• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Usaha

Dalam dokumen PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk. (Halaman 56-61)

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

5.4. Hasil Usaha

Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015 dan 2016, yang diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini.

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Untuk enam bulan yang berakhir pada

30 Juni 2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016

Rp Rp Rp Rp Rp

PENDAPATAN – BERSIH 998,0 1.101,0 1.197,7 591,2 648,6

BEBAN POKOK PENDAPATAN

Beban pokok langsung 341,4 390,4 429,2 207,1 223,8 Beban pokok tidak langsung 54,6 73,6 82,0 41,1 45,1 Total beban pokok pendapatan 396,0 464,0 511,2 248,2 268,9

LABA KOTOR 602,0 637,0 686,5 343,0 379,7

Beban usaha (508,8) (560,4) (606,5) (300,4) (325,8) Pendapatan lainnya 4,5 15,0 35,4 12,31 6,9 Beban lainnya (3,8) (0,8) (18,5) (2,2) (1,7)

LABA USAHA 93,9 90,8 96,9 52,7 59,1

Bagian rugi entitas anak sebelum divestasi - - (1,4) (1,4) - Beban keuangan – bersih (6,3) (14,5) (18,5) (9,6) (3,6)

LABA SEBELUM PAJAK 87,6 76,3 77,0 41,7 55,5 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

Pajak kini (27,6) (28,2) (29,5) (20,2) (22,9) Pajak tangguhan (0,2) 7,2 11,5 10,6 6,5 Total beban pajak penghasilan – bersih (27,8) (21,0) (18,0) (9,6) (14,4)

LABA TAHUN BERJALAN 59,8 55,3 59,6 32,1 39,1

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos-pos yang tidak akan di reklasifikasi ke laba rugi:

Pengukuran kembali atas program imbalan kerja 37,6 (13,9) 10,0 (12,1) (49,1) Pajak penghasilan atas pengukuran kembali atas program imbalan kerja (9,4) 3,4 (2,5) 3,0 12,3

Penghasilan komprehensif lain setelah pajak 28,2 (10,5) 7,5 (9,0) (36,8)

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LAIN 88,0 44,8 66,5 23,1 2,3

Catatan:

(1) Konsolidasian

Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Pendapatan – bersih

Pendapatan – bersih Perseroan terutama terdiri dari pembayaran dalam bentuk tunai (dari pelanggan individu dan pelanggan dengan referensi dokter) atau kredit (dari klien korporasi dan referensi pihak ketiga), yang berasal dari layanan pemeriksaan laboratorium klinik dan kesehatan preventif yang ditawarkan oleh Perseroan. Pada tahun 2013 dan 2014, Perseroan membukukan pendapatan dari bagian bagi hasil milik Perseroan sesuai perjanjian bagi hasil dengan rumah sakit dan dokter untuk pengoperasian laboratorium di rumah sakit dan outlet POC sebagai biaya jasa manajemen pemasaran. Pada tahun 2015, pendapatan tersebut dibukukan sebagai pendapatan dari laboratorium. Pendapatan – bersih Perseroan telah dikurangi dengan potongan harga yang diberikan kepada pelanggan dan retur pendapatan yang timbul dari pemeriksaan yang pembayarannya dilakukan dimuka tetapi kemudian dibatalkan.

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015 dan 2016:

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni

2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan laboratorium 890,7 89,3% 975,8 88,6% 1.081,0 90,3% 538,5 91,1 597,8 45,4 Pendapatan non-laboratorium 120,8 12,1% 141,3 12,8% 136,0 9,7% 62,2 10,5 62,6 4,7 Pendapatan jasa manajemen pemasaran 0,2 0,0%nm 3,1 0,3% - - - - - -Pendapatan kotor 1.011,7 101,4% 1.120,2 101,7% 1.217,0 101,6% 600,7 101,6% 660,4 101,8% Potongan penjualan - - (0,0) nm 0,0% nm - - - - - -Retur pendapatam (13,7) (1,4%) (19,2) (1,7)% (19,3) (1,6%) (9,5) (1,6%) (11,8) (1,8%) Pendapatan - bersih 998,0 100,0% 1.101,0 100,0% 1.197,7 100,0% 591,2 100,0% 648,6 100,0% Catatan: (1) Konsolidasian.

nm : menjadi nol karena pembulatan

Beban pokok pendapatan

Beban pokok pendapatan Perseroan terutama terdiri dari beban pokok langsung serta beban pokok tidak langsung, yang timbul dari penyelenggaraan laboratorium klinik Perseroan, termasuk Lab PRN, outlet POC dan laboratorium rumah sakit, sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan klinik dan prosedur diagnostik imaging serta layanan khusus lainnya.

