58 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Tes Kecerdasan Logis Matematis
Tes kecerdasan logis matematis dalam penelitian ini digunakan untuk mengkategorikan tingkatan kecerdasan logis matematis yang dimiliki oleh siswa.
Instrumen tes ini diberikan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Sebelum instrumen tes kecerdasan logis matematis ini digunakan maka perlu dilakukan validasi dan uji coba instrumen terlebih dahulu.
Validasi dilakukan oleh satu dosen yaitu Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd. (Dosen Pendidikan Matematika). Sedangkan uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo untuk menentukan daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas soal. Butir soal dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan yaitu memiliki daya pembeda D ≥ 0,3, tingkat kesukaran 0,3 ≤ P ≤ 0,7, dan reliabilitas 𝑟11 ≥ 0,70. Validasi dan uji coba instrumen dilakukan secara online melalui whatsapp dan google form. Soal pada google form diatur dengan urutan acak dan menggunakan fitur formlimiter yang disediakan oleh google form sehingga dapat memberikan batas waktu pengerjaan secara otomatis pada siswa.
Uji coba instrumen tes kecerdasan logis matematis terdiri dari 2 paket soal.
Paket soal pertama terdiri dari 35 butir soal (Lampiran 2). Uji coba pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2021. Dari uji coba tersebut diperoleh 10 butir soal yang baik dan memenuhi persyaratan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta reliabilitas. Reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,71. Perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 5 dan perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6. Paket soal kedua terdiri dari 25 butir soal (Lampiran 8).
Uji coba kedua dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2021. Dari uji coba tersebut diperoleh 15 butir soal yang baik dan memenuhi persyaratan daya pembeda, tingkat
kesukaran, serta reliabilitas. Reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,77. Perhitungan daya pembeda dan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 11, sedangkan perhitungan reliabilitasnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan kedua uji coba instrumen tersebut maka diperoleh 25 butir soal yang baik dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan logis matematis siswa.
Tes kecerdasan logis matematis diberikan pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo pada tanggal 14 Juni 2021. Tes terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda (Lampiran 14). Pelaksanaan tes dilakukan secara online menggunakan google form dengan urutan soal acak dan menggunakan fitur formlimiter yang berfungsi untuk memberikan batas waktu pengerjaan secara otomatis pada siswa.
Hasil tes kecerdasan logis matematis ini digunakan untuk mengkategorikan siswa pada tingkatan kecerdasan logis matematis tinggi, sedang, dan rendah (Lampiran 16). Berikut ini merupakan hasil pengkategorian tingkat kecerdasan logis matematis siswa kelas XI MIPA 1.
Tabel 4.1 Kategori Tingkat Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kecerdasan Logis Matematis Nomor Absen Hasil Skor Tes
Tinggi
7 84
12 80
15 80
23 80
36 76
2 72
14 72
22 72
28 72
29 72
10 68
30 64
Kecerdasan Logis Matematis Nomor Absen Hasil Skor Tes
Sedang
1 60
17 60
9 56
25 56
27 56
33 56
8 52
21 52
31 52
35 52
13 52
11 48
19 48
4 44
Rendah
16 40
5 36
18 32
24 32
34 28
26 24
20 16
32 16
6 12
3 8
2. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Metakognitif Pemecahan Soal HOTS Tes keterampilan metakognitif pemecahan soal HOTS berbentuk tes uraian dengan materi turunan fungsi aljabar. Lembar soal tes keterampilan metakognitif dapat dilihat pada Lampiran 18. Tes ini diberikan pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 2 Sukoharjo pada tanggal 18 Juni 2021. Pelaksanaan tes keterampilan metakognitif ini dilakukan secara online melalui google meet dan google form.
Google meet digunakan untuk memberikan soal pada siswa dalam bentuk tampilan powerpoint dan memantau siswa pada saat mengerjakan soal, sedangkan untuk pengumpulan hasil jawaban siswa diupload melalui google form. Hasil dari tes ini digunakan untuk membantu dalam menentukan subjek penelitian.
3. Deskripsi Data Hasil Pemilihan Subjek Penelitian
Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu berdasarkan tingkat kecerdasan logis matematis yang dimiliki subjek, hasil jawaban tes subjek, dan kemampuan komunikasi yang dimiliki subjek.
Kemampuan komunikasi subjek dapat diketahui dari pengalaman peneliti pada saat pelaksanaan Magang Kependidikan 3 atau PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di kelas sampel. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa, yaitu 2 siswa yang memiliki tingkat kecerdasan logis matematis tinggi, 2 siswa yang memiliki tingkat kecerdasan logis matematis sedang, dan 2 siswa yang memiliki tingkat kecerdasan logis matematis rendah. Selanjutnya, subjek penelitian tersebut diwawancarai oleh peneliti. Berikut ini merupakan 6 siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian.
Tabel 4.2 Daftar Subjek Penelitian Subjek Tingkat Kecerdasan
Logis Matematis Hasil Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi
ST1 Tinggi Lengkap Baik
ST2 Tinggi Lengkap Baik
SS1 Sedang Lengkap Baik
SS2 Sedang Lengkap Baik
SR1 Rendah Lengkap Baik
SR2 Rendah Lengkap Baik
4. Deskripsi Data Hasil Wawancara
Pada penelitian ini dilakukan wawancara berbasis tugas karena dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang lebih luas dan mendalam sehingga dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif siswa.
Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur. Menurut Esterberg (Sugiyono, 2017: 233), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti menyiapkan terlebih dahulu pedoman wawancara yang berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang kemudian ditanyakan kepada subjek penelitian pada saat melakukan wawancara (Lampiran 21).
Kegiatan wawancara dilakukan secara offline di SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2021 yang terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi 1 pada pukul 09.00- 11.00 WIB dan sesi 2 pada pukul 11.00-13.00 WIB. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kerumunan dan mencegah penyebaran virus COVID-19. Hasil wawancara dengan subjek penelitian selanjutnya diubah menjadi transkrip wawancara yang dapat dilihat pada Lampiran 23. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi-informasi yang lebih mendalam terkait proses penulisan jawaban tertulis siswa dalam memecahkan masalah matematika tipe HOTS sehingga dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif siswa.
5. Analisis Data Penelitian
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis non statistik karena merupakan penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan untuk mengetahui keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan masalah matematika tipe HOTS yang ditinjau dari kecerdasan logis matematis siswa.
Analisis data ini dilakukan berdasarkan data hasil wawancara yang dilaksanakan secara offline di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Data hasil tes tertulis digunakan sebagai tambahan informasi untuk data hasil wawancara.
Adapun analisis data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Analisis Data Butir Soal Nomor 1
1) Analisis Subjek Penelitian Kategori Tinggi a) Subjek ST1
Gambar 4.1. Lembar Jawaban Subjek ST1 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Pada saat wawancara subjek diminta untuk membaca soal nomor 1 dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti. Berikut merupakan kutipan wawancara dengan subjek ST1 pada tahapan perencanaan (planning):
P : “Sekarang dibaca dulu soal nomor 1!”
ST1 : “Diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Coba ceritakan maksud dari soal nomor 1 dengan bahasa kamu sendiri!”
ST1 : “Disuruh mencari nilai maksimum 𝑥𝑦 dan diketahui 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 gitu.”
