Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF
SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 2 Suntenjaya, Lembang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Juliana Andriani
1003428
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS
PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA
DI SEKOLAH DASAR
Oleh
Juliana Andriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Juliana Andriani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak cipta dilindungi undang – undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
MODEL APPLICATION OF MISSOURI MATHEMATICS LEARNING PROJECT (MMP) COGNITIVE ABILITY TO IMPROVE STUDENT IN
COMPARATIVE MATERIALS AND SCALE PRIMARY SCHOOL
By
Juliana Andriani 1003428
This research is motivated by low cognitive abilities fifth grade students of SDN 2 Suntenjaya primarily to material ratio and scale. This is evident from the results of the evaluation study - average 72% of the overall student has not reached the expected value of the KKM 64 Students find it difficult to interpret a concept into mathematical symbols and language as well as solve problems - problems associated with comparisons and scale . This is due to the way teachers are still learning and still conventional teacher-centered. This study aimed at the application of learning models Missouri Mathematics Project (MMP) to improve the cognitive abilities of students in the subject matter and scale comparison. Based on these problems, this study aims to: (1) describe the development of the implementation of learning math on a comparison of material and scale through the application of learning models Missouri Mathematics Project (MMP) in the fifth grade of elementary school students (2) describe an increase in the students' cognitive abilities and comparative material scale through the application of learning models Missouri Mathematics Project (MMP) in the fifth grade of elementary school students. The results using the model of Missouri Mathematics Project (MMP) in the learning of mathematics showed an increase in cognitive abilities. In the first cycle, the average value of students achieving 58. While on cycle to the second value - average 78 students achieve mastery learning with 86.6%. Based on these results, it can be concluded that the application of learning models Missouri Mathematics Project (MMP) can improve the cognitive abilities of students in mathematics subject matter and scale comparison. Students also feel happy and excited during the learning process takes place. Meanwhile, some of the suggestions to be presented include: (1) a teacher can assess and apply the learning model on Missouri Mathematics Project (MMP) in the other subject, that is expected to improve the quality of learning and other skills possessed by the student. (2) the presence of any learning task in the project, students are expected to construct their own knowledge and also can lead to social interaction among the students so that each student can create intimacy and communicative interaction during the learning process.
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF
SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Oleh Juliana Andriani
1003428
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan kognitif siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya terutama terhadap materi perbandingan dan skala. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang rata – rata 72% dari siswa keseluruhan belum mencapai nilai KKM yang diharapkan yaitu 64. Siswa merasa kesulitan untuk menginterpretasikan sebuah konsep kedalam simbol dan bahasa matematis dan juga ketika menyelesaikan masalah – masalah yang berhubungan dengan perbandingan dan skala. Hal ini disebabkan oleh cara pembelajaran guru yang masih konvensional dan masih berpusat kepada guru. Penelitian ini ditujukan pada penerapan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk meningkatkan
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitas pembelajaran dan kemampuan-kemampuan lainnya yang dimiliki oleh siswa. (2) dengan adanya tugas proyek pada setiap pembelajaran, diharapkan siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan dapat menimbulkan pula interaksi sosial antar siswa sehingga dapat menciptakan keakraban setiap siswa dan interaksi yang komunikatif selama proses pembelajaran.
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN……… i
ABSTRAK………. ii
KATA PENGANTAR……….. iii
UCAPAN TERIMAKASIH………. iv
DAFTAR ISI……….. vi
DAFTAR TABEL………. ix
DAFTAR GRAFIK……….. x
DAFTAR LAMPIRAN……… xi
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang………. 1
B. Rumusan Masalah……… 5
C. Tujuan Penelitian………. 6
D. Manfaat Penelitian………... 6
E. Hipotesis Tindakan……….. 7
F. Definisi Operasional……… 7
BAB II KAJIAN TEORI……….. 9
A. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)………….. 9
1. Pengertian Model Pembelajaran MMP…...…… 9
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran MMP………... 10
3. Karakteristik Model Pembelajaran MMP……….. 11
4. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran MMP………... 12
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Hakikat Pembelajaran Matematika……….. 14
1. Pengertian Matematika………...14
2. Pembelajaran Matematika di SD………15
C. Kemampuan Kognitif………...18
D. Perbandingan dan Skala………... 21
E. Penelitian yang Relevan……….. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………... 24
A. Metode Penelitian……… 24
B. Model Penelitian……….. 25
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian……….. 25
D. Prosedur Penelitian……….. 26
E. Instrument Penelitian………... 30
1. Instrument Pembelajaran………... 30
2. Instrument Pengumpulan Data……….. 31
F. Pengolahan Data………. 33
1. Data Kualitatif………... 33
2. Data Kuantitatif………. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 39
A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian………. 39
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian……… 40
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I………. 40
2. Refleksi Siklus I……….………... 43
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II……… 45
4. Refleksi Siklus II……….……….. 48
C. Hasil Penelitian……… 49
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Hasil Penelitian Siklus II……….. 64
D. Pembahasan………. 85
1. Perkembangan Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Model MMP………... 85
2. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Perbandingan dan Skala………... ...91
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 97
A. Simpulan……….. 97
B. Saran……… 98
DAFTAR PUSTAKA……… 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 101
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Langkah-langkah Penerapan Model MMP……… 27