Beban pokok langsung terutama terdiri dari beban bahan baku, gaji petugas laboratorium, beban bahan pendukung, dan beban rujukan ke pihak ketiga. Beban bahan baku paling signifikan yang digunakan Perseroan adalah reagen dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam proses pemeriksaan. Bahan pembantu sebagian besar mencakup bahan dan alat medis habis pakai (consumable), bahan dan alat yang digunakan untuk pengambilan spesimen dan bahan dan alat habis pakai lainnya yang digunakan dalam proses pemeriksaan. Beban bahan pembantu paling material adalah bahan dan alat yang digunakan dalam proses pengambilan sampel dari pasien, seperti sarung tangan dan jarum. Rujukan ke pihak ketiga berarti beban yang dibayarkan Perseroan kepada pihak ketiga, dan terutama mencakup biaya yang dibayar kepada dokter eksternal untuk menganalisa hasil pemeriksaan non-laboratorium.

Beban pokok tidak langsung terutama terdiri dari gaji karyawan non-laboratorium, seperti karyawan bagian layanan pelayanan, dan penyusutan atas peralatan medis dan laboratorium. Kategori lainnya atas beban pokok tidak langsung antara lain mencakup: perlengkapan dan pemeliharaan alat, sewa alat, limbah, kontrol kualitas.

Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015 dan 2016.

Untuk tahun yang berakhir pada 30 Desember

(dalam miliar Rupiah)

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni

2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016

Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Beban pokok langsung

Bahan baku 171,2 43,2% 176,7 38,1% 189,5 37,1% 89,7 36,1% 95,8 35,6% Gaji 73,6 18,6% 96,4 20,8% 110,6 21,6% 54,6 22,0% 60,5 22,5% Bahan pembantu 43,5 11,0% 50,7 10,9% 57,6 11,3% 27,8 11,2% 30,8 11,5% Rujukan ke pihak ketiga 53,1 13,4% 66,6 14,3% 71,5 14,0% 35,0 14,1% 36,7 13,6% Subtotal 341,4 86,2% 390,4 84,1% 429,2 84,0% 207,1 83,4% 223,8 83,2%

Beban pokok tidak langsung

Gaji 32,0 8,1% 42,5 9,2% 49,7 9,7% 24,4 9,8% 27,3 10,1% Penyusutan 7,3 1,8% 8,3 1,8% 10,1 2,0% 5,1 2,1% 5,3 2,0% Lainnya(2) 15,3 3,9% 22,8 4,9% 22,2 4,3% 11,6 4,7% 12,6 4,7% Subtotal 54,6 13,8% 73,6 15,9% 82,0 16,0% 41,1 16,6% 45,1 16,8% Total 396,0 100,0% 464,0 100,0% 511,2 100,0% 248,2 100,0% 268,9 100,0% Catatan: (1) Konsolidasian.

(2) Lainnya mencakup perlengkapan dan pemeliharaan alat, sewa alat, limbah, penggunaan program, kontrol kualitas, baju dinas laboratorium, limbah dan lainnya.

nm : menjadi nol karena pembulatan

Beban usaha

Beban usaha Perseroan terutama terdiri dari beban umum dan administrasi dan beban pemasaran. Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari gaji dan tunjangan (untuk manajemen dan karyawan bagian administrasi), beban imbalan kerja, biaya konsultan (yang mencakup biaya kepada konsultan hukum, penasehat keuangan, serta karyawan outsourcing, seperti petugas keamanan dan staf kebersihan), penyusutan dan amortisasi atas peralatan kantor, bangunan dan peralatan lainnya, utilitas (termasuk beban listrik, air dan telekomunikasi), sewa dan beban-beban yang timbul dari pemeliharaan bangunan, kendaraan dan konsumsi kantor, perjalanan dinas dan transport serta pembayaran kepada BPJS Ketenagakerjaan (yang diklasifikasikan sebagai “tabungan hari tua”).

Tabel berikut ini menyajikan komponen utama Perseroan dan persentasenya terhadap total beban usaha Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2014 dan 2015 serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015 dan 2016.

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni

2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016

Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Beban pemasaran

Total beban pemasaran 32,7 6,4% 33,4 6,0% 36,0 5,8% 15,9 5,3% 15,9 4,9%

Beban umum dan administrasi

Gaji dan tunjangan 160,8 31,6% 160,4 28,6% 165,2 27,2% 80,5 26,8% 86,7 26,6% Biaya konsultan 58,3 11,5% 66,4 11,8% 70,5 11,7% 30,6 10,2% 38,2 11,7% Beban imbalan kerja 1,1 0,2% 26,2 4,7% 48,1 7,9% 37,1 12,2% 24,1 7,4% Penyusutan dan amortisasi 26,2 5,1% 30,7 5,5% 36,3 5,9% 15,0 5,0% 16,4 5,0% Listrik, air

dan telekomunikasi 26,3 5,2% 33,8 6,0% 34,7 5,7% 18,0 6,0% 20,0 6,1% Sewa bangunan, kendaraan,

