• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, JOB INSECURITY DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN BTN SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, JOB INSECURITY DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN BTN SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG SKRIPSI"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI,

JOB

INSECURITY

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

TURNOVER INTENTION

PADA KARYAWAN BTN

SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

DINA EKA KURNIAWATI

NIM 213 13 161

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI,

JOB

INSECURITY

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

TURNOVER INTENTION

PADA KARYAWAN BTN

SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

DINA EKA KURNIAWATI

NIM 213 13 161

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudara:

Nama : Dina Eka Kurniawati

NIM : 213-13-161

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : Perbankan Syariah S1

Judul : Analisis Pengaruh Kompensasi job insecurity dan kepuasan kerja terhadap Turnover Intention karyawan BTN Syariah Cabang Semarang.

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 29 September 2017 Pembimbing

Mochlasin, M.Ag

(5)

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, JOB INSECURITY, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION

KARYAWAN BTN SYARIAH CABANG SEMARANG DISUSUN OLEH

DINA EKA KURNIAWATI NIM : 213 13 161

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga, pada tanggal 22

september 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si. ( _______________ )

Sekretaris Penguji : Mochlasin, M.Ag ( _______________ )

Penguji I : Ari Setiawan, M.M ( _______________ )

Penguji II : Dr. Faqih Nabhan, MM ( _______________ )

Salatiga, September 2017 Dekan FEBI IAIN Salatiga

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dina Eka Kurniawati

NIM : 213-13-161

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program studi : Perbankan Syariah (S1)

Judul : ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI JOB INSECURITY DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar - benar karya saya sendiri

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kcuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperkenankan untuk

dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Salatiga, September 2017 Penulis

(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ADA HARTA YANG DIBAWA MATI BERUPA DO’A DARI

MEREKA YANG ENGKAU BERI”

PERSEMBAHAN

Untuk orangtuaku tercinta, Ayah, Pawit Rifai,

Ibu, Sekti Haryanti,

Adiku Tersayang Syifa Dwi Raisya.

Para dosen – dosenku, serta dosen pembimbing

Bapak Mochlasin M.Ag.

Sahabat Terbaik ku mas mario yang selalu

meluangkan waktu untuk membantu proses

penelitian skripsi ini hingga selesai.

Sahabat yang selalu ada waktu dengerin keluh

kesah ku Rizqina Bintari mahmudah.

Sahabat – Sahabat Tersayangku Elok, April Asri,

(8)

viii

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful.

Here by the writer fukky declares that the graduating paper is made by writer

herself, and it is not contained the materials writen or has been published by other

people and other‟s people ideas except the information from the refferences.

The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be

proved of cantining others‟ ideas or fact the writer imitates the others‟ graditing

paper.

Like wise the declaration made by the writer and hope that this declaration can be

understood.

Salatiga, September 2017 Hormat Saya

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi Robbil‟alamin, segala puji penulis panjatjan kepada Allah

SWT serta junjungan nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumil kiyamah. Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah berupa skripsi ini. Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan.

Dari penulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ketelitian serta ketekunan sangat diperlukan untuk menunjang selesainya penelitian ini. Penulis menyadari banyak hal dalam proses penyelesaian skripsi ini, salah satunya yaitu mengenai betapa berharganya sebuah waktu. Manusia diberikan waktu setiap harinya sebanyak 24 jam apabila dikalikan dengan berapa lama kita hidup sudah berapa banyak waktu yang diberikan Allah kepada kita umat – Nya. Memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah kepada umat- Nya bukan perkara yang mudah apabila disadari, banyak umat yang hanya menghabiskan waktu setiap harinya untuk bersantai dan bahkan berbuat hal-hal yang tercela. Melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh penulis ini, di niatan untuk memanfaatkan waktu yang di berikan oleh Allah pada perkara yang baik dan bermanfaat, seperti halnya perintah Allah kepada umatnya yaitu berlomba – lombalah dalam kebaikan.

Dalam penelitian penulisan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi, samapai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang membantu dalam proses penyelesaian peneliian ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

(10)

x

2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Mochlasin, M.Ag Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dan sekaligus dosen pembimbing Skripsi. 4. Fetria Eka Yudiana,M.Si. selaku ketua Program Studi S1-Perbankan

Syariah.

5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga atas pelayanannya.

7. Kedua orang tua ku Ayah Pawit Rifa‟i dan Ibu Sekti Haryanti, serta

Adikku Syifa Dwi Raisya yang telah memberikan do‟a kasih sayang

dan dukungan nya.

8. Segenap pihak BTN Syariah cabang Semarang yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

9. Segenap mahasiswa program Studi S1-Peerbankan Syariah, Khususnya angkatan 2013, terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini. 10.Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwaskripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh keekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerndahan hatipenulis menyampaikan permohonan maaf yang sebnyak – banyak nya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amin

Salatiga, September 2017

(11)

xi ABSTRAK

Kurniawati, Dina Eka. 2017. Analisis Pengaruh Kompensasi, Job insecurity dan Kepuasan kerja Terhadap Turnover Intention karyawan BTN Syariah Semarang. Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah S1, Fakultas Ekonomi dan Bsnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Mochlasin M.Ag.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi sumber daya manusia yang semakin menurun dan semakin banyaknya turnover intention pada karyawan.. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah kompensasi, job insecurity dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap turnover intention karyawan di BTN Syariah Cabang Semarang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BTN Syariah Semarang. Sampel yang diambil sejumlah 74 orang. Data yang di peroleh kemudian diolah dengan SPSS versi 0.21 dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji Ttest dan uji koefisien determinasi (R2 ) dan uji klasik.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap turnover intention sebesar 0.631, job insecurity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention sebesar 0,13, dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,000 terhadap turnover intention BTN Syariah Semarang. Dalam uji koefisien determinasi diketahui bahwa pengaruh kompensasi, job insecurity dan kepuasan kerja mempengaruhi turnover intention sebesar 52,1 % sedangkan sisanya yaitu 47,9 % di pengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.