2. Tabel 3.2 Rubrik Aktivitas Siswa dalam Kelompok………. 33
3. Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Kognitif……… 34
4. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I…..………. 50
5. Tabel 4.2 Hasil ObservasiAktivitas Siswa Siklus I……….. 53
6. Tabel 4.3 Aktivitas Siswa dalam Kelompok Siklus I……… 56
7. Tabel 4.4 Catatan Lapangan……….. 58
8. Tabel 4.6 Hasil Analisis Tugas Kelompok Siklus I………... 60
9. Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus I……… 62
10. Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II……….. 65
11. Tabel 4.9 Hasil ObservasiAktivitas Siswa Siklus II………. 68
12. Tabel 4.10 Aktivitas Siswa dalam Kelompok Siklus II………. 70
13. Tabel 4.11 Catatan Lapangan..……….. 72
14. Tabel 4.12 Hasil Analisis Tugas Kelompok Siklus I……….………... 74
15. Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus I………….……… 75
16.Tabel 4.14 Perkembangan Hasil Observasi Aktivitas Guru……….. 78
17.Tabel 4.15 Perkembangan Hasil Observasi Aktivitas Siswa...……….. 81
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I………64
2. Grafik 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II………. .77
3. Grafik 4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa……… 89
4. Grafik 4.4 Peningkatan Hasil Tugas Kelompok……… 92
5. Grafik 4.5 Peningkatan Hasil Evaluasi Kemampuan Kognitif……….. 94
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Intrument Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……… 101
2. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I………. 106
3. Lembar Evaluasi Siklus I……….. 109
4. Lembar Kerja Kelompok Siklus I………. 111
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………... 120
6. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II……….... 124
7. Lembar Evaluasi Siklus II………. 126
8. Lembar Kerja Kelompok Siklus II……… 128
9. Rubrik Penilaian Soal Kemampuan Kognitif……… 134
10. Rubrik Penilaian Tugas Proyek………. 137
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa dalam Kelompok………....………. 140
3. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa dalam Kelompok………..……..……… 141
4. Catatan Lapangan………..……… 142
Lampiran Hasil Penelitian 1. Lembar Evaluasi Siklus I………... 143
2. Lembar Kerja Kelompok Siklus I.………. 155
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I..………. 167
4. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa dalam Kelompok Siklus I………... 173
5. Catatan Lapangan Siklus I………. 174
6. Lembar Evaluasi Siklus II………. 175
7. Lembar Kerja Kelompok Siklus II………. 185
8. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II………. 197
9. Lembar Penilaian Aktivitas Siswa dalam Kelompok Siklus II...…………...203
10. Catatan Lapangan Siklus II……….204
1
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan salah satu komponen
yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan kualitas sumber daya
manusia dalam menghadapi kemajuan zaman. Peran pendidikan menjadi semakin
berat, yaitu bagaimana mempersiapkan manusia-manusia yang mampu
mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan sebagai pengaruh dari
globalisasi. Mario D. Fantini (Herry, 2011: 6.7) mengemukakan bahwa berbagai
implikasi dari globalisasi terhadap dunia pendidikan meliputi aspek kurikulum,
manajemen pendidikan, tenaga kependidikan, strategi dan metode pendidikan.
Dalam kaitannya ini, pendidikan dituntut harus mampu menyiapkan sumber daya
manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai
kepribadian dan budaya bangsa. Pendidikan matematika salah satunya yang
memiliki peranan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi serta
kemampuan untuk berargumentasi atau mengemukakan ide-ide. Pendidikan
matematika merupakan sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, matematika merupakan metode berpikir
logis sistematis dan konsisten. Oleh karena itu semua masalah kehidupan yang
membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus berpondasi pada
matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan pada semua
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar kelas rendah hingga perguruan tinggi.
Dalam KTSP (2006: 416), Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya peran matematika bagi kehidupan. Pendidikan matematika untuk
2
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang
kemudian. Tujuan akhir dari pembelajaran matematika di sekolah dasar yaitu agar
siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika (KTSP, 2006) yaitu agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep, mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes,
akurat dan efisien. Sedangkan menurut National Council of Teachers of
Matematics (NCTM) dalam Setiawan (2011) merumuskan secara umum bahwa
pembelajaran matematika menggariskan peserta didik harus mempelajari
matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari
pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Namun dalam kenyataan seringkali siswa bertindak pasif selama
pembelajaran, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ide-ide dasar,
konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini disebabkan
karena pembelajaran matematika selama ini hanya menekankan pada hasil tidak
menekankan pada prosesnya. Pembelajaran matematika juga masih dianggap
sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan membosankan, terutama dalam
materi perbandingan dan skala. Hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya
kemampuan kognitif siswa khususnya pada materi perbandingan dan skala, karena
berdasarkan hasil belajar mengenai evaluasi kemampuan kognitif yang memuat
indikator yaitu menjelaskan dan menginterpretasikan sebuah konsep kedalam
simbol dan bahasa matematis menunjukan bahwa lebih dari 50% siswa masih
belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang di tetapkan di sekolah
SDN 2 Suntenjaya yaitu 64, dari 30 orang siswa hanya 8 orang yang mendapatkan
nilai di atas KKM. Selain itu, dari hasil pengamatan di kelas V SDN 2 Suntenjaya,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif
siswa diantaranya : 1) terjadinya miskonsepsi mengenai konsep perbandingan,
3
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
suatu pembagian 2) siswa masih belum bisa menginterpretasikan sebuah konsep
terlihat dari kesulitan menyelesaikan soal dalam bentuk soal cerita 3) siswa masih
belum bisa mengubah satuan panjang, misalnya dari cm ke km 4) siswa belum
bisa menyelesaikan suatu permasalahan matematika karena kesulitan dalam
merepresentasikan permasalahan tersebut ke dalam bahasa matematis, 5)
penggunaan model pembelajaran yang cenderung membosankan dan
konvensional (hanya mentransfer pengetahuan), 6) siswa cenderung pasif dan
bertindak sebagai penerima pengetahuan.
