• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA PT. DJANUR SARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA PT. DJANUR SARI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA PT. DJANUR SARI

TUGAS AKHIR

Oleh:

YOSSI D. TAMBUNAN 062101141

DIII Keuangan

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2009

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya sehingga Penulis dapat melakukan penulisan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir yang berjudul “ Sistem Pengawasan Internal Kas “ ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Keuangan pada Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari bahwa selama proses belajar dan menyelesaikan tugas akhir ini banyak pihak yang telah membantu Penulis, baik moril dan juga materil.

Menyadari akan hal ini maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi. Situmorang, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak sekali petunjuk dan pengarahan dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh staff pengajar dan staff administrasi jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

5. Seluruh staff juga karyawan PT. DJANUR SARI Medan yang telah memberikan kesempatan bagi Penulis untuk melakukan riset.

(4)

6. TerIstimewa buat kedua Orangtuaku yang sangat kucintai:

P. Tambunan dan R. br Hutauruk, SE Terima kasih untuk dukungan doa, dana, dan perhatiannya untukku, semoga Tuhan tetap memberkati kita semua dengan kasihNya yang berlimpah.

7. Abang-abang yang kukasihi: B’Poltak Roy Tambunan SP, B’Octavian Samuel Tambunan, B’David Ricardo Tambunan. Terima kasih ya buat dukungan doa dan juga perhatiannya.

8. Buat teman-teman koordinasi di UKM KMK UP FEDIII yang kukasihi: Siska, Ester, Roulitua, Betaria, Sri ulina, Tika, Rianda.

Terima kasih atas dukungan doanya dan kerjasamanya.

9. Buat Sahabatku: Ayu kartika, Elvianna, Ayu Putrika, Meli, tetap semangat ya sahabatku serta seluruh teman-teman satu jurusan DIII Keuangan Stambuk 2006.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis tidak menutup diri untuk diberi saran. Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 30 April 2009 Hormat Penulis

Yossi. D. Tambunan

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II: PROFIL PT. DJANUR SARI A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha Perusahaan ... 10

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Job Description ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 19

BAB III: PEMBAHASAN A. Sistem Pengawasan Intern Kas Perusahaan ... 20

B. Sumber Penerimaan dan Pengeluaaran Kas ... 23

C. Prosedur Penerimaan Kas ... 25

D. Prosedur Pengeluaran Kas ... 26

E. Pengawasan Intern Penerimaan Kas ... 27

F. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas ... 30

(6)

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 35 B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, banyak perusahaan- perusahaan yang tidak mampu bersaing akibat ketatnya persaingan dalam dunia usaha. Oleh karena itu, setiap organisasi atau perusahaan selalu didorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya agar lebih baik.

Suatu perusahaan pada dasarnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa di masyarakat. Disamping itu perusahaan juga didirikan dengan mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba uang maksimal. Didalam mencapai tujuan tersebut perusahaan akan menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengawasan yang efektif dan terpadu yang akan membantu manajemen memperlancar kegiatannya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal dan dalam mewujudkan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Pada dasarnya semua kegiatan perusahaan menyangkut masalah keuangan, sehingga peranan kas menjadi sangat penting, dimana kas merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan dan merupakan objek yang paling mudah diselewengkan . Menurut Warren, Reeve dan Fees (2005;

365): Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau lancar sehingga

(8)

dicantumkan pertama kali pada bagian aktiva lancar di neraca. Dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas :

“Kas adalah segala sesuatu, yang baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” (Soemarno, 2004: 320).

Banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak dibatasi pada uang tunai yang tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat digunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiaatan perusahaan.

Mengingat arti pentingnya kas, maka setiap badan usaha tentunya harus mengelola kasnya sedemikian rupa agar tidak terjadi penyelewengan dalam kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan. Untuk melindungi kas maka diperlukan suatu sistem pengawasan intern kas yang baik, sehingga perusahaan dapat mangawasi kas mulai dari diterimanya hingga disetorkan ke Bank.

Pengawasan intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan intern atau internal check yang menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan jika ditemui kelemahannya maka dilakukan pemeriksaan atauu prosedur- prosedur tambahan.

Pengawasan intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan

(9)

kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercaya data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan.

Dalam arti sempit, pengawasan intern berarti pengecekan, baik penjumlahan secara mendatar (cross footing) maupun penjumlahan secara menurun (footing). Sedangkan dalam arti luas, pengawasan intern berarti pengecekan yang meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan.

Suatu sistem pengawasan intern kas yang baik akan menghasilkan informasi yang benar dan dapat diterima oleh karyawan dan pimpinan perusahaan serta mampu memberikan gambaran yang jelas tenttang keadaan aktiva yang perlu diawasi. Pengawasan dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas perusahaan agar sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah dengan menyusun sistem pengawasan intern yang memadai.

“Pengawasan intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam sebuah perusahaan untuk melindungi hak milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan.” (IAI, 2002:29)

“Pengawasan intern adalah suatu fungsi penilaian independent yang terdapat dalam organisasi untuk menguji dan menilai aktivitasnya sebagai jasa bagi organisasi itu” (Rasdianto dan Mulyani, 2000:15)

(10)

Dari defenisi diatas, ruang lingkup audit internal tidak hanya pada bidang akuntansi dan keuangan saja, akan tetapi dapat mencakup seluruh kegiatan organisasi. Namun, setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Jadi diperlukan pengawasan intern kas yang efektif agar dapat mengidentifikasikan kekurangan kas atau kesalahan yang mungkin dilakukan dalam akuntansi kas. Meskipun sistem pengawasan yang paling lengkap sekali pun, tidak dapat secara total meniadakan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan atau kesalahan.

Adapun tujuan dari penerapan sistem pengawasan intern kas bagi perusahaan adalah: a.) Untuk menyediakan data yang dapat dipercaya dan menjamin kebenaran data akuntansi.b) Untuk melindungi dan mengamankan harta kekayaan perusahaan.c) Untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.d) Untuk mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah digariskan manejemen.