(12)

xii Daftar Isi

Halaman Judul ... iii

PRSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

DECLARATION ... vii

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian... 8

E. Sistem Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Telaah Pustaka ... 11

B. Landasan Teori ... 15

1. Turnover Intention ... 15

2. Kepuasan Kerja ... 18

3. Job Insecurity ... 23

(13)

xiii

C. Proposisi ... 31

D. Kerangka Penelitian ... 37

E. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

C. Populasi dan Sampel ... 39

D. Metode Pengumpulan Data ... 41

E. Skala Pengukuran ... 41

F. Definisi Konsep dan Operasional ... 42

1. Kompensasi ... 42

2. Job Insecurity ... 43

3. Kepuasan Keerja ... 43

4. Turnover Intention ... 44

G. Instrumen Penelitian ... 45

H. Metode Analisis ... 46

1. Uji Instrumen ... 46

2. Uji Statistik ... 46

3. Uji Asumsi Klasik ... 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deksriptif Obyek Penelitian ... 51

1. Profil BTN Syariah Semarang ... 51

2. Visi BTN Syariah Semarang ... 53

3. Misi BTN Syariah Semarang ... 53

4. Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang ... 53

B. Analisis Deskriptif Responden ... 55

1. Jenis Kelamin ... 55

2. Usia ... 56

(14)

xiv

C. Uji Instrument ... 57

1. Uji Validitas ... 57

2. Uji Reliabilitas ... 59

D. Uji Statistik ... 60

a. Uji Koefisien Determinasi ... 60

b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F ) ... 61

c. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t ) ... 62

E. Analisis Data ... 65

a. Uji Multikolonieritas ... 66

b. Uji Heteroskedatisitas ... 66

c. Uji Normalitas ... 68

d. Uji Linearitas ... 69

e. Uji Path Analysis ... 72

F. Uji Hipotesis ... 74

a. Pengaruh kompensasi terhadap turnover intention karyawan ... 74

b. Pengaruh job insecurity terhadap turnover intention karyawan ... 75

c. Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan ... 77

d. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total(Total Effect ) ... 79

BAB V Penutup ... 83

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

Daftar Pustaka ... 85

(15)

xv Daftar Tabel

1. Tabel 2.1 Temuan Research Gap ... 13

2. Tabel 3.1 Indikator Variabel ... 43

3. Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan autokorelasi ... 48

4. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 55

5. Tabel 4.2 Usia ... 56

6. Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ... 57

7. Tabel 4.4 Ringkasan Uji Validitas ... 60

8. Tabel 4.5 Ringkasan Uji Reliabilitas ... 61

9. Tabel 4.6 Hasil Uji Determinasi ... 61

10.Tabel 4.7 Hasil uji statistik f ... 62

11.Tabel 4.8 Hasil uji statistik t ... 63

12.Tabel 4.9 Hasil uji multikolonieritas ... 65

13.Tabel 4.10 Hasil uji Spearman rho ... 67

14.Tabel 4.11 Uji kolmogorov – smirnov ... 69

15.Tabel 4.12 Hasil uji lineariras regresi pertama ... 70

16.Tabel 4.13 Hasil uji Linearitas regresi kedua ... 71

17.Tabel 4.14 Hasil regresi persamaan pertama ... 72

18.Tabel 4.15 Persamaan regresi kedua ... 73

19.Tabel 4.16 Analisis jalur ... 79

(16)

xvi

Daftar Gambar

1. Gambar 2.1 kerangka Penelitian ...37

2. Gambar 4.1 lambang perusahaan PT. BTN Syariah Semarang ...54

3. Gambar 4.2 uji heteroskedastisitas ... 66

4. Gambar 4.3 hasil uji normalitas ... 68

(17)

xvii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Surat Konfirmasi Izin Penelitian

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 1

Lampiran 3 Jawaban Responden ... 6

Lampiran 4 Hasil Analisis Deksriptif Responden ... 15

Lampiran 5 Hasil Analisis Validitas Dan Reliabilitas ... 17

Lampiran 6 Hasil Uji Statistik... 29

Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 30

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan

spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam

produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan

yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan

yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia

tanpa terkecuali.

Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya

penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat

merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta

menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya

penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung

kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi

transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem

keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka

(19)

11

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka

pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara

lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang

mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima

tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam

mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan (www.bi.go.id ).

Sedangkan di Indonesia, BTN syariah merupakan Strategic Bussiness

Unit dari bank BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, mulai

beroperasi pada tanggal 14 februari 2005 melalui pembukaan kantor cabang

syariah pertama di jakarta.

Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam

memanfaatkan jassa keuangan syariah dan memperhatikan keunggulan

prinsip perbankan syariah, adanya fatwa MUI tentang bunga bank, serta

melakukan hasil RUPS tahun 2004.

Perkembangan jaringan Bank BTN telah memiliki jaringan yang tersebar

di seluruh indonesia dengan rincian sebagai berikut : Kantor cabang syariah

= 22 uunit, Kantor cabang pembantu syariah = 21 unit, Kantor kas syariah = 7

unit, Kantor layanan syariah = 240 unit. ( www.btn.co.id )

Persaingan dalam dunia bisnis di era globalisasi sekarang ini semakin

ketat. Sehingga perusahaan harus dapat memiliki suatu keunggulan dan

(20)

12

perusahaan lainnya. Untuk dapat memiliki keunggulan dan daya saing yang

tinggi, tentunya diperlukan sumber daya yang baik. Salah satu sumber daya

yang sangat penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia

disini merupakan salah satu keunggulan yang harus di miliki perusahaan

karena manusia merupakan faktor penggerak bagi kelangsungan suatu

perusahaan. Sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan perusahaan.

Jalan atau tidaknya suatu perusahaan sangat di tentukan oleh sumber daya

manusianya. Disinilah letak peranan penting dari manajemen sumber daya

manusia (MSDM) dalam rangka memperoleh dan menjaga sumber daya

manusia yang berkualitas dan handal ( Putradiarta, 2016 : 1 ).

Dalam perusahaan, menjaga sumber daya manusia tidaklah mudah.

Organisasi perlu me-manage sumber daya manusia untuk mencapai tujuannya

secara efektif serta mempertahankan sumber daya manusia yang potensial

agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan. Kondisi kerja yang sudah

tidak sesuai lagi dengan harapan karyawan dapat menjadi penyebab karyawan

keluar dari pekerjaannya. Saat ini turnover telah menjadi masalah serius bagi

banyak perusahaan. Dampak negatif yang dirasakan akibat terjadinya

turnover pada perusahaan yaitu pada kualitas dan kemampuan untuk

menggantikan karyawan yang keluar dari perusahaan, sehingga butuh waktu

serta biaya lagi dalam merekrut karyawan baru ( Putradiarta, 2016 : 2 ).

Berbagai definisi tentang turnover intention di ungkapkan oleh para

peneliti. Turnover intention dapat diartikan sebagai keinginan atau niat tenaga

(21)

13

dihadapi suatu organisasi berupa jumlah karyawan yang meninggalkan

organisasi pada suatu periode tertentu, sedangkan keinginan karyawan untuk

berpindah (turnover intention) mengacu pada hasil evaluasi individu

mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan

dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi ( Witasari, 2009 : 2 ).

