• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Controller dalam Perencanaan dan Pengendalian Penjualan Unit Kios di Trade Center X Guna Membantu Manajemen dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus pada PT. XYZ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Controller dalam Perencanaan dan Pengendalian Penjualan Unit Kios di Trade Center X Guna Membantu Manajemen dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus pada PT. XYZ)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze whether there is a significat

correlation between the controller’s role in planning and controlling the selling of

unit in order to assist Mangement increasing the number of units sold and also to identify the occuring problems recently and weakness of the selling itself so that Management is possible to make some correction and efforts to do.

Kind of the research written by the writer is an explanatory using descriptive method. The collecting method of data and information which is related to the research consists of; library study, field research such as interview with person in charge, questioner, and others related documents. Related to the quesioner, the writer uses 30 employees as the responden and to analyze to the answer of

quesioner, the writer use Champion’s percentage method.

The result of research is showing how the controller’s role in planning and

controlling the selling unit is enough helpful for Management in increasing the number of selling which is the correlation measured by Champion’s percentage method is 57,33%, besides the research also identify some weakness remain in planning and controlling that Management needs to aware and do some corrections.

(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa apakah terdapat pengaruh peranan controller dalam perencanaan dan pengendalian penjualan unit kios di trade center x guna membantu Manajemen dalam meningkatkan penjualan dan juga untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan kelemahan dari aktivitas penjualan saat ini sehingga Manajemen dapat melakukan perbaikan yang diperlukan.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah explanatory dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskiptif analitis. Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis terkait penelitian yang digunakan, antara lain dengan studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang seperti wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Terkait dengan metode kuesioner, penulis menggunakan 30 orang karyawan sebagai respondennya. Metode analisa data untuk jawaban kuesioner yang digunakan adalah metode persentase Champion.

Hasil penelitian menujukkan bahwa peranan controller dalam perencanaan dan pengendalian penjualan unit kios di trade center x cukup membantu Manajemen dalam meningkatkan penjualan dengan besar persentase sebesar 57,33 %, walaupun dari hasil penelitian juga masih ditemukan kelemahan pada perencanaan dan pengendalian yang sudah ada saat ini.

(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ... 8

1.6 Metodologi Penelitian ... 12

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan ... 15

2.1.1 Pengertian Penjualan ... 15

2.1.2 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Penjualan... 16

2.1.3 Analisis Prestasi Penjualan ... 17

2.1.4 Laporan Penjualan ... 19

2.2 Pengertian Pengendalian ... 21

2.2.1 Hakekat Pengendalian ... 21

2.2.2 Fungsi Pengendalian ... 22

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.3.1 Fungsi Controller ... 24

2.3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Controller ... 26

2.4 Pengendalian Penjualan ... 27

2.4.1 Masalah dalam Pengendalian Penjualan ... 28

2.4.2 Teknik Pengendalian Penjualan ... 30

2.5 Hubungan Controller dalam Pengendalian Penjualan dengan Peningkatan Penjualan ... 31

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ... 33

3.1.1 Karakteristik Riset ... 34

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.1.3 Operasionalisasi Variabel ... 36

3.1.4 Analisa Data ... 37

3.2 Objek Penelitian ... 39

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

3.2.2 Bentuk Badan Hukum Perusahaan ... 40

3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas ... 40

3.3 Penjualan Perusahaan... 43

3.3.1 Kebijakan Pembayaran atas Pembelian Kios oleh Pembeli... 43

3.3.2 Program Penjualan Unit Kios... 44

3.3.3 Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Cara Penjualan... 44

3.4 Prosedur Penjualan... 46

3.4.1 Prosedur Order Penjualan... 46

3.4.2 Prosedur Pembayaran atas Penjualan... 46

3.4.3 Prosedur Serah Terima Unit Terjual... 47

(5)