Selama ini terdapat pemahaman yang keliru tentang matematika sekolah.
Hasil penelitian Yuwono dan Steinmark & Bush (Yuwono, 2012: 2) menyebutkan
bahwa hampir semua siswa dan sebagian besar guru menganggap bahwa: (a)
matematika adalah perhitungan saja, (b) soal matematika harus diselesaikan
dengan menggunakan rumus dan dalam waktu yang sesingkat singkatnya, (c)
tujuan mengerjakan soal adalah mendapatkan jawaban benar, (d) peran siswa
dalam belajar matematika adalah menerima penjelasan guru, kemudian
menjelaskan dan (e) semua soal dapat diselesaikan dengan rumus, algoritma, yang
ada di buku teks atau telah dijelaskan guru. Padahal, matematika bukanlah tentang
rumus, algoritma atau perhitungan saja melainkan tentang bagaimana memahami
suatu konsep, merepresentasikan konsep serta bagaimana cara mengaplikasikan
konsep tersebut.
Pada umumnya proses pembelajaran matematika di dominasi oleh
penjelasan guru dan cenderung menggunakan model pembelajaran yang
konvensional yakni ceramah, tanya jawab, pemberian tugas serta pembelajarannya
didominasi oleh guru dan sedikit sekali melibatkan siswa. Berkait dengan hal
tersebut, Driver dan Bell (Herry, 2011:6.3) mengemukakan bahwa ilmu
pengetahuan bukanlah hanya kumpulan hukum atau daftar fakta, tetapi merupakan
ciptaan pikiran manusia dengan semua gagasan dan konsepnya yang ditemukan
secara bebas. Sedangkan menurut W.W. Sawyer (Shadiq, 2004: 16) pernah
4
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Everyone knows that it is easy to do a puzzle if someone has told you the answer. That is simply a test of memory. You can claim to be a mathematician only if you can solve puzzles that you have never studied before.That is the test of reasoning”. Pernyataan Sawyer ini telah menunjukkan bahwa pengetahuan yang diberikan atau ditransformasikan langsung kepada peserta didik akan kurang meningkatkan kemampuan bernalar (reasoning) mereka. Sawyer menyebutnya hanya meningkatkan kemampuan untuk mengingat saja.
Berdasarkan uraian diatas, kegiatan pembelajaran seharusnya
memungkinkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya bukan
memindahkan pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Seorang guru
harus berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses
belajar siswa berjalan dengan baik dan menuntut pendidik untuk menyediakan
pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab
dalam memperoleh hasil belajarnya.
Saat ini terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP). Penelitian Good dan Grouws (1979),
Good, Grouws, Ebmeier (1983), dan lebih lanjut Confrey (1986) (Setiawan,
2008:37), memperoleh temuan bahwa pendidik yang merencanakan dan
mengimplementasikan lima langkah pembelajaran matematikanya, akan lebih
sukses dibandingkan pendidik yang menerapkan model pembelajaran tradisional.
Kelima langkah inilah yang biasa kita kenal sebagai Missouri Mathematics
Project (MMP). Menurut Setiawan (dalam Qonix, 2011),
Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan “salah satu model pembelajaran yang terstruktur dengan pengembangan ide dan perluasan
konsep matematika”. Missouri Mathematics Project (MMP) biasanya diterapkan bersama-sama dengan pembelajaran kooperatif.
