• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir Pembekalan Plpg 2017 ( Lilis Shofiana )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akhir Pembekalan Plpg 2017 ( Lilis Shofiana )"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK A. RINGKASAN MATERI

1. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik

Siswa sebagai subjek pembelajaran merupakan individu yang aktif dengan berbagai karakteristiknya, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi timbale balik antara guru dengan siswa maupun sebaliknya. Oleh karena itu, salah satu kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru adalah memahami karakteristik anak didik, sehingga tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan, metode yang dirancang sesuai dengan karakteristik siswa.

Menurut Piaget, aspek perkembangan anak ada empat kelompok, yaitu: sensori-motor, pra-operasional, operasional konkret, operasional formal. Anak usia sekolah dasar berada pada tingkatan operasional konkret. Anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: memandang dunia secara objektif, berfikir secara operasional, menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, menggunakan hubungan sebab akibat, memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat. Sedangkan perkembangan emosi anak usia sekolah dasar antara lain: mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, mengontrol emosi, berpisah dengan orang tua, belajar tentang benar dan salah. Kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga cirri, yaitu: konkrit, integrative, dan hirarkis.

Berdasarkan karakteristik perkembangan anak usia sekolah dasar tersebut, maka guru sekolah dasar harus mampu mengidentifikasi potensi, pengetahuan awal, dan mendiagnosis kesulitan peserta didik dalam pembelajaran lima mata pelajaran sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

2. Teori belajar

Psikologi belajar atau yang disebut juga teori belajar, adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa. Ada dua aliran dalam psikologi belajar, yaitu psikologi tingkah laku dan psikologi kognitif.

Beberapa teori belajar yang melandasi guru-guru sekolah dasar dalam merancang, melaksanakan dan menilai pembelajaran.

1) Teori belajar Vygotsky

Vygotsky merupakan tokoh penting dalam konstruktivisme social. Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu Zone of Proximal Development

(2)

actual dan tingkat perkembangan potensial. Sedangkan scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab setelah ia dapat melakukannya.

Vygotsky menekankan bahwa pengkonstruksian pengetahuan seorang Individu dicapai melalui interaksi social. Tahap perkembangan actual (tahap I) terjadi pada saat siswa berusaha sendiri menyudahi konflik yang dialaminya. Perkembangan potensial (tahap II) terjadi saat siswa berinteraksi dengan pihak lain dalam komunitas kelas yang memiliki kemampuan lebih. Proses pengkonstruksian pengetahuan ini terjadi rekonstruksi mental, yaitu berubahnya struktur kognitif dari skema yang sudah ada menjadi skema baru yang lebih lengkap. Proses internalisasi (tahap III) merupakan aktivitas mental tingkat tinggi jika terjadi karena adanya interaksi social.

2) Teori belajar Van Hiele

Van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang mengadakan penelitian dalam pembelajaran geometri. Penelitian Van Hiele menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anakdalam memahami geometri. Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri, yaitu pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi dan akurasi.

Selain itu, Van Hiele juga mengemukakan bahwa terdapat tiga unsure yang utama dalam pembelajaran geometri, yaitu waktu, materi pembelajaran dan metode penyusun. Menurut Van Hiele, semua anak mempelajari geometri melalui tahap-tahap tersebut dengan urutan yang sama, tetapi kapan sesorang mulai memasuki suatu tingkat yang baru tidak selalu sama antara siswa satu dengan yang lainnya.

3) Teori belajar Ausubel

Ausubel (dalam dahar, 1988:137) mengemukakan bahwa belajar bermakna adalah suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Menurut Ausubel (dalam Dahar, 1988:134), belajar dapat diklasifikasikan berdasarkan cara menyajikan materi, yaitu: penerimaan dan penemuan. Sedangkan berdasarkan cara siswa menerima pelajaran, yaitu belajar bermakna dan belajar hafalan. Ciri-ciri belajar bermakna:

(3)

a. Menjelaskan hubungan bahan-bahan baru dengan bahan-bahan lama

b. Diberikan ide dari yang paling umum kemudian ke hal-hal yang lebih terperinci

c. Menunjukkan persamaan dan perbedaan antara bahan baru dengan bahan lama

d. Mengusahakan agar ide yang telah ada dikuasai sepenuhnya sebelum ide baru disajikan

Untuk menerapkan teori Ausubel dalam mengajar, ada beberapa prinsip dan konsep yang perlu diperhatikan:

a. Pengatur awal. Mengarahkan para siswa ke materi yang akan mereka pelajari, dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan untuk membantu menanamkan pengetahuan baru b. Diferensiasi progresif. Perlu terjadi pengembangan dan elaborasi konsep

selama belajar bermakna berlangsung. Unsur-unsur yang paling umum diperkenalkan terlebih dahulu, kemudian hal-hal yang lebih khusus dan detail dari konsep tersebut

c. Belajar superordinat, terjadi apabila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsure-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.

d. Penyesuaian integrative 4) Teori belajar Bruner

Bruner (1966) mengemukakan bahwa terdapat tiga system keterampilan untuk menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna. Disebut juga tiga cara penyajian (modes of present), yaitu:

a. Cara penyajian enaktif, adalah melalui tindakan, anak terlibat secara langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek sehingga bersifat manipulatif. b.Cara penyajian ikonik, didasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar, yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

c.Cara penyajian simbolik, didasarkan pada system berpikir abstrak, arbitrer, dan lebih fleksibel. Dalam tahap ini anak memanipulasi symbol-simbol atau lambing-lambang objek tertentu.

3. Model-model pembelajaran

(4)

Pembelajaran Berbasis Masalah, atau sering disingkat PBM, dikembangkan di sekolah kedokteran sebagai respon atas fakta bahwa peserta didik mengalami kesulitan di tahun pertama perkuliahan. PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari yang bersifat terbuka untuk diselesaikan pesrta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan social, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Tujuan PBM adalah mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan social, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Prinsip-prinsip PBM:

a. Penggunaan masalah nyata b. Berpusat pada peserta didik c. Guru berperan sebagai fasilitator d. Kolaborasi antara peserta didik

e. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri

Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah:

1. Orientasi terhadap masalah. Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik

2. Organisasi belajar

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan

3. Penyelidikan individual maupun kelompok

Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi untuk menemukan alternatif penyelesaian masalah

4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau Powerpoint

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan

(5)

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

PBP merupakan model pembelajaran yang menggunakan projek sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan baru berdasarkan pengalaman nyata.

Tujuan PBP adalah:

a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang

kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa

d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas

e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok

Prinsip-prinsip pembelajaran PBP:

a. Pembelajarn berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek pada kehidupan nyata

b. Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topic yang telah ditentukan

c. Tema atau topik dikembangkan dari suatu kompetensi dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran, atau gabungan beberapa kompetensi dasar antar mata pelajaran

d. Eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topic yang disusun dalam produk (laporan atau hasil karya)

e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitas dan monitoring oleh guru.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada PBP: a. Penentuan projek

b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek c. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek

d. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek f. Evaluasi proses dan hasil projek

3) Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)

Pembelajaran menemukan adalah pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran

(6)

Tiga ciri utama belajar menemukan, yaitu:

a. mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan

b. berpusat pada peserta didik

c. kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada

Karakteristik dari pembelajaran menemukan: a. peran guru sebagai pembimbing

b. peserta didik belajar secara aktif sebagai ilmuwan

c. bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta membuat kesimpulan

langkah-langkah pembelajaran menemukan:

1. persiapan :guru menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik pesertadidik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)

2. stimulasi/pemberian rangsangan :guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah

3. identifikasi masalah :guru mengidentifikasi sumber belajar dan member kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis

4. mengumpulkan data :guru membantu peserta didik mengumpulkan dan mengeksplorasi data

5. pengolahan data :guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya

6. pembuktian :guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis

7. menarik kesimpulan : guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan

4. Media pembelajaran

Media dapat diartikan sebagai alat fisik komunikasi yang berfungsi menyampaikan informasi (pengetahuan) dari sumber ke penerima informasi. Adapun media pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk memfasilitasi

(7)

komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan mendukung proses belajar guna mencapai tujuan belajar.

