No. 32 tanggal 19 September 2016, sebagaimana diubah dengan Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Prodia Widyahusada Tbk. No. 39 tanggal 12 Oktober 2016 dan Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Prodia Widyahusada Tbk. No. 62 tanggal 18 November 2016, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan telah

terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2.

“Pernyataan Pendaftaran” : berarti dokumen-dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada

OJK dengan ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (19) UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2 serta Peraturan No. IX.A.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-690/ BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran.

“Perseroan” : berarti PT Prodia Widyahusada Tbk., berkedudukan di Jakarta Pusat,

suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

(10)

“Program ESA” : berarti singkatan dari Program Employee Stock Allocation, yaitu program pemberian alokasi pasti dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana untuk karyawan Perseroan yang diatur yang telah disetujui oleh pemegang saham berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 83 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta 83/2016”) dan ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan Surat Keputusan No. 170/SK/HROD/IX/16 tanggal 11 Agustus 2016 dan dalam jumlah sebesar-besarnya 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan.

“Program MESOP” : berarti singkatan dari Program Management and Employee Stock Option

Plan, yaitu program pemberian alokasi hak opsi untuk membeli saham

baru bagi manajemen dan karyawan dengan jenjang tertentu setelah saham Perseroan tercatat di Bursa Efek yang diatur berdasarkan Akta 83/2016 dan ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan Surat Keputusan No. 170/SK/HROD/IX/16 tanggal 11 Agustus 2016 dan dalam jumlah sebesar-besarnya 1,5% (satu koma lima persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

“Prospektus” : berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan

bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan berisi seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham Yang Ditawarkan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Prospektus Awal” : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam

Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah Saham Yang Ditawarkan dan Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-113/PM/1996 tanggal 24 Desember 1996 tentang Prospektus Awal dan Info Memo dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

“Prospektus Ringkas” : berarti ringkasan dari Prospektus yang memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting, yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dengan dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Peraturan No. IX.C.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum dan yang akan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan dari OJK bahwa Perseroan dapat mengumumkan Prospektus Ringkas sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2.

“Rupiah” atau “Rp” : Berarti mata uang Republik Indonesia.

“RUPS” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang

saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya.

(11)

“S$” : berarti Dolar Singapura.

“Saham Baru” : berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dan dikeluarkan

dari portepel Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

“Saham Yang Ditawarkan” : berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan

masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana dan kemudian dicatatkan di Bursa Efek dalam jumlah sebesar 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta dan lima ratus ribu) saham biasa atas nama yang merupakan sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

“SHGB” : berarti singkatan dari Sertifikat Hak Guna Bangunan.

“Tanggal Distribusi” : berarti tanggal dilakukannya penyerahan Saham Yang Ditawarkan

kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik selambat-lambatnya 2 (dua) Hari kerja setelah Tanggal Penjatahan.

“Tanggal Pembayaran” : berarti tanggal pembayaran dari Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin

Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan hasil penjualan bersih atas pemesanan dan penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan.

“Tanggal Pencatatan” : berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan

di Bursa Efek, yang wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.

“Tanggal Pengembalian

Uang Pemesanan” : berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum Saham Perdana dibatalkan atau ditunda, bagaimanapun Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan atau penundaan Penawaran Umum Saham Perdana.

“Tanggal Penjatahan” : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama dengan Penjamin

Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana.

”US$” : berarti Dolar Amerika Serikat.

“Undang-Undang Pasar

Modal” atau “UUPM” : berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

(12)

DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS

“CAP” : berarti singkatan dari Colleage of American Patologists.

“CLIA” : berarti singkatan dari Clinical Laboratory Standard Institute.

“Conssumable” : berarti bahan dan alat medis habis pakai.

“Evidence-based treatment” : berarti suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.

“Flebotomist” : berarti orang-orang terlatih untuk mengambil darah pasien untuk uji

klinis atau medis, transfusi, donasi, atau penelitian.

“JKN” : berarti singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional.

“Klinik PHC” : berarti singkatan dari Klinik Prodia Health Care.

“Lab PRN” : berarti singkatan Laboratorium Pusat Rujukan Nasional Prodia

“LIS” : berarti singkatan dari Laboratory Information Service.

“NGSP” : berarti singkatan dari National Glycohemoglobin Standardization

Program.

“Pemeriksaan esoterik” : berarti pemeriksaan laboratorium klinik yang khusus dan jarang

diresepkan oleh dokter. Pemeriksaan-pemeriksaan ini umumnya dilakukan oleh tenaga ahli dan lebih membutuhkan teknologi canggih, peralatan dan material dibandingkan pemeriksaan rutin.