Universitas Kristen Maranatha

4.2 Penilaian Kelayakan Aktifitas Penjualan... 49

4.2.1 Penilaian atas Objektivitas Penjualan... 49

4.2.2 Penilaian atas Kebijakan Penjualan... 50

4.2.3 Kebijakan Kerja Sama dengan Agen Penjualan... 51

4.2.4 Penilaian Prosedur Penjualan... 52

4.2.5 Penilaian Kemampuan Organisasi dalam Mencapai Target Penjualan... 53

4.2.6 Penilaian Jumlah Karyawan Bagian Penjualan... 55

4.3 Penilaian atas Kecukupan Pengendalian Penjualan... 55

4.4 Hasil Analisis Kuesioner... 56

4.5 Kendala-Kendala di dalam Aktivitas Penjualan... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 60

5.2 Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA

(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

4.1 Cara Pembayaran Pembeli

4.2 Hasil Realisasi Penjualan Unit Oleh Agen

(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Trade Center X

Lampiran 2 : Surat Penelitian

(8)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang penelitian

Dimulai sejak akhir tahun 2008, perekonomian dunia secara global memasuki

dalam masa yang tersulit, tidak hanya melanda Negara-negara kecil dan berkembang

bahkan juga menerjang Negara-negara yang notabene memiliki pilar perekonomian

yang sangat kuat dan berkuasa dalam segi perekonomian dunia, antara lain Amerika

Serikat, Jepang dan beberapa negara lainnya di Eropa Barat.

Angka pengangguran di AS mencapai 8,9%, tertinggi sejak 26 tahun lalu.

Tingkat pendapatan nasional menurun 6,1% pada kuartal pertama tahun ini. Supaya

tingkat penjualan sebanding dengan jumlah barang, perusahaan mengurangi

penawaran barang ke pasar sampai pada angka terendah sejak Perang Dunia II.

Penurunan penawaran itu setara dengan 103,7 miliar dolar AS pada kuartal pertama

tahun 2009. Sebelumnya, pada kuartal terakhir tahun 2008, penawaran itu telah

menurun senilai 25,8 miliar dolar AS. Investasi di AS juga menurun 38% dalam satu

tahun. Ekspor barang dan jasa pada kuartal pertama tahun 2009 menurun 30%.

Sebelumnya, pada kuartal terakhir 2008 ekspor AS telah menurun 23,6%. Angka

kegagalan kredit akibat ketidakmampuan melunasi kredit pada bulan Maret 2009

meningkat hingga 341.180. Angka itu naik 17% dari bulan Februari 2009, dan naik

46% dari bulan Maret 2008. Sebagai tindakan penyelamatan, Pemerintah AS

menyuntikkan uang miliaran dolar pada bank-bank yang ambruk dan

(9)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha Keadaan di Jerman pun tidak kalah mengkhawatirkan dibandingkan dengan

Amerika Serikat, angka pengangguran di Jerman mencapai 8,2%, tertinggi sejak

Perang Dunia II. Kantor Perburuhan Federal pada tanggal 28 Mei 2009 menyatakan,

bahwa rata-rata pemutusan hubungan kerja (PHK) bertambah. Hal itu di luar

pengurangan jam kerja harian untuk mengurangi tingkat pengangguran. Sektor

manufaktur Jerman juga mengalami penurunan sekitar 58% pada bulan April

dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu. Angka itu merupakan

penurunan terbesar sektor ini sejak didirikan. Organisasi industri-industri berat

mengatakan bahwa telah terjadi penurunan permintaan global sebesar 60% dan

permintaan lokal sebesar 52%. Sebagian pengamat ekonomi malah lebih pesimis

daripada pemerintah.

Kondisi perekonomian Eropa secara umum Penjualan eceran (retail) menurun

drastis pada bulan April 2009 karena tingginya angka pengangguran. Artinya,

konsumen secara bersama-sama mengurangi belanja mereka. Nik Kounis, kepala

ekonom Eropa di Fortis Bank Netherland mengatakan di Amsterdam, “Menurut

Komisariat Eropa, angka pengangguran di Eropa pada bulan Maret 2009 naik sampai

8,9%, tertinggi sejak tiga tahun. Angka pengangguran tahun depan akan terus naik

sampai 9,9% dan mencapai 11,5% pada tahun 2010. Menurut Komisariat Eropa,

perekonomian kawasan Eropa akan mengalami penurunan sebesar 4% pada tahun

ini. Hal itu disebabkan oleh turunnya ekspor dan pemutusan hubungan kerja oleh

sejumlah perusahaan.”

Lalu bagaimana dengan keadaan perekonomian negara Indonesia, apakah yang

(10)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha tersebut juga menyebabkan situasi perekonomian yang tidak menentu sehingga membuat

kondisi di Indonesia terpuruk dalam berbagai masalah krisis yang berkepanjangan

terutama di bidang ekonomi. Akibat yang timbul dari situasi perekonomian yang tidak

menentu ini diantaranya banyak sekali lembaga-lembaga keuangan yang dilikuidasi dan

perusahaan-perusahaan yang menutup kegiatan operasional perusahaannya karena

mengalami kerugian terus-menerus.