Macam Media Pembelajaran

a. Media teks berupa karakter huruf dan bilangan yang disajikan dalam buku, poster, tulisan di papan tulis, dan sejenisnya

b. Media audio misalnya suara seseorang, musik, suara mesin, dan suara-suara lainnya.

c. Media visual meliputi berbagai bagan, gambar, foto, grafik baik yang disajikan dalam poster, papan tulis, buku, dan sebagainya.

d. Media bergerak misalnya video/film dan animasi.

Contoh media sebagai pembawa informasi yaitu papan tulis, kapur, spidol, jangka, mistar, komputer/laptop, dan LCD Proyektor. Terkadang media ini digolongkan sebagai sarana atau alat ban

5. Evaluasi hasil belajar

Penilaian adalah pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

a. Penilaian pembelajaran

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan non autentik. Penilaian autentik merupakan pendekatan utama dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi sesungguhnya. Bentuk penilaian autentik mencakup: penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, unjuk kerja, serta penilaian diri. Penilaian diri merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan

(8)

keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. Bentuk penilaian non autentik mencakup: tes, ulangan, ujian.

a. Fungsi dan tujuan penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Lebih khusus, penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk:

a. Memantau kemajuan belajar b. Memantau hasil belajar

c. Mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:

a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik b. Memperbaiki proses pembelajaran

c. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun dan kenaikan kelas

b. Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar oleh pendidik

Prinsip umum penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif.

Prinsip khusus untuk penilaian autentik meliputi: a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik d. Berbasis kinerja peserta didik

e. Memotivasi belajar peserta didik

f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik g. Member kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen

j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran k. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata m. Terkait dengan dunia kerja

n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata o. Menggunakan berbagai cara dan instrument

c. Lingkup dan sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik

Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap social meliputi tingkatan sikap:

(9)

menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial

.

d. Skala penilaian dan ketuntasan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian. Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A = sangat baik, B = baik, C = cukup, dan D = kurang. Skala penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester.

Kriteria ketuntasan minimal kompetensi sikap ditetapkan dengan predikat B = baik. Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan disesuaikan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) masing-masing kelas/satuan pendidikan.

e. Instrument penilaian

Teknik penilaian tes tes terdiri dari tes tulis, tes lisan, tes praktek. Penilaian dengan teknik tes tulis dapat menggunakan : soal obyektif, soal isian, dan soal uraian/terbuka. Penilaian dengan teknik tes lisan menggunakan daftar pertanyaan lisan. Teknik non tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi bidang sikap atau keterampilan.

f.Penilaian kompetensi ranah keterampilan dalam pembelajaran

Pendidikan menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrument yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik : Tes praktik , projek dan portofolio

g. Prosedur penilaian

Kompetensi dasar dijabarkan menjadi perumusan indikator dikembangkan menjadi indikator soal pengetahuan dan keterampilan . Untuk mengukur pencapaian sikap digunakan indikator penilaian sikap .

h. Teknik penilaian

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.. Penilaian pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes tertulis, penugasan dan portofolio.

(10)

portofolio.

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial pada dasarnya mengubah strategi atau metode pembelajaran untuk KD yang sama. Bentuknya dapat berupa pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, pemanfaatan tutor sebaya, dan lain-lain. Pembelajaran pengayaan berupa perluasan atau pendalaman materi atau kompetensi.

Pengawasan Proses Pembelajaran

Dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkelanjutan.

1. Prinsip pengawasan

2. Dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.

3. Sistem dan entitas pengawasan

4. Dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)

5. Proses pengawasan

6. Pemantauan Dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara dan dokumentasi.

a.Supervisi : Dilakukan melalui pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.

b. Pelaporan : Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik

- Tindak lanjut

Dilakukan dalam bentuk: penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar, dan pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

B.Mendeskripsikan kemajuan yang diperoleh setelah pembekalan Materi yang sudah dipahami

1.Pemahaman anak pada tingkat operasional formal melalui proses Asimilasi dan akomodasi .pengertian kedua proses tersebut dan contoh tahapan

perkembangannya.

Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung

(11)

memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.

Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung . Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini

.

2. Karakteristik anak SD dilihat dari Perkembangan fisik , motorik, Imtelektual , Emosi. , Sosial/Psikosologi , Bahasa , Moral

a.Perkembangan fisik : Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya,

b. Perkembangan motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus

c.Perkembangan imtelektual Untuk anak SD pada tahap operasional Konkret.

d.Perkembangan Emosi. :anak usia sd sudah mampu mengendalikan

emosinya , karena mereka sadar emosi yang tak terkendali dapat menimbulkan perilaku yang tidak diterima oleh teman – teman atau orang lain

e.Perkembangan Sosial/Psikososial. : keinginan anak SD untuk berkelompok dengan teman sebaya.

f.Perkembangan bahasa : Usia SD merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata , bahasa anak

(12)

diperkuat dengan diberikannya mata pelajaran bahasa dengan harapan siswa dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain ,

g.Perkembangan Moral : Pada masa anak – anak masih berada pada tingkat yang rendah . Perkembangan moral dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : factor lingkungan keluarga , lingkungan sekolah , teman sebaya , dan faktor intelegensi serta jenis kelamin

3. Tahap – tahap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada berbagai model pembelajaran seperti :

a. PBI ( problem based learning ) b. Projek ( projek based learning )

c. Pembelajaran menemukan ( Discovery learning )

4. Teknik penilaian pengetahuan ( teknik penilaian tertulis bisa menggnakan soal obyektif , soal isian , soal uraian / terbuka, tes lisan menggunakan daftar pertanyaan lisan )penilaian sikap ( dengan teknik observasi ,

penilaian diri dan penilaian antar teman ) , penilaian keterampilan ( teknik penilaian kinerja , projek , portofolio

2. Materi yang belum dapat dikuasai

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yangmendidik.Dalam sumber belajar, dijelaskan ada 4 teori belajar. Yaitu teori belajarVygotsky, teori belajar Ausubel, dan teori belajar Bruner. Dari keempatteori belajar yang dijelaskan, bagian yang sulit dipahami yaitu cara penerapannya untu pembelajaran pada lima mata pelajaran menggunakanteori-teori belajar tersebut

C. Materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar ( materi esensial tetapi tidak dijelaskan )

1. Tabel identifikasi potensi , kemampuan awal dan kesulitan peserta didik dalam 5 mata pelajaran dapat memberikan informasi penting untuk guru dalam pemilihan strategi pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna Namun tidak dijabarkan dengan contoh pada kelima mata pelajaran

(13)

( Matematika , Bahasa Indonesia , IPA , IPS , PKN ) Ada pada Bab 1 : Karakteristik siswa sekolah dasar

2. Penerapan teori belajar Vygotsky yang menekankan bahwa pengkonstruksian pengetahuan seorang individu dicapai melalui interaksi sosial .Menurut Vygotsky anak pada ZPD ( Zone of proximal Development ) dan Scaffolding. Materi yang tidak dijelaskan yaitu contoh permasalahan serta upaya

pemberian bantuan

( scaffolding ) kepada anak pada tahap awal pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari – hari (Ada pada Bab II : Teori belajar )

