• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjuangan Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perjuangan Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

Berbagai Pergolakan pada Periode 1948– 1965

Perjuangan Mempertahankan Integrasi Bangsa dan Negara

• Menganalisis pergolakan yang berkaitan dengan ideologi. • Mendeskripsikan pergolakan yang

berkaitan dengan kepentingan. • Menjelaskan pergolakan yang

berkaitan dengan sistem pemerintahan.

• Merekonstruksi salah satu pergolakan yang mengancam integrasi bangsa dalam bentuk cerita sejarah.

Dari Konflik Menuju Integrasi

• Menjelaskan kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsa. • Meneladan para tokoh bangsa yang

berperan dalam proses integrasi. • Menyajikan tulisan sejarah mengenai

salah satu tokoh yang

memperjuangkan integrasi bangsa.

• Memahami berbagai pergolakan pada periode 1948–1965 yang mengancam proses integrasi bangsa.

• Mampu menyajikan cerita sejarah mengenai pergolakan yang mengancam integrasi bangsa. • Mampu menjelaskan kesadaran terhadap pentingnya integrasi bangsa.

• Mampu mendeskripsikan peran tokoh bangsa yang memperjuangkan integrasi bangsa. • Mampu menyajikan tulisan sejarah mengenai salah satu tokoh yang memperjuangkan

integrasi bangsa.

• Meneladan nilai patriotisme dan rela berkorban yang ditunjukkan tokoh-tokoh pejuang. • Menerapkan sikap kerja sama, tanggung jawab, dan cinta damai dalam kehidupan

sehari-hari.

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. menjelaskan terjadinya pergolakan yang mengancam proses integrasi bangsa; 2. menjelaskan upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi disintegrasi bangsa; 3. mengambil hikmah dari peristiwa yang mengancam integrasi bangsa;

4. meneladan para tokoh bangsa yang memperjuangkan integrasi; serta

5. merekonstruksi pemberontakan yang mengancam keutuhan bangsa dan negara. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu: 1. memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa;

2. meneladan nilai patriotisme serta rela berkorban yang ditunjukkan tokoh-tokoh pejuang; serta 3. menerapkan sikap kerja sama, tanggung jawab, dan cinta damai dalam kehidupan sehari-hari.

(2)

Aidit, Nyoto, dan Sudisman muncul sebagai tokoh inti pergerakan PKI pada era 1960-an. Muso merupakan pemimpin PKI tahun 1920-an yang bermukim di Uni Soviet sejak tahun 1926. Setelah kembali ke Indonesia, Muso memimpin pem-berontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. 2. Tujuan pemberontakan PKI di Madiun adalah . . . .

a. mengusir penjajah dari tanah Indonesia b. menegakkan negara militer di Jawa Timur c. membentuk pemerintahan yang demokratis d. membela kepentingan rakyat yang menderita e. mengganti pemerintahan dengan paham

komunis

Jawaban: e

Pemberontakan PKI terjadi akibat kebijakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Setelah merasa kedudukan PKI kuat, Muso mulai mengecam kebijakan politik dan pertahanan nasional yang diterapkan pemerintah.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Perhatikan keterangan berikut!

1) Seorang tokoh komunis Indonesia.

2) Pada tanggal 11 Agustus 1948 tiba dari Moskow, Rusia.

3) Menjadi pemimpin pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948.

Berdasarkan keterangan di atas, tokoh yang di-maksud adalah . . . .

a. Muso d. Tan Malaka

b. Semaun e. Amir Syarifuddin

c. D.N. Aidit

Jawaban: a

Tokoh-tokoh penting yang mendukung PKI pada periode awal kemerdekaan antara lain Suripno, Muso, Amir Sjarifuddin, M.H. Lukman, D.N. Aidit, Nyoto, dan Sudisman. Muso dan Amir Sjarifuddin adalah tokoh yang menonjol dalam pergerakan PKI tahun 1948. Sementara M.H. Lukman, D.N.

A. Berbagai Pergolakan pada Periode 1948–1965

(3)

Para pemimpin melakukan pemberontakan ter-hadap pemerintah Republik Indonesia dengan tujuan menggantikan pemerintahan dengan pemerintahan komunis.

3. Gerakan politik di Jawa Barat yang dikenal dengan nama Darul Islam (DI) atau Tentara Islam Indonesia mendukung berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Gerakan DI/TII muncul karena . . . .

a. berkembangnya paham Nasakom di daerah-daerah

b. adanya kekecewaan terhadap isi Perundingan Renville

c. kurangnya perhatian pemerintah terhadap wilayah Jawa Barat

d. adanya pelanggaran hasil Perundingan Linggajati oleh Belanda

e. tidak adanya pemerataan pembangunan yang dilakukan pemerintah

Jawaban: b

Perundingan Renville yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 1947 telah menimbulkan beberapa permasalahan bagi pemerintah Republik Indonesia. Indonesia harus menarik pasukannya dari daerah kantong gerilya yang berada dalam garis demarkasi van Mook. Hasil perundingan ini menimbulkan kekecewaan rakyat. Di bawah pimpinan Kartosuwiryo, rakyat di Jawa Barat mem-bentuk Negara Islam Indonesia yang terlepas dari Republik Indonesia.

4. Penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat memerlukan waktu cukup lama karena . . . . a. pasukan DI/TII didukung beberapa batalion

TNI–AD

b. anggota DII/TII memiliki persenjataan modern c. S.M. Kartosuwiryo membangun benteng

yang kuat

d. anggota DII/TII berbaur dengan penduduk e. medan pertempuran sulit dijangkau

Jawaban: e

Pemerintah berusaha menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dengan melaksanakan operasi militer. Pemerintah melakukan penumpas-an secara militer dengpenumpas-an taktik pagar betis. Taktik ini terkendala karena medan yang bergunung-gunung. Penangkapan terhadap pemimpin DI/TII, Kartosuwiryo dilakukan oleh pasukan yang ter-gabung dalam Operasi Baratayuda.

5. Pemerintah RIS mengadakan operasi militer untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) karena . . . .

a. operasi militer merupakan cara paling efektif b. pemimpin RMS tidak bersedia menyerahkan

diri

c. para pemberontak menggunakan cara ke-kerasan

d. jalan damai yang ditempuh tidak membuah-kan hasil

e. anggota gerakan RMS melakukan perjuangan gerilya

Jawaban: d

Pada awalnya pemerintah berusaha menumpas pemberontakan RMS dengan cara damai. Cara damai ditempuh dengan mengirim dr. Leimena untuk mengadakan perundingan dengan para pemimpin RMS. Akan tetapi, cara damai ini tidak membuahkan hasil karena para pemimpin RMS menolak mengadakan perundingan. Oleh karena itu, pemerintah menempuh jalur kekerasan dengan cara mengadakan operasi militer.

6. Pemberontakan APRA disebut juga Peristiwa 23 Januari 1950. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 adalah . . . .

a. pembumihangusan Kota Bandung b. pemberontakan bekas perwira KNIL c. perebutan kekuasaan sipil di Bandung d. penyerangan pasukan APRA ke Kota Bandung e. pendeklarasian organisasi Ratu Adil di

Bandung

Jawaban: d

Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan APRA menyerang Kota Bandung. Pasukan APRA berhasil merebut sejumlah tempat penting di Bandung. Dalam serangan ini pasukan APRA me-lakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap setiap anggota TNI yang ditemuinya. Markas Divisi Siliwangi di Bandung juga berhasil dikuasai. Peristiwa inilah yang menandai terjadinya pemberontakan APRA.

7. Pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950 disebabkan oleh . . . .

a. perjuangan memperoleh otonomi daerah seluas-luasnya

b. keinginan mendirikan negara berdasarkan hukum Islam

c. pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat

d. perjuangan memper tahankan Negara Indonesia Timur

e. perimbangan kekuasaan dan ekonomi

Jawaban: c

Latar belakang pemberontakan Andi Azis berkaitan dengan pembentukan APRIS. Kapten Andi Azis dengan pasukan KNIL bergabung dengan APRIS pada tanggal 30 Maret 1950. Tidak berapa lama setelah itu terdengar berita bahwa pemerintah RIS mengirim sekira sembilan ratus pasukan APRIS dari unsur TNI ke Makassar untuk menjaga keamanan. Andi Azis menolak keputusan tersebut karena takut terdesak dan tidak bersedia bekerja sama dengan pasukan tersebut.

(4)

8. Meskipun menimbulkan ancaman disintegrasi, persoalan BFO pada akhir 1950-an juga menimbul-kan dampak positif. Dampak positif persoalan BFO adalah . . . .

a. berkembangnya paham kebangsaan dan kesatuan di negara-negara BFO

b. tercapainya cita-cita pembangunan nasional yang merata di seluruh negeri

c. adanya kebijakan desentralisasi yang diterap-kan di negara-negara bagian RIS

d. tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di negara-negara bagian RIS

e. adanya keinginan negara-negara federal mem-bentuk negara kesatuan

Jawaban: e

Pergolakan yang terjadi di negara-negara bagian RIS tidak hanya mengarah pada disintegrasi bangsa. Pergolakan dalam RIS justru menimbul-kan dampak positif. Beberapa negara bagian RIS yang tergabung dalam BFO menunjukkan ketidakpuasannya terhadap pemerintahan RIS. Bahkan, rakyat di negara-negara tersebut meng-inginkan bergabung dengan Republik Indonesia dan membentuk negara kesatuan.

9. Perhatikan tabel berikut!

No. Nama Operasi Pemberontakan 1) Operasi Senopati Andi Aziz 2) Operasi Merdeka Timur DI/TII di Jawa

Tengah 3) Operasi Saptamarga Permesta 4) Operasi Tegas PRRI 5) Operasi 17 Agustus G 30 S/PKI

Pasangan antara operasi militer dan pemberontakan yang tepat ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 5) b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5) c. 2), 3), dan 4)

Jawaban: c

Pasangan yang tepat antara nama operasi militer dan pemberontakan sebagai berikut.