“Personalized medicine”

atau “Pengobatan personal” : berarti perawatan medik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pelanggan.

“Precision medicine” : berarti pengobatan yang lebih tepat sasaran kepada individu atau

kelompok individu yang memiliki kesamaan secara genomik, lingkungan dan gaya hidup.

“POC Center” : berarti point of care atau poin pelayanan yang berlokasi di klinik-klinik

dokter dan dilengkapi peralatan laboratorium untuk melaksanakan pemeriksaan rutin tertentu atau spesimen dan/atau sampel dikirim ke salah satu laboratorium klinik Perseroan terdekat untuk pemeriksaan.

“POC Collection Center” : berarti point of care atau poin pelayanan yang berlokasi di klinik-klinik

dokter dan mengirimkan semua spesimen dan/atau sampel ke salah satu laboratorium klinik Perseroan terdekat untuk pemeriksaan.

“Quality assurance” : berarti kegiatan untuk mengukur kinerja pada tiap tahapan proses

laboratorium yang meliputi pra-analitik, analitik dan pasca-analitik untuk menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan kepuasan pelanggan.

“Sampel” : berarti materi biologi pelanggan yang telah diproses untuk pemeriksaan.

“SISPRO” : berarti singkatan dari Sistem Informasi Prodia.

“Spesimen” : berarti materi biologi yang diambil dari pelanggan dan belum diproses

(13)

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

“BCA” : berarti singkatan dari PT Bank Central Asia Tbk.

“Bank Danamon” : berarti singkatan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

“Bank Panin” : berarti singkatan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk.

“INNODIA” : berarti singkatan dari PT Innovasi Diagnostika.

“Kelompok Pendiri” : berarti PT Prodia Utama dan anggota keluarga dari Andi Widjaja,

Gunawan Prawiro Soeharto, Johanes Hamdono Widjojo, Elias Nugroho, Ichsan Hidajat dan Arjati Utami.

“NUH Laboratories” : berarti singkatan dari NUH Referral Laboratories Pte. Ltd.

“Prodia CRO” : berarti singkatan dari PT Prodia Diacro Laboratories.

“POHII” : berarti singkatan dari PT Prodia OHI International.

“PROLINE” : berarti singkatan dari PT Prodia Diagnostic Line.

“PROSTEM” : berarti singkatan dari PT Prodia Stemcell Indonesia.

(14)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSERoAN

Perseroan, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 14 tanggal 8 Februari 1988, sebagaimana diubah dengan Akta Perbaikan No. 48 tanggal 20 Januari 1989, yang keduanya dibuat di hadapan Sri Rahayu, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-1459 HT.01.01.Th.91 tanggal 27 April 1991 serta telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 761/1991 tanggal 4 Mei 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (”BNRI”) No. 52 tanggal 28 Juni 1991 dan Tambahan No. 1846 (“Akta Pendirian”).

Anggaran dasar Perseroan pada Akta Pendirian selanjutnya telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 46 tanggal 22 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-0015163.AH.01.02.Tahun2016 tanggal 24 Agustus 2016 (“Akta 46/2016”).

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta 46/2016, maksud dan tujuan utama Perseroan adalah berusaha dalam bidang kesehatan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

a. di bidang rumah sakit, klinik, poliklinik, laboratorium kesehatan dan balai pengobatan antara lain meliputi jasa kesehatan dan kegiatan sosial meliputi jasa rumah sakit, klinik, laboratorium klinik swasta, balai pengobatan lainnya seperti jasa pelayanan kesehatan dan jasa penunjang kesehatan lainnya untuk kepentingan masyarakat luas; dan

b. di bidang pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan antara lain meliputi menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan masyarakat, menyelenggarakan pelayanan, penyelenggaraan penyuluhan, konsultasi dan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak di bidang kesehatan di bidang laboratorium klinik swasta dan Perseroan tidak pernah melakukan perubahan kegiatan usaha dari sejak pendirian.

2. PENAwARAN UMUM SAHAM PERDANA

Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan: Jumlah Saham Yang

Ditawarkan : 187.500.000 (seratus delapan puluh tujuh juta dan lima ratus ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

(15)

Jumlah Saham yang

Dicatatkan : 937.500.000 (sembilan ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham.

Harga Penawaran : Rp6.500 (enam ribu lima ratus Rupiah) setiap saham.

