• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Menurut Simarmata (2010:47) mengemukakan bahwa:

Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi web dalam bentuk teks umumnya adalah HTML (Hypertext Markup Language).

Informasi lainnya yang disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG, dll), suara (dalam format AU, WAV, dll), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime, Movie, 3D World).

Pada dasarnya web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju dari alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML (Hyper Text Markup Language). Seiring perkembangannya web tidak lagi berbentuk statis yang hanya menampilkan informasi teks dan gambar saja, tetapi sudah menjadi dinamis dimana informasi yang ditampilkan bisa diperbaharui secara berkala tanpa harus membuat halaman baru berkat adanya dukungan dari basis data, juga bahasa pemrograman berbasis web yang semakin berkembang seperti: ASP, PHP, JSP, dan lain sebagainya.

2.1.1. Website

Menurut Yuhefizar (2009:2) menjelaskan bahwa “Website adalah

keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang

mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman

web yang saling berhubungan”. Hubungan antara satu halaman web dengan

(2)

halaman web yang lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.

1. Internet

Menurut Yuhefizar (2010:2) menjelaskan “Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP)”. Lebih dalam lagi, internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan pemerintahan dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi seperti e-mail, online chat, transfer file dan saling keterhubungan (linked) antara satu halaman web dengan sumber halaman web yang lainnya.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan utama internet sebagai media untuk:

a. Menyebarkan dan memperoleh informasi, umumnya disajikan dalam bentuk website, informasi dapat berupa teks, grafik, suara, video atau dalam bentuk file yang dapat di-download.

b. Berkomunikasi, baik melalui media chatting berbasis teks (IRC), grafik (Yahoo Massenger), maupun berkomunikasi suara (Skype), layaknya menggunakan telpon kabel.

c. Berkirim surat (E-mail).

d. Bertukar data, salah satunya dengan menggunakan aplikasi FTP, website, maupun koneksi peer to peer.

e. Remote login, mampu mengeksekusi komputer dari jauh (telnet).

(3)

2. World Wide Web

Menurut Fathansyah (2015:464) menjelaskan bahwa “World Wide Web atau Web merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext”.

Dokumen-dokumen yang dikelola dalam Web bisa beraneka jenis (pengolah kata, lembar kerja, tabel, basis data, presentasi, hypertext dan lain-lain) dan beragam format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .htm dan lain-lain) Jenis dokumen yang paling umum adalah dokumen Hypertext yang dibentuk berdasarkan format HTML (HyperText Markup Language).

3. Aplikasi Berbasis Web

Menurut Simarmata (2010:56) “aplikasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis web”. Aplikasi berbasis web tidak perlu di instal dimasing-masing client pengakses aplikasi, karena aplikasi cukup dikonfirmasi di server. Kemudian client mengakses dari browser seperti Google Crome, Mozila Firefox, Internet Explorer. Excutor aplikasi dilakukan oleh web server seperti Apache, Xampp dan lain sebagainya.

Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah, yaitu:

a. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, biasanya via halaman web yang ditampilkan pada browser web.

b. Pemprosesan

Server web menerima permintaan yang dikirim oleh pengguna, kemudian

permintaan tersebut di proses.

(4)

c. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Halaman web bisa terdiri dari permintaan jenis informasi grafis (tekstual dan multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus, menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG (What You See Is What You Get).

4. Web Browser

Menurut Pratama (2016:17) menjelaskan bahwa “Web browser adalah program yang akan menerjemahkan kode-kode HTML dan menampilkannya menjadi halaman website”. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakaian dapat dengan melakukan ‘point and click’ untuk pindah antar dokumen. Dapat dikatakan pada saat ini hanya ada empat browser GUI yang populer, yaitu: Internet Exploler, Mozila Fiefox, Google Crome, Safari.

5. Web Server

Menurut Fathansyah (2015:466) menjelaskan bahwa “Server Web (Web Server)

merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan

layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun

variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu

URL ke pemakai”. HTTP memberikan layanan yang sangat bagus, dalam hal

pentransferan dokumen yang mudah dan penyediaan fasilitas enkripsi untuk

keamanan. Nama dokumen dalam URL bisa juga mengidentifikasi program

tertentu yang dapat dieksekusi untuk menghasilkan dokumen HTML. Ketika

server HTTP menerima permintaan (request) untuk dokumen tersebut, ia akan

(5)

mengeksekusi program pembentuk dokumen, dan mengirimkan kembali dokumn HTML yang telah dihasilkan ke pemakai (client). Di sisi lain, client web juga dapat memberikan argumen-argumen tambahan bersama nama dokumen, yang kemudian dijadikan sebagai parameter pengeksekusian program.