Hal ini telah dibuktikan oleh salah satu penelitian dari Maria Ni Luh Esti
Wulandari tentang penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada siswa kelas
5
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah adanya
penguasaan dan perolehan materi baru oleh siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman matematis, serta kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa terkait dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
Karakteristik dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) itu sendiri yaitu adanya tugas proyek yang menekankan kepada siswa agar
siswa secara aktif dapat lebih mudah mengkonstruksi pengetahuannya. Sehingga
tugas proyek ini merupakan suatu tugas yang meminta siswa untuk menghasilkan
sesuatu (konsep baru) dari dirinya (siswa) sendiri. Kemampuan kognitif siswa
diasah melalui diskusi bersama, kerja kelompok bersama teman-teman sebaya dan
guru, mengerjakan soal-soal secara mandiri dan diperkuat dengan penugasan
mengenai materi yang dipelajari. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah
memahami materi yang dipelajari dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya
dan mengaplikasikan pengetahuan yang ia miliki, sehingga kemampuan kognitif
siswa dapat meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran matematika yang berlangsung di
sekolah dirasa masih kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan gagasan matematika yang dimilikinya dan mengkonstruksi
pengetahuan yang ia miliki. Upaya yang dapat dilakukan yaitu menerapkan suatu
pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya dengan
pengetahuan yang baru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif siswa. Dan berdasarkan uraian diatas pula peneliti tertarik mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi
Perbandingan dan Skala(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas V SDN
2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester 2 Tahun
Ajaran 2013 - 2014)”.
6
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum, permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian tindakan
kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah penerapan model
pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siswa pada materi perbandingan dan skala pada mata
pelajaran matematika di kelas V SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat?”.
Permasalahan diatas secara rinci dijabarkan ke dalam pertanyaan sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah perkembangan pelaksanaan pembelajaran matematika tentang
materi perbandingan dan skala melalui penerapan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP) pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya?
2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan kognitif siswa pada materi
perbandingan dan skala melalui penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) pada siswa kelas V SDN 2 Suntenjaya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian umum ini untuk mendeskripsikan “Penerapan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siswa pada materi perbandingan dan skala pada mata
pelajaran matematika di kelas V SDN 2 Suntenjaya”. Sedangkan tujuan khusus
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perkembangan pelaksanaan pembelajaran matematika
tentang materi perbandingan dan skala melalui penerapan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP).
2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan kognitif siswa tentang
perbandingan dan skala melalui penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan teori baru
7
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(MMP) khususnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa mengenai
materi pokok perbandingan dan skala, sehingga dapat dijadikan sebagai upaya
untuk mengembangkan proses pembelajaran matematika agar lebih baik lagi, serta
dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti yang lain.
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa agar siswa menjadi lebih
aktif, percaya diri dan termotivasi untuk belajar matematika sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa khususnya pada materi
perbandingan dan skala.
2. Bagi guru
Memberikan informasi untuk mengembangkan pembelajaran aktif
melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), dan
memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik maka
dapat mewujudkan siswa yang aktif, cerdas, dan memiliki prestasi yang baik
juga.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan kepada
pihak sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran terutama pada
pembelajaran matematika.
4. Peneliti yang lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan gambaran
untuk menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project(MMP)
pada siswa sekolah dasar dalam mata pelajaran matematika.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan,
“Apabila materi perbandingan dan skala pada mata pelajaran matematika
dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Matematics
8
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Model
Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan suatu program
yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan
latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa, (Rohaeti) dalam
Kurniawati (2013: 10). Pada setiap tahap kegiatan yang dilakukan memberikan
peluang bagi siswa untuk melatih kemampuannya. Adapun langkah – langkah
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu :
a. Langkah I: Review (Pengulasan Kembali), guru dan siswa meninjau ulang
pelajaran yang lalu mengenai materi prasyarat yang harus dikuasi oleh siswa,
yaitu pecahan senilai dan menyederhanakan pecahan untuk materi
perbandingan, dan meninjau ulang mengenai perbandingan untuk materi skala.
b. Langkah II: Development (Pengembangan), guru menyajikan ide baru dan
perluasan konsep serta pemberian contoh kongkret mengenai materi
perbandingan dan skala.
c. Langkah III: Cooperative Working (Kerja Kooperatif), siswa diminta untuk
menyelesaikan tugas proyek serta merespon satu rangkaian soal mengenai
perbandingan dan skala dengan pengawasan guru agar siswa terhindar dari
miskonsepsi.
d. Langkah IV: Seat Work (Kerja Mandiri), siswa ditugaskan untuk mengerjakan
soal- soal mengenai perbandingan dan skala secara mandiri.
e. Langkah V : Assigment ( Penugasan) yaitu memberikan penugasan atau PR
kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari.
2. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan
memahami dan kemampuan dalam mengaplikasikan. Kemampuan memahami
yang dimaksud meliputi kemampuan menjelaskan suatu konsep, dan kemampuan
9
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhitungan matematis. Sedangkan kemampuan aplikasi meliputi menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan perbandingan dan skala. Instrument yang
24
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
yang termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Ebbutt
(Wiriaatmadja, 2008: 12), penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari
upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan
melakukan tindakan – tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
mengenai hasil dari tindakan – tindakan tersebut. Sedangkan menurut Kemmis
(Wiriaatmadja, 2008: 12) yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk
refleksi diri yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi-situasi sosial
tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari
(a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b)
pemahaman mengenai kegiatan praktek pendidikan dan (c) situasi yang
memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini..
Menurut Suharsimi (Suhardjono, 2012: 58) menjelaskan PTK melalui
paparan gabungan dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan dan kelas.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu yang gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bawha
PTK merupakan salah satu metode penelitian yang dilakukan di dalam kelas,
fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa
dalam melakukan interaksi. PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas
25
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara terus-menerus selama penelitian dilakukan. Oleh karena itu,
dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola yaitu dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan revisi (perencanaan ulang).
