• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Problem Based Learning Berbantuan Media Video Pembelajaran dengan Hasil Belajar Menggunakan Metode Konvensional pada Siswa Kelas 5 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Problem Based Learning Berbantuan Media Video Pembelajaran dengan Hasil Belajar Menggunakan Metode Konvensional pada Siswa Kelas 5 SD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Permendikbut No. 32 tahun 2013 tentang Standar

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian

kompetensi lulusan.

Undang–Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,

bangsa dan negara. Secara umum, sekolah dasar diselenggarakan dengan tujuan

untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan

ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan nyata yang mempengaruhi

anak didik yang memungkinkan terjadinya interaksi antara guru, siswa, dan

lingkungan belajarnya. Sudjana dan Rifa’i (2003: 17) menyatakan bahwa proses

belajar mengajar atau pengajaran adalah interaksi siswa dengan lingkungan

belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran, yakni

kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman

belajarnya. Tujuan pengajaran pada dasarnya adalah diperolehnya bentuk

perubahan tingkah laku baru paada siswa sebagai akibat dari proses belajar

(2)

menggunakan media pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas

ketelibatan siswa secara efektif didalam proses pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi

pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan

menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar yang optimal.

Untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang efektif maka setiap

guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan

cara-cara pengimplementasian media pembelajaran tersebut dalam proses

pembelajaran. Daryanto (2013: 6), mengemukakan bahwa media pembelajaran

yang efektif memiliki keterlibatan dengan tingkat pemahaman guru terhadap

perkembangan dan kondisi siswa di kelas. Demikian juga pentingnya pemahaman

terhadap sarana dan fasilitas sekolah yang tersedia, kondisi kelas dan beberapa

faktor lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap

berbagai kondisi ini, media yang digunakan guru cenderung tidak dapat

meningkatkan peran serta siswa secara optimal dalam pembelajaran, dan pada

akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian hasil

belajar siswa.

Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang

menghadapkan siswa pada masalah yang dijadikan sebagai focus pembelajaran.

Masalah dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat member

pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan

interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan

dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan,

merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data,

mengimpretasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. (Ngalimun, 2014: 90)

Dengan kata lain, penggunaan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa

tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkan

dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi, di SD Negeri Gendongan 02 dan 03 Kota

Salatiga, hasil belajar IPA pada materi cahaya dan sifat-sifatnya di sekolah dasar

(3)

kenyataan yang ada di sekolah tersebut, pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas 5

belum dapat dikatakan berhasil. Pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil

apabila hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mencapai standart yang

ditentukan. Selain itu SDN Gendongan 03 dan 02 juga memiliki kondisi sekolah,

prestasi, siswa, dan lingkungan yang sama. Berdasarkan wawancara peneliti

dengan siswa SD Negeri Gendongan 02 dan 03, ternyata banyak siswa yang

kesulitan belajar dalam mata pelajaran IPA dikarenakan siswa kurang berinteraksi

dengan teman, sistem belajar siswa masih bersifat individual sehingga siswa

belum mampu untuk berfikir kritis. Ada berbagai cara dalam dunia pendidikan

untuk membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Menguatkan

motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri siswa dan membuat siswa

mampu untuk berfikir kritis. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi siswa

dalam kegiatan pembelajaran IPA di SD tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang Permendikbut No. 32 tahun 2013 tentang

Standar Proses pembelajaran, maka peneliti ingin melakukan Eksperimen

pembelajaran yang masih di ragukan, berangkat dari keraguan tersebut perlu

dilakukan Eksperimen tentang pendekatan pembelajaran Problem Based

Learning, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Problem Based Learning Berbantuan Media Video Pembelajaran dengan Hasil Belajar Menggunakan

Metode Konvensional pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Gendongan 02 Dan 03

Kota Salatiga Semester II Tahun 2014/2015 ”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada beberapa hal yang menjadikan

permasalahan siswa dalam pembelajaran IPA. Permasalahan itu antara lain: siswa

kurang berinteraksi dengan teman, siswa hanya mendapatkan materi pembelajaran

dengan metode pembelajaran ceramah. Kemudian siswa tidak diarahkan untuk

bertukar pikiran dengan siswa lain yang menuntut mereka untuk berpikir kritis

serta siswa cenderung cepat lupa dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

