• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI BENCANA. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI BENCANA. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI BENCANA

Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi

Kementerian Kesehatan RI

(2)

Peristiwa yg terjadi secara mendadak

atau perlahan yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal

PENGERTIAN BENCANA

terhadap pola kehidupan normal

sehingga diperlukan tindakan darurat utk

menyelamatkan korban manusia beserta

lingkungannya

(3)

Masalah Kesehatan pada Bencana &

Upayanya

• Kesakitan & Kematian

– Penyelamatan

– Mobilisasi resources (dramatis; waktu singkat)

– Evakuasi ke RS, Pusk & Pos Kesehatan (mencegah kematian;

perawatan luka) perawatan luka)

• Pengungsian

• Penyakit menular

• Kesehatan lingkungan

• Masalah pangan

• Kesehatan Mental  Pemulihan kondisi psikologis pasca bencana (traumatic stress)

• Mencegah KLB

• Penyediaan sanitasi darurat;

• pemberantasan vektor;

• imunisasi;

• pengendalian penyakit potensi KLB;

• SE

(4)

MENGAPA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

 INFRASTRUKTUR KESEHATAN

 FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN AKIBAT BENCANA:

• Memulihkan pelayanan program kesehatan dasar (KIA, Gizi)

 FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN

 AKSES KE PELAYANAN KESEHATAN

 KELOMPOK PENDUDUK RAWAN

 LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGIS

(KIA, Gizi)

• Pelayanan program PP-PL (Imun, TB, Ispa dll)

(5)

Pengertian :

Surveilans Epidemiologi

Kegiatan analisis yang sistematis dan terus menerus

terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan

serta kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinya

peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-

peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-

masalah kesehatan tersebut agar dapat dilakukan

tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien

melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan

penyebaran informasi epidemiologi kepada

penyelenggara program kesehatan .

(6)

TUJUAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PADA BENCANA

1. Memonitor kesehatan penduduk dan identifikasi kebutuhan kesehatan prioritas

2. Monitoring tingkat kedaruratan melalui analisa data kesakitan dan kematian

3. Mengikuti trend insidens dan CFR penyakit utama guna deteksi dan penanggulangan dini KLB.

deteksi dan penanggulangan dini KLB.

4. Membantu perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan.

5. Menjamin alokasi sumber daya pada kelompok rawan 6. Monitoring dampak intervensi khusus

Perlu manajemen terhadap kemungkinan KLB

(7)

Tahapan Alamiah Situasi Darurat

&

Peranan Surveilans dalam situasi darurat

Situasi Normal

Ancaman Kedaruratan

Kedaruratan terjadi

Kembali Normal

Surveilans Rutin untuk SKD

Respon Cepat

&

Surveilans Intensif

Penyelidikan, Penanggulangan

&

Surveilans Intensif

Surveilans Rutin untuk SKD

1. Menentukan arah respon/penanggulangan 2. Menilai keberhasilan respon/penanggulangan 3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat

(8)

SURVEILANS BENCANA

• Surveilans pra Bencana

• Surveilans pada waktu Bencana

• Surveilans pada waktu Bencana

• Surveilans pasca Bencana

(9)

SURVEILANS PRA BENCANA=SKD

• Tatanan pengamatan

• yang mendukung sikap tanggap

• terhadap adanya suatu perubahan dalam masyarakat atau penyimpangan

• yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinya

• yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinya kesakitan/kematian atau pencemaran makanan / lingkungan,

• sehingga dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat

• untuk mengurangi jatuh korban

(10)

SISTEM KEWASPADAAN DINI

• Kajian wilayah & waktu potensial bencana

– Wilayah gempa

– Wilayah gunung berapi – Wilayah rawan Banjir – Wilayah rawan Asap

Kajian data penyakit potensial KLB

• Kajian data penyakit potensial KLB

– Kecenderungan penyakit potensial KLB – Jumlah penduduk terpapar

• Kesiapsiagaan menghadapi bencana:

Organisasi/Tenaga, Logistik, Dana dll

• Penyebarluasan informasi

(11)

1. Deteksi Dini

2. Tindakan Cepat

TUJUAN SKD

3. Tindakan Efektif

4. Upaya pencegahan KLB

(12)

