• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia

3. KTT I GNB di Beograd, Yugoslavia menjadi pe-nanda terbentuknya Gerakan Non-Blok. Adapun Gerakan Non-Blok dibentuk dengan tujuan . . . . a. mendorong Amerika Serikat dan Uni Soviet

menghentikan perluasan wilayah

b. menciptakan posisi secara independen yang memuat kepentingan anggotanya

c. mempertemukan pimpinan dari pihak-pihak yang bertikai

d. mengusahakan kesejahteraan negara-negara anggota

e. menciptakan peran aktif negara anggota dalam politik internasional

Jawaban: b

Dalam KTT I di Beograd, Yugoslavia negara-negara pendiri GNB berketetapan untuk mendirikan suatu gerakan yang diarahkan untuk membangun kerja sama di antara mereka. Pada saat itu juga ditegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik internasional, tetapi untuk menciptakan posisi sendiri secara independen yang memuat kepentingan negara-negara anggotanya.

4. Perhatikan prinsip-prinsip berikut! 1) Saling melakukan agresi

2) Saling menghormati kedaulatan teritorial 3) Saling mencampuri urusan dalam negeri 4) Setara dan saling menguntungkan

Prinsip Gerakan Non-Blok ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: d

Prinsip Gerakan Non-Blok sering juga disebut Panschell yang terdiri atas aspek-aspek sebagai berikut.

1) Saling menghormati kedaulatan teritorial. 2) Saling tidak melakukan agresi.

3) Saling tidak mencampuri urusan dalam negeri.

4) Setara dan saling menguntungkan. 5) Berdampingan secara damai.

Jadi, pilihan yang tepat ditunjukkan oleh nomor

2) dan 4).

5. Perhatian Gerakan Non-Blok mengalami perubah-an setelah Perperubah-ang Dingin perubahperubah-an tersebut terdapat pada salah satu masalah . . . .

a. pemberantasan gerakan terorisme

b. pembangunan ekonomi negara berkembang c. pemberontakan di negara-negara berkembang d. pertumbuhan penduduk di negara

ber-kembang

e. penyimpangan tujuan Gerakan Non-Blok

Jawaban: b

Perkembangan Gerakan Non-Blok mengalami perubahan ketika Perang Dingin berakhir pada awal tahun 1990-an. Pasca Perang Dingin sebagian besar negara anggota mengusulkan agar Gerakan Non-Blok menyalurkan perhatiannya kepada tantangan baru. Masalah pembangunan ekonomi negara berkembang, pengentasan kemisikinan, ketegangan Utara-Selatan, dan lingkungan hidup menjadi fokus perhatian Gerakan Non-Blok pada dekade 1990-an.

6. Perhatikan tabel berikut!

No. A B

1) India Mesir 2) Kolombia Thailand 3) Singapura Maroko

Negara-negara yang pernah menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. A1), A2), dan B1) b. A1), A3), dan B1) c. A2), A3), dan B2) d. A3), B1), dan B2) e. A3), B2), dan B3)

Jawaban: a

Hingga tahun 2015 Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok sudah terselenggara hingga enam belas kali. Adapun beberapa negara sudah dua kali menjadi tuan rumah KTT Non-Blok. Mesir dua kali menjadi tuan rumah KTT Non-Blok pada tahun 1964 dan tahun 2009. Kolombia menjadi tuan rumah pada KTT XI tahun 1995. India pernah menjadi tuan rumah KTT VII pada tahun 1983. Sementara itu, negara di kawasan Asia Tenggara yang pernah menjadi tuan rumah KTT Non-Blok hanya Indonesia dan Malaysia. Jadi, pilihan yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi A1), A2), dan B1).

7. Kontingen Garuda pertama kali dikirim untuk me-ngatasi konflik di Mesir yang terjadi karena . . . . a. perebutan pengaruh antara Inggris, Prancis,

dan Israel di wilayah Mesir

b. nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh Gamal Abdul Nasser

c. pembantaian etnik dan kaum agama yang dilakukan oleh Israel

d. penyelenggaraan KTT Non-Blok di Kairo pada tahun 1964

e. pemberontakan kaum komunis di Mesir

Jawaban: b

Pada tahun 1957 Kontingen Garuda pertama kali dikirim ke Mesir. Pada saat itu Mesir mengalami pergolakan akibat nasionalisasi Terusan Suez oleh

Presiden Gamal Abdul Nasser. Tindakan tersebut menimbulkan pertikaian antara Mesir dan negara-negara yang berkepentingan di Terusan Suez seperti Inggris, Prancis, dan Israel.

