• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN METODE SQ3R DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII SMPN 1 SIPORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN METODE SQ3R DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII SMPN 1 SIPORA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE

SQ3R

DISERTAI

HANDOUT

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI KELAS VIII

SMPN 1 SIPORA

Junita Elfrida, Nurhadi dan Liza Yulia Sari

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

email: junitaelfrida@gmail.com ABSTRAK

This research is motivated by the students who do not have a handbook that should be used as teaching materials and low biological science student learning outcomes in the material structure of organs in plants and photosynthetic second semester in class VIII SMP N 1 Sipora Mentawai Islands in the school year 2011/2012. One alternative to improve student learning outcomes biology is to apply the method SQ3R with handouts. By applying the method SQ3R with handouts expected to improve student learning outcomes biology. This study aims to determine whether the results of biological science learning with the application of the method SQ3R with handouts better than the results of biological science learning with lecture method in class VIII SMP N 1 Sipora Mentawai Islands. This research is experimental research design Randomized Control Group Posttest Only Design. The population in this study were all students of SMP N 1 Sipora academic year 2013/2014.

Sampling techniques are Purposive sampling that was selected as the experimental class is a class VIII-4 and the control class is a class VIII-3. Based on the results of experiment studies have shown that the class average is higher than the control class where the average grade of 85.4 experiment and control group 73.3. Hypothesis test obtained t was 4.73 and 1.67 where th ˃ ttable ttable meaning H2 research hypothesis is accepted, it can be concluded that the learning outcomes of students with the application of biological science SQ3R method with handouts better than the biological science learning outcomes of students with learning methods lecture at the eighth grade students of SMP N 1 Sipora Mentawai Islands.

Kata Kunci : Method SQ3R, Handout, Learning Outcomes PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancaa yang penulis lakukan dengan guru biologi di SMP Negeri 1 Sipora Kabupaten Mentawai (23 Februari 2013), penulis mendapatkan informasi bahwa pembelajaran yang diterapkan masih terpusat pada guru sehingga siswa sering cenderung kurang aktif mengikuti pelajaran. Siswa hanya menunggu, mendengar, dan mencatat penjelasan guru tanpa dapat mengungkapkannya kembali. Siswa hanya sebagai penerima informasi dan tidak terbiasa untuk mengemukakan gagasan dan ide yang dimiliki. Siswa tidak mau bertanya mengenai konsep-konsep yang tidak dipahami, akibatnya tidak seluruh materi dapat terkuasai dengan baik.

Fakta ini didukung dari hasil pengalaman praktek lapangan (PL) penulis didapat informasi bahwa hasil belajar biologi siswa masih rendah, khususnya pada materi struktur organ pada tumbuhan dan fotosintesis. Hal ini disebabkan karena guru biologi tidak menggunakan media pembelajaran sehingga membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari siswa bahwa siswa tidak memiliki buku pegangan yang seharusnya digunakan sebagai bahan ajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar ulangan harian siswa pada materi struktur organ pada tumbuhan dan fotosintesis yang diperoleh pada kelas VIII SMP N 1 Sipora Kabupaten

(2)

Kepulauan Mentawai sangat jauh dari KKM. KKM pada pembelajaran biologi adalah 70. Nilai rata-rata pada ulangan harian I (satu) yang diperoleh pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah 51,54 kelas VIII.1, 56,84 kelas VIII.2, 49,21 kelas VIII.3, dan 56,51, kelas VIII.4. Permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran di sekolah yaitu guru hanya mengajar dengan menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab yang lebih mudah dalam pelaksanaannya tanpa ada strategi atau metode lain yang akan menunjang proses pembelajaran.

Salah satu metode belajar yang secara spesifik dirancang untuk memahami suatu bacaan adalah metode SQ3R. Melalui metode ini tingkat pemahaman yang diperoleh siswa lebih mendalam dan lebih memuaskan, karena siswa membaca dengan aktif sehingga proses membaca lebih efektif dan efisien serta siswa lebih termotivasi untuk berfikir sendiri. Metode SQ3R dimaksudkan untuk mengingat lebih lama materi pelajaran dan menemukan ide pokok dari sumber bacaan (Agustina, 2008).

Menurut Suyatno (2009:67) SQ3R adalah strategi membaca yang dapat mengembangkan meta kognitif siswa, yaitu dengan menugaskan siswa untuk membaca bahan belajar secara saksama, cermat, dengan sintak: survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat menandai kata kunci, question dengan membuat pertanyaan (mengapa, bagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi dan bahan ajar), read dengan baca teks dan cari jawabannya, recite dengan mempertimbangkan jawaban yang diberikan (catat-bahas bersama), dan review dengan cara meninjau ulang menyeluruh.

