• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengantar

Kecepatan akses dan pengolahan data yang tinggi, kemudahan dalam mengkoordinasikan segala aktivitas manusia membuat komputer banyak digunakan di berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Saat ini perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat telah digunakan sebagai alat bantu di berbagai bidang seperti bisnis, teknologi, pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, pariwisata, transportasi, hingga pertahanan dan keamanan.

Penggunaan teknologi komputer saat ini tidak hanya terbatas pada aplikasi perkantoran dan komunikasi saja, tapi juga banyak digunakan untuk kerjasama, perdagangan, transaksi, serta tukar-menukar informasi yang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat melalui jaringan komunikasi, atau lebih umumnya disebut sebagai teknologi informasi.

Geografi merupakan salah satu bidang ilmu yang dapat dibantu dengan teknologi komputer. Teknologi ini sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG dalam hal ini keberadaannya sebagai suatu teknologi di bidang pemetaan mempunyai berbagai macam kelebihan yang dapat menunjang atau membantu proses pemetaan di suatu ruang atau wilayah tertentu, salah satunya adalah peta digital kompleks perumahan.

Peta biasanya digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan posisi dan arah. Yang umum dikenal masyarakat adalah peta dalam bentuk gambar tercetak (atlas) yang bersifat statis. Beda halnya dengan peta digital dalam Sistem Informasi Geografis yang bersifat dinamis dan dapat mempresentasikan dunia nyata seperti kawasan kompleks perumahan melalui sistem komputerisasi seperti halnya pada lembaran peta tercetak.

(2)

1.2 Latar Belakang Masalah

Kompleks perumahan Baruna Asri dan Nanas di kota Tegal merupakan salah satu dari banyaknya kawasan hunian yang ada di kota Tegal. Selain bentuknya yang unik, dan lokasi yang cukup strategis, perumahan Baruna Asri dan Nanas yang merupakan gabungan dari dua kompleks perumahan yang letaknya bersebelahan memiliki 492 unit rumah dan 9 fasilitas umum. Kini sebagian besar rumah tersebut telah terjual, dan diantaranya juga membuka usaha seperti toko sembako, mini market, bengkel motor, rumah makan dan lain-lain. Selain itu juga tersedia berbagai fasilitas umum seperti lapangan olahraga, taman bermain, lapangan terbuka, dan tempat ibadah.

Luasnya kawasan hunian tersebut dengan banyaknya jalan terkadang membingungkan penghuni terutama penghuni baru untuk memilih jalan mana yang akan dilewati untuk keluar dari kompleks perumahan tersebut maupun ke tempat-tempat fasilitas umum dan toko-toko yang ada. Apalagi jika terjadi penutupan jalan yang mungkin disebabkan adanya perbaikan jalan, maka penghuni harus memilih alternatif jalan lain yang tidak membuat penghuni harus menempuh jarak dan waktu yang lebih panjang dan lama.

Untuk memberikan kenyamanan bagi penghuni maka developer perumahan perlu memperhatikan kondisi jalan perumahan secara berkala, terutama pada jalan yang sering dilewati. Karena semakin sering jalan tersebut dilewati, semakin besar kemungkinan jalan tersebut mengalami kerusakan.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah sistem pencarian rute terpendek yang juga dapat memberikan alternatif jalan lain bila terjadi penutupan jalan. Dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya Sistem Informasi Geografis maka dapat dibuat sistem informasi yang mengolah data spasial (keruangan) dan atribut untuk menghasilkan sebuah rute terpendek dengan memanfaatkan denah perumahan dalam bentuk digital.

Hasil dari pencarian rute terpendek ini akan digunakan untuk melakukan analisis penggunaan jalan perumahan tersebut. Analisis penggunaan jalan yang dimaksud adalah menghitung jumlah frekuensi lewatan pada setiap jalan yang

(3)

dilalui oleh setiap rute terpendek dari asal (semua rumah) ke masing-masing tujuan fasilitas umum.