3. Newby, et al. (2006: 308) menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan pemilihan dan pengaturan informasi, kegiatan, metode, dan media untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan. Yang dapat diartikan pemilihan metode dan media yang akan digunakan, serta adanya target pengetahuan atau kemampuan yang akan diperoleh setelah mengikuti serangkaian kegiatan. Semua hal tersebut dilakukan atau digunakan agar dapat membantu siswa untuk mencapai target berupa tujuan belajar yang telah direncanakan sebelum pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hal diatas materi esensial yang perlu dijelaskan yaitu kriteria pemilihan media yang bagaimana sehinggadapat mncapai tujuan pembelajaran yang diinginkan Ada pada Bab V : Media pembelajaran

4. Ada berbagai macam media manipulatif yang dapat disentuh dan digunakan dengan tangan oleh siswa seperti media teks , media audio , media visual , dan media bergerak . Materi esensial yang tidak dijelaskan yaitu langkah – langkah penggunaan media seperti : media teks , media audio , media visual , dan media bergerak Sehingga dalam penerapannya dapat disampaika guru secara runtut dalam mendukung proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran Ada pada Bab V : Media pembelajaran

5. Pengembangan instrument non tes seperti contoh format penilaian

Instrumen penilaian kinerja ( Performance Assesment ), Instrumen penilaian proyek , Instrumen penilaian portofolio, Penilaian hasil kerja ( Product assessment ), Instrument penilaian sikap

(14)

Penilaian diri ( Self assesment ) , Keenam penilain non tes diatas yang tidak dijelaskan pada Bab VII mengingat sangat Penting untuk mengamati kemampuan peserta didik yang akan dinilai selama proses pembelajaran 6.Penjelasan yang diperlukan pada Bab VIII yaitu Metode , teknik dan rambu- rambu penelitian dari segi kemampuan maupun waktu pelaksanaan PTK mengingat tahap yang digunakan bersiklus ( siklus 1 – siklus 3 ) setiap siklus memiliki tahapan perencanaan , pelaksanaan dan pengamatan serta refleksi 7. Penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan PTK pada Bab VIII penting bagi guru karena peneliti atau guru dapat mengurangi dan memaksimalkan kelebihannya

D.Materi tidak esensial namun ada dalam sumber belajar ( materi tidak esensial tetapi dijelaskan )

1. Penjelasan mengenai pembelajaran kontekstual yang banyak namun tidak disertai dengan contoh penerapan pembelajaran kontekstual yang riil baik dalm kehidupan sehari – hari maupun pada pembelajaran .

Ada pada Bab IV : Desain pembelajaran

2. Komponen silabus pada Bab VI sudah dijelaskan pada Bab III : Kurikulum 2013 sehingga terdapat 2 penjelasan materi yang sama

3. Pada Bab VII penilaian pembelajaran hanya memaparkan penilaian

matematika saja dengan penjelasan yang sulit dipahami dengan tidak disertai penjelasan secara rinci mengenai teknik penilaian dan prosedur

pengembanagan tes dan non tes

4. Pada Bab VIII gambaran mengenai kegiatan refleksi pembelajaran sanagat banyak yang mencakup pengertian serta manfaat kegiatan refleksi saja . Untuk bentuk dan teknik kegiatan refleksi dalam pembelajaran masih terbatas E.Masukan yang diberikan mentor pada saat pembekalan

Kurang dijelaskan karakteristik siswa dari aspek fisik, motorik , intelektual emosional,sosial dan bahasa pada bab 1. Mengikutsertakan tabel Potensi, kemampuan awal, dan kesulitan peserta didik dalam lima mata pelajaran

(15)

dalam ringkasan, harusnya isi tabel di deskripsikan saja Kurangnya kejelasan uraian, ada yang copy paste saja dari modul

BAB II

SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA

(16)

1. ARITMATIKA / BILANAGAN

Bilangan adalah suatu konsep atau ide yang ada dalam pikiran (abstrak) yang memberikan gambaran tentang banyaknya suatu benda. Bilangan bulat merupakan gabungan bilangan nol, bilangan asli, dan negatif bilangan asli. Dengan demikian bilangan bulat meliputi bilangan bulat positif (positive integers), 0, dan bilangan bulat negatif (negative integers).

� = {… , −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, … }, dengan singkatan dari Integers

Operasi pada Bilangan Bulat:

a. Operasi Penjumlahan

Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat:

1) Tertutup, yaitu untuk setiap ,𝑏∈� berlaku +𝑏∈�

2) Komutatif (pertukaran), yaitu untuk setiap ,𝑏∈� berlaku +𝑏=𝑏+ . 3) Assosiatif (pengelompokan), yaitu untuk setiap ,𝑏, berlaku ( + 𝑏) + = + (𝑏 + �).

4) Mempunyai elemen identitas 0 yaitu untuk setiap �∈� berlaku + 0 = 0 + =

�.

5) Setiap bilangan bulat mempunyai invers aditif. Invers dari bilangan bulat adalah – dan berlaku +(−)=(−)+=0

b. Operasi Pengurangan

Diketahui ,𝑏 dan bilangan-bilangan bulat. Bilangan dikurangi 𝑏, ditulis 𝑏 adalah bilangan bulat k jika dan hanya jika = 𝑏 + . Sifat-sifat yang berkaitan: 1) Bilangan bulat tertutup terhadap pengurangan, yaitu jika a dan b bilangan-bilangan bulat maka 𝑏 juga bilangan bulat.

2) Jika dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat maka 𝑏= + (−𝑏).* 3) Jika dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat maka − (−𝑏) = + 𝑏.* 4) Jika bilangan bulat maka −(−) = .

. Operasi Perkalian

Sifat-sifat operasi perkalian pada bilangan bulat: 1) Tertutup, yaitu untuk setiap ,𝑏∈� berlaku × 𝑏∈�

(17)

2) Komutatif (pertukaran), yaitu untuk setiap ,𝑏∈� berlaku ×𝑏=𝑏× 3) Assosiatif (pengelompokan), yaitu untuk setiap �,𝑏,�∈�, berlaku: ( × 𝑏) × = × (𝑏 × )

4) Mempunyai elemen identitas 1, yaitu untuk setiap bilangan bulat berlaku

� × 1=1 × =.

5) Sifat bilangan nol yaitu 0=0× = 0, untuk setiap bilangan bulat 6) Sifat distributif (penyebaran)

a) × (𝑏 + ) = ( × 𝑏) + ( × ) b) (𝑏 + ) × = (𝑏 × ) + ( × ) d. Operasi Pembagian

e. Operasi Perpangkatan

dapat dituliskan menjadi (a pangkat n)

Contoh :

a7 = a x a x a x a x a x a x a 55 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 3.12

Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat 1) Peragaan Gerakan Model

(a) Arah menghadap model.

- Bilangan positif : Model menghadap ke kanan - Bilangan negatif : Model menghadap ke kiri

(b) Titik permulaan selalu dimulai dari titik yang mewakili bilangan 0. 2) Penggunaan Garis Bilangan

(18)

Suatu bilangan bulat positif menggambarkan gerakan ke arah kanan, sedangkan bilangan bulat negatif menggambarkan gerakan ke arah kiri. Titik permulaan selalu dimulai dari titik yang mewakili bilangan 0. 6 + (−2) = 4

3) Penggunaan Muatan

Penggunaan warna perlu disepakati pula, misal karton berwarna putih dianggap mewakili bilangan bulat positif, sedang karton yang berwarna hitam dianggap mewakili bilangan bulat negatif

7 + (-3) = 4. Ternyata ada 4 karton putih yang tidak mempunyai pasangan

Perkalian pada Bilangan Bulat

Cara untuk menanamkan konsep perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif adalah menggunakan dapat digunakan muatan

Contoh :

3 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = (-6) Pembagian pada Bilangan Bulat

a. Dapat diselesaikan dengan pengurangan secara berulang sampai habis. Jadi 6 – 2 = 4, 4 – 2 = 2, 2 – 2 = 0 (nol), maka hasil dari 6: 2 = 3

b. Menggunakan konsep perkalian bilangan bulat. Dapat disimpulkan bila a : b = c a = b x c.

1. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

(19)

bilangan prima erat hubungannya dengan FPB dan KPK. Bilangan prima merupakan bilangan Asli yang lebih besar dari 1 dan tepat mempunyai dua faktor, yaitu bilangan 1 dan dirinya sendiri

Contoh penerapan FPB dalam masalah Matematika misalnya pada pembagian rata-rata yang dapat dilakukan secara maksimal pada sejumlah orang. Adapun pada KPK, beberapa penerapannya terdapat pada perhitungan jarak, waktu, dan kecepatan.

Cara Menentukan FPB dan KPK a. Dengan faktorisasi prima

300 = × 3 × 350 = × × 7

KPK (300, 350) = hasil kali faktor prima gabungan pangkat yang terbesar = × 3 × x7 = 4 x 3 x 25 x 7 = (4 x 25) x (3 x 7) = 2.100.

FPB (300, 350) = hasil kali faktor prima sekutu pangkat yang terkecil. = × = 2 x 25 = 50.

b. Metode Tabel Cara mengerjakan:

1) Bagilah semua bilangan itu dengan faktor-faktor prima persekutuannya. 2) Setelah semua bilangan menjadi prima relatif satu sama lain

(nilai FPB-nya = 1), bagilah hasil-hasilnya dengan faktor-faktor prima yang mungkin (untuk bilangan yang terbagi tentukan hasil baginya, sedang yang tak terbagi tetaplah ditulis apa adanya), hingga hasil bagi terakhirnya = 1.

(20)

Dapat disimpulkan bahwa: FPB (300, 350, 400) = 10 x 5 = 50 KPK (300, 350, 400) = 10 x 5 x x 3 x7 = 8.400

Pecahan adalah suatu bilangan yang dapat ditulis melalui pasangan terurut dari bilangan bulat dan 𝑏, dan dilambangkan dengan �𝑏 , dengan 𝑏 ≠0 . pecahan �𝑏, disebut pembilang dan 𝑏 disebut penyebut.

Jenis-jenis Pecahan a. Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya.

b. Pecahan Campuran

Pecahan campuran adalah pecahan dengan pembilangnya lebih besar dari penyebutnya.

c. Pecahan Desimal

Pecahan desimal adalah pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma. Misal: 0,5; 8,75; 0,96, dan lain-lain.

d. Pecahan Persen

Pecahan persen adalah pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti

perseratus. e. Pecahan Senilai

(21)

Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang penulisannya berbeda tetapi mewakili bagian atau daerah yang sama, sehingga pecahan-pecahan senilai mempunyai nilai yang sama.

Operasi Hitung Bilangan Pecahan

a. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Pecahan

1) Operasi penjumlahan pada bilangan pecahan dengan penyebut yang sama

2) Operasi penjumlahan pada pecahan dengan penyebut yang tidak sama langkah pertama yakni menyamakan penyebutnya dengan mencari KPK dari penyebut pecahan tersebut.

Contoh 20: Tentukan Hasil dari 13 + 24 = .... b. Operasi Pengurangan pada Bilangan Pecahan

1) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut yang sama Contoh 21: Contoh hitunglah :

2) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut yang tidak sama

Apabila penyebutnya tidak sama, maka menyamakan penyebut dengan cara mencari KPK dari penyebut itu

Penyelesaian

(22)

c. Operasi Perkalian Bilangan Pecahan

Untuk operasi perkalian pada bilangan pecahan, kalikanlah pembilang dengan pembilang serta penyebut dengan penyebut.

d. Operasi Pembagian Bilangan Pecahan

Pembagian pecahan berlaku cara �𝑏 : �� = �𝑏 x �� = ��𝑏� .

2. Logika, penalaran, dan aljabar

Logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah.

nilai kebenaran yang dinyatakan 'benar = B' atau 'salah = S'

Pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja disebut proposisi. Contoh 1: 2 + 5 = 7 proposisi bernilai benar (B).

5 + 3 = 9 proposisi bernilai salah (S).

“Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia,” proposisi bernilai benar (B). b. Proposisi Majemuk

Proposisi-proposisi yang dihubungkan dengan perangkai logika “tidak”, “dan”, “atau”

c. Negasi

Suatu proposisi p dinegasikan akan menjadi –p. Contoh 2: proposisi (p)

a. 5 + 3 = 8 (bernilai B) b. Sudut siku-siku besarnya adalah 90o (bernilai B)

Negasi (-p)

5 + 3 ≠ 8 (bernilai S)

Tidak benar bahwa sudut siku-siku besarnya 900.

Atau

Sudut siku-siku besarnya ≠ 90o (bernilai S)

(23)

d. Konjungsi

Konjungsi menggunakan perangkai logika “dan”

e. Disjungsi

Disjungsi menggunakan perangkai logika “atau”.

f. Implikasi (Kondisional) dan Biimplikasi (Bikondisional)

Implikasi (kondisional) menggunakan perangkai logika “jika ..., maka ...”. Biimplikasi (bikondisional) menggunakan perangkai logika “ jika dan hanya jika ...”.

Contoh proposisi Konjungsi

a. Banyaknya hari pada bulan Januari adalah 31 hari dan KPK dari 6 dan 8 adalah 24. (bernilai B).

b. b. 2 < 4 dan sungai Ciliwung melalui kota Surabaya. (bernilai S).

Contoh proposisi disjungsi

a. Banyaknya hari pada bulan Maret adalah 30 hari atau FPB dari 6 dan 8 adalah 2. (bernilai B)

b. 2 > 4 atau sungai Ciliwung melalui kota Surabaya. (bernilai S)

Contoh proposisi implikasi

a. Jika 3 + 4 = 7, maka FPB dari 6 dan 8 adalah 2. (bernilai B) b. Jika 2 > 4, maka sungai Ciliwung melalui kota Jakarta. (bernilai B).

(24)

Ekuivalen adalah dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama.

h. Tautologi dan Kontradiksi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar.

Kontradiksi Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.

Negasi Kuantifikasi

Perhatikan 2 proposisi di bawah ini:

(1) Beberapa siswa menganggap matematika sukar. (2) Tidak ada siswa yang suka menyontek.

Proposisi (1) merupakan negasi dari “Semua siswa tidak menganggap matematika sukar”, sedangkan proposisi (2) merupakan negasi dari “Ada siswa yang suka menyontek

(25)

2. Relasi

Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota dari himpunan satu ke anggota-anggota himpunan yang lain. Cara menyatakan relasi dapat dinyatakan dengan 3 cara yaitu diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius.

a. Diagram Panah b. Diagram Cartesius

b. Himpunan pasangan berurutan

� = {(0,1), (1,2), (2,3), (5,6)} 3. Fungsi

Contoh 13: Diketahui = {1, 2, 3, 4} ��� = {1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Suatu fungsi

�∶�  ditentukan 𝑜𝑙�() = 2 – 1. Gambarlah fungsi f dengan diagram panah. Tentukan range fungsi f.

Penyelesaian: Diagram panah fungsi f

Dari diagram panah terlihat bahwa

�() = 2 – 1 f(1) = 2.1 – 1 = 1 f(3) = 2.3 – 1 = 5

f(2) = 2.2 – 1 = 3 f (4) = 2.4 – 1 = 7

Jadi, range fungsi adalah {1, 3, 5, 7} 4. Fungsi Linier

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linier apabila fungsi itu ditentukan oleh �(�) = �� + 𝑏, dimana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.