Nilai Emisi : Rp1.218.750.000.000 (satu triliun dua ratus delapan belas miliar tujuh

ratus lima puluh juta Rupiah).

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM. Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain.

Berdasarkan Akta 46/2016 , struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah SahamNilai Nominal Rp100 per SahamJumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 570.000.000 57.000.000.000 76,00 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 180.000.000 18.000.000.000 24,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 750.000.000 75.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.250.000.000 225.000.000.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut :

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000 3.000.000.000 300.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 570.000.000 57.000.000.000 76,00 570.000.000 57.000.000.000 60,80 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 180.000.000 18.000.000.000 24,00 180.000.000 18.000.000.000 19,20 3. Masyarakat - - - 187.500.000 18.750.000.000 20,00

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 750.000.000 75.000.000.000 100,00 937.500.000 93.750.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.250.000.000 225.000.000.000 2.062.500.000 206.250.000.000

Program Pemberian Saham Penghargaan dalam Program ESA dan Hak opsi Pembelian Saham dalam Program MESoP

Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan mengadakan Program ESA dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak-banyaknya sebesar 3.750.000 (tiga

(16)

juta tujuh ratus lima puluh) saham dan Program MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 1,5% (satu koma lima persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak-banyaknya sebesar 14.062.500 (empat belas juta enam puluh dua ribu lima ratus) saham berdasarkan Akta 83/2016 dan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan No. 170/SK/HROD/IX/16 tanggal 11 Agustus 2016 yang memberikan persetujuan atas persyaratan peserta dan pelaksanaan Program ESA dan Program MESOP.

Tujuan utama dari Program ESA dan Program MESOP adalah untuk memberikan penghargaan dan sebagai bagian dari program total reward kepada karyawan atas kontribusinya kepada Perseroan serta meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) manajemen dan karyawan terhadap Perseroan yang diharapkan dapat meningkatkan nilai Perseroan (stakeholder value).

Program Pemberian Saham Penghargaan dalam Program ESA

Program pemberian saham penghargaan dalam Program ESA merupakan alokasi jatah pasti dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan yang diberikan kepada karyawan Perseroan dengan kriteria tertentu sebagai penghargaan atas kinerja karyawan dengan biaya Perseroan. Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (“Peraturan No. IX.A.7”).

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, dan Program ESA seperti dijelaskan di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Saham Perdana dan pelaksanaan Program ESA secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana

dan Pelaksanaan Program ESA Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan Pelaksanaan Program ESA Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000 3.000.000.000 300.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 570.000.000 57.000.000.000 76,00 570.000.000 57.000.000.000 60,80 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 180.000.000 18.000.000.000 24,00 180.000.000 18.000.000.000 19,20 3. Masyarakat - - - 183.750.000 18.375.000.000 19,60 4. Program ESA - - - 3.750.000 375.000.000 0,40

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 750.000.000 75.000.000.000 100,00 937.500.000 93.750.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.250.000.000 225.000.000.000 2.062.500.000 206.250.000.000

Program Pemberian Hak Opsi Pembelian Saham dalam Program MESOP

Program pemberian hak opsi dalam Program MESOP merupakan alokasi hak opsi untuk membeli saham baru bagi manajemen dan karyawan dengan jenjang tertentu setelah saham Perseroan tercatat di Bursa Efek (“Peserta Program MESOP”). Pelaksanaan hak opsi akan mengikuti ketentuan yang terdapat pada Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (“Peraturan Pencatatan Bursa Efek”).

Dengan asumsi seluruh saham Program MESOP diserap oleh Peserta Program MESOP, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Program MESOP secara proforma menjadi sebagai berikut:

(17)

Keterangan

Sebelum Pelaksanaan Program MESoP Setelah Pelaksanaan Program MESoP Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000 3.000.000.000 300.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 570.000.000 57.000.000.000 60,80 570.000.000 57.000.000.000 59,90 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 180.000.000 18.000.000.000 19,20 180.000.000 18.000.000.000 18,92 3. Masyarakat 183.750.000 18.375.000.000 19,60 183.750.000 18.375.000.000 19,31 4. Program ESA 3.750.000 375.000.000 0,40 3.750.000 375.000.000 0,39 5. Program MESOP - - - 14.062.500 1.406.250.000 1,48

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 937.500.000 93.750.000.000 100,00 951.562.500 95.156.250.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.062.500.000 206.250.000.000 2.048.437.500 204.843.750.000