Selanjutnya, dokumen dibentuk tergantung dari nilai argumen yang dilewatkan tersebut. Sebuah halaman web dapat pula terdiri atas berkas teks, gambar, vidio, dan lainnya, sehingga server web juga dimanfaatkan untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web yang tekait; termasuk di dalamnya teks, gambar, audio, video, dan lain-lain.

Lebih jauh lagi, server web juga dapat berinteraksi dengan basis data, sehingga untuk mengelolanya juga diperlukan DBMS dan aplikasi basis data. Interaksi server web dengan basis data (yang juga dapat ditempatkan di server terpisah) akan membuat penayangan data bersifat dinamis atau interaktif sehingga dapat dimanfaatkan pula untuk aplikasi bisnis.

6. XAMPP

Menurut Wicaksono (2008:7) menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah

software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan

menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”. XAMPP berperan

sebagai server web pada komputer lokal. XAMPP juga dapat disebut sebuah

Cpanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat

dimodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

(6)

7. Google Chrome

Menurut Ibrahim (2013) menjelaskan bahwa “Google Chrome merupakan sebuah program browser yang dibangun oleh perusahaan raksasa Google”.

Browser ini merupakan browser yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di seluruh penjuru dunia. Tampilan yang minimalis, disertai dengan loading program yang cepat membuat browser ini disukai oleh para pengguna jaringan internet.

8. Adobe Dreamwaver CS6

Menurut Wirawan (2015) menjelaskan bahwa “Adobe Dreamweaver adalah program yang digunakan untuk membuat atau menyunting halaman web.

Software Dreamweaver dikeluarkan oleh Adobe System”. Aplikasi ini banyak digunakan oleh para programmer, desainer dan developer web dikarenakan kemudahan dalam penggunaannya, kelengkapan fiturnya dan juga dukungannya terhadap teknologi terkini.

Adobe Dreamweaver menyediakan fitur editor WYSIWYG (What You See is What You Get) atau dalam bahasa kesehariannya disebut Design View.

Maksudnya adalah, tampilan hasil akhir web kita nanti akan sama dengan tampilan pada saat proses perancangan halaman web.

Dengan segala fitur yang ada pada Adobe Dreamweaver, membuat suatu web

bukanlah hal yang sulit. Kita tidak perlu menguasai berbagai macam bahasa

pemrograman web seperti HTML, CSS, Javascript, PHP, dan sebagainya. Cukup

mengetahui dasar dasarnya saja, karena didalam aplikasi ini sudah disediakan

alat – alat otomatis.

(7)

Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan 3 macam tampilan yaitu Code View, Design View dan Split View. Code View cocok untuk para programmer yang terbiasa dengan kode kode pemrograman web. Sedangkan Design View cocok untuk para Designer yang terbiasa dengan visual. Jika ingin menggunakan keduanya, bisa memilih Split View.

9. Adobe Photoshop CS6

Menurut Nooryadi (2016) menjelaskan bahwa “Software ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems”. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3, versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4, versi kedua belas adalah Adobe Photoshop CS5, dan versi yang terakhir (ketiga belas) adalah Adobe Photoshop CS6.

Meskipun pada awalnya Photoshop dirancang untuk menyunting gambar untuk

cetakan berbasis kertas Photoshop yang ada saat ini juga dapat digunakan untuk

memproduksi gambar untuk (World Wide Web). Beberapa versi terakhir juga

menyertakan aplikasi tambahan, (Adobe Image Ready), untuk keperluan

tersebut. Photoshop juga memiliki hubungan yang erat dengan beberapa

perangkat lunak penyunting media, animasi, dan authoring buatan adobe

lainnya. File format asli Photoshop, .PSD, dapat diekspor ke dan dari Adobe

Image Ready, Adobe illustrator, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect dan

Adobe Ecore DVD untuk membuat DVD professional, menyediakan

(8)

penyuntingan gambar non-linear dan layanan dan special effect seperti background, tekstur, dan lain-lain untuk keperluan televisi, film, dan situs web.

