6 2.1. Konsep Dasar
Didalam konsep dasar ini, penulis menambahkan beberapa teori pendukung dari para ahli yang berkitan dengan tema penyusunan tugas akhir ini.
2.1.1. Sistem
Menurut Tohari, (2014:2) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain”.
Karakterisitik suatu sistem menurut Tohari (2014:2), adalah:
1. Komponen atau elemen (components)
suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkunan luarnya. Adanya batas sistem, maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini, fungsi dan tugas dari subsistem satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinterakksi. Dengan kata lain, batas sistem merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem atau sub sistem itu sendiri.
3. Lingkungan luar subsistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.
4. Lingkungan luar subsistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.
5. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan suatu media (penghubung) antara subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk stu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya.
6. Masukan (input)
Input adalah energi atau sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang dapat berupa masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau masukkan sinyal yang merupakkan energi yang diproses untuk menghasilkan suatu luaran.
7. Luaran (output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi luaran yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem.
8. Pengolah (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
9. Sasaran (objekive)
Dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Menurut Abdussomad, dkk (2016:113) mengemukakan bahwa “suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.1.2. Informasi
Menurut Syukron, Noor Hasan (2015:29) mengemukakan bahwa
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sedangkan menurut Mardi (2014:5) menyimpulkan bahwa, “informasi adalah data yang diolah kemudian menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event), dan kesatuan nyata (fact and entity) serta digunakan untuk pengambiln keputusan”.
2.1.3. Sistem Informasi
Menurut Kenneth dan Jane dalam Sunyoto (2014:47) menjelaskan bahwa,
“sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi”.
Bagian dimensi sistem informasi menurut Kenneth dan Jane dalam Sunyoto (2014:49), adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
Sistem organisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi.
Bagi sebuah perusahaan seperti perusahaan pembuat laporan kredit, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa sebuah sistem informasi.
2. Teknologi
Teknologi informasi adalah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk menghadapi perubahan.
3. Manajemen
Tugas manajemen adalah untuk berusaha memahami banyak keadaan yang dihadapi oleh organisasi, mengambil keputusan dan memutuskan rencana kegiatan untukn memecahkan permasalahan organisasi.
2.1.4. Akuntansi
Sedangkan menurut Abubakar. A dan Wibowo dalam Sunyoto (2014:118) menjelaskan bahwa, “Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas/perusahaan”.
Pembuatan record dan pemrosesan data transaksi akuntansi menurut George M.Scott dalam Sunyoto (2014:124) terdiri atas beberapa tahapan berikut:
1. Mencatat semua rincian transaksi dalam sebuah jurnal buku pencatatan pertama, berbagai fakta tentang transaksi yang dihilangkan dibagian ini biasanya tidak dapat direkam pada tahap selanjutnya.
2. Posting transaksi dalam suatu akun pada buku besar tambahan. Melakukan posting berarti memindahkan atau memasukkan sejumlah uang transaksi.
3. Posting semua buku besar tambahan ke dalam buku besar umum, yang mana dalam sistem manual bagian ini merupakan satu buku besar yang mencatat buku besar tambahan sebagai satu akun dalam sebuah buku.
Menurut Hery, (2015:8) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan”.
2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2014:4) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berintegrasi yang menghasilkan laporan dibentuk data transaksi bisnis yang diolah dan dosajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”.
Tiga tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi, (2014:4) yaitu:
1. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship).
2. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers).
3. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations).
2.1.6. Pendapatan
Menurut Tresnawati, (2017:1166) mengemukakan bahwa “Pendapatan merupakan aliran masuk kas atau aktiva lain yang timbul karena perusahaan menjual barang dagang disebut secara khusus penjualan. Secara umum penjualan dapat juga disebut dengan pendapatan sama seperti perusahaan jasa”.
2.1.7. Jurnal Umum
Menurut Sudrajat, dkk (2016:1249) “Jurnal umum adalah sebuah daftar khusus untuk mencatat setiap aktivitas transaksi yang dilakukan suatu usaha secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus didebet dan dikredit. Jurnal umum merupakan tempat pertama kali untuk mencatat transaksi”.
Jurnal penjualan kredit diantaranya:
1. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Piutang Pendapatan
Piutang Usaha xxx
Pendapatan xxx
2. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Pembayaran Piutang
Kas xxx
Piutang Pendapatan xxx 3. Jurnal untuk mencatat Penerimaan Kas
Kas xxx
Pendapatan xxx
4. Jurnal untuk mecatat Pembayaran oleh Penyewa
Biaya sewa xxx
Kas xxx
2.1.8. Program
Menurut Menurut Andika dan Buani (2017:152) mengatakan bahwa
“Bahasa Pemrograman adalah bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. Bahasa pemrogaram adalah instruksi standar utnuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintak dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin, (2016:67) mengemukakan bahwa
“Pemrograman terstruktur adalah konsep paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagi-bagi program berdasarkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan program komputer”.
