• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin

5. Salah satu pemasukan dalam kebijakan Dana Revolusi yang dikelola oleh Jusuf Muda Dalam diperoleh dari . . . .

a. pemberian izin impor dengan deffered payment

b. sisa dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

c. bantuan dana dari negara-negara blok Timur d. perjanjian kredit dari International Monetary

Fund (IMF)

e. saham-saham pemerintah yang terdapat di perusahaan asing

Jawaban: a

Dana Revolusi dikelola oleh Menteri Urusan Bank Sentral Jusuf Muda Dalam. Dana Revolusi pada mulanya diperoleh dari pungutan uang pengusaha dan pungutan yang dikenakan pada pemberian izin impor dengan deferred payment. Deffered payment ialah semacam impor yang dibayar dengan kredit berjangka 1–2 tahun karena tidak memiliki persediaan devisa yang cukup.

6. Perhatikan faktor penyebab berikut!

1) Anggaran belanja negara membengkak. 2) Peraturan dianggap menyimpang dari sistem

ekonomi sosialis.

3) Mendapat kritik dari PKI karena dianggap menguntungkan kaum imperialis.

4) Berdampak pada kenaikan tarif listrik dan angkutan umum.

5) Pemerintah sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia.

Faktor penyebab penundaan pelaksanaan Peraturan 26 Mei dalam Deklarasi Ekonomi ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1), 2), dan 3) b. 1), 3), dan 4) c. 1), 4), dan 5) d. 2), 3), dan 4) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: e

Pelaksanaan Deklarasi Ekonomi (Dekon) tidak terlepas dari campur tangan politik PKI. PKI bersedia melaksanakan Dekon selama pelaksanaan strategi dasar ekonomi dilakukan orang PKI. Peraturan 26 Mei yang diterapkan dalam Deklarasi Ekonomi mendapat kritik PKI karena dianggap menguntungkan kaum imperialis. PKI juga berpendapat bahwa penerapan Peraturan 26 Mei akan berdampak pada kenaikan tarif listrik dan angkutan umum. Pada perkembangannya, Presiden Soekarno menunda pelaksanaan Peraturan 26 Mei karena sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 3), 4), dan 5).

No. Y

1) Membentuk Panitia Tiga Belas.

2) Menginstruksikan penghematan bagi instansi pemerintah.

3) Meningkatkan peran koperasi.

Upaya pemerintah menekan laju inflasi ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. X1), X2), dan Y1) d. X3), Y1), dan Y2) b. X1), X2), dan Y2) e. X3), Y2), dan Y3) c. X2), X3), dan Y2)

Jawaban: b

Dalam rangka membendung inflasi pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1959. Peraturan ini bertujuan mengurangi banyaknya uang beredar. Pemerintah juga membekukan semua simpanan pada bank-bank yang bertujuan mengurangi banyaknya uang yang beredar. Selanjutnya, pemerintah menginstruksikan penghematan bagi instansi pemerintah ser ta memperketat pengawasan pelaksanaan anggaran belanja. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi

X1), X2), dan Y2).

4. Prioritas utama Deklarasi Ekonomi yang diterapkan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin terdapat pada baris . . . .

a. - Mendorong usaha BUMN. - Memperbanyak deffered payment.

- Memberikan insentif kepada swasta yang sukses dalam kegiatan ekspor dan impor. b . - Memperoleh bantuan luar negeri.

- Mendorong usaha swasta.

- Memberikan fasilitas alokasi kredit kepada swasta.

c. - Memperbesar perolehan devisa

- Memberikan insentif kepada swasta yang sukses dalam kegiatan ekspor dan impor. - Memperbanyak deffered payment. d . - Mendorong usaha swasta.

- Memperbesar perolehan devisa.

- Memberikan insentif kepada swasta yang sukses dalam kegiatan ekspor dan impor. e. - Mendorong usaha swasta.

- Memberikan fasilitas alokasi kredit kepada pihak swasta.

- Mendorong usaha BUMN. Jawaban: d

Deklarasi Ekonomi yang dicetuskan pada tanggal 28 Maret 1963 bertujuan memperbaiki per-ekonomian secara menyeluruh. Deklarasi Ekonomi pada dasarnya memperhatikan berbagai prioritas, seperti mendorong usaha swasta, memperbesar perolehan devisa, serta memberikan insentif kepada pengusaha swasta yang berhasil

7. Perhatikan tokoh berikut!

Cara yang dilakukan oleh tokoh pada gambar untuk memanfaatkan devisa kredit adalah . . . . a. melakukan pungutan terhadap Badan Usaha

