PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII
TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : Desa Buahan / Banjar Satung KECAMATAN : Payangan
KABUPATEN : Gianyar
DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA : I Nyoman Agus Suwardika
NIM : 1306205089
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan dari Program Pokok Non Tema kegiatan
mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana tahun 2016 untuk mendampingi serta
membantu keluarga miskin dalam memecahkan masalah yang dihadapinya melalui “Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016” ini sebagai bagian dari tugas laporan individu selama mengikuti KKN PPM tepat pada waktunya. Terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. I Nengah Wirajana,S.Si,M.S.i selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa
Buahan, atas bimbingan dan arahan beliau kepada penulis
2. Bapak I Wayan Mudiarta, selaku kepala Desa Buahan atas rekomendasi nama kepala
keluarga dampingan
3. Keluarga Dampingan, atas kesediaannya merelakan waktu menerima penulis sebagai
mahasiswa pendamping.
Penulis menyadari bahwa laporan Program Keluarga Dampingan ini masih jauh dari
sempurna Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat
membangun demi perbaikan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dijadikan acuan dalam menjalankan kegiatan serupa di masa mendatang.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
LEMBAR PENGESAHAN ... 4
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga... 10
2.2 Masalah Prioritas ... 11
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 12
3.2 Jadwal Kegiatan ... 13
BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pemecahan Masalah ... 17
4.2 Pelaksanaan Kegiatan ... 17
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 19
5.2 Saran ... 19
DAFTAR PUSTAKA ……… ... 20
Kepala Desa Buahan Kecamatan Payangan, Gianyar
I Wayan Mudiarta HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN PPM Reguler yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : I Nyoman Agus Suwardika
Nomer Induk Mahasiswa ( NIM ) : 1306205089
Desa/Kelurahan : Buahan
Kecamatan : Payangan
Kabupaten/Kota : Gianyar
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
Tanda Tangan :
_____________________
Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan saya seama di lokasi KKN PPM
Reguler Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
Buahan, 22 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
DPL KKN-PPM UNUD Desa Buahan, Payangan, Gianyar
Dr. I Nengah Wirajana, S.Si, M.Si NIP.
KK Dampingan
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA
1.1Profil Keluarga
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas
Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdsarkan UUD
1945 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Kuliah Kerja Nyata
merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma pergguruan tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN UNUD)
adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera tersebut untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta
menyelesaikan permasalahannya. Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu
program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN PPM
Periode XIII Tahun 2016.
Dalam hal ini mahasiswa diwajibkan untuk memiliki KK Dampingan dimana mahasiswa
berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari
jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan tersebut. Keluarga yang
didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau
kurang sejahtera. Sehingga dengan adanya mahasiswa sebagai anak asuh diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan keluarga tersebut, baik dari segi materi ataupun moral untuk menuju
hidup yang lebih baik.
KK Dampingan dilaksanakan dibeberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa
Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Desa Buahan memiliki 5 banjar yang terdiri
dari Banjar Buahan, Banjar Susut, Banjar Satung, Banjar Jaang, dan Banjar Gambih, yang
kemudian dibagi kepada 16 orang mahasiswa KKN PPM Unud. Pada program pendampingan
keluarga KKN PPM Unud periode XIII Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk
mendampingi satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Satung, yaitu dengan keluarga bapak
I Made Paris.
Keluarga bapak I Made Paris menempati rumah yang luasnya sekitar 3 are yang dihuni
yang menghuni rumah tersebut, namun beliau sudah memiliki dapur yang masih terbilang
sederhana. Bapak I Made Paris memiliki pekerjaan yang tidak tetap yaitu sebagai buruh bangunan
apabila ada proyek dan berladang serta memiliki beberpa ternak. Pekerjaan istri dari bapak I Made
Paris yaitu berladang dan terkadang menjadi buruh panggul. Mereka menggarap ladang yang
dimiliki sendiri, dimana ladang tersebut ditanami beberapa komoditi seperti vanilla, coklat, durian,
pisang, dan cabe. Pendapatan sebulan dari bapak I Made Paris tidak menetap, kurang lebih sekitar
1,8 juta rupiah belum termasuk hasil panen dari hasil ladang. Selain itu keluarga ini juga
memelihara 2 ekor babi dan seekor sapi yang dimiliki sendiri.