Selain itu karyawan akan mengalami rasa tidak aman (job insecurity)

yang meningkat karena ketidakstabilan status kepegawaian dan tingkat

pendapatan yang tidak bisa diramalkan, yang berakibat intensi pindah kerja

(turnover intention) akan cenderung meningkat ( Hanafiah , 2014 : 310 ).

karyawan mengalami rasa tidak aman dalam hal ini kondisi pekerjaan, konflik

peran, pengembangan karir, dan pusat pengendalian yang semakin meningkat

karena ketidakstabilan terhadap status pekerjaan mereka yang hanya sebagai

karyawan kontrak, sehingga bisa memicu tinginya angka turnover intention

(keinginan keluar) karyawan yang terjadi di suatu karyawan.

Semakin aman atau semakin berkurang perasaan terancam, gelisah dan

tidak berdaya yang dirasakan keryawan didalam lingkungan pekerjaanya

maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya.

Fenomena ini sering muncul dalam dunia kerja saat ini adalah adanya

faktor ketidakpuasan pada tempat kerja sehingga menimbulkan keinginan

karyawan untuk keluar kepuasan kerja adalah sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh

moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam

(22)

14

menjalankan organisasi akan selalu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda

antar karyawan. Perbedaan kepuasaan antar karyawan berdampak atas nilai

yang berlaku pada dirinya, artinya bahwa semakin tinggi tingkat persepsi

karyawan terhadap pekerjaan yang diinginkan maka semakin tinggi kepuasan

terhadap pekerjaan. Hal ini memberikan gambaran bahwa dinamika

organisasi merupakan akumulasi dari berbagai persepsi yang diabstrakkan

karyawan.Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu

alasan yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya.

Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan

keinginan keluar. Tinginya turnover intention akan menjadi masalah serius

bagi banyak perusahaan, bahkan bisa membuat perusahaan mengalami

frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring

staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia-sia karena staf yang

direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di perusahaan lain (Toly dalam

Syafrizal, 2011 : 3 ).

Selain itu kompensasi menjadi salah satu kebutuhan utama yang

dibutuhkan oleh seorang karyawan selaku manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Pemberian kompensasi harus dilakukan secara adil dan

merata agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan produktif bagi

perusahaan. Kompensasi dapat diartikan sebagai keseluruhan balas jasa yang

diterima oleh karyawan karena telah melaksanakan pekerjaannya, dan

selanjutnya perusahaan memberi dalam bentuk uang, tunjangan ataupun

(23)

15

berpartisipasi dalam kegiatan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan

dan juga membangun komitmen karyawan ( Dewi, 2014 : 1 ). Dan menurut

Handoko (2003:155), “suatu cara departemen personalia untuk meningkatkan

prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja adalah melalui kompensasi”.

Dan berdasarkan ulasan latar belakang diatas, penelitian ini di lakukan

pada karyawan Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Semarang

dengan Judul “Analisis Pengaruh Kompensasi Job insecurity dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover intention pada Karyawan Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Semarang

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas maka dapat diindikasikan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap Turnover Intention pada

karyawan BTN Syariah ?

2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan pada karyawan BTN

Syariah ?

3. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap Turnover Intention pada

karyawan BTN Syariah ?

4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap Turnover Intention melalui

kepuasan kerja pada karyawan BTN Syariah ?

5. Apakah job Insecurity berpengaruh terhadap Turnover Intention pada

karyawan BTN Syariah ?

(24)

16

1. Mengetahui apakah kompensasi berpengaruh terhadap turnover intention

pada karyawan BTN Syariah ?

2. Mengetahui apakah kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

pada karyawan BTN Syariah ?

3. Mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap Turnover

Intention pada karyawan BTN Syariah ?

4. Mengetahui apakah kompensasi berpengaruh terhadap Turnover Intention

melalui kepuasan kerja pada karyawan BTN Syariah ?

5. Mengetahui apakah job Insecurity berpengaruh terhadap Turnover

Intention pada karyawan BTN Syariah ?

D. Kegunaan penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

pihak antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukkan dalam meningkatkan

kinerja karyawan serta mengetahui pengaruh kompensasi dan job

insecurity terhadap turnover intention Bagi Karyawan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai tambahan referensi

untuk penelitian selanjutnya khususnya penelitian yang berkaitan dengan

(25)

17

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain berupa

tambahan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman terhadap pembuatan

proposal skripsi maupun skripsi sekaligus dapat memberikan pengetahuan

mengenai apa saja yang menyebabkan karyawan melakukan turnover

intention di dalam suatu perusahaan.

E. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Dalam bab ini membahas mengenai teori serta telaah pustaka

terkait variabel penelitian, penelitian terdahulu, kerangka

pemikiran, hubungan antar variabel dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,

definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen

(26)

18 BAB IV :PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil analisis penelitian dan

pembahasan yang diperoleh dari gambaran umum responden terkait

variabel dan obyek penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini mencakup tiga bagian, diantaranya diuraikan

kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi manajerial, serta

saran-saran bagi penelitian yang akan datang. Bab ini berisi

tentang kesimpulan atas hasil analisis yang telah dilakukan dan

pembahasan sebelumnya disertai dengan keterbatasan dan saran

yang bermanfaat untuk penelitian yang akan datang serta saran

bagi perusahaan.

(27)

19 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Di dalam tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang hasil

penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian-penelitian yang akan dilakukan

sebagai acuan atau pembanding untuk mencari perbedaan-perbedaan agar

tidak ada unsur duplikasi.

Penelitian di lakukan oleh Dewi Putrianti dan Hamid ( 2014 : 8 )

dengan judul “Pengaruh kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Turnover

Intention”(Studi Pada Karyawan PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Pusat

Malang). Menunjukkan bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh

yang paling kuat dibandingkan dengan variabel motivasi kerja maka variabel

kompensasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap turnover intention.

