• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tafsir Ayat Ekonomi tentang HART

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Tafsir Ayat Ekonomi tentang HART"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TAFSIR AYAT & HADIST MENGENAI HARTA MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Tafsir Ayat & Hadist Ekonomi

Dosen Pengampu : Dede Rodin, M.Ag

Disusun oleh :

Asykar Habib T.S (1605026167) M. Miftahul Munir (1605026189) Hilma Rofiqotul Husna (1605036046)

Muslichah (1605036047)

S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Harta adalah sesuatu yng sangat di butuhkan dalam hidup, terutama dalam kehidupan ekonomi. Karena itu Al-Qur’an pun memberikan perhatian dan mendorong umat islam untuk mencari harta. Perhatian dan dorongan ini, antara lain dibuktikan dengan pengulangan katamal( harta ) dalam al-Qur’an sebanyak85 kali, seimbang bahkan lebih banyak daripada pengulangan kata-katanabi yang terulang sebanyak 80 kali.

Harta sendiri memiliki banyak sebutan diantaranya yaitu, harta diambil dari katamaala-yamilu yang artinya condong/dorongan, ada yang menyebut harta itu khair yang artinya baik bila di kaitkan berarti harta adalah suatu dorongan yang dapat menuntun kita menuju suatu kebaikan. Dilihat dari berbagai permasalahan mengenai harta pada zaman modern ini dan harta kebanyakan berkaitan dengan hal-hal yang negatif maka dari itu makalah ini akan memberikan penjelasan mengenai harta dengan rujukan dari ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi.

Berikut ini adalah salah satu ayat mengenai harta :1

180. diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf[112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

[112] Ma'ruf ialah adil dan baik. wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Istilah Harta dalam Islam

Harta adalah suatu hal yang penting bagi umat manusia, seorang pepatah mengatakan Harta bukanlah segalanya, tetapi segalanya tanpa harta bukan apa-apa, bahkan di dalam al-qur’an harta disebut lebih dari 80 kali. Berikut ini beberapa ayat-ayat yang berkaitan dengan harta:

Pertama,harta disebutmal(jamaknyaamwal) yang berasal dari katamala -yamiluyang artinya “cenderung atau condong”. Disebut demikian, karena harta adalah sesuatu yang disukai dan dicintai oleh manusia sehingga cenderung untuk mencari dan mengumpulkannya.2

14. dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). QS. Ali Imran [3]: 14

Harta pada dasarnya bagai pisau belati bermata dua, ia bisa bermanfaat bila digunakan di jalan kebaikan dan bisa menjadi adzab bila pemiliknya membelanjakannya bertentangan dengan syari'ahNya. Harta akan menjadi sebuah nikmat ketika dimanfaatkan oleh orang-orang shalih sebagaimana Sabda Nabi :

ﻭﺍ

.   

ﺎﻟ

ﺍﻟ

ﻟﻠ

ﺎﻟ

ﺼ ﺎ

ﺍﻟ

ﻝ ﺍﻟ

ﻧﻌ

(4)

“Sebaik-baik harta adalah yang ada pada seorang yang Shalih.” HR Ahmad.

Kedua, harta disebut dengan al-fadhl yang secara harfiah berarti “ kelebihan” yang kemudian sering diartikan karunia.

22. dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, QS. Al-Nur [24]:22

Ketiga,harta disebut sebagai “pokok kehidupan manusia”.(qiyam li-nas).3

5. dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. QS. Al-Nisa [4]:5

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.

B. Hakekat Pemilik Harta

(5)

Yang memiliki harta secara mutlak adalah Allah SWT. Ungkapan

mulkus-samawatiwal-ard, terulang sebanyak 18 kali yang tersebar dalam berbagai surah, semuanya memberikan informasi dan ketegasan bahwa pemilik mutlak apa yang ada di alam semesta ini hanya Allah SWT. Ayat yang berkaitan dengan hal tersebut antara lain :

109. kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. QS. Ali Imran [3]: 109

17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS. al-Maidah [5]: 17

(6)

29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu. al-Baqarah [2]:29

Alam beserta isinya diciptakan sebagai sarana untuk kelangsungan hidup manusia. Pengertian lafal khalaqa lakum menurut para ulama adalah segala apa yang ada di bumi pada dasarnya dapat digunakan oleh manusia, kecuali jika ada dalil yang melarangnya. Namun demikian, beberapa ulama berpendapat sebaliknya , bahwa segala sesuatu boleh jadi dilarang terkecuali ada dalil yang membolehkan untuk menggunakannya.4