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

3. RENcANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAwARAN UMUM

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:

sekitar 67% akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Perseroan di

Indonesia, baik di pasar yang ada saat ini maupun di pasar yang baru, baik melalui pertumbuhan organik maupun inorganik;

• sekitar 19% akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan Perseroan melalui

pembelian (i) peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru; (ii) peralatan untuk pemeriksaan non-laboratorium; (iii) dan peralatan dan/atau perlengkapan teknologi informasi;

• sisanya sekitar 14% akan digunakan untuk modal kerja, operasional dan tujuan kegiatan korporasi

umum lainnya, termasuk untuk mendukung kegiatan operasional kantor perusahaan dan outlet yang ada saat ini maupun outlet yang baru (klinik khusus dan Klinik Prodia Health Care (“Klinik PHC”)).

Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

4. RISIKo USAHA

Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan:

• Risiko Terkait Kegiatan Usaha dan Industri

- Perseroan beroperasi dalam industri yang bersaing dan terfragmentasi, dan ketidakmampuan

untuk bersaing secara efektif dapat berdampak material dan merugikan terhadap kegiatan usaha Perseroan;

- Kemampuan Perseroan untuk menarik pasien perorangan sebagian besar bergantung pada

tingkat pendapatan dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan serta keinginan masyarakat menyisihkan pendapatan untuk pengeluaran perawatan kesehatan, yang mana hal-hal tersebut dapat menurun sebagai akibat berbagai faktor;

- Kepercayaan dan keyakinan pelanggan Perseroan terhadap merek “Prodia” merupakan hal

yang sangat penting bagi kegiatan usaha Perseroan, dan kegagalan untuk membangun atau mempertahankan kepercayaan terhadap merek Prodia serta kualitas layanan laboratorium klinik Prodia akan dapat berdampak material dan merugikan terhadap bisnis Perseroan;

(18)

- Kesuksesan Perseroan sangat bergantung pada kemampuan Perseroan dalam mempertahankan hubungan baik dan pengakuan dari profesional medik yang merujuk dan merekomendasikan layanan Perseroan Kegagalan menjaga hubungan baik dan tingkat kepercayaan yang tinggi di kalangan profesional medik terhadap layanan Perseroan dapat berdampak material dan merugikan terhadap bisnis Perseroan;

- Perseroan mungkin tidak dapat mengimplementasikan atau mengendalikan strategi ekspansinya

dengan memuaskan;

- Perseroan mungkin tidak mampu mengembangkan atau gagal memasarkan pemeriksaan dan

layanan baru;

- Terjadinya gangguan di fasilitas Laboratorium Pusat Rujukan Nasional Prodia (“Lab PRN”)

dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam memproses pemeriksaan klinik dan pemeriksaan yang sangat kompleks;

- Laboratorium Perseroan terkonsentrasi di Pulau Jawa, sehingga menyebabkan Perseroan

menjadi sensitif terhadap kondisi dan perubahan peraturan, ekonomi, lingkungan dan iklim kompetisi di wilayah tersebut;

- Perseroan menerapkan model bisnis hub-and-spoke. Kegagalan atau keterlambatan dalam

pengiriman spesimen dan/atau sampel ke laboratorium Perseroan dapat berpengaruh buruk terhadap atau merusak spesimen dan/atau sampel pemeriksaan sehingga dapat dapat mempengaruhi bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Perseroan;

- Perubahan terkait atau ketidakpatuhan dengan peraturan pemerintah dapat berdampak negatif

terhadap bisnis Perseroan;

- Kemajuan teknologi dapat mendorong perkembangan teknologi untuk pemeriksaan laboratorium

yang lebih murah atau pemeriksaan laboratorium klinik non-invasif sehingga dapat mengurangi permintaan terhadap layanan atau marjin Perseroan;

- Perseroan bergantung kepada produsen pihak ketiga untuk peralatan pemeriksaan laboratorium

dan reagen, sehingga kenaikan harga peralatan pemeriksaan laboratorium dan/atau reagen tersebut, serta penghentian produksi atau penarikan peralatan pemeriksaan laboratorium dan/ atau reagen serta malfungsi pada salah satu peralatan Perseroan dapat berdampak merugikan terhadap bisnis Perseroan;

- Pelaksanaan dan ekspansi berlanjut atas program Jaminan Kesehatan Nasional (“JKN”) dapat

memiliki dampak yang tidak dapat diperkirakan terhadap bisnis Perseroan;

- Kemajuan teknologi yang berkaitan dengan peralatan laboratorium klinik, dan ketergantungan