Tabel 1.1 Daftar Anggota KK Dampingan I Made Paris
No Nama Status Umur Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Keterangan
1. I Made Paris Kawin 66 th SD/Sederajat
Budikasi Kawin 23 th SMA/Sederajat
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pada dasarnya pendapatan keluarga I Made Paris berasal dari buruh bangunan,
namun pendapatan sampinganya dengan berladang dan berternak juga sangat menunjang
perekonomian keluarga I Made Paris. Banyaknya jumlah pendapatan yang diterima oleh
keluarga I Made Paris tergantung dari hasil kerjanya sebulan sebagai buruh bangunan
ditambah dengan penghasilanya dari berladang dan berternak tersebut yang jumlahnya tidak
menentu.
Pendapatan rata-rata perbulan dari keluarga I Made Paris kurang lebih 1,8 juta
rupiah. Keluarga I Made Paris juga memelihara hewan ternak yang dimiliki sendiri
diantaranya yaitu satu ekor sapi dan dua ekor babi sebagai penghasilan tambahan.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1. Kebutuhan Sehari-hari
Pengeruaran keluarga bapak I Made Paris terdiri dari kebutuhan sehari-hari
kurang lebih sebesar Rp. 30.000,- dan biaya listrik per bulan sebesar ± Rp.30.000,-. Bapak
I Made Paris juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan Mandi (MCK) dan mencuci
seperti sabun, pasta gigi, shampoo, deterjen, dan lain sebagainya yang bisa menghabiskan
biaya sebesar ± Rp. 20.000,-. Keluarga bapak I Made Paris tidak mengeluarkan biaya
untuk pengadaan air, hal ini dikarenakan di Desa Buahan khususnya untuk Banjar Satung
terdapat sumber mata air yang terus mengalir tiap harinya.
Rincian biaya tidak dapat disebutkan karena pengeluaran tidak menentu. Setiap
harinya mereka menghabiskan 1 kg beras, selain itu mereka juga membeli sayuran, lauk
pauk, dan keperluan rumah tangga lainnya.
2. Pendidikan
Dari segi pendidikan, keluarga bapak I Made Paris dan Ketut Saplun saat ini
sudah tidak memiliki tanggungan pendidikan, karena kedua anak dari keluarga bapak I
Made Paris yaitu I Wayan Tasma dan Made Suniarti sudah berkeluarga sehingga bapak I
3. Kesehatan
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari jiwa dan raga yang memungkinkan
setiap orang hidup dengan produktif baik secara sosial dan ekonomis. Keluarga bapak I
Made Paris termasuk dalam keluarga pra sejahtera sehingga mereka cenderung hanya
berobat ke Puskesmas terdekat apabila mereka mengalami keluhan penyakit. Keluarga
bapak I Made Paris saat ini sudah memiliki jaminan kesehatan, yaitu Kartu Indonesia
Sehat (KIS) sehingga jaminan tersebut dapat meringankan beban pengeluaran dalam hal
kesehatan. Keluarga bapak I Made Paris tidak memiliki penyakit khusus atau bawaan.
Namun terkadang bapak I Made Paris sering mengeluhkan sakit sesak nafas dan
batuk-batuk yang berkepanjangan, selain itu istri dari bapak I Made Paris yaitu Ketut Saplun
juga terkadang mengeluhkan sakit di bagian lutut.
4. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Buahan khususnya di Banjar Satung juga
merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga bapak I Made Paris.
Untuk masalah biaya sosial, keluarga bapak I Made Paris tidak pernah
menganggarkannya secara khusus karena kebutuhan akan pengeluaran untuk sosial tidak
menentu setiap bulannya. Keperluan-keperluan sosial yang biasanya dihadapi oleh
keluarga bapak I Made Paris antara lain iuran banjar, kegiatan sosial di lingkungan
keluarga (ngayah braye) atau bantuan untuk sanak keluarga yang sedang berduka (seperti
sakit, kematian, ngaben, dll) serta keperluan sosial lainnya. Jadi, apabila ada pengeluaran
mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya yang diperlukan
akan disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga bapak I Made Paris pada saat itu.
