• Tidak ada hasil yang ditemukan

Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

d. mengirim delegasi dalam perundingan Hoge Valuwe di Belanda

e. menjalin perdagangan melalui Banking and Trading Company

Jawaban: e

Memperoleh barang-barang dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat merupakan salah satu tujuan politik luar negeri Indonesia. Pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilihat pada awal kemerdekaan. Pemerintah Indonesia menjalin hubungan dagang dengan perusahaan Amerika Serikat, Isbranstern Inc melalui lembaga Banking and Trading Company.

2.

Maklumat Politik Pemerintah tanggal 1 November 1945

Pernyataan berikut merupakan isi maklumat di atas, kecuali . . . .

a. politik damai dan hidup berdampingan secara damai

b. tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain

c. politik bertetangga baik dan kerja sama dengan semua negara

d. politik oportunis dan pragmatis terhadap pergaulan dunia internasional

e. selalu mengacu pada piagam PBB dalam melakukan hubungan luar negeri

Jawaban: d

Maklumat Politik Pemerintah tanggal 1 November 1945 merupakan salah satu landasan operasional politik luar negeri Indonesia pada masa Orde Lama. Isi Maklumat Politik Pemerintah tanggal 1 November 1945 sebagai berikut.

1) Politik damai dan hidup berdampingan secara damai

2) Tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.

3) Politik bertetangga baik dan kerja sama dengan semua negara di bidang ekonomi, politik, dan lain-lain.

4) Selalu mengacu pada piagam PBB dalam melakukan hubungan dengan negara lain. 3. Tujuan jangka panjang pelaksanaan politik luar

negeri Indonesia adalah . . . .

a. melenyapkan imperialisme demi terciptanya perdamaian dunia

b. membangun kerja sama regional dan internasional

c. menyatukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara

d. membangun gerakan antiblok Barat dan blok Timur

e. menentang segala bentuk penjajahan di dunia

Jawaban: a

Tujuan jangka pendek dan jangka panjang pelaksanaan politik luar negeri Indonesia termuat dalam Amanat Presiden Soekarno yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Tujuan jangka panjang pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yaitu melenyapkan imperialisme dan mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia yang kekal dan abadi. Adapun tujuan jangka pendek yaitu me-lanjutkan perjuangan antiimperialisme dan mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah-tengah tarikan ke kanan dan ke kiri.

4. Politik luar negeri Indonesia merupakan politik yang aktif dan berprinsip serta berpendirian. Bukti yang mendukung pernyataan tersebut adalah . . . .

a. Indonesia menolak pembentukan Federasi Malaysia

b. Indonesia mengajukan peninjauan kembali lokasi kantor PBB

c. Indonesia menjadi salah satu pemrakarsa Gerakan Non-Blok

d. Indonesia secara sepihak membubarkan Uni Indonesia–Belanda

e. Indonesia menunjuk Australia sebagai mediator perundingan Renville

Jawaban: c

Politik luar negeri Indonesia tidak bersifat defensif, tetapi aktif berprinsip ser ta ber pendirian. Pemerintah Indonesia berupaya menerapkan politik luar negeri tersebut dengan berbagai tindak-an, misalnya menjadi salah satu pemrakarsa Gerakan Non-Blok.

5. Munculnya tujuan jangka panjang dan jangka pendek kebijakan hubungan luar negeri pemerintah Indonesia terjadi karena . . . .

a. PBB melibatkan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia

b. bangsa Indonesia berupaya menyatukan seluruh wilayah Asia Tenggara

c. bangsa Indonesia pernah mengalami pen-jajahan bangsa asing

d. PBB tidak mampu menyelesaikan konflik Indonesia–Belanda

e. bangsa Indonesia ingin mengulangi kejayaan masa lampau

Jawaban: c

Tujuan jangka pendek dan jangka panjang pelaksanaan politik luar negeri Indonesia termuat dalam amanat ”Manifesto Politik Republik Indonesia”. Kedua tujuan tersebut sama-sama menentang segala bentuk imperialime dan berupaya menciptakan perdamaian dunia. Kedua tujuan tersebut tidak lepas dari sejarah panjang bangsa Indonesia yang pernah mengalami penjajahan bangsa asing.