No. Nama Operasi Pemberontakan 1) Operasi Senopati Republik Maluku

Selatan 2) Operasi Merdeka Timur DI/TII di Jawa

Tengah 3) Operasi Saptamarga Permesta 4) Operasi Tegas PRRI 5) Operasi 17 Agustus PRRI

Jadi, jawaban yang tepat adalah 2), 3), dan 4). 10. Perhatikan nama-nama berikut!

1) Letjen Ahmad Yani 2) Mayjen R. Suprapto

4) Brigjen Sutoyo Siswomiharjo 5) Letkol Untung

Para perwira tinggi yang diculik dan dibunuh oleh PKI dalam peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5) b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5) c. 2), 3), dan 4)

Jawaban: b

Beberapa petinggi TNI–AD yang berhasil diculik dan dibunuh PKI adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo, Mayjen Suwondo Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo Siswomiharjo. Sasaran utama PKI, yaitu Jenderal A.H. Nasution berhasil meloloskan diri. Akan tetapi, putrinya Ade Irma Suryani dan ajudannya Letnan Satu Pierre Tendean tertembak. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1), 2), dan 4).

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Jelaskan upaya penumpasan pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 oleh pasukan Divisi Siliwangi!

Jawaban:

Dalam operasi penumpasan pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948, pasukan Divisi Siliwangi dibagi menjadi Divisi I dan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Sungkono dan Kolonel Gatot Soebroto. Pasukan Divisi Siliwangi II menyerang dari arah barat, sedangkan pasukan Divisi Siliwangi I menyerang dari arah timur. Pada tanggal 30 September 1948 pasukan Divisi Siliwangi berhasil merebut Kota Madiun. Pasukan Divisi Siliwangi I dan Divisi Siliwangi II bertemu di Hotel Merdeka Madiun. Dalam operasi militer ini ribuan kader dan simpatisan PKI dibunuh. 2. Jelaskan penumpasan pemberontakan DI/TII di

Sulawesi Selatan!

Jawaban:

DI/TII di wilayah Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakkar. Untuk mengatasi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan tersebut, pemerintah Indonesia melibatkan pasukan TNI dari Divisi Siliwangi. Penumpasan terjadi dalam waktu yang lama karena medan yang sulit dilalui. Kahar Muzakkar ditembak mati pada tanggal 3 Februari 1965.

3. Pemberontakan yang terjadi pada periode 1948– 1965 sebagian besar digerakkan oleh perwira KNIL, salah satunya adalah Andi Aziz. Mengapa Andi Aziz melakukan pemberontakan terhadap pe-merintah RI?

(5)

Jawaban:

Andi Aziz dan perwira KNIL lainnya menaruh ke-curigaan pada pemerintah karena kedatangan TNI di Makassar. Andi Aziz mengira pemerintah akan menganaktirikan perwira KNIL yang bergabung dalam APRIS. Selain merasa dianaktirikan, perwira KNIL dan TNI masih merasa canggung jika harus bekerja sama dalam pasukan APRIS.

4. Republik Maluku Selatan (RMS) merupakan gerak-an separatis ygerak-ang menginginkgerak-an Maluku Selatgerak-an merdeka dari Republik Indonesia. Jelaskan situasi menjelang diproklamasikannya RMS oleh Soumokil!

Jawaban:

Sebelum diproklamasikannya Republik Maluku Selatan (RMS), Gubernur Sembilan Serangkai melakukan propaganda terhadap RI untuk me-misahkan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Selain itu, Soumokil berhasil mengumpulkan kekuatan dari masyarakat yang berada di Maluku Tengah. Sementara itu, se-kelompok orang yang menyatakan dukungannya terhadap RI diancam dan dimasukkan ke penjara. 5. Bagaimana langkah awal untuk menumpas

pem-berontakan PRRI di Sumatra Barat?

Jawaban:

Pada tanggal 22 Februari 1958 KSAD sebagai ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Perang mengumpulkan para panglima dan seluruh perwira dalam lingkungan garnisun Jakarta di Balai Prajurit. KSAD menyatakan bahwa anggota militer yang menyetujui terbentuknya PRRI di Padang dipersilakan mengundurkan diri dari dinas Angkatan Perang. KSAD juga menekankan bahwa setiap orang yang membantu dan terlibat pem-berontakan akan dikenai hukuman sesuai hukum yang berlaku.

(6)

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Nilai positif yang dapat diteladani dari Slamet Riyadi dalam operasi penumpasan pemberontak-an RMS adalah . . . .

a. memilih jalur damai untuk menyelesaikan per-masalahan

b. memberikan bantuan kepada golongan tidak mampu

c. mengutamakan kerja sama dalam perjuangan d. memiliki sikap rela berkorban dalam berjuang e. mengembangkan sikap jujur dalam

menjalan-kan tugas

Jawaban: d

Slamet Riyadi pernah terlibat dalam upaya pe-numpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan pemberontakan RMS. Dalam operasi

pe-numpasan pemberontakan RMS, ia menjadi pemimpin pasukan RI. Dalam pertempuran ini, Slamet Riyadi gugur akibat tertembak pasukan RMS. Kegigihan Slamet Riyadi tersebut menunjuk-kan bahwa ia memiliki semangat rela berkorban dalam berjuang.

2. Perhatikan wacana berikut!

”Pada tanggal 11 September 1948 terjadi bentrokan antara pasukan propemerintah Republik Indonesia (Divisi Siliwangi) dan pasukan pro-Partai Komunis Indonesia (Divisi IV). Untuk mengatasi keadaan, pemerintah mengangkat seorang tokoh sebagai Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya.”

(7)

Berdasarkan wacana tersebut, tokoh yang di-maksud adalah . . . .

a. Jenderal A.H. Nasution b. Kolonel Gatot Soebroto c. Jenderal Sudirman d. Letjen Ahmad Yani e. Kolonel Sungkono

Jawaban: b

Tokoh yang dimaksud dalam wacana pada soal adalah Kolonel Gatot Soebroto. Pada saat Gatot Soebroto menjabat sebagai Gubernur Militer Daerah Surakarta, di Madiun terjadi pemberontak-an ypemberontak-ang dilakukpemberontak-an PKI. Untuk menumpas pem-berontakan tersebut, Gatot Soebroto mengerah-kan pasumengerah-kan Divisi Siliwangi II untuk menyerbu pasukan PKI. Pasukan pimpinan Gatot Soebroto ini melakukan serangan dari arah barat. Akhirnya, pasukan Gatot Soebroto memperoleh ke-menangan.

3. Bukti keberhasilan Kolonel Ahmad Yani ketika menjadi pemimpin pasukan dalam operasi penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra Barat adalah . . . .

a. merebut kembali Kota Padang dan Bukittinggi b. menduduki Kota Palembang dan Pekanbaru c. menangkap Syafruddin Prawiranegara d. mengamankan para pemimpin PRRI e. mengamankan Kota Bukittinggi

Jawaban: a

Pada tahun 1958 saat pemberontakan PRRI terjadi di Sumatra Barat, Kolonel Ahmad Yani ditugasi memimpin operasi penumpasan. Ia diangkat menjadi Komandan Operasi 17 Agustus. Operasi ini dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra Barat. Dalam operasi militer ini, pasukan Ahmad Yani berhasil merebut kembali Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

4. Perhatikan tabel berikut!

No. X Y

1) Pokok-Pokok Gerilya Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi

2) Pedoman Gerilya I Perang Kemerdekaan 3) Memenuhi Panggilan Pedoman Gerilya II

Tugas

Jenderal A.H. Nasution menghabiskan masa pensiunnya dengan menulis buku tentang pengalamannya dalam dunia militer. Berdasarkan tabel tersebut, judul buku karya Jenderal A.H. Nasution ditunjukkan oleh kombinasi . . . . a. X1), X2), dan Y1)

b. X1), X3), dan Y2) c. X2), X3), dan Y2) d. X2), Y1), dan Y3) e. X3), Y2), dan Y3)

Jawaban: b

Buku yang ditulis Jenderal A.H. Nasution antara lain Perang Kemerdekaan, Pokok-Pokok Gerilya, dan Memenuhi Panggilan Tugas. Sementara itu, Pedoman Gerilya I dan Pedoman Gerilya II me-rupakan naskah yang ditulis oleh Slamet Riyadi. Adapun Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi merupa-kan buku biografi Laksamana Muda John Lie. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi X1), X3), dan Y2).

5. Perhatikan keterangan berikut!

1) Merupakan tokoh pejuang integrasi dari Papua.

2) Ia sempat menolak tawaran menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea di Konferensi Meja Bundar (KMB).

3) Ia turut berperan dalam pembentukan Partai Indonesia Merdeka.

Tokoh yang dimaksud pada keterangan di atas adalah . . . . a. Silas Papare b. Marthen Indey c. Frans Kaisiepo d. Raja Rumagesan e. J. Abraham Dimara Jawaban: c

Keterangan pada soal mengacu pada tokoh yang bernama Frans Kaisiepo. Ia pernah menjadi anggota delegasi Papua dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan. Frans Kaisiepo juga me-nentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT). Bersama Silas Papare, Marthen Indey, dan J. Abraham Dimara, Frans Kaisiepo memperjuang-kan integrasi Papua ke Republik Indonesia. 6. Peran Marthen Indey dalam perjuangan integrasi

Papua ke wilayah Republik Indonesia dilakukan dengan cara . . . .

a. meminta bantuan PBB dan negara-negara Asia–Afrika

b. melakukan koordinasi dengan para pejuang Republik di Yogyakarta

c. membentuk Partai Indonesia Merdeka dan Komite Indonesia Merdeka

d. melakukan gerilya membantu pasukan Indonesia dalam operasi Trikora

e. menjadi delegasi RI dalam Perundingan New York antara Indonesia dan Belanda

Jawaban: d

Perjuangan Marthen Indey untuk mewujudkan integrasi Papua ke wilayah Indonesia dilakukan dengan memimpin aksi protes yang didukung delegasi dua belas kepala suku di Papua. Marthen Indey juga membujuk anggota militer yang bukan orang Belanda untuk melakukan perlawanan

(8)

terhadap Belanda. Mar then Indey sempat ditangkap dan dipenjara Belanda. Akan tetapi, pada tahun 1962 Marthen Indey melakukan gerilya membantu pasukan Indonesia dalam operasi Trikora.

