• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Dukungan Suami dengn Tingkat Kecemasan Ibu Nifas dalam Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Dukungan Suami dengn Tingkat Kecemasan Ibu Nifas dalam Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Masa nifas merupakan masa yang paling kritis dalam kehidupan ibu ataupun

bayi, diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah

persalinan dan 40 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama

(Nurjanah, 2013).

Perubahan psikologi sebenarnya sudah terjadi pada saat kehamilan.

Menjelang persalinan, perasaan senang dan cemas bercampur menjadi satu. Perasaan

senang timbul karena akan berubah peran menjadi seorang ibu dan segera bertemu

dengan bayi yang telah lama dinanti-nantikan. Minggu-minggu pertama masa nifas

merupakan masa yang rentan bagi seorang ibu. Pada saat yang sama, ibu baru

(primipara) mungkin frustasi karena merasa tidak kompeten dalam merawat bayinya

dan tidak mampu mengontrol situasi. Semua wanita akan mengalami perubahan ini,

namun penanganan atau mekanisme koping yang dilakukan dari setiap wanita untuk

mengatasinya pasti akan berbeda (Maritalia, 2012).

Setelah proses kelahiran tanggung jawab keluarga bertambah dengan

hadirnya bayi baru lahir, dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya

merupakan dukungan positif bagi ibu. Banyak ketakutan dan kekhawatiran pada ibu

yang baru melahirkan terjadi akibat persoalan yang sederhana dan dapat diatasi

dengan mudah atau sebenarnya dapat dicegah oleh tenaga kesehatan, pengunjung

dan suami, bidan dapat mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan stress

psikologi (Nurjanah, 2013).

Perlu diingat bahwa setiap wanita membutuhkan kasih sayang, pengakuan

(2)

mendapat dukungan dari orang lain, keluarga dan teman terutama setelah melahirkan

dimana periode ini cukup sering seorang ibu menunjukkan depresi ringan beberapa

hari setelah melahirkan (Sari, 2014).

Walaupun perubahan-perubahan terjadi sedemikian rupa, ibu sebaiknya tetap

menjalani ikatan batin dengan bayinya sejak awal. Sejak dalam kandungan bayi

hanya mengenal ibu yang memberinya rasa aman dan nyaman sehingga stress yang

dialaminya tidak bertambah berat (Sari, 2014).

Di negara Indonesia semula diperkirakan bahwa angka kejadian kecemasan

pascapersalinan lebih rendah dari negara-negara lain, mengingat salah satu

kepribadian bangsa Indonesia yang lebih sabar. Namun dari beberapa penelitian

yang pernah dilakukan di berbagai tempat di Indonesia, pada tahun 1998-2001

antara lain di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, ditemukan 11-30% ibu yang

mengalami depresi atau kecemasan (Faeni, 2013).

Dalam hal perawatan bayi terutama pada bayi baru lahir, pada awalnya

sangat dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan

tentang bagaimana sebenarnya perawatan bayi yang benar. Merawat bayi memang

akan segera menjadi sifat yang alami. Perawatan bayi juga merupakan cara mencari

apa sebenarnya yang paling cocok untuk ibu dan bayi itu sendiri. Dalam merawat

bayi butuh perhatian khusus dan penuh kasih sayang, untuk itu diperlukan

penerimaan yang dalam dan memang benar-benar diinginkan ibu sendiri untuk

merawat bayinya (Linda, 2009).

Maka peningkatan dukungan mental atau dukungan keluarga terutama suami

sangat diperlukan dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan

masa nifas. Dukungan suami merupakan faktor eksternal yang paling baik dalam

(3)

Suami adalah orang pertama yang menyadari akan adanya perubahan dalam diri

pasangannya. Dukungan suami dapat memberi pengaruh tertentu terhadap

perempuan dalam menghadapi hari-harinya terutama dalam memberi pengaruh

dalam merawat bayi, serta dukungan suami sangat dibutuhkan karena suami

merupakan orang terdekat dengan istri. Dukungan suami bisa terwujud seperti selalu

memberi semangat, kasih sayang dan selalu memberi pendampingan kepada

istrinya (Lianawati dalam Megawati, 2014).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “ Hubungan antara Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan

Ibu Nifas dalam Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan

Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan

antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi

baru lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2015?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan

ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui dukungan suami pada ibu nifas dalam perawatan

(4)

b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi

baru lahir di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.

c. Untuk menganalisis hubungan dukungan suami dengan tingkat

kecemasan ibu nifas dalam perawatan bayi baru lahir di Rumah Sakit

Umum Sundari Medan.

D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pelayanan

kebidanan sehingga pelayanan kebidanan dapat juga berperan memberikan

dukungan, penyuluhan atau pendidikan kesehatan dalam masa nifas dan

perawatan bayi baru lahir.

2. Perkembangan Ilmu Kebidanan khususnya Asuhan Kebidanan

Sebagai bahan masukan yang dapat menambah pengetahuan ilmu kebidanan

yang berkaitan dengan dukungan suami dengan tingkat kecemasan selama

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penjahitan kompresi uterus modifikasi Surabaya meningkatkan ekspresi L-type calcium channel , PAR-1, HSP-27 dan densitas

Perbandingan santan bubuk yang semakin rendah pada perlakuan F 4 dan udang rebon sungai bubuk yang semakin meningkat, menyebabkan makin banyaknya protein yang terdapat

ANALISIS VISUAL KARAKTER UTAMA PADA IKLAN KITKAT VERSI “MENTOK THE LEGEND: PENDEKAR GOLOK EMAS”..

Berdasarkan paparan data dan juga permasalahan yang dihadapi oleh penumpang angkot Semarang, maka pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

The structure of QMBB tree spatial index can only store ID number of 3D point as information pointer of real point coordinates and intensity, and point coordinate data stores

Clearance with measured railway infrastructure elements obtained from rail gauge measurements, at the background of the cloud of points from the Z+F Profiler 9000 system..

(2) Perlindungan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan

When azimuth angles and elevation angles are converted to column counts and row counts in the range data with adequate spatial angle resolution, a spherical panoramic image can