SKD – Respon KLB Pengungsi

Suatu pengamatan terus menerus secara sistematis terhadap kejadian kesakitan dan kematian pada

pengungsi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengungsi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang merupakan ancaman terjadinya kejadian luar

biasa penyakit atau kematian pada pengungsi, agar terjadi sikap tanggap melakukan tindakan cepat dan tepat untuk mencegah dan mengurangi jatuhnya

korban

(13)

KLB tanpa SKD KLB

70 80 90

Tindakan Lambat

Kasus

Deteksi Lambat Kasus

Pertama

0 10 20 30 40 50 60 70

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

hari

Kasus yang tertangani

(14)

KLB dengan SKD KLB

60 70 80 90

Kasus

potensial yang dapat dicegah Deteksi

DINI

Tindakan CEPAT

0 10 20 30 40 50

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

HARI

dapat dicegah

(15)

SKD-KLB

Sumber Data Kajian Epidemiologi Data Surveilans Epidemiologi

• Laporan dini KLB dan penyelidikan KLB, termasuk laporan masyarakat

• Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangan

penanggulangan

• STP berpotensi KLB

• Surveilans khusus penyakit berpotensi KLB

• Penyelidikan kondisi rawan, kajian khsus dan hasil penelitian

• Cakupan program

(16)

SURVEILANS PADA BENCANA

Rapid Health Assessment (RHA)

– Karakteristik epidemiologi korban bencana – Gambaran kondisi kesling dilokasi bencana

– Kemampuan pelayanan pencegahan penyakit didaerah – Kemampuan pelayanan pencegahan penyakit didaerah

bencana

Intensifikasi/Memperkuat Surveilans Bencana

– Laporan kasus/kematian

– SKD - KLB

(17)

Surveilans pada Bencana

• Tujuan: memperoleh informasi yang diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat & kebutuhan hidup dasar

(termasuk kebutuhan kesehatan & sanitasi)

• Dilaksanakan bersamaan dengan respon medik (penyelamatan korban)

• Istilah yang sering digunakan : RHA (Rapid Health

• Istilah yang sering digunakan : RHA (Rapid Health Assesment, Penilaian Cepat Kondisi Kesehatan).

• Informasi yang dikumpulkan a.l: Jlh korban

(meninggal, luka), kondisi umum penduduk, kondisi umum lingkungan & sanitasi, kondisi sarana Yankes, akses untuk penyaluran bantuan dsb)

• Kajian RHA: memberikan rekomendasi untuk

pelaksanaan bantuan penanggulangan sesuai prioritas.

(18)

Kajian Awal (Inisial Assessment)

Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem Surveilans

• Perkembangan Penyakit Potensial KLB

• Makanan & Gizi

• Imunisasi

Ancaman

• Penyakit Menular

• Imunisasi

• Air, Sanitasi, dan Musim

• Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk sistem surveilans yang ada

• Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi

Menular

• Pnemonia

• Gizi

• Pelayanan

Kesehatan

(19)

Metode Pengumpulan Data

Melakukan observasi lapangan

Luasnya lokasi yg terkena

Perpindahan/evakuasi penduduk

Infra struktur yg rusak (fasilitas kesehatan, jalan, jembatan, sarana komunikasi, listrik, dll)

Potensi sumber air bersih

Potensi sumber air bersih

Sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman sementara.

(Sebaiknya dilengkapi dgn peta)

Wawancara (dgn pejabat, petugas kesehatan termasuk RS, tokoh masyarakat (toma, toga, guru) dan masyarakat setempat)

Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi terkait

daerah becana)

(20)

1. SEMUA PENGUNGSI (“Internal Displaced Person/IDP”) DI :

• KAMP

SASARAN / POPULASI ?

• SEKITAR LOKASI BENCANA

• DIRUMAH – RUMAH KELUARGA 2. PENDUDUK YANG BERPINDAH PINDAH

3. BILA MEMUNGKINKAN KE SELURUH PENDUDUK.

(21)

Kegiatan Surveilans Intensif pada situasi darurat

• Analisis Data Pelayanan Pengobatan

• Analisis Data Faktor Risiko

• Laporan Berkala Situasi Darurat

• Laporan Berkala Upaya Penanggulangan

• Laporan Masyarakat

• Laporan Masyarakat

• Hasil Wawancara

Kajian Terus Menerus

Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan

(22)

ALUR INFORMASI SURVEILANS BENCANA

POSKES PUSKESMAS

SATGASKES

DINKES KAB/KOTA

RS DINKES KAB/KOTA

SATGASKES

DINKES PROPINSI SETJEN  PPK & PUSDASURE

RS

(23)