Berikut contoh bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman berorientasi objek menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:101), adalah:
1. Bahasa Pemrograman Smalltalk 2. Bahasa Pemrograman Eiffel 3. Bahasa Pemrograman C++
4. Bahasa Pemrograman (web) PHP 5. Bahasa Pemrograman Java 2.1.9. Java
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:103) menjelaskan bahwa,
“Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.
Menurut Enterprise (2015:17) mengemukakan bahwa “Java dapat didefinisikan sebagai sebuah kumpulan objek-objek yang saling berkomunikasi dengan cara memanggil method-method yang dimiliki masing-masing objek”.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai kelas, objek, method, dan variable instance yang ada dilingkungan java menurut Enterprise (2015:17), adalah : 1 Objek: Objek memiliki state (keadaan) dan behavior (perilaku).
2. Kelas: Sebuah kelas dapat didefinisikan sebagai sebuah template/blue prints yang mendeskripsikan perilaku/keadaan yang didukung oleh objek merupakan tipe kelas tersebut.
3. Method: Method pada dasarnya adalah sebuah perilaku. Sebuah kelas dapat memiliki banyak method. Penulisan logika, manipulasi data dan eksekusi dari aksi lainnya semuanya dilakukan didalam method.
4. Variabel Instance: Setiap objek memiliki variabel uniknya sendiri.
Keadaan sebuah objek dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dimasukkan dalam variable instance-nya.
2.1.10. NetBeans
Menurut Enterprise (2016:75) menjelaskan bahwa, “NetBeans merupakan IDE (Integreted Decelopment Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java, PHP, C, C++, dan HTML5. Secara garis besar, NetBeans IDE bekerja menyerupai Microsoft Visual Studio atau Dreamwaver dalam konteks sebagai aplikasi yang memiliki lingkungan kerja lengkap untuk membangun aplikasi lain”.
2.1.11. Sistem Basis Data
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:43) menjelaskan bahwa,
“Pada intinya basis data adalah media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi menurut Sukamto dan M.
Shalahuddin (2014:44), meliputi:
1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data ataupun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Manajemen System.
Menurut Priyadi(2014:81)menjelaskan bahwa, “implementasi menjadi suatu tabel fisik, dengan menggunakansuatu struktur bahasa yang sudah standar untuk membangun basis datanya, yaitu Structured Query Language”.
Perintah SQL dibagi menjadi tiga jenis menurut Priyadi(2014:82), yaitu sebagai berikut:
1. Data Definition Language (DDL) merupakan perintah SQL yang digunakan untuk melakukan definisi awal suatu basis data dan tabel pada konsep RDBMS. Secara sederhana, penulisan perintah SQL pada kelompok ini terdiri dari create, alter, dan drop.
2. Data Manipulation Language (DML) merupakan perintah AQL yang sigunakan untuk melakukan pengolahan record atau manipulasi record pada tabel dalam suatu basis data. Secara sederhana, penulisan perintah SQL pada kelompok ini terdiri insert, select, update, dan delete.
3. Data Control Language (DDL) merupakan perintah SQL yang digunakan untuk melakukan pengaturan hak akses suatu objek data para pengguna dalam basis data. Secara sederhana, perintah SQL pada kelompok ini terdiri dari grant dan revoke.
Menurut Fridayanthie dan Tias, (2016:129) menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”.
Sebagai informasi menurut Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:129) kata XAMPP merupakan singkatan dari:
X : berarti program ini dapat dijalankan diberbagai platform, misalnya Windows, Linux, mac OS, dan Solaris.
A : Apache, merupakan aplikasi web server, dan bertugas untuk menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Pengembangnya disebut Structured Query Language (SQL). SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database beserta isinya. Pengguna dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
P : PHP, bahasa pemrograman lainnya yang serupa, dan lain sebagainya.
2.2. Peralatan Pendukung ( Tools System)
2.2.1. Konsep Dasar Unitified Modelling Language(UML)
Menurut Puspitasari, (2017:2 ) mengemukakan bahwa “ UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
Menurut Akil, (2018:4) mengemukakan bahwa “UMLadalah bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan rancangan dari suatu sistem perangkat lunak”.
2.2.2. Use Case Diagram
Menurut Tohari (2014:47) mengemukakan bahwa “Use case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) “Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu”.