7. Keterangan yang tepat mengenai Kolonel Sugiono yaitu . . . .

a. menjadi salah satu korban dalam peristiwa pemberontakan PKI di Yogyakarta

b. membantu operasi penumpasan pem-berontakan G 30 S/PKI di Yogyakarta c. merupakan salah satu korban penculikan

gerakan G 30 S/PKI di Jakarta

d. memulihkan keadaan pascapemberontakan G 30 S/PKI di Yogyakarta

e. menjadi target penculikan G 30 S/PKI yang berhasil melarikan diri

Jawaban: a

Kolonel Sugiono merupakan Kepala Staf Komando Resort Militer (Korem) 072 Kodam VII Diponegoro-Yogyakarta. Pada tanggal 30 September 1965 terjadi pemberontakan G 30 S/PKI di Jakarta dan Yogyakarta. Kolonel Sugiono merupakan salah satu korban penculikan oleh G 30 S/PKI di Yogyakarta. Ia ditangkap dan dibunuh di daerah Kentungan, Yogyakarta.

8. Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang raja lokal yang mendukung kedaulatan Indonesia. Dukungan Sultan Syarif Kasim II tersebut ditunjukkan dengan cara . . . .

a. meminta rakyat Siak membantu perjuangan pemerintah dan rakyat Indonesia

b. menyerahkan sebagian harta untuk mem-bantu perjuangan pemerintah Indonesia c. menyatakan bahwa Siak merupakan bagian

dari wilayah Republik Indonesia

d. menawarkan agar ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta

e. menjalin kerja sama dengan Sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta

Jawaban: b

Sultan Syarif Kasim II merupakan raja Siak Indrapura yang menyatakan dukungan dan ke-setiaannya terhadap Indonesia. Bentuk dukungan Sultan Syarif Kasim II antara lain menyerahkan harta untuk membantu perjuangan Indonesia; membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Barisan Pemuda Republik; mengibarkan bendera Merah Putih di istana Kesultanan Siak; serta mengajak raja-raja di Sumatra Timur turut memihak Republik Indonesia.

9. Salah satu tokoh PRRI adalah Syafruddin Prawiranegara. Tujuan pembentukan PRRI menurut Syafruddin Prawiranegara yaitu . . . .

a. membentuk pemerintah tandingan di Sumatra b. mengelola pemerintahan di wilayah Sumatra

Barat

c. menjadikan Sumatra Barat sebagai negara merdeka

d. mengingatkan Presiden Soekarno agar kembali ke negara hukum

e. meminta Presiden Soekarno agar meng-undurkan diri sebagai presiden

Jawaban: d

Menurut Syafruddin Prawiranegara, pembentukan PRRI bertujuan untuk mengingatkan Presiden Soekarno agar kembali ke negara hukum serta meminta Presiden Soekarno tidak mengikutserta-kan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pe-merintahan. Selain itu, PRRI dibentuk untuk meng-ingatkan Presiden Soekarno kembali menaati UUDS 1950.

10. Ismail Marzuki turut memperjuangkan integrasi Indonesia. Perjuangan Ismail Marzuki dilakukan dengan cara . . . .

a. menulis catatan sejarah b. membentuk kelompok seniman c. menulis lagu bertema perjuangan d. mengembangkan seni pertunjukan

e. menggambarkan perjuangan melalui lukisan

Jawaban: c

Salah satu tokoh yang berjuang mewujudkan integrasi melalui seni adalah Ismail Marzuki. Ia menghasilkan banyak karya seni dalam bentuk lagu bertema perjuangan. Banyak lagu bernuansa perjuangan telah diciptakan Ismail Marzuki, misalnya ”Halo-Halo Bandung” dan ”Indonesia Pusaka”.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Salah satu tokoh yang berperan dalam pe-numpasan pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 adalah Gatot Soebroto. Jelaskan peran Gatot Soebroto dalam upaya penumpasan pem-berontakan PKI tersebut!

Jawaban:

Pada saat PKI melakukan pemberontakan di Madiun pada tahun 1948, Gatot Soebroto menjabat sebagai Gubernur Militer Daerah Surakarta. Untuk menumpas pemberontakan PKI, Gatot Soebroto memimpin pasukan Divisi Siliwangi II menyerbu pasukan PKI. Pasukan pimpinan Gatot Soebroto ini melakukan serangan dari arah barat. Akhirnya, pasukan gabungan Divisi Siliwangi berhasil menumpas pemberontakan.

(9)

2. Bagaimana perjuangan Slamet Riyadi dalam me-mimpin pasukan untuk menumpas pemberontakan RMS?

Jawaban:

Pada tanggal 4 November 1950 Slamet Riyadi memerintahkan pasukan Groep II Komando Pasukan Maluku Selatan (KP Malsel) untuk menduduki Benteng Victoria di Kota Ambon. Dalam penyerangan ke benteng Victoria tersebut, Slamet Riyadi berada di dalam panser terdepan yang dikemudikan Kapten Klees. Penyerangan ini mendapat perlawanan dari pasukan RMS yang menghujani pasukan TNI dengan tembakan. Bahkan, pasukan RMS berhasil menembak Slamet Riyadi hingga tewas.

3. Pemerintah menugasi Ahmad Yani menumpas gerakan DI/TII yang melakukan pemberontakan di Jawa Barat. Bagaimana tindakan Ahmad Yani untuk melaksanakan perintah tersebut?

Jawaban:

Ahmad Yani diserahi tugas menumpas pem-berontakan DI/TII di Jawa Barat. Untuk melaksana-kan tugas ini, Ahmad Yani membentuk sebuah kelompok pasukan khusus yang disebut The Banteng Raiders. Pasukan Ahmad Yani berhasil melaksanakan tugas dengan baik, pemberontakan DI/TII berhasil ditumpas.

4. Jelaskan peran Jenderal A.H. Nasution dalam upaya penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra Barat!

Jawaban:

Pada saat terjadi pemberontakan PRRI di Sumatra Barat, A.H. Nasution yang saat itu menjabat sebagai KSAD tidak turun langsung dalam operasi penumpasan pemberontakan. Akan tetapi, ia mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani untuk melakukan operasi penumpas-an pemberontakpenumpas-an PRRI di Sumatra Barat, A.H. Nasution memantau jalannya operasi pe-numpasan dari Jakarta.

5. Salah satu tokoh pejuang integrasi Papua adalah Silas Papare. Bagaimana perjuangan Silas Papare untuk mewujudkan integrasi Papua–Indonesia?

Jawaban:

Pada tahun 1949 Silas Papare membentuk Partai Kemerdekaan Irian Indonesia (PKII). Partai ini diundang pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta. Selanjutnya, Silas Papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta untuk mewujudkan integrasi Papua–Indonesia. Pada tahun 1962 Silas Papare mewakili Irian Barat sebagai anggota delegasi RI dalam Perundingan New York antara Indonesia dan Belanda mengenai penyelesaian masalah Papua.

(10)

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Perhatikan gambar berikut!

Tokoh pada gambar di atas pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia. Meskipun demikian, ia akhirnya dijatuhi hukuman mati karena . . . . a. memberikan bantuan bagi gerakan Republik

Maluku Selatan

b. membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia

c. menjadi salah satu pemimpin pemberontakan PKI di Madiun

d. menjalin kerja sama dengan gerakan DI/TII e. menjadi anggota gerakan separatisme

Jawaban: c

Tokoh pada gambar adalah Amir Syarifuddin. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada tahun 1947–1948. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Sjahrir. Akan tetapi, ia terlibat dalam pem-berontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dihukum mati pada tanggal 20 Desember 1948.

2. Peristiwa yang memicu terjadinya Madiun Affairs adalah . . . .

a. pembentukan pemerintah tandingan di Madiun

b. penyalahgunaan wewenang yang dilakukan pemimpin PKI

c. pengkaderan anggota PKI yang meresahkan warga Madiun

d. pembentukan Pemerintah Front Nasional bagi Keresidenan Madiun

e. pertempuran terbuka antara pasukan Divisi Siliwangi dan pasukan PKI

Jawaban: d

Pada tanggal 18 September 1948 para tokoh PKI di Madiun mengumumkan terbentuknya Pe-merintah Front Nasional bagi Keresidenan Madiun. Selanjutnya, pada tanggal 19 September 1948 Presiden Soekarno melalui siaran radio menyeru-kan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memilih Muso dengan PKI-nya atau Soekarno– Hatta. Peristiwa inilah yang menyulut terjadinya Madiun Affairs.

