Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Account
Representative
Panduan ini hanya bersifat informasi untuk memudahkan pemahaman masyarakat atas peraturan terkait.
Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tahun pencetakan leaflet 2013.
Nomor: PJ.091/KUP/L/003/2013-00 Hak Wajib Pajak
Dalam hal pelaksanaan Penagihan Pajak berlangsung, adalah:
1. mengajukan permohonan untuk mengangsur pembayaran utang pajak;
2. mengajukan permohonan untuk menunda pembayaran utang pajak;
3. mengajukan gugatan atas pelaksanaan Penagihan Pajak sejak penyampaian Surat Paksa, Penyitaan, dan Lelang;
4. melakukan sanggahan dari pihak ketiga atas kepemilikan barang yang disita;
5. mengajukan keberatan atau pengurangan/ penghapusan sanksi atau pengurangan/pembatalan atas ketetapan pajak;
6. mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Kewajiban Wajib Pajak
Wajib Pajak dalam tahapan penagihan pajak adalah: 1. melakukan pembayaran utang pajak sebelum jatuh
tempo sesuai ketentuan perpajakan;
2. memenuhi komitmen dalam keputusan angsuran/penundaan pembayaran pajak;
3. kooperatif dalam tindakan penagihan pajak;
4. tidak melakukan hal-hal yang melanggar Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang berakibat pada tindakan pidana.
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak
Pajak Tuntas,
Tidur Pulas.
Penagihan Pajak
Penagihan pajak adalah rangkaian kegiatan fiskus (petugas pajak) yang dilakukan kepada penanggung pajak agar melunasi utang pajaknya berikut biaya penagihan yang timbul dengan:
menegur atau memperingatkan;
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus; memberitahukan surat paksa;
mengusulkan pencegahan;
melaksanakan penyitaan dan/atau pemblokiran rekening;
melaksanakan penyanderaan; serta
menjual barang yang telah disita melalui lelang.
Penanggung pajak adalah:
“Wajib Pajak (WP) orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Jurusita Pajak adalah petugas yang melaksanakan tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan.
Jurusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang.
Penagihan Pajak dilakukan berdasarkan adanya: STP (Surat Tagihan Pajak);
SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar);
SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan);
Surat Keputusan Keberatan; Surat Keputusan Pembetulan;
Putusan Banding;
Putusan Peninjauan Kembali
yang menyatakan masih adanya jumlah pajak yang masih harus dibayar.
Penagihan pajak dimulai 7 hari setelah jatuh tempo pembayaran Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak, atau keputusan/putusan lain yang belum dibayar lunas.
Tahapan tindakan penagihan pajak dilakukan dengan: 1. penerbitan Surat Teguran kepada Wajib Pajak/
Penanggung Pajak dengan jatuh tempo pembayaran/pelunasan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah diterbitkan;
2. penerbitan Surat Paksa kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak dengan jatuh tempo pembayaran/pelunasan paling lambat 2 x 24 jam setelah penyampaian Surat Paksa;
3. pelaksanaan Penyitaan dilakukan terhadap aset/harta Wajib Pajak/Penanggung Pajak, apabila jangka waktu 2 x 24 jam setelah penyampaian Surat Paksa ternyata jumlah pajak yang masih harus dibayar belum dilunasi atau dibayar;
4. pelaksanaan Lelang terhadap aset/harta Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang telah disita dilakukan dengan jangka waktu paling cepat 2 x 14 hari sejak penyitaan.
Apabila telah melewati jangka waktu 14 hari pertama belum dilunasi maka dilakukan pengumuman lelang dan apabila jangka waktu 14 hari kedua telah terlampaui dan belum juga dilunasi maka pelaksanaan lelang akan diselenggarakan.
Kantor Pelayanan Pajak dapat melaksanakan upaya penagihan pajak lain yaitu pengumuman di media masa, pemblokiran rekening, pencegahan, dan penyanderaan. Apa itu penagihan pajak?
Siapakah yang dimaksud dengan Penanggung Pajak?
Apa yang menjadi dasar dilakukannya Penagihan Pajak? Siapakah yang melakukan Penagihan Pajak?
Kapankah saat dimulainya tindakan penagihan?