10. Bootstrap

Menurut Fadlullah ( 2016 ) menjelaskan bahwa “Bootstrap adalah front-end framework yang solek, bagus dan luar biasa yang mengedapankan tampilan untuk mobile device (Handphone, smartphone dll.) guna mempercepat dan mempermudah pengembangan website. Bootstrap menyediakan HTML, CSS dan Javascript siap pakai dan mudah untuk dikembangkan”. Bootstrap merupakan framework untuk membangun desain web secara responsif. Artinya, tampilan web yang dibuat oleh bootstrap akan menyesuaikan ukuran layar dari browser yang kita gunakan baik di desktop, tablet ataupun mobile device. Fitur ini bisa diaktifkan ataupun dinon-aktifkan sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Sehingga, kita bisa membuat web untuk tampilan desktop saja dan apabila dirender oleh mobile browser maka tampilan dari web yang kita buat tidak bisa beradaptasi sesuai layar. Dengan bootstrap kita juga bisa membangun web dinamis ataupun statis

2.1.2. Bahasa Pemrograman

Saat ini sudah banyak bahasa pemograman berorientasi objek. Banyak orang berfikir bahwa pemograman berorientasi objek identik dengan bahasa java.

Memang bahasa java merupakan bahasa yang paling konsisten dalam

mengimplementasikan paradigma pemograman berbasis objek, namun sebenarnya

bahasa pemograman yang mendukung pemograman berorientasi onjek tidak hanya

(9)

bahasa java. Berikut ini beberapa bahasa pemograman yang mendukung pemograman berbasis objek, yaitu:

1. JavaScript

Menurut Pratama (2017:1) menjelaskan bahwa “JavaScript adalah bahasa pemrograman web yang digunakan untuk memanipulasi element HTML dan membuat interaksi”. JavaScript memiliki fitur dinamis, tidak bertipe dan diproses secara interpreted. JavaScript mirip dengan bahasa PHP dimana kita tidak perlu menetapkan sebuah variabel harus bertipe integer, float, maupun string. Setiap variabel di dalam JavaScript bisa diisi dengan tipe data apa saja dan kapan saja sepanjang kode program (bersifat dinamis).

JavaScript disebut sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi atau high-level karena kode programnya sudah mirip dengan bahasa inggris sehari-hari. Dalam bahasa pemrograman high-level, kita tidak akan dipusingkan dengan pengaturan dasar seperti alokasi memory, register, garbage collection, dan hal teknis lain yang umumnya ada di dalam bahasa pemrograman tingkat rendah (seperti bahasa assembly).

2. Hypertext Prepocessor (PHP)

Menurut Pratama (2016:2) “PHP adalah bahasa pemrograman web yang

digunakan untuk men-generate atau menghasilkan kode HTML”. PHP

merupakan pengembangan dari FI atau Form Interpreted yang dibuat oleh

Rasmus Lerdoff pada tahun 1995. Berbeda dengan HTML, kode PHP tidak

diberikan secara langsung oleh server ketika ada permintaan atau request dari

sisi client namun dengan cara pemprosesan dari sisi server.

(10)

PHP sangat berperan besar untuk membuat website dinamis karena dapat melakukan banyak hal, seperti membaca file, menulis file, menampilkan gambar, animasi atau movie, dan yang paling pokok adalah dapat melakukan koneksi terhadap database. Dalam membuat website ataupun aplikasi berbasis web bukan hanya kode PHP saja yang dibutuhkan, tetapi juga akan menggunakan kode HTML (Hypertext Markup Language) dan juga CSS (Cassading Style Sheets).

3. Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Pratama (2016:1) menjelaskan bahwa “HTML adalah sebuah bahasa khusus yang ditulis menggunakan tanda-tanda (mark) untuk membuat halaman web”. HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. Singkatan ini terdiri dari 3 komponen kata, yakni: Hypertext, Markup dan Language.

Kata Hypertext dari HTML menekankan pengertian: text yang lebih dari sekedar teks (‘hyper’-text). Maksudnya selain berfungsi sebagai teks biasa, sebuah teks di dalam HTML juga bisa berfungsi sebagai penghubung ke halaman lain atau dikenal dengan istilah link. Nantinya kita juga akan melihat bahwa tidak hanya teks saja yang bisa digunakan sebagai link, tetapi bisa berupa gambar. Link inilah yang menjadi inti dari HTML.