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni

2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016

Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Biaya pajak 1,6 0,3% 1,7 0,3% 2,1 0,3% 0,7 0,2% 1,0 0,3% Pesangon 10,9 2,2% 8,6 1,5% 9,6 1,6% 5,4 1,8% 7,2 2,2% Tabungan hari tua 7,8 1,5% 6,9 1,2% 9,0 1,5% 4,1 1,4% 6,4 2,0% Premi asuransi pesangon 20,0 3,9% 5,0 0,9% 5,0 0,8% - - - -Lainnya(2) 137,7 27,1% 156,2 27,9% 156,0 25,8% 77,0 20,5% 73,5 24,6% Subtotal 476,2 93,6% 527,0 94,0% 570,5 94,2% 284,5 94,7% 309,9 95,1%

Total 508,9 100,0% 560,4 100,0% 606,5 100,0% 300,4 100,0% 325,8 100,0% Catatan:

(1) Konsolidasian.

(2) Lainnya mencakup perjalanan dan dinas kantor, konsumsi kantor, alat tulis dan cetakan, pemeliharaan aset, pengiriman barang, keperluan kantor, biaya bank, obat dan resep, diklat dan seminar, pengembangan sumber daya manusia, penelitian pengembangan pemeriksaan, asuransi, pengurusan surat dan izin, baju dinas, kerugian piutang tidak tertagih, control kualitas, pengembangan lingkungan dan biaya kantor lainnya.

Beban pemasaran terutama terdiri dari beban edukasi pelanggan dan beban perawatan pelanggan. Beban untuk edukasi pelanggan mencakup biaya untuk menghadiri seminar, konferensi dan partisipasi dalam edukasi dan kampanye kesehatan. Beban untuk perawatan pelanggan mencakup beban pencetakan brosur dan materi cetak lainnya serta biaya-biaya yang timbul dari penyelesaian keluhan pelanggan.

Imbalan kerja, Pesangon dan Premi Asuransi Pesangon

Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, Perseroan diwajibkan untuk menyediakan kewajiban pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang pensiun pada usia 55, atau, apabila terjadi pensiun dini untuk karyawan dengan masa kerja lebih dari 20 tahun, pada usia 45 tahun ke atas.

Perseroan membedakan beban untuk menyediakan kewajiban pensiun imbalan pasti kepada staf yang memenuhi syarat, berdasarkan apakah hal tersebut merupakan akun kas atau non-kas. Pada konteks ini, beban imbalan kerja tercermin pada akun-akun berikut: imbalan kerja, pesangon, premi asuransi pesangon. Beban imbalan kerja merupakan beban non-kas yang mencakup biaya imbalan kerja, jumlah neto pesangon dan premi asuransi pesangon. Pesangon merupakan pembayaran kas aktual atas liabilitas imbalan kerja Perseroan pada suatu periode. Premi asuransi pesangon merupakan kontribusi terhadap program imbalan pasti pada tahun berjalan, yang dilakukan untuk mengimbangi atau membayar terlebih dahulu liabilitas imbalan kerja masa mendatang.

Tabel berikut berisi pembagian atas total beban imbalan kerja pada laporan laba rugi untuk masing-masing periode:

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Untuk periode enam bulan yang berakhir

pada 30 Juni 2013 2014 2015 2015 2016

Imbalan kerja 1,1 26,2 48,1 37,1 24,1 Pesangon 10,9 8,6 9,6 5,4 7,2 Premi asuransi pesangon 20,0 5,0 5,0 -

-Beban imbalan kerja 32,0 39,8 62,7 42,5 31,2

Biaya untuk menyediakan pensiun imbalan pasti kepada staf yang memenuhi syarat juga dapat dibagi menjadi komponen-komponen biaya jasa, beban bunga bersih atas aset dan liabilitas imbalan kerja, keuntungan dan kerugian terhadap nilai kini aset dan manfaat dari perhitungan ulang nilai kini berdasarkan asumsi aktuaria yang baru, keuntungan dan kerugian atas nilai aset imbalan kerja serta keuntungan dan kerugian aktuarial atas aset program dan kelebihan pembayaran imbalan kerja oleh Perseroan atau pengelolaan aset.