3. Tindakan pemerintah untuk menumpas pem-berontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 adalah . . . .

a. membentuk pasukan The Banteng Raiders b. membangun benteng-benteng pertahanan c. menerjunkan pasukan Divisi Siliwangi d. membentuk pasukan Divisi Khusus e. menerapkan strategi perang gerilya

Jawaban: c

Pemerintah Republik Indonesia mengambil tindakan keras untuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Oleh karena itu, pemerintah Republik Indonesia melancarkan operasi militer di Madiun. Pasukan pemerintah dari Sumber:http://inspirroni.blogspot.com/2013/

08/amir-syarifuddin-tokoh-ri-yang.html, diunduh 17 Januari 2015

(11)

Divisi Siliwangi I dan Divisi Siliwangi II di bawah pimpinan Kolonel Sungkono dan Kolonel Gatot Soebroto melakukan penyerangan ke Madiun. 4. Perhatikan keterangan berikut!

1) Dipimpin oleh Ibnu Hajar.

2) Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan Kesatuan Rakyat yang Tertindas.

3) Melakukan pemberontakan dengan me-nyerang pos-pos TNI sejak tahun 1950. Berdasarkan keterangan di atas, pemberontakan DI/TII tersebut terjadi di daerah . . . .

a. Aceh d. Sulawesi Selatan

b. Jawa Barat e. Kalimantan Selatan c. Jawa Tengah

Jawaban: e

Pengaruh DI/TII dengan cepat menyebar ke ber-bagai wilayah seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh. Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang merupakan mantan anggota TNI. Ibnu Hajar juga menyatakan bahwa gerakannya merupakan bagian dari Di/TII di Jawa Barat. 5. Daerah-daerah di Indonesia yang menjadi basis

pemberontakan DI/TII ditunjukkan oleh pilihan jawaban . . . .

a. – Jawa Tengah d. – Jawa Barat – Sulawesi Selatan – Sulawesi Selatan

– Aceh – Sumatra Utara

b. – Jawa Tengah e. – Jawa Timur – Jawa Timur – Kalimantan – Jawa Barat – Aceh c. – Jawa Barat

– Aceh – Sumatra Barat Jawaban: a

Darul Islam (DI) berdiri pada tanggal 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. DI terbentuk pada saat eksistensi Indonesia digoyahkan oleh Belanda. DI juga membentuk tentara sebagai satuan keamanan yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII). Dalam perkembangannya, pengaruh DI/TII menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.

6. Pemerintah Republik Indonesia berusaha me-numpas pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dengan cara . . . .

a. menerjunkan pasukan Divisi Siliwangi b. menerapkan strategi benteng stelsel c. meminta bantuan rakyat setempat d. mengajak Kartosuwiryo berunding e. melancarkan operasi Bharatayudha

Jawaban: e

Untuk mengatasi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat pemerintah RI melancarkan operasi militer. Pada tanggal 1 April 1962 dilancarkan operasi Bharatayudha untuk menumpas DI/TII pimpinan Kartosuwiryo. DI/TII semakin terdesak dan satu-per satu komandannya menyerahkan diri. Selanjut-nya, A.H. Nasution menerapkan strategi Pasukan Gabungan Rakyat Berantas Tentara Islam (Pagar Betis) untuk menumpas pemberontakan DI/TII. 7. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dibentuk oleh

Westerling dengan tujuan . . . .

a. melepaskan diri dari Republik Indonesia b. mempertahankan bentuk negara federal c. mempertahankan kolonialisme Belanda d. memproklamasikan negara Pasundan e. menghapus bentuk negara federal

Jawaban: b

Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dilatarbelakangi ketidakpuasan beberapa tokoh pejuang yang tidak puas dengan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Tujuan gerakan APRA adalah mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara-negara bagian RIS.

8. Tindakan Kapten Westerling setelah berhasil menguasai Kota Bandung adalah . . . .

a. memproklamasikan negara Pasundan b. melakukan pemberontakan di Jakarta c. membumihanguskan Kota Bandung d. melakukan kudeta terhadap kabinet RIS e. menyerbu Kota Jakarta

Jawaban: d

Setelah berhasil menguasai Kota Bandung, Kapten Westerling berusaha menggulingkan kabinet RIS. Akan tetapi, pasukannya yang telah menyusup ke Jakarta berhasil dipukul mundur oleh TNI. Selanjutnya, Komisaris Tinggi Belanda dan komandan garnisun Belanda yang masih berada di Bandung mendesak Westerling membubarkan pasukannya.

9. Hasil perundingan yang dilakukan pemerintah RIS dengan Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta ber-kaitan dengan pemberontakan APRA adalah . . . . a. mendesak Kapten Westerling meninggalkan

Bandung

b. mengizinkan Kapten Westerling membentuk pasukan

c. meminta Kapten Westerling meninggalkan Indonesia

d. menjadikan Kapten Westerling sebagai anggota TNI

(12)

Jawaban: a

Perdana Menteri RIS, Moh. Hatta mengadakan perundingan dengan Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta. Hasil perundingan ini adalah mendesak Kapten Westerling meninggalkan Kota Bandung. Akhirnya, Kapten Westerling meninggalkan Kota Bandung bersama pasukannya. Sementara itu, sisa-sisa kekuatan pasukan APRA di Bandung berhasil dihancurkan oleh pasukan APRIS. 10. Adanya rasa canggung antara pihak TNI dan KNIL

menyulut terjadinya pemberontakan Andi Aziz di Makassar. Rasa canggung antara TNI dan KNIL muncul karena . . . .

a. KNIL merasa dianaktirikan oleh pemerintah Republik Indonesia Serikat

b. TNI tidak memberi kesempatan KNIL men-jalankan tugas

c. KNIL merupakan lawan TNI pada masa perang kemerdekaan

d. TNI lebih menguasai tugas sebagai bagian dari APRIS dibandingkan KNIL

e. KNIL merupakan tentara bentukan Jepang yang memihak kepentingan asing

Jawaban: c

Kedatangan pasukan TNI di Makassar dalam rangka pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) akhirnya menimbulkan kecurigaan di pihak KNIL. Anggota pasukan KNIL beranggapan bahwa pemerintah RIS akan meng-anaktirikannya. Sementara itu, TNI masih merasa canggung untuk bekerja sama dengan bekas lawan mereka selama perang kemerdekaan.

11. Pada tanggal 5 April 1950 pemerintah RIS mengirim pasukan TNI ke Makassar dengan tujuan . . . . a. mengambil alih pengamanan di Makassar b. mengamankan Negara Indonesia Timur c. meredakan ketegangan di Makassar d. menggantikan peran tentara KNIL e. meredakan pemberontakan

Jawaban: c

Pada awal bulan April 1950 di Makassar terjadi kekacauan karena adanya demonstrasi kelompok masyarakat yang anti-federal. Untuk menjaga keamanan, pada tanggal 5 April 1950 pemerintah mengirim 1 batalion TNI dari Jawa di bawah pimpinan Mayor H.V. Worang. Tujuan pengiriman pasukan TNI itu adalah meredakan ketegangan-ketegangan yang sering muncul akibat demonstrasi tersebut.

12. Keputusan yang dihasilkan dalam perundingan antara Kolonel Alex Kawilarang dan Jenderal Scheffelaar pada tanggal 8 Agustus 1950 adalah . . . .

a. KNIL mengizinkan TNI menjaga keamanan di Makassar

b. KNIL berhak menjaga keamanan Kota Makassar

c. TNI dan KNIL harus bekerja sama dalam APRIS

d. TNI dan KNIL menghentikan tembak-menembak

e. TNI harus meninggalkan Kota Makassar

Jawaban: d

Pada tanggal 8 Agustus 1950 KNIL meminta berunding dengan TNI. Perundingan dilakukan oleh Kolonel A.E. Kawilarang mewakili Republik Indonesia Serikat dan Mayor Jenderal Scheffelaar mewakili KNIL. Hasilnya, kedua belah pihak setuju untuk menghentikan tembak-menembak. Selain itu, dalam waktu dua hari pasukan KNIL harus meninggalkan Kota Makassar.

13. Pemberontakan PKI di Madiun, APRA, dan Andi Aziz pada dasarnya memiliki kesamaan faktor penyebab yaitu . . . .

a. penolakan terhadap pemerintahan Republik Indonesia Serikat

b. ketidakpuasan terhadap sistem pemerintahan sentralistik

c. ketidakpuasan dengan kebijakan pemerintah d. penolakan terhadap pembentukan APRIS e. ketidakpuasan terhadap kebijakan RERA

Jawaban: e

Pemerintah berusaha melakukan penghematan devisa negara melalui program Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Program RERA yang diterapkan pemerintah ternyata menimbulkan ketidakpuasan bagi sebagian kelompok, terutama kalangan militer. Akibatnya, banyak mantan anggota tentara melakukan pemberontakan seperti pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948, pemberontakan APRA, dan pemberontakan Andi Aziz.

14. Pemberontakan RMS mendapat dukungan penuh dari pemerintah Belanda dan pasukan KNIL yang berada di Ambon. Tujuan pemberontakan RMS adalah . . . .

a. membentuk Republik Maluku Selatan yang terpisah dari RIS

b. memper tahankan keberadaan Negara Indonesia Timur

c. mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia

d. mengukuhkan kedudukan Belanda di Ambon e. menolak kehadiran TNI di wilayah Maluku

(13)

Jawaban: a

Republik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan pada tanggal 25 April 1950. RMS dibentuk oleh golongan separatis yang ingin membentuk negara sendiri. Pemberontakan RMS bertujuan me-lepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

15. Perhatikan tabel berikut!

No. A B

1) D.J. Gasperz H.F. Pieter 2) Albert Wairisal A.E. Kawilarang 3) Z. Pesuwarissa J.H. Manuhutu

Tokoh yang menjabat menteri dalam pemerintahan Republik Maluku Selatan (RMS) ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. A1), A2), dan B1) d. A2), B1), dan B2) b. A1), A3), dan B1) e. A3), B2), dan B3) c. A2), A3), dan B2)

Jawaban: b

Para menteri dalam pemerintahan RMS antara lain Soumokil, D.J. Gasperz, J. Toule, S.J.H. Norimarna, J.B. Pattiradjawane, P.W. Lokollo, H.F. Pieter, A. Nanlohy, Dr. Th. Pattiradjawane, Ir.J.A. Manusama, dan Z. Pesuwarissa. Sementara itu, J.H. Manuhutu merupakan Presiden RMS dan Albert Wairisal sebagai perdana menterinya. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi A1), A3), dan B1).