P : “Sekarang jelaskan permasalahan yang ada pada soal nomor 1 dengan bahasa kamu sendiri secara lengkap!”
ST1 : “Disuruh nyari nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Trus informasi apa saja yang terdapat pada soal nomor 1?”
ST1 : “Diketahui bilangan positif 𝑚 dan 𝑛, trus 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal nomor 1?”
ST1 : “Nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Trus apa kaitannya antara yang diketahui dengan yang ditanyakan?”
ST1 : “Kaitannya apa ya (melihat soal). Dari 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 bisa diketahui persamaan 𝑦 buat nyari nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Apakah menurut kamu informasi pada soal nomor 1 itu udah cukup buat mengerjakan?”
ST1 : “Cukup.”
P : “Trus apakah menurut kamu soal nomor 1 ini susah untuk dijawab?”
ST1 : “Enggak.”
P : “Bagaimana cara yang akan kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1?”
ST1 : “Pertama saya mengubah persamaan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 menjadi 𝑦 sama dengan, trus membuat permisalan di sini saya gunain 𝑥𝑦 = F, trus disubstitusi 𝑦 nya gitu bu, trus nyari turunan pertama = 0 biar maksimum, trus ketemu persamaan 𝑥 nya, trus disubstitusi lagi ke persamaan 𝑥𝑦 = F tadi, trus dihitung, trus ketemu.”
P : “Trus menurut kamu ada cara lain gak buat ngerjain soal nomor 1?”
ST1 : “Ada mungkin, tapi saya gak tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST1 mampu memahami permasalahan yang diberikan dengan baik. Subjek juga mampu menggunakan keterampilan perencanaannya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap perencanaan. Subjek mampu mengetahui tujuan dari permasalahan yang diberikan yaitu mencari nilai
maksimum 𝑥𝑦 dan mampu menuliskan informasi-informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal nomor 1 secara lengkap. Pada saat wawancara, subjek mampu menjelaskan permasalahan yang diberikan dengan bahasanya sendiri dan mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal secara tepat. Subjek mampu memahami informasi yang ada pada soal nomor 1 dengan baik. Subjek juga mampu menentukan rencana atau desain langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan secara tepat. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST1 mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Kutipan wawancara dengan subjek ST1 pada tahapan pemantauan (monitoring) sebagai berikut:
P : “Oke. Trus jelaskan bagaimana langkah-langkah yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1 secara lengkap dengan cara yang kamu pilih tadi!.”
ST1 : “Pertama, dari persamaan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, 𝑚𝑥 nya dipindah ruas jadi 𝑛𝑦 = 1 − 𝑚𝑥, trus ketemu persamaan 𝑦 =1−𝑚𝑥
𝑛 , trus saya membuat permisalan 𝑥𝑦 = F jadi kan F = 𝑥𝑦, trus 𝑦 nya dimasukkan dari nilai 𝑦 yang tadi. Trus tinggal dikali biasa, trus nyari turunannya. Turunannya kan berarti 1
𝑛−2𝑚
𝑛 𝑥 = 0, disamadengankan 0 karena biar maksimum nilainya.
Trus 1
𝑛 dipindah ruas jadi negatif, ketemu nilai 𝑥 = 1
2𝑚. Trus tinggal dimasukkin lagi nilai 𝑥 nya ke persamaan F, trus tinggal dihitung biasa sampai ketemu nilai
1 4𝑚𝑛.”
P : “Coba kamu jelaskan cara menurunkan persamaan F nya itu!”
ST1 : “Caranya diturunkan seperti biasa, F = 1
𝑛𝑥 −𝑚
𝑛 𝑥2, itu diturunkan variabel 𝑥 nya. Kalau yang depan kan 𝑥 aja, jadi turunannya 1, trus dikali 1
𝑛 kan hasilnya tetep
1
𝑛. Trus kalau yang belakang kan variabelnya 𝑥2, diturunin jadi 2𝑥, trus dikali sama −𝑚
𝑛, hasilnya jadi
−2𝑚
𝑛 𝑥. Jadi hasil turunannya 1
𝑛−2𝑚
𝑛 𝑥 gitu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST1 telah mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang telah ditentukan sebelumnya secara rinci dan tepat.
Subjek mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian masalah mulai dari awal hingga akhir secara tepat pada saat wawancara. Subjek mampu menetapkan rumus yang tepat untuk menyelesaikan masalah pada soal nomor 1. Subjek juga mampu menggunakan informasi- informasi yang ada pada soal nomor 1 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan mampu memantau langkah-langkah penyelesaian masalah yang telah dilakukannya sehingga dapat memberikan hasil jawaban yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST1 mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.
(3) Evaluasi (evaluation)
Berikut ini kutipan wawancara dengan subjek ST1 pada tahapan evaluasi (evaluation):
P : “Oke. Trus apakah langkah-langkah yang kamu lakukan itu sudah tepat?”
ST1 : “InsyaaAllah.”
P : “Apa simpulan yang kamu peroleh dari soal nomor 1?”
ST1 : “Hasil dari nilai maksimum 𝑥𝑦 = 1
4𝑚𝑛” P : “Di sini belum kamu tuliskan ya?”
ST1 : “Hehehehe (senyum). Iya.”
P : “Trus apakah kamu sudah memeriksa kembali jawaban kamu sebelum dikumpulkan?”
ST1 : “Sudah.”
P : “Pada bagian apa? rumus atau perhitungan?”
ST1 : “Semuanya.”
P : “Trus apakah terdapat kesalahan pada langkah-langkah yang kamu kerjakan?”
ST1 : “Sepertinya tidak (melihat jawaban).”
P : “Apakah kamu yakin dengan hasil jawaban kamu?”
ST1 : “Yakin.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST1 mampu menggunakan keterampilan evaluasinya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap evaluasi. Subjek mampu menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah secara tepat yang dapat dilihat dari hasil pekerjaannya yang sudah tepat dan tidak terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penyelesaiannya sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil akhir jawaban subjek benar dan subjek mampu menyebutkan simpulan yang diperoleh dari soal nomor 1 secara benar. Subjek sudah memeriksa kembali hasil pekerjaannya dan
yakin dengan hasil jawabannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST1 mampu melakukan tahap evaluasi (evaluation) dengan baik pada soal nomor 1.
Tabel 4.3 Triangulasi Metode Soal Nomor 1 pada Subjek ST1
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 1. Perencanaan
(planning)
Subjek dapat menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya.
Subjek dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1
dan dapat
menyatakan tujuan dari permasalahan yang diberikan.
Valid
Subjek dapat menuliskan informasi-
informasi yang diketahui dari soal secara lengkap.
Subjek dapat menyebutkan informasi-
informasi yang diketahui dari soal secara lengkap.
Valid
Subjek dapat mendesain langkah-langkah penyelesaian masalah secara tepat.
Subjek dapat menyebutkan desain langkah- langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1 secara tepat.
Valid
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 2. Pemantauan
(monitoring)
Subjek tepat dalam
menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 dan benar dalam melakukan operasi perhitungan.
Subjek mampu menjelaskan hasil pekerjaannya secara tepat dan mampu
memberikan argumen terhadap operasi
perhitungan yang dilakukannya.
Valid
3. Evaluasi (evaluation)
Subjek benar dalam
menentukan dan menuliskan hasil akhir
jawabannya.