Metode SQ3R juga diartikan sebagai kiat mempelajari teks dengan langkah-langkah pemeriksaan, pembuatan daftar pertanyaan, membaca secara aktif, memahami setiap jawaban pertanyaan, dan meninjau ulang jawaban atas semua pertanyaan (Masykur:2006). Hal ini sejalan dengan pendapat Syah (2010:128) “ mengemukakan bahwa metode belajar SQ3R secara spesifik dirancang untuk memahami isi teks/bacaan”. Dimana metode SQ3R tesebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Siswa dalam pembelajaran SQ3R ini menggunakan teks panduan belajar berupa

Handout, kemudian siswa dituntut untuk membaca /mempelajari teks tersebut secara langsung seperti menyelidiki (survey), membuat pertanyaan (question), membaca dan memahami kembali (read), menyimpulkan apa yang telah dibuat (recite), mengulang kembali apa yang telah dibuatnya (review). Sehingga siswa mengerti materi yang sedang dipelajarinya.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu menyusun suatu bahan ajar yang dapat merangsang siswa untuk berfikir yaitu handout. Pada handout ini terdapat bagian-bagian yang berisi bagian-bagian materi, dilengkapi dengan gambar yang menarik, sehingga nantinya ada umpan balik dari siswa setelah siswa membaca dan memahami materi pada handout. Handout dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga guru tidak perlu banyak menyajikan materi didalam kelas. Handout diberikan kepada siswa setiap kali pertemuan sesuai dengan jumlah pertemuan.

Hal ini akan berdampak posistif yaitu guru mempunyai lebih banyak waktu menjelaskan dan berdiskusi dengan siswa dan siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran biologi, guru dapat memilih suatu metode belajar yang sesuai dalam proses pembelajaran, penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode SQ3R disertai Handout Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VIII SMP Negeri 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pembelajaran 2013-2014”.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Control Group Postest Only Design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pelajaran 2013/2014.

Sampel ditentukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel ini terlebih dahulu dilihat rata-rata nilai Ujian Semester kelas VIII SMP N 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pelajaran 2013/2014.

(3)

langkah yang dilakukan dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan nilai Ujian kelas VIII semester II tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas.

b. Setelah rata-rata didapatkan dan lakukan pengambilan dua kelas yang memiliki nilai hampir sama.

c. Selanjutnya menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, diadakan dengan cara undian yaitu dengan sistem lot, kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen yaitu Kelas VIII-4 dan yang tidak terambil berarti kelas kontrol yaitu Kelas VIII-3.

Tahap pelaksaan metode SQ3R disertai handout ini melipiti:

a. Siswa membaca handout yang telah diberikan pada masing-masing siswa agar siswa dapat menemukan ide pokok yang ada dalam materi ajar (tahap survey).

b. Siswa membuat 1 pertanyaan tiap 1 tujuan pembelajaran dari bahan bacaan yeng telah diberikan pada lembar latihan membaca(tahap question). c. Siswa membaca secara cepat dan aktif

dari bahan bacaan siswa. Setelah siswa selesai membaca maka siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri tanpa melihat handout dengan menggunakan bahasa sendiri (tahap read).

d. Siswa mengingat kembali apa yang telah dibacanya dan mengingat jawaban dari pertanyaan yang telah disusun di lembar membaca siswa. Lalu beberapa siswa ditunjuk untuk menyebutkan apa yang diingatnya dan

juga jawaban dari pertanyaan yang telah disusun dilembar membaca siswa (tahap recite).

e. Siswa membaca kembali keseluruhan teks dan memastikan seluruh jawaban yang telah dibuat dari pertanyaannya sendiri itu benar atau salah. Apabila terdapat pertanyaan ada yang tidak dapat dijawab oleh siswa maka siswa diminta untuk menanyakannya pada guru (tahap review).

f. Lalu guru meminta siswa bertanya kepada guru apabila terdapat hal-hal yang tidak dimengerti dari teks bacaan maupun pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya.