16. Tindakan pemimpin Republik Maluku Selatan (RMS) sebelum memproklamasikan RMS adalah . . . .

a. menjalin kerja sama dengan KNIL b. melakukan diplomasi ke luar negeri c. meminta bantuan dan dukungan Belanda d. melepaskan diri dari Negara Indonesia Timur e. melakukan propaganda pemisahan Maluku

Selatan dari NKRI

Jawaban: e

Sebelum diproklamasikannya ”RMS”, dilakukan propaganda pemisahan diri dari NKRI oleh gubernur Sembilan Serangkai yang merupakan anggota KNIL dan Partai Timur Besar. Sementara menjelang proklamasi RMS, Soumokil telah ber-hasil menghimpun kekuatan di lingkungan Maluku Tengah.

17. Upaya damai pemerintah Republik Indonesia Serikat untuk mengatasi pemberontakan RMS dilakukan dengan cara . . . .

a. mengirim dr. Leimena untuk berunding dengan pihak RMS

b. membawa permasalahan dalam sidang Dewan Keamanan PBB

c. meminta bantuan Australia sebagai penengah d. mengundang para pemimpin RMS ke Jakarta e. mengadakan referendum di wilayah Maluku

Jawaban: a

Pemerintah RIS berusaha mengatasi pem-berontakan RMS secara damai. Pemerintah mengirim misi damai yang dipimpin oleh dr. Leimena. Leimena mengajak pemimpin RMS melakukan perundingan. Akan tetapi, misi perdamaian ini ditolak oleh Soumokil. Selanjutnya, pemerintah mengirim para politikus, pendeta, dokter, dan wartawan.

18. Keberhasilan Operasi Senopati I dalam upaya penumpasan pemberontakan RMS pada bulan Juli 1950 adalah . . . .

a. membersihkan sisa-sisa kekuatan RMS b. menangkap para pemimpin RMS c. menduduki Ambon bagian utara d. melumpuhkan kekuatan RMS e. menguasai Pulau Seram

Jawaban: e

Pemerintah melakukan operasi Senopati I dan Senopati II untuk menumpas pemberontakan RMS. Operasi Senopati I berhasil menguasai pos-pos penting di Pulau Buru. Pada tanggal 19 Juli 1950 pasukan APRIS berhasil menguasai Pulau Seram. Selanjutnya, pada tanggal 28 September 1950 Ambon bagian utara berhasil dikuasai. 19. Pembentukan Pemerintah Revolusioner Republik

Indonesia (PRRI) dilatarbelakangi oleh adanya . . . .

a. keinginan mendirikan negara Islam

b. kecemburuan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat

c. keikutsertaan KNIL dalam pemerintahan d. kesenjangan sosial di Sumatra Barat e. kekacauan di daerah luar Pulau Jawa

Jawaban: b

Pembentukan PRRI dilatarbelakangi adanya ke-cemburuan pemerintah di daerah terhadap pe-merintah pusat. Pepe-merintah pusat melakukan pem-bangunan besar-besaran. Akan tetapi, pemerintah pusat seolah-olah mengabaikan daerah-daerah di pelosok Indonesia.

20. Kolonel Alex Kawilarang memiliki peran besar dalam upaya penumpasan pemberontakan pada tahun 1948–1965. Pemberontakan yang berhasil ditumpas oleh pasukan Kolonel Alex Kawilarang ditunjukkan oleh baris . . . .

a. – pemberontakan PKI 1965

– pemberontakan DI/TII di Jawa Barat – pemberontakan RMS

(14)

b. – pemberontakan PRRI – pemberontakan DI/TII di Aceh – pemberontakan Andi Aziz c. – pemberontakan PRRI

– pemberontakan Permesta – pemberontakan RMS d. – pemberontakan Andi Aziz

– pemberontakan RMS

– pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan e. – pemberontakan Andi Aziz

– pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah – pemberontakan PKI di Madiun 1948 Jawaban: d

Pada tahun 1951–1956 Alex Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar. Dalam kedudukannya ini, Alex Kawilarang memimpin Pasukan Ekspedisi dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Makassar, pem-berontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, dan pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.

21. Operasi militer yang dilakukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan PRRI ditunjukkan oleh baris . . . . a. – Operasi Senopati – Operasi Saptamarga – Operasi Sadar b. – Operasi Banteng – Operasi Merdeka – Operasi 17 Agustus c. – Operasi Tegas – Operasi Merdeka – Operasi Sadar d. – Operasi Merdeka Timur

– Operasi Tegas – Operasi Saptamarga e. – Operasi Sadar – Operasi Banteng – Operasi Tegas Jawaban: c

Operasi gabungan pemerintah untuk menumpas pemberontakan PRRI yaitu Operasi Tegas, Operasi 17 Agustus, Operasi Saptamarga, Operasi Sadar, dan Operasi Merdeka. Sementara itu, Operasi Banteng dan Operasi Merdeka Timur dilakukan untuk menumpas pemberontakan DI/ TII. Adapun Operasi Senopati dilakukan untuk menumpas pemberontakan RMS.

22. Pemberontakan Permesta di Sulawesi memiliki kesamaan latar belakang dengan pemberontakan PRRI di Sumatra. Kedua gerakan tersebut

sama-a. kebijakan yang sesuai keinginan rakyat b. pelaksanaan pemerintahan yang demokratis c. penerapan kebijakan yang lunak dan terbuka d. kebebasan untuk mengatur pemerintahan

sendiri

e. perhatian pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah

Jawaban e

Gerakan Permesta menginginkan adanya per-hatian pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah. Latar belakang ini sama dengan latar belakang munculnya PRRI di Sumatra Barat. Dengan demikian, pemberontakan PRRI dan Permesta dilatarbelakangi oleh masalah otonomi dan perimbangan keuangan yang tidak memuas-kan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

23. Tindakan pemerintah untuk memadamkan pem-berontakan Permesta di Sulawesi adalah . . . . a. meminta dukungan publik internasional b. melancarkan operasi gabungan

c. melaksanakan otonomi daerah d. membentuk pasukan khusus e. mengadakan perundingan

Jawaban: b

Untuk mengatasi pemberontakan Permesta, KSAD memecat Kolonel Somba dan Mayor Runturambi. Sementara itu, batalion yang berada di bawah Kodim Sulawesi Utara dan Tengah (KDMSUT) diserahkan kepada Komando Antar-daerah Indonesia Timur. Untuk menumpas aksi Permesta, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka dipimpin Letkol Rukminto Hendraningrat. 24. Pada tahun 1960 Permesta bersedia melakukan perundingan dengan pemerintah RI. Kesepakatan yang dicapai dalam perundingan tersebut adalah . . . .

a. pasukan Permesta bersedia kembali ke NKRI b. pemerintah menerapkan kebijakan otonomi

daerah

c. pasukan Permesta akan membantu TNI menghadapi komunisme di Pulau Jawa d. pemerintah memberikan amnesti bagi

pemimpin Permesta

e. TNI membantu pasukan Permesta menjaga keamanan di Sulawesi

Jawaban: c

Dalam perundingan yang diadakan pada tahun 1960, Permesta diwakili oleh A.E. Kawilarang dan pemerintah pusat diwakili oleh KSAD Nicolas Bondan. Perundingan tersebut mencapai ke-sepakatan bahwa Permesta akan membantu TNI untuk menghadapi komunisme di Pulau Jawa.

(15)

c. para petani kehilangan tanah garapannya d. pemerintah Indonesia dikucilkan dunia e. rakyat kecil kehilangan pekerjaannya

Jawaban: a

Aksi pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat dalam peristiwa G 30/S PKI menimbulkan perasaan antikomunis. Perasaan antikomunis diluapkan dengan melakukan tindak kekerasan. Beberapa orang dijatuhi hukuman mati dan dihukum penjara. Selanjutnya, PKI dibubarkan dan ajaran komunis dinyatakan dilarang disebarkan di Indonesia.

29. Perhatikan wacana berikut!

”Slamet Riyadi merupakan salah satu pe-juang yang rela gugur demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Ia gugur dalam per-tempuran untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan berbagai penghormat-an untuk mengenpenghormat-ang jasa-jaspenghormat-anya.”

Salah satu penghargaan pemerintah untuk meng-hormati perjuangan Slamet Riyadi yaitu . . . . a. tanggal lahir Slamet Riyadi diperingati

sebagai hari Pahlawan

b. keluarga Slamet Riyadi mendapat bantuan ekonomi dari pemerintah

c. pemerintah menetapkan Slamet Riyadi sebagai pahlawan revolusi

d. nama Slamet Riyadi ditetapkan sebagai jalan nasional di setiap kota di Indonesia

e. nama Slamet Riyadi ditetapkan sebagai Nama Ksatrian Grup-2 Kopassus Kartasura

Jawaban: e

Untuk menghargai jasa-jasa dan perjuangan Slamet Riyadi, pemerintah menetapkan Slamet Riyadi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Nama Slamet Riyadi kemudian diabadikan menjadi Nama Ksatrian Grup-2 Kopassus Kartasura dan juga nama jalan utama di Kota Surakarta. 30. Perhatikan keterangan berikut!

1) Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

2) Dalam operasi penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra, ia hanya memantau dari Jakarta.

3) Ia merupakan salah satu target penculikan PKI, tetapi mampu meloloskan diri.