Dari Qotadah, dari Muthorrif, dari ayahnya, ia berkata, “Aku pernah mendatangi Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat “ ﺛُﺮُﻜَﺎﺘَّﺍﻟ ﻢُﻛُﻬَﺎﺃَﻟْ” (sungguh berbangga-bangga telah melalaikan kalian dari ketaatan), lantas beliau bersabda,

ﻣ ِ

ﻦْ

ﻡَ

ﺁﺩ َ

ﻦَ ﻳ َ

ﺍﺑ ْ

ﺎ ﻟ َ

َ

ﻞ ْ

ﻫ َ

ﻭ َ

ﻝَ ﻗ َ

ﻰ ﻣَ ﺍﻟ ِ

ﺍﻟ ِ

ﻰ ﻣَ ﺁﺩ َ

ﻡَ

ﻦُ

ﺍﺑ ْ

ﻝ ُ

ﻘ ُ

ﻳ َ

ﺗ َ

ﺼ َ

ﺪ ّ َ

ﻗ ْ

َ

ﻭْ

ﺃ َ

َ

ﻴ ْ

ﻠ َ

ﺑ ْ

ﺄ َ

ﻓ َ

َ

ﺴ ْ

ﺒ ِ

ﻟ َ

ﻭْ

ﺃ َ

َ

ﻴ ْ

ﻨ َ

ﻓ ْ

ﺄ َ

ﻓ َ

َ

ﻠ ْ

ﻛ َ

ﺃ َ

ﺎ َّ ﻻﺇِ ﺍﻟ ِ

ﻣ َ

َ ﻣ َ

ﻓ َ

ﺄ َ

ﻣ ْ

ﻀ َ

ﻴ ْ

ﺖ َ

“Manusia berkata, “Hartaku-hartaku.” Beliau bersabda, “Wahai manusia, apakah benar engkau memiliki harta? Bukankah yang engkau makan akan lenyap begitu saja? Bukankah pakaian yang engkau kenakan juga akan usang? Bukankah yang engkau sedekahkan akan berlalu begitu saja?” (HR. Muslim no. 2958)

4Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an badan litbang dan diklat departemen agama RI,

(7)

C. Hakikat Manusia Terhadap Harta

Harta merupakan suatu hal yang sangant penting dalam kehidupan tetapi itu semua hanyalah titipan dari Allah SWT, pada hakikatnya manusia hanyalah sebagai media untuk mengelola harta yang dititipkan oleh sang pencipta tetapi faktanya itu semua bertolak belakang, manusia sangat berambisi dengan harta berikut ini beberapa hadist mengenai hakikat manusia terhadap harta.

Pertama,Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇ ِ

ﻥْ ،

ﺔِ

ﺼ َ

ﻤ ِ

ﺨ َ

ﺍﻟ ْ

ﻭَ

ﺔِ

ﻔ َ

ﻄ ِ

ﻘ َ

ﺍﻟ ْ

ﻭَ

ﻢِ

ﻫ َ

ﺭ ْ

ﺪ ّ ِ

ﺍﻟ

ﻭَ

ﺎﺭِ

ﻳﻨ َ

ﺪ ّ ِ

ﺍﻟ

ﺪُ

ﺒ ْ

ﻋ َ

ﺲَ

ﻌ ِ

ﺗ َ

ﻳ َ

ﺮ ْ

َ

ﻢْ

ﻟ َ

َ

ﻌ ْ

ﻳ ُ

ﻢْ ﻭ َ

ﻟ َ

ﻥْ ،

ﺇ ِ

ﻰَ

ﺿ ِ

ﺭ َ

ﻰ َ

ﻄ ِ

ﻋ ْ

ﺃ ُ

“Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika

diberi, ia ridho. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridho”. (HR. Bukhari no. 6435)

