• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Kebijakan Pemerintah pada Masa Orde Baru

a. terjadi ledakan penduduk di Pulau Jawa

b. pemerintah melaksanakan program

transmigrasi

c. terjadi kemiskinan dan kesenjangan sosial d. terjadi perpindahan penduduk ke Pulau Jawa e. pemberontakan terjadi di beberapa daerah

Jawaban: c

Pembangunan yang tidak merata pada masa Orde Baru menyebabkan munculnya kemiskinan dan kesenjangan sosial. Kondisi ini disebabkan pem-bangunan hanya ditujukan pada pihak tertentu dan tidak merata di seluruh wilayah Indonesia. 3. Pemerintah Orde Baru melakukan penyimpangan

terhadap prinsip-prinsip demokrasi. Ciri yang menandai penyimpangan tersebut yaitu . . . . a. adanya campur tangan negara-negara Barat

dalam pelaksanaan pemerintahan

b. tidak adanya komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

c. munculnya kesenjangan sosial dan ke-miskinan di beberapa daerah

d. kurangnya perhatian pemerintah terhadap daerah-daerah terpencil

e. besarnya kekuasaan presiden dalam men-jalankan pemerintahan

6. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru dalam bidang pendidikan adalah wajib belajar sembilan tahun. Dampak kebijakan tersebut adalah . . . . a. berkembangnya nasionalisme bangsa

Indonesia

b. meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia

c. meningkatnya partisipasi pendidikan dasar d. dibukanya beberapa perguruan tinggi e. meningkatnya jumlah mahasiswa

Jawaban: c

Kebijakan wajib belajar sembilan tahun dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan selama enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari kebijakan wajib belajar enam tahun. Kebijakan wajib belajar sembilan tahun meningkat-kan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan dasar.

7. Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam bidang ekonomi yang dicapai pada awal pemerintahannya yaitu . . . .

a. meningkatkan daya beli masyarakat b. mencapai swasembada beras c. melunasi utang luar negeri d. mengatasi kemiskinan e. menekan laju inflasi

Jawaban: e

Pada awal pemerintahannya, Presiden Soeharto dan pemerintah Orde Baru memiliki tugas berat, yaitu membenahi perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk. Pada waktu itu laju inflasi sangat tinggi, bahkan mencapai 650% setahun. Dengan berbagai kebijakan yang diterapkan, pemerintah berhasil mengatasi masalah tingginya laju inflasi tersebut.

8. Kesenjangan sosial dan kemiskinan pada masa Orde Baru muncul di daerah-daerah penyumbang devisa negara terbesar. Beberapa daerah tersebut ditunjukkan oleh baris . . . .

a. - Papua d. - Jawa Tengah

- Riau - Papua

- Kalimantan Timur - Sumbawa b. - Riau e. - Lombok

- Jawa Tengah - Bali

- Kalimantan Tengah - Kalimantan Barat c. - Kalimantan Timur

- Aceh - Maluku Jawaban: a

Kemiskinan dan kesenjangan sosial pada masa Orde Baru terjadi karena pembangunan tidak merata. Ironisnya, kemiskinan dan kesenjangan

sosial muncul di daerah-daerah yang menjadi penyumbang devisa terbesar, seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Papua.

9. Pada masa Orde Baru presiden memiliki kekuasaan yang besar dalam menjalankan pemerintahan. Akibat yang timbul dari kondisi ini adalah . . . .

a. kekuasaan berada di tangan rakyat

b. pelaksanaan pemerintahan bersifat sentralistik

c. terjadi pemberotakan di daerah-daerah luar Jawa

d. tercipta stabilitas nasional yang sehat e. ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah

Jawaban: b

Kekuasaan presiden yang besar pada masa Orde Baru menyebabkan timbulnya pemerintahan yang bersifat sentralistik. Pemerintahan sentralistik ditandai dengan penetapan kebijakan pada pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah hanya diberi peluang kecil untuk mengelola dan mengatur pemerintahan di daerahnya.

