• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/ 2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/ 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RONALD F. HARIANJA NIM. 609411064

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

RONALD F. HARIANJA. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Bola Basket Dengan Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014

( Pembimbing : BANGUN SETIA HASIBUAN)

Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

shooting bola basket melalui penggunaan modifikasi bola plastik pada siswa X-8

SMA Negeri 7 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini ada

sebanyak 44 orang yang diberi tindakan berupa pembelajaran terhadap hasil

belajar shooting. Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (

Clasroom Action Research).

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar

diakhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi teknik dasar shooting bola basket.

Dengan pelaksanaan penelitian tes hasil belajar ini dilaksanakan selama dua

minggu atau dua kali pertemuan. Analisis data dilakukan dengan paparan data.

Hasil penelitian dari tes awal diperoleh 9 orang siswa (20.45%) yang

mencapai nilai ketuntasan, sedangkan 35 orang siswa (79.55 %) belum mencapai

tingkat ketuntasan ,dengan nilai rata-rata 51.51, dan setelah pemberian tindakan

diperoleh hasil belajar siklus I yaitu 21 orang siswa yang mencapai tingkat

ketuntasan (47.72%), sedangkan 23 orang belum mencapai tingkat ketuntasan

(52.28%). Dengan nilai rata-rata 68.48 dan belum memenuhi kriteria ketuntasan

klasikal yang diharapkan. Dan dari hasil tes belajar siklus dua diperoleh data

sebanya 38 orang siswa ( 86.36%) telah mencapai ketuntasan dalam belajar dan 6

orang siswa (13.64 %) masih belum tuntas. Dengan nilai rata-rata 68.48 pada

siklus satu ,meningkat menjadi 71.11 pada siklus dua, dan peningkatan ketuntasan

klasikal sebesar 65.91 %. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan

bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola plastik dapat

meningkatkan hasil belajar shooting bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

2. Hakekat Hasil Belajar ... 13

3. Hakekat Permainan Bola Basket ... 18

4. Hakekat Shooting Bola Basket ... 20

5. Hakekat Modifikasi ... 28

6. Hakekat Bola Plastik ... 33

B. Kerangka Berfikir ... 35

C. Hipotesis Tindakan ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

C. Subjek dan Objek Peneltian ... 38

(6)

E. Instrument Penelitian ... 47

F. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Data Penelitian ... 53

B. Hasil Penelitian ... 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lapangan Bola Basket ...20

Gambar 2. Bola Basket ...20

Gambar 3. Fase Persiapan ...26

Gambar 4. Fase Pelaksanaan ...27

Gambar 5. Fase follow- throught ...28

Gambar 6. Bola Plastik dan Bola Modifikasi...34

Gambar 7. Desain Penelitian ...39

Gambar 8.Diagram Hasil Belajar Tes Awal ...55

Gambar 9. Diagram Hasil Belajar Tes Siklus I ...59

Gambar 10. Diagram Hasil Belajar Tes Siklus II ...62

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pelaksanaan Siklus Satu ... 41

Tabel 2. Format Penilaian Proses Shooting ... 48

Tabel 3. Data Hasil Keseluruhan ... 53

Tabel 4. Data Tes Awal Ketuntasan Tes Hasil Belajar Siswa ... 55

Tabel 5. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 59

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 62

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan

pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang –Undang

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem keolahragaan Nasional.

Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang

memerlukan peraturan , pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan

pengawasan. Keolahragaan Nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan

Pancasila dan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang

berakar pada nilai keolahragaan. Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani

dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur

dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,

kesehatan, dan kebugaran jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui

aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan dari pembelajaran

pendidikan jasmani. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai

tugas untuk menghantarkan peserta didik mengembangkan segala potensi yang

dimilikinya. Sekolah juga dipercaya sebagai satu-satunya cara agar manusia pada

zaman sekarang dapat hidup lebih baik dimasa yang akan datang. Keberhasilan

(10)

Kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk membawa peserta didik pada

perubahan tingkah laku yang diinginkan.

Pengertian ini kelihatan cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila

pengertian ini ditelaah lebih dalam, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu

kompleksnya proses yang dituntut dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal ini

bisa dipahami karena membawa peserta didik ke arah perubahan yang diinginkan.

Dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat banyak unsur yang saling

berkaitan dan menentukan dalam proses belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut

adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum pengajaran, tes dan

lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran tersebut juga sangat

berperan dalam keberhasilan belajar mengajar.

Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana proses

pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik

dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif

dalam pencapain prestasi belajar yang optimal, sehingga dapat membuat siswa

semangat dan tekun belajar.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan

dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan

dan perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial, serta emosional yang

serasi, selaras dan seimbang.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara

(11)

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan

pertumbuhan watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional, kegiatan

jasmani di sekolah wajib diikuti oleh semua siswa.

Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu

cabang olahraga. Artinya, menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar

kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap

hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan

siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga,

dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang

menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang

termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar

sekolah.