Penelitian di lakukan oleh Devi dan Sudibia ( 2015 : 1064 ) dengan

judul “Analisis Pengaruh Job Insecurity, dan Kompensasi Financial terhadap

Kepuasan Kerja Dan Turnover Intention” : (Studi Pada Karyawan Kontrak Di

Bali Dynasty Resort). Menunjukkan bahwa Job insecurity berpengaruh positif

terhadap turnover intention karyawan. Job insecurity berpengaruh negatif

terhadap kepuasan kerja karyawan yang berarti bahwa semakin tinggi rasa job

insecurity pada karyawan kontrak Bali Dynasty Resort dapat menurun tingkat

kepuasan kerja dan sebaliknya.Kompensasi finansial berpengaruh positif

(28)

12

negative terhadap turnover intention. Kepuasan kerja karyawan

berpengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan yang berarti

bahwa semakin rendah rasa kepuasan karyawan dalam bekerja di

perusahaan makan semakin tinggi turnover intention karyawan, sebaliknya

semakin tinggi kepuasan kerja karyawan pada perusahaan makan semakin

rendah turnover intention karyawan.

Penelitian dilakukan oleh Halimah, Azis Fathoni dkk ( 2016 )

dengan judul Pengaruh Job Insecurity, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Turnover Intention Pramuniaga Di Gelael Supermarket

(Studi Kasus Pada Gelael Superindo Kota Semarang). job insecurity,

kepuasan kerja dan lingkungan kerja dianggap tetap maka variable

turnover bernilai positif. Hubungan variable job insecurity berpengaruh

positif terhadap turnover intention, sedangkan variable kepuasan kerja dan

lingkungan kerja berpengaruh negative terhadap turnover intention.

Penelitian di lakukan oleh Sutanto dan Carin ( 2013 : 87 ) dengan

judul “Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Turnover

Intentions” menyatakan bahwa variabel Kepuasan Kerja maupun variabel

Komitmen Organisasional berpengaruh signifikan terhadap Turnover

Intentions. Selain itu, adanya arah negatif dari variabel Kepuasan Kerja

dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention menunjukkan

bahwa semakin tingginya Kepuasan Kerja maupun Komitmen

Organisasional akan berpengaruh terhadap penurunan Turnover Intention

(29)

13

jika Kepuasan Kerja maupun Komitmen Organisasional semakin rendah,

akan berdampak negatif ke perusahaan yaitu akan berpengaruh terhadap

peningkatan Turnover Intention.

Penelitian di lakukan oleh Mawardi ( 2016 ) dengan judul “Analisis

Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover

Intention Karyawan Dealer Honda Cv. Semoga Jayacabang Tenggarong”

menyatakan bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara parsial

tidak memiliki pengaruh turnover intention.

Tabel 2.1 Research Gap

Isu Peneliti Judul Metode Kesimpulan

Kompensas Untuk Berpindah Kerja Pada PT. Surya Sumber Daya Energi Surabaya

Structural Intention Pramuniaga Di Gelael Supermarket (Studi Kasus Pada Gelael Superindo Kota Semarang)

Kuantitatif variable job insecurity

Analisis Pengaruh Job

Insecurity, Dan

Kompensasi

(30)

14

Finansial terhadap Kepuasan Kerja Dan Turnover

Intention: (Studi Pada Karyawan Kontrak Di (Studi Kasus Pada Bidan Praktek Swasta Di Kabupaten Sleman)

Kuantitatif Kepuasan

berpengaruh negatif

Analisis Pengaruh Job

Insecurity, Dan Kontrak Di Bali Dynasty

Resort)”

Kuantitatif Kompensasi finansial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan yang berarti bahwa apabila kompensasi financial

Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi kepuasan kerja tidak dapat memediasi hubungan pengaruh antara kompensasi

dan turnover

(31)

39

Hasil temuan di atas menunjukkan adanya ketidak konsistenan hasil

temuan penelitian tentang pengaruh kompensasi, job insecurity dan

kepuasan kerja terhadap turnover intention. Sekelompok peneliti

menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan

signifikan terhadap turnover intention, tetapi terdapat hasil penelitian lain

yang menemukan bahwa kompensasi, job insecurity dan kepuasan kerja

tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap turnover intention.

B. Landasan Teori 1. Turnover Intention

a. Pengertian Turnover Intention

Pengertian Turnover Intention menurut Mobley dalam Hanafiah

( 2014 : 306 ) menambahkan bahwa intensi turnover adalah

penghentian keanggotaan dalam organisasi oleh individu yang

berkeinginan untuk pindah kerja dengan menerima upah moneter dari

organisasi.

Kemudian Menurut Booth & Hamer dalam Hanafiah ( 2014 :

306 ) mengartikan turnover intention merupakan dampak terburuk

dari ketidakmampuan suatu organisasi dalam mengelola perilaku

individu sehingga individu merasa memiliki intensi pindah kerja yang

tinggi.

Intensi keluar (turnover intention) juga dapat diartikan sebagai

pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover mengarah

(32)

40

karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu,

sedangkan keinginan karyawan untuk berpindah mengacu pada hasil

evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi

yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan

organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan

keluar unit organisasi, pemberhentian atau kematian anggota

organisasi ( Astiko, 2012 : 4 ).

b. Faktor – Faktor Turnover Intention

Menurut Mobley dalam Hanafiah ( 2014 : 306 ) Ada banyak

faktor yang membuat individu memiliki keinginan untuk berpindah.

Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah kepuasan kerja, komitmen

organisasi dari karyawan, kepercayaan terhadap organisasi, dan job

insecuirity.

Selain itu menurutmenurut Booth & Hamer dalam Hanafiah (

2014 : 306 ) Ada beberapa aspek yang dapat digunakan untuk

melakukan pengukuran terhadap intensi turnover yang terdiri dari

tingkat komitmen, kepuasan kerja, dukungan managemen,

perkembangan karir, dan peningkatan kerja.

c. Indikasi Terjadinya Turnover Intention

Menurut Harnoto (2012) Turnover intention ditandai oleh

berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan. Indikasi-indikasi

tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk memprediksikan

(33)

41

1. Absensi yang meningkat.

Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah

kerja, biasanya ditandai dengan absensi yang semakin meningkat.

Tingkat tanggung jawab karyawan dalam fase ini sangat kurang

dibandingkan dengan sebelumnya.

2. Mulai malas bekerja.

Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja,

akan lebih malas bekerja karena orientasi karyawan ini adalah

bekerja di tempat lainnya yang dipandang lebih mampu memenuhi

semua keinginan karyawan bersangkutan.

3. Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja.

Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan

pekerjaan sering dilakukan karyawan yang akan melakukan

turnover . Karyawan lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika

jam-jam kerja berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran

lainnya.

4. Peningkatan protes terhadap atasan.

Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja,

lebih sering melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan

perusahaan kepada atasan. Materi protes yang ditekankan biasanya

berhubungan dengan balas jasa atau aturan lain yang tidak

sependapat dengan keinginan karyawan.