Pengawasan dapat dilakukan dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Beberapa ahli menyatakan bahwa pengawasan intern kas dari dalam perusahaan memiliki sifat rutin dan kontinue. Pengawasan intern adalah mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan, mengecek kecermatan dn keandalan dari data akuntansinya serta mengatur aktivitas perusahaan dan membuat rencana di masa yang akan datang..

Pengawasan atas penerimaan dan pengeluaran kas merupakan salah satu uunsur pokok internal perusahaan yang perlu mendapat perhatian serius, karena kas terlibat langsung dalam sebagian besar transaksi perusahaan.

(11)

Manajemen kas yang baik mensyaratkan harus selalu dapat mempertahankan tersedianya jumlah kas yang memadai secara kontiniu dalam siklus operasi perusahaan dan juga menjaga agar jumlah kas yang tersedia tidak terlalu sedikit atau berlebihan.

Pentingnya peranan teknik pengawasan kas dalam perusahaan sehingga perlu diterapkan oleh PT. Djanur Sari teknik pengawasan kas yang efektif dan efisien untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kas pada PT.

Djanur Sari.

Atas dasar uraian-uraian diatas, penulis memilih “PT. Djanur sari sebagai objek penelitian dengan judul tugas akhir: “Sistem Pengawasan Internal Kas pada PT. Djanur Sari”.

B. Rumusan Masalah

Untuk membuat suatu perencanaan riset guna mencapai hasil yang baik dan terarah, perlu ditetapkan apa yang akan menjadi masalah pokok pada suatu perusahaan tertentu yang dijadikan objek penelitian dan berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, yaitu:

“Bagaimana penerapan sistem pengawasan intern kas pada PT. Djanur sari”.

(12)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Memenuhi Salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Program Diploma III Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Mengembangkan Ilmu pengetahuan tentang pengawasan internal kkas dimana merupakan alat pendeteksi terhadap adanya kekeliruan dan kecurangan penyajian data keuangan.

c. Mengetahui bagaimana penerapan mengenai sistem pengawasan internal kas yang dilakukan oleh PT. Djanur Sari.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian ini adalah:

a. Bagi perusahaan, Sebagai bahan masukan dan perbaikan bagi PT. Djanur Sari dalam kebijaksanaan “Sistem pengawasan Internal Kas” pada masa yang akan datang sehingga perusahaan menjadi lebih baik.

b. Bagi penulis, Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan pengetahuan mangenai sistem pengawasan intern kas yang efektif dan efisien.

c. Bagi lembaga pendidikan, Sebagai bahan infomasi, referensi bagi pihak- pihak yang membutuhkan untuk penulisan dan penelitian “Sistem Pengawasan Internal kas” pada masa yang akan datang.

(13)

BAB II

PROFIL PT. DJANUR SARI

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Djanur Sari merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang kontraktor, dimana mulanya perusahaan ini berbentuk perseroan komanditer dengan nama CV. Djanur Sari. Setelah berjalan beberapa tahun dan semakin besar jenis usahanya, perusahaan ini berubah bentuk dari badan hukum usaha komanditer menjadi bentuk badan hukum perseroan terbatas dengan nama PT. Djanur Sari.

Sebagai penyedia jasa pelaksana konstruksi ( Kontraktor ) telah melayani masyarakat bisnis di seluruh Indonesia selama hampir tiga dasawarsa. Pada 1982 Djanur sari meningkatka diri menjadi sebuah perseroan terbatas dengan nama PT. DJANUR SARI didirikan berdasarkan Akta No.

135 tanggal 18 Februari 1982 dari Malem Ukur Sembiring, SH notaris di Medan. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. 1232/ PT/ PEND tanggal 24 Februari 1982 dan Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Diretur Jendral Hukum dan Perundang-Undangan u.b.Direktur Perdata oleh Wurjati Martosewojo, SH. PT. Djanur Sari saat ini berkantor pusat di Jalan K. H. Wahid Hasyim no.

78/3 Medan

PT. Djanur Sari juga memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dimana PT.Djanur Sari ini wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(14)

1. Penanggungjawab perusahaan ini tidak dibenarkan merangkap menjadi pengurus lain, harus bertugas peenuh (full time) dan mempunyai keahlian yang sesuai dengan kegiatan usahanya.

2. Memiliki tenaga teknik tugas penuh.

3. Tenaga teknik tugas penuh tidak dibenarkan merangkap kegiatan usaha dan atau bidang pekerjaan lain.

4. Memasang papan nama perusahaan di lokasi pekerjaan/proyek dengan mencantumkan nomor IUJK.

5. Menyampaikan laporan yag terdiri dari:

a) Laporan Tahunan

b) Laporan kegiatan pekerjaan di luar propinsi c) Laporan perubahan data perusahaan

6. Memperpanjang IUJK,selambat-lambatnya empat minggu sebelum habis masa berlaku IUJK.

7. Mengajukan surat permohonan persetujuan, sebelum mengajukan SIP untuk permohonan ulang IUJK.

Izin Usaha Jasa Konstruksi( IUJK) PT. Djanur Sari Bernomor:

1.126045.1275.2.00012/PI/M yang dikeluarkan pada tanggal 3 April 2006 oleh a/n Walikota Medan sekretaris Daerah kota medan yang mana berlaku untuk melakukan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi (Kontraktor) di seluruh wilayah republik Indonesia, dimana bidang pekerjaan yang dilaksanakan adalah:

(15)

a) Pekerjaan Arsitektur b) Pekerjaan Sipil c) Pekerjaan Mekanikal d) Pekerjaan Elektrikal

Perusahaan ini bergerak di dalam bidang jasa pembangunan perumahan (Real Estate), Konstruksi pemborongan umum (General Contractor). Sehingga perusahaan ini berkembang dalam bentuk grup usaha.

Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan usaha PT. Djanur Sari mengembangkan kegiatannya keluar kotamadya medan dan keluar propinsi sumatera utara. Salah satu produk real estate dan kontraktornya adalah dibangunnya rumah di jalan Sei Musi Medan yang merupakan salah satu Real Estate yang ada di kota Medan.

Perseroan terbatas ini dimulai pada hari anggaran dasar yang disetujui oleh yang berwajib dengan mematuhi ketentuan yang tercantum dalam pasal 51 kitab undang-undang hukum perniagaan yakni mengenai hal-hal tentang modal, surat saham, pemilikan dan pemindahan saham, buku daftar saham, kepengurusan, tahun buku, rapat umum pemegang saham, hak suara dan keputusan, laba rugi, danan cadangan, perubahan anggaran dasar, pembubaran dan likuidasi dan lain-lain serta didirikan untuk 75 (tujuh puluh lima) tahun lamanya.

Adapun modal awal berdirinya PT. Djanur Sari adalah sebesar Rp.

25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) terbagi atas 250 (dua ratus lima

(16)

puluh) lembar saham yang masing-masing seharga Rp. 100.000 dan dari modal tersebut telah di ambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai dalam kas perseroan sebanyak 150 saham atau seharga lima belas juta rupiah yakni terdiri dari:

1. Ashari Tambunan : 125 saham ( dua belas juta lima ratus ribu rupiah) 2. Masniari tambunan : 25 saham (dua juta lima ratus ribu rupiah)

Semuanya berjumlah : 150 saham (lima belas juta rupiah).

Sebagai Instansi yang taat pajak PT. Djanur Sari juga terdaftar sebagai wajib pajak dan memiliki Nomor wajib Pajak perusahaan (NPWP Perusahaan) yaitu: 01.259.319,0-113.000

B. Jenis Usaha

PT. Djanur Sari melakukan kegiatan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi ( Kontraktor) di seluruh wilayah Republik Indonesia yakni:

1. Menjalankan Usaha pemborongan/ kontraktor bangun-bangunan, jalan- jalan, jembatan, irigasi dan pekerjaan lainnya.

2. Menjalankan segala usaha rupa usaha industri.

3. Menjalankan usaha perdagangan umum termasuk impor, ekspor, interinsulair dan lokal.

4. Menjalankan usaha pengangkutan umum.

5. Menjalankan usaha pertanian, peternakan dan perkebunan.

6. Bertindak sebagai Leveransir, grosir, distributor dan agen komisi.

(17)

C. Struktur Organisasi

Untuk terciptanya suatu manajemen yang efektif dalam melaksanakan usaha jasa konstruksi, pembangunan rumah (real estate) dan bidang lainnya, manajemen menyadari perrlu adanya suatu struktur organisasi yang sesuai dengan kegiatan usaha perumahan ini, sehingga dalam melaksanakan dan mengendalikan kegiatan usaha perusahaan yang berkenan dengan fungsi perencanaan, dan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha dapat terlaksana sesuai fungsi, tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan dari struktur organisasi.

Organisasi yang baik menghendaki adanya batas-batas wewenang dan tanggungjawab agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat struktur organisasi perusahaan, kita dapat melihat garis wewenang dan tanggungjawab serta hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi yang baik akan menghasilakn suatu sistem kerja yang lancar, efisien dan efektif. Pada umumnya struktur organisasi dari suatu perusahaan terdiri dari unit-unit kerja yang dilaksanakan secara berkelompok atau secara individual atau perorangan, adapun sistem kerja yang lancar, efisien, efektif akan mempermudah perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam stuktur organisasi PT. Djanur Sari Medan.

(18)

Struktur Organisasi: PT. DJANUR SARI

Sumber: PT. Djanur Sari

Pelaksana Bendahara

Logistik

Site Manager Project Manager

Direktur Utama Komisaris

Tenaga kerja

(19)

D. Job Description:

1. Komisaris

Tugas dan Tanggung jawab komisaris:

a. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

b. Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk semeentara seorang atau lebih anggota direksi apabila direksi tersebut

bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau peraturan perundang-undangan.

2. Direktur Utama

Merupakan tingkat manajemen puncak perusahaan yang dibentuk melalui RUPS dalam rangka pelaksanaan mandat dari RUPS untuk menyelenggarakan operasional perusahaan berdasarkan visi, misi, dan strategi perusahaan yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Merencanakan kegiatan jangka panjang perusahaan.

b. Melaksanaan pengelolaan atas Operasional keuangan, proyek, dan jasa perusahaan.

c. Menjalankan kebijakan perseroan bersama direksi sesuai dengan anggaran dasar.

(20)

d. Mengkordinir semua kegiatan perseroan untu kemajuan perusahaan.

e. Mengkoordinasikan kegiatan persiapan laporan tahunan untuk diajukan dalam Rapat Anggota Dewan Komisaris (RADK).

3. Project Manajer

Fungsi : Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasi.

Tugas dan tanggung jawab:

a. Mengkoordinir dan memonitori kerja perusahaan di bidang perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pemasaran unit-unit usaha.

b. Mengkoordinir dan mengevaluasi realisasi pembangunan, pengelolaan, dan pemasaran suatu proyek.

c. Mengevaluasi secara periodik efektifitas san efisiensi mekanisme kerja atau proyek yang ada.

d. Bertanggungjawab atas terselenggaranya perencanaan dan penerbitan laporan pembangunan, pengelolaan dan pemasaran perusahaan secara lengkap, akurat dan tepat waktu.

(21)

4. Site Manajer

Fungsi : Membantu Project Manajer dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian PT. Djanur sari.