8. Perhatikan nama tokoh berikut! 1) Letkol Inf Hartoyo

2) Letkol Inf Solichin 3) Brigjen TNI Kemal Idris 4) Letkol Inf Erwin Sujono

Tokoh yang memimpin Kontingen Garuda II dan III ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: c

Kontingen Garuda II dan III dikirim pemerintah Indonesia sebagai pasukan perdamaian dalam konflik di Kongo pada tahun 1960 dan 1962. Kontingen Garuda II dan III dipimpin oleh Letkol Inf. Solichin dan Brigjen TNI Kemal Idris dan tergabung dalam pasukan Dewan Keamanan PBB di bawah misi UNOC. Jadi, pilihan yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2) dan 3). Adapun Letkol Inf. Hartoyo adalah pemimpin Konga I di Mesir. Letkol Erwin Sujono adalah pemimpin Konga XII di Kamboja.

9. Selama bertugas di Kongo, Kontingen Garuda mendapat julukan Les Spiritesses karena . . . . a. Kontingen Garuda berperang dengan strategi

perang gerilya

b. pasukan pemberontak ketakutan dengan mitos ”hantu putih”

c. pasukan pemberontak di Kongo merupakan warga keturunan Prancis

d. Kontingen Garuda berjumlah paling sedikit dibanding pasukan lain

e. Kontingan Garuda mengajari masyarakat setempat cara mengolah daun singkong

Jawaban: a

Kontingen Garuda II dan III merupakan Kontingen Garuda yang dikirim untuk mengatasi konflik di Kongo. Selama bertugas di Kongo, Kontingen Garuda mendapat julukan Les Spiritesses dari pasukan pemberontak Kongo. Julukan tersebut berkaitan erat dengan strategi gerilya yang dijalankan oleh Kontingen Garuda. Strategi tersebut dinilai sebagai cara bertempur yang tidak biasa dilakukan oleh pasukan-pasukan lain. 10. Perhatikan tabel berikut!

No. X Y

1) Konga V Konga VIII 2) Konga VI Konga IX

Kontingen Garuda yang dikirim pemerintah Indonesia untuk mengatasi konflik di Timur Tengah ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. A1), A2), dan B1) b. A1), A3), dan B1) c. A2), B1), dan B2) d. A3), B1), dan B3) e. A3), B2), dan B3)

Jawaban: c

Wilayah Timur Tengah rawan mengalami konflik. Oleh karena itu, PBB berkali-kali mengirim pasukan perdamaian di wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia mengirim Kontingen Garuda VI, VIII, IX, dan XI pada tahun 1973, 1974, 1990, dan 1992 sebagai bagian dari pasukan perdamai-an Dewperdamai-an Keamperdamai-anperdamai-an PBB. Jadi, pilihperdamai-an yperdamai-ang tepat ditunjukkan oleh kombinasi A2), B1), dan B2). 11. Pembentukan ASEAN berkaitan dengan

kolonialisme dan imperialisme karena . . . . a. negara-negara di kawasan Asia Tenggara

berusaha saling menjajah satu sama lain b. beberapa negara di kawasan Asia Tenggara

baru saja memperoleh kemerdekaan c. hampir seluruh negara di kawasan Asia

Tenggara pernah dijajah negara lain

d. negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki banyak daerah jajahan

e. beberapa negara Eropa ingin menduduki kawasan Asia Tenggara

Jawaban: c

ASEAN merupakan organisasi kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. Pembentukan ASEAN juga berkaitan dengan imperialisme dan kolonialisme yang pernah dialami oleh sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, muncul perasaan senasib se-penanggungan yang menimbulkan munculnya ide kerja sama regional antarnegara di kawasan Asia Tenggara.

12. Perhatikan daftar negara-negara berikut! 1) Brunei Darussalam

2) Singapura 3) Myanmar 4) Kamboja 5) Laos

Urutan negara yang bergabung dalam ASEAN secara kronologis ditunjukkan oleh nomor . . . . a. 1), 3), 2), 5), dan 4)

b. 2), 1), 5), 3), dan 4) c. 3), 4), 1), 5), dan 2) d. 4), 2), 3), 1), dan 5) e. 5), 1), 4), 2), dan 3)

Jawaban: b

ASEAN secara resmi terbentuk sejak tanggal 8 Agustus 1967. Sejak saat itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai bergabung dalam ASEAN. Anggota pertama ASEAN adalah negara pendiri yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, dan Filipina. Selanjutnya, pada tanggal 8 Agustus 1984 Brunei Darussalam bergabung dalam ASEAN. Myanmar dan Laos bergabung dalam ASEAN pada tanggal 23 Agustus 1997. Anggota terakhir yaitu Kamboja bergabung pada tanggal 16 Desember 1998. Jadi, pilihan yang tepat ditunjukkan oleh urutan nomor 2), 1), 5), 3), dan 4).