Kedua,Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ ﻷ ﻳ َ

ﻤْ َﻻﻭَ ، ﺍﻟ ِ

ﺎ ﺛَ

ﺜ ً

ﻰ ﻻ ﺍ

ﻐ َ

ﺘ َ

َﺑ ْ

ﻝٍ ﻣَ ﻣ ِ

ﻦْ

ﻥِ

ﻳ َ

ﺍﺩ ِ

ﻭ َ

ﻡَ

ﺁﺩ َ

ﻦِ ﻻ ﻛ َ

ِﺑ ْ

ﻥَ ﻭ ْ

ﺗ َ

َ

ﻦْ

ﻣ َ

ﻠ َ

ﻋ َ

ﻪُ

ﺍﻟﻠ ّ َ

ُ

ﺘ ُ

ﻳ َ

ﻭ َ

،

ُ

ﺮ َ

ﺘ ّ ُ

ﺍﻟ

َّ ﻻﺇِ ﺁﺩ َ

ﻡَ

ﻦِ

ﺍﺑ ْ

ﻑ َ

ﻮ ْ

ﺟ َ

“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.”(HR. Bukhari no. 6436)

(8)

ﻛ َ

ﻥ َ

ﻪ ﷲ ﺻ

ﻠﻴ

َ

ﻰ ّ

ﺒ ِ

ﻨ ّ َ

ﺍﻟ

ﻥ ّ

َ

ﺇ ِ

ُ

ﻨ ّ َ

ﺍﻟ

ﻬ َ

ﻳ ّ ُ

ﺃ َ

ﻳ َ

ﺇ ِ

ﻟ َ

ﻴ ْ

ﻪِ

ﺐ ّ

َ

ﺣ َ

ﺃ َ

ٍ

ﻫ َ

ﺫ َ

ﻦْ ً ﻷﻣَ

ﻣ ِ

ﻳ ً

ﺍﺩ ِ

ﻭ َ

ﻰَ

ﻄ ِ

ﻋ ْ

ﺃ ُ

ﻡَ

ﺁﺩ َ

ﻦَ ﺃ َ

ﺍﺑ ْ

ﻥ ّ

َ

ﻮْ

ﻟ َ

ﻘ ُ

ﻳ َ

ﺍﺑ ْ

ﻦِ

َ

ﻮ ْ

ﺟ َ

ﺪ ّ

ُ

ﺴ ُ

ﻳ َ

َﻻﻭَ ، ﺍﻟ ِ

ﺎ ﺛَ ﺇ ِ

ﺜ ً

ﻪِ

ﻴ ْ

ﻟ َ

ﺐ ّ

َ

ﺣ َ

ﺃ َ

ﻴ ً

ﺎﻧ ِ

ﺛ َ

ﻰَ

ﻄ ِ

ﻋ ْ

ﺃ ُ

ﻮْ ، ﺛ َ

ﻟ َ

ﻭ َ

ﻴ ً

ﺎﻧ ِ

ﺗ َ

َ

ﻦْ

ﻣ َ

ﻠ َ

ﻋ َ

ﻪُ

ﺍﻟﻠ ّ َ

ُ

ﺘ ُ

ﻳ َ

ﻭ َ

،

ُ

ﺮ َ

ﺘ ّ ُ

ﺍﻟ

َّ ﻻﺇِ ﺁﺩ َ

ﻡ َ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438)

Hadits ini adalah anjuran untuk zuhud pada dunia. Yang namanya zuhud pada dunia adalah meninggalkan segala sesuatu yang melalaikan dari Allah. (Keterangan Ibnu Rajab dalamJaami’ul Ulum wal Hikam)

Dari hadist di atas dijelaskan Manusia begitu tamak dalam memperbanyak harta. Manusia tidak pernah merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang ada. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah”, maksudnya: Tatkala manusia mati, perutnya ketika dalam kubur akan dipenuhi dengan tanah. Perutnya akan merasa cukup dengan tanah tersebut hingga ia pun kelak akan menjadi serbuk. (Syarh Ibnu Batthol)5

(9)

ﻟ ِ

ﻠﻨ ّ َ

ِ

ﻪ ُ

ﻛ ُ

ﺎﺭ ِ

ﺗ َ

ﻭ َ

“Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim no. 2959)

D. H a r t a K e b a h a g i a a n S e m u

Harta merupakan kebahagiaan semu yang artinya tidak bisa dibawa

m a t i A l l a h b e r f i r m a n :

20. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

(10)