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Menyusun, mengkordinir dan memonitor rencana kerja dan anggaran PT. Djanur sari yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan, pengelolaan dan pemasaran.

b. Mengkordinasikan dan mengevaluasi realisasi realisasi pembangunan, pengelolaan, dan pemasaran proyek.

c. Memonitor pelaksanaan dan pengelolaan data keuangan serta bertanggung jawab atas terselenggaranya perencanaan dan penerbitan laporan pembangunan, pengelolaan, pemasaran perusahaan secara tepat waktu, akurat dan lengkap.

5. Logitik I & II

Tugas dan tanggung jawab:

a. Memoniroring kebutuhan dan pengiriman material setiap hari pada pelaksanaan proyek

b. Memonitoring Operasional Peralatan dan mengecek time sheet dan pemakaian BBM.

c. Pengawas Internal di lapangan untuk memntau kinerja pelaksana dan pengoperasian alat dan tenaga kerja.

(22)

d. Melaporkan pengiriman material setiap pelaksanaan proyek kepada project manajer (secara tertulis).

e. Berkoordinasi dengan seluruh pelaksana untuk kebutuhan material di lapangan.

6. Pelaksana

Tugas-tugas pelaksana :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan kontrak.

b. Melaksanakan seluruh teknis pekerjaan sesuai petunjuk proyek manajer.

c. Berkoordinasi secara terus –menerus dengan pengawas PU.

d. Mencatat kegiatan harian dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan.

e. Melaksanakan pengambilan photo-photo pelaksanaan proyek.

f. Mengisi formulir laporan harian setiap hari pelaksanaan proyek Dengan tetap melaksanakan tugas sebagai pelaksana terhadap paket- paket yang sudah ditentukan, project manajer juga menetapkan tugas-tugas khusus kepada pelaksana yang bertujuan untuk memback up seluruh aktivitas dan administrasi proyek antara lain:

1. Pelaksana I:

Mengevaluasi seluruh kegiatan paket untuk paket yang telah ditentukan oleh project manajer.

(23)

a. Mengecek, Back up data seluruh paket dan memastikan bahwa back up data sudah lengkap.

b. Mengarahkan pelaksana lapangan

2. Pelaksana II:

a. Memerika dan memback up seluruh photo-photo pelaksanaan proyek.

b. Membayarkan seluruh biaya-biaya lapangan (uang makan, biaya makan di base camp) pembayaran dilakukan setiap sabtu disesuaikan dengan time sheet dengan jumlah operator dan tenaga kerja dilapangan.

Tanggung Jawab pelaksana:

1. Mengotrol pengoperasian peralatan.

2. Mengarahkan operator peralatan dan tenaga harian.

3. Meengatur penggunaan material di lapangan

4. Memback up time sheet operator peralatan dan tenaga harian.

5. Melaporkan semua kegiatan laporan yaitu: pengoperasian alat, penerimaan material, pengerahan tenaga kerja harian, dll (setiap jumat sudah diserahkan ke kantor)

6. Menyiapkan base camp di lapangan dan menyiapkan akomodasi (transportasi, makanan, dan minuman operator alat dan tenaga harian)

(24)

7. Setiap hari melaporkan kegiatan lapangan ke proyek manajer, malam hari wajib mengirim laporan kepada logistik dan project manajer untuk melaporkan pasokan material dan kebutuhan material buat kegiatan esok harinya.

8. Mengoptimalkan jam kerja dan mengefisienkan biaya-biaya lapangan.

9. Melaporkan masalah yang timbul di lapangan ke project manajer.

10. Setiap pengajuan amparahan kas lapangan terlebih dahulu mempertanggung jawabkan seluruh kas yang sudah diterima sebelumnya.

11. Segala kegiatan teknis di lapangan, pelaksana bertanggung jawab kepada project manajer.

7. Bendahara

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas setiap minggu.

b. Melaksanakan perencanaan, koordinasi dan pengendalian keuangan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kebijakan dalam perencanaan system informasi keuangan perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan.

e. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pengarsipan data keuangan serta dokumen kepemilikan perusahaan.

(25)

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun Kinerja usaha terkini yang sedang ditangani oleh PT. Djanur Sari adalah sebagai berikut:

Kinerja Usaha Pada Tahun 2007-2008 yaitu:

1. Paket Pembetonan Jalan Lingkungan Kawasan Permukiman di Desa Paya Geli- Kecamatan Sunggal.

2. Paket Renovasi Kantor Camat Bangun Purba-Kecamatan Bangun Purba.

3. Paket Renovasi Kantor Camat Gunung Meriah-Kecamatan Gunung Meriah.

4. Paket Renovasi Kantor Camat Namorambe-Kecamatan Namorambe.

5. Paket Pembangunan Depot Arsip Lubuk Pakam-Lubuk Pakam.

6. Paket Peningkatan Ruas Jalan Karang Gading-Watas Langkat.

7. Paket Peningkatan Ruas Jalan Telaga Tujuh-Kota Data.

Kinerja Usaha pada Tahun 2009 adalah:

1. Adanya Program peningkatan jalan dan jembatan APBD kabupaten Deli serdang oleh Dinas pekerjaan umum yakni paket swakelola peningkatan ruas jalan kecamatan beringin Tuan, Kontraktor CV. SUPRA MIX tahun anggaran 2009.

2. Program pembangunan Jalan raya di daerah pantai labu kabupaten Deli serdang tahun anggaran 2009.

3. Proyek pembangunan rumah di jalan Sei Musi Medan.

4. Paket Swakelola Batang Kuis.

(26)

Progress atau capaian PT. Djanur Sari dalam setiap proyek yang dikerjakan dikatakan baik, karena hampir semua proyek yang ditangani dapat diselesaikan tepat waktu sehingga semakin banyak tender proyek yang dimenangkan atau mungkin proyek tersebut dipercayakan oleh suatu instansi tertentu untuk ditangani oleh PT. Djanur Sari.

(27)

BAB III PEMBAHASAN

A. Sistem Pengawasan Intern Kas Perusahaan 1) Sistem Pengawasan Intern Kas

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatnya beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang lebih berulang-ulang. Dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan krerikal.