Perusahaan-perusahaan yang masih exist atau berdiri saat ini, berusaha

mempertahankan kegiatan operasional perusahaannya dengan berbagai cara.

Diantaranya dengan menyediakan barang dan jasa (proyek) sesuai dengan selera dari

masyarakat. Hal ini disebabkan karena perusahaan hanya dapat tetap berdiri, bila

barang dan jasa (produk) yang telah diberikan pada masyarakat dapat dimanfaatkan

dan perusahaan memperoleh balas jasa dari masyarakat yang menggunakan produk

yang ditawarkan perusahaan itu. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka perusahaan

akan kehilangan sumber dana dari masyarakat dan modal perusahaan

berangsur-angsur lemah, sehingga perusahaan tidak mempunyai kedudukan yang kuat untuk

melakukan persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya dalam suatu

industri di pasaran.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu, perusahaan memanfaatkan pasar

sebagai sarana untuk menjual produk yang dihasilkan, sehingga perusahaan dapat

memperoleh keuntungan yang merupakan tujuan perusahaan pada umumnya. Untuk

mencapai tujuan itu perusahaan harus bersaing dengan ketat untuk merebut

konsumen dari perusahaan-perusahaan sejenis lainnya. Manajemen perusahaan

(11)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha dan mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas dengan baik secara ekonomis,

efektif dan efisien.

Dalam melakukan hal itu controller dapat membantu manajemen khususnya

dalam melakukan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian

amat berperanan penting dalam keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya.

Perencanaan harus dilakukan agar dalam melaksanakan operasional perusahaan

terarah sehingga tujuan mudah tercapai, sedangkan pengendalian juga penting untuk

dilaksanakan agar didapat kepastian bahwa operasi perusahaan dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada perusahaan industri dan perdagangan,

berbagai macam kegiatan operasi perusahaan harus direncanakan dan dikendalikan

agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan, khususnya menyangkut

perencanaan dan pengendalian terhadap penjualan karena berkaitan dengan

peningkatan pendapatan perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Perencanaan dalam penjualan dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk

membuat anggaran penjualan, metode penjualan apa yang akan dilakukan agar

permintaan masyarakat bertambah, syarat-syarat apa yang perlu ditetapkan dalam

melakukan penjualan dan kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan harga yang

bersaing dengan produk sejenis lainnya.

Kemudian pengendalian dalam penjualan dapat diartikan sebagai suatu studi

dan analisis atas kegiatan penjualan, kemudian membandingkan rencana dengan

realisasinya serta kebijaksanaan apa yang diambil perusahaan sebagai tindak lanjut

untuk memperoleh volume penjualan yang dikehendaki, dengan biaya yang wajar,

agar menghasilkan laba. Pada umumnya perencanaan dan pengendalian penjualan di

(12)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha berdasarkan informasi-informasi yang diperolehnya dari kegiatan penjualan tahun

lalu.

Sehubungan dengan ini, informasi-informasi yang diperoleh itu harus

diinterprestasikan, agar mudah untuk dipahami. Dari informasi yang telah

dikumpulkan dan dipaparkan, selanjutnya akan dijadikan sebagai salah satu dasar

didalam pengambilan keputusan untuk kegiatan perusahaan selanjutnya sesuai

dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dengan demikian controller dapat

merencanakan kegiatan penjualan selanjutnya berdasarkan informasi-informasi yang

diperolehnya. Kemudian controller mengendalikan pejualan tersebut agar tidak

melewati batas yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dari hal itu dapat terlihat

dengan jelas betapa luas dan berpengaruhnya seorang controller dalam kegiatan

operasional perusahaan. Dan penulis memilih untuk melakukan riset di PT. XYZ,

karena PT ini bersedia membimbing penulis untuk melakukan riset di

perusahaannya.

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

perencanaan dan pengendalian penjualan. Penelitian yang akan dilakukan penulis

mengenai peranan controller dalam penjualan itu sendiri. Dan dari hasil penelitian itu

penulis mengambil judul “PERANAN CONTROLLER DALAM

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENJUALAN UNIT KIOS DI

TRADE CENTER X GUNA MEMBANTU MANAJEMEN DALAM

(13)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis mengidentifikasi masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan controller dalam merencanakan suatu penjualan dan melakukan

pengendalian atas penjualan yang akan dilakukan Perusahaan?