Kata kedua dari singkatan HTML adalah Markup. Markup dapat diterjemahkan sebagai tanda atau penanda (bahasa inggris: mark). Di dalam HTML, kita akan menggunakan tanda-tanda khusus seperti <p>, <a>, atau <li>. Tanda ini diperlukan untuk mengatur format dan membuat struktur halaman web.

Bagian terakhir dari HTML adalah Language. Istilah language jika

diterjemahkan berarti: bahasa. Khusus bagi anda yang pernah berkenalan dengan

bahasa pemrograman komputer, disini HTML tidak menggunakan

(11)

‘Programming Language’, tetapi hanya ‘Language’ saja. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman.

HTML tidak memiliki struktur dasar seperti variabel, kondisi IF, function, atau class seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman komputer.

Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML tidak memiliki struktur dasar seperti variabel, kondisi IF, function, atau class seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman komputer.

4. Jquery

Menurut Pratama (2017:642) mengemukakan bahwa “jQuery adalah sebuah library yang berisi berbagai fungsi tambahan JavaScript”. Apa yang bisa dilakukan dengan jQuery sebenarnya juga bisa dibuat dengan JavaScript saja, tapi jika menggunakan jQuery akan jauh lebih singkat dan cepat. Ini sesuai dengan tagline jQuery: write less, do more. Di tambah dengan materi jQuery UI (User Interface), kita bisa membuat berbagai efek menarik, seperti slider, tab, tooltip, autocomplete, hingga berbagai efek animasi.

5. Cassading Style Sheets (CSS)

Menurut Pratama (2016:2) mengemukakan bahwa “format bahasa khusus yang digunakan untuk mengatur tampilan dari halaman web”. CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. CSS digunakan untuk mengubah tampilan (style) dari halaman web. Sebagaimana yang kita ketahui, halaman web modern terdiri dari 3 komponen dasar: HTML untuk membuat struktur, CSS untuk tampilan, dan JavaScript untuk interaksi.

Jika halaman web diibaratkan sebuah bangunan, CSS adalah tampilan luar dari

bangunan tersebut, seperti warna dinding atau warna atap. Kerangka dasarnya

(12)

dibuat dari HTML. Dengan demikian, kita bisa dengan mudah menukar warna dinding bangunan tanpa perlu mengubah struktur dasarnya.

Begitu pula dengan halaman web. Menggunakan CSS, kita bisa mengubah tampilan website tanpa perlu menyentuh kode HTML. Apabila saat ini website kita memiliki warna mayoritas merah, minggu depan bisa menjadi biru hanya dengan menukar beberapa baris kode CSS.

Terdapat 2 istilah penting yang perlu penjelasan tambahan, yakni: bahasa style sheet (style sheet language) dan bahasa markup (markup language).

Istilah pertama: style sheet language adalah format bahasa khusus yang terdiri dari kumpulan kode untuk mengatur tampilan (style) dari sebuah dokumen.

Sebagaimana yang akan kita lihat nanti dari sejarah CSS, pada awal perkembangannya terdapat berbagai variasi style sheet language yang bisa digunakan, dimana salah satunya adalah CSS.

Istilah kedua, markup language merujuk kepada dokumen yang dibuat menggunakan “tanda” atau “mark”. Salah satu contoh dari markup language ini adalah HTML (Hypertext Markup Language). Walaupun begitu, CSS tidak hanya digunakan untuk HTML saja, tapi bisa untuk bahasa markup lain seperti XML (Extensible Markup Language) dan SVG (Scalable Vector Graphics).

Kata Cascade dari kepanjangan CSS juga perlu kita bahas. Dalam bahasa inggris,cascade berarti “air terjun kecil, riam, jeram, mengalir atau berpancaran kebawah”. Dimana maknanya adalah: sesuatu yang mengalir dari atas ke bawah.

Di dalam CSS, style atau aturan tampilan yang dibuat bisa saja saling menimpa

satu sama lain, tergantung dari posisinya dan ke-spesifikan kode CSS tersebut.