Tokoh yang sesuai dengan keterangan di atas adalah . . . .

a. A.E. Kawilarang d. A.H. Nasution b. Basuki Rahmat e. Ahmad Yani c. Gatot Soebroto

25. Aksi sepihak Partai Komunis Indonesia untuk memperkuat pengaruhnya yaitu . . . .

a. melakukan kaderisasi di desa-desa

b. mengambil alih tanah milik masyarakat desa c. memberikan bantuan untuk kaum petani d. menyerobot tanah milik kelompok elite

tradisional

e. mengadakan sekolah gratis untuk kaum tidak mampu

Jawaban: d

Untuk memperkuat pengaruhnya dalam masya-rakat, PKI melancarkan aksi sepihak. Aksi ini merupakan penyerobotan tanah milik kelompok elite tradisional (tuan tanah) dan bekas perkebunan Belanda untuk dibagikan kepada para petani miskin.

26. Peristiwa yang menimbulkan kekhawatiran kelompok PKI mengenai pengambilalihan ke-kuasaan oleh Angkatan Darat adalah . . . . a. penerapan kebijakan RERA

b. pembentukan Dewan Jenderal c. penolakan usul Angkatan Kelima

d. kebijakan yang merugikan petani dan buruh e. kesehatan Presiden Soekarno yang menurun

Jawaban: e

Ketika suhu politik memanas pada tahun 1965, kesehatan Presiden Soekarno tiba-tiba merosot. PKI khawatir Angkatan Darat akan mengambil alih kekuasaan jika presiden tidak mampu bertugas lagi. Oleh karena itu, PKI berusaha menyingkirkan lawannya. Pada tanggal 30 September 1965 PKI melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap petinggi Angkatan Darat.

27. Peran Gatot Soebroto dalam upaya penumpasan pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 adalah . . . .

a. mengadili Amir Syarifuddin

b. memimpin pasukan Divisi Siliwangi II c. menangkap tokoh-tokoh pemberontakan d. melakukan penyerangan ke Kota Madiun e. memegang komando pasukan Divisi Siliwangi

Jawaban: b

Untuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948, Gatot Soebroto memimpin pasukan Divisi Siliwangi II untuk menyerbu pasukan PKI. Pasukan Divisi Siliwangi II pimpinan Gatot Soebroto menyerang dari arah barat. Akhirnya, pasukan Divisi Siliwangi I dan Divisi Siliwangi II bertemu di Madiun.

28. Salah satu dampak pemberontakan G 30 S/PKI adalah . . . .

a. ajaran komunisme dilarang berkembang di Indonesia

(16)

Jawaban: d

Tokoh yang dimaksud pada soal adalah Jenderal A.H. Nasution. Jenderal A.H. Nasution diangkat menjadi KSAD selama dua kali, yaitu pada periode 1949–1952 dan 1955–1962. Pada peristiwa pemberontakan PKI 1965 Jenderal A.H. Nasution menjadi salah satu target pembunuhan tetapi ia berhasil melarikan diri.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Jelaskan peristiwa yang menyulut terjadinya Madiun Affairs!

Jawaban:

Pada tanggal 18 September 1948 para tokoh PKI di Madiun mengumumkan terbentuknya Pemerintah Front Nasional bagi Keresidenan Madiun. Selanjutnya, pada tanggal 19 September 1948 Presiden Soekarno menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memilih Muso dengan PKI-nya atau Soekarno–Hatta. Peristiwa inilah yang memicu terjadinya Madiun Affairs. 2. Mengapa Kartosuwiryo menolak keputusan

A.H. Nasution mengenai penarikan pasukan Divisi Siliwangi dari wilayah Jawa Barat?

Jawaban:

Kartosuwiryo berpendapat dengan keluarnya pasukan Divisi Siliwangi dari Jawa Barat seakan-akan wilayah Jawa Barat telah diserahkan kepada Belanda oleh pihak Republik. Oleh karena itu, saat TNI hijrah ke wilayah Republik Indonesia, Kartosuwiryo memilih tetap tinggal di Jawa Barat bersama para pengikutnya.

3. Bagaimana upaya pemerintah Republik Indonesia Serikat mengatasi kekacauan yang ditimbulkan oleh Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)?

Jawaban:

Untuk mengatasi kekacauan yang ditimbulkan APRA, pemerintah RIS segera mengirim pasukan-nya ke Bandung. Sementara itu, Perdana Menteri RIS, Moh. Hatta mengadakan perundingan dengan Komisaris Tinggi Belanda di Jakarta. Hasil pe-rundingan ini adalah mendesak Kapten Westerling untuk meninggalkan Kota Bandung.

4. Jelaskan kaitan antara pemberontakan Andi Aziz dan Negara Indonesia Timur!

Jawaban:

Perbedaan pendapat mengenai peleburan Negara Indonesia Timur (NIT) dalam negara bagian Republik Indonesia menjadi faktor pendorong terjadinya pemberontakan Andi Aziz. Ada pihak yang menginginkan NIT melebur ke negara bagian Republik Indonesia. Akan tetapi, ada pula pihak

yang menginginkan NIT tetap dipertahankan, salah satunya adalah Andi Aziz, seorang perwira KNIL.

5. Salah satu pemberontakan yang mengancam keutuhan bangsa dan negara adalah Republik Maluku Selatan (RMS). Apakah faktor yang menyebabkan terbentuknya RMS?

Jawaban:

Pembubaran Negara Indonesia Timur (NIT) menimbulkan ketidakpuasan bagi kelompok pro-federal. Salah satunya adalah dr. Soumokil. Soumokil merasa tidak puas apabila NIT harus kembali menjadi bagian NKRI. Oleh karena itu, Soumokil berusaha melepaskan Maluku Selatan dari wilayah NKRI.

6. Jelaskan tindakan Presiden Soekarno setelah mendengar kabar mengenai pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra Barat!

Jawaban:

Setelah mendengar kabar pembentukan PRRI, Presiden Soekarno mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden Moh.Hatta mengenai pembentukan Dewan Nasional. Akan tetapi, usul Presiden Soekarno tersebut ditolak oleh Moh. Hatta. Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Syafruddin Prawiranegara dan para pendukung PRRI. 7. Sejak pembentukannya, BFO terpecah menjadi

dua kubu yang saling bersaing. Jelaskan dua kubu tersebut!

Jawaban:

Dua kubu BFO yang muncul pada awal pem-bentukannya, yaitu kubu yang pro-Belanda dan kubu yang pro-Indonesia. Kubu pro-Indonesia menolak kerja sama dengan Belanda dan memilih bekerja sama dengan Republik Indonesia untuk membentuk Negara Indonesia Serikat. Kubu ini dipelopori oleh Ide Anak Agung Gde Agung (Negara Indonesia Timur), R.T. Adil Puradiredja dan R.T. Djumhana (Negara Pasundan). Sementara itu, kubu pro-Belanda ingin mempertahankan kerja sama BFO dengan Belanda. Kubu ini dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatra Timur).

8. Meskipun sempat terlibat dalam pemberontakan Permesta, Alexander Evert Kawilarang merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam upaya memperjuangkan keutuhan bangsa. Jelas-kan perjuangan Alex Kawilarang dalam perjuang-an mempertahperjuang-ankperjuang-an keutuhperjuang-an bperjuang-angsa!

(17)

Jawaban:

Alex Kawilarang pernah memimpin Pasukan Ekspedisi dalam operasi penumpasan pem-berontakan Andi Azis di Makassar, pempem-berontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, dan Pemberontakan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Selain itu, pada bulan April 1951 ia merintis pembentukan komando pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar, Jawa Barat.

9. Jelaskan persamaan dan perbedaan perjuangan yang dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan Sultan Syarif Kasim II!

Jawaban:

Sultan Hamengku Buwono IX dan Sultan Syarif Kasim II merupakan dua raja lokal yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kedua raja

tersebut menyatakan dukungan terhadap Indonesia. Dukungan Sultan Hamengku Buwono IX ditunjukkan dengan menawarkan Yogyakarta sebagai ibukota sementara Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan. Adapun Sultan Syarif Kasim II menunjukkan dukungannya dengan menyerahkan sebagian hartanya bagi perjuangan Indonesia. 10. Mengapa bangsa Indonesia perlu menumbuhkan

kesadaran akan pentingnya integrasi?

Jawaban:

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan budaya. Wilayah Indonesia juga berupa kepulauan yang terpisah-ter pisah. Keberagaman seper ti itu rentan mengalami konflik dan pergolakan. Oleh karena itu, segenap bangsa Indonesia perlu me-ngembangkan kesadaran akan pentingnya integrasi untuk mewujudkan persatuan dan ke-psatuan bangsa.

(18)

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. mengevaluasi kehidupan politik, sosial, dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal; 2. mengevaluasi perubahan demokrasi Indonesia dari tahun 1950 sampai dengan era Reformasi; serta

3. menyajikan laporan tertulis mengenai perkembangan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:

1. mensyukuri kemerdekaan sebagai rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; serta

2. menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, kerja sama, dan proaktif yang dipelajari tokoh sejarah pada masa Demokrasi Liberal.