Syarat penamaan use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan Dapat dipahami menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:155), adalah:
1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
2. Use case merupakan fungsonalitas yang disediakan sistem sebagai unit- unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Setiap use case dilengkapi dengan skenario skenario use case adalah alur jalannya proses use case dari sisi aktor dan sistem. Skenario use case dibuat per use case terkecil, misalkan untuk generalisasi maka skenario yang dibuat adalah use case yang lebih khusus. Skenario normal adalah skenario bila sistem berjalan normal tanpa terjadi kesalahan atau error.
Sedangkan skenario alternatif adalah skenario bila sistem tidak berjalan normal, atau mengalami error.
2.2.3. Activity Diagram
Menurut Abdussomad, dkk (2016:115) menyimpulkan bahwa “Activity Diagram digunakan untuk model perilaku dalam independen proses bisnis Suatu objek. Dalam banyak hal, Activity Diagram dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang canggih yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan analisis terstruktur”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161) mengatakan bahwa
“Diagram aktivitas atau activity diagram (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2015:161), adalah:
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
2.2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Nurahman, dkk (2018:85) mengemukakan bahwa “Sebuah diagram ER/ER_D tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas. Secara garis besar, entitas merupakan objek dasar yang terlibat dalam sistem.
Menurut Priyadi (2014:20) menjelaskan bahwa, “Pemodelan basis data dengan menggunakan diagram relasi antar entitas, dapat dilakukan dengan menggunakan suatu pemodelan basis data yang bernama Diagram Entity- Relationship”.
Tahapan proses pemodelan yang digunakan pada Diagram E-R (ERD) menurut Priyadi (2014:21), adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi entitas.
2. Menentukan atribut key.
3. Identifikasi relasi.
4. Membuat desain perkiraan.
5. Mennetukan kardinalitas.
6. Melengkapi desain dengan atribut deskriptif.
2.2.5. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Puspitasari (2016:229) mengemukakan bahwa “LRS merupakan sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan tertentu”.
Menurut Eduardie (2014:326) memberikan batasan bahwa, “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi ke LRS”.
Perubahan yang terjadi dari Entity Relationship Diagram ke LRS menurut Eduardie (2014:326) yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1(relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.
2.2.6. Sequence Diagram
Menurut Tohari (2014:101) mengemukakan bahwa “Sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu”.
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:165) menjelaskan bahwa,
“Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use
case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dlam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
2.2.7. Deployment Diagram
Menurut Tohari (2014:134) menjelaskan bahwa, “Diagram deployment menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik. Diagram ini akan menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan ketehubungan antara komponen-komponen hardware tersebut”.
Ada beberapa hal yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu menurut Tohari (2014:135), yaitu:
1. Menentukan node.
2. Hubungan antar node.
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2015:154) mengemukakan bahwa
“Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.
2.2.8. User Interface
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:109) mengemukakan bahwa,
“Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi”.
Sedangkan menurut Tohari (2014:96) menjelaskan bahwa, “Interface adalah satu set operation yang memberikan spesifikasi beberapa aspek dari perilaku dan operasi disuatu class ke class yang lain”.
2.2.9. Konsep Dasar Black Box Testing
Menurut Hidayat (2017:93) menyatakan bahwa, “Pengujian Blackbox merupakan tahapyang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test Case ini bertujuan untukmenunjukan fungsi perangkat lunak tentang caraberoperasinya. Apakah pemasukan data telahberjalan sebagaimana mestinya dan apakahinformasi yang tersimpan dapat dijagakemutahirannya”.
Ujicoba Black Box berusaha untukmenemukan kesalahan dalam beberapa kategori menurut hidayat (2017:93) diantaranya:
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau aksesdatabase eksternal.
4. Kesalahan performa.
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
2.2.10. Code Generation
Menurut (herlina & rasyid, 2016) berpendapat bahwa “Code generation merupakan tahapan di lakukan nya proses memasukan memasukan aturan dank ode dalam bentuk Bahasa pemrograman.”
2.2.11. Spesifikasi Hardware dan Software
Berikut adalah pengertian dari hardware dan software 1. Hardware (perangkat keras)
Menurut (pratama, 2014) berpendapat bahwa “perangkat keras (hardware) merupakan perangkat yang mencakup semua perangkat keras komputer yang di gunakan secara esik didalam sistem informasi, baik di komputer server maupun dikomputer client.”
2. Software (Perangkat lunak)
Antara perangkat lunak dengan manusia, hilangnya informasi yang disajikan, stressing pengguna, bahkan berdampak terhadap penolakan oleh pengguna.