(13)

2.1.3. Basis Data

Menurut Fathansyah (2015:2) menjelaskan bahwa:

Basis Data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah refresentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang berwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (Database) sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data ( arsip ) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan

tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau prinsip. Dan

tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali

data atau arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang

digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi atau kayu sebagai media

penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti

cakram magnetis (magnetic disk atau disingkat sebagai disk saja). Hal ini

merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola oleh

(14)

manusia, sementara basis data dikelola melalui perantara mesin pintar elektronis (yang kita kenal sebagai komputer).

Satu hal yang juga harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis (dengan bantuan komputer). Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Kita dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan program pengolah kata), file spread sheet, dan lain-lain, tetapi tidak bisa disebut sebagai basis data.

Hal ini, karena di dalamnya tidak ada pemilihan dan pengelompokkan data sesuai jenis data. Kelak ketika file-file tersebut sudah cukup banyak, maka situasi ini tentu akan menyulitkan pencarian data tertentu. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilihan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi atau jenisnya. Pemilihan, pengelompokkan, pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom (field) data dalam setiap tabel.

1. MySQL

Menurut Anhar (2010:45) menjelaskan “MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya ”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung atau support dengan database MySQL.

2. PhpMyAdmin

Menurut Rahman (2013:21) menjelaskan bahwa “PhpMyAdmin adalah sebuah

software berbasis pemograman PHP yang dipergunakan sebagai administrator

(15)

MySQL melalui browser (web) yang digunakan untuk managemen database”.

PHPMyadmin mendukung berbagai aktivitas MySQL seperti pengelolaan data, table, relasi antara table, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, penggunaan data pada MySQL dilakukan dengan mengetikam perintah berupa kode-kode tertentu yang sesuai untuk tujuan tertentu, tetapi hal itu sangat menyulitkan karena penggunanya harus menginta setiap baris perintah agar pemograman dapat berjalan dengan baik.

Kemudia diciptakanlah software yang dapat mempermudah pekerjaan pengelolaan data MySQL, salah satunya adalah PHPMyadmin.

2.1.4. Model Pengembangan Prangkat Lunak

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) menjelaskan bahwa “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Berikut adalah gambar model air terjun (waterfall).”.

Sistem / Rekayasa Informasi

Analisa Desain Pengkodean Pengujian

Sumber: Rosa dan Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak (2013:29) Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

(16)

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahapan ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur prangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentanslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan

yang mucul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan

dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk

(17)

perubahaan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Model air terjun (watefall) sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sangat di pahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil, hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).

2.1.5. Inventory

Menurut Agus Saputra (2016:2) Menjelaskan bahwa:

Inventory dalam bahasa indonesia di sebut “persediaan” adalah seluruh bentuk barang - barang, baik barang mentah, barang yang sedang dalam proses produksi maupun barang jadi yang di miliki oleh perusahaan dengan maksud untuk di jual dan agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang di simpan serta di rawat menurut aturan tertentu dalam suatu tempat agar selalu dalam keadaan siap pakai jika sewaktu – waktu barang tersebut di perlukan, istilah persediaan sering kali digunakan untuk menggambarkan stok barang yang dimiliki oleh perusahaan.

Persediaan biasanya dikelola sedemikian rupa sehingga perusahaan berada pada zona aman dari berbagai kemungkinan yang bisa mengancam perusahaan terkait dengan suplay bahan baku ataupun produk jadi yang mereka butuhkan.

Inventory sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjamin kelancaran

aktivitas usahanya. Seperti yang kita ketahui bersama, tidak ada yang pasti dalam

aktivitas usaha. Berbagai macam kemungkinan bisa saja mengancam

keberlangsungan usaha seperti keterlambatan pasokan bahan baku ataupun

kerusakan mesin produksi yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu

menghasilkan produk. Ketika perusahaan memiliki persediaan, baik itu bahan baku

(18)

ataupun barang jadi, maka perusahaan dapat terus menjalankan aktivitas usahanya meskipun berbagai macam kemungkinan di atas terjadi.

Selain itu, dengan membuat Inventory, manajemen perusahaan juga bisa lebih bebas dalam mengatur jadwal produksi ataupun operasi perusahaan.

Perusahaan tidak perlu bergantung dengan perusahaan lainnya yang bertindak sebagai penyuplai bahan baku, sehingga tingkat barganing position perusahaan pun dapat lebih ditingkatkan.