Komponen Surveilans Epidemiologi

• Arah dan Tujuan yang Jelas dan Terukur

• Unit Surveilans Epidemiologi dengan Tim Profesional

• Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-Respon

• Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-Respon

• Dukungan Peraturan dan Anggaran

• Jejaring Surveilans Epidemiologi

• Indikator Kinerja Surveilans Epidemiologi

(24)

Strategi Analisis

Data Surveilans Kesehatan Lingkungan Data Surveilans

Penyakit & Kematian

Ancaman KLB berdasarkan data Epidemiologi KLB dan Rutin Referensi dan

Konsultasi

Rapid Health Assesment

Pertemuan Berkala (Analisis Lintas Fungsi) Analisis

Epidemiologi

Rekomendasi

(25)

SKD-KLB

Sumber Data Kajian Epidemiologi

• Data Surveilans Epidemiologi

• Data Kerentanan lingkungan pemukiman dan masyarakat pemukiman dan masyarakat

• Data Kerentanan pelayanan kesehatan

• Ancaman penyebaran penyakit

• Jejaring SE

(26)

Peringatan Dini

• Disseminasi INFO

• Pertemuan Berkala

(27)

Penyebab Utama Kesakitan & Kematian

• Pnemonia

• Diare

• Penyakit lain sesuai hasil

• Diare

• Malaria

• Campak

• Malnutrisi

sesuai hasil

kajian awal

(28)

Data Pengungsi

(Mingguan – Bulanan)

• Total

• Menurut Lokasi

• Menurut Golongan Umur

• Menurut Jenis Kelamin

• Kepadatan

• ……….

(29)

Surveilans Kematian

Data Kematian

• Nama

• Tempat (Barak)

• Tanggal

Meninggal

• Umur (tahun)

• Jenis Kelamin

• Diagnosis

• Gejala

• Identitas

Pelapor

(30)

Surveilans Penyakit (Data Morbiditas) Nama Satuan Klinik :

Tempat :

Tanggal/Minggu :

Penyakit < 5 tahun 5 th +

Diare Diare

Campak Pnemonia

………..

Meninggal

Total

(31)

Surveilans Air dan Sanitasi

Lokasi :

Jumlah Pengungsi :

Bulan/Tahun :

Sarana Total Perorang

Kecukupan Air … liter /liter/orang/hr Kecukupan Air … liter /liter/orang/hr Jumlah Jamban …. Buah …. Orang/jbn Jumlah Rumah …. Buah …. M2/orang

Buang Limbah …. Buah ---

(32)

Surveilans Gizi dan Pangan

Lokasi :

Jumlah Pengungsi :

Bulan/Tahun :

Sarana Status Keteranga n

n

Status Gizi Balita Rata-rata Kasus Gizi Buruk

Balita

….

Kasus /bulan Makanan Balita … kalori/

/hari

(33)
(34)

Tabel Analisis Surveilans Epidemiologi Pengungsi

J a m b a n

A ir

G iz i

P e n y a k it

K e m a ti a n

K e p a d a ta n

L o k a s i C B A J a m b a n

P e n y a k it

K e m a ti a n

K e p a d a ta n

L o k a s i

(35)

GRAFIK HARIAN PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR

0 20 40 60 80 100 120 140

Jml Penderita 6369 6651 5860 6277 7773 668360 6979 7475 9260 6766 565051 3529 3145 3255 3638 243357 6775 9012 7528 26 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1 1 2 1 3

1 4 1 5

1 6 1 7

1 8 1 9

2 0 2 1

2 2 2 3 2 4

2 5 2 6 2 7 2 8

2 9 3 0

3

11 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

1 1 1 2 1 3

DIARE

GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI

GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI –– FEB2007 FEB2007FEB2007FEB2007 TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA

TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA

(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007) (Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007) (Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)

Tgl

Routine Informasi

faktor risiko lingkungan

GRAFIK HARIAN PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA

(Sumber : Laporan POSKES s/d tgl 11 Feb 2007)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

Jml Pasien 612 2065 347 1283 3722 6441 370 482 4063 4-Feb 5-Feb 6-Feb 7-Feb 8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb 12-Feb

Banjir

(36)

DATA KEMATIAN KORBAN …….

