• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk

melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal

dalam dunia kerja. Namun selalu terjadi perbedaan pandangan, mana yang lebih diprioritaskan antara

reward dengan punishment.

Seluruh perusahaan ataupun organisasi di dunia sudah pasti memberlakukan metode reward

dan punishment. Beda perusahaan atau organisasi, beda pula peraturan yang berlaku. Metode ini

sangat penting untuk diterapkan karena membantu perusahaan untuk tetap dapat mengawasi perilaku

karyawannya dan menjaga karyawannya agar tidak berperilaku menyimpang, juga membuat

karyawan merasa betah bekerja diperusahaan tersebut dengan reward dan punishment yang seimbang

dan tidak berlebihan.

Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Yang tentu saja dapat digunakan

sebagai alat untuk meningkatkan motivasi karyawan dan biasanya akan membuat mereka melakukan

suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar

seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat

dicapainya.

Sedangkan punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Tujuan dari metode ini adalah

menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang agar mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi,

hukuman yang dilakukan memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah

yang lebih baik. Punishment (hukuman) diberikan kepada karyawan yang melanggar tata tertib atau

peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu menerapkan kedisplinan

untuk seluruh karyawannya.

Menurut Nitisemito (1982:199), kedisiplinan lebih tepat diartikan sebagai suatu sikap, tingkah

(2)

Maka untuk menegakkan kedisplinan perlu adanya ketegasan bagi mereka yang melakukan

indisipliner. Suatu ancaman hukuman terhadap pelanggaran harus dibuat secara comprehensive atau

menyeluruh, dimana peraturan yang satu akan menunjang peraturan yang lain. Untuk mengusahakan

efektivitas ancaman hukuman tersebut dalam rangka menegakkkan kedisiplinan, hendaknya

dihindarkan peraturan yang tidak seragam antara satu bagian dengan bagian yang lain. Berdasarkan

penjelasan dimuka dapatlah kita tarik suatu kesimpulan, bahwa ancaman hukuman yang diberikan

tidaklah bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk mendidik mereka supaya

bertingkah laku sesuai dengan yang kita inginkan.

Pola reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) juga diterapkan oleh PT. Perkebunan

Nusantara III sebagai BUMN perkebunan yang terbaik di Indonesia saat ini. Punishment diberikan

apabila karyawan berbuat kesalahan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan telah lama

diterapkan. Untuk itulah maka setiap tahun selain menyambut tahun baru digelar pemberian

penghargaan bagi setiap karyawan yang berhasil menunjukkan prestasi terbaiknya dalam kurun

setahun .

Ketentuan atau peraturan mengenai sistem reward dan punishment sudah diatur dalam

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Periode 2012-2013dengan

Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PT. Perkebunan Nusantara III. Salah satu peraturan yang

dimiliki PTPN III Medan adalah PTPN III melarang karyawannya menyalahgunakan wewenang

jabatannya untuk kepentingan pribadi, keluarga maupun golongan yang merugikan perusahaan,

peraturan ini terdapat didalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 65 mengenai Disiplin Kerja. Apabila

karyawan melanggar peraturan tersebut, maka akan diberikan hukuman sebagaimana yang telah

tercantum di Perjanjian Kerja Bersama Pasal 66 mengenai Sanksi/Hukuman Disiplin Kerja. Dalam hal

pemberian reward, perusahaan memberikan Tunjangan Kompensasi kepada karyawan yang

ditugaskan diareal pengembangan. Hal ini tercantum di Perjanjian Kerja Bersama Pasal 36 mengenai

Tunjangan Kompensasi point 2.

Memberikan penghargaan kepada siapa saja yang berprestasi adalah tugas utama manajemen.

Tujuan diberikannya penghargaan (reward) selain untuk memacu kreativitas, aneka macam inovasi

(3)

dilakukan secara berkesinambungan, maka prestasi demi prestasi akan terus terukir demi pencapaian

target yang lebih baik lagi. Begitu juga dalam hal pemberian punishment, yang bertujuan untuk

memberikan efek jera bagi karyawan yang berbuat kesalahan.

Reward dan punishment diberlakukan agar karyawan merasa termotivasi dengan pekerjaannya.

Setiap manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu pada dasarnya karena didorong oleh suatu

motivasi tertentu (Wursanto, 1988:131). Dalam hal ini, hal yang membuat karyawan termotivasi

untuk berbuat baik dan meningkatkan kinerjanya adalah dengan adanya reward dan punishment di

perusahaan. Dengan adanya motivasi ini, karyawan diharapkan dapat bekerja dengan baik dan mampu

menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Sebab,

perusahaan tidak akan dapat berjalan tanpa bantuan sumber daya manusianya. Dan untuk mencapai

tujuan perusahaan, perusahaaan harus dapat memotivasi karyawannya sehingga karyawan akan

meningkatkan kinerjanya, dan perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan baik. Berikut adalah

beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi untuk penelitian ini.