Sistem pengawasan yang baik haruslah mengandung prosedur- prosedur untuk melindungi kas dan juga penanganan atas transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas. Ada tiga elemen penting dalam suatu kerangka pengawasan intern yang baik atas kas, yaitu :

a. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab atas penanganan dan penyimpanan kas dari petugas yang bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan atas transaksi kas.

b. Menyetorkan atau menyimpan semua kas yang diterima setiap hari ke rekening perusahaan di bank.

c. Semua pembayaran harus dilakukan dengan mempergunakan cek, sehingga apabila hal ini dikombinasikan dengan kedua elemen di atas,

(28)

maka memungkinkan perusahaan untuk menggunakan catatan bank sebagai alat pengontrol catatan kas perusahaan.

Pengawasan intern kas dapat secara langsung dikaitkan dengan berbagai transaksi yang berhubungan dengan kas. Dimana system pengawasan intern kas menolak akses ke catatan akuntansi bagi mereka yang menangani kas. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan pembuatan ayat jurnal yang tidak tepat untuk menymbunyikan penyalahgunaan tanda terima kas dan pembayaran kas. Sistem biasanya memberikan pemisahan antar fungsi penerimaan dan pengeluaran kas.

Berdasarkan pengertian system pengawasan intern kas yang telah diuraikan, maka dapat diketahui bahwa pengawasan intern merupakan yang ditekankan pada penggunaan cara dan prosedur yang berfungsi:

a. Menjaga aktiva atau harta kekayaan dan catatan perusahaan.

b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

c. Memajukan efisiensi dan efektifitas dalam operasi.

d. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dulu.

Jadi fungsi pengawasan intern kas adalah untuk menjaga agar rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan, efektif dan ekonomis.

(29)

Selain memiliki fungsi sistem pengawasan intern kas mempunyai tujuan, yaitu:

a. Untuk menyediakan data yang dapat dipercaya dan menjamin kebenaran data akuntansi.

b. Untuk melindungi dan mengamankan harta kekayaan perusahaan.

c. Untuk meningkatkan efisiensi usaha.

d. Untuk mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan.

2) Sistem pengawasan Intern Kas pada PT. Djanur Sari

Sistem pengawasan intern kas pada PT. Djanur Sari terdiri dari prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dan sistem pengeluaran kas, yaitu:

Prosedur yang terkait dengan sistem penerimaan kas atau Bank, yaitu:

a. Prosedur penerimaan jasa dari penjualan rumah.

b. Prosedur penerimaan kas.

c. Prosedur penerimaan pendapatan lain-lain.

Prosedur yang terkait dengan system pengeluaran kas atau Bank, yaitu:

a. Prosedur pembelian barang-barana inventaris.

b. Prosedur pengeluaran kas.

c. Prosedur penggajian

(30)

Bagaimana baiknya pengawasan intern yang diterapkan perusahaan akan tetap memiliki keterbatasan-keterbatasan, jadi bukan hal yang mustahil apabila dalam perusahaan yang memiliki pengawasan intern yang baik masih terjadi kesalahan ataupun penyelewengan.

B. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas Perusahaan 1. Sumber Penerimaan kas Perusahaan

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yang melaksanakan suatu proyek baik yang didapat dari kemenangan atas tender maupun pihak-pihak pribadi membutuhkan jasa konsultan tersebut, maka dalam hal ini menjadi sumber-sumber penerimaan kas peda PT. Djanur Sari Medan yang meliputi proyek pembangunan perumahan (Real Estate), proyek irigasi, rehabilitasi, penyempurnaan dan perbaikan saluran air dan bendungan, yang waktu penyelesaiannya pada umumnya lebih dari setahun selain itu ada juga yang selesai kurang dari satu tahun meliputi proyek yang bersifat rehabilitasi bangunan perumahan, penyempurnaan jalan, dan proyek lanjutan.

Untuk memperoleh penerimaan kas PT. Djanur Sari menunjuk tenaga- tenaga ahli dalam bidangnya dan pengawasan lapangan, agar proyek yang dikerjakan dapat diselesaikan pada waktunya, sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Hal tersebut sangatlah penting karena bila proyek terlambat diselesaikan atau tidak sesuai dengan rencana yang dibuat, berarti menimbulkan kerugian pada perusahaan dan berpengaruh terhadap laba yang

(31)

akan diperoleh. Maka penerimaan kas yang diperoleh dari perusahaan berasal dari proyek yang sedang dikerjakan.

2. Sumber Pengeluaran Kas Perusahaan

Pengeluaran PT. Djanur Sari tergantung pada besarnya kegiatan dan ruang lingkup usaha dari suatu perusahaan yang digunakan untuk :

a. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pelaksanaan proyek tertentu meliputi biaya-biaya tenaga ahli langsung untuk membiayai upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan proyek dan biaya-biaya peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kerja proyek.

b. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap aktifitas-aktifitas perusahaan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan kegiatan proyek. Biaya-biaya ini meliputi :

1. Biaya pemasaran, seperti biaya promosi dan proyek.

2. Biaya Litbang (penelitian dan pengembangan).

3. Biaya Administrasi dan umum, seperti biaya gaji, biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon, biaya pemeliharaan alat-alat inventaris perusahaan, biaya asuransi, biaya perjalanan dinas, dan biaya penyusutan.

4. Biaya lain-lain meliputi biaya yang terjadi di luar operasi normal perusahaan, contohnya biaya pretender yang akhirnya tidak dimenangkan oleh perusahaan.