Politik, Ekonomi, dan Sosial pada Masa Demokrasi Liberal (1950–1959)

Perkembangan Politik pada Masa Demokrasi Liberal

• Menjelaskan sistem politik dan pemerintahan pada masa Demokrasi Liberal

• Mengidentifikasi kabinet pada masa Demokrasi Liberal • Menjelaskan sistem kepartaian

pada masa Demokrasi Liberal • Mendeskripsikan pelaksanaan pemilu 1955 • Menganalisis penyebab kegagalan Konstituante menyusun undang-undang dasar

• Menjelaskan pemikiran ekonomi nasional pada masa Demokrasi Liberal

• Mengidentifikasi permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal

• Mendeskripsikan kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketidakstabilan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal • Meneladan sikap kerja keras,

tanggung jawab, dan proaktif yang ditunjukkan tokoh bangsa saat mengatasi permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal

• Mendeskripsikan kondisi demografi masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

• Mendeskripsikan antusiasme rakyat dalam kehidupan politik • Menjelaskan sistem pendidikan

pada masa Demokrasi Liberal • Menjelaskan perguruan tinggi

pada masa Demokrasi Liberal • Menjelaskan perkembangan

budaya pada masa Demokrasi Liberal

• Mampu menjelaskan perkembangan politik bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

• Mampu menjelaskan perkembangan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

• Mampu menjelaskan perkembangan sosial bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

• Mampu menyajikan tulisan mengenai perkembangan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

• Mampu meneladan sikap kerja sama, tanggung jawab, peduli, dan proaktif yang ditunjukkan tokoh sejarah pada masa Demokrasi Liberal

Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

Perkembangan Sosial pada Masa Demokrasi Liberal

(19)

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Pada masa Demokrasi Liberal, presiden tidak menjalankan kegiatan pemerintahan karena . . . . a. UUDS 1950 mengamanatkan pemerintahan dijalankan dan dikendalikan oleh parlemen b. presiden hanya sebagai kepala negara dan

pemerintahan dijalankan perdana menteri c. setiap kebijakan yang akan diambil presiden

harus disetujui oleh parlemen

d. kedudukan dan kinerja presiden dibatasi oleh kekuasaan parlemen

e. secara konstitusional tugas presiden hanya sebagai kepala negara

Jawaban: b

Sistem pemerintahan pada masa Demokrasi Liberal berbeda dengan sistem pemerintahan pada masa kini. Pada masa Demokrasi Liberal, presiden hanya bertugas sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala pemerintahan. Adapun kegiatan pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri yang ber tanggung jawab kepada parlemen.

2. Pada masa Demokrasi Liberal, perdana menteri dan kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa . . . . a. kedudukan parlemen berada di atas presiden b. perdana menteri dan kabinet dipilih dan

diangkat oleh parlemen

c. sistem pemerintahan yang berlaku tidak sesuai dengan UUD 1945

d. dinamika politik pada masa Demokrasi Liberal telah memengaruhi sistem pemerintahan e. sistem pemerintahan yang berlaku pada

masa Demokrasi Liberal adalah perlementer

Jawaban: e

Sistem parlementer berlaku karena perdana menteri dan kabinet bertanggung jawab kepada parlemen. Jadi, kabinet harus menyusun kebijakan yang sejalan dengan konsep pemikiran parlemen. Apabila kebijakan pemerintah tidak mendapat kepercayaan parlemen, kabinet akan mendapat mosi tidak percaya dan dibubarkan.

3. Perhatikan tabel berikut!

No. Jenis Partai Pengertian 1) Partai pemerintah Partai politik yang

selalu menempatkan wakilnya di

pemerintahan. 2) Partai oposisi Y

Pengertian yang tepat untuk mengisi kolom ”Y” adalah . . . .

a. partai politik yang mendapat dukungan mayoritas parlemen

b. partai politik yang memiliki jumlah kursi terbanyak di parlemen

c. partai politik yang mampu mengakomodasi keinginan pemilihnya

d. partai politik yang menentang atau mengkritik kabinet yang sedang memerintah

e. partai politik yang terdiri atas perwakilan seluruh golongan masyarakat

Jawaban: d

Demokrasi Liberal memberi kesempatan luas kepada partai-partai politik untuk tumbuh dan berkembang. Partai politik dapat menempatkan wakilnya dalam kabinet. Selanjutnya, partai itu disebut partai pemerintah. Partai yang tidak memiliki wakil di pemerintahan disebut partai oposisi. Partai oposisi merupakan partai yang menentang dan mengkritik kebijakan politik pemerintah.

4. Ideologi berlainan yang diusung partai-partai politik pada masa Demokrasi Liberal menyebabkan . . . . a. sering terjadi pergantian kabinet

b. presiden tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai kepala negara

c. setiap kebijakan yang direncanakan parlemen bagi rakyat tidak dapat dilaksanakan d. partai oposisi memiliki kekuasaan

men-jatuhkan kedudukan partai pemerintah e. diperlukan sistem musyawarah untuk

menyelesaikan permasalahan politik

Jawaban: a

Masa Demokrasi Liberal memiliki corak menonjol berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Corak tersebut adalah sering terjadinya pergantian kabinet karena partai-partai politik pada masa Demokrasi Liberal mengusung ideologi berlainan. Partai-partai besar biasanya dominan dalam formatur kabinet karena sebuah kabinet harus mendapat dukungan mayoritas parlemen. Sebuah kabinet yang tidak didukung mayoritas parlemen harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

5. Perhatikan partai-partai berikut! 1) PNI

2) Masyumi 3) Parindra 4) PSII 5) PKI

A. Perkembangan Politik pada Masa Demokrasi Liberal

(20)

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka (1950– 1964), Citra Lamtoro Gung Persada, 1985 Partai-partai pendukung Kabinet Natsir ditunjukkan

oleh nomor . . . . a. 1), 2), dan 3) b. 1), 3), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: c

Kabinet Natsir merupakan koalisi antara Masyumi dan Partai Indonesia Raya (PIR), Parindra, Partai Katolik, Parkindo, dan PSII. PNI sebagai partai terbesar kedua memilih kedudukan sebagai oposisi. Kedudukan PNI sebagai partai oposisi diikuti PKI dan Partai Murba. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2), 3), dan 4). 6. Mosi tidak percaya yang dikeluarkan Hadikusumo

terhadap Kabinet Natsir muncul karena . . . . a. Kabinet Natsir gagal meredam

pem-berontakan Republik Maluku Selatan (RMS) b. Moh. Natsir tidak bersedia menerima PNI, PKI, dan Partai Murba berkoalisi dengan Masyumi

c. kegagalan pemerintah Indonesia meningkat-kan perdagangan ekspor pada saat Perang Korea

d. kegagalan Kabinet Natsir melakukan pe-rundingan mengenai penyelesaian masalah Irian Barat

e. tuntutan pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah

Jawaban: e

Kedudukan Kabinet Natsir mulai goyah ketika Hadikusumo dari PNI mengeluarkan mosi agar pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah. Masalah itu me-nyebabkan parlemen mengajukan mosi tidak percaya kepada Kabinet Natsir sehingga Natsir harus mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno.

7. Perhatikan tabel berikut!

No. X

1 ) Krisis ekonomi akibat merosotnya ekspor dan kegiatan impor yang semakin tidak terkendali. 2 ) Terjadi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat,

Sulawesi Selatan, dan Aceh.

3 ) Munculnya gerakan separatisme dan sikap provinsialisme di berbagai daerah.

No. Y

1 ) Angkatan Darat menolak calon Menteri Pertahanan yang diajukan Iwa Kusumasumantri.

2 ) Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952 yang disebab-kan ketidakkompadisebab-kan Tentara Nasional Indonesia

3 ) Penandatanganan perjanjian Mutual Security Act (MSA) yang dianggap melanggar politik luar negeri bebas aktif.

Permasalahan yang dihadapi Kabinet Wilopo ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. X1), X2), dan Y1) b. X1), X3), dan Y2) c. X1), X2), dan Y3) d. X2), X3), dan Y2) e. X2), X3), dan Y3) Jawaban: b

Dalam menjalankan pemerintahannya, Kabinet Wilopo menghadapi berbagai permasalahan sebagai berikut.

1) Krisis ekonomi yang disebabkan merosotnya ekspor dan kegiatan impor yang semakin tidak terkendali.

2) Munculnya gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa.

3) Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu peristiwa perselisihan internal yang terjadi dalam lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi X1), X3), dan Y2).

8. Perhatikan tokoh berikut!

Prestasi kabinet yang dipimpin tokoh pada gambar adalah . . . .

a. menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA)

b. membentuk pemerintahan dengan sistem zaken kabinet

c. menyelenggarakan pemilihan umum untuk pertama kali

d. menangkap pejabat negara yang terlibat kasus korupsi

e. menyepakati hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)

(21)

Jawaban: a

Gambar pada soal adalah Ali Sastroamidjojo. Kabinet yang dipimpin Ali Sastroamidjojo merupakan koalisi antara PNI dan NU. Prestasi Kabinet Ali Sastroamidjojo adalah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan membentuk panitia pemilihan umum yang diketuai Hadikusumo (Kabinet Ali Sastroamidjojo I).

9. Moh. Hatta mendukung penerapan sistem multipartai pada masa Demokrasi Liberal. Latar belakang dukungan tersebut adalah . . . .

a. sistem multipartai mewakili seluruh ideologi yang berkembang di Indonesia

b. corak demokrasi yang baik dapat diukur melalui penerapan sistem multipartai c. sistem multipartai dianggap sistem terbaik

untuk mencegah kekuasaan otoriter

d. seluruh kekurangan sistem partai tunggal dapat diatasi melalui sistem multipartai e. pertanggungjawaban pemimpin perjuangan

dapat diminta melalui sistem multipartai

Jawaban: e

Pada masa Demokrasi Liberal, bangsa Indonesia menganut sistem multipartai. Sistem ini mendapat dukungan dari Moh. Hatta. Menurut Moh. Hatta, sistem multipartai memudahkan bangsa Indonesia dalam meminta pertanggungjawaban dari para pemimpin perjuangan.