Hasil analisis penggunaan jalan tersebut berupa jumlah (nilai) frekuensi jalan yang dilalui berdasarkan rute terpendek dan nilai tersebut dapat berubah sesuai dengan perubahan kondisi seperti adanya penutupan jalan, perubahan status bangunan dari tanah kosong menjadi rumah/toko atau sebaliknya, serta perubahan dari rumah menjadi toko atau sebaliknya.

Melalui analisis penggunaan jalan pada perumahan tersebut kita dapat mengetahui jalan yang ramai (yang sering dilewati) dan jalan yang kurang ramai (yang jarang dilewati orang/penghuni perumahan) ke tempat tujuan tertentu dalam kompleks perumahan Baruna Asri dan Nanas. Dengan mengetahui jalan ramai dan kurang ramai akan membantu developer dalam mengetahui kemungkinan jalan yang lebih sering rusak, sehingga dapat meminimalkan terjadinya kerusakan jalan. Selain itu dapat membantu developer dalam menentukan harga jual rumah, karena semakin ramai rumah tersebut maka semakin tinggi harga jual rumah tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dihimpun berdasarkan latar belakang permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut:

a. Pemetaan kompleks Perumahan Baruna Asri dan Nanas Tegal menjadi peta digital.

b. Mencari rute terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra dari titik asal ke titik tujuan yang dapat dipilih user.

c. User dapat melakukan pencarian terhadap rumah, toko, tanah kosong maupun fasilitas umum dan jalan keluar perumahan.

d. Menampilkan hasil analisis penggunaan jalan berupa nilai/jumlah frekuensi lewatan pada setiap jalan perumahan ke masing-masing tempat tujuan dengan berbagai kondisi yang dapat mengubah jumlah frekuensi jalan, seperti:

(4)

1. Perubahan status bangunan rumah/toko menjadi tanah kosong atau sebaliknya.

2. Perubahan status rumah menjadi toko atau sebaliknya. 3. Penutupan jalan.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka sistem memiliki batasan masalah sebagai berikut :

a. Sistem hanya menampilkan peta digital kompleks perumahan Baruna Asri dan Nanas kota Tegal sesuai dengan kondisi pada saat sistem ini dibuat. b. Data input rumah berjumlah 492 rumah baik yang sudah dibangun maupun

yang masih berupa tanah kosong dan 9 fasilitas umum serta 3 jalan keluar perumahan.

c. Sistem hanya menampilkan rute terpendek berdasarkan jarak terpendek dari lokasi awal ke tujuan.

d. Sistem hanya menyimpan jumlah frekuensi lewatan pada jalan yang dilalui rute terpendek dari semua rumah dan toko ke 3 jalan keluar dan 9 fasilitas umum.

e. Hasil analisis penggunaan jalan berupa jumlah frekuensi lewatan pada jalan yang dilalui rute terpendek dari semua rumah ke masing-masing tempat tujuan pengguna (user) tersebut dapat berubah bila terdapat kondisi seperti perubahan status bangunan rumah/toko menjadi tanah kosong atau sebaliknya, perubahan status rumah menjadi toko atau sebaliknya dan adanya penutupan jalan.

1.5 Hipotesis

Hipotesis awal yang disusun sebagai bagian dari proses analisis adalah : a. Satu rumah diasumsikan memiliki satu penghuni.

b. Metode Dijkstra cocok digunakan untuk mencari rute terpendek dari satu asal ke satu tujuan.

(5)

c. Analisis penggunaan jalan didapatkan dengan menghitung jumlah frekuensi lewatan pada setiap jalan yang dilalui oleh setiap rute terpendek dari asal (semua rumah) ke masing –masing tujuan fasilitas umum.