Subjek dapat menyebutkan simpulan jawaban soal nomor 1, benar dalam menentukan hasil akhir jawaban, dan yakin dengan hasil jawabannya.
Valid
Hasil pekerjaan subjek sudah tepat dan tidak terdapat
kesalahan.
Subjek mampu menilai
kebenaran hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukannya secara tepat.
Valid
b) Subjek ST2
Gambar 4.2. Lembar Jawaban Subjek ST2 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Pada saat wawancara subjek diminta untuk membaca soal nomor 1 dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti. Berikut ini kutipan wawancara dengan subjek ST2 pada tahapan perencanaan (planning):
P : “Sekarang coba baca soal nomor 1!”
ST2 : “Diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Oke. Sekarang coba ceritakan apa maksud dari soal yang sudah kamu baca tadi dengan bahasa kamu sendiri!”
ST2 : “Kita disuruh untuk mencari nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Sekarang jelaskan permasalahan yang terdapat pada soal nomor 1 secara lengkap dengan bahasamu sendiri!”
ST2 : “Permasalahannya yaitu tidak diketahuinya nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Trus informasi apa saja yang diketahui pada soal nomor 1?”
ST2 : “Diketahuinya 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Ada lagi?”
ST2 : “Tidak.”
P “Oke. Trus apa yang ditanyakan dari soal nomor 1?”
ST2 : “Menentukan nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Apa kaitan antara yang ditanyakan dengan yang diketahui?”
ST2 : “Kaitannya sama-sama memiliki bilangan positif 𝑚 dan 𝑛 untuk mencari nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Trus apakah menurut kamu informasi yang terdapat pada soal nomor 1 sudah mencukupi untuk menyelesaikan masalah?”
ST2 : “Sudah.”
P : “Oke. Apakah menurut kamu soal nomor 1 ini susah untuk dijawab?”
ST2 : “Lumayan.”
P : “Trus bagaimana cara yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
ST2 : “Dengan cara...(diam sebentar). Dengan mencari persamaan 𝑦 terlebih dahulu, kemudian mencari 𝐿.”
P : “𝐿 itu apa?”
ST2 : “Pemisalan dari xy.”
P : “Trus selanjutnya apa?”
ST2 : “Selanjutnya mencari nilai 𝑥, dengan cara 𝐿 aksen untuk mencari nilai turunan pertama agar maksimum, kemudian ketemu nilai 𝑥, setelah itu tinggal disubstitusikan ke 𝐿, trus ketemu jawabannya.”
P : “Trus apakah ada cara lain untuk mengerjakan soal nomor 1?”
ST2 : “Tidak tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST2 mampu memahami permasalahan yang diberikan dengan baik. Subjek juga mampu menggunakan keterampilan perencanaannya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap perencanaan. Subjek mampu mengetahui tujuan dari permasalahan yang diberikan yaitu mencari nilai maksimum 𝑥𝑦 dan mampu menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 secara tepat. Subjek mampu menuliskan informasi-informasi yang diketahui dari soal, tetapi kurang lengkap. Subjek tidak menuliskan bahwa 𝑚 dan 𝑛 adalah bilangan positif. Pada saat wawancara, subjek mampu menjelaskan permasalahan yang diberikan dengan bahasanya sendiri dan mampu menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal secara tepat. Subjek mampu menyebutkan informasi-informasi yang diketahui pada soal, tetapi kurang lengkap.
Subjek juga mampu menentukan rencana atau desain langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan secara tepat. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST2 mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Berikut ini kutipan wawancara dengan subjek ST2 pada tahapan pemantauan (monitoring):
P : “Sekarang jelaskan bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal nomor 1 dengan cara yang kamu pilih tadi secara lengkap!”
ST2 : “Pertama, dicari dulu persamaan nilai 𝑦 dengan menggunakan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1. Trus 𝑚𝑥 dipindah ruas jadinya 𝑛𝑦 = 1 − 𝑚𝑥, trus ketemu 𝑦 = 1
𝑛−𝑚𝑥
𝑛 . Habis itu 𝑥𝑦 dimisalkan dengan 𝐿, trus nilai 𝑦 nya dimasukin ke situ, didapat 𝐿 =𝑥
𝑛−𝑚
𝑛𝑥2. Agar maksimum maka persamaan 𝐿 nya diturunin dan disamadengankan 0, didapat 𝐿′ = 0 ⇔ 1
𝑛−2𝑚
𝑛 𝑥 = 0.
Trus dihitung biasa sampai didapat nilai 𝑥 = 1
2𝑚. Trus nilai 𝑥 itu disubstitusikan ke persamaan 𝐿 yang awal dan ketemu jawabannya 1
4𝑚𝑛.”
P : “Itu kok bisa dapat 1
𝑛−2𝑚
𝑛 𝑥 gimana caranya?”
ST2 : “Diturunin dari persamaan 𝐿 nya. 𝑥
𝑛 kalau diturunkan hasilnya 1
𝑛. Trus yang −𝑚
𝑛𝑥2, diturunin 𝑥2 nya jadi
−𝑚
𝑛 2𝑥. Jadi hasil turunannya 1
𝑛−2𝑚
𝑛 𝑥.”
P : “Trus ini dari 1
𝑛 =2𝑚
𝑛 𝑥 kok bisa jadi 𝑛
1 = 2𝑚𝑥𝑛?”
ST2 : “Itu dikali sama 𝑛2 semua. Jadinya 1
𝑛× 𝑛2 = 𝑛
1, trus
2𝑚𝑥
𝑛 × 𝑛2 = 2𝑚𝑥𝑛.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST2 telah mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek mampu melaksanakan rencana
penyelesaian yang telah ditentukan sebelumnya dengan baik. Subjek mampu menjelaskan langkah-langkah penyelesaian masalah mulai dari awal hingga akhir secara tepat. Subjek mampu menetapkan rumus yang tepat untuk menyelesaikan masalah pada soal nomor 1. Subjek juga mampu menggunakan informasi-informasi yang ada pada soal nomor 1 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dan mampu memantau langkah-langkah penyelesaian masalah yang telah dilakukannya sehingga dapat memberikan hasil jawaban yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST2 mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.
(3) Evaluasi (evaluation)
Berikut ini merupakan kutipan wawancara dengan subjek ST2 pada tahapan evaluasi (evaluation):
P : “Oh oke. Trus apakah langkah-langkah yang kamu lakukan itu sudah tepat?”
ST2 : “Emm…(melihat jawaban). Dari hasilnya sudah.”
P : “Apa simpulan yang kamu peroleh dari soal nomor 1?”
ST2 : “Bahwa nilai maksimum 𝑥𝑦 = 1
4𝑚𝑛.”
P : “Terus itu belum kamu tulis ya di jawaban kamu simpulannya?”
ST2 : “Iya.”
P : “Apakah kamu sudah memeriksa kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan?”
ST2 : “Belum.”
P : “Trus apakah terdapat kesalahan pada langkah-langkah yang kamu kerjakan?”
ST2 : “Tidak.”
P : “Jadi tidak ada langkah perbaikan ya?”
ST2 : “Tidak.”
P : “Oke. Apakah kamu yakin dengan hasil jawaban kamu?”