(26)

Contoh 16:

Suatu fungsi dinyatakan dengan f(x) = ax + b. Jika nilai dari f(4) = 11 dan f(6) = 15, tentukan fungsi tersebut!

Penyelesaian:

�(�) = �� + 𝑏 �(4) = 4� + 𝑏 = 11 … (1) �(6) = 6� + 𝑏 = 15 … (2)

dengan eliminasi dan subtitusi diperoleh � = 2 ���𝑏 = 3 sehingga fungsinya adalah:

�(�) = 2� + 3.

5. Persamaan Linear

Persaman adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan (relasi) sama dengan

Contoh 17. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan linear Penyelesaian:

Ingat perkalian silang berikut: �� = 𝐶� ↔ AD =

2(2� − 1) = 5(� + 1) 4� – 2 = 5� + 5 4� – 5� = 2 + 5 − � = 7 � = −7 𝐻𝑃 = {−7}

6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, antara lain cara grafik, subtitusi, eliminasi, atau gabungan (eliminasi dan substitusi).

Contoh 18. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut: dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi!

Penyelesaian: Eliminir y

3� – 𝑦 = 5 2� + 𝑦 = 10 +

(27)

5� = 15 � = 3 � = 3 substitusi �� 3� – 𝑦 = 5  3(3) – 𝑦 = 5  9 – 𝑦 = 5  − 𝑦 = 5 – 9  − 𝑦 = −4 𝑦 = 4. Jadi 𝐻𝑃 = {(3,4) 7. Persamaan Kuadrat

Ada beberapa cara menyelesaikan persamaan kuadrat, antara lain : a. Memfaktorkan

Contoh 20. Selesaikan x2 – 5x + 6 = 0!

Penyelesaian:

Mencari 2 buah bilangan jika dikalikan adalah 6 dan jika dijumlahkan adalah (-5). Bilangan-bilangan tersebut adalah (-3) dan (-2).

Jadi: x2 – 5x + 6 = 0

 (� – 3)(� – 2)= 0  � – 3 = 0 �𝑡��� −2 = 0

� = 3 �𝑡�� � = 2. 𝐽��𝑖 𝐻𝑃 = {3,2}. b. Melengkapkan Kuadrat Sempurna Contoh 21. Selesaikan x2 + 10x + 21 = 0 ! Penyelesaian: x2 + 10x + 21 = 0  x2 + 10x = -21  x2 + 10x + 25 = -21 + 25, 25 = ( koefisien x)2 2 1  (x + 5)2 = 4  � + 5 = 2 4     � + 5 = 2 �𝑡��� + 5 = −2 � = −3 �𝑡�� � = −7. 𝐽��𝑖 𝐻𝑃 = {−3, −7} c. Dengan Rumus ABC

(28)

Contoh : Selesaikan + 6x -16 = 0 Penyelesaian a = 1 b= 6 c = -16

Jadi Hp =  2, -8 

8. Pertidaksamaan Linear

Himpunan Penyelesaian Pertidaksaman Linear

Contoh 24. Tentukan himpunan penyelesaian dari 6� + 4 4� + 20, �� !

Penyelesaian: 6� + 4 4� + 20 6� + 4 − 4 4� + 20 – 4 6� 4� + 16 6� – 4� 4� – 4� + 16 2� 16 16 � 8 Jadi 𝐻𝑃 = { �8, ��} 9. Pertidaksamaan Kuadrat

(29)

Bentuk umum: ax2 + bx + c ≠ 0; a, b, ceR ; 0

Contoh 25. Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 + 6x + 8 0 untuk x R !

Penyelesaian: (i) x2 + 6x + 8  0 (ii) Pembuat nol x2 + 6x + 8 = 0  (x + 4)(x + 2) = 0  x + 4 = 0 atau x + 2 = 0 x = -4 atau x = -2 (iii) (B) (S) (B) (iv) Ambil x = 0 x2 + 6x + 8 0 0 + 0 + 8  0 8 > 0 (B) Jadi HP = { xIx -4 atau x  -2 }

10. Aplikasi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier

Upah seorang teknisi untuk memperbaiki suatu mesin bubut adalah Rp250.000,00 ditambah biaya Rp75.000,00 tiap jamnya. Karena pekerjaannya kurang rapi, pembayarannya dipotong 10% dari upah total yang harus diterima. Jika teknisi tersebut mendapat upah sebesar Rp798.750,00. Berapa jam mesin bubut tersebut diperbaiki?

(30)

Penyelesaian:

Misalkan teknisi bekerja selama x jam, dan upah yang diterima hanya (100 - 10)% = 90%, maka diperoleh persamaan berikut:

(75.000 � + 250.000) x 90% = 798.750 67.500 � + 225.000 = 798.750

67.500 � = 798.750 – 225.000 67.500 � = 573.750

� = 573.750/67.500 = 8.5

Jadi, teknisi tersebut bekerja memperbaiki mesin selama 8,5 jam.

B. Deskripsikan/uraikan kemajuan yang Anda peroleh selama pembekalan: 1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai

b. Pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan berbagai media pembelajaran diantaranya : peragaan gerakan model ( bilangan positif : model menghadap ke kanan , bilangan bulat negatif : model menghadap ke kiri ) , Penggunaan garis bilangan ( bilangan bulat positif : gerakan kea rah kanan , bilangan bulat negatif : menggambarkan ke arah kiri ), penggunaan muatan ( karton putih : bilangan bulat positif , karton hitam : bilangan bulat negatif )

c. Cara menentukan FPB dan KPK dengan cara faktorisasi prima , metode tabel , dan cara menyelesaikan soal cerita FPB dan KPK yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari

d. Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan yakni dengan menyamakan penyebutnya dengan mencari KPK dari penyebut pecahan tersebut . Operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan yakni mengalikan pembilang dengan pembilang , penyebut dengan penyebut .

e. Cara menyelesaikan soal cerita dalam kehidupan sehari – hari yang dapat diselesaikan dengan konsep persamaan linear

f.Mencari hubungan perbandingan trigonometri dengan bidang datar segitiga dalam permasalahan menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu

(31)

segitiga yang diperoleh melalui 6 perbandingan trigonometri yang diberi nama sinus, cosinus, tangent , kotangen , sekan dan kosekan

g. Pengukuran jarak , waktu , dan kecepatan dalam bentuk soal cerita dalam kehidupan sehari – hari dengan rumus v = s / t . Pengukuran berat dalam system numerik antara lain kilogram , gram , kuintal , ton ( jika turun 1 tingkat dikali 10 , turun 1 tingkat dibagi 10 )

h. Menentukan mean ( rata – rata ), modus ( nilai yang sering muncul ), median ( nilai tengah ) dari data tunggal

2. Materi yang belum dapat Anda kuasai

1. Pada contoh 7 soal menyelidiki table ekuivalen kurang dapat dipahami tidak dijabarkan cara pembuatan tabelnya hingga kesimpulan

( Ada pada Bab 2 Logika , penalaran dan aljabar )

2. Penjelasan kalimat berkuantifikasi universal dan eksistensial perlu dijelaskan lebih rinci hingga didapatkan sebuah kesimpulan dari suatu pernyataan supaya dapat dipahami

( Ada pada Bab 2 Logika , penalaran dan aljabar )

3. Mencari nilai perbandingan jika yang diketahui bukan sudut istimewa seperti : 55, 50, 70 dan seterusnya .pada sumber belajar hanya dijelaskan sudut istimewa saja seperti : 0 , 30 , 45 , 60 , 90  (Ada pada Bab 3 Geometri dan pengantar trigonometri )