(32)

C. Prosedur Penerimaan Kas Perusahaan

Penerimaan kas pada PT. Djanur Sari berasal dari pemenangan tender, yaitu meliputi proyek pembangunan rumah (Real Esatate). Dimana penjualan produk rumah tersebut dijual secara tunai. Di dalam melancarkan transaksi penerimaan kas PT. Djanur Sari telah menyusun penerimaan kas ke dalam sistem akuntansi. Dimana sistem yang diterapkan memiliki prosedur-prosedur pencatatan. Prosedur penerimaan kas dari penjualan produk rumah yang diterapkan oleh PT. Djanur Sari adalah sebagai berikut :

1. Bagian Penjualan

Membantu pelanggan menyelesaikan pembayaran ke bagian keuangan dalam bentuk cek. Membuat tanda terima sementara (TTS) sebanyak tiga lembar. Satu lembar untuk pertinggal di bagian penjualan, satu lembar untuk diserahkan ke bagian keuangan, dan lembar terakhir untuk pelanggan.

2. Bagian Keuangan

Menerima pembayaran dari konsumen dan menerima tanda terima sementara (TTS) dari bagian penjualan, kemuudian membuat bukti penerimaan kas atau bukti masuk (BKM) sebanyak tiga lembar, dan membuat laporan harian kas (LHK).

a. Satu lembar diserahkan ke bahian penjualan.

b. Satu lembar diserahkan ke bagian akuntansi c. Satu lembar untuk arsip di bagian keuangan.

(33)

3. Bagian Akuntansi

Menerima laporan harian kas (LHK), bukti kas masuk (BKM), dan tanda terima sementara (TTS) sebagai dasar pencatatan. Melakukan verifikasi atas transaksi yang terjadi, membandingkan laporan harian kas dengan bukti kas masuk dan melakukan pencatatan, membuat jurnal yang kemudian diposting ke buku besar. Kemudian membuat laporan keuangan dan mengarsip laporan harian kas, bukti kas masuk, dan tanda terima sementara.

D. Prosedur Pengeluaran Kas Perusahaan

Pengeluaran kas pada PT. Djanur Sari biasanya untuk kebutuhan proyek dan rumah tangga perusahaan. Prosedur pengeluaran kasnya adalah sebagai berikut yaitu :

1. Fungsi Yang Membutuhkan Dana

Fungsi yang membutuhkan dana atau yang memerlukan pengeluaran kas terlebih dahulu mengajukan anggaran dengan membuat bon sementara yang akan diberikan ke bagian keuangan.

2. Bagian Keuangan

Berfungsi menerima cek anggaran (amparahan) dari fungsi yang membutuhkan dana, memeriksa kebenaran perhitungan sah atau tidaknya permintaan pembayaran dan melengkapi daftar yang akan dibayar, menulis cek atau giro sebesar jumlah yang akan dibayar dan memberi nomor urut pada

(34)

cek atau giro tersebut, menyiapkan uang tunai maupun cek yang terlebih dahulu disetujui oleh pihak-pihak yang bersangkutan, kemudian memberikannya ke fungsi yang membutuhkan dana tersebut. Membuat bukti kas keluar (BKK) berdasrkan bon sementara dan bukti transaksi.

3. Bagian Akuntansi

Berfungsi melakukan pencatatan transaksi dan jurnnal atas pengeluaran kas berdasarkan bukti kas keluar (BKK), laporan harian kas (LHK), dan bukti- bukti pendukung lainnya. Membuat dan menyiapkan laporan keuangan, kemudian mengarsip bukti-bukti tersebut.

E. Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Penerimaan kas terkait dengan sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan operasional organisasi. Dana tersebut harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar pelaksanaan kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, mulai dari penggalian sumber-sumber penerimaan kas sampai dengan pencatatan penerimaanya harus dilakukan secara cermat dan tepat menjamin aliran kas masuk yang sesuai dengan hak organisasi.

Ketika terjadi penerimaan uang baik dalam bentuk tunai, giro, maupun cek maka harus dicatat menurut urutan waktunya.

Dengan tidak mempersoalkan sumber kasnya, dasar untuk mencegah kesalahan atau kecurangan adalah melakukan pengecekan intern. Sistem tersebut meliputi pemisahan fungsi antara pengurusan fisik uang dengan

(35)

penyelenggaraan pembukuannya, sehingga dapat memperkecil kemungkinan akan adanya penyelewengan terhadap kas. Pekerjaan mereka harus selalu menunjukkan hasil yang sesuai, misalnya pengecekan jumlah uang diterima dari bukti penerimaan dengan catatan dalam jurnal harus sesuai.

Adapun prosedur yang dilakukan oleh perusahaan oleh perusahaan dalam pengawasan intern penerimaan kasnya antara lain:

a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik.

b. Tanggung jawab untuk menangani kas harus dirumuskan dengan jelas, tegas dan ditetapkan dengan pasti.

c. Penanganan fisik kas harus dipisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukuan dan kasir harus berhati-hati terhadap pembukuan.

d. Dalam penerimaan kas tidak hanya dilakukan oleh satu orang dan harus ada campur tangan dari pihak lain.

e. Kunci cash register harus dipegang oleh orang tidak mengelola kas.

f. Pencatatan transaksi dengan segera, semua penerimaan uang diterima oleh bagian keuangan pada hari itu juga atau dalam jam kerja kemudian uang tersebut disetor ke Bank.

g. Pemakaian kuitansi yang bernomor urut dan dicatat secara upp to date.

h. Membuat bukti kas masuk sebagai bukti bahwa pembayaran telah lunas.

i. Berdasarkan bukti kas masuk (BKM) dibuat laporan harian kas untuk diberikan ke bagian akuntansi sebagai dasar pencatatan.

(36)

j. Membuat arsip untuk menyimapan dokumen-dokumen seperti laporan harian kas (LHK), bukti kas masuk (BKM), dan tanda terima sementara (TTS).

k. Memeriksa ketelitian angka dalam penjumlahan dan pencatatan penerimaan kas.

l. Penggunaan alat-alat mekanis yang dapat memberikan pengecekan tambahan.

m. Memeriksa keabsahan dari penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapa dan siapa yang menerima.

n. Memeriksa bukti-bukti penerimaan kas dengan mencocokkannya dalam pencatatan.

o. Penerimaan kas perusahaan dari penjualan maupun penerimaan lainnya dilakukan oleh bagian penjualan.