10. Dampak kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/ BKK) pada masa Orde Baru adalah . . . .

a. mahasiswa direkrut dalam kegiatan pemerintahan

b. mahasiswa menjadi penggerak masyarakat c. kegiatan mahasiswa menjadi terorganisasi d. kebebasan pers mengalami pengekangan e. gerakan mahasiswa tidak berkembang

Jawaban: e

Dalam bidang pendidikan, pemerintah Orde Baru menerapkan kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/ BKK). Mahasiswa yang biasanya aktif dalam mengontrol pemerintahan, dialihkan dengan kegiatan kuliah yang sangat padat. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa tidak dapat berkembang.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Bagaimana suksesi pemerintahan pada masa Orde Baru?

Jawaban:

Suksesi pemerintahan pada masa Orde Baru hampir tidak pernah terjadi. Rotasi kekuasaan hanya terjadi pada jajaran yang lebih rendah seperti gubernur, bupati/wali kota, camat, dan kepala desa. Adapun pucuk pemerintahan tertinggi Indonesia, Presiden Soeharto, menjadi penguasa tunggal. Selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pergantian pada jabatan wakil presiden, sedangkan presiden masih tetap dijabat oleh Soeharto.

2. Mengapa sistem perwakilan pada masa Orde Baru bersifat semu?

Jawaban:

Sistem perwakilan pada masa Orde Baru bersifat semu karena tokoh-tokoh yang duduk dalam dewan perwakilan hanyalah orang-orang terpilih yang memiliki kedekatan tertentu dengan presiden. Demokratisasi yang terbentuk berdasarkan pada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Akibatnya, banyak wakil rakyat di dewan perwakilan tidak mengenal rakyat dan daerah yang diwakili. 3. Jelaskan dampak positif pembangunan ekonomi

Indonesia pada masa Orde Baru!

Jawaban:

Pembangunan ekonomi pemerintah Orde Baru mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Bahkan, pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras. Pencapaian ini berhasil mengubah status Indonesia dari negara pengimpor beras menjadi negara yang dapat memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras). Pembangunan ekonomi juga meningkatkan pendapatan nasional.

4. Mengapa pada masa Orde Baru pengelolaan BUMN tidak berjalan secara profesional?

Jawaban:

Pada masa Orde Baru tidak sedikit BUMN yang dikelola oleh perwira militer senior ataupun para elite politik yang berpengaruh dalam pemerintahan. BUMN dijadikan sebagai alat untuk memperkaya para elite manajemennya dan menjadi ”sapi perahan” bagi para elite pemerintahan. Oleh karena itu, pengelolaan BUMN pada masa Orde Baru tidak dilakukan secara profesional.

5. Bagaimana dampak negatif pembangunan yang tidak merata terhadap mentalitas para pejabat Indonesia?

Jawaban:

Pembangunan yang tidak merata pada masa Orde Baru menimbulkan dampak buruk bagi mentalitas bangsa Indonesia. Pada masa ini budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme para pejabat tumbuh subur. Para pejabat memanfaatkan kedudukan dan jabatannya untuk menimbun kekayaan dan menekan rakyat kecil. Budaya korupsi ini pula yang turut menyebabkan kesenjangan sosial di Indonesia.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Pidato Nawaksara yang diajukan Presiden Soekarno dalam sidang umum MPRS pada bulan Juni 1966 ditolak MPRS karena . . . .

a. Presiden Soekarno dianggap melindungi PKI b. sebagian besar anggota MPRS ingin Presiden