Salah satu mata pelajaran yang populer yang terdapat di kurikulum

pendidikan jasmani baik ditingkat SD, SMP, SMA maupun SMK yaitu Permainan

bola basket. Olahraga permainan bola basket adalah sebuah permainan yang

sederhana. Rahasia permainan bola basket yang baik adalah melakukan hal- hal

sederhana dengan sebaik- baiknya. Pada kesan pertama mungkin saja permainan

bola basket terlihat sangat sulit, tetapi jika dipelajari dengan kesungguhan sampai

akhir maka segala sesuatunya akan menjadi jelas serta mudah dipahami. Bola

basket merupakan jenis olahraga yang akhir- akhir ini begitu cepat

perkembangannya dan banyak menarik perhatian didalam kehidupan, khususnya

(12)

Permaianan bola basket pertama kali diciptakan pada abad ke- 19 oleh Dr.

James Naismith. Permainan ini adalah salah satu cabang olahraga yang popular

didunia, karena bola basket ini adalah olahraga yang menyenangkan, kompetitif,

menghibur dan menyenangkan.

Permainan ini dilakukan oleh dua regu yaitu 5 lawan 5. Keterampilan

perorangan seperti tembakan , umpan, dribel, dan rebound, serta kerja tim untuk

menyerang atau bertahan adalah persyaratan untuk berhasil dalam olahraga ini.

Karena permainan ini membutuhkan kemampuan untuk gerak, kekuatan,

kecepatan, dan kelincahan. Gerakan- gerakan yang dilakukan dalam permainan

ini adalah gerakan-gerakan manipulatif yang memerlukan perkembangan dari

gerak lokomotor.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 7

Medan khususnya pada saat proses pembelajaran bola basket materi shooting,

siswa melakukan shooting masih kurang baik. Dimana kekurangannya adalah

tembakan atau tolakan bola pada ring basket selalu tidak tepat pada sasaran. Hal

ini disebabkan karena siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi

yang diajarkan karena guru kurang kreatif dalam memodifikasi peralatan, hal ini

terlihat antara interaksi siswa tidak ada, siswa tidak riang, dan tidak bersemangat,

hal ini tentu dikarenakan jumlah bola yang tidak sebanding dengan jumlah siswa.

Tentu ini akan sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan belajar, yang

mengakibatkan hasil akhir pembelajaran shooting bola basket dalam permainan

(13)

Masalah tersebut tidak boleh dibiarkan berkelanjutan oleh karena itu perlu

berbagai upaya yang dapat menunjang keberhasilan siwa dalam proses belajar.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan melakukan modifikasi

dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Strategi dalam mengajar merupakan

faktor yang sangat penting untuk memperolah hasil belajar yang baik,

keberhasilan proses belajar siswa dapat dipengaruhi oleh strategi

pembelajarannya, alasan rasional menggunakan media modifikasi adalah bahwa

siswa akan melihat pemahaman yang lebih baik mengenai pembelajaran shooting

dan akan lebih tertarik pada materi shooting dalam permainan bola basket jika

siswa dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi- materi yang diajarkan.

Namun penggunaan media modifikasi saat ini sangat jarang dilaksanakan dalam

proses pembelajaran disekolah.

Menurut Bahagian dan Suherman (1992:12). “ modifikasi adalah sebuah

pendekatan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas

belajar yang dapat memperlancar atau mempermudah siswa dalam belajar”. Cara

ini dimaksud untuk menuntut, mengarahkan siswa dari yang tidak bisa menjadi

bisa, dari tingkat yang lebih tingggi.

Komponen- komponen yang penting dalam pendidikan jasmani yang

dimodifikasi menurut Assuie ( dalam tim dosen Unimed 2006:2) meliputi: 1)

Ukuran, bentuk peralatan yang digunakan, 2) Lapangan permainan, 3) Waktu

bermain atau lamanya permainan, 4) Peraturan permainan, 5) Jumlah pemain.

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting

(14)

menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang

dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan

menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi. Bahwa tugas ajar yang

disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan

dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar

yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat

kematangan anak didik yang diajarinya. Perkembangan atau kematangan

dimaksud mencakup kematangan fisik, psiskis maupun keterampilannya.

Memodifikasi merupakan alternatif yang dapat dipilih dalam pembelajaran

penjas mengingat dalam pembelajaran penjas diperlukan suatu bentuk kegiatan

yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep melalui

praktek menguasai gerakan yang dipelajari atau penemuan secara langsung

penerapan media modifikasi bola pada pokok bahasan tersebut antara lain

bertujuan agar siswa mampu memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari

permasalahan yang sedang terjadi. Didalam penggunaan media bola, guru

berusaha meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan suatu modifikasi bola

plastik yang bertujuan untuk mengenalkan materi bola basket untuk

meningkatkan hasil belajar shooting bola basket pada siswa, karena menurut

pemantauan peneliti juga berdasarkan konsultasi pada bulan februari 2013 dengan

Bapak Drs. Timbul Hutauruk sebagai guru pendidikan jasmani yang mengajar di

SMA Negeri 7 Medan bahwa kurangnya sarana dalam pembelajaran

(15)

aktif dan tidak termotifasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu

diperlukan suatu upaya untuk memaksimalkan proses belajar dengan

memodifikasi media pembelajaran bola basket.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Bola Basket

Dengan Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri

7 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1).