ST2 : “Yakin.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek ST2 mampu menggunakan keterampilan evaluasinya dengan baik yang ditandai dengan terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap evaluasi. Subjek mampu menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah secara tepat yang dapat dilihat dari hasil pekerjaannya yang sudah tepat dan tidak terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penyelesaiannya sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Subjek mampu menyebutkan simpulan yang diperoleh dari soal nomor 1 secara benar dan hasil akhir jawaban subjek benar. Subjek tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan, tetapi subjek yakin dengan hasil jawabannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek ST2 mampu melakukan tahap evaluasi (evaluation) dengan baik pada soal nomor 1.
Tabel 4.4 Triangulasi Metode Soal Nomor 1 pada Subjek ST2
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 1. Perencanaan
(planning)
Subjek dapat menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya.
Subjek dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1
dan dapat
menyatakan tujuan dari permasalahan yang diberikan.
Valid
Subjek kurang lengkap dalam menuliskan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Subjek kurang lengkap dalam menyebutkan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Valid
Subjek dapat mendesain langkah-langkah penyelesaian masalah secara tepat.
Subjek dapat menyebutkan desain langkah- langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1 secara tepat.
Valid
2. Pemantauan (monitoring)
Subjek tepat dalam
menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 dan benar dalam melakukan operasi perhitungan.
Subjek mampu menjelaskan hasil pekerjaannya secara tepat dan mampu
memberikan argumen terhadap operasi
perhitungan yang dilakukannya.
Valid
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 3. Evaluasi
(evaluation)
Subjek benar dalam
menentukan dan menuliskan hasil akhir
jawabannya.
Subjek dapat menyebutkan simpulan jawaban soal nomor 1, benar dalam menentukan hasil akhir jawaban, dan yakin dengan hasil jawabannya.
Valid
Hasil pekerjaan subjek sudah tepat dan tidak terdapat
kesalahan.
Subjek mampu menilai
kebenaran hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukannya secara tepat.
Valid
2) Analisis Subjek Penelitian Kategori Sedang a) Subjek SS1
Gambar 4.3. Lembar Jawaban Subjek SS1 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Kutipan wawancara dengan subjek SS1 pada tahapan perencanaan (planning) adalah sebagai berikut:
P : “Mulai ya. Sekarang baca dulu soal nomor 1!”
SS1 : “Diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Trus coba ceritakan apa maksud dari soal nomor 1 yang sudah kamu baca tadi dengan bahasa kamu sendiri!”
SS1 : “Disuruh untuk mengetahui nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Jelaskan permasalahan yang ada pada soal nomor 1 secara lengkap dengan bahasamu sendiri!”
SS1 : “(Diam sebentar) Belum diketahui nilai maksimum 𝑥𝑦 merupakan permasalahan dari nomor 1 yang diketahui bahwa nilai 𝑚 dan 𝑛 itu positif.”
P : “Trus informasi apa saja yang terdapat pada soal nomor 1?”
SS1 : “Nilai 𝑚 dan 𝑛 positif. 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 − 1.”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal nomor 1?”
SS1 : “Nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Trus apa kaitannya antara yang diketahui dengan yang ditanyakan?”
SS1 : “Nilai 𝑚 dan 𝑛 merupakan penyusun dari nilai maksimun 𝑥𝑦.”
P : “Apakah menurut kamu informasi pada soal nomor 1 ini sudah cukup untuk menyelesaikan masalah?”
SS1 : “Sudah cukup.”
P : “Apakah menurut kamu soal nomor 1 ini susah untuk dijawab?”
SS1 : “Kurang lebih susah, tapi masih bisa diselesaikan.”
P : “Susahnya di bagian apa?”
SS1 : “Bagian menurunkan persamaannya”
P : “Oke. Trus bagaimana cara yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal nomor 1?”
SS1 : “Menggunakan aplikasi dari fungsi turunan.”
P : “Trus apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal nomor 1 ?”
SS1 : “Kurang tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS1 mampu memahami permasalahan yang diberikan. Subjek mampu menggunakan keterampilan perencanaannya untuk menyelesaikan soal nomor 1, tetapi kurang maksimal. Subjek SS1 mampu menuliskan informasi yang diketahui pada soal nomor 1, tetapi kurang tepat. Subjek menuliskan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 − 1, padahal seharusnya adalah 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.
Subjek sudah tepat dalam menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1. Pada saat wawancara, subjek mampu menjelaskan permasalahan yang diberikan dengan bahasanya sendiri dan mampu menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal dengan benar. Subjek mampu menyebutkan informasi-informasi yang diketahui pada soal nomor 1, tetapi kurang tepat. Subjek menyebutkan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 − 1, padahal seharusnya adalah 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1. Subjek juga mampu menentukan rencana atau desain langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal nomor 1.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS1 mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan cukup baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Kutipan wawancara dengan subjek SS1 pada tahapan pemantauan (monitoring) sebagai berikut:
P : “Oke. Trus sekarang jelaskan langkah-langkah yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1 dengan cara yang kamu pilih tadi!”
SS1 : “𝑚𝑥 ± 𝑛𝑦 = 1, trus 𝑥 =1−𝑛𝑦
𝑚 . Trus dikali 𝑦 semua, jadinya 𝑥𝑦 = (1−𝑛𝑦
𝑚 ) 𝑦 ⇔ 𝑥𝑦 = 1
𝑚𝑦 − 𝑛
𝑚𝑦2. 𝑓(𝑦) = 0. 𝑥𝑦 maks = 1
𝑚𝑦 −1
𝑛𝑦2 = 2𝑛−𝑛
4𝑚𝑛2= 𝑛
4𝑚𝑛2= 1
4𝑚𝑛.”
P : “ Itu kenapa 𝑚𝑥 ± 𝑛𝑦 = 1 tandanya ±, padahal di soal tandanya +?”
SS1 : “Karena masih belum diketahui penyusun yang sebenarnya, penyusun dari + itu kan bisa + sama + atau − sama −.”
P : “Trus itu kenapa selanjutnya gak pakai ± lagi?”
SS1 : “Karena pada 𝑚𝑥 ± 𝑛𝑦 = 1 bisa pakai tanda 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 atau 𝑚𝑥 − 𝑛𝑦 = 1. Jadi saya memilih yang 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Oke. Trus 𝑓(𝑦) = 0 itu maksudnya apa?”
SS1 : “𝑓(𝑦) itu permisalan dari 𝑥𝑦, trus sama dengan 0 karena dimisalin hasilnya 0.”
P : “Trus kenapa di bawahnya kamu nulis 𝑥𝑦 maks?”
SS1 : “Karena 𝑓(𝑦) kan sama dengan 𝑥𝑦, trus ingin dimaksimumkan jadi ditulis 𝑥𝑦 maks.”
P : “Ini kenapa 𝑥𝑦 maks tidak disamadengankan 0?”
SS1 : “Oh iya, itu lupa belum ditulis.”
P : “Trus ini kok bisa dapet 1
𝑚𝑦 −1
𝑛𝑦2?”
SS1 : “Dari persamaan 𝑥𝑦 yang awal itu 𝑛 nya diturunkan jadi 1.”
P : “Trus kalau yang ini kenapa bisa dapet 2𝑛−𝑛
4𝑚𝑛2 ?”
SS1 : “Itu hasil turunan dari 1
𝑚𝑦 − 1
𝑚𝑦2.”
P : “Kok bisa seperti itu bagaimana caranya?”