Milik Negara sebesar Rp250 juta

b. melakukan pungutan pajak terhadap bank-bank swasta sebesar Rp1 miliar

c. melakukan pungutan terhadap bank swasta yang mendapat fasilitas kredit Rp250 juta hingga Rp1 miliar rupiah

d. melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang mendapat fasilitas kredit Rp250 juta hingga Rp1 miliar

e. melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang mendapat income per bulan sekira Rp250 juta hingga Rp1 miliar

Jawaban: d

Tokoh pada soal adalah Jusuf Muda Dalam. Ia merupakan tokoh yang ditunjuk Presiden Soekarno untuk mengelola Dana Revolusi. Untuk menghimpun dan menggunakan Dana Revolusi, Jusuf Muda memanfaatkan devisa kredit sebagai deffered payment. Caranya dengan melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang mendapat fasilitas kredit Rp250 juta hingga Rp1 miliar. Perusahaan atau perseorangan diharuskan membayar dengan valuta asing dalam jumlah yang ditetapkan.

8. Latar belakang Presiden Soekarno mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 018 Tahun 1964 adalah . . . .

a. kenaikan laju inflasi di Indonesia

b. perekonomian negara dikuasai pengusaha asing

c. pemerintah sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia

d. pembengkakan anggaran belanja negara karena banyaknya proyek mercusuar e. kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi

Terpimpin sering mengalami kegagalan

Jawaban: d

Pelaksanaan proyek mercusuar (mandataris) pada masa Demokrasi Ter pimpin menyebabkan pembengkakan anggaran belanja negara. BUMN yang awalnya diharapkan menjadi penopang ekonomi negara justru mengalami stagnasi. Oleh karena itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 018 Tahun 1964 dan Keputusan Presiden Nomor 360 Tahun 1964 yang berisi ketentuan-ketentuan mengenai perhimpunan dan penggunaan Dana Revolusi.

9. Perhatikan tabel berikut!

No. A

1) Utang-utang negara semakin meningkat. 2) Kegagalan proyek mercusuar.

3) Inflasi yang tidak terkendali.

No. B

1) Volume ekspor semakin menurun.

2) Pemerintah kesulitan melakukan likuiditas di segala sektor.

3) Penerimaan dari pajak impor semakin turun.

Dampak negatif penerapan kebijakan Dana Revolusi ditunjukkan oleh kombinasi . . . . a. A1), A2), dan B2)

b. A1), A3), dan B1) c. A2), A3), dan B2) d. A3), B1), dan B2) e. A3), B2), dan B3)

Jawaban: b

Kebijakan Dana Revolusi menyebabkan utang-utang negara semakin meningkat, sebaliknya ekspor semakin menurun. Ditambah lagi dengan pemberian fasilitas alokasi kredit kepada perseorangan atau kepada perusahaan yang bukan sektor produksi dengan bunga tertentu, menimbulkan kekacauan di bidang keuangan. Tingkat inflasi menunjukkan kenaikan yang tidak terkendali. Pada tahun 1959 tingkat inflasi hanya 19,42%, tetapi melonjak berlipat mencapai 635,35% pada tahun 1966. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi A1), A3), dan

B1).

10. Perhatikan ciri-ciri berikut!

1) Didirikan berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 7 Tahun 1965.

2) Pertimbangan pembentukannya didasarkan atas UUD 1945 dan doktrin Revolusi Indonesia.

3) Bertugas menjalankan aktivitas-aktivitas bank sirkulasi, bank sentral, dan bank umum. Sumber:Sejarah Indonesia 8:

Zaman Orde Lama, Bina Sumber Daya MIPA, 2010

Ciri-ciri di atas merujuk . . . . a. Bank Indonesia

b. Bank Negara Indonesia c. Bank Rakyat Indonesia d. Bank Tabungan Negara e. Bank Tunggal Milik Negara

Jawaban: e

Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno menganggap perlu mengintegrasikan semua bank negara ke dalam suatu bank sentral. Oleh karena itu, dikeluarkan Penetapan Presiden Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pendirian Bank Tunggal Milik Negara. Per timbangan pem-bentukannya didasarkan atas UUD 1945 dan doktrin-doktrin revolusi Indonesia. Tugas Bank Tunggal Milik Negara adalah menjalankan aktivitas-aktivitas bank sirkulasi, bank sentral, dan bank umum.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Deskripsikan secara singkat kondisi perusahaan swasta dalam Sistem Ekonomi Terpimpin!

Jawaban:

Dalam Sistem Ekonomi Terpimpin, pemerintah menetapkan perusahaan swasta sebagai perusahaan pengelola bidang usaha yang tidak bersifat esensial. Kebijakan itu diambil karena politik ekonomi negara sedang berjalan menuju sistem ekonomi sosialis yang memiliki mekanisme sendiri untuk mengakumulasi modal, terutama melalui perusahaan-perusahaan negara. Perusahaan swasta dikelola sesuai bidangnya masing-masing dalam organisasi yang dikenal dengan nama Organisasi Perusahaan Sejenis (OPS) dan Gabungan Perusahaan Sejenis (GPS). 2. Sebutkan dua tugas Dewan Perancang Nasional!