Soekarno lengser

c. isi pidato Nawaksara hanya sedikit me-nyinggung masalah G 30 S/PKI

d. MPRS dan DPR-GR berusaha memberhenti-kan Soekarno sebagai presiden

e. Presiden Soekarno tidak memberikan pertanggungjawabannya kepada DPR-GR

Jawaban: c

Dalam sidang umum MPRS pada bulan Juni 1966, Presiden Soekarno menyampaikan pidato Nawaksara yang berisi pertanggungjawabannya sebagai presiden. Pidato tersebut hanya sedikit menyinggung tentang peristiwa G 30 S/PKI. Oleh karena itu, MPRS menolak pidato pertanggung-jawaban tersebut. Selanjutnya, melalui Ketetapan Nomor V/MPRS/1966, MPRS meminta Presiden Soekarno melengkapi isi pidato Nawaksara. 2. MPRS mengeluarkan Ketetapan Nomor IX/MPRS/

1966 yang berisi . . . .

a. penolakan pidato pelengkap Nawaksara b. penentuan kebijakan pada masa transisi c. penetapan Jenderal Soehar to sebagai

presiden

d. pemberhentian Presiden Soekarno dari kursi presiden

e. pengesahan kedudukan Surat Perintah Sebelas Maret

Jawaban: e

Pada bulan Juni 1966 MPRS mengeluarkan Ketetapan Nomor IX/MPRS/1966 untuk melegal-kan kedudumelegal-kan Supersemar. Ketetapan MPRS tersebut menjelaskan Supersemar berlaku sampai terbentuknya MPR baru hasil pemilihan umum yang dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1968.

3. Pembentukan Kabinet Ampera (Amanat Pen-deritaan Rakyat) pada dasarnya merupakan upaya mewujudkan Tritura pada aspek . . . .

a. peningkatan kesejahteraan b. perbaikan pemerintahan c. pemberantasan korupsi d. perombakan kabinet e. perbaikan ekonomi Jawaban: d

Kabinet Ampera dibentuk untuk menjalankan pe-merintahan sementara menggantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan. Tugas pokok Kabinet Ampera adalah menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sekaligus mewujudkan isi Tritura pada aspek perombakan kabinet. Dalam menjalankan tugasnya, Kabinet Ampera me-nyusun program pokok yang disebut Caturkarya.

4. Perhatikan gambar berikut!

Surat perintah seperti yang terdapat pada gambar di atas menyebabkan . . . .

a. berkembangnya paham liberalisme b. adanya perpecahan di lembaga legislatif c. berkembangnya pengaruh asing dalam

pemerintahan

d. munculnya dualisme kepemimpinan nasional e. adanya ketidakpercayaan rakyat terhadap

pemerintah

Jawaban: d

Gambar pada soal merupakan salah satu versi Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Supersemar dikeluarkan Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Supersemar berisi instruksi kepada Jenderal Soeharto untuk memulihkan keadaan dan menjaga keamanan. Akan tetapi, dalam perkembangannya Supersemar menyebab-kan munculnya dualisme kepemimpinan di Indonesia.

5. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk melaksanakan dwifungsi ABRI yaitu . . . . a. memberikan jatah kursi bagi ABRI di DPR b. mengizinkan ABRI untuk menjadi anggota

DPR

c. memasukkan ABRI dalam salah satu fraksi DPR

d. memberi tugas kepada ABRI untuk mem-bantu DPR

e. memberi wewenang kepada ABRI untuk mengawasi DPR

Jawaban: c

Dalam melaksanakan dwifungsi ABRI, pemerintah Orde Baru menetapkan kebijakan memasukkan ABRI menjadi salah satu fraksi di DPR. Kebijakan ini diambil karena ABRI tidak mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. Masuknya ABRI menjadi salah satu fraksi di DPR mendorong munculnya dominasi militer dalam kehidupan sosial-politik di Indonesia.