SS1 : “Caranya itu kan 𝑛 merupakan penyusun dari 𝑦, jadi 𝑦 nya diganti 𝑛, = 1
𝑚𝑛 − 1
𝑚𝑛2. Trus diturunin. Kalau yang depan itu hasilnya tetap, karena 𝑛 diturunin tetap 𝑛. Trus kalau yang belakang 𝑛2, pangkatnya pindah ke depan jadinya 2𝑛. Hasilnya 𝑛
𝑚−2𝑛
𝑚. Trus dikali − 1
4𝑛2
biar bawahnya ada 𝑛 nya karena biar lengkap penyusunnya, didapet −𝑛
4𝑚𝑛2+ 2𝑛
4𝑚𝑛2= 2𝑛−𝑛
4𝑚𝑛2.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS1 tidak mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek SS1 tidak tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1. Subjek tidak tepat dalam menuliskan tanda operasi, melakukan operasi perhitungan, menuliskan persamaan, dan tidak tepat dalam menentukan hasil turunan. Subjek menuliskan 𝑚𝑥 ± 𝑛𝑦 = 1 padahal seharusnya 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1. Subjek menuliskan 𝑓(𝑦) = 0 padahal seharusnya 𝑓(𝑦)′ = 0.
Subjek menuliskan 1
𝑚𝑦 −1
𝑛𝑦2 padahal seharusnya 1
𝑚𝑦 − 𝑛
𝑚𝑦2. Subjek menuliskan hasil turunan pertama dari 𝑥𝑦 yaitu 2𝑛−𝑛
4𝑚𝑛2 padahal seharusnya 1
𝑚−2𝑛𝑦
𝑛 . Subjek tidak menyamadengankan 0 hasil turunan pertama 𝑥𝑦 padahal seharusnya disamadengankan 0 agar 𝑥𝑦 maksimum dan dapat dicari nilai 𝑦 nya. Pada saat wawancara, subjek tidak tepat dalam menjelaskan langkah-langkah penyelesaian yang telah dilakukannya dan tidak mampu memantau langkah-langkah tersebut dengan baik sehingga masih terdapat kesalahan. Subjek tidak mampu melaksanakan penyelesaian masalah secara tepat dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Subjek belum
mampu menggunakan secara maksimal informasi-informasi yang ada pada soal untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS1 tidak mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.
(3) Evaluasi (evaluation)
Berikut ini kutipan wawancara dengan subjek SS1 pada tahapan evaluasi (evaluation) sebagai berikut:
P : “Apakah langkah-langkah yang kamu lakukan itu sudah tepat?”
SS1 : “Kurang lebih sudah tepat.”
P : “Apa simpulan yang kamu peroleh dari soal nomor 1?”
SS1 : “(Diam sebentar) Pada pengaplikasian untuk nilai maksimum dan minimum bisa digunakan fungsi turunan untuk menyelesaikan perhitungan dari soal nilai maksimum dan minimum.”
P : “Itu belum kamu tulis di sini ya?”
SS1 : “Belum.”
P : “Trus apakah kamu memeriksa kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan?”
SS1 : “Tidak.”
P : “Apakah terdapat kesalahan pada langkah-langkah yang kamu lakukan?”
SS1 : “Tidak.”
P : “Apakah kamu yakin dengan hasil jawaban kamu?”
SS1 : “Yakin.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS1 tidak mampu menggunakan keterampilan evaluasinya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap evaluasi. Subjek SS1 telah menuliskan hasil jawaban akhir dari soal nomor 1, tetapi subjek tidak menuliskan simpulannya. Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah pada soal nomor 1. Subjek menyebutkan bahwa langkah-langkah yang dilakukannya sudah tepat dan tidak terdapat kesalahan pada hasil jawabannya, tetapi pada kenyataannya hasil pekerjaan subjek kurang lengkap dan masih terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penyelesaiannya belum sesuai dengan rencana. Subjek juga tidak tepat dalam menyebutkan simpulan yang diperoleh dari soal nomor 1. Subjek seharusnya menyebutkan simpulan yang berupa jawaban dari permasalahan soal nomor 1 yaitu nilai maksimum 𝑥𝑦 adalah 1
4𝑚𝑛. Subjek SS1 tidak memeriksa kembali hasil jawabannya, tetapi subjek yakin terhadap hasil jawabannya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS1 tidak mampu melakukan tahap evaluasi (evaluation) dengan baik pada soal nomor 1.
Tabel 4.5 Triangulasi Metode Soal Nomor 1 pada Subjek SS1
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 1. Perencanaan
(planning)
Subjek dapat menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya.
Subjek dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1
dan dapat
menyatakan tujuan dari permasalahan yang diberikan.
Valid
Subjek kurang tepat dalam menuliskan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Subjek kurang tepat dalam menyebutkan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Valid
Subjek dapat mendesain langkah-langkah penyelesaian masalah.
Subjek dapat menyebutkan desain langkah- langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1.
Valid
2. Pemantauan (monitoring)
Subjek kurang tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 dan salah dalam melakukan operasi perhitungan.
Subjek kurang tepat dalam menjelaskan hasil pekerjaannya dan subjek mampu memberikan argumen terhadap operasi
perhitungan yang dilakukannya.
Valid
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 3. Evaluasi
(evaluation)
Subjek benar dalam
menuliskan hasil akhir
jawabannya, tetapi subjek tidak
menuliskan simpulannya.
Subjek benar dalam
menentukan hasil akhir jawaban, kurang tepat dalam
menyebutkan simpulan jawaban soal nomor 1, dan yakin dengan hasil jawabannya.
Valid
Hasil pekerjaan subjek kurang lengkap dan masih terdapat kesalahan.
Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukannya.
Valid
b) Subjek SS2
Gambar 4.4. Lembar Jawaban Subjek SS2 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Peneliti meminta subjek SS2 untuk membaca soal nomor 1 dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti. Berikut kutipan wawancara dengan subjek SS2 pada tahapan perencanaan (planning):
P : “Sekarang coba baca soal nomor 1!”
SS2 : “Diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Sekarang coba ceritakan apa maksud dari soal nomor 1 dengan bahasa kamu sendiri!”
SS2 : “𝑚𝑥 + 𝑛𝑦, dimana m dan n ini bilangan positif yang hasilnya nanti sama dengan 1.”
P : “Jelaskan permasalahan yang ada pada soal nomor 1 dengan bahasa kamu sendiri!”
SS2 : “Masalahnya gak tahu nilai 𝑚 sama 𝑛. Terus disuruh nyari tahu nilai 𝑥 sama 𝑦.”
P : “Trus informasi apa saja yang diketahui pada soal nomor 1?”
SS2 : “𝑚 dan 𝑛 bilangan positif. 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Trus apa yang ditanyakan dari soal nomor 1?”
SS2 : “Nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Apa kaitannya antara yang diketahui dengan yang ditanyakan?”
SS2 : “Kaitannya..(melihat soal). Kaitannya dari persamaan bisa nyari 𝑥 sama 𝑦 nya.”
P : “Persamaan apa?”
SS2 : “Persamaan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Trus apa lagi?”
SS2 : “Udah.”
P : “Apakah menurut kamu informasi pada soal nomor 1 itu sudah mencukupi untuk menyelesaikan masalah?”
SS2 : “Sudah.”