13. Perhatikan tabel berikut!

No. X Y

1) India Birma 2) Turki Indonesia 3) Pakistan Filipina

Negara-negara pro-Barat yang hadir dalam Konferensi Asia-Afrika ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. X1), X2), dan Y1) b. X1), X3), dan Y2) c. X2), X3), dan Y3) d. X3), Y1), dan Y2) e. X3), Y2), dan Y3)

Jawaban: c

Dalam pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika, negara-negara yang hadir dapat digolongkan menjadi tiga golongan sebagai berikut.

1) Golongan pro-komunis, yaitu Republik Rakyat Tiongkok dan Vietnam Utara.

2) Golongan pro-Barat, yaitu Filipina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki.

3) Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia.

Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi X2), X3), dan Y3).

14. Pada dekade 1990-an Gerakan Non-Blok dinilai tidak relevan lagi keberadaannya karena . . . . a. kedudukan Gerakan Non-Blok sudah

tergantikan oleh organisasi regional

b. keberadaan Gerakan Non-Blok didominasi oleh negara-negara maju

c. keadaan perekonomian dunia bergantung pada Amerika Serikat

d. ketegangan dunia akibat Perang Dingin sudah berakhir

e. ketegangan dunia beralih ke hubungan Utara-Selatan

Jawaban: d

Gerakan Non-Blok lahir pada masa Perang Dingin. Kekhawatiran akan munculnya perang terbuka antara Uni Soviet dan Amerika Serikat memuncul-kan inisiatif negara-negara dunia ketiga untuk membentuk Gerakan Non-Blok. Perkembangan Gerakan Non-Blok mengalami perubahan memasuki awal tahun 1990-an. Peristiwa runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan bubarnya Uni Soviet menandai berakhirnya Perang Dingin. Setelah Perang Dingin, Gerakan Non-Blok dinilai sudah tidak relevan lagi keberadaannya. Meskipun demikian, faktanya peran GNB masih diperlukan untuk mengatasi permasalahan dunia.

15. Sebagai salah satu organisasi regional, ASEAN juga menjalin kerja sama ddengan pihak ketiga yaitu negara-negara di luar kawasan Asia Tenggara. Kerja sama tersebut dilakukan dengan tujuan . . . .

a. melaksanakan pembangunan dalam suasana damai

b. membangun hubungan ekonomi yang bersifat jangka panjang

c. mempromosikan diri melalui lembaga-lembaga pendidikan di setiap negara d. menanggulangi masalah perkembangan

penduduk di kawasan Asia Tenggara e. menciptakan kemajuan kawasan yang

didasari semangat percaya diri dan solidaritas

Jawaban: b

Sejak tahun 1972, ASEAN mulai menjalin kerja sama dengan Selandia Baru, Kanada, Australia, dan Jepang. Kerja sama tersebut menunjukkan bahwa keberadaan ASEAN diakui sebagai organisasi regional yang dapat dipercaya. Kerja sama ASEAN dengan pihak ketiga dipusatkan pada kerja sama ekonomi yang ber tujuan membangun hubungan ekonomi yang bersifat saling melengkapi untuk jangka panjang yang akan bermanfaaat bagi semua pihak.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Dasasila Bandung berkaitan dengan terbentuknya Gerakan Non-Blok. Mengapa demikian?

Jawaban:

Dasasila Bandung merupakan suatu kesepakatan yang lahir dari pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika. Dalam Dasasila Bandung termuat tujuan untuk menciptakan perdamaian dunia yang terdiri atas aspek kemerdekaan, hidup berdampingan secara damai (peace-full coexistance), dan kerja sama untuk keuntungan bersama (mutual benefit). Semangat tersebut menjadi pemicu terbentuknya Gerakan Non-Blok.

