• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Protein Pada Susu Ultra High Temperature (UHT) Kemasan Dengan Metode Kjeldhal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Protein Pada Susu Ultra High Temperature (UHT) Kemasan Dengan Metode Kjeldhal"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

25

Lampiran 1. Identitas Sampel

Nama sampel :Ultra Milk Full Cream

Komposisi :Susu sapi segar, susu skim bubuk, penstail nabati, garam. No. Reg : MD 400210207022

No. Batch : 89988009010224 Kode Produksi : 151059

Tgl. Kadaluarsa : 28 November 2016 Isi bersih : 250 ml

Pabrik : PT. Ultrajaya Milk Industry & Treading Co. Tbk

(2)

26

Lampiran 2. Bagan Alir Prosedur Percobaan

Ditimbang 1 g sampel (susu UHT).

Dimasukkan kedalam labu Kjeldahal 10 ml. Ditambahkan 1 g SeO2 dan 25 ml H2SO4(p)

Dipanaskan diatas pemanas listrik atau api pembakaran sampai larutan jernih selama 2 jam

Dibiarkan sampai dingin.

Diencerkan dan dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml, tepatkan sampai tanda garis.

Dirangkai alat destilasi

Dipipet 25 ml larutan sampel dan dimasukkan kedalam alat penyuling

Ditambahkan 50 ml NaOH 30%

Ditambahkan 25 ml H3BO3 4% dan

beberapa tetes campuran metil red bromocresol green

Disuling selama kurang lebih 10menit

(3)

27

Lampiran 3. Penetapan Kadar Protein

Kadar Protein = (V1−V2)N ×0,014 ×FP ×FK

W

×

100%

Keterangan :

W = bobot sampel

V1 = volume HCl yang dipergunakan untuk penitaran sampel

V2 = volume HCl yang dipergunakan untuk penitaran blanko

N = normalitas HCl

FK = faktor konversi untuk protein dari susu dan olahannya 6,38 FP = faktor pengenceran

Contoh Perhitungan: Sampel susu UHT tawar

(4)

28

Lampiran 4.Gambar Proses Penetapan Kadar Protein

Gambar 1 Proses Destruksi Gambar 2 Proses Destilasi

Gambar 3 Hasil Destilasi Gambar 4 Hasil Titrasi

Gambar

Gambar 1 Proses Destruksi

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi hidrokortison asetat larutan A x 1000 g = 500 g/ml Kemudian dari larutan A, dipipet 0,5 ml dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dan diencerkan

pipet 1 mL larutan standar arsen 100 mg/l ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As.

− Dimasukkan kedalam labu takar 100 mL − Diencerkan dengan aquades hingga. tanda batas

Larutan stok standar dengan kadar 1000 ppm diencerkan dengan memipet 1 mL ke dalam labu takar 100 mL, encerkan dengan buffer asam sitrat dinatrium hidrogen

DARI LARUTAN INI DIAAMBIL 5,0 ML, DIMASUKKAN DALAM LABU TENTUKUR 10 ML, DITAMBAHKAN PENGENCER SAMPAI GARIS TANDA SEHINGGA DIPEROLEH LARUTAN DENGAN KONSENTRASI 500 G/ML. LARUTAN

Dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml Dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda dan dikocok homogen. Diukur serapannya pada λ =

Standarisasi Sampel Asidimetri - Dipipet 10 mL sampel - Dimasukkan kedalam labu takar 100mL - Diencerkan dengan aquadestt sampai garis batas - Dihomogenkan - Dipipet 10 mL sampel

Larutan sampel dari LIS II sebanyak 3,6 mL dimasukkan ke dalam labu ukur ketiga dan dicukupkan dengan pelarut HCl 0,10 N sampai garis tanda 100 mL dan ukur pada panjang gelombang