(4)

Selain disebabkan oleh siswa, rendahnya hasil belajar IPA kelas 5 juga

disebabkan oleh rendahnya minat belajar siswa yang dikarenakan pembelajaran

hanya berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif dan tidak dapat berperan

serta dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar

yang diperoleh siswa. Seharusnya didalam pembelajaran siswa harus

diikutsertakan didalamnya agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir

kritis yang dimiiki siswa, sehingga jika siswa dihadapkan dalam sebuah

permasalahan pembelajaran siswa mampu memecahkan dan mencari solusi dari

permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh siswa, selain siswa harus diikut

sertakan dalam proses pembelajaran guru juga harus mampu mengembangkan

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan

kepada siswa. sehingga siswa menjadi antusias dan siswa menjadi tidak pasif

dalam mengikuti proses belajar mengajar yang terjadi di dalam proses

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan Undang-Undang Permendikbut No.32 tahun 2013 tentang

Standar Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Maka disini seorang guru

dituntut untuk mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan disajikan. Dimana didalam pendekatan pembelajaran

yang digunakan mampu membuat siswa menjadi antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran yang sedang berlangsung.

1.3

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: Adakah perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan

pendekatan Problem-Based Learning berbantuan media vidio pembelajaran

dengan hasil belajar menggunakan metode konvensional pada siswa kelas 5 SD

(5)

1.4

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah: untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA dengan

menggunakan pendekatan Problem-Based Learning berbantuan media vidio

pembelajaran dengan hasil belajar menggunakan metode konvensional pada

siswa kelas 5 SD Negeri Gendongan 02 Dan 03 Kota Salatiga Semester II Tahun

2014/2015.

1.5

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoristis

Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah teori atau

pengetahuan tentang salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menambah

motivasi belajar siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru:

Guru mendapatkan masukan tentang cara pengajaran IPA dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran Problem-based learning dengan

berbantuan media vidio pembelajaran yang dapat menjadikan siswa

mampu berfikir kritis dan pengetahuan dan pengalaman tentang

penggunaan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

b. Manfaat bagi siswa:

Siswa kelas 5 SD Negeri Gendongan 02 dan 03 Kota Salatiga dapat

meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran IPA khususnya materi

Peristiwa alam beserta dampaknya serta mendapatkan pengalaman

langsung untuk memecahkan suatu masalah secara langsung melalui

kerja kelompok.

c. Manfaat bagi sekolah:

Sekolah mendapatkan pengalaman dan sumbangan bagaimana cara

(6)

Learning dengan berbantuan vidio pembelajaran dan bagaimana

membuat siswa aktif didalam pembelajaran.

d. Manfaat bagi kepala sekolah:

Penelitian ini dapat digunakan kepala sekolah sebagai refrensi dalam

membuat kebijakan dan pendekatan pembelajaran Problem-Based

Learning ini bisa digunakan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran

baru yang dapat digunakan di dalam proses pembelajaran yang ada di

Referensi

Dokumen terkait

To measure the determinants of banking efficiency in ASEAN 5 countries to face ABIF,.. this research conducted ordinal

Terlihat bahwa p- value = 0,022< α (0,05), ini berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang siginifikan antara pengetahuan bidan tentang inisiasi menyusu

Pengukuran jarak untuk kerangka control peta, dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan alat sederhana yaitu roll meter atau dengan alat sipat

Selain itu, juga untuk mengetahui karakteristik mahasiswa DIII Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta yang mengalami dismenorrea, diketahuinya tingkat nyeri penderita

[r]

WISUDA PERIODE VI TAHUN AKADEMIK 2013/2014 TANGGAL 5 APRIL 2014. FAKULTAS TEKNIK

Nilai di dalam suatu modul program Pascal sifatnya adalah lokal, artinya hanya dapat digunakan pada modul atau unit program yang bersangkutan saja, tidak dapat digunakan pada modul

There shall be a robust Shariah compliance function, comprising review and audit functions, supported by risk management control process and internal research capacity.. 7.1 The