(34)

42

Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan yang karakteristik

positif. Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi

terhadap tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan

ini meningkat jauh dan berbeda dari biasanya justru menunjukkan

karyawan ini akan melakukan turnover.

2. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan salah satu eleen yang cukup penting

dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat

mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif dan lain-lain,

atau mempunyai hubungan dengan bebrapa jenis perilaku yang sangat

penting dalam organisasi.

Selanjutnya pertanyaaan yang muncul adalah apakah apakah yang

diartikan dengan keuasan kerja dan bagaimana menciptakan kepuasan

kerja. Kepuasan kerja didefinisikan dengan hingga sejauh mana individu

merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau

dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya.

Menurut Stephen P. Robbin menjelaskan hakikat suatu pekerjaan

bagi seseorang sebagai berikut:

A person’s job is more than just the obvious activities of shuffling

paper, waiting on customer, or driving a truck.job require interaction

(35)

43

meeting performance standard, living with working conditions that are often less than ideal and like.”

Pernyataan diatas adalah bahwa pekerjaan tidak hanya sekedar

melakukan pekerjaan, tetapi terkait juga dengan aspek lain seperti

interaksi dengan rekan sekerja, atasan, mengikuti atturan – aturan, dan

lingkungan kerja tertentu yang sering kali tidak memadai atau kurang

disukai ( Hariandja 2002 : 290 ).

Menurut Sutanto dan Carin ( 2013: 76 ), mendefinisikan bahwa

kepuasan kerja adalah sebagai apa yang membuat orang-orang

menginginkan dan menyenangi pekerjaan karena mereka merasa bahagia

dalam melakukan pekerjaannya.

Karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya cenderung akan

bertahan dalam organisasi, sedangkan karyawan yang merasakan adanya

ketidakpuasan akan meningkatkan niatnya untuk keluar dari organisasi.

Pada akhirnya evaluasi terhadap berbagai alternatif peluang kerja akan

menentukan terjadinya turnover karena karyawan yang memilih keluar

organisasi akan mengharapkan pekerjaan yang lebih memuaskan di

tempat lain ( Sudita, 2015 ).

Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap

seseorang individu (karyawan) dalam merespon situasi dan kondisi

(36)

44 b. Teori – Teori Kepuasan Kerja

Menurut Ahmad Tohardi ( 2002 : 436 ) ada beberapa teori tentang

kepuasan kerja diantaranya :

1. Teori Keadilan (Equity Theory)

Teori ini dikembangkan oleh Adams (1963), Menurut teori ini

orang akan merasa puas atau tidak puas tergantung kepada apakah ia

merasa adanya keadilan atau tidak suatu situasi dimana perasaan

tersebut didapat dengan membandingkan dirinya dengan orang lain

yang sekelas sekantor, atau di tempat lain. Termasuk elemen – elemen

keadilan adalah :

a. Input

Diartikan sebagai sesuatu yang berharga yang dirasakn oleh

karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan, sebagai contoh :

pendidikan, pengalaman, keterampilan, jumlah jam kerja dan alat –

alat kerja.

b. Out Come

Segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan

sebagai hasil pekerjaannya, sebagai contoh : gaji, bagian

keuntungan, status, pengakuan dan kesempatan berprestasi.

c. Comparison

Comparison adalah pihak – pihak lain yang dipakai sebagai

(37)

45

berupa seseorang diperusahaan yang sama, perusahaan lain atau

dirinya sendiri pada waktu lampau

2. Teori Pertentangan (Discrepancy Theory)

Teori pertentang pertama kali dikemukakan oleh Porter

(1961). Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan

menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan

yang dirasakan. Kemudian Locke menerangkan bahwa kepuasan

kerja seseorang bergantung kepada pertentangan dengan apa yang

menurut perasaannya atau presepsinya telah diperoleh atau dicapai

melalui pekerjaannya. Dengan demikian orang akan merasa puas

bila tidak ada perbedaan antara yang diinginkan dengan

presepsinya atas kenyataan, karena batas minimum yang

diinginkan telah terpenuhi

3. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Herzberg (1959). Teori ini

mengansumsikan adanya dua faktor yang perlu diperhatikan dalam

motivasi (kepuasan) ( Rozaid dkk, 2015 ).

c. Faktor- Faktor Kepuasan Kerja

Menurut beberapa ahli mengklasifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja yang berkaitan dengan beberapa aspek,

(38)

46

1. Gaji

jumlah bayaran yang di terima seseorang sebagai akibat dari

pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan dan di rasakan

adil.

2. Pekerjaan itu sendiri

isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen

yang memuaskan.

3. Rekan sekerja

elemen kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam

pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan rekan kerjanya

menyenangkan atau tidak menyenangkan.

4. Atasan

seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam

pelaksanaan kerja. Cara-cara atasan dapat tidak menyenangkan bagi

seseorang atau menyenangkan dan hal ini dapat mempengaruhi

kepuasan kerja.

5. Promosi

kemungkinan seseorang dapat melalui enaikan jabatan. Seseorang

dapat merasakan adanya kemungkinan yang besar untuk naik jabatan

atau tidak, proses kenaikan jabatan kurang terbuka atau terbuka. Ini

juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang.

6. Lingkungan kerja

(39)

47 3. Job insecurity

a. Pengertian job insecurity

Menurut Sengenberger (1995) dalam Kurniasari ( 2004 ), ada 3

aspek rasa tidak aman dalam bekerja yang saling berkaitan (three

inter-relate aspects of work based insecurity) yakni: job insecurity, employer

insecurity, dan employment insecurity. Job insecurity merupakan rasa

tidak aman dalam bekerja yaitu ancaman untuk tidak lagi menjadi

pegawai tetap pada perusahaan yang sama. Employer insecurity

merupakan rasa tidak aman untuk tetap dapat menjadi karyawan dengan

jenis pekerjaan atau pada lokasi yang berbeda namun masih dalam

perusahaan yang sama. Employment security merupakan rasa tidak

aman yang mencakup di dalamnya tidak adanya kesempatan untuk

berganti perusahaan.

Menurut Rowntree (2005) dalam Hanafiah ( 2014 : 307 )

Ketidaknyamanan kerja atau dapat disebut dengan job insecurity dapat

didefinisikan sebagai kondisi yang berhubungan dengan rasa takut

seseorang akan kehilangan pekerjaannya atau prospek akan demosi

atau penurunan jabatan serta berbagai ancaman lainnya terhadap

kondisi kerja yang berasosiasi menurunnya kesejahteraan secara

psikologis dan menurunnya kepuasan kerja.

