• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perancangan produk disesuaikan dengan manusia yang menggunakannya. Produk tidak ergonomis akan menimbulkan berbagai dampak negatif bagi manusia yang menggunakannya, dampak negatif itu dapat terjadi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang. Dampak yang paling sering ditemukan adalah nyeri dan kelelahan pada manusia yang menggunakannya. Sehingga perancangan produk sangat penting untuk meminimisasi gerakan yang tidak ergonomis yang dapat meningkatkan produktivitas pekerja. (Sritomo Wignjosoebroto, 2003).

QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. QFD digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi. (Rosnani. 2010).

(2)

6 buah paku setinggi 4 cm yang berfungsi sebagai penyisir ijuk sehingga ijuk yang digunakan pada sapu dapat mengembang.

Gambar 1.1. Alat Penyisir Ijuk

Pekerja bekerja dengan postur duduk pada sebuah papan berukuran 30cm x 15cm x 10cm dan menyisir ijuk menggunakan alat bantu sebagaimana terdapat pada Gambar 1.1. Proses menyisir ijuk dilakukan dengan menggunakan kedua tangan pekerja, satu tangan bertugas untuk memegang sapu dan tangan satu lagi bertugas untuk memegang sisir dan melakukan proses menyisir.

(3)

Gambar 1.2. Proses Penyisiran Ijuk

Keluhan MSDs pada pekerja akibat fasilitas kerja yang tidak ergonomis ditujukkan pada riset (Siddiq, 2015) yaitu desain peralatan pada pekerja industri di India yang tidak ergonomi berdampak pada faktor resiko cedera dan terjadinya MSDs pada pekerja. Analisis menggunakan metode REBA digunakan peneliti untuk melihat keluhan pada pekerja. Kemudian dilakukan redesign alat yang berpengaruh pada gerakan yang tidak berbahaya sehingga menghilangkan keluhan pada pekerja.1

Menurut Jaiswal (2012), Quality Function Deployment (QFD) adalah alat pengukur kualitas untuk menerjemahkan Voice of Custumers (VoC) menjadi produk baru yang benar-benar memenuhi kebutuhan konsumen. Metode Quality Function Deployment digunakan dengan penggunaan House of Quality yang sebelumnya disusun respon teknisnya. Respon teknis terpilih maka disusun

1

(4)

beberapa alternatif konsep berdasarkan respon teknis tersebut. Dari hasil alternatif tersebut, dibuatlah prototipenya. 2

Keluhan musculoskeletal dapat dikurangi dengan perancangan ulang sebuah alat penyisir ijuk yang ergonomis sesuai dengan keinginan pekerja untuk mempermudah proses penyisiran ijuk. Alat penyisir ijuk ini dirancang dengan menggunakan metode Quality Function Develoyment (QFD) yang disesuaikan dengan antropometri pekerja penyisiran ijuk.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah penggunaan alat penyisir ijuk yang sangat sederhana yang tidak sesuai dengan antropometri dan keinginan pekerja.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan alat penyisir ijuk yang ergonomis.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja penyisir ijuk dengan Standard Nordic Questionnaire (SNQ).

2. Mendapatkan karakteristik teknis produk penyisir ijuk dengan menggunakan

Quality Function Deployment

3. Mendapatkan dimensi tubuh pekerja penyisir ijuk

2

(5)

4. Mendapatkan dimensi rancangan alat penyisir ijuk ergonomis.

1.4. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Pekerja yang diteliti bekerja dalam keadaan normal.

2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar.

3. Prosedur kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 4. Pekerja yang akan diamati sudah berpengalaman dan telah terbiasa dalam

pekerjaannya.

Batasan-batasan pada penelitian ini antara lain: 1. Penelitian dilakukan terhadap pekerja penyisiran ijuk.

2. Penelitian dilakukan tanpa mempertimbangkan biaya produksi.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain: 1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan evaluasi terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan displin ilmu khususnya ilmu teknik industri di dalam perusahaan dan membandingkannya dengan teori yang ada.

2. Manfaat bagi perusahaan

(6)

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Tujuan penelitian yang menjelaskan tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir dijelaskan dalam bab ini.

Bab II Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, visi misi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab karyawan CV. Arba Jaya, jumlah tenaga kerja dan jam kerja perusahaan

(7)

Bab IV Metodologi penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, variabel penelitian, instrumen pengumpulan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan sara.

Pada Bab V Pengumpulan dan pengolahan data berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah. Data primer terdiri dari data hasil Standard Nordic Quistionaire (SNQ), pengukuran dimensi tubuh tenaga kerja, pengumpulan data kuesioner, yang kemudian diolah validitas dan realibilitas data, dikategorikan atribut, serta dikembangkan matriks house of quality. Sedangkan data sekunder didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi perusahaan.

Pada Bab VI Analisis pemecahan masalah memuat analisis dan pembahasan hasil dari pengolahan data kuesioner, analisis atribut, dan analisis matriks house of quality.

Gambar

Gambar 1.1. Alat Penyisir Ijuk
Gambar 1.2. Proses Penyisiran Ijuk

Referensi

Dokumen terkait

Wardani, Nurul Kusuma (2015): The Implementation of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Method and Pictures to Improve Students‟ Writing Skill (A

From 66 students who follow the motor learning lecture in training department of state university of Yogyakarta in 2010; 13.6% students state that the lecture

Metode yang digunakan yaitu Pendekatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode studi kasus , Teknik pengumpulan data yaitu; (1) Wawancara, Peneliti memwawancarai

Kecamatan Bandar Dua seluas 1.935,29 Ha, terdiri dari Gampong Blang Dalam, Gampong Pulo, Gampong Uteun Bayu, Gampong Jeulanga Barat, Gampong Alue Keutapang,

Sehingga bila pelat dibentuk seperti profil “U” dalam jumlah yang banyak atau diproduksi masal dinilai tidak efektif, kemudian kualitas hasil pembentukan yang dihasilkan juga

Berdasarkan observasi, objek kajian belum memiliki sertifikasi dari Lembaga Ekolabel Indonesia, sehingga hasil yang dicapai dari kriteria kayu bersertifikat adalah

Aktivasi makrofag akan menghasilkan 3han radikal yang akan mengoksidasi lapisan lipid-protein membran sel epitel pneumosit serta menghasilkan faktor pertumbuhan yang

Hal ini dimaksudkan untuk menampung dinamika pemanfaatan ruang mikro dan sebagai dasar antara lain transfer of development rights (TDR) dan air right development