B. Model Penelitian
Model pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model
penelitian tindakan kelas “guru sebagai peneliti” dengan acuan model siklus PTK
dari Kemmis & Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja,
2008:66) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari
penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan
refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
Adapun, alur PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart digambarkan sebagai
berikut:
Sumber :
http://srikandhiketawa.blogspot.com/2012/12/penelitian-tindakan-kelas.html
C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya, yang terletak di Desa
Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang di kepalai
26
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama lima bulan, mulai dari Febuari sampai
Juni 2014. Kegiatan yang peneliti lakukan selama lima bulan ini yaitu identifikasi
masalah, penyusunan dan revisi proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan
penyusunan laporan penelitian.
3. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN 2
Suntenjaya tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari 10
orang siswa laki-laki 20 orang siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian ini dimulai peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan
dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, dan peneliti melakukan
tahap pendahuluan setelah itu peneliti akan melakukan tahap tindakan.
1. Tahap Persiapan
Mengurus surat perizinan dari pihak prodi.
Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah SDN 2 Suntenjaya.
Wawancara dengan pihak guru SDN 2 Suntenjaya.
Observasi terhadap situasi kelas serta karakter siswa kelas V SDN 2
Suntenjaya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, diprediksi terdiri dari dua siklus yaitu :
a. Siklus I
1) Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan pembelajaran di siklus 1 ini peneliti membuat
perencanaan sebagai berikut :
- Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai materi
perbandingan dengan menerapkan model pembelajaran Missouri
27
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Menyiapkan LKS, media pembelajaran, dan instrument penelitian
(lembar observasi).
- Mendiskusikan dengan teman sejawat yang akan menjadi observer.
- Menyiapkan alat dokumentasi seperti kamera dan alat perekam.
2) Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Guru melakukan
kegiatan pembelajaran dengan sintak atau langkah-langkah dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics
Project. Adapun langkah – langkah penerapan model pembelajaran
[image:27.595.124.522.412.712.2]Missouri Mathematics Project (MMP) tertera pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Langkah-langkah Penerapan Model MMP
NO AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
1 Langkah 1 (Review)
Guru membimbing siswa untuk
meninjau ulang materi yang telah
lalu, dengan melakukan tanya
jawab, mencongak atau
pembahasan soal.
Langkah 1 (Review)
Siswa merefleksi
pembelajaran sebelumnya
dengan bantuan guru.
Siswa merespon soal yang
diberikan oleh guru.
Menanyakan kepada siswa apakah ada soal atau materi yang sulit, jika
ada maka soal atau materi tersebut
dibahas secara bersama-sama.
Siswa bertanya mengenai hal
– hal yang belum dipahami.
2 Langkah 2 (Pengembangan)
Guru menyajikan ide baru dan
perluasan konsep terdahulu, yaitu
Langkah 2 (Pengembangan)
Siswa memperhatikan
28
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arti pecahan sebagai sebuah
perbandingan dengan
menggunakan media kongkret.
perluasan materi.
Guru memberikan beberapa
masalah mengenai perbandingan.
Siswa merespon masalah
yang diberikan oleh guru.
Guru mendorong siswa untuk
aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan.
Siswa aktif
bertanya/menjawab.
3 Langkah 3 (Latihan terkontrol)
Guru membimbing siswa untuk
membentuk kelompok dan
mendiskusikan tugas proyek setiap
kelompok.
Langkah 3 (Latihan
terkontrol)
Siswa berdiskusi dengan
teman kelompoknya untuk
menyelesaikan tugas proyek.
3 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
mempresentaskan hasil kerja dan
kelompok yang lain memberikan
komentar.
Siswa mempresentasikan
hasil disksusinya di depan
kelas.
Siswa memperhatikan dan
memberikan komentar
terhadap kelompok lain yang
sedang melakukan presentasi.
Langkah 4 (Seat work)
Guru memberikan latihan mandiri
untuk untuk memperkuat pemahaman
siswa.
Langkah 4 (Seat work)
Siswa mengerjakan latihan
mandiri dengan bekerja sendiri.
Langkah 5 (Penugasan/ Pemberian
PR)
Guru menugaskan siswa dengan
Langkah 5 (Penugasan/
Pemberian PR)
29
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberi PR. diberikan oleh guru
3) Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang
perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut :
- Mengamati kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian.
- Mengamati kesesuaian penerapan model Missouri Mathematic Project
dengan pokok bahasan yang berlangsung.
- Mengamati kesesuaian penerapan model Missouri Mathematic Project
dengan kondisi siswa seperti situasi pada saat pembelajaran dan
keterlibatan langsung siswa saat pembelajaran dan aktivitas siswa
dalam kelompok.