Secara umum, job insecurity adalah ketidakamanan dalam bekerja

secara psikologis. Menurut Salmon dan Heery dalam Kurniasari dalam

(40)

48

tidak aman yang makin meningkat karena ketidakstabilan terhadap

status kepegawaian mereka dan tingkat pendapatan yang makin tidak

bisa di ramalkan.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Job insecurity

Pekerjaan yang berjangka pendek (kontrak) akan mengakibatkan

ketidakpastian. Menurut Green (2003) dalam Hanafiah ( 2014 : 307 )

job insecurity merupakan ketidak pastian yang menyertai suatu

pekerjaan yang menyebabkan rasa takut atau tidak aman terhadap

konsekuensi pekerjaan tersebut yang meliputi ketidakpstian

penempatan atau ketidakpastian masalah gaji serta kesempatan

mendapatkan promosi atau pelatihan. Dan faktor yang mempengaruhi ketidakamanan kerja (job insecurity) dipengaruhi oleh lingkungan kerja

yang meliputi lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis,

kondisi di luar lingkungan kerja, dan diri pribadi.

4. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Menurut Sastrohadiwiryo dalam aditya et,al.(2016) kompensasi

sebagai imbalan jasa yang dberikan oleh perusahaan kepada tenaga

kerja, karena tenaga tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan

pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan perusahaan,

(41)

49

kontribusi karyawan kepada organisasi, sehingga terjadi timbal balik

yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menurut Hariandja (2005:244) mengemukakan bahwa :

”Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai

sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk

uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji upah, bonus, insentif, dan

tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain”.

Bernardin & Russell (1998) dalam astiko ( 2012 : 6 ) juga

mengemukakan pendapat yang sama tentang kompensasi yaitu seluruh

bentuk kembalian-kembalian finansial dan keuntungan-keuntungan

yang nyata yang diterima karyawan sebagai bagian dari hubungan

kepegawaian.

Tujuan utama pemberian kompensasi tampaknya sudah tidak

perlu dipermasalahkan lagi, yaitu untuk menarik pegawai yang

berkualitas, mempertahankan pegawai, memotivasi kinerja,

membangun komitmen karyawan, dan satu hal yang tidak terlupkan

adalah mendorong peningkatan pengetahuan dan ketrampilan karyawan

dalam upaya meningkatkan kompetensi organisasi secara keseluruhan.

Sehingga, kompensasi dapat dilihat sebagai salah satu aspek

pengembangan sumber daya manusia ( Hariandja, 2002 : 245 ).

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi kompensasi

Menurut Notoatmodjo ( 2003:157-158) sistem pemberian

(42)

50

pengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini merupakan tantangan

setiap organisasi untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk

karyawannya. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Produktivitas

Organisasi apapun berkeinginan untuk memperoleh

keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa aterial, maupun

keuntungan non-material. Untuk itu maka organisasi harus

mempertimbangan produktivitasnya karyawannya dalam

kontribusinya terhadap keuntungan organisasi tersebut. Dari itu

organisasi tidak akan membayar atau memberikan kompensasi

melebihi kontribusi karyawan kepada organisasi melalui

produktivitas mereka.

2. Kemampuan untuk membayar

Pemberian kompensasi akan tergantung keoada kemampuan

organisasi itu untuk membayar. Organisasi apa pun tidak akan

membayar karyawannya sebagai kompensasi, melebihi

kemampuannya. Sebab kalau tidak, organisasi tersebut akan gulung

tikar.

3. Kesediaan untuk membayar

Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh terhadap

kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada karyawannya, banyak

(43)

51

tetapi belum tentu mereka mau bersedia untuk memberikan

kompensasi yang memadai.

4. Suplai dan permintaan tenaga kerja

Banyak sedikitnya tenaga kerja di psaran kerja akan

mempengaruhi sisrem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang

kemampuannya sangat banyak terdapat di pasaran kerja, mereka

akan diberikan kompensasi lebih rendah dari pada karyawan yang

kemampuan nya di pasaran kerja.

5. Organisasi karyawan

Dengan adanya organisasi – organisasi karyawan akan

mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi. Organisai

karyawan ini biasanya memperjuangkan para anggotanya untuk

memperoleh kompensasi sepadan. Apabila ada organisasi yang

memberikan kompensai yang tidak sepadan, makamorganisasi

karyawan ini akan menuntut.

6. Berbagai peraturan perundang – undangan

Dengan semakin baiknya sistem pemerintahan, maka makin

baik pula sistem perundang- undangan, termasuk di bidang

perburuhan (karyawan). Berbagai peraturan dan undang-undang ini

jelas akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi karyawan

oleh setiap organisasi, baik pemerintahan maupun swasta.

(44)

52

Menurut Notoatmojdo ( 2003 : 154 ) menyatakan bahwa ada

beberapa tujuan dari kompensasi yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Menghargai prestasi kerja

Pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu

penghargaan perusahaan terhadap prestasi kerja para karyawan.

Selanjutnya akan mendorong perilaku – perilaku atau performance

karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh karyawan misalnya

produktifitas yang tinggi.

2. Menjamin keadilan

Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan

diantara karyawan dalam perusahaan, masing – masing karyawan

akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi,

jabatan dan prestasi kerja.

3. Memepertahankan karyawan

Kompensasi yang baik akan membuat para karyawan akan lebih

betah bekerja pada perusahaan sehingga hal tersebut dapat

mencegah keluarnya karyawan dari perusahaan tersebut.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon

karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan akan

lebih banyak pula peluang untuk memiliki karyawan yang terbaik.

(45)

53

Kompensasi yang baik akan mengurangi seringnya melakukan

rekruitmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan yang

keluar mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan di perusahaan

lain. Hal ini berarti penghematan biaya untuk rekruitmen dan

seleksi calon karyawan baru.

d. Kriteria Pemberian Kompensasi

Kebijakan tentang pemberian kompensasi suatu organisasi

terhadap karyawan bukan sesuatu yang statis, melainkan bersifat

dinamis. Hal ini berarti ketentuan pemberian kompensasi suatu

organisasi dapat berubah – ubah dari waktu ke waktu. Faktor – faktor

yang mempengaruhi perubahan ketentuan pemberian kompensasi ini

anara lain: keadaan perekonomian suatu negara, kebijakan pemerintah,

tuntutan organisasi karyawan, perkembangan ilmun dan teknologi, dan

sebagainya. Namun demikian, agar perubahan ketentuan tersebut tidak

begitu menimbulkan kegoncangan, ada beberpa kriterian yang perlu

diperhatikan dalam penentuan kebijakan pemberian komppensasi,

antara lain :

1)Biaya hidup

Kriteria biaya ini sebenarnya berorientasi kepada karyawan, atau

kebutuhan karyawanlah yang dipentingkan. Dengan memperguna kan

kriteria biaya hidup ini dimaksudkan agar karyawan suatu organisasi

dapat tetap mempunyai produktivitas yang optimal, maka mereka

harus memperoleh kompensasi sebesar biaya hidup pada saat ini.