Tabel berikut ini menyajikan komponen-komponen beban imbalan kerja Perseroan untuk masing- masing periode:

(dalam miliar Rupiah)

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

Untuk periode enam bulan yang berakhir

pada 30 Juni 2013(1) 2014(1) 2015 2015 2016

Beban jasa kini(2) 26,9 23,9 25,9 12,1 13,9 Beban bunga(3) 10,6 14,6 18,6 10,0 11,2 (Keuntungan) kerugian atas perhitungan ulang nilai kini

liabilitas imbalan kerja atas perubahan asumsi(4) (45,7) 14,6 (12,2) 14,0 55,2 Pengukuran kembali atas program imbalan kerja(5) 37,6 (13,8) 10,0 (12,0) (49,1) Perkiraan (keuntungan) kerugian atas aset 2,8 0,2 1,1 (0,5) (0,3) Kelebihan imbalan yang dibayar oleh Perseroan - 0,3 0,1 - - Kelebihan imbalan yang dibayar oleh pengelolaan aset(6) - - 19,2 18,9 0,3

Beban imbalan kerja 32,0 39,8 62,7 42,5 31,2

Catatan:

(1) Konsolidasian.

(2) Beban jasa kini merupakan liabilitas yang timbul dari kewajiban imbalan kerja akrual untuk suatu periode sebagai hasil dari pekerjaan individu pada periode tersebut.

(3) Beban bunga (bersih) terdiri dari beban bunga atas liabilitas imbalan kerja dan keuntungan bunga atas aset imbalan kerja. (4) Asumsi yang relevan termasuk perubahan asumsi finansial, seperti asumsi tingkat diskonto, penyesuaian pengalaman kerja,

seperti tingkat cacat dan tingkat pengunduran diri, penyesuaian asumsi demografis, seperti tabel mortalitas.

(5) Pengukuran kembali atas program imbalan kerja meliputi keuntungan dan kerugian aktuaria atas aset program Perseroan, imbal hasil aset program (seperti dividen dari saham dalam portofolio aset) dan perubahan dampak batas atas aset. (6) Kelebihan imbalan yang dibayar oleh pengelolaan aset atas program imbalan kerja di luar jadwal pembayaran. Untuk

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, pembayaran dilakukan sehubungan dengan beberapa karyawan senior yang memasuki masa pensiun dan pembayaran tersebut merupakan pensiun mereka.

Sesuai dengan PSAK No. 24 pengukuran kembali atas program imbalan kerja juga dicatat sebagai komponen penghasilan komprehensif lain.

Pendapatan lainnya

Pendapatan lainnya Perseroan terdiri dari laba penjualan aset tetap – bersih, bahan baku gratis yang diterima dari vendor, penjualan majalah Perseroan dan seminar serta penghasilan bunga dari rekening bank, laba dari translasi mata uang asing terkait dengan pengiriman rujukan ke laboratorium di luar Indonesia dan pembelian peralatan dan persediaan, yang seluruhnya dalam denominasi mata uang selain Rupiah, serta pendapatan lain-lain, yang terutama terdiri dari sponsor dan penggantian pembayaran imbalan kerja dari perusahaan asuransi swasta.

Beban lainnya

Beban lainnya Perseroan terdiri dari beban pajak dan rugi dari translasi mata uang asing terkait dengan pengiriman rujukan ke laboratorium di luar Indonesia dan pembelian peralatan dan persediaan, yang seluruhnya dalam denominasi mata uang selain Rupiah.

Bagian rugi entitas anak sebelum divestasi

Pada tahun 2015, Perseroan melakukan Transaksi Spin-off dengan menjual kepemilikan Perseroan atas empat entitas anak Perseroan kepada pemegang saham Perseroan, PT Prodia Utama. Ketika menjadi entitas anak Perseroan, perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam tahap awal pengembangan sehingga hasil usahanya secara umum belum mencatatkan laba. Sesuai dengan PSAK No. 38, pendapatan dan beban atas entitas anak yang dialihkan tidak dapat dikonsolidasikan dengan akun-akun relevan dari Perseroan pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Melainkan, rugi bersih entitas anak tersebut untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2015 sampai tanggal divestasi masing-masing entitas anak diakui sebagai bagian rugi entitas anak sebelum divestasi.

Beban keuangan - bersih

Beban keuangan – bersih terdiri dari beban bunga atas beban pinjaman dan sewa pembiayaan Perseroan.

Penghasilan komprehensif lain setelah pajak

Penghasilan komprehensif lain setelah pajak terdiri dari pengukuran kembali atas program imbalan kerja dan pajak penghasilan atas pengukuran kembali atas program imbalan kerja. Sesuai dengan PSAK No. 24, pengukuran kembali program imbalan kerja diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Pengukuran tersebut meliputi keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program, dan setiap perubahan dampak batas atas aset. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas aset program adalah perbedaan nilai wajar aset program imbalan pada awal periode dengan akhir periode yang disebabkan oleh perubahan asumsi atau penyesuaian pengalaman. Imbal hasil atas aset program meliputi keuntungan seperti dividen dari saham dalam portofolio aset.

Dalam dokumen PT PRODIA WIDYAHUSADA Tbk. (Halaman 56-61)