Perseroan terhadap sejumlah kecil pemasok peralatan laboratorium klinik, dapat berdampak merugikan terhadap bisnis Perseroan;

- Perseroan mengalihkan beberapa pemeriksaan yang ditawarkannya ke laboratorium pihak ketiga

Setiap kesalahan dalam pemeriksaan tersebut oleh laboratorium pihak ketiga dapat berdampak merugikan terhadap bisnis dan reputasi Perseroan;

- Perseroan bergantung pada izin-izin milik pihak lain untuk outlet POC dan laboratorium rumah

sakit;

- Kegagalan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan mengenai rekam medis dapat

berdampak negatif terhadap profitabilitas dan arus kas Perseroan;

- Tantangan yang mempengaruhi industri pelayanan kesehatan juga dapat memiliki dampak

buruk yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan;

- Keberhasilan usaha Perseroan sebagian besar bergantung pada tim manajemen senior Perseroan

dan kegagalan menarik atau mempertahankan karyawan tersebut dapat berdampak merugikan pada bisnis Perseroan;

- Perseroan mungkin tidak dapat mempertahankan atau merekrut ahli patologi klinik, flebotomist,

ahli teknologi medik dan profesional medik lainnya, yang dapat mempengaruhi kualitas layanan Perseroan dan berdampak material dan merugikan terhadap hasil operasi dan arus kas Perseroan;

- Perseroan tidak memiliki tanah dan bangunan untuk sebagian besar laboratorium klinik

Perseroan atau outlet POC dan laboratorium rumah sakit, yang mengakibatkan timbulnya sejumlah risiko tertentu;

- Pungutan PPN atas jasa pelayanan di industri jasa pelayanan kesehatan di Indonesia secara

umum atau laboratorium klinik atau jasa layanan kesehatan lainnya secara khusus dapat merugikan bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi, prospek dan arus kas Perseroan;

(19)

- Perseroan saat ini melakukan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi, dan Perseroan mungkin akan terus melakukannya di masa mendatang;

- Perseroan dapat menerima keluhan dari pelanggan dan terlibat dalam litigasi terkait layanan

laboratorium klinik Perseroan;

- Kegagalan teknologi dan hambatan lain terkait dengan sistem informasi Perseroan dapat

berdampak merugikan terhadap operasi, pengawasan dan pelaporan keuangan Perseroan;

- Kepatuhan dengan undang-undang dan peraturan yang mengatur mengenai kesehatan,

keselamatan dan lingkungan hidup, berbagai undang-undang dan peraturan mengenai ketenagakerjaan, lingkungan kerja dan peraturan dan undang-undang terkait lainnya, berserta perubahannya, yang berlaku di yurisdiksi dimana Perseroan beroperasi dapat mengakibatkan kenaikan kebutuhan modal dan biaya operasional;

- Perseroan memiliki liabilitas imbalan kerja yang signifikan;

- Pendapatan Perseroan bergantung pada beberapa pemeriksaan rutin dan esoterik tertentu;

- Bisnis Perseroan dipengaruhi faktor musiman;

- Nilai pertanggungan dari asuransi yang dimiliki Perseroan mungkin tidak cukup untuk

melindungi Perseroan dari setiap kerugian;

- Perseroan mungkin tidak dapat memperoleh, mempertahankan atau meminta perlindungan

atas Hak Kekayaan Intelektual (“HAKI”) yang dimilikinya dan dapat terlibat dalam sengketa terkait HAKI yang dapat merugikan bisnis Perseroan; dan

- Proses pemeriksaan dan bisnis Perseroan dapat melanggar HAKI milik pihak lain, yang dapat

mengakibatkan Perseroan terlibat dalam litigasi berbiaya besar, membayar ganti rugi dalam jumlah substansial atau melarang Perseroan untuk menawarkan pemeriksaan tertentu.

• Risiko Terkait Indonesia

- Pasar negara berkembang seperti Indonesia memiliki risiko lebih besar dibandingkan pasar

negara maju, dan jika risiko tersebut terjadi, hal ini dapat menganggu kegiatan usaha Perseroan dan mengakibatkan investor mengalami kerugian signifikan atas investasinya;

- Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan ketidakpastian yang cukup besar;

- Penafsiran dan implementasi dari undang-undang tentang pemerintahan daerah di Indonesia

tidak pasti dan dapat berdampak merugikan terhadap Perseroan;

- Ketidakstabilan politik dan sosial di Indonesia dapat berdampak buruk terhadap Perseroan;

- Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam menjaga hubungan baik dengan buruh

dapat berdampak merugikan terhadap Perseroan;

- Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung memiliki risiko geologi yang

signifikan yang dapat mengakibatkan kerusuhan sosial dan kerugian ekonomi;

- Peraturan-peraturan Indonesia dapat mempengaruhi kemampuan korporasi nonbank untuk

mendapatkan pembiayaan; dan

- Prospektus ini memuat informasi dari laporan industri yang dipesan oleh Perseroan kepada

Frost & Sullivan.

• Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan

- Harga saham Perseroan dapat berfluktuasi cukup jauh;

- Penurunan peringkat utang Indonesia dan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat berdampak

material dan merugikan dan harga pasar dari Saham Yang Ditawarkan;

- Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas saham Perseroan

dan tidak adanya pasar sebelumnya untuk saham Perseroan dapat berakibat pada berkurangnya likuiditas;

- Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada

saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja di masa mendatang;

- Net Asset Value dari Saham Yang Ditawarkan dalan Penawaran Umum Saham Perseroan dapat

memiliki nilai lebih kecil dari Harga Penawaran dan calon investor akan mengalami dilusi langsung dan substansial;

- Kepentingan pemegang saham pengendali dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli

(20)

- Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat atau mata uang lain akan mempengaruhi nilai saham Perseroan dan dividen dalam mata uang asing;

- Penjualan saham Perseroan di masa depan oleh Perseroan dan pemegang saham Perseroan saat

ini dapat berdampak merugikan terhadap harga pasar saham Perseroan;

- Putusan pengadilan asing mungkin tidak dapat dilaksanakan terhadap Perseroan;

- Investor dapat tunduk pada pembatasan atas hak pemegang saham minoritas; dan

- Standar tata kelola perusahaan di Indonesia dapat berbeda dari standar tata kelola di

negara-negara lain.

• Risiko Terkait Peraturan-Peraturan Pasar Modal di Indonesia

- Investor dapat diwajibkan untuk menyelesaikan pembelian Saham Yang Ditawarkan apabila

Penawaran Umum Saham Perdana dipersyaratkan untuk dilaksanakan dan diselesaikan walaupun terdapat perubahan material yang merugikan dalam bidang moneter, keuangan, politik atau ekonomi di internasional atau nasional atau kejadian-kejadian force majeure atau perubahan material yang merugikan lainnya terhadap hal-hal apapun termasuk kondisi bisnis dan keuangan Perseroan;

- Kegagalan dalam memenuhi ketentuan keterbukaan dan pengendalian internal serta laporan

keuangan, dan manajemen risiko serta tindakan terkait lainnya yang sesuai untuk perusahaan terbuka yang sahamnya dicatatkan dapat menganggu kegiatan operasi Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban pelaporan berkala;

- Pelaksanaan peraturan benturan kepentingan dapat mengakibatkan Perseroan untuk melepaskan

transaksi yang penting bagi Perseroan; dan

- Hak investor untuk berpartisipasi dalam penawaran umum terbatas Perseroan di masa depan

dapat dibatasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di tempat kedudukan investor yang bersangkutan, sehingga dapat menyebabkan dilusi kepemilikan saham; dan

- Undang-undang di Indonesia dapat beroperasi secara berbeda dari undang-undang di yurisdiksi

lain sehubungan dengan hak pemegang saham untuk meminta penyelenggaraan RUPS, menghadiri RUPS dan memberikan suara dalam RUPS.

Risiko usaha Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini. 5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015 (tidak diaudit), serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang tercantum dalam Prospektus ini; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2015 (tidak diaudit), serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (a member firm of the RSM network) (“RSM”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini tanpa modifikasian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit RSM tersebut mencantumkan paragraf Hal-hal lain sehubungan dengan tujuan pelaksanaan audit. Laporan audit RSM tersebut ditandatangani oleh Riki Afrianof (Rekan pada RSM dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.1017).

Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (sebelum disajikan kembali oleh Perseroan), yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini, telah diaudit oleh RSM, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian (“Wajar Tanpa Pengecualian”). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Riki Afrianof (Rekan pada RSM dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.1017).