6. Perhatikan landasan-landasan berikut!

1) Maklumat Politik Pemerintah tanggal 1 November 1945.

2) Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1966. 3) Pasal 11 dan 13 ayat (1) dan (2) UUD 1945. 4) Alinea pertama Pembukaan UUD 1945. Landasan operasional pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: e

Pada masa Demokrasi Terpimpin, terjadi perubah-an dalam lperubah-andasperubah-an operasional pelaksperubah-anaperubah-an politiik luar negeri bebas aktif. Landasan operasional politik luar negeri bebas aktif Indonesa terdapat dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945, pasal 11 dan pasal 13 ayat (1) dan (2) UUD 1945, serta Amanat Presiden yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” tanggal 17 Agustus 1959 atau yang dikenal sebagai ”Manifesto Politik Republik Indonesia.” Jadi, jawab-an yjawab-ang tepat ditunjukkjawab-an oleh nomor 3) djawab-an 4). 7. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1978

merupakan landasan operasional politik luar negeri yang mengatur tentang . . . .

a. penyelesaian krisis ekonomi b. pengangkatan duta dan konsul c. pelaksanaan perjanjian internasional d. perluasan pelaksanaan politik luar negeri e. penentuan tujuan pelaksanaan politik luar

negeri

Jawaban: d

Pada masa Orde Baru landasan operasional politik luar negeri Indonesia dipertegas melalui beberapa peraturan formal. Salah satunya adalah Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1978 yang mengatur tentang perluasan pelaksanaan politik luar negeri yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan di segala bidang.

8.

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 Keluarnya ketetapan di atas dilatarbelakangi oleh . . . .

a. munculnya kebebasan rakyat Indonesia men-dirikan partai politik

b. adanya upaya pemerintah memperluas perjanjian ekstradisi

c. pelantikan B.J. Habibie sebagai Presiden Republik Indonesia

d. adanya krisis ekonomi dan krisis nasional pada tahun 1997

e. adanya kekurangan jumlah diplomat di Indonesia

Jawaban: d

Pada masa reformasi terjadi perubahan dalam landasan operasional politik luar negeri Indonesia. Secara substansif, landasan operasional politik luar negeri Indonesia dapat dilihat pada Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara dalam rangka mewujudkan tujuan nasional periode 1999–2004. Keluarnya ketetapan tersebut dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi dan krisis nasional pada tahun 1997 yang dapat mengancam integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Perhatikan sasaran-sasaran berikut!

1) Memperbaiki performa dan penampilan diplomat Indonesia demi keberhasilan diplomasi proaktif.

2) Mengintensifkan kesiapan Indonesia me-masuki era perdagangan bebas.

3) Mengabdi pada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat

4) Mengacu pada piagam PBB dalam menjalin hubungan dengan negara lain.

Sasaran yang ingin dicapai dari Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 ditunjukkan oleh nomor . . . . a. 1) dan 2) d. 2) dan 4)

b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: a

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 menetapkan sasaran yang harus dicapai. Adapun sasaran-sasaran tersebut sebagai berikut.

1) Menegaskan kembali pelaksanaan politik bebas aktif menuju pencapaian tujuan nasional.

2) Ikut serta dalam perjanjian internasional dan peningkatan kerja sama untuk kepentingan rakyat Indonesia.

3) Memperbaiki performa, penampilan diplomat Indonesia dalam rangka suksesnya pe-laksanaan diplomasi proaktif di segala bidang. 4) Mengintensifkan kesiapan Indonesia

me-masuki era perdagangan bebas.

Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor

1) dan 2).

10. Makna politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah . . . .

a. aktif dan bebas menentukan nasib sendri tanpa menjaga perdamaian dunia

b. aktif menentukan nasib bangsa lain dengan menjaga perdamaian dunia

c. bebas menentukan nasib sendiri dan aktif menjaga perdamaian dunia

d. aktif menentukan nasib sendiri dan bebas menjaga perdamaian dunia

e. menjaga perdamaian dunia demi memperbaiki nasib bangsa sendiri

Jawaban: c

Politik luar negeri bebas aktif dapat diartikan sebagai kebebasan dalam menentukan nasib sendiri dan turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Melalui dasar politik luar negeri tersebut, Indonesia menjalin hubungan baik dengan dunia internasional.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Salah satu tujuan politik luar negeri Indonesia adalah mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan bangsa. Bagaimana pelaksanaan tujuan tersebut pada awal kemerdekaan?