Analis hasil tes kemampuan siswa menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

HASIL DAN PEMABAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel diperoleh data tentang hasil pembelajaran biologi. Pada kelas eksperimen hasil belajar didapat sebagai hasil perlakukan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran “SQ3R disertai Handout”, sedangkan hasil pembelajaran biologi pada kelas kontrol didapat sebagai hasil pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah. Hasil pengukuran tes hasil belajar pada kedua kelas tersebut diuraikan berdasarkan data perhitungan tes hasil belajar yang terlihat pada tabel dibawah.

Tabel 1. Nilai Rata-Rata, Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis Strategi Pembelajaran SQ3R Disertai Handout Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Parameter Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Keterangan Nilai Rata-rata Tes

Akhir 85,4 73,3 Eks > kon Uji Normalitas L0 = -0,0143 Lt = 0,161 L0 = -0,012 Lt = 0,161 L0 < Lt Normal Uji Homogenitas Fh = 0,56 Ft = 1,85 Fh < Ft Homogen Uji Hipotesis Th = 4,73 Tt = 1,67 Th > Tt H1 diterima

(4)

Keterangan :

Eksperimen : Pembelajaran dengan menerapkan metode SQ3R disertai Handout Kontrol : Pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah.

Dari tabel terlihat bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol, dimana rata-rata-rata-rata kelas eksperimen adalah 85,4 sedangkan rata-rata kelas kontrol adalah 73,3. Uji normalitas pada masing-masing kelas didapat L0 ˂ Lt yang berarti data berdistribusi normal. Uji homogenitas dengan Fh ˂ Ft dimana Fh = 0,56 dan Ft = 1,85 berarti data homogen. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapat bahwa Th ˃ Tt dimana Th = 4,73 dan Tt = 1,67 maka H1 diterima.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar biologi dengan menerapkan metode SQ3R disertai handout lebih baik daripada hasil belajar biologi dengan metode ceramah pada materi struktur organ pada tumbuhan dan fotosintesis di kelas VIII SMP N 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil belajar biologi pada kelas eksperimen lebih baik karena proses pembelajaran menggunakan metode SQ3R disertai handout membuat siswa lebih aktif dan semangat karena dapat melibatkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat guru membagikan handout, siswa sangat bersemangat karena di dalam handout siswa dapat menemukan informasi yang telah disusun dari berbagai sumber belajar karena handout dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik sehingga membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga dapat memperkaya pengetahuan siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi pada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Dalam metode SQ3R disertai handout ini ditekankan untuk lebih mengaktifkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan membaca sehingga pemecahan masalah siswa semakin terlatih. Prinsip dari metode SQ3R adalah untuk mempelajari dan memahami isi teks dalam buku, artikel, dan sebagainya (Syah, 2012:9). Dimana langkah-langkah SQ3R disertai handout adalah: (1) Siswa membaca handout yang telah diberikan pada masing-masing siswa agar siswa dapat menemukan ide pokok yang ada

dalam materi ajar (tahap survey); (2) Siswa membuat 1 pertanyaan tiap 1 tujuan pembelajaran dari bahan bacaan yeng telah diberikan pada lembar latihan membaca (tahap question); (3) Siswa membaca secara cepat dan aktif dari bahan bacaan siswa. Setelah siswa selesai membaca maka siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri tanpa melihat handout dengan menggunakan bahasa sendiri (tahap read); (4) Siswa mengingat kembali apa yang telah dibacanya dan mengingat jawaban dari pertanyaan yang telah disusun di lembar membaca siswa. Lalu beberapa siswa ditunjuk untuk menyebutkan apa yang diingatnya dan juga jawaban dari pertanyaan yang telah disusun dilembar membaca siswa (tahap recite); (5) Siswa membaca kembali keseluruhan teks dan memastikan seluruh jawaban yang telah dibuat dari pertanyaannya sendiri itu benar atau salah. Apabila terdapat pertanyaan ada yang tidak dapat dijawab oleh siswa maka siswa diminta untuk menanyakannya pada guru (tahap review).

Metode SQ3R mengarahkan siswa untuk terbiasa berfikir pada bahan bacaan sehingga siswa menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat pertanyaan. Siswa juga harus berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah disusun pada lembar panduan membaca siswa. Dengan banyak membaca pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan bertambah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu menyusun suatu bahan ajar yang dapat merangsang siswa untuk berfikir yaitu handout. Handout adalah bahan tertulis yang dipersiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan siswa (Prastowo, 2011:29). Handout dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga guru tidak perlu banyak menyajikan materi di dalam kelas. Dalam penyusunan handout menggunakan beberapa sumber belajar, agar pembelajaran siswa dengan menggunakan metode SQ3R dapat diharapkan lebih memuaskan. Karena dengan metode ini siswa mejadi pembaca aktif dan terarah langsung pada materi

(5)

pembelajaran.. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik Depdiknas (2008:23). Manfaat utama handout adalah memberikam motivasi bagi guru fasilitator peserta didik untuk fokus pada materi yang penting. Sedangkan pada metode ceramah yang mempunyai peran utama adalah guru.