(21)

Laporan Posisi Keuangan

(dalam miliar Rupiah)

31 Desember 30 Juni 2011(1)(2) 2012(1)(2) 2013(2) 2014(2) 2015 2016 TOTAL ASET 384,3 450,1 513,6 634,3 577,9 588,3 TOTAL LIABILITAS 343,1 376,1 425,2 500,1 451,6 534,7 TOTAL EKUITAS 41,2 74,0 88,4 134,2 126,3 53,6 Catatan:

(1) Disajikan kembali oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) (2) Konsolidasian

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Untuk periode enam bulan yang berakhir

pada 30 Juni

2011(1)(2) 2012(1)(2) 2013(2) 2014(2) 2015 2015 2016

PENDAPATAN – BERSIH 747,5 893,4 998,0 1.101,0 1.197,7 591,2 648,6 BEBAN POKOK PENDAPATAN 334,6 370,0 396,0 464,0 511,2 248,2 268,9 LABA KOTOR 412,9 523,5 602,0 637,0 686,5 343,0 379,7 BEBAN USAHA (368,3) (421,7) (508,8) (560,4) (606,5) (300,4) (325,8) LABA USAHA 49,2 98,7 93,9 90,8 96,9 52,7 59,1 LABA SEBELUM PAJAK 39,2 90,5 87,6 76,3 77,0 41,7 55,5 LABA TAHUN BERJALAN 28,2 64,4 59,8 55,3 59,0 32,1 39,1 LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 6,5 48,4 88,0 44,8 66,5 23,1 2,3 Catatan:

(1) Disajikan kembali oleh Perseroan sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) (2) Konsolidasian Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan - bersih t.b.d. 19,5% 11,7% 10,3% 8,8% 9,7%(1)

Beban pokok pendapatan t.b.d. 10,6% 7,0% 17,2% 10,2% 8,3%(1)

Laba kotor t.b.d. 26,8% 15,0% 5,8% 7,8% 10,7%(1)

Laba usaha t.b.d. 100,7% (4,8%) (3,3%) 6,7% 12,2%(1)

Laba tahun berjalan t.b.d. 127,9% (7,0%) (7,6%) 6,6% 21,7%(1)

Jumlah aset t.b.d. 17,1% 14,1% 23,5% (8,9%) 1,8% Jumlah liabilitas t.b.d. 9,6% 13,1% 17,6% (9,7%) 18,4% Jumlah ekuitas t.b.d. 79,7% 19,4% 52,0% (5,9%) (57,5%)

Rasio Usaha (%)

Laba kotor / Pendapatan - bersih 55,2% 58,6% 60,3% 57,9% 57,3% 58,5% Laba usaha / Pendapatan - bersih 6,6% 11,0% 9,4% 8,2% 8,1% 9,1% Laba tahun berjalan / Pendapatan - bersih 3,8% 7,2% 6,0% 5,0% 4,9% 6,0% Laba tahun berjalan / Total ekuitas 68,6% 87,0% 67,7% 41,2% 46,7% 72,9% Laba tahun berjalan / Total aset 7,4% 14,3% 11,7% 8,7% 10,2% 6,6%

Rasio Keuangan (x)

Total aset / Total liabilitas 1,1 1,2 1,2 1,3 1,3 1,1 Total liabilitas / Total ekuitas 8,3 5,1 4,8 3,7 3,6 10,0 Total liabilitas / Total aset 0,9 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 Total aset lancar / Total liabilitas jangka pendek 1,2 1,1 1,2 1,3 1,4 1,3 Catatan:

(1) Dibandingkan 30 Juni 2015 t.b.d. : tidak dapat dibandingkan

Penjelasan lebih lengkap mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

(22)

6. KEbIJAKAN DIvIDEN

Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif.

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2017 berdasarkan laba bersih tahun berjalan tahun buku 2016, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS.

Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab XIII Prospektus ini.

7. RENcANA PELEPASAN SAHAM oLEH PEMEGANG SAHAM PERSERoAN

Di samping Penawaran Umum Saham Perdana, beberapa Pemegang Saham Perseroan, yaitu PT Prodia Utama dan Bio Majesty Pte. Ltd. (“Pemegang Saham Penjual”) akan melepaskan sebagian sahamnya dalam Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana (sebelum pelaksanaan Program MESOP) atau sebanyak-banyaknya sebesar 46.875.000 (empat puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh lima) saham pada Harga Penawaran kepada beberapa institutional investor (investor institusional) di luar negeri melalui Agen Penjualan Internasional. Penyerahan atau penutupan atas transaksi saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Penjual akan dilakukan di BEI melalui Pasar Sekunder pada Tanggal Pencatatan. Rencana pelepasan saham oleh Pemegang Saham Penjual ini merupakan penawaran terbatas dan bukan merupakan penawaran umum pemegang saham. Pemegang Saham Penjual akan melepaskan hak para Pemegang Saham Penjual atas saham yang dimiliki pada Perseroan kepada investor tertentu (bukan warga negara Indonesia dan dilakukan di luar wilayah Indonesia), dan tidak akan ditawarkan di Indonesia atau ditawarkan kepada warga negara Indonesia kepada lebih dari 100 pihak atau dijual kepada lebih dari 50 pihak. Dengan demikian, rencana pelepasan saham Pemegang Saham Penjual bukan merupakan Penawaran Umum berdasarkan UUPM.