5. Kerohanian
Kegiatan kerohanian juga terkadang dapat menyebabkan adanya pengeluaran
tambahan bagi keluarga bapak I Made Paris. Keluarga bapak I Made Paris beragama
hindu yang biasanya memiliki beban iuran ke pura dan umumnya beban iuran tersebut
dibayarkan pada jangka waktu tertentu. Untuk jumlah biaya iuran yang dikeluarkan
berbeda-beda berdasarkan keputusan pengempon pura. Untuk keperluan kerohanian
Made Paris biasanya membuat sendiri, sehingga tidak terlalu memberatkan beban
pengeluaran keluarga. Biaya sarana upacara apabila melakukan upacara besar, biasanya
disesuaikan dengan keadaan keuangan yang dimiliki pada saat itu. Keluarga bapak I Made
Paris tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Beliau sekeluarga mengutamakan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan pendekatan
secara kekeluargaan dengan bapak I Made Paris dengan melakukan perbincangan. Perbincangan
yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan apa
yang dihadapi. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi dekat dengan
keluarga bapak I Made Paris. Sehingga dari dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka penulis
dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh bapak I Made Paris, yaitu
sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Perekonomian
Permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made Paris ini yaitu
minimnya pendapatan yang dimiliki serta banyaknya pengeluaran yang harus dibiayai oleh
keluarga bapak I Made Paris. Penghasilan keluarga bapak I Made Paris kurang lebih 1,8 juta
rupiah perbulan, dengan pengeluaran yang tidak menentu karena bekerja sebagai buruh
bangunan. Apabila ada upacara agama baik itu dirumah dan di Desa Pekraman, beliau
membutuhkan banyak biaya untuk membayar iuran atau sumbangan untuk keperluan
persembahyangan tersebut.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dalam hal kesehatan, keluarga bapak I Made Paris tidak memiliki penyakin khusus
atau penyakit bawaan. Namun bapak I Made Paris terkadang mengeluhkan sesak nafas dan
batuk-batuk berdahak yang berkepanjangan. Selain itu istri dari bapak I Made Paris juga
mengeluhkan sakit di bagian lututnya, yang diakibatkan sudah usia namun beliau tetap
bekerja sebagai buruh panggul. Keluarga bapak I Made Paris hanya mengandalkan jaminan
kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga apabila terjadi sakit yang mendadak
keluarga bapak I Made Paris akan mengusahaan untuk meminjam uang di sanak keluarga
2.1.3 Masalah Lingkungan Fisik
Masalah lingkungan yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made Paris adalah belum
memiliki sarana MCK, sehingga untuk melakukan aktivitas MCK, baik untuk mandi ataupun
buang air akan melakukannya di sungai belakang rumah. Apabila keluarga bapak I Made
Paris ada keperluan mendesak, beliau akan menumpang kamar mandi pada keluarga yang
ada dalam satu pekarangan rumah (natah) tersebut.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga
bapak I Made Paris adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan lingkungan fisik. Susahnya keluarga
bapak I Made Paris untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan yang diperoleh
bapak I Made Paris tidak tetap dan dapat dikategorikan kurang mampu. Masalah ekonomi yang
terjadi pada keluarga bapak I Made Paris adalah sulitnya mengatur pengeluaran keluarga seperti
banyak pengeluaran, baik pengeluaran kebutuhan perlengkapan dapur, rumah tangga, iuran desa,
serta kebutuhan lainnya.
Selain itu, kondisi kesehatan dari bapak I Made Paris yang sering mengeluhkan sesak
nafas dan batuk-batuk juga dapat mempengaruhi kehidupan keluarga tersebut. Masalah bapak I
Made Paris yang lainnya yang dihadapi adalah masalah lingkungan fisik. Masalah lingkungan fisik
yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made Paris tidak memiliki sarana MCK, jadi beliau akan
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi
beberapa masalah yang ada pada keluarga bapak I Made Paris yang harus dicarikan solusinya
sehingga dapat membantu meringankan dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga
dampingan. Masalah-masalah yang ada di keluarga bapak I Made Paris antara masalah ekonomi,
masalah kesehatan, dan masalah lingkungan fisik.
Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga
bapak I Made Paris, penulis mencoba untuk mencarikan serta memberikan solusi untuk
memecahkan permasalah-permasalahan yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made Paris.
3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi
Untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made
Paris dan istrinya yang memiliki penghasilan tidak menentu, maka mereka harus pintar-pintar
mengatur pengeluaran keluarga. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu tersebut
diharpakan dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan atau manajemen keuangan keluarga.
Karena keluarga bapak I Made Paris sudah memiliki pekerjaan sampingan yaitu mempunyai ternak
dan berladang yang dapat membantu menunjang perekonomian keluarga, maka solusi yang
mungkin dapat dilakukan oleh keluarga bapak I Made Paris tersebut yaitu menyisihkan
penghasilan yang diperoleh, baik itu dari hasil sebagai buruh bangunan maupun dari hasil menjual
ternak serta hasil ladang. Uang yang disisihkan dari penghasilan yang diperoleh tersebut dapat
dijadikan sebagai tabungan apabila keluarga bapak I Made Paris memerlukan keperluan yang
mendadak.