2. Bagaimana controller melakukan penilaian terhadap suatu saluran penjualan dan

metode penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan dalam rangka meningkatkan angka

penjualan?

3. Bagaimana peranan controller dalam mengambil suatu kebijakan yang dibutuhkan

dengan segera terkait dengan kondisi dan situasi yang terjadi di luar lingkungan

Perusahaan yang dapat berpengaruh dalam penjualan Perusahaan?

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengolah dan menganalisis

data dan informasi yang berkenaan dengan peranan controller dalam perencanaan dan

pengendalian penjualan PT. XYZ. Data serta informasi tersebut merupakan bahan

penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang

pendidikan program Strata Satu jurusan Akuntansi pada UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA - BANDUNG.

(14)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan bagaimana peranan controller dalam menentukan strategi dan

planning penjualan yang akan diambil oleh Perusahaan jika dikorelasikan dengan

tingkat persaingan yang tinggi dengan para kompetitor yang ada saat ini.

2. Untuk menjelaskan sejauh mana penilaian atau evaluasi yang berkesinambungan dari

controller terhadap penjualan yang sedang running dibutuhkan dalam meningkatkan

control atas proses dan prosedur penjualan Perusahaan.

3. Untuk menjelaskan peranan controller terkait dengan pengambilan kebijakan yang

dibutuhkan dalam menghadapi situasi dan kondisi eksternal Perusahaan sehingga

dapat mempertahakan bargaining power Perusahaan di dalam industri. informasi

1.4 Kegunaan hasil penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis, yaitu:

1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan pembaca khususnya

dalam pemahaman peranan controller di dalam suatu Perusahaan sistem informasi

akuntansi dan pengendaliannya serta dapat disajikan sebagai referensi bagi peneliti

yang berminat melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Aspek Praktis

Hasil penelitian dapat berguna sebagai masukan maupun informasi bagi perusahaan,

sehingga diharapkan dapat menjadi suatu tolok ukur serta sebagai bahan pertimbangan

(15)

Bab I Pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha penjualan Perusahaan intern pembelian bahan baku dangan efektivitas proses

produksi di masa yang akan datang.

1.5 Kerangka pemikiran

Penjualan merupakan transaksi usaha yang berhubungan dengan pengeluaran

barang atau jasa yang ditukarkan dengan uang, baik tunai maupun kredit. Dengan kata

lain, penjualan adalah proses pertukaran dan pemindahan hak atas barang atau jasa antara

penjual dengan pembeli. Kesepakatan dan perjanjian antara kedua belah pihak berperan

penting dalam terselenggaranya transaksi penjualan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai

oleh setiap perusahaan yang aktivitas utamanya penjualan adalah meningkatkan

penjualan dalam rangka memperoleh pendapatan maksimal dan mencapai efektivitas

penjualan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan sering mengalami

berbagai kendala dan masalah serta penyimpangan yang dapat menyebabkan tidak

tercapainya efektivitas penjualan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

tersebut, usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian penjualan.

Pada perusahaan kecil dan dikelola secara sederhana, fungsi pengendalian masih

dapat dilakukan secara langsung oleh pemiliknya dikarenakan operasional perusahaan

yang tidak terlalu banyak dan rumit. Pemilik perusahaan dapat melakukan pengendalian

terhadap penjualan dengan cara meneliti pesanan, kartu persediaan, dan sebagainya.

Sedangkan dalam perusahaan dengan skala yang besar, pengawasan dan pengendalian

secara langsung tidak mungkin lagi bisa dikerjakan oleh pemilik perusahaan, sehingga

sangat diperlukan kehadiraan seorang controller, yang berperan sebagai pengawas,

(16)

Bab I Pendahuluan

9 Universitas Kristen Maranatha Seorang controller juga ditugaskan untuk membantu manajemen dalam mengambil

kebijakan dan strategi yang terkait dengan penjualan perusahaan, bantuan tersebut

bisa berupa informasi dan juga hasil penilaian aktivitas penjualan tersebut. Berkaitan

dengan peran dan tanggung jawab tersebut, maka seorang controller, menurut

Wilson dan Campbell yang diterjemahkan oleh Tjendera (1997), harus memiliki

kualifikasi sebagai berikut:

a. Dasar teknis yang baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, disertai suatu

pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip akuntansi.