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan (Sabri, 2005:53). Interaksi guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan. Sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, karena siswa hanya menunggu, mendengar dan mencatat penjelasan guru. Keterbatasan bahan ajar dalam pembelajaran di kelas kontrol juga menyebabkan kejenuhan dalam belajar. Kejenuhan ini timbul karena siswa tidak memiliki rasa ingin tahu dan siswa tidak mau bertanya tentang materi pembelajaran, akibatnya tidak seluruh materi dapat terkuasai dengan baik. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah mengakibatkan siswa cenderung merasa bosan dan kurang termotivasi terhadap materi yang disampaikan oleh guru, karena siswa tidak dilibatkan langsung aktif dalam proses pembelajaran, siswa hanya mencatat apa yang diterangkan oleh guru. Siswa juga keluar masuk ketika guru menerangkan, bahkan siswa suka meribut di dalam kelas sewaktu pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini tentu akan merugikan siswa, karena siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi. Siswa yang tidak paham akan mengalami kegagalan dalam pembelajaran dan hasil belajar bisa menjadi rendah.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa mendengar dan melihat saja belum cukup untuk membuat siswa memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru harus berperan sebagai fasilitator dan memantau keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga siswa akan lebih paham bila belajar terlaksana secara maksimal sehingga siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan baik dan hasil belajar siswa akan meningkat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode SQ3R disertai Handout lebih baik daripada hasil belajar biologi dengan metode ceramah pada siswa kelas VIII SMP N 1 Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun Pelajaran 2013/2014.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2008. Pembelajaran Ketrampilan Membaca. Padang: UNP. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan

Bahan Ajar. Jakarta: Diktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan

Peserta Didik. Bandung:Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2011. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Majid, Abdul. 2011. Perencanaan

Pembelajaran.Bandung.Remaja. Rosdakarya.

Masykur, Khanafiyah, Siti. 2006. Penerapan Metode SQ3R Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pokok bahasan Tata Surya Siswa Kelas VII SMP. Journal dari http:// journal. unnes.ac.id. Diakses pada Juni 2013.

Sabri. Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Mikroteaching. Jakarta.Quantum Teaching Sanaky, Hujair Ah. 2009. Media

Pembelajaran. Yogyakarta:Safiria Insania Press.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito: Bandung.

Sudijono, Anas. 2007. PengantarEvaluasi Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta. Rajawali Pers.

(6)

Syafaruddin dan Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching. Priyani, Epa. 2011. Penaruh Penggunaan

Metode Survey, Questions, Read, Recite,and Review (SQ3R) Disertai Diskusi Terhadap Hasil Belajar Biologi SiswaKelasVIII MTsN Talaok Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca. Bandung: Angkasa.

Teguh, Dian Firmansyah, dkk. 2012. Keefektifan Model Pembelajaran Kooepartif Tipe SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VII http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ ujme.

Gambar

Tabel 1. Nilai Rata-Rata, Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis  Strategi   Pembelajaran  SQ3R   Disertai Handout   Dalam   Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP 1 Sipora   Kabupaten Kepulauan Mentawai

Referensi

Dokumen terkait

Aktiviti pekerjaan yang dilakukan adalah bagi memenuhi keperluan manusia pengguna kerana ia adalah sebagai wasilah manusia untuk memakmurkan bumi dan jalan untuk memperolehi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) bahwa Tingkat kesadaran masyarakat umum untuk penegakan hukum sangat kurang karena kebanyakan

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa, serta KPS siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok gaya magnet dengan menggunakan metode eksperimen.

diutus Baginda Sultan menceritakan maksud kedatangannya, yaitu meminta Pendekar Penantang untuk menemui Baginda Sultan dan melaksanakan titah Baginda Sultan melawan Pendekar

Based on significant testing result and path coefficient conversion, it can determine which variables belong to driving force, then rank it based on the table Table

Surat Pernyataan kerelaan dari pemilik tanah apabila pendirian bangunan bukan pada tanah milih sendiri bermaterai cukup; 12.. Surat kuasa bermaterai cukup apabila

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang telah

Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran