Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 21/PERPUS/UG/2021Surat ini menerangkan bahwa:
Nama Penulis : Yuti Dewita Arimbi
Nomor Penulis : 020505
Email Penulis : yuti_dewita@staff.gunadarma.ac.id
Alamat Penulis : Laboratorium Teknik Informatika Kampus J Kalimalang Bekasi
dengan penulis lainnya sebagai berikut:
Penulis ke-2/Nomor/Email : HALMY AFRIAL KHOZALDY / 13115006 / HalmyAK@student.gunadarma.ac.id
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :
Nomor Induk : DTI/TIG/PENELITIAN/21/2021
Judul Penelitian : RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Tanggal Penyerahan : 19 / 01 / 2021
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN METODE FORWARD CHAINING
1Yuti Dewita Arimbi, 2Halmy Afrial Khozaldy Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
yuti_dewita@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang mudah menular melalui udara yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis sebagian besar menyerang paru namun penyakit ini juga menyerang organ tubuh lain yang disebut ekstra paru. Kurangnya fasilitas dan pengetahuan masyarakat dapat memperlambat indikasi awal Tuberkulosis Ekstra Paru sehingga dapat membahayakan keselamatan masyarakat maka diperlukan sistem pakar yang berguna untuk indikasi penyakit Tuberkulosis yang dapat mempermudah penderita dalam melakukan indikasi awal penyakit Tuberkulosis agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem pakar penyakit Tuberkulosis dengan menggunakan metode pengembangan sistem yaitu
system development life cycle dan metode inferensi yaitu forward chaining. Metode forward chaining yang merupakan metode penalaran yang terdapat pada sistem
pakar, cara kerja forward chaining adalah dengan melakukan penalaran secara maju sehingga sistem pakar akan melakukan indikasi penyakit dari hasil input gejala yang dimasukkan oleh user. Aplikasi sistem pakar berbasis desktop dengan menggunakan Java Netbeans IDE 8.2 dan MySQL dapat membantu proses indikasi awal penyakit TB pada masyarakat umum.
PENDAHULUAN
Menurut Kusrini (2008) Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Penyakit ini diketahui mengenai hampir semua organ tubuh dalam bentuk TB Paru dan TB Ekstraparu. Kuman ini menyebar ke udara dalam bentuk percikan dahak, umumnya penularan terjadi di dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan beberapa jam dalam keadaan gelap dan lembab.
Saat ini, penyakit TB menempati urutan kedua sebagai penyakit paling mematikan di Indonesia (CNN Indonesia, 2017). Ancaman kematian terjadi karena adanya bakteri yang kebal obat. Pengobatan TB berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti, karena pengobatan cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini fatal akibatnya yang menyebabkan kuman menjadi kebal dan pengobatan tidak berhasil. Meningkatnya jumlah pasien TB di Indonesia disebabkan karena banyak rakyat miskin dengan pola hidup tidak sehat, dan juga kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang penyakit TB (Riskesdas, 2018).
Perkembangan teknologi hendaknya mempermudah urusan manusia dalam mengakses informasi. Kemudahan itu bertujuan untuk membantu seseorang menyelesaikan masalah dan persoalan yang sedang mereka hadapi. Salah satu masalah yang bisa diselesaikan dengan teknologi adalah indikasi penyakit. Orang yang sakit memang sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Hal ini sesuai dengan anjuran badan kesehatan dunia (WHO). Namun alangkah lebih mudah jika ada sebuah aplikasi yang mampu membantu tugas seorang dokter dalam melakukan indikasi awal. Aplikasi yang bisa membantu seseorang melakukan identifikasi secara dini melalui pengolahan gejala, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit dapat segera dilakukan. Selain itu, tidak dapat dipungkiri penggunaan aplikasi ini pada kondisi tertentu dinilai lebih mengefisienkan waktu dan menghemat biaya jika dibandingkan menggunakan tenaga medis secara langsung.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) menurut Turban (2005) merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan masalah dalam bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya.
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan
digunakan untuk memasukkan pengembangan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. Lingkungan konsultasi digunakan oleh nonpakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasihat pakar. Kebanyakan sistem pakar saat ini tidak berisi
komponen perbaikan pengetahuan.
Gambar 1. Komponen Sistem Pakar
Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis (TB) adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum. TB menunjukkan penyakit yang paling sering disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, tetapi kadang disebabkan oleh Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum. Di negara berkembang, anak-anak terinfeksi oleh mikobakterium lainnya yang menyebabkan TB. Organisme ini disebut Mycobacterium bovis, yang bisa disebarkan melalui susu yang tidak disterilkan
METODE PENELITIAN
Pembuatan serta rancangan tampilan aplikasi ini dimulai dari merancang
input yang akan dibutuhkan dan output yang dihasilkan pada aplikasi ini. Tampilan
yang dirancang dari setiap halaman yang ada pada aplikasi dan membuat alur logika program untuk setiap proses-proses yang terjadi di dalam aplikasi ini.
Pada gambar 2 merupakan struktur navigasi pada aplikasi yang dibuat. Hal ini berguna bagi para pengguna untuk mengetahui alur program dan fitur apa saja yang ada disediakan.
Gambar 2. Struktur Navigasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit TBC
Menu Utama
Halaman ini akan ditampilkan jika masuk sebagai pengguna. Pada halaman ini terdapat tiga buah tombol. Tombol-tombol tersebut terdiri dari konsultasi kesehatan tb untuk semua umur, informasi penyakit tuberkulosis dan keluar. Tombol konsultasi kesehatan tb untuk semua umur berfungsi untuk membuka halaman konsultasi. Tombol informasi penyakit tuberkulosis berfungsi untuk membuka halaman informasi penyakit. Tombol Keluar berfungsi untuk kembali ke menu login.