P : “Apakah menurut kamu soal nomor 1 itu susah untuk dijawab?”
SS2 : “Iya.”
P : “Apa yang membuat soal nomor 1 itu susah?”
SS2 : “Karena harus merubah persamaan yang diketahui pada soal terlebih dahulu.”
P : “Oke. Bagaimana cara yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1?”
SS2 : “Dari 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 nya kita ubah ke persamaan 𝑥 buat nyari 𝑦 nya. Kalau udah diketahui 𝑦 nya kita masukin ke persamaan 𝑥 pasti kan ada nilai 𝑦 nya, masukin aja. Trus bisa nyari 𝑥𝑦.”
P : “Trus apakah ada cara lain untuk mengerjakan soal nomor 1?”
SS2 : “Ada.”
P : “Gimana caranya?”
SS2 : “Enggak tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS2 kurang mampu memahami permasalahan yang diberikan. Subjek mampu menggunakan keterampilan perencanaannya untuk menyelesaikan soal nomor 1, tetapi kurang maksimal. Subjek SS2 mampu memahami informasi-informasi yang ada pada soal nomor 1 dengan baik. Subjek mampu menyebutkan informasi-informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan benar. Subjek SS2 mampu menjelaskan permasalahan yang diberikan dengan bahasanya sendiri, tetapi kurang tepat. Subjek menyebutkan permasalahan dari soal nomor 1 yaitu tidak diketahuinya nilai 𝑚 dan 𝑛, terus disuruh mencari tahu nilai 𝑥 sama 𝑦, padahal seharusnya adalah mencari nilai maksimum 𝑥𝑦. Subjek SS2 mampu menentukan rencana atau desain langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS2 mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan cukup baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Kutipan wawancara dengan subjek SS2 pada tahapan pemantauan (monitoring) sebagai berikut:
P : “Oke. Sekarang coba jelaskan langkah-langkah untuk mengerjakan soal nomor 1 secara lengkap dengan cara yang sudah kamu pilih tadi!”
SS2 : “𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 ⇔ 𝑚𝑥 = 1 − 𝑛𝑦 ⇔ 𝑥 =1−𝑛𝑦
𝑚 . Trus dimasukkin ke 𝑥𝑦, 𝑥𝑦 =1−𝑛𝑦
𝑚 ∙ 𝑦 ⇔ 𝑥𝑦 = 𝑦
𝑚−𝑛𝑦2
𝑚 . Trus 𝑥𝑦 = 0 diperumpamakan. Lalu masuk 1
𝑚−2𝑛𝑦
𝑚 = 0 ⇔
1 𝑚= 2𝑛𝑦
𝑚 ⇔ 𝑦 = 1
2𝑛.
P : “Ini 𝑥𝑦 = 0 maksudnya apa?”
SS2 : “Itu diumpamakan hasilnya 0 gitu.”
P : “Trus dari sini ke sini, ini kok bisa dapat 1
𝑚−2𝑛𝑦
𝑚 gimana caranya?”
SS2 : “Ini 𝑦 nya mungkin ya bu pangkat 1 gitu jadinya 1, trus yang kuadrat ininya pindah ke depan gitu.”
P : “Ini kenapa bisa dapat 𝑦 = 1
2𝑛, caranya gimana?”
SS2 : “Itu dikalikan sama 𝑚 semua, kan jadinya 1 = 2𝑛𝑦, trus 2𝑛 dipindah ruas, didapat 𝑦 = 1
2𝑛.”
P : “Trus gimana selanjutnya?”
SS2 : “Trus habis itu nyari 𝑥 =1−𝑛𝑦
𝑚 =1−𝑛(
1 2𝑛)
𝑚 , karena tadi y nya 1
2𝑛. Trus ini belum ditulis hasil 𝑥 nya bu, harusnya 𝑥 =1−
1 2 𝑚 =
1 2 𝑚 = 1
2𝑚. Trus tinggal dimasukkin ke 𝑥𝑦 =
1 2𝑚∙ 1
2𝑛 = 1
4𝑚𝑛.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS2 tidak mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek SS2 kurang tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian dari soal nomor 1. Subjek menuliskan 𝑥𝑦 = 0, padahal seharusnya 𝑥𝑦′ = 0. Subjek juga belum menuliskan hasil perhitungan nilai 𝑥, tetapi langsung memasukkannya ke dalam persamaan 𝑥𝑦. Pada saat wawancara, subjek mampu menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukannya, tetapi kurang tepat. Subjek belum memahami langkah-langkah tersebut sehingga kurang tepat dalam menjelaskannya. Subjek belum bisa memantau langkah-langkah yang digunakannya dengan baik sehingga masih terdapat kesalahan pada hasil pekerjaannya. Subjek kurang tepat dalam menjelaskan asal-usul diperolehnya 𝑥𝑦 = 0, padahal seharusnya 𝑥𝑦′ yang disamadengankan 0. Subjek juga kurang tepat dalam menjelaskan asal-usul diperolehnya 1
𝑚−2𝑛𝑦
𝑚 , padahal itu merupakan hasil turunan pertama dari 𝑥𝑦. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS2 tidak mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.
(3) Evaluasi (evaluation)
Berikut merupakan kutipan wawancara dengan subjek SS2 pada tahapan evaluasi (evaluation):
P : “Oke. Apakah langkah-langkah yang kamu lakukan itu sudah tepat?”
SS2 : “Sudah.”
P : “Simpulan apa yang kamu peroleh dari soal nomor 1?”
SS2 : “Em...Jadi nilai maksimum xy adalah 1
4𝑛𝑚” P : “Tapi di sini blm kamu tulis ya simpulannya?”
SS2 : “Iya.”
P : “Apakah kamu sudah memeriksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan?”
SS2 : “Sudah.”
P : “Pada bagian apa? bagian rumus atau perhitungan?”
SS2 : “Ya semuanya.”
P : “Apakah terdapat kesalahan pada langkah-langkah yang kamu lakukan?”
SS2 : “Enggak.”
P : “Apakah kamu yakin dengan hasil jawaban kamu?”
SS2 : “Yakin.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SS2 tidak mampu menggunakan keterampilan evaluasinya dengan baik. Subjek SS2 telah menuliskan hasil akhir dari permasalahan soal nomor 1 dengan benar namun tidak dituliskan simpulannya. Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah pada soal nomor 1.
Subjek menyebutkan bahwa langkah-langkah yang dilakukannya sudah tepat dan tidak terdapat kesalahan pada hasil jawabannya, tetapi pada kenyataannya hasil pekerjaan subjek kurang lengkap dan masih terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penyelesaiannya belum sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Subjek mampu menyebutkan simpulan yang diperoleh dari soal nomor 1 secara benar. Subjek SS2 telah memeriksa kembali hasil jawabannya dan yakin dengan hasil jawabannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SS2 tidak mampu melakukan tahap evaluasi (evaluation) dengan baik pada soal nomor 1.
Tabel 4.6 Triangulasi Metode Soal Nomor 1 pada Subjek SS2 No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 1. Perencanaan
(planning)
Subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya.
Subjek kurang tepat dalam menyatakan tujuan dari permasalahan yang diberikan dan mengetahui
apa yang
ditanyakan dari soal.
Valid
Subjek mengetahui informasi-
informasi yang diketahui dari soal.