b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencaanaan, pengorganisasian dan

pengendalian.

c. Pemahaman umum mengenai jenis industri dan pemahaman terhadap kekuatan

sosial, ekonomi dan politik yang terlibat.

d. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk teknologi, produksi,

kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organisasi dan lingkungannya.

e. Kemampuan untuk berorganisasi dengan semua tingkat manajemen dan suatu

pemahaman dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang berhubungan dengan

teknik produksi, pembelian, hubungan masyarakat, dan pemasaran.

f. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis ataupun penyajian

yang informatif

g. Kemampuan menggerakkan orang-orang untuk mencapai tindakan dan hasil yang

positif.

Selain itu, menurut Wilson dan Campbell yang diterjemahkan oleh

(17)

Bab I Pendahuluan

10 Universitas Kristen Maranatha "Agar dapat dicapai hasil pengembalian sebaiknya atas investasi. Laba bersih

yang optimum akan dapat direalisir hanya bila terdapat hubungan yang wajar

di antara ke empat faktor ini: (1) investasi dalam modal kerja dan

fasilitas-fasilitas, (2) volume penjualan, (3) biaya operasi, dan (4) laba kotor."

Pada prinsipnya, pengendalian yang dilakukan oleh controller sangat

membantu manajemen dalam peningkatan aktivitas penjulan yang dilakukan oleh

perusahaan yang bersangkutan. Controller bekerjasama dengan manajer penjualan

agar dapat menilai secara realistis sampai sejauh mana pengendalian terhadap

penjualan diterapkan. Pelaksanaan pengendalian penjualan yang memadai pada

perusahaan akan menunjang dalam pengelolaan penjualan yang efektif. Pengendalian

penjualan yang baik dapat mendeteksi segala perubahan dan penyimpangan yang

terjadi sehingga dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan sesegera mungkin.

Selain melakukan pengendalian, seorang controller terlebih dahulu melakukan

penilaian secara menyeluruh terhadap aktivitas penjualan yang ada.

"Suatu standar telah didefinisikan sebagai suatu tolak ukur prestasi

pelaksanaan yang dikembangkan secara ilmiah."

Dalam melakukan penilaian tersebut, dibutuhkan suatu standar yang jelas sehingga

penilaian yang dilakukan oleh controller tersebut, merupakan penilaian yang objektif.

Seperti yang dikemukakan oleh Wilson dan Campbell yang dialih bahasakan oleh

Tjendera (1997), sebagai berikut:

Oleh karena suatu standar didefinisikan sebagai alat pengukur yang disusun

secara ilmiah mengenai hasil kegiatan, maka terdapat dua kondisi atau syarat dalam

(18)

Bab I Pendahuluan

11 Universitas Kristen Maranatha 1. Standar merupakan hasil penelitian atau analisis (yang cermat) tentang kegiatan di

masa lalu, dengan mempertimbangkan kondisi yang diharapkan di masa yang

akan datang. Standar bukan hasil terkaan atau penetapan secara kira-kira,

melainkan merupakan pendapat yang didasarkan pada fakta yang tersedia dan

yang disusun oleh orang yang sepenuhnya berwenang untuk menilai bagaimana

kegiatan seharusnya dilakukan.

2. Standar mungkin sekali memerlukan peninjauan kembali dari waktu ke waktu.

Suatu standar disusun berdasarkan kondisi tertentu. Apabila kondisi tersebut

berubah, maka standar juga harus; apabila tidak, maka standar tersebut tidak

dapat lagi dipakai sebagai alat pengukur yang baik.

Menurut Cundliff dan Govani (1983), 6 hal pokok yang harus dinilai guna

mengetahui kewajaran penjualan, antara lain:

1. Objectives

Each selling input should have clearly stated objective related to specific

desired output.

2. Policies

Both explicit and implicit policies are appraised from the standpoint of their

consistency in achieving the selling objectives.

3. Organization

Does the organizatiton passes the necessary capabilities for achieving the

marketing objectives?

4. Methods

Individual strategies for carrying outstated policies must be appropriated to the

(19)

Bab I Pendahuluan

12 Universitas Kristen Maranatha 5. Procedures

The specific steps in implementing individual strategies should be logical, well

design, and choosen to fit the best situation. The prosedures shoulg specifically

allocate for implementation to particular individual responsibility and should

explain how the goals are to be achieved

6. Personnel

All executive playing key role in planning sales operations and strategy, as

well these responsible for implementation of sales programs, are evaluated to

their effectiveness relative to stated objectives, policies, and other aspects of

sales operating.