6. Di bawah pemerintahan Orde Baru, Indonesia berusaha menjalankan kembali politik luar negeri bebas aktif. Oleh karena itu, Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1966. Keaktifan Indonesia dalam kegiatan PBB ditunjukkan dengan . . . .

a. mengirim pasukan Garuda b. menjadi anggota tetap DK PBB c. menyelesaikan konflik di Irian Barat d. menyelesaikan konflik di Timor Timur e. menjadi salah satu anggota dewan penasihat

PBB

Jawaban: a

Keaktifan Indonesia dalam PBB ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik, terpilih sebagai ketua Majelis Sidang Umum PBB pada tahun 1974. Selain itu, Indonesia ikut membantu PBB menjaga perdamaian dunia melalui peran aktifnya mengirim pasukan Garuda untuk bergabung dengan misi perdamaian PBB. 7. Pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang I

(PJP I) berdampak pada . . . .

a. terciptannya pemerataan pembangunan dari wilayah perdesaan hingga perkotaan b. terjadinya kerusakan beberapa lahan

pertanian dan penurunan kegiatan pertanian c. perubahan fungsi lahan pertanian menjadi

lahan permukiman dan industri

d. peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari kebijakan pembangunan

e. adanya kesenjangan pembangunan antara wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Jawaban: e

Pemerintah Orde Baru melaksanakan kegiatan pembangunan melalui program Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Program Pelita termasuk dalam program Pembangunan Jangka Panjang (PJP). PJP I mulai dilaksanakan pada tahun 1969. PJP I sebagian besar difokuskan untuk membangun wilayah Indonesia bagian barat. Akibatnya, terjadi kesenjangan pembangunan antara wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.

Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 8: Orde Baru dan Reformasi, Ichtiar Baru van Hoeve, 2012

8. Salah satu usaha yang harus dilakukan pemerintah pada awal Orde Baru sesuai saran tim penasihat ekonomi dari Universitas Indonesia adalah . . . .

a. menjalin kerja sama dengan IMF b. mengembangkan sektor ekonomi kreatif c. meningkatkan kegiatan di sektor industri d. menjadwalkan pelunasan utang luar negeri e. menyelenggarakan program pemulihan

ekonomi

Jawaban: d

Dari hasil pemikiran para ekonom Universitas Indonesia, dirumuskan tiga usaha yang harus dilakukan pemerintah Orde Baru untuk mewujud-kan stabilitas ekonomi Indonesia. Ketiga usaha tersebut yaitu mengembalikan kepercayaan luar negeri dengan menjadwalkan pelunasan utang luar negeri; mengendalikan inflasi melalui program impor besar-besaran; dan mengundang investor, baik asing maupun lokal untuk menanam modal di Indonesia.

9. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru adalah menjalin kerja sama dengan IMF yang bertujuan . . . .

a. memperoleh bantuan finansial b. memanfaatkan sumber daya alam c. meningkatkan perekonomian negara d. meningkatkan kerja sama internasional e. mengembalikan kepercayaan negara-negara

asing

Jawaban: e

Pada awal masa Orde Baru Indonesia menjalin kerja sama dengan IMF. Kerja sama ini tidak lepas dari usaha pemerintah Orde Baru untuk mengembalikan kepercayaan negara-negara asing agar bersedia menanamkan modal di Indonesia. 10. Salah satu keberhasilan diplomasi ekonomi yang

dilakukan pemerintah Orde Baru pada awal masa pemerintahannya adalah . . . .

a. mendapat bantuan proyek pembangunan pertanian

b. mengatur kembali jadwal pembayaran utang c. memperoleh sumbangan dari negara-negara

Barat

d. mendapat bantuan dana dari negara-negara PBB

e. melunasi utang-utang yang telah jatuh tempo

Jawaban: b

Pemerintah Orde Baru melakukan diplomasi ekonomi untuk mengatasi masalah utang luar negeri yang telah jatuh tempo. Diplomasi ekonomi yang dilakukan pemerintah tersebut berhasil mengatur kembali penjadwalan pembayaran utang yang sebelumnya telah jatuh tempo. Selain itu,

pemerintah berhasil menarik simpati beberapa negara yang dibuktikan dengan pembentukan lembaga konsorsium bernama Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI).