4)Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi ini berfungsi untuk menganalisis tentang hal-hal apa
saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan yang telah ditulis pada tahap
observasi. Membahas tentang masalah – masalah dan hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh peneliti, membahas tentang kondisi atau situasi siswa
dan kelas, dan semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan
semuanya dibahas pada tahap refleksi ini. Agar kekurangan atau kelemahan
yang ada pada pelaksanaan siklus I dapat diperbaiki agar siklus berikutnya
menjadi lebih baik.
b. Siklus II
1) Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan pemebelajaran di siklus II ini, peneliti membuat
perencanaan sebagai berikut :
- Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan
kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus
30
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai materi skala
dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP).
- Menyiapkan LKS, media pembelajaran dan instrument penelitian
(lembar observasi, dan pedoman wawancara).
- Menyusun alat tes yaitu tes tertulis berupa lembar kegiatan.
2) Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan pembelajaran pada tahap ini, merupakan refleksi dari
pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, yaitu guru melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dipersiapkan. Guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project sesuai
dengan sintak atau langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project.
3) Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang
perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut :
- Mengamati kondisi kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian.
- Mengamati kesesuaian penerapan model Missouri Mathematic Project
dengan pokok bahasan yang berlangsung.
- Mengamati kesesuaian penerapan model Missouri Mathematic Project
dengan kondisi siswa seperti keaktifan siswa, situasi pada saat
pembelajaran dan keterlibatan langsung siswa saat pembelajaran serta
aktivitas siswa dalam kelompok.
4) Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi ini masih sama dengan siklus I yaitu menganalisis dan
31
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya. Tetap membahas apa saja yang masih kurang dalam proses
pembelajaran dan yang harus diperbaiki.
5) Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti membuat sebuah kesimpulan mengenai
pembelajaran selama 2 siklus yang telah dilaksanakan, kesimpulan
mengenai pembelajaran dengan menggunakan model Missouri
Mathematics Project (MMP) untuk meningkatkan kemampuan kognitif
siswa pada materi perbandingan dan skala.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini,
instrument yang digunakan terdiri dari dua instrument, yaitu :
1. Instrument Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).
Pada penelitian ini rencana siklus yang akan dilakukan sebanyak dua
buah siklus, apabila pada saat pelaksanaannya hasil belajar yang diharapkan
belum tercapai jika waktu dan tempat memungkinkan, peneliti akan
melakukan lebih dari dua siklus yang seperti sebelumnya telah direncanakan.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan materi – materi yang akan disampaikan pada
proses pembelajaran yaitu mengenai materi perbandingan dan skala.
c. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan tugas proyek siswa yang memuat
masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses
32
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat mengkonstruksi pengetahuannya tentang konsep yang dipelajari dan
dilengkapi dengan soal-soal yang bervariasi untuk melatih siswa dalam
kemampuan kognitif. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk
kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa dalam meningkatkan
kemampuan kognitif sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Lembar kerja siswa digunakan pedoman atau prosedur agar siswa aktif dalam
kelompok untuk melakukan eksplorasi terbimbing.
2. Instrument Pengumpulan Data
a. Teknik Test
Pretest adalah pertanyaan – pertanyaan atau soal – soal yang diberikan
kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa
mengenai materi yang akan dipelajari.
Post Test
Post test (seat work) merupakan soal yang diberikan kepada siswa
pada akhir pembelajaran, untuk mengukur kemampuan pemahaman
matematis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan merujuk pada RPP yang telah
dirancang oleh guru untuk melakukan penelitian serta pedoman observasi
yang telah dibuat sebelumnya. Lembar observasi ini bertujuan untuk
mengamati aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Peneliti
telah menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Peneliti yang
dibantu observer melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dan
mencatat semua hasil pengamatan pada lembar observasi siswa dan guru
tersebut.
33
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aktivitas siswa dalam kelompok bertujuan untuk mengetahui
perkembangan aktivitas siswa dalam setiap aspek yang meliputi kemampuan
kerjasama, percaya diri dan ketelitian. Hal ini diukur dengan rubrik yang telah
disediakan.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan temuan-temuan guru selama pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk melengkapi data pada lembar observasi
ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP).
e. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengambilan fhoto sebagai bukti kegiatan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
f. Hasil Laporan Kerja Kelompok Siswa
Hasil laporan kerja kelompok siswa merupakan data proses selama
kegiatan siswa ketika melakukan tugas proyek yang diberikan guru dengan
menganalisis masalah sehari – hari. Data ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan tugas proyek yang
telah diberikan oleh guru.
F. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memilah,
memilih, mengelompokkan data yang ada dan merangkumnya kemudian
menyajikannya dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Data tersebut
diperoleh dan dikumpulkan dari setiap siklus yang dilaksanakan dan dari kegiatan
lembar observasi yang kemudian dianalisis dengan secara deskriptif.
Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, Dalam
34
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang aktivitas siswa, aktivitas guru,
aktivitas siswa dalam kelompok dan catatan lapangan.Berikut ini merupakan
rubrik aktivitas siswa dalam kelompok yang diadopsi dari kurikulum 2013, yang
[image:34.595.43.574.259.703.2]disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rubrik Aktivitas Siswa dalam Kelompok
NO ASPEK
DESKRIPSI AKTIVITAS SISWA DALAM KELOMPOK
1 (Belum Terlihat) 2 (Mulai Terlihat) 3 (Mulai Berkembang) 4 (Membudaya)
1 Kerjasama Siswa tidak mampu
bekerjasama dengan
baik dalam kegiatan
kelompok. Hanya
diam, mengobrol dan
tidak membantu
menyelesaikan tugas proyek.