3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan
Terkait dengan permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh keuarga bapak I Made Paris
yaitu sering mengeluhkan sesak nafas dan batuk-batuk yang berkepanjangan, maupun keluahan
dari istrinya yaitu Ni Ketut Saplun yang sering mengeluhkan sakit lutut, penulis menyarankan agar
Made Paris juga telah memiliki jaminan kesehatan yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), jadi solusi
yang dapat penulis sarankan yaitu mempergunakan kartu jaminan kesehatan tersebut sehingga
keluhan-keluhan sakit yang dialami oleh keluarga bapak I Made Paris dapat membantu
meringankan biaya kesehatan. Selain itu, menjaga kesehatan adalah solusi yang paling tepat untuk
dilakukan oleh keuarga bapak I Made Paris, karena apabila memaksakan kondisi yang sedang tidak
sehat dapat memperburuk keadaan dan akan menimbulkan maslah yang baru.
3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Lingkungan Fisik
Mengenai solusi terkait dengan lingkungan fisik yaitu terkait dengan belum adanya sarana
MCK, maka penulis memberikan solusi agar membuat sarana MCK yang sederhada secara
swadaya dengan sanak keluarga dalam satu pekarangan rumah (natah) tersebut yang belum
memiliki sarana MCK. Dengan membuat sarana MCK secara swadaya dan sederhana dapat
meringankan beban pembangunan bagi keluarga I Made Paris, sehingga dalam melakukan
kegiatan MCK keluarga bapak I Made Paris tidak perlu meminjam MCK ataupun melakukan
kegiatan MCK di sungai.
3.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Mengunjungi KK Dampingan
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1. Selasa, 26 Juli 2016 18.00 – 19.00 Menghubungi Kelian Banjar Susut untuk
mencari data keluarga kurang mampu yang
bisa menjadi KK Dampingan.
2. Rabu, 27 Juli 2016 11.20 – 12.20 Menghubungi kelian Banjar Jaang dan
Banjar Bahan untuk mencari data keluarga
kurang mampu yang bisa menjadi KK
Dampingan.
3. Kamis, 28 Juli 2016 13.00 – 14.00 Menghubungi Kelian Banjar Gambih dan
Banjar Satung untuk mencari data keluarga
kurang mampu yang bisa menjadi KK
4. Rabu, 03 Agustus 2016
15.00 – 18.00 Melakukan pembagian tugas KK
Dampingan bagi setiap mahasiswa dan
langsung menuju rumah KK Dampingan I
Made Paris di Banjar Satung.
5. Kamis, 04 Agustus 2016
15.30 – 18.30 Melakukan perkenalan dan
berbincang-bincang untuk mengakrabkan diri dengan
keluarga Bapak I Made Paris.
6. Jumat, 05 Agustus 2016
11.20 – 14.20 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mencari tau bagaimana
latar belakang keluarga I Made Paris.
7. Sabtu, 06 Agustus 2016
15.00 – 18.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mencari tau
kebiasaan-kebiasaan sehari-hari dari keluarga bapak I
Made Paris.
8. Minggu, 07 Agustus 2016
14.00 – 17.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan keluarga
secara umum.
9. Senin, 08 Agustus 2016
11.00 – 14.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan ekonomi keluarga bapak I
Made Paris.
10. Selasa, 09 Agustus 2016
12.00 – 15.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan sosial budaya yang dihadapi
oleh keluarga bapak I Made Paris.
11. Rabu, 10 Agustus 2016
12.00 – 15.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan pendidikan yang dihadapi
12. Kamis, 11 Agustus 2016
15.20 – 18.20 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan kondisi fisik yang dihadapi
oleh keluarga bapak I Made Paris.
13. Jumat, 12 Agustus 2016
15.30 – 17.30 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang dihadapi
oleh keluarga bapak I Made Paris.
14. Sabtu, 13 Agustus
Made Paris untuk mendiskusikan
bagaimana solusi yang tepat untuk
menangani masalah KK Dampingan.
16. Rabu, 17 Agustus 2016
13.00 – 17.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk memberikan penyuluhan
mengenai bagaimana Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
17. Kamis, 18 Agustus 2016
15.15 – 16.45 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mendiskusikan masalah
kesehatan tentang bagaimana cara
penggunaan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
yang telah dimiliki sebelumnya sehingga
penggunaan KIS dapat dilakukan secara
optimal.