4. Cara menurunkan rumus luas bangun datar lain seperti luas belah ketupat, segitiga siku – siku , jajargenjang , layang – layang , trapezium dari rumus luas persegi panjang ( Ada pada Bab 4 Pengukuran )

5. Membuat diagram lingkaran data dari tabel ,menentukan besarnya sudut dan mencari presentase dari tiap – tiap bagian yang ditanyakan dalam sumber belajar tidak diberi contoh mengingat materi ini dalam

pembelajaran sekolah dasar sering dijumpai ( Ada pada Bab 5 Statistika )

(32)

Bab 1 Aritmatika atau Bilangan

1. Membandingkan pecahan dengan tanda  ,  dan = tidak dijelaskan dalam sumber belajar . Melalui pemahaman konsep pecahan senama dengan baik maka kan membantu dalam pemahaman tentang membandingkan pecahan Dan dalam membandingkan pecahan perlu mengetahui teknik – teknik

memperagakan dan menggambarkan sehingga mudah menentukan urutan bilangan dari yang terkecil ke bilangan yang terbesar atau sebaliknya dari bilangan terbesar ke bilangan terkecil .

2. Dalam operasi penjumlahan , pengurangan , perkalian dan pembagian seharusnya disertai penjelasan penggunaan media seperti : benda – benda manipulatif , buah – buahan , kue , alat tulis , model bangun datar , garis bilangan serta model pembelajaran yang tepat sehingga guru dapat

menyampaikan dengan benar , dapat memberikan kesan permainan yang menarik bagi siswa sehinggan materi dapat dipahami oleh siswa

3. Dalam penjelasan jenis – jenis pecahan tidak ada materi

a. Cara mengubah bentuk pecahan seperti mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa , sebaliknya dari pecahan biasa ke pecahan desimal .

b. Cara mengubah persen memjadi pecahan desimal dan pecahan biasa atau sebaliknya dari pecahan desimal dan pecahan biasa menjadi persen

4. Perlu menanamkan konsep pembelajaran kelipatan dan faktor sebelum memasuki materi KPK dan FPB dalm sumber belajar tidak dijelaskan 5. Operasi hitung perpangkatan yang meliuti penjumlahan , pengurangan ,

perkalian , pembagian dan penarikan akar pada bilangan bulat serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah kepada siswa SD dengan menggunakan pendekatan dan media yang sesuai tidak dijelaskan pada materi “ operasi perpangkatan “

Bab 2 Logika , Penalaran dan Aljabar

1.. Contoh penarikan kesimpulan tautology , kontradiksi dalam kehidupan sehari –hari tidak dijelaskan hanya contoh dalam bentuk simbol saja Materi konvers , invers dan kontrapositif tidak ada dalam sumber belajar

mengingat materi tersebut saling berhubungan .

2. .Modus ponens , modus tolens dan silogisme tidak ada dalam sumber belajar mengingat 3 penarikan kesimpulan tersebut sangat penting dalam

pemecahan suatu masalah .

3. Contoh 16 pada halaman 20 mencari rumus fungsi dengan cara eliminasi dan substitusi tidak diuraikan langkah – langkah diperoleh nilai a dan b. jika

(33)

a dan b tidak diketahui maka tidak dapat menentukan rumus fungsi ( f ) dengan benar .

4. Perlu penjelasan cara menyelesaikan system persamaan linear 2 variabel seperti : garafik , substitusi , dan eliminasi atau gabungan supaya siswa dapat memilih dari ketiga cara tersebut yang dianggap mudah

5. Mencari gradien tidak dijelaskan dalam materi mengingat penting untuk bisa menyelidiki kedudukan 2 garis apakah berhimpit , sejajar atau berpotongan tegak lurus pada bahasan sistem persamaan linear 2 variabel .

Bab 3 Geometri dan Pengantar Trigonometri

1. Pada materi hubungan antar sudut tidak dicantumkan letak a, b, c, sampai h ,sehingga sulit memahami nama hubungan sudutnya

2. Materi pencerminan ( refleksi ) dan pemutaran ( rotasi ) tidak diberi contoh hanya berupa rumus saja . Perlu diberi contoh soal dan penyelesaiannya agar dapat dipahami kan

3. Tidak ada contoh soal mencari perbandingan trigonometri ( sin , cos , tan, kotangen , sekan , kosekan )  dan  .hanya dijelaskan rumus saja

Bab 4 Pengukuran

1. Perlu diberi contoh cara mengubah satuan panjang dan sola cerita seperti : 2km = ……m , 3km + 5 hm = …..m dan seterusnya

Supaya berguna bagi siswa dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari

2. Pengukuran pons , ons ke satuan pengukuran berat seperti kg, hg ,…dan seterusnya tidak dijelaskan mengingat pons , ons termasuk satuan berat .

Bab 5 Statistika

3. Definisi rata – rata tidak dijelaskan mengingat siswa perlu memahami konsep awal sebelum menghitung rata – rata ( mean )

D. Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam sumber belajar Bab 1 Aritmatika atau Bilangan

1. Contoh 5 soal “open ended”( banyak jawabn atau banyak cara

menjawab ) dalam pembelajaran siswa SD soal tersebut tidak dijumpai karean atidak ada penyelesaian yang pasti

2. Cara menanamkan konsep” pola bilangan “ pada halaman 7 kurang efektif jika disampaikan kepada siswa SD karena terlalu lama dan memakan waktu jika diterapkan dalam pembelajaran (Bab 2 Logika , Penalaran dan Aljabar )

(34)

3. Materi penalaran induktif da penalaran deduktif tidak perlu dijelaskan mengingat penalaran tersebut penting dalam bidang non matematika saja (Bab 4 Pengukuran )

4. Dalam materi pembelajaran pengukuran “kapasitas “ jarang digunakana sehingga tidak perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan penafsiran yang ganda tentang volume ( isi ) (Bab 5 Statistika )

5. Mencari kelas interval K = ( 1+ 3,3 )Log n ,menentukan panjang kelas

interval p tidak perlu dijelaskan mengingat materi di SD hanya statistika dasar E. Kemajuan dalam menyelesaikan Latihan Soal Uraian

1. Soal uraian yang dapat Anda selesaikan sendiri tanpa bantuan mentor SOAL NO 1, 2,3, 4 , 5 ,6 , 7, 8 ,12, 13, 14, 15

2. Soal uraian yang dapat Anda selesaikan setelah mendapat bantuan mentor. Soal no 9 (Mentukan tinggi tiang bendera) ,10 (volume air yang tumpah ),11

(menentukan ukuran alas dan tinggi jajargenjang serta diagonal belah ketupat jika diketahui luas jajargenjang sama dengan luas belah ketupat)

3. Soal uraian yang mana saja yang masih belum dapat Anda selesaikan dengan baik atau belum sempat dilakukan pembimbingan oleh mentor.

Tidak ada, semua soal yang sulit dilakukan dengan bimbingan mentor .

SUMBER BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA ) A. Ringkasan Materi

1. Makhluk hidup dan lingkungan

Kelompok makhluk yang hidup (lingkungan biotik) dan kelompok makhluk yang tak hidup (lingkungan abiotik). Yang termasuk lingkungan biotik adalah pohon, rerumputan, dan rusa. Sedangkan yang termasuk lingkungan abiotik adalah tanah, air, dan batu-batuan.