Dengan dilaksanakannya pelepasan saham milik Pemegang Saham Penjual, maka susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelepasan saham secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum Pelepasan Saham Setelah Pelepasan Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000 3.000.000.000 300.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 570.000.000 57.000.000.000 60,80 534.375.000 53.437.500.000 57,00 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 180.000.000 18.000.000.000 19,20 168.750.000 16.875.000.000 18,00 3. Masyarakat 183.750.000 18.375.000.000 19,60 230.625.000 23.062.500.000 24,60 4. Program ESA 3.750.000 375.000.000 0,40 3.750.000 375.000.000 0,40

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 937.500.000 93.750.000.000 100,00 937.500.000 93.750.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.062.500.000 206.250.000.000 2.062.500.000 206.250.000.000

(23)

Dengan asumsi seluruh saham Program MESOP diserap oleh Peserta Program MESOP, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Program MESOP setelah pelepasan saham secara proforma menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Setelah Pelepasan Saham dan Sebelum

Pelaksanaan Program MESoP Setelah Pelepasan Saham dan Setelah Pelaksanaan Program MESoP Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar 3.000.000.000 300.000.000.000 3.000.000.000 300.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

1. PT Prodia Utama 534.375.000 53.437.500.000 57,00 534.375.000 53.437.500.000 56,16 2. Bio Majesty Pte. Ltd. 168.750.000 16.875.000.000 18,00 168.750.000 16.875.000.000 17,73 3. Masyarakat 230.625.000 23.062.500.000 24,60 230.625.000 23.062.500.000 24,24 4. Program ESA 3.750.000 375.000.000 0,40 3.750.000 375.000.000 0,39 5. Progarm MESOP - - - 14.062.500 1.406.250.000 1,48

Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh 937.500.000 93.750.000.000 100,00 951.562.500 95.156.250.000 100,00 Saham dalam Portepel 2.062.500.000 206.250.000.000 2.048.437.500 204.843.750.000

Biaya-biaya yang timbul dari pelepasan saham Pemegang Saham Penjual akan ditanggung oleh masing-masing Pemegang Saham Penjual dan bukan merupakan bagian biaya Emisi.

Selain dari rencana pelepasan saham milik Pemegang Saham Penjual sebagaimana tersebut di atas, para Pemegang Saham Penjual menyatakan bahwa tidak akan menjual setiap saham Perseroan selama jangka waktu enam bulan sejak Pernyataan Pendaftaran dinyatakan Efektif oleh OJK.

(24)

Gambar

Tabel mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 3 (TMI 3 – 2011)
Tabel berikut menunjukkan rincian atas hasil usaha Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada  31 Desember 2013, 2014 dan 2015 serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015  dan 2016
Tabel  berikut  berisi  rincian  atas  hasil  operasi  Perseroan  untuk  tahun-tahun  yang  berakhir  pada   31 Desember 2013, 2014 dan 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015 dan  2016, yang diambil dari laporan keuangan konsolid
Tabel  berikut  ini  menyajikan  informasi  mengenai  rincian  pendapatan  dan  persentasenya  terhadap  pendapatan-bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 serta untuk  periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saham-saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada

rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan,

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai

Oleh karena itu, pada penelitian ini, masalah pendistribusian air minum di PDAM Surakarta akan dimodelkan dengan model transportasi yang bertujuan untuk meminimumkan biaya

Ketika nilai wajar pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, Perusahaan mencatat berdasarkan nilai wajar hanya apabila nilai wajar tersebut mencerminkan harga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh bentuk, jumlah lubang, dan posisi pemasangan pedal pada aerator tipe kincir terhadap konsurnsi daya

25/2017, setiap pihak yang memperoleh efek bersifat ekuitas dari emiten dengan harga dan/atau nilai konversi dan/atau harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum dalam jangka

pada suatu kelompok tertentu, dimana jumlah persentase masing-masing bagian atau kelompok dihitung terlebih dahulu.. Jenis Frekuensi ditinjau dari jenisnya.  Distribusi