11. Perhatikan keterangan berikut!

1) Merupakan partai yang terbentuk akibat kebijakan fusi partai politik pada masa Orde Baru.

2) Par tai ini merupakan gabungan par tai nasionalis dan partai non-Islam.

Partai yang dimaksud pada keterangan di atas adalah . . . .

a. Partai Amanat Nasional b. Partai Nasional Indonesia c. Partai Kebangkitan Bangsa d. Partai Demokrasi Indonesia e. Partai Persatuan Pembangunan

Jawaban: d

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan gabungan dari partai nasionalis dan partai non-Islam seperti PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI. Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan partai yang berkembang pada awal kemerdekaan. Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan par tai politik pada era Reformasi.

12. Ciri demokrasi yang dilaksanakan pemerintah Orde Baru yaitu . . . .

a. pemberian hak suara kepada seluruh warga negara tanpa kecuali dalam setiap pemilu b. pemilihan kepala daerah secara langsung dan

terbuka

c. perombakan struktur pemerintahan legislatif dan eksekutif

d. pelaksanaan pemilu secara teratur dan berkesinambungan

e. pemberian hak kepada daerah untuk mengirim wakil-wakil daerahnya untuk menduduki jabatan penting

Jawaban: d

Meskipun pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru tidak berjalan semestinya, pemerintah Orde Baru berhasil menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) sebanyak enam kali. Pada masa Orde Baru pemerintah berhasil menyelenggarakan pemilu secara teratur dan berkesinambungan. Penyelenggaraan pemilu inilah yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan demokrasi oleh pemerintah Orde Baru.

13. Salah satu kebijakan sosial pemerintah Orde Baru adalah melaksanakan program transmigrasi. Program transmigrasi dilaksanakan dengan tujuan

a. memeratakan persebaran penduduk b. memeratakan penghasilan rakyat c. meningkatkan pendapatan daerah d. memperkenalkan potensi daerah e. mewujudkan integrasi nasional

Jawaban: a

Transmigrasi merupakan salah satu usaha pemerintah Orde Baru melakukan pemerataan kesejahteraan di Indonesia yang diselenggarakan sejak Pelita I. Tujuan transmigrasi adalah menyediakan tenaga kerja dalam proyek per-kebunan, perikanan, dan ekspor kayu, serta untuk pemerataan persebaran penduduk. Peserta transmigrasi adalah mereka yang tinggal di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.

14. Perhatikan kebijakan berikut!

1) Pemilu dilaksanakan oleh Lembaga Pemilihan Umum (LPU) yang diketuai oleh menteri dalam negeri.

2) Tokoh par tai yang masih aktif dalam pemerintahan dilarang mencalonkan diri menjadi anggota DPR.

3) Pelaksanaan pemilu menggunakan sistem pemungutan suara di lembaga perwakilan rakyat.

4) Peserta pemilu merupakan partai politik yang memiliki wakil di DPR dan DPRD.

5) Pemilu hanya diikuti oleh dua partai politik dan satu organisasi golongan.

Kebijakan pemerintah pada pemilu 1971 ditunjuk-kan oleh nomor . . . .

a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4) c. 1), 3), dan 4) d. 2), 3), dan 5) e. 2), 4), dan 5) Jawaban: b

Pemilu pada tahun 1971 menggunakan sistem berimbang dan menerapkan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber). Pemerintah menerapkan aturan bahwa pejabat harus bersikap netral. Tokoh partai peserta pemilu yang masih aktif dalam pemerintahan dilarang ikut men-calonkan diri sebagai anggota DPR dalam partainya. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pernyataan nomor 1), 2), dan 4).

15. Pembangunan per tanian yang dilakukan pemerintah Orde Baru akhirnya menuai ke-berhasilan yang ditandai dengan . . . .

a. berkembangnya sektor agrobisnis b. meningkatnya kemandirian petani c. berkurangnya risiko gagal panen d. tercapainya swasembada beras e. meningkatnya hasil hutan

Jawaban: d

Peningkatan produksi pertanian dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicanangkan dalam program Revolusi Hijau. Keberhasilan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru terbukti dengan tercapainya swasembada beras pada tahun 1984. Selain itu, keberhasilan ini didasari peningkatan ekspor hasil perkebunan. 16. Perubahan yang ditetapkan pemerintah dalam

pelaksanaan pemilu 1992 adalah . . . .

a. bertujuan memilih anggota DPR daerah dan pusat

b. calon anggota DPR diperiksa secara khusus c. cara pembagian kursi diatur per daerah d. calon anggota DPR dipilih per daerah e. pemilih harus memilih di daerah asal

Jawaban: b

Pemerintah kembali menyelenggarakan pemilihan umum pada tanggal 9 Juni 1992. Pelaksanaan pemilu 1992 masih berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum. Meskipun demikian, pada pemilu 1992 terdapat beberapa perubahan, yaitu bagi calon anggota DPR diperiksa secara khusus melalui penelitian khusus. Cara pembagian kursi pada pemilu 1992 pun masih tetap sama dengan pemilu sebelum-nya.

17. Dalam Pemilu 1997 suksesi pemerintahan tidak terlaksana karena . . . .

a. pemilu tidak berjalan semestinya b. pemilu tidak berlangsung secara terbuka c. Soeharto kembali terpilih sebagai presiden d. antusiasme rakyat mengikuti pemilu

mengalami penurunan

e. pemilu 1997 tidak melibatkan rakyat secara langsung

Jawaban: c

Dalam pemilu 1997 Golkar kembali memperoleh suara mutlak. Suksesi pemerintahan setelah pemilu 1997 tidak terlaksana karena Soeharto kembali terpilih sebagai Presiden Indonesia periode tahun 1998–2003. Adanya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di tubuh pemerintah-an mulai memunculkpemerintah-an rasa ketidakpercayapemerintah-an rakyat terhadap pemerintah. Kondisi tersebut memicu terjadinya krisis politik di Indonesia pada periode akhir kekuasaan Orde Baru.

18. Dampak kebijakan dekolonisasi yang diterapkan Portugis di Timor Timur adalah . . . .

a. berkembangnya paham sosialisme b. munculnya semangat nasionalisme c. berkembangnya golongan separatisme d. munculnya tuntutan integrasi ke Indonesia e. berkembangnya beberapa organisasi politik

Jawaban: e

Kebijakan dekolonisasi yang diterapkan pe-merintahan baru Portugis di Timor Timur memberi kesempatan yang cukup baik bagi perkembangan politik di Timor Timur. Rakyat Timor Timur memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membentuk beberapa organisasi politik. Organisasi politik yang berkembang pada masa itu antara lain UDT, Apodeti, Fretilin, Kota, dan Trabalista. 19. Sebelum Timor Timur berintegrasi dengan

Indonesia pemerintah sudah memerintahkan TNI melakukan Operasi Komodo di perbatasan Indonesia–Timor Timur karena . . . .

a. Fretililin berusaha mengambil wilayah Atambua menjadi bagian Timor Timur b. pasukan Fretilin melakukan teror kepada

masyarakat di perbatasan Indonesia c. sebagian besar rakyat Timor Timur ingin

berintegrasi dengan Indonesia

d. pemimpin APODETI dan UDT yang ditahan Fretilin dibebaskan

e. penduduk sipil Timor Timur mengungsi ke wilayah Indonesia

Jawaban: b

Fretilin merupakan kelompok yang menginginkan Timor Timur merdeka. Kelompok ini sering melakukan teror kepada masyarakat di daerah perbatasan Indonesia sehingga pemerintah melakukan Operasi Komodo untuk mengamankan wilayah itu.

20. Perhatikan keterangan berikut!

1) Merupakan salah satu organisasi politik yang muncul di Timor Timur setelah adanya kebijakan dekolonisasi Portugis.

