• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN KADAR AIR DENGAN ASAM LEMAK BEBAS PADA CRUDE PALM KERNEL OIL (CPKO) PT MULTIMAS NABATI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN KADAR AIR DENGAN ASAM LEMAK BEBAS PADA CRUDE PALM KERNEL OIL (CPKO) PT MULTIMAS NABATI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN KADAR AIR DENGAN ASAM LEMAK BEBAS PADA CRUDE PALM KERNEL OIL (CPKO) DI

PT MULTIMAS NABATI ASAHAN

Oleh:

Eka Indah Sari Siregar NIM 409210008 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Analisis Hubungan Kadar Air dengan Asam Lemak Bebas Pada Crude Palm Kernel Oil (CPKO) PT Multimas Nabati Asahan

Eka Indah Sari Srg ( NIM. 409210008)

ABSTRAK

Crude Palm Kernel Oil (CPKO) merupakan minyak yang berasal dari minyak inti sawit. Analisis mutu dalam pengujian CPKO meliputi kadar air dan asam lemak bebas. Pada kadar air dan asam lemak bebas memiliki hubungan yaitu semakin tinggi kadar air maka asam lemak bebasnya semakin tinggi. Dari hubungan tersebut maka dapat diramalkan model matematika untuk mempermudah analisis mutu untuk penentuan model hubungan antara kadar air dengan asam lemak bebas pada CPKO. Setelah dilakukan pengujian analisis mutu kemudian di cari persamaan linear untuk memperoleh model matematika. Sehingga diperoleh model matematika hubungan antara kadar air dengan asam lemak bebas: ALB = 22,28 Kmst – 3,591. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengefisienkan waktu dan biaya dalam menganalisis mutu CPKO.

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 2

1.3. Rumusan Masalah 2

1.4. Tujuan Penelitian 3

1.5. Manfaaat Penelitian 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Kelapa Sawit 4

2.2. Minyak Inti Kelapa Sawit (Crude Palm Kernel Oil) 8

2.2.1.Komposisi Minyak Inti Sawit 9

2.2.2.Sifat Fisika dan Sifat Kimia dari Minyak Inti Sawit 10

2.3. Standar Mutu Minyak Inti Sawit 11

2.4. Parameter Standar Mutu CPKO PT. Multimas Nabati Asahan 12

2.5. Asam Lemak Bebas 13

2.5.1.Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas 15

2.6. Kadar Air 15

2.7. PT. Multimas Nabati Asahan 16

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 18

3.2. Desain Penelitian 18

3.3. Alat dan Bahan 18

3.3.1. Alat 18

3.3.2. Bahan 18

3.4. Prosedur Kerja 19

3.4.1.Tahap Persiapan 19

3.5. Analisis Standar Mutu Minyak Kelapa sawit 20

3.6. Metode Penelitian 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 22

(5)

vii

4.1.2. Hasil Penentuan Kadar Air di Laboratorium 22 4.1.3. Hasil Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas di Laboratorium 23

4.2. Pembahasan 23

4.2.1. Standarisasi NaOH 23

4.2.2. Penentuan Kadar Air 24

4.2.3. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas 24 4.2.4.Hubungan Antara Kadar Air Dengan Asam Lemak Bebas CPKO 25

4.3.Pembuatan Model Matematika 25

4.4. Aplikasi Model Matematika 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 30

5.2. Saran 30

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Komposisi asam lemak minyak inti sawit dan minyak kelapa sawit

10

Tabel 2.2 Sifat fisika dan kimia minyak inti sawit dan minyak sawit 11

Tabel 2.3 Syarat mutu minyak inti sawit 11

Tabel 2.4. Standar mutu minyak sawit, minyak inti sawit dan inti sawit 12

Tabel 2.5. Parameter mutu produksi CPKO 13

Tabel 4.1. Hasil analisa kadar air dan asam lemak bebas CPKO PT.MNA 22

Tabel 4.2. Hasil analisa kadar air di Laboratorium 22

(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Standarisasi NaOH 33

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Air 34

Lampiran 3 Perhitungan Kadar Asam Lemak Bebas 37

Lampiran 4.