Subjek dapat menyebutkan informasi-
informasi yang diketahui dari soal.
Valid
Subjek dapat mendesain langkah-langkah penyelesaian masalah.
Subjek dapat menyebutkan desain langkah- langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1.
Valid
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 2. Pemantauan
(monitoring)
Subjek kurang tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1, tetapi benar dalam
melakukan operasi perhitungan.
Subjek kurang tepat dalam menjelaskan hasil pekerjaannya dan mampu
memberikan argumen terhadap operasi
perhitungan yang dilakukannya.
Valid
3. Evaluasi (evaluation)
Subjek benar dalam
menentukan dan menuliskan hasil akhir
jawabannya.
Subjek dapat menyebutkan simpulan jawaban soal nomor 1, benar dalam menentukan hasil akhir jawaban, dan yakin dengan hasil jawabannya.
Valid
Hasil pekerjaan subjek kurang lengkap dan masih terdapat kesalahan.
Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukannya.
Valid
3) Analisis Subjek Penelitian Kategori Rendah a) Subjek SR1
Gambar 4.5. Lembar Jawaban Subjek SR1 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Kutipan wawancara dengan subjek SR1 pada tahapan perencanaan (planning) sebagai berikut:
P : “Mulai ya. Sekarang coba baca dulu soal nomor 1!”
SR1 : “Soal nomor 1, diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Sekarang coba ceritakan maksud dari soal nomor 1 ini dengan bahasa kamu sendiri!”
SR1 : “Ini kan diketahuinya 𝑚 dan 𝑛, trus ini nanti 𝑚 tuh pasangannya sama 𝑥, 𝑛 sama 𝑦, nanti hasilnya sama dengan 1. Trus itu nilai maksimum 𝑥𝑦 nya berapa gitu.”
P : “Trus jelaskan permasalahan yang ada pada soal nomor 1 secara lengkap dengan bahasa kamu sendiri!”
SR1 : “Ini kan di soalnya belum diketahui 𝑥 sama 𝑦 nya, jadi nanti kita nyari itu dulu.”
P : “Trus informasi apa saja yang diketahui pada soal?”
SR1 : “Eee… 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Trus yang ditanya apa?”
SR1 : “Yang ditanya nilai maksimum 𝑥𝑦.”
P : “Menurutmu apa sih kaitannya antara yang diketahui dengan yang ditanyakan?”
SR1 : “Buat nyari fungsi 𝑥 sama 𝑦 nya.”
P : “Menurut kamu apakah informasi pada soal ini sudah mencukupi untuk menyelesaikan masalah?”
SR1 : “Udah.”
P : “Trus menurut kamu soal nomor 1 ini susah untuk dijawab atau tidak?”
SR1 : “Lumayan.”
P : “Bagaimana sih cara yang akan kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1 ini?”
SR1 : “Pakai cara substitusi biar dapet 𝑥 maks sama 𝑦 maks, trus dikali ketemu 𝑥𝑦 maksimum.”
P : “Trus menurutmu ada cara lain gak buat ngerjain soal nomor 1 ini?”
SR1 : “Gak tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SR1 kurang mampu memahami permasalahan yang diberikan. Subjek tidak mampu menggunakan keterampilan perencanaannya dengan baik untuk menyelesaikan soal nomor 1. Subjek tidak menuliskan informasi- informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya. Pada saat wawancara, subjek kurang lengkap dalam menyebutkan informasi-informasi yang diketahui dari soal. Subjek mampu menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 secara benar. Subjek kurang tepat dalam menjelaskan permasalahan yang ada dan kurang tepat dalam menentukan rencana atau desain langkah- langkah penyelesaian masalah soal nomor 1. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SR1 tidak mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Berikut ini kutipan wawancara dengan subjek SR1 pada tahapan pemantauan (monitoring):
P : “Sekarang coba jelaskan bagaimana langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 1 secara rinci!.”
SR1 : “𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 kan sama dengan 1. Ini dibagi dengan 𝑚𝑛 semua, jadinya 𝑥
𝑛+ 𝑦
𝑚 = 1
𝑚𝑛. Habis itu ruas kiri dijumlahkan, jadi 𝑥+𝑦
𝑛+𝑚 = 1
𝑚𝑛. Trus semua ruas dikali sama 𝑚𝑛, hasilnya 𝑥 + 𝑦 = 1, trus didapet 2 persamaan. Persamaan pertama 𝑥 = 1 − 𝑦 dan persamaan kedua 𝑦 = 1 − 𝑥. Trus 𝑥 maks = 1 − 0 = 1 dan 𝑦 maks = 1 − 0 = 1. Trus dikalikan ketemu 𝑥𝑦 maksimum = 1 ∙ 1 = 1.”
P : “Kenapa hasil penjumlahan ruas kirinya bisa seperti itu?”
SR1 : “Bagian atas sama bawahnya tinggal ditambah aja.”
P : “Trus itu kok bisa 𝑥 maks = 1 − 0 = 1 dan 𝑦 maks = 1 − 0 = 1?”
SR1 : “Itu 𝑦 sama 𝑥 nya disubstusikan 0 biar maksimum.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SR1 tidak mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek SR1 tidak mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang telah ditetapkan sebelumnya secara tepat. Subjek tidak tepat dalam menuliskan jawaban langkah- langkah penyelesaian soal nomor 1. Subjek salah dalam melakukan operasi perhitungan. Subjek menuliskan dari 𝑥
𝑛+ 𝑦
𝑚 menjadi 𝑥+𝑦
𝑛+𝑚, padahal seharusnya 𝑚𝑥+𝑛𝑦
𝑛𝑚 . Pada saat wawancara, subjek tidak tepat
dalam menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1.
Subjek tidak mampu memantau langkah-langkah tersebut dengan baik sehingga memberikan hasil jawaban yang tidak tepat. Subjek tidak mampu menggunakan secara maksimal informasi-informasi yang ada pada soal nomor 1 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SR1 tidak mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.
(3) Evaluasi (evaluation)
Kutipan wawancara dengan subjek SR1 pada tahapan evaluasi (evaluation) sebagai berikut:
P : “Trus menurut kamu langkah-langkah yang sudah kamu lakukan itu sudah tepat atau belum?”
SR1 : “InsyaaAllah tepat.”
P : “Apa simpulan yang kamu peroleh dari soal nomor 1?”
SR1 : “Eee… Jadi kita bisa menemukan nilai maksimum xy yaitu 1.”
P : “Apakah kamu sudah memeriksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan?”
SR1 : “Sudah.”
P : “Di bagian mana?”
SR1 : “Di bagian nentuin 𝑦 sama 𝑥 nya.”
P : “Trus apakah terdapat kesalahan pada langkah-langkah yang kamu lakukan?”
SR1 : “Enggak.”
P : “Apakah kamu yakin dengan hasil jawaban kamu?”
SR1 : “Iya, yakin.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SR1 tidak mampu menggunakan keterampilan evaluasinya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator-indikator keterampilan metakognitif pada tahap evaluasi. Subjek SR1 tidak tepat dalam menuliskan jawaban akhir dari soal nomor 1 dan tidak menuliskan simpulannya. Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah pada soal nomor 1. Subjek menyebutkan bahwa langkah-langkah yang dilakukannya sudah tepat dan tidak terdapat kesalahan pada hasil jawabannya, tetapi pada kenyataannya hasil pekerjaan subjek tidak tepat dan masih terdapat kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penyelesaiannya belum sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Subjek juga tidak tepat dalam menyebutkan simpulan yang diperoleh dari soal nomor 1.