1.6 Metodologi penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analitis

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus yaitu mengamati

aspek tertentu secara spesifik untuk memperoleh data primer maupun data sekunder,

sehingga diperoleh jawaban dan menarik kesimpulan dari keadaan yang ada

mengenai objek penelitian yaitu bagaimana peranan Controller dalam perencanaan

dan pengendalian penjualan unit kios di trade center X guna membantu Manajemen

dalam meningkatkan penjualan.

Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan sekunder yang sesuai dengan

permasalahan yang ada serta sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dari data yang

dikumpulkan dapat dilakukan analisa berdasarkan teori- teori yang didapat dan ditarik

(20)

Bab I Pendahuluan

13 Universitas Kristen Maranatha Penulis berusaha memperoleh data primer mengenai keadaan yang sebenarnya

dengan melihat fakta-fakta yang ada. Setelah itu dari data yang diperoleh dilakukan

analisa dan interprestasi data dengan berdasarkan beberapa sumber teori yang relevan

dengan masalah yang dibahas.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penulis mengadakan penelitian secara langsung pada Trade Center X di Jakarta yang

menjadi objek penelitian untuk memperoleh data primer. Kegiatan yang dilakukan

adalah:

a). Wawancara

penulis melakukan wawancara langsung dengan pejabat yang berwenang dalam

mengelola dan pengendalian pembelian bahan baku untuk meyakinkan penulis

mengenai kebijaksanaan pembelian bahan baku yang ditetapkan oleh perusahaan.

b). Pengamatan

penulis melihat secara langsung bahan baku yang dimiliki perusahaan, melihat

bagaimana perusahaan menentukan pengendalian bahan baku, mempelajari

dokumentasi-dokumentasi perusahaan yaitu mengenai pencatatan-pencatatan

pembelian bahan baku yang dilakukan perusahaan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sebagai landasan

teoritis dalam analisis selanjutnya. Dengan cara mempelajari literatur-literatur yang sesuai

dengan pokok-pokok masalah guna mendapat landasan teori sebagai dasar bagi penulis

(21)

Bab I Pendahuluan

14 Universitas Kristen Maranatha 1.7 Tempat dan waktu penelitian

Untuk memperoleh data objektif yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini,

penulis melakukan penelitian di Trade Center X yang berlokasi di jalan Raya Jembatan

(22)

Bab V Kesimpulan dan Saran

60 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan penulis dengan menggunakan alat bantu

kuesioner dan wawancara dengan manajemen, maka penulis menyimpulkan bahwa

secara keseluruhan perencanan dan pengendalian perusahaan masih sudah cukup baik

namun tetap perlu ditingkatan lagi.

Penilaian tersebut, didukung oleh beberapa fakta sebagai berikut:

1. Kebijakan penjualan yang diterapkan oleh perusahaan, dilaksanakan dengan

sepenuhnya oleh manajemen dan seluruh karyawan.

2. Berbagai pengendalian terhadap kebijakan penjualan perusahaan, seperti

pengendalian atas surat pesanan, otorisasi dokumen penjualan, sampai dengan

serah terima unit terjual ke pembeli sudah dilakukan dengan cukup baik dan

oleh orang yang berwenang.

3. Prosedur penjualan yang diterapkan perusahaan sudah mendukung terciptanya angka

penjualan yang memadai pada tahun 2009, namun baru di awal 2010 mengalami

penurunan yang kurang lebih juga disebabkan oleh keadaan ekonomi secara global

yang kurang baik. Namun, hal ini diyakini oleh manajemen tidak akan berlangsung

(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran

61 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kelemahan dalam aktivitas penjualan yang ditemukan dalam

penelitian, maka penulis memberikan saran kepada manajemen sebagai berikut:

1. Terkait dengan kinerja agen penjualan, maka manajemen perlu melakukan evaluasi

kinerja, apakah perlu melakukan penggantian agen penjualan yang sudah ada dan

menggantikannya dengan melakukan penambahan personil tenaga penjualan in house

atau tetap mempertahankan agen yang ada namun diberlakukan kebijakan pemberian

insentif kepada agen penjualan yang mana tujuan dari semuanya adalah untuk

meningkatkan penjuaalan unit kios.