Rendahnya minat belajar siswa, 2). Gaya mengajar yang monoton, 3). Kurangnya

pengelolaan kelas terhadap siswa. 4). Kurangnya sarana dan prasarana dalam

belajar, 5). Tidak kreatifnya guru dalam memodifikasi bola dalam belajar, 5).

Rendahnya prestasi belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasi, maka peneliti

membatasi masalah pada penggunaan modifikasi bola plastik dalam upaya

meningkatkan hasibelajar shooting bola basket siswa kelas X SMA Negeri 7

Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

(16)

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:”

Apakah dengan menggunakan modifikasi bola plastik dapat meningkatkan hasil

belajar shooting bola basket pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun

Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang disampaikan diatas, tujuan penelitian

adalah: ” Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar shooting bola basket

dengan menggunakan modifikasi bola plastik pada siswa kelas X SMA Negeri 7

Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berharap:

1. Bagi siswa, untuk menambah pengetahuan, wawasan dan menciptakan

pembelajaran shooting dalam permainan bola basket lebih menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Penelitian ini diharapkan, membantu guru pendidikan jasmani SMA

Negeri 7 Medan, untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelola

sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan

(17)

3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilakukan serta

hasil yang diberikan membawa dampak positif terhadap perkembangan

sekolah yang berdampak pada peningkatan hasil belajar sehingga dapat

tercapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan oleh pihak

sekolah, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan meningkatkan

keberhasilan siswa berarti meningkatkan mutu sekolah.

4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar itu maka dapat ditarik kesimpulan “Dengan

Menggunakan Modifikasi Bola Plastik Dapat Meningkatkan Hasil Belajar

Shooting Bola Basket Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun ajaran

2013/ 2014”.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Guru diharapkan mampu berinovasi dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani disekolah untuk mengatasi segala hal-hal yang

menghambat proses pembelajaran.

2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 7 Medan maka

disarankan kepada guru pendidikan jasmani sekolah agar menggunakan

modifikasi alat dalam mengatasi keterbatasan fasilitas dalam belajar bola

basket agar tujuan materi pembelajaran dapat tercapai.

3. Kepada teman- teman mahasiswa FIK UNIMED dan juga para pembaca

agar dapat mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan

memodifikasi alat dalam pendidikan jasmani.

4. Untuk peneliti sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran nanti setelah

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman, dkk. 2000 . Prinsip- prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta. Depdikbud

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka cipta

Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Surakarta: Era Intermedia

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Irsyada, Machfud. 2000. Bola Basket. Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

KONI. 2007. Pembinaan Olahraga Indonesia: Yayasan Pola Pengembangan Daerah Medan- Indonesia

Kristiyanto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press

Lutan, Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbut

Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: Yudistira

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Yudistira

Nancy, Robin. 1997. Bola Basket Untuk Wanita. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

Oliver, Jon. 2007. Bola Basket dan Metodik Bermain. Bandung: Alfabet

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suherman, Adang, 2000 . Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta . Depdikbud

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Suryosubroto.2009. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Penerbit Nuansa

(20)

Sunrno, Agung. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta : Yama Pustaka

Tim Penyusun .2007. Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media

Wissel, Hal. 1996. Bola Basket. Jakarta: CV Yrama Widya

Yoyo Bahagia, dkk. 2000. Prinsip-prinsip pengembangan dan Modifikasi Olahraga. Deodiknas Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-faktor.html http://orangmajalengka.blogspot.com/2012/06/faktor-yang-mempengaruhi-hasil

belajar.html

Gambar

Gambar 1. Lapangan Bola Basket .......................................................................20
Tabel 1. Pelaksanaan Siklus Satu ...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

2) Sebagai bahan informasi bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,.. khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. 3) Secara langsung dapat menambah wawasan

Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pamong, dengan sumber data yaitu, kepala sekolah, guru dan siswa SMP IT At-Taqwa Miri Sragen, dan dalam memperoleh

[r]

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Natrium nitrat merupakan bahan kimia intermediet maka pemilihan lokasi di Cilegon adalah tepat, karena merupakan kawasan industri yang berarti memperpendek jarak antara pabrik

Nilai feeding rate tertinggi menggunakan metode SNI adalah papan partikel sengon kerapatan rendah (78,33 µg/ekor/hari untuk SNI dan 16,67 µg/ekor/hari untuk JIS) dan feeding

Organisasi profesi pustakawan yang sejak awal berdirinya tahun 1973 dimaksudkan sebagai wadah meningkatkan profesionalisme pustakawan, mengembangkan ilmu

Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik adalah jenis bahan yang digunakan dalam proses rekayasa