1.6 Kebutuhan Hardware, Software, dan Brainware

Untuk mendukung kelancaran sistem komputerisasi ini, maka dibutuhkan

hardware, software dan brainware yang mendukung, antara lain:

a. Kebutuhan Hardware:

Satu buah PC (Personal Computer) dengan konfigurasi minimal sbb: 1. Processor Pentium 4 2.40 GHz

2. DDR RAM 1GB

3. Monitor beresolusi 800x600 4. HardDisk 40 GB

b. Kebutuhan Software:

1. Sistem Operasi: Windows XP

2. Software Pemrograman: Microsoft Visual FoxPro 7 atau Microsoft Excel, Arcview GIS 3.3

c. Kebutuhan Brainware:

Brainware dari sistem ini adalah pengguna sistem (penghuni

perumahan dan developer) dan pembuat program (programmer). Untuk mengoperasikan sistem harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1. Mengerti dan dapat mengoperasikan Sistem Operasi Windows XP 2. Pengguna mengenal dasar-dasar penggunaan software arcview 3.3 dan

pernah dilatih dalam penggunaan sistem ini.

1.7 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah:

a. Mengimplementasikan algoritma Dijkstra dalam pencarian rute terpendek dari titik awal rumah penghuni menuju tempat tujuan.

(6)

b. Memvisualisasikan peta kompleks perumahan Baruna Asri dan Nanas berbasis sistem informasi geografis dan menganalisis penggunaan jalan pada perumahan tersebut.

c. Membantu penghuni dalam mendapatkan informasi tentang rute terpendek yang dapat dilewati untuk sampai ke tujuan.

d. Memberi informasi alternatif rute yang dapat dilewati penghuni bila terjadi penutupan jalan.

e. Membantu developer perumahan dalam mendapatkan informasi jalan yang ramai dan kurang ramai untuk menentukan harga jual rumah dan meminimalkan kerusakan jalan untuk menghindari terjadinya penutupan jalan.

1.8 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian dalam skripsi ini dapat dibuktikan dengan Daftar Keaslian Penelitian pada tabel 1.1 seperti di bawah ini.

Tabel 1.1

(7)

Tabel 1.1

Daftar Keaslian Penelitian (lanjutan)

1.9 Sistematika Penulisan a. Bab 1. Pendahuluan

Pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, tujuan tugas akhir, keaslian penelitian dan sistematika penulisan laporan.

b. Bab 2. Tinjauan pustaka

Berisi tentang teori pendukung yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.

c. Bab 3. Pengembangan Sistem

1. Bagian ini menyatakan metodologi penelitian yang digunakan, struktur data, data dan hasil penelitian yang telah dilakukan.

2. Berisi algoritma yang menggambarkan alur kerja sistem yang dibuat. 3. Gambaran tentang Perancangan interface (rencana input/output). d. Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Berisi hasil capture dari program atau sistem yang dibuat, lengkap

dengan penjelasan terkait dengan hasil capture yang bersangkutan. e. Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berisi hasil dari penelitian yang dilakukan, dan saran berisi langkah-langkat atau penelitian yang perlu ditindak lanjuti atau direalisasikan dimasa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Pembinaan Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Program Supervisi di Gugus Hasanudin Kebonagung Demak, Program Pascasarjana Magister Managemen

Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, melalui hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada seluruh pegawai yang bekerja di Lakeview hotel

Lingkup penelitian ini adalah mengetahui jumlah partikulat debu berdiameter 1 mikron dan 5 mikron di udara R-140 dan kaitannya dengan polutan radioaktif alam yang

Produk degradasi dikosongkan dari lambung ke dalam usus halus, karena produk dari pepsin hanya sebagian dibelah, mereka ialah  polipeptida. Molekul-molekul ini terlalu

Pengalaman konflik, ansietas, dan depresi yang dialami klien kanker meliputi: kecemasan terhadap penyebaran dan kekambuhan penyakit, perubahan relasi dengan

Jumlah partisipan sebanyak 4 pasien dan 4 keluarga untuk pre action research dengan accidental sampling, 6 perawat untuk action research dengan purposive sampling, 4 pakar

$ Pendekat an lintas sektor  'intas sektor dapat bekerja sama dalam  program kusta "parat desa dan kader  Kerjasama lintas sektor terbina dengan baik   Kl/tahun Koordinasi

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Brian (2011, hlm. 281) “kegemukan atau obesitas dapat diartikan sebagai lebih dari 20% di atas berat badan ideal, atau lebih dari 20% lemak untuk