2. Mengingat bahwa cara pembayaran yang paling dipilih oleh pembeli adalah dengan

cara kredit ke bank, maka manajemen lebih meningkatkan kerja sama dengan pihak

bank lainnya sehingga calon pembeli lebih mempunyai banyak pilihan bank untuk

mengajukan kredit kepemilikan unit kios.

3. Situasi dan kondisi perekonomian yang sedang terjadi, sehingga tidak selalu

mendapatkan hasil penjualan sebanyak 90% untuk penjualan ekspor dan 10%

untuk penjualan domestik. Jika pasar domestik sedang baik dan mendukung,

bisa saja omset penjualan domestik dinaikkan.

4. Terkait dengan pembayaran cicilan kepada perusahaan maka perlu diberlakukan

kebijakan bahwa calon pembeli dapat menentukan lama angsuran sendiri tanpa

mengikuti lama angsuran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

5. Perusahaan perlu mengkaji ulang mengenai kinerja dan jumlah tenaga penjualan

yang dimiliki perusahaan, perlu diadakan pelatihan-pelatihan yang dapat

meningkatkan kemampuan tenaga penjualan tersebut, sehingga meningkatkan

(24)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

- Anthony, Robert H; Dearden, 1993, Management Control System, Richard

D.Irwin.

- Cushing, Barry E., Romney B. Marshall, 1997, Steinbart Paul John,

Accounting Information System, Seventh Edition, Massachusetts: Addition

Wesley Longman Inc.

- Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry, 2002, Cost

Accounting, 13th edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing Co.

- Hongren, Charles T., GarryL. Sundem, and Willam O. Stratton, 2005,

Introduction to Management Accounting, 12th edition, New jersey: Prentice

Hall International, Inc.

- Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba

Empat, Jakarta.

- Kotler, Philip, 2002, Manajer Pemasaran edisi Milenium, Prenhall Indonesia,

Jakarta..

- La Midjan dan Azhar Susanto, 1999, Sistem Informasi Akuntansi, Jilid

Pertama, Edisi Keenam, Bandung: Lembaga Infomatika Akuntansi.

- Siegel, Joel G. and Jae K. Shim, 1999, Dictionary of Accounting Term, New

York: Barron's Educational Series, Inc. yang dialihbahasakan oleh Moh.

Kurdi, 1999, dalam Kamus Istilah Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta:

(25)

Universitas Kristen Maranatha - Still, R, R, Cundiff, E, W, dan Govani, N, 1983, edisi 4, Sales Management

Decisions, Strategies, Cases. New Delhi: Prentice Hall of India Private

Limited.

- Widjajanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Perusahaan Operasional, Jakarta,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

- Wilson, James 0 and John B Campbell, 1981, Controllership: The Work of nle

Managerial Accountant, yang dialihbahasakan oleh Tjintin Fenix Tjendera,

1997, dalam Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga,

Referensi

Dokumen terkait

Responden dalam penelitian ini adalah nelayan tradisional di Kabupaten Tojo Una-una yang mengusahakan perikanan berskala kecil atau perikanan rakyat, yang menangkap ikan di laut

Hal ini yang membuat penggunaan strategi modeling akan sesuai jika digunakan untuk meningkatkan komunikai interpersonal siswa di sekolah, karena mengamati orang

dengan menggunakan Job Characteristic Scale oleh Chao (2010), dan untuk kepuasan kerja diukur dengan menggunakan Job Satisfaction Scale oleh Hong &

Tugas akhir membahas tentang pendeteksian pulsa peluahan menggunakan sensor induktif loop (ILS), yaitu sensor yang digunakan untuk mendeteksi peluahan sebagian yang terjadi pada

Laptop ini yang nantinya digunakan sebagai akses untuk melihat aktivitas-aktivitas yang diambil dari gadget android dengan menggunakan aplikasi

Perbedaan kemandirian belajar pada remaja madya yang tinggal di rumah, di kost, dan di panti asuhan di uji menggunakan Anova dan diperoleh hasil bahwa nilai F sebesar 20,328

mencapai 50  C, media siap dituang secara aseptik pada cawan petri steril. Setelah menjadi padat, media siap digunakan untuk

Hasil pemetaan dengan surfer 10 diperoleh peta isokonsentrasi TSP pada siang hari mengarah ke Timur, Timur laut dan Selatan dari PT Semen Padang, sedangkan