Total s.d tgl 12 Feb …. : 37 orang

0 5 10 15

0 5 10 15 20

Penyebab Kematian Per Wilayah

0

Jml Kematian 15 9 14 2 7

Hanyut/

Tengge

Kese

trum Sakit Kecela

kaan Tdk Tahu 0

Jml Kematian 3 11 17 0 16

Pusat Utara Barat Selatan Timur

0 2 4 6 8 10 12

Jml Kematian 5 2 11 8 10 1 0 10 0 0

2-Feb 3-Feb 4-Feb 5-Feb 6-Feb 7-Feb 8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb

Grafik Per Hari

(37)

Penyebab Kematian Di …………..

Kondisi 22 Agustus 2002

Prematur 17%

Demam 12%

Diare/GE 12%

Gangg. Napas 35%

Gizi Buruk 6%

Radang Otak 6%

Tifus 6%

Diabetes 6%

(38)

Pnemonia Pengungsi Perbulan Kab. Atas Angin, 2000

100 150 200

kasus/10000 balita/bulan

0 50 100

kasus/10000 balita/bulan

Jan Mar Mei Jul Sep Nop

BULAN

(39)

Prinsip

Membangun Surveilans Situasi Darurat

1. Unsur kecepatan

 Proses surveilans

 Respon 2. Sederhana

 Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian)

 Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian)

 Substansi terbatas (sangat prioritas) contoh di NAD

 penyakit (Diare,Malaria, DBD, ISPA, Campak)

 faktor risiko (air & vektor)

 dukungan lab. sederahana

3. Integrasi (Pemerintah, Masyarakat/LSM,NGO)  Jejaring SE

(40)

Skenario

Analisis Surveilans Epidemiologi

Surveilans Penyakit

Air-Sanitasi Referensi

Jaringan

Data Pengungsi Data Penduduk

Pertemuan Berkala

Kabupaten/Kota

Gizi

Analisis Tim

Rekomendasi Surveilans, Penelitian dan

Intervensi Konsultasi

Data Program

(41)

Melakukan Analisis

1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit

2. Pertimbangkan faktor risiko di luar sektor kesehatan

kesehatan

3. Ketajaman analisis tidak cukup hanya deskriptif 4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup

hanya pertimbangan wilayah administrasi

pemerintahan

(42)

Tujuan Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi

Unit

• Mendapatkan Bantuan Sarana Dengan Prioritas Yang Jelas

Unit Surveilans

Unit

Surveilans • Mendapatkan Asistensi Strategi Penanggulangan Yang Tepat

• Menjelaskan Kondisi Pengungsi

Sebagai Pertanggungan Jawab

Publik

(43)

Sasaran Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi

Unit

• Unit Pelayanan Pemerintah, Swasta dan Lembaga Lain

• Unit Pengendali Program dan

Unit Surveilans

Unit Surveilans

• Unit Pengendali Program dan Pendukung

• Unit Surveilans Lain, Riset dan Penyelidikan

• Bantuan Pemerintah dan

Swasta

(44)

Strategi Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi

Unit

• Pembahasan dan Tukar

Menukar Informasi Dalam Pertemuan Terencana

Unit Surveilans

Unit Surveilans

Pertemuan Terencana

• Terlibat Dalam Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

• Media Buletin (terbuka, umum)

• Laporan Berkala (rahasia,

khusus)

(45)

Persyaratan Desiminasi Informasi Surveilans Epidemiologi

Unit

• Komitmen dan Dukungan Politis dari Pimpinan Yang Kuat dan Sustainabel

Unit Surveilans

Unit Surveilans

Kuat dan Sustainabel

• Dukungan Anggaran Yang Memadai

• Komunikasi Untuk

Memperkuat Keikutsertaan

Berbagai Pihak Terkait

(46)

Surveilans Pasca Bencana

Tujuan: Memperoleh informasi penyakit (utamanya yang berpotensi KLB) dan faktor risiko lingkungan.

• Dilaksanakan setelah tahap kritis tanggap darurat medik dan dibentuknya pos-pos kes.

• Informasi yang dikumpulkan:

• Informasi yang dikumpulkan:

– Penyakit: a.l.Diare, Ispa, Campak, Malaria (format mengacu WHO & menurut kondisi bencana setempat)

– F.Risiko: air, tinja, limbah, genangan, vektor, lalat

• Manfaat:

– Perencanaan & mobilisasi utk penanggulangan yang tepat

– Memberikan informasi yang benar bagi pimpinan & masy

– Secara tidak langsung mencegah KLB & akibat buruk lain.