2. Jelaskan keterkaitan Perang Dingin dan lahirnya Gerakan Non-Blok!

Jawaban:

Perang Dingin menjadi salah satu pemicu lahirnya Gerakan Non-Blok. Adanya keinginan untuk berkuasa dan menjadi yang terkuat mendorong Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat persaingan di berbagai bidang, termasuk penyebaran pengaruh. Akibatnya, beberapa wilayah di dunia menjadi ajang perebutan pengaruh antara kedua negara tersebut. Kondisi ini mendorong negara di dunia untuk bergabung dalam suatu gerakan yang tidak memihak salah satu pihak.

3. Jelaskan tujuan pembentukan Kontingen Garuda!

Jawaban:

Kontingen Garuda merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dikirim pemerintah Indonesia ke berbagai daerah konflik di dunia. Kontingen Garuda tergabung dalam misi-misi perdamaian yang dibentuk Dewan Keamanan PBB. Adapun tujuan pembentukan Kontingen Garuda adalah menunjukkan peran aktif Indonesia dalam kerja sama internasional dalam mewujud-kan perdamaian dunia.

4. Jelaskan bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang pertahanan dan keamanan!

Jawaban:

ASEAN membangun kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan yang bertujuan memajukan perdamaian dan stabilitas kawasan dengan meningkatkan kemajuan kawasan. Dalam membangun kerja sama pertahanan dan keamanan, dibentuklah ASEAN Community Security (ASC). Adapun tujuan ASC adalah men-ciptakan kawasan yang damai baik di antara negara anggota ASEAN maupun negara-negara lain serta menciptakan kawasan yang demokratis dan harmonis.

5. Jelaskan bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang sosial!

Jawaban:

ASEAN membentuk kerja sama dalam bidang sosial. Bentuk kerja sama tersebut terlihat dalam upaya negara-negara ASEAN mempromosikan diri melalui lembaga pendidikan di setiap negara. Selain itu, ASEAN memberikan bantuan kepada para cendekiawan, penulis, artis, dan wakil media massa untuk meningkatkan peranan mereka dalam memupuk rasa persahabatan regional.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Perhatikan kutipan berikut!

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Pernyataan tersebut merupakan salah satu landasan politik luar negeri Indonesia yang berarti . . . .

a. mengimbangi pertentangan antara blok Barat dan blok Timur

b. menjadi penerang bagi negara-negara yang baru merdeka

c. membagi dunia menjadi dua kekuatan besar d. meningkatkan persaudaraan antarbangsa e. menentang segala bentuk kolonialisme

Jawaban: e

Kutipan pembukaan UUD 1945 tersebut me-rupakan landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia. Dapat disimpulkan politik luar negeri Indonesia adalah politik luar negeri yang menentang segala bentuk kolonialisme dan imperialisme di dunia.

2. Tujuan jangka pendek pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah . . . .

a. mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah Perang Dingin

b. melenyapkan segala bentuk imperialisme di seluruh dunia

c. menyatukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara

d. membangun gerakan antiblok Barat dan blok Timur

Jawaban: a

Tujuan jangka pendek dan jangka panjang pelaksanaan politik luar negeri Indonesia termuat dalam Amanat Presiden Soekarno yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Tujuan jangka pendek yaitu melanjutkan perjuangan anti-imperialisme dan mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah-tengah Perang Dingin. Adapun tujuan jangka panjang adalah melenyapkan imperialisme dan mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia yang kekal dan abadi.

3. Perhatikan isi ketetapan berikut!

1) Terus melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif demi kepentingan nasional.

2) Mengintensifkan kesiapan Indonesia me-masuki era perdagangan bebas.

3) Mengambil langkah-langkah untuk me-mantapkan stabilitas wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya.

4) Mengacu pada piagam PBB dalam melaku-kan hubungan dengan negara lain.

Isi Ketetapan MPR tanggal 22 Maret 1978 di-tunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: b

Isi Ketetapan MPR tanggal 22 Maret 1978 sebagai berikut.

1) Terus melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif dengan mengabdikannya kepada kepentingan nasional, khususnya pem-bangunan ekonomi.

2) Mengambil langkah-langkah untuk me-mantapkan stabilitas wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya.

3) Mengembangkan kerja sama untuk tujuan damai di semua negara dan badan-badan internasional.

Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor

1) dan 3).