Sesuai dengan prosedur penerimaan kas yang diterapkan maka pengawasan intern penerimaan kas dilakukan dengan pemisahan fungsi pencatatan dan pengelolaan kas yang dilakukan oleh bagian keuangan dan akuntansi. PT. Djanur Sari menjaga dan mencatat penerimaan-penerimaan kas secara benar dengan membuat ayat jurnal dalam jurnal penerimaan kas.

Perusahaan dalam menyusun prosedur penerimaan kas secara garis besar sudah sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan prosedur penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai maupun kredit, guna terciptanya pengawasan intern penerimaan kas. Selain itu dalam penyediaan kasnya

(37)

perusahaan juga telah membuat anggaran kas dengan tujuan sebagai koreksi ulang atas hasil kinerja perusahaan. Dengan adanya anggaran kas ini merupakan salah satu alat bagi manajemen perusahaan untuk menerapkan pengawasan internnya. Perusahaan juga telah mampu menyediakan informasi yang dapat membantu pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan dalam menilai efektifitas perusahaan.

F. Pengawasan Intern Pengeluaran Kas

Untuk mencapai pengaawasan intern yang memadai atas pengeluaran kas, hendaknya semua bentuk pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek (voucher) kecuali untuk pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil dilakukan dengan menggunakan kas kecil. Pengawasan intern atas pengeluaran kas hendaknya memberikan jaminan yang memadai bahwa pengeluaran kas dilakukan untuk transaksi-transaksi yang sah.

Inti dari pengawasan intern atas pengeluaran kas adalah bahwa setiap pengeluaran kas harus dilakukan dengan mempergunakan cek dan seluruh lembaran cek haruslah sudah diberi nomor urut tercetak.

Adapun prosedur yang dilakukan oleh perusahaan dalam pengawasan intern pengeluaran kas antara lain :

a. Sebelum faktur pembelian misalnya untuk kebutuhan proyek dan rumah tangga disetujui untuk dibayar, haruus dilakukan pemeriksaan perhitungan dalam faktur dan dokumen pendukungnya.

(38)

b. Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian barang inventaris harus disesuaikan dengan anggaran perusahaan.

c. Semua utang dibayar pada periode potongan agar didapatkan potongan pembelian.

d. Jumlah saldo dalam buku pembantu utang harus cocok dengan saldo rekening controlnya dan dengan surat pernyataan piutang dari penjualan (kreditur).

e. Semua pengeluaran kas dalam jumlah besar harus dengan cek kecuali untuk pengeluaran dari kas kecil.

f. Dibentuk dana kas kecil dengan impress fund sistem.

g. Penandatanganan cek harus dibedakan dengan petugas yang menyetujui pengeluaran kas.

h. Harus ada pertanggungjawaban dari pemegang buku cek tentang nomor- nomor cek yang digunakan untuk membayar dan yang dibatalkan.

i. Tanggung jawab penerimaan uang harus dipisahkan dari tanggung jawab pengeluaran uang.

j. Petugas pengeluaran uang harus dipisahkan dari petugas yang mengerjakan pembukuan kas.

k. Persetujuan pengeluaran uang harus didukung oleh petugas dengan faktur dari pengeluaran kas yang telah disetujui dan dokumen pendukung laiinya.

l. Cek untuk pengisian kembali kas kecil dan gaji harus dibuat atas nama penerima.

(39)

m. Setelah dibayar, semua dokumen pendukung harus dicap LUNAS atau dilubangi agar tidak dapat digunakan lagi.

n. Tugas-tugas yang berhubungan dengan pengeluaran kas harus dilaksanakan secara terpisah, bagian pembelian mengotorisasi pembelian barang atau jasa, bagian penerimaan barang mengotorisasi menerima barang yang dipesan, bagian keuangan mengotorisasi untuk mengeluarkan uang berdasarkan anggaran, sedangkan bagian akuntansi sebagai pencatat transaksi.

Selain itu, hal-hal yang amat berkaitan erat dengan pengawasan intern atas pengeluaran kas yaitu sistem voucher dan dana kas kecil

Sistem Voucher

Kas yang diterima kemudian disetorkan ke Bank, maka dalam perusahaan tidak akan ditemui kas dalam bentuk uang tunai. Pada PT. Djanur Sari selain kas diterima dan disetorkan ke Bank, kas juga ada disimpan dalam perusahaan Karenna tidak semua transaksi pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, misalnya untuk pembelian materai dengan menggunakan kas kecil di perusahaan.

Dalam sistem voucher, semua transaksi pembelian dilakukan dengan cara kredit, sehingga setiap pengeluaran uang atau pembayaran dianggap merupakan transaksi pembayaran utang. Voucher dipakai untuk setiap transaksi yang ada pada akhirnya nanti akan berkaitan dengan pengeluaran

(40)

cek, seperti transaksi pembelian tunai dan kredit, pembayaran gaji dan sebagainya. Perusahaan ini juga telah mempergunakan jurnal-jurnal khusus untuk mencatat transaksinya, maka nam jurnal pembelian tidak dipakai lagi dan diganti menjadi junal voucher, sedangkan nam jurnal pengeluaran kas diganti menjadi jurnal cek keluar.

Voucher menjadi dasar untuk membuat cek, yaitu voucher yang sudah disetujui dan sudah lengkap pendukungnya. Semua cek harus disesuaikan dengan bukti asli seperti : voucher dan faktur pembelian.