Inventory memiliki banyak sekali manfaat bagi dunia usaha. Beberapa manfaat Inventory dalam dunia usaha yaitu:

1. Sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya keterlambatan kedatangan barang ataupun barang-barang yang dibutuhkan perusahaan dalam aktivitas usahanya.

2. Sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya cacat pada barang yang dipesan sehingga harus diretur kembali ke perusahaan asal.

3. Sebagai antisipasi terjadinya kelangkaan barang-barang tertentu yang tidak dapat diproduksi sepanjang musim.

4. Untuk mempertahankan dan menjaga aktivitas operasional perusahaan sekaligus menjamin keberlangsungan aktivitas produksi dalam perusahaan.

5. Untuk mengoptimalkan penggunaan mesin yang dimiliki oleh perusahaan.

6. Untuk memberikan tingkat kepuasan optimal untuk setiap pelanggan melalui ketersediaan barang ataupun jasa yang tepat waktu dan juga tepat guna untuk setiap pelanggan.

7. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya produksi yang tidak sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan

(19)

2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Struktur Navigasi

Menurut Binanto (2010:268) menjelaskan bahwa “Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”. Ada empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan yaitu:

1. Struktur Navigasi Linear

Pengguna akan melakukan navigasi secara beururtan, dari frame atau byte informasi yang satu ke yang lainnya.

Sumber: Binanto, Multimedia Digital. (2010:269)

Gambar II.2 Struktur Navigasi Linear 2. Struktur Navigasi Hierarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur “linieari dengan percabangan” karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.

Sumber: Binanto, Multimedia Digital. (2010:269)

Gambar II.3 Struktur Navigasi Hierarki

(20)

3. Struktur Navigasi Non Linear

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber: Binanto, Multimedia Digital. (2010:269)

Gambar II.4 Struktur Navigasi Non Linear 4. Struktur Navigasi Komposit

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linear), tetapi terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.

Sumber: Binanto, Multimedia Digital.(2010:270)

Gambar II.5 Struktur Navigasi Komposit

(21)

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Fathansyah (2015:81) mengemukakan bahwa:

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’

yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan DIagram Entity-Relationship (Diagram E-R).

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana Diagram E-R tersebut dapat kita gambarkan, maka yang harus lebih dalu diketahui adalah komponen-komponen pembentukan Model Entity-Relationship. Sesuai namanya, ada 2 (dua) komonen utama pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini didedikasikan lebih jauh melalui sejumlah Atribut atau Properti.

1. Entitas (Entity)

Menurut Fathansyah (2015:75) “Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain”.

Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah Entitas.

2. Atribut (Attributes/Properties)

Menurut Fathansyah (2015:76) “Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari Entitas tersebut”. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penentuan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah Entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model data.

Penetapan atribut bagi sebuah entitas umumnya memang didasarkan pada fakta

yang ada. Tetapi tidak selalu seperti itu. Kelak akan kita lihat, karena proses

normalisasi atau pertimbangan-pertimbangan tertentu, ada sejumlah atribut yang

(22)

tidak ada di ‘dunia nyata’ tapi perlu kita tambahkan. Yang relevan untuk lebih diperhatikan dalam pembuatan Model E-R adalah kedudukan atribut dalam entitas. Harus dapat kita bedakan atau ketahui, mana atribut yang berfungsi sebagai Key Primer (Primary Key) dan mana yang bukan (atribut deskriptif).

3. Relasi (Relationship)

Menurut Fathansyah (2015:77) “Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda”. Berikut adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:

a. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Jurusan. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengepalai’. Para relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

Nama_dos Alamat_dos Nama_dos Kode_jur Kode_jur Nama_jur

Dosen Mengepalai Jurusan

1 1

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:82)

Gambar II.6 Diagram E-R Relasi Satu Ke Satu b. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas

Kuliah. Himpunan relasinya kita berinama ‘Mengajar’. Pada relasi ini, setiap

dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah

(23)

diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

Nama_dos

Alamat_dos

Nama_dos Kode_jur Kode_jur Nama_jur

Dosen Mengepalai Jurusan

1 N

Waktu ruang SKS semester

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:83)

Gambar II.7 Diagram E-R Relasi Satu Ke Banyak

c. Relasi banyak-ke-banyak (many-tomany)

Adanya relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Kuliah. Himpunan relasinya kita berinama ‘Mempelajari’. Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa. Maka penggambarannya adalah:

nim

Alamat_mhs

nim Kode_kul Kode_kul Nama_kul

Mahasiswa Mempelajari Jurusan

N N

Indeks_nilai SKS semester

Tgl_lahir nama_mhs

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:84)

Gambar II.7 Diagram E-R Relasi Banyak Ke Banyak

(24)

4. Kardinalitas Atau Derajat Relasi

Menurut Fathansyah (2015:78) “Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain”.

Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu (many to one) dan banyak ke banyak (many to many).

a. Satu ke Satu (One to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas himpunan entitas A.

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

A

B

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:79)

Gambar II.8 Kardinalitas Relasi Satu Ke Satu b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan A dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

(25)

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1

Entitas 2 Entitas 3

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5

A B

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:80)

Gambar II.9 Kardinalitas Relasi Satu Ke Banyak c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3 Entitas 4

Entitas 5

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3

A

B

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:80)

Gambar II.10 Kardinalitas Relasi Banyak Ke Satu

(26)

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

A B

Sumber: Fathansyah, Basis Data.(2015:80)

Gambar II.11 Kardinalitas Relasi Banyak Ke Banyak 5. Varian Relasi

Menurut Fathansyah (2015:96) menjelaskan bahwa “Relasi yang terjadi di atara dua himpunan entitas yang berbeda siebut sebagai relasi biner (binary relation), yang merupakan relasi paling umum digunakan”. Namun, demikian ada kalanya kita juga menggunakan relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.

a. Relasi Tunggal (Unary Relation)

Relasi Tunggal merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas

ke himpunan entitas yang sama, dan unary sering disebut dengan relasi

tunggal.

(27)

b. Relasi Multi Entity (N-ary Relation)

Relasi Multi Entity merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.

Bentuk relasi semacam ini sedapat memungkin dihindari, karena akan menghaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi tersebut.

c. Relasi Ganda (Redundant Relation)

Ada kalanya, relasi yang mucul anatar dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi. Relasi demikian disebut Relasi Ganda (Redundant Relation).

4. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) menyimpulkan bahwa:

Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola / aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan - aturan berikut ini : Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram- ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

2.2.3. Pengujian Web

Dalam testing dan implementasi sistem dikenal dua metode pengujian yang populer yaitu pengujian Black-box testing dan White Box testing.

1. Black-Box Testing

Menurut Rosa dan Shalahudin (2013:275) “Black-Box Testing (Pengujian Kotak

Hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi fungsional tanpa menguji desain

dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-

fungsi masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi

(28)

yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

a. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password) yang benar.

b. Jika user memasukan nama pemakai (Username) dan kata sandi (Password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya atau keduanya salah.

2. White-Box Testing

Menurut Rosa dan Shalahudin (2013:276) ”White-Box Testing (pengujian kotak

putih) yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah

mampu menghasilkan fungsi – fungsi, masukan dan keluaran yang sesuai

dengan spesifikasi kebutuhan”. Pengujian kotak putih dilakukan dengan

memeriksa lojik dari kode program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar

pemrograman yang seharusnya. Pengujian terhadap dokumentasi yang dibuat

juga harus dilakukan agar dokumentasi yang dibuat tetap konsisten dengan

perangkat lunak yang dibuat.

Referensi

Dokumen terkait

Maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan – aturan berikut ini : Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah atribut relasi disatukan dalam

10 pemodelan informasi pada proses pembuatan perangkat lunak, seperti pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya (Riansyah, 2015). Penelitian ini menggunakan

Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa

Menurut Frieyadie dalam (Amin, 2017) “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relational Ship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat, Use case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di

Menurut Lubis (2016:37) memberikan pengertian Model data dengan diagram hubungan entitas (entity relationship diagram/ER-D) adalah suatu pemodelan berbasis pada persepsi

Notasi-notasi yang digunakan dalam pemodelan diagram use case dapat dilihat pada Tabel 2.2 adalah:.. Tabel

Konversi ini diikuti oleh analisi sistem untuk menelusuri seri-seri dari proses-proses yang dikeluarkan oleh beberapa level, jika pada proses diagram level 0 digambarkan sebagai 1,