Konsultasi
Halaman ini akan menampilkan pertanyaan tentang gejala dari suatu penyakit. Pada halaman ini terdapat empat buah tombol. Tombol selanjutnya dan sebelumnya berfungsi untuk mengganti pertanyaan. Tombol hasil berfungsi untuk membuka halaman hasil dan akan muncul jika syarat sudah terpenuhi. Tombol keluar berfungsi untuk kembali ke menu login.
Hasil
Halaman ini akan menampilkan data akun pengguna dan hasil dari indikasi penyakit pengguna. Pada halaman ini terdapat tiga buah tombol. Tombol nama_penyakit berfungsi untuk membuka halaman penyakit. Tombol kembali berfungsi untuk membuka halaman menu utama. Tombol keluar berfungsi untuk kembali ke menu login.
Informasi Penyakit
Pada halaman ini terdapat enam buah tombol. Tombol untuk setiap tuberkulosis berfungsi untuk membuka halaman penyakit. Tombol kembali berfungsi untuk membuka halaman menu utama. Tombol keluar berfungsi untuk kembali ke menu login.
Penyakit
Halaman ini akan menampilkan informasi mengenai deskripsi dan gejala suatu penyakit. Pada halaman ini terdapat dua buah tombol. Tombol kembali berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnya. Tombol keluar berfungsi untuk kembali ke menu login.
Perancangan Antarmuka
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap tampilan halaman aplikasi yaitu tampilan halaman menu login, tampilan halaman daftar, tampilan halaman menu admin, tampilan halaman menu utama, tampilan halaman Konsultasi, tampilan halaman informasi penyakit, tampilan halaman hasil dan tampilan halaman penyakit.
(a) (b)
Gambar 3. (a) Rancangan, (b) Tampilan Halaman Daftar
Halaman Menu
Halaman menu muncul setelah pengguna mengisi halaman daftar pada aplikasi. Jika pengguna memilih tombol daftar, maka akan muncul tampilan menu penyakit seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Halaman Menu Informasi Penyakit
Pengguna dapat memilih menu yang disediakan, kemudian akan diarahkan ke halaman informasi penyakit sesuai pilihan pengguna.
Halaman Konsultasi
Apabila pengguna aplikasi masuk ke halaman konsultasi maka akan muncul tampilan halaman konsultasi seperti gambar 5. Pengguna aplikasi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menekan sebelumnya atau selanjutnya untuk mengganti pertanyaan.
Gambar 5. Halaman Konsultasi
Jika pengguna sudah selesai menjawab pertanyaan maka bisa memilih tombol “Hasil”. Jika pengguna aplikasi menekan tombol “Keluar” maka akan muncul tampilan halaman menu login seperti gambar 6.
Gambar 6. Halaman Hasil
Uji Coba
Uji coba ini dilakukan oleh 100 orang. Penulis menunjukkan aplikasi sistem pakar penyakit tuberkulosis dan meminta pengguna untuk mengisi kuesioner. Pengisian kuesioner berupa nama dan pertanyaan tentang aplikasi sistem pakar penyakit tuberkulosis.
Berikut adalah hasil dari jawaban pengguna mengenai aplikasi sistem pakar penyakit tuberkulosis beserta keterangannya.
Keterangan :
S : Setuju
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan S KS TS
1 Apakah aplikasi sistem pakar ini mudah digunakan ? 80% 20% 0% 2 Apakah tampilan aplikasi sistem pakar ini menarik ? 35% 45% 20%
3 Apakah aplikasi sistem pakar ini membantu untuk mengetahui dan
mengindikasikan suatu penyakit ? 70% 30% 0% 4 Apakah semua fungsi tombol bekerja dengan baik ? 100% 0% 0%
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 100 responden dan kuesioner yang telah diisi maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat membantu proses indikasi awal penyakit TB pada masyarakat umum sebesar 70%, aplikasi mudah digunakan sebesar 80%, dan tombol dapat berfungsi dengan baik sebesar 100%. Namun demikian, sebanyak 45% responden menyatakan bahwa desain dari aplikasi yang dibuat masih terlihat kurang menarik dan monoon.
REFERENSI
[1] Haris, Saputro. (2012). Modul Pembelajaran Praktek Basis Data MySQL. [2] Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan
PHP – Edisi Revisi, ANDI, Yogyakarta.
[3] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.
[4] Lutfiana Rahmawati, 2012, Membangun Sistem Informasi Perpustakaan Dengan Netbeans 6.9 dan MySQL pada SMP Negeri 5 Cilacap,
AMIKOM, Yogyakarta.
[5] Martin, J. Dan Oxman, S. 1988. Building Expert Systems a Tutorial. New Jersey: Prentice Hall.
[6] Mavrody, Sergey. (2012). HTML5 & CSS3: Quick Reference. Chicago: Belisso.
[7] Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali
gejala, Menanggulangi, dan Mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor
Populer.
[8] Moss, Greg. (2013). Working with OpenERP. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
[9] Nur, Aini. (2017). Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Tuberkulosis.
Jurnal Informatika Mulawarman, 12(1), 56, 1858-4853.
[10] Roger Pressman, titled “Software Engineering - a practitioner's approach”. [11] Turban, 2005. Decision Support System, Intelligent System. Jilid II. Edisi
7. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit Andi.
[12] URL : https://rizalasrul.wordpress.com/2014/02/20/eye-care-sistem-pakar-penyakit-mata-menggunakan-java-dan-database-sql/