(47)

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penanggulangan

Penyakit Menular

(48)

Pnemonia

• Menjadi penyebab kematian utama, terutama pada balita dan orang tua

• Faktor Risiko : Kecukupan Pangan, Serangan Penyakit Lain, Diare, Campak, dan

Penyakit Lain, Diare, Campak, dan Pelayanan Pengobatan

• Indikator Kegagalan Penanganan Pengungsi

(49)

Diare

• Penyakit Umum Pada Pengungsi

• Berbahaya : Kolera dan Diare Berdarah

• Faktor Risiko : Jamban, Air Bersih dan Kepadatan Populasi

Populasi

• Serangan KLB kolera pada populasi ini sangat

cepat, luas dan seringkali berat terutama dengan

banyaknya kasus dehidrasi berat, serta kegagalan

SKD-KLB

(50)

Indikator Terselenggara SKD-KLB

• Di Puskesmas dan Rumah Sakit  monitoring kasus

• Di Dinas Kesehatan 

- Dokomen hasil kajian - Dokomen hasil kajian - Peringatan dini

- Kesiapsiagaan

• Respon KLB cepat dan tepat <24 jam

• KLB besar tidak terjadi

(51)

Penganggaran SE Pengungsi

• Pengembangan Sistem dan Aplikasi

• Advokasi, Supervisi dan Konsultasi

• Data Manajemen

– Pengumpulan Data (formulir, perekaman, transport, tel, faksimili)

– Pengolahan Data di Kab/Kota (sistem komputer) – Pengolahan Data di Kab/Kota (sistem komputer) – Pengiriman Data (tel, faks dan internet)

• Kajian Lapangan

• Pertemuan Berkala (

Mingguan/Bulanan )

• Media Informasi

(52)

PELAPORAN

• FORM KHUSUS

LAPORAN SURVEILANS BENCANA

 DIARE

 ISPA/PNEMONIA

• FORM W.1   Bila ada KLB  

 ISPA/PNEMONIA

 DBD / MALARIA

 CAMPAK

 LOKAL SPESIFIK (lepto dll)

(53)

FORM REGISTER HARIAN KORBAN BENCANA

No Nama

Penderita

Umur L / P Alamat Diagnos

a

Poskes: ….

Tanggal : …

Desa; ……….

Kec :…………./ Kab: …..

Penderita a

(54)

FORM LAPORAN MINGGUAN PENYAKIT PD BENCANA

PENYAKIT < 1 th 1 – 4 th 5 – 14 th > 15 th TOTAL

Poskes : ………..

Minggu Laporan : ….

Desa: …………..

Kec/Kab : ……..

DIARE DBD ISPA

CAMPAK

(55)

FORM REGISTER HARIAN KEMATIAN KORBAN BENCANA

Nama Nama KK Umur L / P

Alamat Tgl Mati Sebab Kematia

Poskes: ….

Tanggal : …

Desa;

Kec :…………./ Kab: …..

L / P Kematia

n

(56)

Gambar

Tabel Analisis Surveilans Epidemiologi  Pengungsi JambanAirGizi Penya kit Kematian Kepadatan
GRAFIK  HARIAN  PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR020406080100120140Jml Penderita 6369 6651 5860 6277 7773 668360 6979 7475 9260 6766 565051 3529 3145 3255 3638 243357 6775 9012 7528 26 51 2 3 4 5 6 7 8 9101112131415161718192021222324252627282930311 2 3 4
Grafik  Per  Hari

Referensi

Dokumen terkait

MANAJEMEN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT POTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2014..

Surveilans Epidemiologi adalah adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang

Promosi dan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah didukung oleh tenaga kesehatan profesional melalui peningkatan kemampuan secara terus menerus ( ). Faktor risiko

Surveilans kecelakaan lalu lintas adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan akibat kecelakaan lalu lintas

Pilih provinsi dan jenis penyakit dengan mengklik gambar kaca pembesar, kemudian pilih semester ke berapa pada tahun yang akan dilihat, lalu klik tombol “TAMPILKAN” untuk melihat

-Ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor-faktor determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan pada kelompok

“Terselenggaranya upaya penanggulangan krisis kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka menurunkan risiko kesehatan pada setiap kejadian yang.. menimbulkan

Pengertiannya adalah melakukan kegiatan untuk menganalisis secara terus menerus untuk menurunkan risiko terjadinya peningkatan serta penularan HIV dengan menggunakan