(46)

54

terjadinya inflasi di masyarakat. Artinya meskipun ada inflasi yang

berarti biaya hidup naik, maka kompensasi pun akan mengikutinya.

2)Produktivitas

Meningkatnya produktivitas karyawan, sudah barang tentu akan

meningkatkan penghasilan dari organisasimyang bersangkutan. Hal

ini berarti biaya persatuan produksi lebih rendah , dan mengakibatkan

penghematan dalam keseluruhan biaya produksi. Dengan kata lain

keuntungan organisasi ini para karyawan juga mempunyai andil.

Maka logish lah hal ini perlu dijadiakn kriteria untuk pemberian

kompensasi kepada karyawan.

3)Skala upah atau gaji yang umum berlaku

Memang sulit untuk mengambil skala pemberian kompensasi yang

umum berlaku, karena bervariasinya jenis organisasi, baik dilihat dari

sifat maupun besar kecilnya organisasi. Organisasi pemerintahan,

perusahaan milik negara, swasta, swasta besar atau kecil, mempunyai

skala penggajian yang berbeda-beda. Akan tetapi secara umum

organisasi yang bersangkutan dapat mengacu kepada organisasi yang

sederajat dan sejenis yang sudah mempunyai skala pemberian

kompensasi, sebagai kriteria pemberian kompensasi bagi

karyawannya.

4)Semua organisasi selalu memperhitungan besarnya biaya yang harus

dikeluarkan untuk membayar upah atau kompensasi karyawan nya,

(47)

55

bahwa kompensasi biaya yang paling besar adalah biaya untuk

membayar kompensasi para karyawan .

Namun demikian, biaya – biaya operasional lainnya tidak berarti

diabaikan, agar organisasi itu tetap berjalan. Oleh sebab ituu dalam

membuat kriteria pemberia kompensasi ini kemampuan membayar

dari organisasi yang bersangkutan perlu diperhitungkan. Notoatmodjo

(2003: 159).

5. Proposisi

a. Hubungan Kompensasi dengan Turnover Intention

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan

sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian

kompensasi harus berdasar atas asas adil dan layak (Hasibuan, 2000)

dalam Astiko (2012:10) . Asas adil yaitu besarnya kompensasi yang

dibayar harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, masa

kerja, resiko pekerjaan, tanggung jawab, dan jabatan pekerja. Asas

layak yaitu kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Berdasar atas asas

layak, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas

pemerintah. Prinsip adil dan layak harus mendapat perhatian dengan

baik karena pemberian kompensasi yang tidak adil dan layak dapat

upah minimum regional yang dibuat mendorong munculnya turnover

(48)

56

Menurut penelitian Putrianti dan Djamhur Hamid ( 2014 : 8 )

menyatakan bahwa kompensasi berpengengaruh positif terhadap

Turnover Intention karyawan. Penelitian lain dari Ramlall,S ( 2003 :

70 ) menyatakan bahwa pertimbangan intensi karyawan untuk

berpindah kerja ditentukan oleh faktor kompensasi (59%) dan

pengembangkan karir.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1 : kompensasi berpengaruh positif terhadap turnover intention.

b. Hubungan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja

Dalam penelitian Ni Luh Mita Sri Devi dan Gede Adnyana

Sudibia ( 2015 ), ditemukan bahwa kompensasi finansial berpengaruh

positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti apabila kompensasi

finansial mampu diberikan dengan baik dan benar maka kupuasan

kerja dalam menyelesaikan pekerjaan akan meningkat. Kompensasi

finansial merupakan hal yang penting dalam perusahaan karena

kompensasi finansial adalah sebuah balas jasa yang diberikan

perusahaan kepada karyawan. Sejalan dengan hal tersebut apabila

kompensasi finansial yang diberikan oleh perusahaan dan dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari, akan mampu memberikan rasa

kepuasan bagi para karyawan. Sehingga kompensasi finansial akan

meningkat ditunjukan dari sikap positif karyawan menyelesaikan

(49)

57

Hasil penelitian selanjutnya dari aditya et al, ( 2016 ) pada

analisis jalur dihasilkan bahwa pengaruh kompensasi terhadap

kepuasan kerja karyawan terbukti signifikan, artinya bahwa

kompensasi ini secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan PT Wijaya Panca Sentosa Food Sidoarjo. Pada hasil

deskriptif variabel yang diperoleh dari wawancara, responden memilih

jawaban setuju sebesar 60% bahwa perusahaan memberikan gaji

sesuai kontrak dan peraturan dan juga memberikan komisi atau

insentif kepada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa responden

dengan statusnya sebagai karyawan tetap dan kontrak PT Wijaya

Panca Sentosa Food Sidoarjo menerima gaji sesuai dengan peraturan

dan kontrak yang telah disepakati dan mendapatkan komisi atau

insentif dari perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. c. Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

Kepuasan kerja merupakan perasaan puas atau lega yang

dirasakan oleh karyawan atas pekerjaan yang telah diselesaikan,

kepuasan kerja juga merupakan keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan

(50)

58

Pada analisis jalur dihasilkan bahwa pengaruh kepuasan kerja

terhadap turnover intention terbukti tidak signifikan, artinya bahwa

kepuasan kerja ini secara langsung tidak mempengaruhi turnover

intention karyawan PT Wijaya Panca Sentosa Food Sidoarjo.

Berdasarkan hasil deskriptif variabel yang diperoleh pada saat

wawancara menunjukkan bahwa responden memberikan jawaban

setuju sebesar 64,3% pada atasan memberikan bantuan dan dukungan

terhadap pekerjaan yang dikerjakan karyawan, mempunyai selisih

sedikit dengan jawaban responden setuju bahwa pekerjaan yang

diterima sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan kontrak kerja

yang telah disepakati sebesar 60%. Hal ini menunjukkan bahwa

responden yang diantaranya berstatus karyawan kontrak dan karyawan

tetap pada PT Wijaya Panca Sentosa Food Sidoarjo merasakan bahwa

pekerjaan yang diterima dari perusahaan telah sesuai kontrak dan juga

sesuai dengan kemampuan, selain itu karyawan juga mendapatkan

bantuan dan dukungan dari atasan terhadap pekerjaan yang

dikerjakan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan karyawan kepada

atasan dan meningkatkan kepuasan kerja dari karyawan PT Wijaya

Panca Sentosa Food Sidoarjo.aditya et al,(2015).