Subjek SR1 sudah memeriksa kembali hasil jawabannya dan yakin dengan hasil jawabannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SR1 tidak mampu melakukan tahap evaluasi (evaluation) dengan baik pada soal nomor 1.
Tabel 4.7 Triangulasi Metode Soal Nomor 1 pada Subjek SR1
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 1. Perencanaan
(planning)
Subjek
mengetahui apa yang ditanyakan dari soal nomor 1.
Subjek dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1
dan dapat
menyatakan tujuan dari permasalahan yang diberikan.
Valid
Subjek tidak menuliskan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Subjek kurang lengkap dalam menyebutkan informasi-
informasi yang diketahui dari soal nomor 1.
Valid
Subjek kurang tepat dalam mendesain langkah-langkah penyelesaian masalah.
Subjek kurang tepat dalam menyebutkan desain langkah- langkah yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal nomor 1.
Valid
2. Pemantauan (monitoring)
Subjek tidak tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 dan salah dalam melakukan operasi perhitungan.
Subjek tidak tepat dalam
menjelaskan hasil pekerjaannya dan subjek mampu memberikan argumen terhadap operasi
perhitungan yang dilakukannya.
Valid
No.
Komponen Keterampilan
Metakognitif
Tes Tertulis Wawancara Validasi Data 3. Evaluasi
(evaluation)
Subjek salah dalam
menentukan dan menuliskan hasil akhir
jawabannya.
Subjek kurang tepat dalam menyebutkan simpulan jawaban soal nomor 1, salah dalam menentukan hasil akhir jawaban, dan yakin dengan hasil jawabannya.
Valid
Hasil jawaban subjek tidak tepat dan masih terdapat
kesalahan pada langkah-langkah penyelesaiannya.
Subjek tidak tepat dalam menilai kebenaran hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukannya.
Valid
b) Subjek SR2
Gambar 4.6. Lembar Jawaban Subjek SR2 Soal Nomor 1
(1) Perencanaan (planning)
Berikut ini merupakan kutipan wawancara dengan subjek SR2 pada tahapan perencanaan (planning):
P : “Sekarang coba baca dulu soal nomor 1!”
SR2 : “Diberikan bilangan positif 𝑚 dan 𝑛. Jika 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, maka tentukanlah nilai maksimum 𝑥𝑦!”
P : “Oke. Sekarang coba ceritakan maksud dari soal nomor 1 dengan bahasa kamu sendiri!”
SR2 : “Nomor 1…(diam sebentar). Eeee…Disuruh mencari nilai maksimum dari 𝑥 dan 𝑦.”
P : “Trus jelaskan permasalahan yang terdapat pada soal nomor 1 secara lengkap dengan bahasa kamu sendiri!”
SR2 : “Soal nomor 1 disuruh mencari nilai maksimum 𝑥 dan 𝑦 dengan diketahui nilai 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Trus informasi apa saja yang diketahui pada soal nomor 1?”
SR2 : “Informasinya 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1.”
P : “Apa yang ditanyakan dari soal nomor 1?”
SR2 : “Disuruh mencari nilai maksimum 𝑥 dan 𝑦.”
P : “Apa kaitannya antara yang ditanyakan dengan yang diketahui?”
SR2 : “Gak tahu.”
P : “Apakah menurut kamu informasi pada soal nomor 1 itu sudah mencukupi?”
SR2 : “Menurut saya sudah.”
P : “Apakah menurut kamu soal nomor 1 ini susah untuk dijawab?”
SR2 : “Tidak.”
P : “Bagaimana cara yang akan kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1?”
SR2 : “(Diam sebentar). Dengan cara menggunakan titik bantu dan grafik. Trus ketemu nilai 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 sama 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 nya.”
P : “Trus menurut kamu ada cara lain gak buat ngerjain soal nomor 1?”
SR2 : “Ada, tapi saya gak tahu.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SR2 kurang mampu memahami permasalahan yang diberikan. Subjek tidak mampu menggunakan keterampilan perencanaannya dengan baik untuk menyelesaikan soal nomor 1. Subjek SR2 kurang mampu memahami informasi-informasi yang ada pada soal nomor 1. Subjek tidak menuliskan informasi-informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal nomor 1 pada lembar jawabnya. Pada saat wawancara, subjek kurang lengkap dalam menyebutkan informasi-informasi yang diketahui dari soal. Subjek juga kurang tepat dalam menyebutkan apa yang ditanyakan dari soal nomor 1. Subjek kurang tepat dalam menjelaskan permasalahan yang ada dan kurang tepat dalam menentukan rencana atau desain langkah-langkah penyelesaian masalah soal nomor 1. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SR2 tidak mampu melakukan tahap perencanaan (planning) dengan baik pada soal nomor 1.
(2) Pemantauan (monitoring)
Kutipan wawancara dengan subjek SR2 pada tahapan pemantauan (monitoring) sebagai berikut:
P : “Oke. Sekarang jelaskan bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal nomor 1 secara lengkap dengan cara yang kamu pilih tadi!.”
SR2 : “Caranya yaitu dengan menggunakan titik bantu. Jika 𝑥 = 0, dimasukkin ke persamaan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, didapat 𝑦 = 1
𝑛. Trus jika 𝑦 = 0, dimasukkin ke persamaan 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1, didapat 𝑥 = 1
𝑚. Habis itu digambar grafiknya seperti ini (menunjuk ke jawaban subjek), trus titiknya dihubungkan jadi garis 𝑥𝑦 maksimum. Jadi nilai 𝑥 = 1
𝑚 dan 𝑦 = 1
𝑛 adalah nilai
𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 dan 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠. Trus dikali didapet 𝑥𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 = 1
𝑚∙
1 𝑛 = 1
𝑚𝑛.”
P : “Itu kenapa bisa disebut garis 𝑥𝑦 maksimum?”
SR2 : “Garisnya terdiri dari titik 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 dan 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠.”
P : “Kenapa disebut 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 dan 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠?”
SR2 : “Karena…(diam sebentar). Emm… 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 karena nilai 𝑦 = 0 dan 𝑦𝑚𝑎𝑘𝑠 karena nilai 𝑥 = 0.”
Berdasarkan kutipan wawancara dan didukung dengan hasil jawaban tes tertulis, terlihat bahwa subjek SR2 tidak mampu menggunakan keterampilan pemantauannya dengan baik yang ditandai dengan tidak terpenuhinya indikator keterampilan metakognitif pada tahap pemantauan. Subjek SR2 tidak mampu melaksanakan rencana penyelesaian yang telah ditetapkan sebelumnya secara tepat. Subjek tidak tepat dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1 pada lembar jawabnya. Pada saat wawancara, subjek tidak tepat dalam menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal nomor 1. Subjek tidak mampu memantau langkah- langkah tersebut dengan baik sehingga memberikan hasil jawaban yang tidak tepat. Subjek tidak mampu menggunakan secara maksimal informasi-informasi yang ada pada soal nomor 1 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa subjek SR2 tidak mampu melakukan tahap pemantauan (monitoring) dengan baik pada soal nomor 1.