Gejala alam biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya fotosintesis, respirasi, pencernaan makanan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain

Gejala alam abiotik berkaitan dengan sifat fisik dan kimia di luar makhluk hidup, contohnya hujan, pelapukan, erosi, ledakan, dan sebagainya.

gejala alam yang diterima oleh air terdiri dari penaikan suhu, penguapan, terbentuk

(35)

awan, penurunan suhu, pengembunan, hujan, dan kembali menjadi air

Interaksi Peristiwa Alam Biotik dan Abiotik . Biji yang diletakkan di atas tanah dapat tumbuh menjadi mahkluk hidup (biotik), jika faktor abiotik

temperatur sesuai dan tanah tempatnya berada cukup. Keadaan akan berbeda jika temperatur sangat panas atau sangat dingin serta tanah yang gersang maka kemungkinan biji tidak akan tumbuh dengan baik. Dalam hal ini faktor abiotik sangat berpengaruh terhadap faktor alam biotik.

Ketergantungan Manusia dan Hewan terhadap Tumbuhan Hijau . Manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan hijau agar oksigen tetap tersedia di alam. manusia, hewan juga memperoleh sumber energi dari tumbuhan hijau. Hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan) bergantung secara langsung kepada tumbuhan. Apabila tidak ada tumbuhan, jenis-jenis hewan tersebut akan mati kelaparan. Akibatnya, jumlah jenis-jenis hewan herbivora akan semakin berkurang. Peristiwa ini akan menyebabkan hewan-hewan karnivora (hewan pemakan daging) menjadi kekurangan bahan makanan. Jadi, hewan-hewan karnivora secara tidak langsung juga bergantung kepada tumbuhan. Demikian juga untuk makhluk hidup golongan omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan lain

2.Struktur, fungsi, dan sistem kehidupan makhluk hidup

Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan makanan oleh tumbuhan menggunakan bahan berupa air dan karbon dioksida dengan bantuan cahaya.

Fotosintesis terjadi pada struktur sel daun yang disebut kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil, yaitu pigmen hijau yang berfungsi menyerap energi dari cahaya.

Persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis yaitu:

(36)

ada gas yaitu CO2, H2O (air), cahaya matahari dan klorofil. Dalam proses fotosintesisdihasilkan karbohidrat dan oksigen (O2)

a. Faktor CO2 ((karbondioksida) : Jika kadar CO2 di udara meningkat, maka kecepatan proses fotosintesis akan meningkat juga. Dalam keadaan matahari terik (intensitas tinggi) tetapi CO2 rendah, maka proses fotosintesis akan terhambat.

b. Faktor H2O ((air) : Air yang diperlukan untuk sintesis makanan oleh

tumbuhan dapat diperoleh dari tanah. Air dalam tanah yang umumnya mudah diserap oleh akar tumbuhan yaitu air kapiler tanah.

c.Faktor Cahaya : Jika intensitas cahaya meningkat maka laju fotosintesis juga meningkat. Tetapi jika intensitas cahaya melebihi kadar tertentu, bahkan akan menghambat kegiatan fotosintesis.

d. Faktor Klorofil

Proses fotosintesis tidak dapat terjadi jika tidak ada klorofil. Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya matahari menjadi tenaga kimia.

2. Sistem Pernafasan pada Manusia

Manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara,

respirasi (respiration) berarti proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi

Saluran pernapasan manusia terdiri dari:

Nares Arterior , Rongga hidung, . Faring , Laring (pangkal tenggorokan), Trakea (tersusun 16-20 tulang rawan). Bronkus, terdiri dari bronkus kiri dan kanan. , Paru-paru, terdiri dari paru-paru kanan (3 gelambir) dan paru-paru kiri (2 gelambir).

a. Pernapasan dada

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung, kondisi otot-otot tulang rusuk

(37)

tekanan udara dada turun. Selanjutnya paru-paru mengembang jika tekanan udara lebih rendah dari tekanan Atmosfer maka udara masuk ke paru-paru.

Ekspirasi: Otot-otot rusuk berelaksasi dan otot rusuk bagian dalam berkontraksi dan tulang-tulang rusuk turun sehingga rongga dada menyempit jika tekanan udara dada naik maka paru-paru mengecil dan jika tekanan paru-paru lebih tinggi dari Atmosfer makau udara keluar dari paru-paru.

b. Pernafasan Perut

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung kondisi diafragma menjadi datar dan rongga dada membesar sehingga paru mengembang, jika tekanan udara paru-paru turun maka udara masuk paru-paru-paru-paru.

Ekspirasi: Diafragma kembali cembung dan rongga dada menyempit, jika tekanan udara paru-paru naik maka udara kelur dari paru-paru.

Jenis- Jenis Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Respirasi

a. Asfiksi : gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan. Penyebab asfiksi antara lain: Alveolus terisi air karena tenggelam atau terisi cairan limfa, Hemoglobin mengikat karbonmonoksida atau mengikat asam sianida karena keracunan sehingga kurang dapat mengangkut oksigen afinitas Hb terhadap CO lebih besar daripada terhadap O2 , Penyempitan saluran nafas karena polip dan amandel b.Bermacam-macam radang alat pernafasan:

(Sinusitis : radang di sebelah atas rongga hidung ) , (Renitis : radang di hidung ) (Bronkitis : radang di bronkus ) (Pleuritis : radang di pleura)

( Pneumonia : radang paru-paru ), (Penyumbatan di rongga faring atau laring karena difteri laringitis atau tetanus ) ,(kejang otot rahang), Tuberkulosis (TBC) Kanker paru-paru, Keracunan gas dapat disebabkan keracunan gas CO, amoniak dan gas klor, Tonsilitis , Asma , Influenza

(38)

kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan atau alat-alat pencernaan terdiri dari mulut (rongga mulut), tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

3. Energi dan perubahannya

Perubahan materi ada 2 yakni perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan materi/zat yang tidak menghasilkan zat baru, hanya terjadi perubahan wujud. Perubahan kimia adalah perubahan materi/zat yang menghasilkan zat baru.

Gaya dan Tekanan Besar gaya diukur dengan neraca pegas, diukur dalam satuan newton (N). Berdasarkan sumbernya, ada gaya otot, gaya pegas, gaya mesin, gaya listrik, gaya magnet, dan gaya gravitasi. Akibat Gaya terhadap Benda

gaya dapat mengubah kecepatan benda. gaya juga dapat menyebabkan bentuk benda berubah.

Tekanan Udara dan Zat Cair

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas

permukaan. Dalam sistem internasional, tekanan bersatuan pascal (Pa), dengan 1 pascal = 1 newton/m2, dan 1 kPa = 1000 Pa. Satuan lain tekanan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah atmosfer (atm). Semakin tinggi suatu tempat, tekanan atmosfernya semakin kecil.

Titik-titik di dalam suatu zat cair yang kedalamannya sama mempunyai tekanan yang sama. Oleh karena itu, permukaan zat cair akan mendatar, bagaimanapun posisi wadah zat cair

Hukum Archimedes

Gaya apung disebut juga gaya Archimedes. Menurut hukum Archimedes, besar gaya apung sama dengan berat fluida yang didesak benda.

hukum Pascal: tekanan pada fluida akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Hukum Pascal diterapkan secara luas, misalnya: dongkrak hidrolik (yang ada minyaknya, bukan yang berulir), rem mobil dan sepeda motor (rem

(39)

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja/usaha. Energi dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya energi kinetik (energi karena gerak benda), energi potensial gravitasi (energi karena posisi ketinggian benda), energi potensial pegas (misalnya batu pada ketapel yang teregang), energi potensial kimia (misalnya pada makanan), energi panas, energi listrik, energi cahaya, dan energi nuklir. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi dapat berubah bentuk, namun tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Matahari merupakan sumber energi utama di bumi.

Pesawat sederhana adalah peralatan yang melakukan usaha dengan hanya

satu gerakan. Terdapat 6 jenis pesawat sederhana, yakni pengungkit (tuas), katrol, roda dan poros, bidang miring, baji, dan sekrup

Suhu adalah tingkat panas, bukan banyaknya energi panas. naiknya suhu benda menyebabkan benda itu memuai, dan benda akan menyusut jika suhunya turun.Kalor merupakan jumlah energi panas benda yang berpindah. Kalor, sebagai salah satu bentuk energi, memiliki satuan joule atau kalori. Kalor dapat menyebabkan kenaikan suhu zat atau perubahan wujud pada zat

Gelombang, Bunyi, dan Optika

Gelombang : gelombang ada dua macam, yakni gelombang mekanik (gelombang yang memerlukan medium) dan gelombang elektromagnetik (gelombang yang tidak memerlukan medium). Gelombang air, gelombang pada tali, gelombang bunyi, merupakan contoh gelombang mekanik. Gelombang elektromagnetik misalnya gelombang radio, cahaya, dan sinar-X. Perdasarkan arah getar mediumnya, terdapat gelombang transversal dan gelombang

longitudinal.

Bunyi : Telinga manusia memiliki keterbatasan, yakni hanya mampu mendengar bunyi pada frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000 Hz (disebut audiosonik). Bunyi di bawah 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, lumba-lumba, dan kelelawar dapat mendengar ultrasonik. Anjing, gajah, dan jengkerik dapat mendengar infrasonik. Bunyi dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi menghasilkan gaung, jika bunyi pantul hampir bersamaan dengan bunyi asli. Pemantulan bunyi

(40)

menghasilkan gema, jika bunyi pantul didengar setekah bunyi asli. Di pengunungan atau perbukitan

Cahaya : Tiga jenis cermin, yakni cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. Cermin datar menghasilkan bayangan maya (dapat dilihat, namun tidak dapat ditangkap layar), tegak, dan sama besar. Cermin cembung menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil. Cermin cembung umumnya digunakan untuk spion mobil. Bayangan yang dihasilkan cermin cekung bergantung letaknya. Jika benda terletak di dekat cermin sampai dengan fokus cermin, bayangan yang terjadi maya, tegak, diperbesar.diperkecil.

Alat Optik : meliputi mata, lup, mikroskop, kacamata, periskop, dan teleskop. Cacat mata secara umum dibedakan menjadi a) miopi (rabun jauh),. Lup (kaca pembesar) digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari dua lensa cembung, yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil. Untuk melihat benda-benda yang sangat jauh dapat digunakan teropong.

Kelistrikan dan Kemagnetan Rangkaian Listrik

.

Daya dan Energi Listrik

Energi listrik (W) = V.I.t, dengan V = beda potensial (volt); I = kuat arus (ampere); t = waktu (detik); dan W = energi (Joule). Daya merupakan energi tiap satuan waktu, atau P = W/t = V.I. Daya satuannya Joule/detik = watt. Kemagnetan : Contoh bahan magnetik: besi, kobal, dan nikel. bahan bukan magnetik, yaitu bahan-bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya kayu, plastik, dan aluminium.

Gambar 3.1. Rangkaian seri. Cirinya hanya ada satu jalan arus, sehingga besarnya arus listrik (kuat arus) di mana-mana besarnya sama. Jadi, jika kedua lampu serupa, maka keduanya akan menyala sama terang.

Gambar 3.2 Rangkaian paralel. Cirinya ada percabangan arus, dan beda potensial tiap hambatan sama besar. Rangkaian listrik PLN umumnya menggunakan rangkaian ini.

(41)

Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik Jarum kompas merupakan sebuah magnet.. Kutub utara jarum kompas menunjuk ke Kutub Utara Bumi.

B.Diskripsikan kemajuan yang Anda peroleh setelah pembekalan/mentoring: 1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai

a. Interaksi peristiwa alam biotik , abiotik dan seterusnya. Contoh pengaruh alam biotik – biotik : Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum bunga, lebah mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah juga menjadi . Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari, tekanan

udara.perantara penyerbukan bunga tersebut

.

b. Hubungan antara rantai makanan , jaring – jaring makanan , dalam suatu ekosistem . Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan .

c. Sistem pernafasan ( saluran pernafasan serta mekanisme pernafasan dada dan perut ) sistem pencernaan makanan (saluran pencernaan , kelenjar pencernaan ) serta gangguan pada sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia

d. Perubahan wujud benda ( mencair , membeku , menyublim , mengkristal , menguap , mengembun ) , rangkaian listrik seri dan paralel , sifat kemagnetan ( kutub yang senama akan tolak menolak , kutub yang tidak senama akan tarik

(42)

2. Materi yang belum dapat Anda kuasai

1. Dlam materi dijelaskan tidak semua spektrum cahaya berperan dalam fotosintesis . Spektrum cahaya apa saja yang berperan dan tidak berperan dalam fotosintesis ( Bab 2 Struktur , fungsi , dan sistem kehidupan makhluk hidup )

2. Faktor dalam fotosintesis yang akan masuk kedalam uap airyang ada pada permukaan sel – sel jaringan pagar ( sel palisade ) dan sel bunga karang letak , gambar serta fungsi jaringan kurang dapat dimengerti

3. Mencari KM ( Keuntungan mekanik ) dalam contoh kehidupan sehari – hari dengan menggunakan rumus serta mencari energy kalor dengan rumus Q1 = m . c. t, Q2 = m. L dan seterusnya ( Bab 3 Energi dan perubahannya ) 4. Penerapan soal daya dan energi listrik dengan menggunakan rumus dalam

upaya mengetahui dan menghitung biaya listrrik perbulannya . A. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam sumber belajar

Bab 1 Makhluk hidup dan Lingkungan

1. Contoh rantai makanan, jaring – jaring makanan dan piramida makanan dalam ekosistem perlu diketahui hubungan diantara ketiganya dengan mengetahui

contoh dan hubungan ketiganya kita dapat menggambarkan interaksi spesies , mempelajari kontrol bawah ke atas atau atas ke bawah struktur komunitas, Hal ini juga menyiratkan transfer energi makanan dari sumbernya pada tumbuhan melalui herbivora karnivora (Krebs 2009).

2. Contoh hewan herbivora , karnivora , omnivora tidak disebutkan , dengan mengetahui contoh dapat dibedakan penggolongan hewan berdasarkan makanannya , perlu diketahui bahwa ketiga hewan tersebut harus tetap dijaga kelestariannya agar keseimbangan ekosistem dan juga sistem rantai makanna tetap terjaga .

3. Mendesain metode pembelajaran IPA meliputi kegiatan merancang , memilih dan membuat alat peraga, langkah- langkah pembelajaran dan evaluasi seperti pokok bahasan organ tubuh manusia dan fungsinya metode : ceramah ,

Gambar

Gambar 3.2 Rangkaian paralel. Cirinya ada  percabangan arus, dan beda potensial tiap  hambatan sama besar

Referensi

Dokumen terkait

4.5.1 Menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta didik untuk mata pelajaran PPKn dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.. 24

Identifikasi Kesulitan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Tes Uraian Obyektif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Studi Kasus di

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan non autentik. Penilaian autentik merupakan pendekatan utama dalam penilaian hasil

Dari hasil identifikasi masalah, untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari berbagai aspek pembelajaran yang ada, penggunaan

Memahami kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran

didik dalam pelajaran yang diampu Melaksanakan langkah- langkah mengatasi kesulitan belajar pengetahuan Mengidentifikasi kesuitan perserta. didik dalam pelajaran

Mahasiswa dapat menceritakan hal-hal seperti : komunikasi dng supervisor, strategi pemilihan jurnal, strategi penulisan yang efektif, pengalaman

Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini.. Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam