BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Djarum. Tbk
PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna).
Saat ini PT. Djarum merupakan peringkat ke 3 nasional dalam industry rokok jika di ukur dari market share nasional (Nielsen, 2009). Sampai dengan pada bulan Juni 2009, 4 pabrikan rokok yang menguasai market share teratas berdasarkan retail audit Nielsen adalah, HM. Sampoerna (Philiip Morris) dengan share 27.3%, Gudang Garam 22.2%, PT. Djarum 21.5%, British AmericanTobacco (BAT /Bentoel) 7,3%, sisanya terbagi oleh pabrik rokok lain termasuk Nojorono di dalamnya dengan share sebesar 6,1%.
Djarum sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada saat Indonesia telah merdeka pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951). Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan. Lambang jarum yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jarum grama phone. Pada tahun 1983 Djarum menjadi perseroaan terbatas, PT Djarum.
Berawal dari Mr. Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Perusahaan pertama dari luar negeri yang memproduksi rokok ini adalah Nederland Indie Trade Bureau pada tahun 1908.
4.2. Analisis Bauran Pemasaran Produk Djarum Djarum 76
Ditinjau dari segi bauran pemasaran yang terdiri dari elemen produk, harga, dan promosi. Bauran pemasaran rokok Djarum 76 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Produk
Djarum 76 merupakan sebuah merek rokok ternama di Indonesia diproduksi oleh PT. Djarum. Dinamai Djarum 76 karena merek rokok ini diperkenalkan pada tahun 1976. Produk ini dijual dalam kemasan yang direnggangkan, dua rokok lebar, dan sepuluh rokok panjang.
Sementara, batang rokoknya sendiri digulung dengan kertas berwarna putih, merek rokok ini memiliki kadar tar 38 mg dan nikotin 2.4 mg. 2. Harga
Harga perpack dari rokok Djarum 76 yang dijual diberbagai toko, swalayan, mini market, dan warung tidak terlalu jauh berbeda. Harga rokok Djarum 76 untuk kemasan Djarum 76 isi 12 adalah Rp 6.900. 3. Distribusi
Djarum 76 dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia sama seperti produk – produk PT Djarum yang lain sehingga memungkinkan rokok Djarum 76 mudah didapat oleh konsumen baik itu melalui toko, swalayan, supermarket, mini market maupun warung. Sistem distribusi Djarum 76 adalah dengan membuka cabang – cabang pemasaran dihampir seluruh wilayah di Indonesia dengan agen atau distributor didaerah – daerah yang mempunyai sales yang siap memasarkan dan mempromosikan produk Djarum 76 langsung ke warung, toko, swalayan, ataupun mini market.
4. Promosi
Kegiatan promosi rokok Djarum 76 yang paling menonjol adalah melalui periklanan baik melalui media televisi maupun media cetak. Pemasangan papan reklame, spanduk, dan poster – poster Djarum 76 dengan berbagai versi juga dilakukan.
4.3. Deskripsi hasil penelitian 4.3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini dibasarkan faktor – faktor demografi yang meliputi : usia dan pekerjaan. Berikut adalah tabel selengkapnya mengenai karakteristik usia responden.
a. Usia
TABEL 4.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN IKLAN ROKOK DJARUM 76 BERDASARKAN UMUR/USIA DI SURABAYA BARAT
Usia Frekuensi Persentase
17 - 19 tahun 30 30% 20 - 24 tahun 48 48% 25 - 29 tahun 14 14% 30 - 34 tahun 6 6% 35 - 39 tahun 2 2% ≥ 40 tahun 0 0% Total 100 100% Sumber : lampiran
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang (30%) responden adalah berusia 17 – 19 tahun, hasil ini yg menduduki presentase terbanyak kedua dikarenakan pada umur 17-19 rasa ingin tahu seseorang pemuda pada sesusatu yang dianggapnya menarik sangat besar dan tertarik untuk mencoba, responden yang berusia antara 20-24 tahun sebanyak 48 orang
hasil presentase ini menduduki peringkat pertama yaitu (48%) hal ini dikarenakan responden pada usia tersebut sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri dan mampu membeli sesuatu yang mereka inginkan, sedangkan responden yang berusia antara 25-29 adalah sebanyak 14 orang, hasil presentase ini menurun menjadi 14% hal ini dikarenakan pada umur tersebut banyak respoden yang sudah menikah dan memiliki pengeluaran yg bertambah, jadi keinginan untuk merokok dibatasi, untuk responden yang berusia antara 30-34 tahun adalah 6 orang, presentase ini semakin menurun menjadi 6% hal ini dikarenakan banyak para responden sudah memiliki anak dan mengurangi keinginan untuk merokok untuk menjaga kesehatan pada lingkungan tempat tinggal mereka, lalu responden dengan usia antara 35-39 adalah sebanyak 2 orang penurunan presentase ini menjadi 2% dikarenakan para responden sudah mulai belajar mengenai bahaya merokok untuk kesehatan, dan responden yang berusia lebih atau sama dengan 40 tahun sebanyak 0 responden, penurunan responden ini terjadi karena pada umur tersebut masyarakat mulai sadar akan bahaya merokok untuk kesehatan mereka dan orang terdekat mereka.
b. Pekerjaan
Berikut adalah tabel yang menampilkan karakteristik pekerjaan dari 100 orang responden :
TABEL 4.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN IKLAN ROKOK DJARUM 76 BERDASARKAN PEKERJAAN DI SURABAYA BARAT
Pekerjaan Frekuensi Persentase Pegawai negeri / swasta 15 15%
Wiraswasta 24 24% Guru / Dosen 0 0% Pelajar / Mahasiswa 52 52% Lain – lain 9 9% Total 100 100% Sumber : lampiran
Dari Tabel 4.2 diketahui responden yang bekerja sebagai pegawai negeri / swasta sebanyak 15 orang (15%) hal ini dikarenakan diterapkannya larangan merokok pada kantor dan perusahaan tempat mereka bekerja jadi kebiasaan untuk merokok menurun, sedangkan responden yang bekerja sebagai wiraswasta adalah sebanyak 24 orang (24%) hal ini dkarenakan para wiraswasta memiliki banyak waktu luang untuk bebas merokok, responden yang statusnya masih pelajar/mahasiswa sebanyak 52
orang (52%) hal ini dikarenakan rasa antusiasme yang tinggi terhadap rokok pada generasi muda.
4.4. Deskripsi Jawaban Responden
Jawaban responden yang dikelompokkan menjadi variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : (1) Suara dalam tayangan iklan, (2) Musik dalam tayangan iklan, (3) Kata atau tulisan yang terlihat dalam tayangan iklan, (4) Gambar dalam tayangan iklan, (5) Warna dalam tayangan iklan, (6) Gerakan dalam tayangan iklan dan variabel Y yaitu keputusan pembelian atas tayangan iklan.
4.4.1. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Suara / Voice Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Suara / Voice dapat disajikan dalam tabel 4.3, sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Suara / Voice
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
SUARA / VOICE
5 Intonasi Suara atau penekanan kata-kata. 0 1 38 45 16
0% 1% 38% 45% 16%
6 Kemudahan untuk “mengingat” pesan iklan. 0 1 41 42 16
0% 1% 41% 42% 16%
Total 0 2 79 87 32
Mean 0 0,5 39,5 43,5 1,6
Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, Variabel kata yang didengar dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Intonasi suara atau penekanan kata-kata, (2) Kemudahan untuk mengingat pesan iklan Dari Tabel 4.3 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 43,5 %.
4.4.2. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Musik / Music Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Musik / Music dapat disajikan dalam tabel 4.4, sebagai berikut :
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Musik / Music
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
MUSIK / MUSIC
7 Kesesuaian iklan yang melatar belakangi iklan 1 4 29 56 10
1% 4% 29% 56% 10%
8 Kejelasan ilustrasi musik yang didengar. 0 2 47 42 9
0% 2% 47% 42% 9%
Total 1 6 76 98 19
Mean 0,5 3 38 49 9,5
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, Variabel music iklan dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kesesuaian music yang melatar belakangi iklan, (2) Kejelasan Ilustrasi music yang didengar, Dari Tabel 4.4 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 49 %.
4.4.3. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Kata-kata atau Tulisan / Article
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Kata - kata atau Tulisan / Article dapat disajikan dalam tabel 4.5, sebagai berikut:
Tabel. 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Kata-kata atau Tulisan / Article
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
KATA - KATA / TULISAN / ARTICLE
9 Kejelasan tulisan dalam iklan 0 2 17 49 32
0% 2% 17% 49% 32%
10 Kemudahan untuk mengingat tulisan dalam tayangan iklan. 0 1 11 68 20 0% 1% 11% 68% 20% Total 0 3 28 117 52 Mean 0 1,5 14 58,5 26 Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.5 di atas, Variabel kata yang didengar dalam tayangan iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kejelasan tulisan dalam iklan, (2) Kemudahan untuk mengingat tulisan dalam iklan Dari Tabel 4.5 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 58,5%.
4.4.4. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Gambar /
Graphic.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Gambar / Graphic dapat disajikan dalam tabel 4.6, sebagai berikut:
Tabel. 4.6. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel Gambar / Graphic
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
GAMBAR / GRAFIC
11 Kemenarikan gambar dalam iklan 0 2 17 49 32
0% 2% 17% 49% 32%
12 Kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan
0 0 33 39 28
0% 0% 33% 39% 28%
Total 0 2 50 88 60
Mean 0 1 25 44 30
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.6 di atas, Variabel gambar iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Kemenarikan gambar dalam iklan, (2) Kejelasan gambar dalam melukiskan atau menceritakan tema iklan Dari Tabel 4.6 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 44%.
4.4.5. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Warna / Colour
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Warna / Colour dapat disajikan dalam tabel 4.7, sebagai berikut
Untuk Variabel Warna / Colour No Pertanyaan Tanggapan 1 2 3 4 5 WARNA / COLOUR 13 Komposisi warna. 1 2 28 50 19 1% 2% 28% 50% 19%
14 Keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan. 1 7 41 41 10
0% 7% 41% 41% 10%
Total 2 9 69 91 29
Mean 1 4,5 34,5 45,5 14,5
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.7 di atas, Variabel kata warna iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Komposisi warna, (2) Keselarasan kombinasi warna dalam tayangan iklan Dari Tabel 4.7 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban Netral sebesar 45,5%.
4.4.6. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Gerakan
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Gerakan/ Movement dapat disajikan dalam tabel 4.8, sebagai berikut :
Untuk Variabel Gerakan / Movement
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
GERAKAN / MOVEMENT
15 Ketepatan pemilihan karakter dalam iklan. 3 4 16 63 14
3% 4% 16% 63% 14%
16 Kejelasan dan gerakan yang ditampilkan oleh pemeran. 2 6 29 51 12 2% 6% 29% 51% 12% Total 5 10 45 114 26 Mean 2,5 5 22,5 57 13,5 Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.8 di atas, Variabel gerak iklan terdiri dari 2 indikator pendukung yaitu : (1) Ketepatan pemiihan karakter dalam iklan, (2) Kejelasan dan gerakan yang ditampilkan oleh pemeran, Dari Tabel 4.8 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 22,5%.
4.4.7. Diskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan
Pembelian
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Keputusan Pembelian dapat disajikan dalam tabel 4.9, sebagai berikut :
Untuk Variabel Keputusan Pembelian
No Pertanyaan Tanggapan
1 2 3 4 5
Keputusan Pembelian Iklan rokok Djarum 76
17 Saya membeli rokok Djarum 76 karena ingin mencoba? 0 2 22 53 23
0% 2% 22% 53% 23%
18 Saya Membeli rokok Djarum 76 karena melihat iklan rokok
Djarum 76?
0 2 19 53 26
0% 2% 19% 53% 26%
19 Saya akan mengulangi membeli rokok Djarum 76? 0 4 21 53 22
0% 4% 21% 53% 22%
Total 0 8 62 159 71
Mean 0 4 31 79,5 35,5
Sumber: Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas, Variabel keputusan pembelian dalam iklan terdiri dari 3 indikator pendukung yaitu : (1) Saya membeli rokok Djarum 76 karena ingin mencoba, (2) Saya membeli rokok Djarum 76 karena melihat iklan rokok Djarum 76, (3) Saya akan mengulangi membeli rokok Djarum 76 Dari Tabel 4.9 didapatkan hasil frekuensi jawaban terbanyak adalah jawaban setuju sebesar 79,5%. 4.5. Uji Kualitas Data
4.5.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuisioner mengukur apa yang diinginkan.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut tepat waktu (Up to date) artinya tidak kedaluwarsa dan ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dipecahkan (Djarwanto, 2001 : 20).
Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan apakah item pertanyaan tersebut valid atau tidak yaitu jika nilai r hitung > r tabel, syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3 (Sugiono, 2002 : 124).
1) Uji Validitas Untuk Variabel “Suara / Voice (X1)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.10 : Hasil Uji Validitas : Suara / Voice (X1) Suara / Voice (X1)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item - Total Correlation )
1 0,819 0,3 Valid
2 0,824 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Suara / Voice yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
2) Uji Validitas Untuk Variabel “Musik / Music (X2)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.11 : Hasil Uji Validitas : Musik / Music (X2) Musik / Music (X2) r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item - Total Correlation )
1 0,874 0,3 Valid
2 0,848 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Musik / Music yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
3) Uji Validitas Untuk Variabel “Kata – Kata / Article (X3)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.12 : Hasil Uji Validitas : Kata – Kata / Article (X3) Kata – Kata / Tulisan / Article (X3)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item – Total Correlation )
1 0,880 0,3 Valid
2 0,797 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Kata – Kata / Tulisan / Article yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.13 : Hasil Uji Validitas : Gambar / Graphic (X4) Gambar / Graphic (X4)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item – Total Correlation )
1 0,937 0,3 Valid
2 0,942 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Gambar / Graphic yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
5) Uji Validitas Untuk Variabel “Warna / Colour (X5)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.14 : Hasil Uji Validitas : Warna / Colour (X5) Warna / Colour (X5)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item – Total Correlation )
1 0,817 0,3 Valid
2 0,828 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Warna / Colour yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar
dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
6) Uji Validitas Untuk Variabel “Gerakan / Movement (X6)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Tabel. 4.15 : Hasil Uji Validitas : Gerakan / Movement (X6) Gerakan / Movement (X6)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item – Total Correlation )
1 0,845 0,3 Valid
3 0,848 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Gerakan / Movement yang berjumlah 2 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
7) Uji Validitas Untuk Variabel “Keputusan Pembelian (Y)”
Dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Keputusan Pembelian (Y)
r tabel Ket.
Item Nilai r hitung
( Corrected Item – Total Correlation )
1 0,868 0,3 Valid
2 0,864 0,3 Valid
3 0,936 0,3 Valid
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan mengenai Keputusan Pembelian yang berjumlah 3 item pernyataan, mempunyai nilai r hit lebih besar dari r tabel, maka butir atau item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.5.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan sebenarannya atau sesuai dengan apa adanya (Djarwanto, 2001 : 20).
Dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan apakah item pertanyaan tersebut reliabel atau tidak yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut reliabel (Ghozali, 2002 : 133).
Berdasarkan hasil dari “Uji Reliabilitas” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.17.0, diperoleh hasil :
Variabel Cronbach ‘s
Alpha Keterangan
Suara / Voice (X1) 518 0,6 Cukup Reliabel Music / Music (X2) 650 0,6 Reliabel Kata – kata / Tulisan / Article (X3) 575 0,6 Cukup Reliabel Gambar / Graphic (X4) 867 0,6 Reliabel Warna / Colour (X5) 522 0,6 Cukup Reliabel
Gerakan / Movement (X6) 604 0,6 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 869 0,6 Reliabel
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan pada tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada salah satu variabel diatas bahwa X2, X4, X6 dan Y lebih besar dari 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.5.3. Uji Multikolinieritas
Uji berikutnya bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas memilki atau terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna (terjadi multikolinieritas). Dimana jika nilai Tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dari masing masing memiliki nilai toleransi < 0,10 atau VIF >5 maka terdapat multikoliniertias sehingga variabel tersebut harus dibuang.
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap multikolinieritas, maka diperoleh hasil bahwa nilai nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terdapat multikolinieritas dan variabel tersebut bisa untuk digunakan.
4.5.4. Uji Autokorelasi
Uji berikut adalah pengujian untuk mengetahui apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi berarti ada problem autokorelasi.
TABEL 4.19
Variabel Statistik Colinier Keterangan Toleransi VIF
Suara / Voice (X1) 862 1.160 Non-Multikolinieritas Music / Music (X2) 928 1.078 Non-Multikolinieritas Kata – kata / Tulisan / Article (X3) 295 3.385 Non-Multikolinieritas Gambar / Graphic (X4) 296 3.377 Non-Multikolinieritas Warna / Colour (X5) 603 1.658 Non-Multikolinieritas
UJI AUTOKORELASI
Pada gambar diatas menunjukkan nilai 1.837 mengacu pada pendapat Santoso, Singgih (2002), bila angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.
4.5.5. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005:105) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .482a .232 .182 1.796 1.837 a. Predictors: (Constant), x6, x1, x2, x4, x5, x3 b. Dependent Variable: y
GAMBAR 4.1
Setelah diuji, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
4.6. Analisa Model Regresi Linier Berganda
Berdasarkan rumusan permasalahan dan hipotesa yang telah diajukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam pengolahan data digunakan alat untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan model regresi linier berganda, dimana menggunakan perhitungan program SPSS ver.17 . Hasil tersebut ditunjukkan dalam tabel dibawah ini :
TABEL 4.20
HASIL ANALISA REGRESI LINIER BERGANDA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR IKLAN ROKOK DJARUM
76 DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
VARIABEL KOEFISIEN
REGRESI Sig KETERANGAN
Konstanta X1 (Suara) X2 (Musik) X3 (kata-kata) X4 (Gambar) X5 (Warna) X6 (Gerakan) 4.491 0.116 0.146 1.152 -0.513 -0.231 0.257 0,475 0,338 0,000 0,028 0,195 0,111 Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan negatif Tidak Signifikan Tidak Signifikan R R Square Adjusted R2 SEE 0,482 0,232 0,182 1,796 Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel diatas, maka dapat diperoleh suatu persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :
Y = b0+b1X1+b2X2+ b3X3+b4X4+ b5X5+b6X6+e1
Y = 4.491 + 0.116 X1 + 0.146 X2 + 1.157 X3 + (-0.513) X4 + (-0.231) X5 + 0.257 X6
Dari bentuk persamaan regresi linier berganda diatas, dapat diketahui bahwa ke 6 variabel diatas yaitu yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, warna dan Gerakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Nilai
konstanta sebesar 4.491 ini menyatakan bahwa tanpa adanya variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, Warna dan Gerakan maka tidak ada keputusan pembelian oleh konsumen rokok Djarum 76.
Variabel Suara (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0.116, Variabel Musik (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0.146, Variabel Kata-kata (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 1.152, Variabel Gambar (X4) mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian sebesar (-0.513), negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel gambar dengan keputusan pembelian yang artinya jika nilai variabel Gambar (X4) naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembelian (Y) akan turun sebesar 0,513 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Variabel Warna (X5) mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian sebesar (-0.231) negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel warna dengan keputusan pembelian yang artinya jika nilai variabel Warna (X5) naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembelian (Y) akan turun sebesar 0,231 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Dan Variabel Gerakan (X6) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
sebesar 0.257. Besarnya nilai koefisien korelasi berganda R, menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat serta untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi nilai korelasi antara 6 buah variabel (mendekati 1), maka tingkat keeratan antara kedua variabel tersebut tinggi.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat diketahui nilai R yang erat antara variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, Warna dan Gerakan dengan variabel terikat yaitu keputusan pembelian rokok Djarum 76 sebesar 0.482 sehingga secara simultan hubungan dikatakan kuat, karena R mendekati 1. Dan untuk nilai koefisien determinasi berganda atau R Square sebesar 0.232. Hal ini berarti bahwa nilai ini menunjukkan besarnya kontribusi pengaruh seluruh variabel bebas yang terdiri dari Suara, Musik, Kata-kata, Gambar, Warna dan Gerakan sebesar 0.232 atau 23,2 % sedangkan sisanya 76,8 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian atau tidak dimasukkan dalam model ini.
4.7. Pembuktian hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji F dengan Nilai Fhitung yang diperoleh dari perhitungan dengan program SPSS ver 17 adalah sebagai berikut :
TABEL 4.21 HASIL UJI F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 90.615 6 15.102 4.683 .000a
Residual 299.895 93 3.225
Total 390.510 99
a. Predictors: (Constant), x6, x1, x2, x4, x5, x3 b. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai Fhitung yang di peroleh adalah 4.683 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Selanjutnya, untuk jumlah sampel 100 dan jumlah variabel bebas yang diteliti sebanyak 6 variabel, maka dapat diketahui bahwa besarnya Ftabel 2,20. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,683 > 2,20 dan memiliki taraf signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, yang berarti secara simultan variabel Suara (X1), Musik (X2) Kata-kata (X3) Gambar (X4), Warna (X5) dan Gerakan (X6) secara nyata mempengaruhi variabel keputusan pembelian rokok Djarum 76 (Y). Dengan demikian hipotesis pertama yang peneliti ajukan dapat
diterima kebenarannya, yaitu bahwa suara, music, kata-kata, gambar, warna dan gerakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Djarum 76.