10. Keberhasilan pelaksanaan pemilu 1955 ditindak-lanjuti dengan . . . .

a. pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia

b. pembentukan undang-undang dasar baru untuk menggantikan UUD 1945

c. pengalihan kekuasaan pemerintahan dari perdana menteri kepada presiden

d. pembentukan parlemen baru yang diikuti dengan pembentukan Konstituante

e. penyerahan mandat Kabinet Burhanuddin Harahap kepada presiden

Jawaban: d

Pada tahun 1955 bangsa Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya. Sebagai hasil pemilu, pada tanggal 26 Maret 1956 dibentuk parlemen baru, diikuti pembentukan Konstituante pada tanggal 10 November 1956. Parlemen baru terdiri atas wakil-wakil 28 partai politik, organisasi, dan perkumpulan pemilih yang dibagi dalam tujuh belas fraksi.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Bagaimana kedudukan partai politik pada masa Demokrasi Liberal?

Jawaban:

Demokrasi Liberal memberi kesempatan luas kepada partai-partai politik untuk tumbuh dan berkembang. Partai politik dapat menempatkan wakilnya dalam kabinet. Pada sistem Demokrasi Liberal, partai-partai besar memiliki partisipasi besar dalam pemerintahan karena kabinet yang bertanggung jawab kepada parlemen merupakan kekuatan berdasarkan pemberlakuan UUDS 1950. 2. Jelaskan sistem pemerintahan yang diterapkan

pada masa Demokrasi Liberal!

Jawaban:

Pada masa Demokrasi Liberal, presiden hanya bertugas sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala pemerintahan. Kegiatan pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Adapun perdana menteri dan kabinet bertanggung jawab kepada parlemen (DPR). Dengan demikian, sistem pemerintahan yang berlaku adalah parlementer. Jadi, kabinet harus menyusun kebijakan yang sejalan dengan konsep pemikiran parlemen. Apabila kebijakan pemerintah tidak mendapat kepercayaan parlemen, kabinet akan mendapat mosi tidak percaya dan dibubarkan.

3. Mengapa pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet?

Jawaban:

Partai-partai politik pada masa Demokrasi Liberal mengusung ideologi berlainan. Partai-partai besar biasanya dominan dalam kabinet karena sebuah kabinet harus mendapat dukungan mayoritas parlemen. Sebuah kabinet yang tidak didukung mayoritas parlemen harus mengembalikan mandatnya kepada presiden. Oleh karena itu, dalam sistem Demokrasi Liberal sering terjadi per-gantian kabinet.

4. Jelaskan momentum yang menyebabkan Kabinet Sukiman mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno!

Jawaban:

Salah satu keputusan kontroversial pada masa Kabinet Sukiman adalah ketika Menteri Luar Negeri Ahmad Soebardjo menandatangani perjanjian Mutual Security Act (MSA) dengan Duta Besar Amerika Serikat, Merle Cochran. Sunario dari PNI mengeluarkan mosi tidak percaya karena menganggap Ahmad Soebardjo melanggar politik luar negeri bebas aktif. Akibat mosi tersebut, Ahmad Soebardjo akhirnya mengundurkan diri. Selanjutnya, pada tanggal 27 Februari 1952 Kabinet Sukiman menyerahkan mandat kepada Presiden Soekarno.

(22)

5. Bagaimana usaha pemerintah untuk memper-siapkan pelaksanaan pemilu 1955?

Jawaban:

Untuk melaksanakan pemilihan umum 1955, Kabinet Wilopo menyampaikan rancangan undang-undang mengenai sistem pemilihan umum secara proporsional kepada perlemen. Rancangan undang-undang tersebut akhirnya disahkan parlemen menjadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953. Pada tanggal 31 Mei 1954 pemerintah

mem-bentuk Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) yang diketuai Hadikusumo dan Rustam Sutan Palindih sebagai wakil ketua. Selanjutnya, PPI secara resmi dilantik Presiden Soekarno pada tanggal 28 November 1954. PPI menetapkan pemilu dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen (DPR) dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante.

(23)

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Dampak Konferensi Meja Bundar (KMB) bagi perekonomian Indonesia adalah . . . .

a. Indonesia harus menanggung biaya pe-ngiriman delegasi yang cukup besar

b. pasca-pelaksanaan KMB, Indonesia kembali memberlakukan mata uang Belanda

c. sistem ekonomi yang disepakati dalam KMB tidak cocok diterapkan di Indonesia

d. Indonesia dan Belanda sepakat menerapkan sistem ekonomi Belanda di Indonesia e. Indonesia harus menanggung seluruh utang

sejak masa Hindia Belanda

Jawaban: e

Setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1949, bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan sebagai akibat hasil kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Salah satu

hasil KMB adalah Indonesia harus menanggung utang-utang sejak masa Hindia Belanda. Utang-utang tersebut sangat memberatkan kondisi perekonomian Indonesia karena usia negara masih sangat muda dan Indonesia belum mampu mengelola perekonomiannya dengan baik. 2. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Ekspor komoditas pertanian merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan per-ekonomian Indonesia.

2) Beban utang luar negeri Indonesia mencapai Rp1,5 miliar dan utang dalam negeri men-capai Rp2,8 miliar.

3) Kegiatan ekspor yang masih bergantung pada beberapa jenis hasil perkebunan.

4) Barang komoditas ekspor Indonesia selain pertanian masih berada di bawah standar dunia.

(24)

5) Keengganan menerapkan sistem ekonomi Belanda menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk.

Pernyataan yang menunjukkan kondisi per-ekonomian Indonesia pada masa Demokrasi Liberal ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1), 2), dan 3) b. 1), 3), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: c

Sejak awal pengakuan kedaulatan hingga masa Demokrasi Liberal, perekonomian Indonesia masih belum stabil. Beban utang luar negeri Indonesia mencapai Rp1,5 miliar dan utang dalam negeri mencapai Rp2,8 miliar. Kondisi ini diperparah dengan kegiatan ekspor yang masih bergantung hanya pada beberapa jenis hasil perkebunan. Adapun produksi barang-barang ekspor lainnya masih berada di bawah standar dunia. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pernyataan nomor 2), 3), dan 4).

3. Perang Korea ternyata berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dampak ini dibuktikan dengan . . . .

a. mitra perdagangan Korea mulai menjalin kontak dagang dengan Indonesia

b. selama Perang Korea berlangsung ekspor Indonesia meningkat sebesar 187%

c. banyak perusahaan memindahkan pabriknya dari Korea ke Indonesia

d. Indonesia mampu menggantikan Korea sebagai penghasil komoditas pertanian berkualitas

e. negara-negara industri mulai mengalihkan impor bahan baku dari Korea ke Indonesia

Jawaban: b

Secara tidak langsung terjadinya Perang Korea menguntungkan perekonomian Indonesia. Pada saat Perang Korea berlangsung, ekspor Indonesia pada bulan April 1950 meningkat 187% dan 243% pada bulan Mei 1950. Kondisi ini menjadi solusi di tengah keterpurukan perekonomian Indonesia. 4. Kecenderungan pemerintah mencetak uang baru

pada tahun 1952 disebabkan oleh . . . .

a. penyebaran mata uang Belanda yang semakin tidak terkendali

b. tingkat pendapatan ekonomi masyarakat Indonesia belum merata

c. pelunasan pinjaman nasional yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada rakyat

d. sistem ekonomi nasional belum mampu bersaing dengan sistem ekonomi Belanda e. anggaran belanja perubahan yang disetujui

DPR tidak mampu membendung laju defisit

Jawaban: e

Pada tahun 1952 pemerintah meminta DPR agar mengesahkan anggaran belanja perubahan. Dalam perkembangannya, anggaran belanja perubahan yang disetujui DPR tidak mampu membendung laju defisit. Akibat defisit ini, pemerintah memiliki kecenderungan mencetak uang baru yang kemudian menimbulkan tendensi inflasi.

5. Perhatikan tabel berikut!

No. Kebijakan Pencetus

1) Gerakan Benteng Soemitro Djojohadikusumo 2) Sistem Ekonomi Ali– X

Baba

3) Gunting Syafruddin Syafruddin Prawiranegara

Jawaban yang tepat untuk mengisi kotak ”X” adalah . . . .

a. Djuanda d. Iskaq Tjokroadisurjo

b. Moh. Hatta e. Ali Sastroamidjojo c. Muh. Yamin

Jawaban: d

Sistem Ekonomi Ali–Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokroadisurjo yang pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I menjabat sebagai Menteri Perekonomian. Tujuan kebijakan ini adalah menciptakan kerja sama antara pengusaha pribumi (Ali) dengan pengusaha nonpribumi (Baba). Kebijakan ini mendorong berkembangnya pengusaha swasta nasional pribumi dalam usaha merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.

6. Soemitro Djojohadikusumo berpendapat bahwa untuk mencapai sistem ekonomi baru perlu dilakukan strategi untuk mengubah struktur dari ekonomi kolonial menuju ekonomi nasional. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa . . . . a. sistem ekonomi kolonial sudah tidak tepat

lagi diterapkan di Indonesia

b. sistem ekonomi nasional belum mampu mengganti sistem ekonomi kolonial

c. Soemitro Djojohadikusumo berusaha mencari sistem ekonomi yang cocok bagi Indonesia d. diperlukan sistem ekonomi yang tepat agar

kehidupan rakyat Indonesia semakin me-ningkat

e. Soemitro Djojohadikusumo merupakan tokoh nasionalis karena berusaha menerapkan sistem ekonomi nasional

Gambar

Gambar pada soal adalah Operasi 17 Agustus untuk menumpas pemberontakan PRRI di Sumatra
Gambar pada soal adalah pembacaan Dekret Presiden 5 Juli 1959. Peristiwa tersebut memiliki dampak besar bagi kehidupan politik di Indonesia.
Gambar pada soal menunjukkan pertemuan antara Portugis dan Indonesia pada tanggal 16 Oktober 1974
Gambar pada soal merupakan salah satu versi Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
+4

Referensi

Dokumen terkait