Jawaban:

Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan bangsa merupakan salah satu tujuan politik luar negeri Indonesia. Pada awal kemerdekaan, pemerintah berupaya mencapai tujuan tersebut melalui upaya diplomasi. Melalui diplomasi, keberadaan Indonesia mulai diakui oleh dunia-dunia internasional. Upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia akhirnya mem-peroleh hasil ditandai pengakuan kedaulatan Indonesia oleh berbagai negara.

2. Jelaskan pendapat Moh. Hatta mengenai ke-dudukan Pancasila sebagai landasan ideal politik luar negeri Indonesia!

Jawaban:

Pendapat Moh. Hatta berkaitan erat dengan kedudukan Pancasila sebagai landasan ideal politik luar negeri Indonesia. Menurut Moh. Hatta kelima sila dalam Pancasila berisi pedoman dasar bagi pelaksanaan kehidupan kebangsaan yang ideal dan mencakup seluruh sendi kehidupan manusia. Moh. Hatta juga menambahkan bahwa Pancasila merupakan salah satu faktor objektif yang memengaruhi politik luar negeri Indonesia. 3. Jelaskan landasan konstitusional politik luar

negeri Indonesia!

Jawaban:

Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia tercantum dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Secara garis besar, landasan konstitusional politik luar negeri menyatakan bahwa politik luar negeri Indonesia menentang segala bentuk penjajahan atau kolonialisme dan imperialisme di dunia. 4. Jelaskan sifat politik luar negeri Indonesia menurut

Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966!

Jawaban:

Sifat politk luar negeri Indonesia menurut Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 sebagai berikut.

a. Bebas aktif, anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

b. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.

5. Mengapa pada periode reformasi terjadi perubahan dalam landasan operasional politik luar negeri Indonesia?

Jawaban:

Pada masa reformasi, terjadi perubahan dalam landasan operasional politik luar negeri Indonesia. Secara substansif, landasan operasional politik luar negeri Indonesia dapat dilihat melalui Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999. Keluarnya ketetapan tersebut dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi dan krisis nasional pada tahun 1997 yang dapat mengancam integrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, ketetapan tersebut menekankan perlunya upaya reformasi di segala bidang.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Perhatikan tujuan berikut!

1) Memperoleh pengakuan internasional atas kemerdekaan Republik Indonesia.

2) Mempertahankan kemerdekaan dari segala usaha yang dilakukan Belanda.

3) Mengusahakan serangkaian diplomasi penyelesaian masalah Irian Barat.

4) Melenyapkan imperialisme dan mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia.

Tujuan dari pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif pada awal kemerdekaan ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: a

Pada awal kemerdekaan, pemerintah Indonesia memiliki landasan operasional yang jelas mengenai pelaksanaan politik luar negeri. Landasan operasional tersebut mempunyai tiga tujuan utama yaitu memperoleh pengakuan internasional atas kemerdekaan Republik Indonesia, mempertahankan kemerdekaan dari segala usaha yang dilakukan Belanda, dan

mengusahakan serangkaian diplomasi dalam rangka penyelesaian sengketa Indonesia– Belanda. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).

2. Inti pidato Sutan Sjahrir dalam acara Inter Asian Relations Conference di New Delhi pada tahun 1947 adalah . . . .

a. meredakan ketegangan akibat Perang Dunia b. mengevaluasi peran PBB dalam menjaga

perdamaian dunia

c. mengajak negara-negara Asia untuk meng-akui kedaulatan Indonesia

d. menyatukan bangsa-bangsa Asia demi tercapainya perdamaian dunia

e. meminta dukungan bangsa-bangsa Asia mengenai masalah Irian Barat

Jawaban: d

Pidato Sutan Sjahrir merupakan salah satu per-nyataan yang menjelaskan bentuk politik luar negeri Indonesia. Pidato tersebut disampaikan dalam acara Inter Asian Relation Conference di New Delhi pada tahun 1947. Dalam pidatonya, Sutan Sjahrir mengajak bangsa-bangsa Asia bersatu atas dasar kepentingan bersama demi tercapainya perdamaian dunia.