Siswa kurang mampu
bekerjasama dalam
kelompok dengan
baik. Hanya
membantu sekali-kali
pekerjaan kelompok
yang dianggap mudah.
Siswa mampu
bekerjasama
dengan baik
namun kurang
aktif dalam
kelompok. Setiap
anggota mulai
saling membantu pekerjaan
temannya.
Siswa dapat
bekerjasama
dengan baik dan
aktif dalam
kelompok. Setiap
anggota saling
membantu teman
kelompoknya.
2 Percaya
diri
Siswa tidak mau
tampil ke depan kelas,
selalu menanyakan
jawaban kepada
temannya, untuk
memastikan apakah
jawabannya benar atau tidak dan tidak berani mengemukakan
pendapat.
Siswa mulai berani tampil ke depan kelas, tetapi masih dengan dorongan dari teman atau guru. Terkadang menanyakan jawaban
kepada temannya,
untuk memastikan
apakah jawabannya
benar atau tidak.
Tetapi mulai berani mengemukakan
pendapatnya.
Siswa mulai berani tampil ke depan
kelas dengan
keinginannya sendiri, dan sudah
mulai percaya
kepada jawabannya
sendiri, namun
masih kurang
percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya
Siswa berani tampil
ke depan kelas
dengan keinginan
sendiri, tidak
pernah menanyakan
jawaban kepada
temannya (Percaya
kepada jawaban
sendiri) dan aktif mengemukakan pendapat.
3 Ketelitian Siswa tidak teliti
ketika mengerjakan
soal (melakukan
perhitungan, dan
menuliskan data pada
Siswa kurang teliti
ketika mengerjakan
soal dan menuliskan data pada tabel.
Siswa dapat
melakukan perhitungan
dengan benar
tetapi kurang tepat
Siswa dapat
melakukan
perhitungan dengan
benar dan
35
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data kuantitatif
Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menemukan
persentase dan nilai rata – rata. Penyajian hasil analisis data dapat dilakukan
dengan membuat tabel distribusi atau grafik. Data kuantitatif diperoleh dari hasil
pretest dan post test untuk melihat ketercapaian peningkatan kemampuan kognitif
siswa dalam materi perbandingan dan skala dan untuk melihat perkembangan dari
setiap siklusnya.
a. Menghitung Nilai Skor Akhir
Analisis data hasil evaluasi kemampuan kognitif dilakukan dengan
penskoran yang disesuaikan dengan indikator kemampuan kognitif. Adapun
rubrik penilaian indikator kemampuan kognitif, disajikan dalam tabel sebagai
[image:35.595.25.582.113.169.2]berikut :
Tabel 3.3
Rubrik Penilaian Kemampuan Kognitif
No Indikator Kemampuan Kognitif Jawaban Siswa Skor
1 Menjelaskan pecahan sebagai
sebuah perbandingan dengan
simbol dan operasi hitung
matematis (C2)
Menuliskan simbol –
simbol dengan tepat.
Hubungan antar simbol tepat.
Melakukan operasi
hitung matematis dengan tepat.
20
Menjelaskan skala sebagai sebuah perbandingan dengan simbol dan operasi hitung matematis (C2)
Menuliskan simbol –
simbol kurang tepat.
Hubungan antar simbol tepat
Melakukan operasi
hitung matematis dengan tepat. (Atau salah satu diantaranya kurang tepat)
[image:35.595.113.517.474.711.2]15
tabel. ketika menuliskan
data pada tabel.
36
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menuliskan simbol –
simbol kurang tepat.
Hubungan antar simbol kurang tepat
Melakukan operasi
hitung matematis dengan tepat. (Atau salah satu diantaranya tepat)
10
Tidak menuliskan simbol
Tidak ada hubungan
antar simbol (langsung isinya)
Tidak melakukan operasi hitung matematis dengan tepat.
5
2 Menginterpretasikan soal – soal
yang berhubungan dengan
perbandingan.
Menuliskan algoritma
secara lengkap dan benar.
(Untuk skala, ditambah dengan menuliskan satuan panjang dengan benar)
Melakukan perhitungan
dengan benar dan
menuliskan jalannya
(caranya). (Untuk skala, ditambah dengan pengubahan satuan panjang dengan benar)
20
Menginterpretasikan soal – soal yang berhubungan dengan skala
Menuliskan algoritma
secara lengkap dan benar
(Untuk skala, ditambah dengan menuliskan satuan panjang dengan benar)
Melakukan perhitungan
kurang tepat dengan
menuliskan jalannya
(caranya) (Untuk skala, ditambah dengan pengubahan satuan panjang dengan benar)
15
37
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara tidak lengkap dan tidak benar. (Untuk skala, ditambah dengan tidak menuliskan satuan panjang)
Melakukan perhitungan
dengan benar tanpa
menuliskan jalannya
(caranya) (Untuk skala,
ditambah dengan
pengubahan satuan
panjang dengan benar)
Tidak menuliskan
algoritma dengan benar (termasuk tidak menuliskan satuan panjang) dan tidak
melakukan perhitungan
(langsung isinya) (Untuk skala, ditambah dengan tidak pengubahan satuan panjang dengan benar)
5
3 Menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan perbandingan dan skala (C3)
Menuliskan algoritma
secara lengkap dan benar.