Tabel 1.1. Maping Referensi Penelitian

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Ali, Haselman dan Saniati (2011)

Analisis Reward Dan Punishment Pada Kantor Perum Damri Makassar (Studi Kasus Kantor Perum Damri Makassar)

(4)

berlaku, dapat terlihat dari pemberian peringatan pada bawahan, Pengawasan, melakukan kontrak dan komitment, memberikan ancaman dan memberikan hukuman mulai dari pelanggaran kecil dan besar, pelanggaran disengaja ataupun tidak disengaja. And Punishment Secara Konsekuen Dalam Kaitannya Dengan Semangat Peningkatan Kinerja Pegawai

Walaupun secara normatif sudah ada aturan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan konsep reward dan punishment, namun di dalam penerapannya masih mengalami berbagai kendala, yaitu: Hambatan kultural, antara lain: 1) Ketiadaan suri tauladan dan sifat-sifat kepemimpinan yang baik reward dan punishment sulit

diterapkan secara adil, obyektif dan transparan, 2) Hilangnya kesadaran setiap jaksa terhadap arah dan tujuan organisasi Kejaksaan (a sense of purpose and direction) karena seringkali tujuan hanya diarahkan bagi kepentingan dirinya atau kelompoknya, 3) Kurangnya semangat, rasa optimisme, serta jiwa esprit de corps yang tinggi sehingga citra organisasi Kejaksaan nampak terpuruk tanpa kesudahan; dan 4) Kurang meratanya kemampuan teknis (technical mastery) para jaksa, sehingga kondisi tersebut membuka peluang formasi

jabatan diisi tanpa mempertimbangkan kepakaran dan prestasi

(5)

terhadap kinerja jaksa; dan 6) Unsur wasnal dan waskat kurang efektif karena terkadang juga merupakan bagian dari masalah yang dihadapi jaksa bermasalah, sebaliknya temuan prestasi (positif) selalu luput dari perhatian dan penilaian, sehingga tidak pernah berbuah reward.

3. Nurmiyati (2011)

Hubungan Reward Dan Punishment Dengan Kinerja Karyawan Pada BPRS Harta Insan Karimah

Dalam upaya perusahaan meningkatkan kinerja melalui pemberian reward dan punishment, organisasi perusahaan harus mempunyai suatu bentuk sistem manajemen yang baik, yang memiliki kejelasan dalam hal wewenang dan tanggung jawab pekerjaan. Selain itu, hal yang juga penting adalah sistem pelatihan yang mampu meningkatkan kemampuan karyawan, baik kemampuan teknis, konseptual maupun interpersonal. Dalam upaya perusahaan meningkatkan kinerja karyawan melalui pemberian reward, organisasi perusahaan harus mampu bersifat proporsional terhadap tiap karyawannya. Perhatian terhadap kesejahteraan, penghargaan atas produktivitas yang tinggi, serta jenjang karir yang jelas mampu memberikan motivasi yang lebih kepada karyawan. Sehingga dengan motivasi yang tinggi maka kinerja yang maksimal pun akan tercapai.

Kerja Karyawan Bagian Pemasaran Pt Multi Auto

Intrawahana Pekanbaru

(6)

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui apakah reward dan punishment yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya memiliki pengaruh terhadap kinerja ? Karena kinerja

PTPN III selama tahun 2012 dianggap masih merupakan kinerja terbaik. Serta seberapa besar

pengaruhnya terhadap kinerja ? Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul, “Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif antara reward dan punishment terhadap kinerja karyawan ?

2. Seberapa besar pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan ?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh positif antara reward dan punishment terhadap kinerja

karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja

karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. karyawan. 5. Yusran (2011) Analisis Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Wesitan Konsultasi

Pembangunan di Makassar

(7)

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan juga

menjadi masukan pengetahuan bagi penulis tentang reward dan punishment terhadap kinerja

karyawan.

2. Bagi instansi, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan ataupun informasi

tentang reward dan punishment terhadap kinerja karyawan khususnya pada PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan.

3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini sebagai bahan masukan bagi

Gambar

Tabel 1.1. Maping Referensi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Nngumbai lawok adalah suatu bentuk upacara adat yang di rayakan atau dilaksanakan oleh masyarakat Desa Balai Kencana sebagai bentuk ucapan rasa syukur, adapun bentuk dari

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten...

Based on these problems it is necessary to do a study for design an application template pattern and motif embroidery karawo with previously identified patterns and motifs

Pengelolaan kawasan konservasi bertujuan bukan hanya difokuskan pada potensi spesies flora dan fauna khas yang dilindungi, namun juga kebutuhan sosial ekonomi

Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Penawaran dari perusahaan yang saudara pimpin,. maka dengan ini kami mengundang saudara dalam Kegiatan Klarifikasi Berkas

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi pestisida golongan karbamat dengan jenis karbofuran dan metomil di perairan Pantai Mlonggo, Kabupaten