4. Dalam konsep Nefo dan Oldefo, Presiden Soekarno mengajak negara-negara berkembang menjalin rasa setia kawan yang erat dengan tujuan . . . .

a. mengakhiri kerja sama dengan negara-negara Oldefo

b. memeratakan pembangunan di negara-negara Nefo

c. mengimbangi kekuatan negara-negara Oldefo d. mengalahkan kekuatan negara-negara Nefo e. mengakhiri dominasi negara-negara Oldefo

Jawaban: c

Soekarno menjelaskan bahwa Nefo harus berjuang melawan Oldefo karena di antara keduanya tidak akan tercapai kesepakatan damai. Dalam pidato-nya, Soekarno menjelaskan bahwa kesepakatan damai hanya dapat dicapai jika negara ber-kembang memiliki kekuatan yang sama dengan negara-negara Oldefo. Untuk memperoleh kekuatan itu, negara-negara berkembang harus menjalin rasa setia kawan yang erat.

5. Pada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia diterapkan dengan menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Kondisi tersebut terjadi karena . . . .

a. rezim Orde Baru membekukan hubungan luar negeri dengan Tiongkok

b. politik luar negeri Indonesia menjadi sarana mewujudkan stabilitas ekonomi

c. rezim Orde Lama menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar dan maju d. Indonesia menjadi negara dunia ketiga yang

disegani dalam pergaulan internasional e. pemerintah Indonesia berupaya membendung

pengaruh komunisme di Asia Tenggara

Jawaban: b

Stabilitas ekonomi merupakan tujuan utama pemerintah Orde Baru. Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia menjalankan politik luar negeri Indonesia dengan membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga (good neighbourhood policy). Kondisi tersebut terjadi karena pemerintah Orde Baru menjadikan politik luar negeri sebagai sarana mewujudkan stabilitas ekonomi.

6. Peristiwa Malari merupakan salah satu indikator permasalahan dalam politik luar negeri Indonesia. Latar belakang peristiwa Malari adalah . . . . a. banyaknya produk animasi dari Jepang yang

masuk Indonesia

b. Presiden Soeharto gagal melunasi utang luar negeri kepada Jepang

c. munculnya tuntutan normalisasi hubungan Indonesia dengan Tiongkok

d. produk impor dari Tiongkok membanjiri pasar Indonesia

e. adanya penolakan terhadap kunjungan PM Jepang, Kakuei Tanaka ke Indonesia

Jawaban: e

Peristiwa Malari (Malapetaka Januari) terjadi pada tanggal 15 Januari 1974. Peristiwa Malari menjadi salah satu indikator adanya permasalahan dalam politik luar negeri Indonesia. Peristiwa Malari dilatarbelakangi oleh penolakan mahasiswa

terhadap kunjungan PM Jepang, Kakuei Tanaka ke Indonesia. Mahasiswa menganggap politik luar negeri Indonesia menjadi penyebab membanjirnya produk impor khususnya dari Jepang di Indonesia. 7. Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia membekukan hubungan luar negeri dengan Tiongkok karena . . . .

a. pemerintah Indonesia memperoleh per-senjataan dari Tiongkok

b. pemerintah Indonesia menjadi pemrakarsa terbentuknya ASEAN

c. Tiongkok menunjukkan keterlibatan dalam tragedi G 30 S/PKI

d. Tiongkok mendukung pembentukan federasi Malaysia

e. Tiongkok menolak undangan pelaksanaan Ganefo

Jawaban: c

Hubungan luar negeri dengan Tiongkok dibekukan oleh pemerintah Orde Baru. Kondisi tersebut terjadi karena pemerintah Orde Baru menganggap Tiongkok terlibat dalam tragedi G 30 S/PKI 1965. Selain itu, pemerintah Orde Baru membekukan hubungan dengan Tiongkok sebagai upaya membendung pengaruh komunisme di Asia Tenggara. Pemerintah Orde Baru baru menormalisasi hubungan dengan Tiongkok pada tahun 1990.

8. Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia menjadikan politik luar negeri di kawasan Asia Tenggara sebagai sarana mewujudkan stabilitas ekonomi karena . . . .

a. kawasan Asia Tenggara perlu bersiap meng-hadapi era perdagangan bebas

b. stabilitas ekonomi kawasan Asia Tenggara dapat terwujud melalui ASEAN

c. pemerintah Indonesia berhasil membendung komunisme di Asia Tenggara

d. stabilitas ekonomi Asia Tenggara terwujud tanpa adanya teknologi nuklir

e. stabilitas ekonomi dapat terwujud melalui stabilitas keamanan regional

Jawaban: e

Pemerintah Orde Baru berupaya menjadikan politik luar negeri sebagai sarana mewujudkan stabilitas ekonomi. Menurut Presiden Soeharto, stabilitas ekonomi tidak dapat terlaksana tanpa adanya stabilitas keamanan dalam negeri maupun di tingkat regional. Atas dasar itulah, politik luar negeri Indonesia diterapkan dengan membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga (good neighbourhood policy) di kawasan Asia Tenggara.