Itulah istidraj sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

ﻳ ُ

ﺤ ِ

ﺐ ُ

ّ

ﻣ َ

ﻴ َ

ﻧ ْ

ﺪ ُ ّ

ﺍﻟ

ﻦَ

ﻣ ِ

ﺪَ

ﺒ ْ

ﻌ َ

ﺍﻟ ْ

ﻄ ِ

ﻌ ْ

ﻳ ُ

ﻰ ﺗ َ

ﺍﻟ َ

ﻌَ َﷲ

َ

ﻳ ْ

ﺃ َ

ﺭ َ

ﺫ َ

ﺳ ْ

ﺘ ِ

ﺪ ْ

ﺭ َ

ﺝٌ

ﻪُ

ﻣ ِ

َ

ﻟ ِ

ﺫ َ

ﻤ َ

ﻧ َ ّ

ﺈ ِ

ﻓ َ

ﻪِ

ﻴ ْ

ﺻ ِ

ﻌ َ

ﻣ َ

ﻠ َ

ﻋ َ

ﻢٌ

ﻘ ِ

ﻣ ُ

ﻮ َ

ﻫ ُ

ﻭ َ

“Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.” (HR. Ahmad)

Maksud dari hadist tersebut adalah kita bahagian di dunia dengan harta yang tidak berkah, tetapi kita tidak mendapatkan adzab maupun peringatan dari Allah SWT, itu pertanda Allah SWT sedang menjebak kita akan kita mendekatkan diri kepada-Nya atau lebih mengesampingkan-Nya. Kehidupan ini adalah ujian bagi manusia. setiap umat diuji dengan cobaan yang sesuai dengan keadaan mereka. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ﻝُ ﺍﻟ ْ

ﻤَ

ﺘ ِ

ﻣ ّ َ

ﺃ ُ

ﺔُ

ﻨ َ

ﺘ ْ

ﻓ ِ

ﻭ َ

ﺔً

ﻨ َ

ﺘ ْ

ﻓ ِ

ﺔٍ

ﻣ ّ َ

ﺃ ُ

ﻞ ّ

ِ

ﻜ ُ

ﻟ ِ

ﻥ ّ َ

ﺇ ِ

(11)

E. Harta Yang dibawa Mati

Harta bukan berarti tidak bisa dibawa mati berikut ini jenis harta yang dapat menjadi amalan dan bekal kelak nanti di hari akhir.

14. Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1479] Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau Ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir berkata, Allah Swt. Berfirman memberitakan tentang istri-istri dan anak-anak , bahwa sebagian dari mereka ada yang menjadi musuh bagi suami dan ayah. Maksudnya, dikarenakan istri dan anaknya seseorang bisa melalaikan amal sholeh. Karena itu Allah Swt. Berfirman disini,” Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka.” Ibnu Said berkata, “ Yakni berhati-hatilah, jangan sampai mereka membahayakan agama kalian.” Mujahid berkata, “….Sesungguhnya diantara istri-istri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh kalian,maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka…” Yakni menjadikan seseorang memutuskan hubungan silahturrohim dan bermaksiat kepada Robbnya. Dengan mencintainya, ia akan selalu menuruti kemauannya.”

(12)

yang telah mati adalah:6

 Shadaqah jariyah, seperti wakaf dan sejenisnya.Seorang masih terus mendapatkan pahala shadaqah jariyah yang ia lakukan, seperti membangun masjid, pesantren, atau wakaf-wakaf lainnya dalam perkara yang baik.