Lampiran 5

Foto Penentuan Kadar Air

Foto Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas

41

42

Lampiran 5. Data harian Mutu CPKO di PT.MNA Periode Januari 44

Lampiran 6. Data harian Mutu CPKO di PT.MNA Periode Februari 45

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Minyak sawit di Indonesia termasuk salah satu komoditi perkebunan yang telah memberikan banyak kontribusi terhadap pendapatan negara. Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Oleh karena itu, Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar dalam pengembangan produk pangan maupun nonpangan yang berbahan dasar minyak sawit disertai dengan jaminan mutu dan kualitas terhadap produk minyak dan turunannya tersebut.

Minyak sawit dihasilkan dari proses ekstraksi bagian serabut buah dari tanaman kelapa sawit. Minyak yang dihasilkan dari proses ekstraksi bagian kulit/serabut buah tersebut disebut minyak mentah dan dikenal dengan Crude Palm Oil (CPO) dan dibagian biji buah disebut Crude Palm Kernel Oil (CPKO).

Minyak inti sawit merupakan salah satu bahan baku untuk industri pangan dan nonpangan, sehingga dengan demikian mutunya sangat perlu diketahui kualitasnya dan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Maka perlu dilakukan suatu analisa yang bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak inti

sawit sebagai barang komoditi dalam dunia perdagangan minyak sawit.

Mutu minyak sawit dipengaruhi oleh kadar asam lemak bebasnya, karena jika kadar asam lemak bebasnya tinggi, maka akan timbul bau tengik. Kadar air dapat mengakibatkan naiknya kadar asam lemak bebas karena air pada CPKO dapat menyebabkan terjadi hidrolisa pada trigliserida dengan bantuan enzim lipase dalam CPKO tersebut.

(9)

2

digunakan untuk memprediksi parameter mutu minyak berdasarkan parameter mutu yang dimilikinya (Nur Wulandari et al, 2011).

Hubungan antara dua atau lebih peubah data percobaan dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematika. Rumus matematika tersebut yang dinyatakan dalam bentuk persamaan dapat digunakan untuk menggambarkan pola data yang diperoleh serta dapat berfungsi untuk keperluan peramalan (Chapra dan Canale

1990; Walpole, 1982). Pendugaan bentuk persamaan berupa persamaan garis lurus adalah garis linear, dengan mempertimbangkan koefisien determinasi (r2) (Guner, 1997; Chapra dan Canale, 1990; Box et al., 1978). Koefisien determinasi adalah ukuran kesesuaian model (persamaan regresi linear yang dihasilkan), yaitu kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah Y. Semakin besar nilai koefisien determinasi berarti model semakin mampu menerangkan peubah Y. Nilai koefisien determinasi tersebut berkisar mulai dari 0 sampai 1 (Mattjik dan Sumertajaya, 2000).

Berdasarkan analisa dan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dan membuat penelitian dengan judul “Analisis Hubungan antara Kadar Air dengan Asam Lemak Bebas pada CPKO

PT.Multimas Nabati Asahan ”.

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penentuan model matematika yang menyatakan hubungan antara kadar air dengan asam lemak bebas pada CPKO PT. Multimas Nabati Asahan.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara kadar air dengan asam lemak bebas pada Crude Palm Kernel Oil (Crude Palm Kernel Oil) ?

(10)

3

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis hubungan antar parameter mutu Crude Palm Kernel Oil (CPKO) guna menemukan model matematika yang dapat digunakan untuk menentukan mutu produk minyak.

2. Untuk memperkirakan kadar Asam Lemak Bebas pada minyak kelapa,

minyak curah,dan margarin dengan menggunakan model matematika yang diperoleh.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Bagi penulis, dapat mengetahui model matematika yang menyatakan hubungan antara parameter mutu CPKO (Crude Palm Kernel Oil) PT. Multimas Nabati Asahan.

2. Memberikan masukan pada industri kelapa sawit tentang hubungan kuantitatif antara parameter mutu produk olahan dari kelapa sawit sehingga dapat digunakan untuk menghemat biaya produksi di industri.

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Bahwa terdapat hubungan antara kadar air dengan kadar Asam Lemak Bebas pada minyak dimana semakin tinggi kadar air maka semakin tinggi juga kadar Asam Lemak Bebasnya yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika : ALB = 22,28Kmst – 3,591.

2. Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) pada semua sampel yang dilakukan di laboratorium ; kadar ALB pada minyak kelapa yaitu 0,61 %, kadar ALB pada minyak curah yaitu 1,227%, dan kadar ALB pada margarin yaitu 0,44%.