18 Jumat, 19 Agustus 2016
15.15 – 17.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mendiskusikan
bagaimana pemecahan masalah dalam
19. Sabtu, 20 Agustus 2016
16.00 – 18.00 Melakukan kunjungan ke rumah bapak I
Made Paris untuk mendiskusikan
bagaimana pemecahan masalah yang
dihadapi beliau dalam bidang lingkungan
fisik
20. Senin, 22 Agustus 2016
17.00 – 19.00 Berkunjung ke rumah bapak I Made Paris
untuk memberikan kenang-kenangan dan
memberikan sedikit bantuan berupa
sembako sekaligus berpamitan dengan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu kunjungan yang dilakukan adalah dari tanggal 26 Juli 2016 – 22 Agustus 2016
dengan waktu yang terlampir diatas. Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini
termasuk kedalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
waktu dan jumlah kunjungan ke Keluarga Dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah
sebanyak 20 kali.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa dan banjar yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun lokasi desa yang
dimaksud yaitu di rumah Bapak I Made Paris, Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Buahan, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah atau
kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan percakapan bersama
keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam
menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal
kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 20 kali dalam sebulan.
4.4 Hasil
Dari adanya program KK Dampingan ini dan dengan adanya masalah ekonomi,
kesehatan, dan kondisi fisik yang telah penulis paparka pada bab sebelumnya, KK bapak I Made
dengan memberikan solusi yaitu lebih pintar mengatur keuangan yang diperoleh dari hasil kerja,
dan mempergunakan uang tersebut untuk kebutuhan primer terlebih dahulu, sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup keluarga tersebut.
Hasil yang diperoleh untuk masalah kesehatan adalah terjalannya penyuluhan,
pencegahan, dan solusi mengenai penyakit yang diderita oleh bapak I Made Paris yang
mengeluhkan sesak nafas dan batuk-batuk serta terjalannya penyuluhan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) yang penulis lakukan. Selain itu juga memberikan penyuluhan tentang
bagaimana cara penggunaan jaminan kesehatan Katru Indonesia Pintar (KIS) yang lebih optimal
Hasil yang diperoleh untuk masalah kondisi fisik yaitu permasalahan mengenai belum
adanya sarana MCK pada keluarga bapak I Made Paris yaitu melalukan kegiatan MCK secara
swadaya dengan keluarga yang belum mempunyai sarana MCK. Sehingga penulis mengharapkan
bapak I Made Paris tidak lagi merasa kesulitan untuk melakukan kegiatan MCK.
4.5 Kendala
Kendala yang ditemui dalam proses pendekatan maupun penanganan masalah pada
program kerja indiviu KK Dampingan dengan bapak I Made Paris tidak terlalu signifikan. Adapun
kendala seperti penyesuaian waktu bertemu yang dikarenakan beliau pergi ke proyek dan memberi
makan ternak ke ladang. Namun itu semua tidak begitu menghalangi dalam mencari data dan
BAB V PENUTUP
1.1 Simpulan
Adapun simpulan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan selama ini yang telah
dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu :
a. Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga bapak I Made Paris yaitu permasalahan
ekonomi, masalah kesehatan, dan masalah lingkungan fisik.
b. Solusi yang dapat dawarkan dari pernulis untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh
bapak I Made Paris yaitu, untuk masalah ekonomi penulis memberikan solusi agar bekerja
dengan giat, lebih pintar mengatur keuangan, belajar menabung. Untuk masalah kesehatan
penulis memberikan solusi agar membiasakan diri untuk menerapkan perilaku bersih dan sehat,
serta melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal secara rutin. Untuk
masalah lingkungan fisik, penulis memberikan solusi agar bapak I Made Paris membuat sarana
MCK secara swadaya dengan keluarga satu pekarangan yang belum memiliki sarana MCK.
1.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang penulis dapat sampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
kegiatan KK Dampingan ini yaitu :
a. Bagi bapak I Made Paris agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan rumah, lebih rajin
berobat apabila sakit, lebih pintar untuk mengatur keuangan keluarga, serta belajar untuk
menabung.
b. Bagi kelian Banjar Satung, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yaitu
bapak I Made Tara agar lebih memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan bantuan
atau jaminan yang diberikan oleh pemerintah.
c. Bagi kepala desa Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yaitu bapak I Wayan
agar lebih mengayomi masyarakatnya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
DAFTAR PUSTAKA
LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat. Universitas Udayana.
Keraf, A. Sonny 1991. Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur. Jakarta: Kanisius.
Lampiran
Gambar 1. Foto Bersama Keluarga Dampingan