ﺇ ِ

ﻟ َ ّ

ﺔٍ

ﺎﺛ َ

ﻠ َ

ﺛ َ

ﻦْ ﺇ ِ

ﻣ ِ

ﻟ َ ّ

ﻪُ

ﻠ ُ

ﻤ َ

ﻋ َ

ﻪُ

ﻨ ْ

ﻋ َ

ﻊَ

ﻄ َ

ﻘ َ

ﺍﻧ ْ

ﻥُ

ﺴ َ

ﻧ ْ

ﺈ ِ

ﺍﻟ ْ

َ

ﻣ َ

ﺫ َ

ﺇ ِ

ﺍﻟ ِ

ﺢٍ ﺻ

َ

ﺪٍ ﺃ َ

ﻟ َ

ﻭ َ

ﻭْ ﺑ ِ

ﻪِ

ﻊُ

ﻔ َ

ﺘ َ

ﻨ ْ

ﻳ ُ

ﻢٍ

ﻠ ْ

ﻋ ِ

ﻭْ

ﺃ َ

ﺔٍ

ﻳ َ

ﺎﺭ ِ

ﺟ َ

ﺔٍ

ﻗ َ

ﺪ َ

ﺻ َ

ﻦ ْ

ﻣ ِ

ﻟ َ

ﻪُ

ﻋ ُ

ﺪ ْ

ﻳ َ

Jika seorang meninggal, terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

ﻳ َ

ﺘ ْ

ﺒ َ

ﻌ ُ

ﻪُ

،

ﺪٌ

ﺣ ِ

ﻭ َ

ﻪُ

ﻌ َ

ﻣ َ

ﻘ َ

ﺒ ْ

ﻳ َ

ﻭ َ

ﻥِ

ﻨ َ

ﺍﺛ ْ

ﻊُ

ﺟ ِ

ﺮ ْ

ﻴ َ

ﻓ َ

، َﺛ َ

ﺔٌ ﻻﺛَ

َ

ﻴ ّ ِ

ﻤ َ

ﺍﻟ ْ

ﻊ ُ

ﺒ َ

ﺘ ْ

ﻳ َ

ﻋ َ

ﻤ َ

ﻠ ُ

ﻪُ

ﻘ َ

ﺒ ْ

ﻳ َ

ﻭ َ

، ﺍﻟ ُ

ﻪُ ﻭ َ

ﻣَ

ﻪُ

ﻠ ُ

ﻫ ْ

ﺃ َ

ﻊُ

ﺟ ِ

ﺮ ْ

ﻴ َ

ﻓ َ

،

ﻪُ

ﻠ ُ

ﻤ َ

ﻋ َ

ﻭ َ

ﻪُ ﻭ َ

ﺍﻟ ُ

ﻣَ

ﻪ ُ

ﻠ ُ

ﻫ ْ

ﺃ َ

“Yang akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap menemani hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari no. 6514 dan Muslim no. 2960)

6http://asysyariah.com

(13)

BAB III PENUTUP Simpulan

1. Harta pada hakikatnya milik Allah dan manusia hanyalah sebagai perantara dalam mengelolanya

2. Harta sebagai dorongan manusia untuk berbuat baik

3. Kebahagiaan di dunia (harta) tidak dapat dijadikan bekal di hari akhir kecuali harta yang digunakan di jalan Allah seperti shadaqah jariyah 4. Hakikat manusia terhadap harta, bahwa manusia tidak akan pernah

(14)

Daftar Pustaka

1. Rodin Dede,Tafsir Ayat Ekonomi, Semarang :Karya Abadi Jaya, 2015 2. Hadits riwayat Muslim no. 2958

3. Hadits riwayat Bukhori no. 6435 4. Hadits riwayat Bukhori no. 6436 5. Hadits riwayat Bukhori no. 6438 6. Hadits riwayat Muslim no. 2959

7. Hadits riwayat Bukhari no. 6514 dan Muslim no. 2960

8. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an badan litbang dan diklat

departemen agama RI,Pembangunan Ekonomi Umat, Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2009

9. www:rumaysho.com/766-manusia-tidak-pernah-merasa-puas-dengan-harta.html

Referensi

Dokumen terkait

Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam pembentukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Medal Tirta Medal ditegaskan pula dalam Pasal 4 ayat

Dampak-dampak dari Gaya komunikasi pemimpin dan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik di Kelurahan Tunggulwulung antara lain koordinasi antara

Adalah jelas bahwa dalam bagian kedua dari Suluk Cebolek, pengarang ingin menggambarkan Ketib Anom Kudus sebagai seorang yang memiliki pengetahuan tentang isi dan arti

 Produk dalam negeri dengan mutu yang sama dengan harga lebih rendah belum tentu dapat menarik konsumen yang telah terbiasa memakai barang sejenis impor untuk mengganti

Karena koefisien tidak mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Variabel PJK dengan Merokok adalah tidak erat namun menunjukkan hubungan

meningkatkan pendapatan masyarakat petani padi. Mengetahui tinjauan Ekonomi Islam terhadap program asuransi. pertanian dalam upaya meningkatkan pendapatan

Hipertensi merupakan suatu kondisi meningkatnya tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg dan dikenal juga sebagai silent killer atau pembunuh