2) Organisasi politik ini menghendaki Timor Timur tetap berada di bawah kekuasaan Portugis.

Berdasarkan keterangan di atas, organisasi politik yang dimaksud adalah . . . .

a. Frente Revolutionaria de Timor Leste Independente

b. Associacao Populer Democratica Timorense c. Union Democratica Timorense

d. Klibur Oan Timur Aswain e. Partido Trabalista

Jawaban: c

Union Democratica Timorense (UDT) dipimpin oleh Ir. Mario Viegas Carrascalao dan Lopez da Cruz. UDT menghendaki Timor Timor tetap menjadi salah satu provinsi Portugis di seberang lautan.

Meskipun demikian, dalam perkembangannya UDT bergabung dengan Apodeti, Kota, dan Trabalista untuk memperjuangkan integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia.

21. Setelah Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia, pemerintah membangun Sekolah Perawat Kesehatan dan Sekolah Bidan dengan tujuan . . . . a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat b. mengurangi angka kematian bayi di Timor

Timur

c. meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

d. mengembangkan program kesehatan

masyarakat

e. mengembangkan pembangunan sarana kesehatan

Jawaban: c

Pemerintah menerapkan beberapa kebijakan untuk merehabilitasi Timor Timur. Dalam bidang kesehatan, pemerintah menambah jumlah rumah sakit dan puskesmas. Pada tahun 1980 pemerintah mendirikan Sekolah Perawat Kesehatan dan Sekolah Bidan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Timor Timur.

22. Pada masa Orde Baru presiden menjadi pusat kekuasaan dari seluruh proses politik karena . . . . a. menjadi penentu kebijakan pusat

b. menerapkan sikap otoriter dan diktator c. menjalankan pemerintahan sentralistik d. menguasai seluruh sektor pemerintahan e. menjadi pengontrol utama lembaga negara

Jawaban: e

Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, presiden menjadi pusat kekuasaan dari seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM dan partai politik).

23. Penerapan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan pada masa Orde Baru menyebabkan . . . .

a. munculnya kesadaran pentingnya pendidikan b. adanya pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila c. meningkatnya kualitas pendidikan di

Indonesia

d. berkembangnya nasionalisme bangsa Indonesia

e. adanya kewajiban pelajar mengikuti penataran P4

Jawaban: d

Pemerintahan Orde Baru berusaha melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen. Salah satu usaha pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut adalah menerapkan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Penerapan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib mampu memupuk rasa nasionalisme bangsa Indonesia.

24. Pada masa Orde Baru beberapa media massa pernah mengalami pencabutan SIUPP karena . . . .

a. diterbitkan oleh golongan komunis b. dianggap mengganggu stabilitas politik c. diterbitkan oleh penentang pemerintahan d. dianggap menjelekkan citra pemerintahan e. diragukan kredibilitas dan validitas

informasi-nya

Jawaban: b

Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) merupakan surat izin dari pemerintah berkaitan dengan penerbitan media massa. Perusahaan pers yang tidak memiliki SIUPP tidak diizinkan menerbitkan, mencetak, atau mengedarkan terbitan pers. Pencabutan SIUPP dilakukan apabila media massa dianggap mengganggu stabilitas politik.

25. Secara fundamental, pembangunan perekonomian pada masa Orde Baru ternyata masih rapuh. Salah satu penyebabnya adalah . . . .

a. kurangnya jiwa wirausaha masyarakat b. rendahnya kegiatan ekonomi masyarakat c. tidak adanya kontrol efektif dari pemerintah d. adanya monopoli kebijakan oleh pemerintah e. kurangnya dukungan dari pengusaha nasional

Jawaban: c

Perekonomian Indonesia pada masa Orde Baru memang mengalami peningkatan. Akan tetapi, secara fundamental pembangunan yang dilakukan tidak merata. Rapuhnya perekonomian negara