Dana Kas Kecil

Dana kas keccil disediakan oleh perusahaan untuk pembayaran- pembayaran yang tidak memekai cek. Pembayaran dengan dana kas kecil terbatas hanya untuk suatu jumlah tertentu. Pembayaran dilakukan apabila didukung oleh bukti yang cukup dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

Dana kas kecil ini dibentuk dan disediakan sebesar jumlah tertentu dan biasanya diatur lebih lanjut pengeluaran apa saja yang dapat didanai.

Pengelolaan atas dana kas kecil ini dapat dilakukan dengan mempergunakan Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System). Dimana system ini digunakkan pada saat dana dipergunakan tidak ada dilakukan pencatatan apapun di dalam jurnal atau hanya bukti asli penggunaan dana kas kecil biasa dalam bentuk bon kontan.

(41)

Dari hasil penelitian penulis jelas bahwa PT. Djanur Sari dalam menjalankan kegiatan operasionalnya terutama yang berhubungan dengan kas perusahaan sudah menciptakan suatu prosedur yang dirancang khusus untuk mengawasi kas perusahaan dan hal tersebut memnuhi syarat pengawasan intern untuk mendeteksi apabila terjadi kecurangan yang dilakukan karyawan perusahaan.

(42)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis terhadap sistem pengawasan intern kas yang diharapkan pada PT. Djanur Sari, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen kas yang efektif sangat diperlukan dalam pengawasan intern perusahaan untuk melindungi kas terhadap pencurian dan penggelapan. Karena kas merupakan aktiva yang paling lancar, maka hal itu sangat mudah untuk diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT.

Djanur Sari, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengawasan yang diterapkan PT. Djanur Sari melibatkan seluruh bagian yang bertanggung jawab terhadap jalannya operasi perusahaan.

2. Prosedur penerimaan kas perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti penerimaan kas dilaporkan dan disimpan oleh pihak berwenang yaitu bagian keuangan.

3. Prosedur penngeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana dengan adanya persetujuan mengenai anggaran terlebih dahulu baru dapat dikeluarkan biayanya dan harus disetujui bagian keuangan mulai dari pengajuan permintaan pengeluaran kas yang disertai dengan bukti pendukung hingga pembukuan lampiran bukti penggeluaran kas.

(43)

4. Dalam pengawasan intern penerimaan, perusahaan telah menetapkan tanggung jawab dan pengawasan fisik dengan jelas serta pemisahan antara penerimaan dan penyelenggaraan pembukuan.

5. Untuk pembayaran kas yang relative kecil perusahaan membentuk kas kecil dan penyelenggaraan penerimaan kas tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu orang tetapi ada campur tangan dari pihak lain.

6. Pertanggungjawaban transaksi kas yang terjadi diterapkan dalam bentuk tulisan dan didukung dengan bukti-bukti sehingga PT. Djanur Sari dapata mengurangi peluang terjadinya pencurian, kerugian, atau kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan mengendalikan kas.

Namun sistem yang canggih pun tidak dapat menghilangkan sama sekali kemungkinan penyalahgunaan atau kekeliruan terlebih-lebih ada kolusi.

Penggunaan sistem voucher dan dana kas kecil dapat membantu mengidentifikasikan setiap kekeliruan yang terjadi.

B. Saran

Meskipun pengawasan intern kas pada PT. Djanur Sari sudah dikatakan baik, tetapi ada beberapa saran penulis yang mungkin berguna bagi perusahaan untuk diterapkan, yaitu :

1. Kebijakan dan kebiasaan yang baik dalam perusahaan agar tetap diberlakukan dan dijadikan pedoman oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

(44)

2. Untuk menjamin keselamatan kas yang ada dalam perjalanan baik yang jumlahnya besar maupun kecil, sebaiknya diasuransikan.

3. Pengawasan sebaiknya dilakukan secara berkala dalam menjalankan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.

4. Peningkatan sistem komputerisasi yyang akan mendukung keefektifan pengawasan kas.

5. Perusahaan menyipkan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan dan kemampuan yang lebih baik lagi dalam menangani bidangnya secara profesional, menyempurnakan dan mengadakan pembaharuan terhadap teknologi yang berguna dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 2001.

Mulyadi, Auditing, Edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Niswonger, Rollin C, CarlS, Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess, Pengantar Akuntansi, Edisi kelima, Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahhani, Taufik Hendrawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Rasdianto, Sri Mulyani, Jurnal Ekonom : Perkembangan Audit Internal dan keadaanya di Indonesia, Edisi oktober, Penerbit FE USU, Medan, 2000.

S. R., Soemarno, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

(46)
(47)
(48)
(49)

Referensi

Dokumen terkait

Anggota DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah dan perwakilan masyarakat merupakan representasi yang mewakili kepentingan publik sekarang seharusnya dan sewajarnya

Ada beberapa pihak yang tidak menomorsatukan CSR di dalam proses perkembangan perusahaannya, dan ada pula hanya melaksanakan kegiatan CSR sebagai suatu kewajiban sebuah

penyuluhan yang diberikan oleh kepala panti dan kepala seksi secara bergantian. 5) Pelayanan ketrampilan yang diberikan panti kepada warga binaan meliputi pelayanan

merupakan kemampuan kepemimpinan perubahan untuk mengkomunikasikan kebutuhan organisasi akan perubahan kepada bawahan, dan keterampilan manajemen perubahan berupa:

dini bagi ibu dan bayi sangat banyak, yang jika dilaksanakan dengan baik, dapat mencegah resiko kematian ibu dan bayi (Roesli, 2008). Bidan yang memiliki kompetensi dalam

3.1 Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Minuman Ringan Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Ruang Lingkup : Metode ini digunakan untuk penetapan

Secara umum ekstradisi dapat diartikan sebagai proses penyerahan seorang tersangka atau terpidana karena telah melakukan suatu kejahatan yang dilakukan secara formal oleh suatu

Merupakan kelompok pelanggan yang memberikan keuntungan terbesar kepada perusahaan. Biasanya kelompok ini adalah Heavy user yang selalu membeli dalam jumlah yang besar dan