(Untuk skala, ditambah dengan menuliskan satuan panjang dengan benar)
Melakukan perhitungan
dengan benar dan
menuliskan jalannya
(caranya). (Untuk skala, ditambah dengan pengubahan satuan panjang dengan benar)
20
Menuliskan algoritma
secara lengkap dan benar
(Untuk skala, ditambah dengan menuliskan satuan panjang dengan benar)
Melakukan perhitungan
kurang tepat dengan
38
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menuliskan jalannya
(caranya) (Untuk skala, ditambah dengan pengubahan satuan panjang dengan benar)
Menuliskan algoritma
secara tidak lengkap dan tidak benar. (Untuk skala, ditambah dengan tidak menuliskan satuan panjang)
Melakukan perhitungan
dengan benar tanpa
menuliskan jalannya
(caranya) (Untuk skala,
ditambah dengan
pengubahan satuan
panjang dengan benar)
10
Tidak menuliskan
algoritma dengan benar (termasuk tidak menuliskan satuan panjang) dan tidak
melakukan perhitungan
(langsung isinya) (Untuk skala, ditambah dengan tidak pengubahan satuan panjang dengan benar)
5
b. Menghitung Nilai Rata-rata kelas
Setelah melakukakan analisis terhadap data hasil evaluasi belajar siswa
secara individu. Selanjutnya, nilai hasil evaluasi tersebut dirata-ratakan agar
terlihat hasil rata-rata kelasnya. Data tersebut diolah dengan rumus sebagai
berikut:
M = Mean atau rata-rata
∑ = Jumlah nilai
N = Jumlah seluruh siswa
39
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Menghitung Ketuntasan Belajar Klasikal
Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005:
57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis
berikut:
P = �� �
Keterangan:
P = persentase,
F = jumlah siswa yang memenuhi kategori,
N = jumlah keseluruhan siswa,
100 = bilangan konstanta
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994
(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas
tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan
65%.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan untuk kelas V di
SDN 2 Suntenjaya pada mata pelajaran matematika adalah 64. Oleh karena
itu, siklus akan berhenti jika 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar
97
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk meningkatkan
kemampuan kognitif pada materi perbandingan dan skala, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perkembangan pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi
perbandingan dan skala di kelas V SDN 2 Suntenjaya dengan menerapkan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berjalan dengan
lancer dan efektif. Langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan
model MMP ini yaitu : (1) review, guru bersama dengan siswa mengulang
kembali materi sebelumnya yang berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari, kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat menguasai materi prasyarat
untuk mempelajari materi perbandingan dan skala. (2) pengembangan, pada
langkah ini, guru melakukan perluasan materi dan ide baru dari materi
prasyarat sebelumnya, yang kemudian dipadukan dengan demonstrasi
menggunakan media kongkret serta pemberian contoh kongkret. (3) latihan
terkontrol, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas proyek
dan merespon soal-soal yang diberikan oleh guru dan kemudian
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (4) seatwork (latihan
mandiri), guru memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan secara mandiri
oleh siswa. (5) penugasan, guru memberikan PR atau tugas agar siswa dapat
belajar lagi dirumah.
2. Kemampuan kognitif siswa pada materi perbandingan dan skala dengan
menerapkan model MMP ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar pada setiap siklusnya. Pada
98
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63,3%, pada siklus II, nilai rata-rata meningkat menjadi 78, dengan ketuntasan
belajar 86,6%. Selain hasil evaluasi belajar, aspek lain yang dinilai yaitu
dalam menyelesaikan tugas proyek diantaranya penyajian data, melakukan
perhitungan dan membuat kesimpulan. Aktivitas siswa dalam kelompok pada
setiap siklus pun mengalami peningkatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Bagi guru SD, penerapan model pembelajaran Missouri Matematics Project
(MMP) perlu dijadikan model alternatif dalam upaya meningkatkan
kemampuan kognitif siswa. Dengan menerapkan model Missouri Matematics
Project (MMP) guru dapat meningkatkan aktivitas siswa secara optimal, baik
aktivitas siswa pada kelompok ataupun selama pembelajaran berlangsung,
menumbuhkan minat dan motivasi untuk belajar matematika. Tidak hanya itu
saja, guru pun dapat meningkatkan hasil belajar dalam aspek kognitif,
kreativitas siswa dan keaktifan siswa . Karena dengan menerapkan model
Missouri Matematics Project (MMP) yang bercirikan adanya tugas proyek
dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi dan menemukan sendiri
pengetahuannya, sehingga siswa memiliki konsep baru bagi dirinya
berdasarkan pengalamannya sendiri.
2. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan
model pembelajaran Missouri Matematics Project (MMP) untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran matematika
serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian
Andriani, Juliana. 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Herry, Asep H. (2011). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Ja