9. Pada masa reformasi, kemampuan diplomasi Indonesia di tingkat internasional pernah meng-alami penurunan. Fakta dari pernyataan tersebut adalah . . . .

a. masuknya Indonesia dalam OPEC

b. keterlibatan Finlandia dalam menyelesaikan konflik di Aceh

c. keluarnya Indonesia dari keanggotaan IMF dan Bank Dunia

d. lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari wilayah Republik Indonesia

e. ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah peringatan 60 tahun KAA

Jawaban: d

Pada masa reformasi, politik luar negeri Indonesia mengalami grafik yang naik turun. Salah satu bukti penurunan tersebut adalah lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dari wilayah Republik Indonesia. Adanya peristiwa tersebut menunjuk-kan bahwa kemampuan diplomasi Indonesia di tingkat internasional mengalami penurunan. 10. Perhatikan ciri-ciri berikut!

1) Memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan domestik dan perubahan global. 2) Membangun kepercayaan terhadap dunia

internasional melalui Konsep Trust.

3) Membangun aliansi dengan negara besar untuk menghadapi konfrontasi.

4) Menciptakan kerja sama antarnegara ber-kembang.

Ciri pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ditunjukkan oleh nomor . . . .

a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3)

Jawaban: a

Ciri-ciri pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai berikut.

1) Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara seperti Jepang, Tiongkok, dan India.

2) Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-perubahan domestik dan global.

3) Bersifat pragmatis dan oportunis,

4) Konsep Trust, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia internasional.

Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor

11. Perdamaian menjadi cita-cita negara-negara dunia ketiga yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok karena . . . .

a. pembangunan membutuhkan dana besar b. perkembangan pesat ilmu pengatahuan dan

teknologi

c. pembangunan tidak dapat terlaksana tanpa perdamaian

d. perkembangan negara-negara dunia ketiga membutuhkan bantuan Amerika Serikat e. penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika

diprakarsai oleh negara-negara dunia ketiga

Jawaban: c

Gerakan Non-Blok menjadi sebuah wadah bagi negara-negara yang menginginkan perdamaian. Sebagian besar negara dunia ketiga yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok juga sangat menginginkan perdamaian. Dengan adanya perdamaian, pembangunan yang dilakukan oleh negara-negara dunia ketiga dapat terlaksana. 12. Persaingan persenjataan antara Amerika Serikat

dan Uni Soviet menjadi salah satu faktor ter-bentuknya Gerakan Non-Blok karena . . . . a. kebutuhan akan persenjataan juga dirasakan

oleh negara-negara berkembang

b. keadaan ekonomi negara-negara berkembang masih terbelakang

c. kemajuan teknologi persenjataan Amerika Serikat dan Uni Soviet

d. kekhawatiran akan terjadinya perang terbuka antara dua negara

e. kemerdekaan negara-negara dunia ketiga baru saja diraih

Jawaban: d

Pada masa Perang Dingin, baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat bersaing dalam menciptakan teknologi persenjataan. Amerika Serikat dan Uni Soviet berupaya menciptakan teknologi per

-senjataan yang lebih maju. Keadaan tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara dunia ketiga akan munculnya perang terbuka antara kedua negara. Oleh karena itu, negara-negara dunia ketiga sepakat untuk membentuk kerja sama antarnegara yang tidak memihak pada salah satu blok.

13. Perhatikan tabel berikut!

No. X Y

1) Ali Sastroamidjojo Kwame Nkrumah 2) Jawaharlal Nehru Joseph Broz Tito 3) Tun Abdul Razak Adam Malik

Tokoh yang dikenal sebagai pendiri gerakan Non-Blok ditunjukkan oleh kombinasi . . . .

a. X1), X2), dan Y1) b. X2), X3), dan Y2) c. X2), Y1), dan Y2) d. X3), Y1), dan Y3) e. X3), Y2), dan Y3)

Jawaban: c

Lahirnya Gerakan Non-Blok berawal dari KTT di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1961. Dalam KTT tersebut beberapa tokoh dianggap sebagai pemrakarsa lahirnya Gerakan Non-Blok. Tokoh-tokoh tersebut yaitu, Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Perdana Menteri