Jawaban:

Menurut pasal 2 Undang-Undang Nomor 80 Tahun 1958, tugas Dewan Perancang Nasional sebagai berikut.

a. Mempersiapkan rancangan undang-undang pembangunan nasional berencana.

b. Menilai penyelenggaraan pembangunan ekonomi di bawah Kabinet Karya.

3. Jelaskan kebijakan devaluasi mata uang yang diterapkan pada tahun 1959!

Jawaban:

Kebijakan devaluasi mata uang rupiah diterapkan pada tanggal 24 Agustus 1959. Nilai mata uang Rp1.000,00 dan Rp500,00 berubah menjadi Rp100,00 dan Rp50,00. Mata uang pecahan seratus ke bawah tidak didevaluasi. Tujuan devaluasi mata uang rupiah adalah meningkatkan nilai rupiah tanpa merugikan rakyat kecil. Selanjutnya, pemerintah menetapkan kebijakan yang menyatakan bahwa bagian uang lembaran Rp1.000,00 dan Rp500,00 yang masih berlaku (dan yang bernilai Rp100,00 dan Rp50,00) harus ditukar dengan uang kertas bank baru sebelum tanggal 1 Januari 1960.

4. Bagaimana upaya pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin untuk menekan laju inflasi?

Jawaban:

Kehidupan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin ditandai dengan inflasi yang tidak terkendali. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan laju inflasi. Pemerintah mengeluarkan Perppu Nomor 2 Tahun 1959 untuk mengurangi banyaknya uang yang beredar serta memperbaiki keuangan negara. Selain itu, pemerintah menginstruksikan penghematan bagi instansi pemerintah dan memperketat seluruh pengeluaran.

5. Jelaskan secara singkat proses pencetusan Deklarasi Ekonomi!

Jawaban:

Dalam rangka perbaikan ekonomi, pemerintah membentuk Panitia Tiga Belas. Panitia ini terdiri atas ahli ekonomi, ahli politik, anggota Musyawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR), anggota DPR, dan anggota DPA. Dua tokoh terkemuka yang tergabung dalam Panitia Tiga Belas adalah D.N. Aidit (PKI) dan Ali Sastroamidjojo (PNI). Panitia ini menghasilkan konsep yang kemudian disebut Deklarasi Ekonomi (Dekon) sebagai strategi dasar ekonomi Indonesia dalam rangka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin. Deklarasi Ekonomi kemudian diresmikan Presiden Soekarno pada tanggal 28 Maret 1963.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Usaha Angkatan Darat untuk melemahkan hubungan Indonesia dan Tiongkok pada tahun 1960-an adalah . . . .

a. menerapkan pajak tinggi bagi pedagang Tionghoa di Indonesia

b. membatasi perdagangan penduduk Tionghoa di pasar tradisional

c. memberi tanda khusus pada kartu tanda penduduk Tionghoa di Indonesia

d. memulangkan secara paksa penduduk Tionghoa ke Tiongkok

e. memindahkan pusat kegiatan perdagangan masyarakat Tionghoa dari Jawa ke Sumatra

Jawaban: d

Pada tahun 1960 Angkatan Darat berusaha melemahkan hubungan Indonesia dan Tiongkok dengan melakukan pembatasan terhadap aktivitas masyarakat Tionghoa. Bentuk pelemahan tersebut dilakukan dengan memulangkan secara paksa 110.000 penduduk Tionghoa kembali ke Tiongkok. 2. Perhatikan permasalahan berikut!

1) Meningkatnya jumlah pencari kerja akibat ketidakstabilan perekonomian negara. 2) Kenaikan harga barang 200–300% dari harga

tahun 1964.

3) PKI menguasai kehidupan masyarakat desa. 4) PKI berusaha menghancurkan pengaruh kiai

dan ulama desa.

5) Kehidupan masyarakat desa dipengaruhi oleh para kiai.

Permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat pada masa Demokrasi Terpimpin ditunjukkan oleh nomor . . . . a. 1), 2), dan 3) b. 1), 3), dan 5) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: c

Permasalahan sosial masyarakat pada masa Demokrasi Terpimpin tidak bisa lepas dari ketidakstabilan perekonomian pada saat itu. Indonesia mengalami inflasi yang berdampak pada kelebihan jumlah uang beredar (excess liquidity) dalam masyarakat. Pada tahun 1965 harga-harga barang meningkat 200–300% dari harga tahun 1964. Di perdesaan PKI mulai menguasai dan memengaruhi masyarakat perdesaan. Langkah PKI tersebut dibuktikan dengan menghancurkan pengaruh kiai dan ulama desa. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2), 3), dan 4).