Irbayuni (2012) dalam penelitian nya kepuasan kerja karyawan

di PT. Surya Sumber Daya Energi tidak memberikan kontribusi

terhadap keinginan untuk pindah kerja karyawan, hal ini di karenakan

(51)

59

sesuai dengan keahlian dan kemampan karyawan. Jadi karyawan tidak

merasa terbebani dengan tugas yang di berikan karyawan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention.

d. Hubungan Kompensasi melalui kepuasan kerja terhadap turnover intention

Penelitian lain dari Ni Luh Mita sri Devi dan Gede Adnyana

Sudibia (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Job Insecurity, Dan

Kompensasi

Finansialterhadap Kepuasan Kerja Dan Turnover Intention: (Studi

Pada Karyawan Kontrak Di Bali Dynasty Resort)” menyatakan

bahwa Kompensasi finansial berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan yang berarti bahwa apabila kompensasi financial

mampu diberikan dengan baik dan benar maka kupuasan kerja dalam

menyelesaikan pekerjaan akan meningkat.

H4 : kompensasi berpengaruh positif terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja.

e. Hubungan Job insecurity dengan turnover intention

Job insecurity pada pegawai dapat ditimbulkan oleh adanya

ketidak pastian terhadap fitur pekerjaan yang dirasakan pegawai. Fitur

(52)

60

karir, pengurangan waktu kerja, atau yang paling memegang kunci

adalah kehilangan pekerjaan (Silla et al., 2010) dalam setiawan (2016

: 4990 ). Karenanya karyawan yang mengalami tekanan atau tidak

mendapat tekanan dan mudah memperoleh pekerjaan ditempat lain,

tekanan yang mangancam kelangsungan kerja diduga terkait dengan

reaksi untuk meninggalkan pekerjaan di tempat lain ( Sandi, 2014 ).

Menurut menurut Mita Sri Devi dan Gede Adnyana Sudibia

(2015 : 1063 ) menyatakan bahwa Job insecurity berpengaruh positif

terhadap turnover intention karyawan yang berarti semakin tinggi job

insecurity akan menyebabkan rendahnya komitmen organisasi, dan

kemudian menyebabkan tingginya keinginan perpindah kerja

(turnover intention).

Penelitian ini didukung oleh penelitian Suwandi dan

Indriantoro (1999) dalam sandi(2014) dalam yang menunjukkan

bahwa job insecurity sebagai faktor yang secara langsung

mempengaruhi turnover intention.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

(53)

61 6. Kerangka Penelitian

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi turnover

intention. Dalam penelitian ini penulis memilih faktor kompensasi, job

insecurity dan kepuasan kerja.

Berdasarkan penjelasan landasan teori dan penelitian terdahulu,

maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu

variabel bebas ( independent variable ) adalah kompensasi X1, job

insecurity X2 , variabel intervening yaitu kepuasan kerja Z sedangkan

untuk variable terikat nya ( dependent variable ) adalah turnover intention

Y .

Gambar 2.1

(54)

62 7. Hipotesis

Sehubungan dengan uraian yang telah peneliti tuliskan pada bab dan

subbab di atas sehingga diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap turnoverintention.

H2 : Terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja.Terdapat pengaruh positif job insecurity terhadap turnover intention.

H3 : Terdapat pengaruh negatif kepuasan kerja terhadap turnover intention.

H4 : Terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap turnover intention melalui kepuasan.

(55)

63 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengenai analisis pengaruh kompensasi, job insecurity

dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intention karyawan

Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Semarang. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Menurut sugiyono (2008:8) metode penelitian kuantitatif merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji

hipotesis yang telah di harapkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk menunjang pembahasan dalam penulisan ini, penulis

memusatkan penelitian di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Semarang

yang beralamat Jl. Ahmad Yani No. 195 A Semarang (024)

8449918,8449919, dengan objek seluruh karyawan BTN Syariah KC

Semarang. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2017

samapai selesai.

C. Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

(56)

51

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono,

2014: 80). Sedangkan menurut Bawono (2006: 28) populasi merupakan

keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk

dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini

populasi yang dimaksud adalah karyawan BTN Syariah KC Semarang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2014: 80). Sedangkan menurut Bawono

(2006: 28). Sampel adalah objek atau subjek peneliti yang dipilih guna

mewakili keseluruhan dari populasi.

Adapun teknik menggunakan rumus slovin ( Umar, 2002 :141) :

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas toleransi ( error tolerance )

sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut :

N : 90

e : 25 %

(57)

51

= 73,46 = 74 ( dibulatkan )

Jadi sampel yang di ambi untuk penelitian ini adalah 74 responden.

D. Metode Pengumpulan data

Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan

oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah

untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Bawono, 2006: 29):

1. Kuesioner (Angket)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek

penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan

pengguna. Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 142) kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.

2. Pengamatan (Observation)

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi peneliti

datang sendiri dan mengamati dari dekat di objek penelitian (Bawono,

2006: 30).

E. Skala Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu proses hal mana angka atau simbol

dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimulti sesuai dengan

Gambar

Tabel 2.1 Research Gap
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Tabel 3.1 Indikator Variabel
Gambar 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Pengaruh Komitmen Organsiasional dan Job Insecurity Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Arma Museum & Resort Ubud. Nama : Kadek Arya Ramana Putra NIM :

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah terbukti adanya pengaruh langsung yang signifikan antara job insecurity dan kompensasi terhadap kepuasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasi (X1), job insecurity (X2), dan kepuasan kerja (X3) berpengaruh terhadap turnover intention (Y)

Kantor Cabang Syariah Semarang dalam hal pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan yang dimoderasi oleh kepuasan

Pengaruh Penempatan Kerja, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Islami terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah

PENGARUH JOB INSECURITY DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN DI MASA PANDEMIK COVID-19 PADA PT SUMBERSARI ASRI SEHATI TANGERANG SKRIPSI Sebagai Salah Satu untuk

Untuk menghitung besarnya pengaruh Job Insecurity dan Kepuasan Keja terhadap Turnover Intention Karyawan Di Masa Pandemik Covid-19 Pada PT Sumbersari Asri Sehati Tangerang... Hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa job insecurity secara signifikan tidak mampu mempengaruhi turnover intention karyawan millenial meskipun sudah melalui kepuasan kerja Hasil