3. Model matematika yang diperoleh mempunyai % kesalahan sebesar 4,545% pada minyak kelapa, pada minyak curah sebesar 2,287%, dan pada margarin sebesar 210,09 %.

5.2. Saran

(12)

31

DAFTAR PUSTAKA

Akhlis,M, M., (2007), Model Matematika Hubungan Antara Parameter Kualitas Pengeringan Minyak Jarak Sebagai Pengganti Minyak Tanah., Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Affandi, R.A., (2007), Sintesis Mono dan Diasilgliserol dari Minyak Inti Sawit dengan Metode Gliserolisis., Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Badan Standarisasi Nasional, (2011), SNI Minyak Inti Sawit (01-0003-1987), Jakarta.

Chapra, S.C dan R.P. Canale, (1990), Numerical Methods for Engineers. MsGraw-Hill International Editions.

Dimberu G, et al., (2011) , Estimationof Total Free Fatty Acid and Cholesterol Content In Some Commercial Edible Oils In Ethiopia Bahir DAR, Journal of Cereals and Oil Seeds, Vol.2 No.6, ISSN : 2141-6591

Fauzi, Y., Y.E Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R.Hartono., (2006), Kelapa Sawit Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran, Panebar Swadaya, Jakarta.

Isulmi Aziz, et al., (2011), Esterifikasi Asam Lemak Bebas dari Minyak Goreng Bekas, Jurnal Kimia, Vol.2 No.2, ISSN : 1978-8193. Hal (384-388)

Ketaren, S., (1986), Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Universitas Indonesia, Jakarta.

Mangoensoekarjo, S. dan H. Semangun., (2003), Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit, UGM-Press, Yogyakarta.

Mattjik, A. A., dan M. Sumertajaya,(2000), Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab. Jilid I. IPB Press, Bogor.

Nababan, I,P., (2010), Studi Kualitas Konsentrasi Mutu dan Rendemen CPO di PKS PT.Adolina IV Unit Usaha Adolina., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Nur Wulandari, et a.l, (2011), Sifat Fisik Minyak Sawit Kasar dan Korelasinya dengan Atribut Mutu, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol.XXII No.2

(13)

32

PT.Multimas Nabati Asahan, (2013), Standar Prosedur Operasi (SPO) Pengolahan Inti Sawit, Dokumen Intern, Kuala Tanjung.

Setyamidjaja, D, (2006), Kelapa Sawit Teknik Budidaya, Panen dan Pengolahan., Kanisius, Yogyakarta.

Shahidi, (2005), Bailey’s Industrial Oil and Fats Products, Sixth Edition, Jhon Willey & Sons Inc, New Jersey.

Silaban, R., (2010), Isolasi dan Karakterisasi Mikroba Penguraian Asam Lemak dari Limbah Industri Oleokimia dan Aplikasinya Pada Pembelajaran Bioteknologi, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.1 No.3, ISSN : 2086-2245. Hal (234-245).

Siti Aisyah, et al., (2010), Penurunan Angka Peroksida dan Asam lemak Bebas (FFA) Pada Proses Bleaching Minyak Goreng Bekas Oleh Karbon Aktif Polong Buah Kelor dengan Aktivasi NaCl, Jurnal Alchemy, Vol,1 No.2. Hal (53-103)

Gambar

Tabel 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Seperti halnya dalam kehidupan masyarakat desa di Jawa, sambatan merupakan suatu bentuk pengerahan tenaga kerja pada masa kerja dalam aktifitas pertanian di sawah, untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara overjet dan overbite dengan status psikososial dewasa awal mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

TRANSPORTASI DAN DAYA SAING TRANSPORTASI TERJADWAL KEPASTIAN WAKTU OPTIMASI PERSEDIAAN EKONOMI SKALA PENGADAAN PENURUNAN BIAYA PERSEDIAAN EFISIENSI BIAYA LOGISTIK PENURUNAN

Metode: Penelitian cross sectional terhadap 34 pasien (17 pasien PPOK stabil dan 17 pasien PPOK eksaserbasi akut), dilakukan pemeriksaan magnesium serum dan

Konsep dasar yang digunakan pada rancangan Pasar Tradisional adalah Ekonomis dan Hygienis,dimana hal ini menyangkut pada fungsi utama pasar tradisional sebagai

Namun bila pada pasien telah terjadi komplikasi, adanya penyakit kronis lain yang sulit dan pasien dengan daya tahan tubuh menurun, yang seluruhnya membutuhkan penanganan lebih