2. Pengujian Hipotesa Kedua
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji t untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan analisis sebagai berikut :
TABEL 4.22 t HITUNG Model T sig. x1 0.718 .475 x2 0.963 .338 x3 3.297 .000 x4 2.231 .028 x5 1.306 .195 x6 1.609 .111
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa thitung dari variable Suara (X1) adalah 0,718 dengan tingkat signifikansi 0,475, thitung dari variable Musik (X2) adalah 0,963 dengan tingkat signifikansi 0,338, t hitung dari variable Kata-kata (X3) adalah 3,297 dengan tingkat signifikansi 0,000, thitung dari variable Gambar (X4) adalah 2,231 dengan tingkat nilai signifikansi 0,028, thitung dari
variable Warna (X5) dengan tingkat signifikansi 0,195, t hitung dari variable Gerakan (X6) dengan nilai tingkat signifikansi 0,111, Sehingga dapat disimpulkan secara parsial variabel Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4), Warna (X5), dan Gerakan (X6) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Selanjutnya untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh paling besar atau dominan, digunakan analisis koefisien determinasi parsial r2 dari setiap variabel bebas. Nilai koefisien korelasi parsial (r) dan koefisien determinasi parsial (r2) dari setiap variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 4.23
DATA KORELASI PARSIAL DAN KOEFISIEN DETERMINASI PARSIAL
Variabel Bebas
Parsial (r)
Koefisien Determinasi Parsial (r2) X1 0,074 0,005476 X2 0,099 0,009801 X3 0,377 0,142129 X4 -0,225 0,050625 X5 -0,135 0,018225 X6 0,165 0,027225
Dari analisis nilai koefisien determinasi atau r2 diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan dari masing-masing variabel bebas terhadap keputusan pembelian adalah :
1. Variabel X1 Sebesar 0,54% 2. Variabel X2 Sebesar 0,98% 3. Variabel X3 Sebesar 14,21% 4. Variabel X4 Sebesar 5,06% 5. Variabel X5 Sebesar 1,82% 6. Variabel X6 Sebesar 2,72%
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat adalah variable Kata-kata (X3) sebesar 14,21 %.
4.8. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Suara / Voice, Musik / Music, Kata – kata / Article, Gambar / Graphic, Warna / Colour, dan Gerakan / Movement terhadap Keputusan Pembelian rokok Djarum 76 di Surabaya Barat sebesar 0,232 atau sebesar 23,2 %, hal ini berarti perubahan yang terjadi pada Suara / Voice (X1), Music / Music (X2), Kata – kata / Tulisan / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) akan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y), hal ini berarti semakin baik Suara / Voice (X1), Musik / Music (X2), Kata – kata / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) maka Keputusan Pembelian (Y) akan semakin baik. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Rossister dan Percy (1997: 197), dalam Yuana Andrayani yaitu “Processing response are made to stimulus details (element) contained in the advertisement. The elemens or stimuli, depending on the advertising medium, can be picture, spoken words (sound), written words, music, colour, movement, that comprises the various details of ads”. Yang berarti bahwa proses tanggapan pada iklan dipengaruhi oleh stimulus yang berupa elemen-elemen tertentu dalam sebuah iklan. Elemen-elemen tersebut berbeda tergantung dari media iklan yang digunakan, yang dapat berupa gambar, kata-kata, musik dan efek-efek khusus dari sebuah iklan. Selain itu Pornpitakpan dan Tan (2000 : 11) dalam penelitiannya menambahkan bahwa “…humor is
positively related to liking for the advertisement and the brand, and the such liking is positively related to persuasion (in this case, purchase intention)”. Perasaan dan emosi inilah yang akan secara positif dihubungkan dengan kegemaran terhadap iklan dan merk, dan kegemaran itu secara positif dihubungkan dengan bujukan (dalam keputusan pembelian).
Dari fenomena diatas mengindikasikan bahwa setiap produsen pasti akan berusaha untuk menciptakan atau membuat iklan yang menarik bagi produk yang dipasarkannya. Iklan tersebut diarahkan agar dapat menjual produk iklan tersebut, dalam benak konsumen yang melihat iklan tersebut. Untuk mendapatkan keputusan pembelian, produsen harus jeli dan peka terhadap minat konsumen dan konsumen sasarannya karena keputusan pembelian terdiri dari sekumpulan kepercayaan, gambaran dan perasaan tentang suatu produk atau merek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Suara / Voice (X1), Musik/ Music (X2), Kata – kata / Article (X3), Gambar / Graphic (X4), Warna / Colour (X5), dan Gerakan / Movement (X6) dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur keputusan pembelian suatu produk. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas yaitu yang terdiri dari Suara (X1), Musik (X2), Kata-kata (X3), Gambar (X4), Warna (X5) dan Gerakan (X6) terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini ditandai dengan adanya nilai koefisien korelasi atau nilai R yang diperoleh sebesar 0,482 < 0,5 dan. Selanjutnya, berdasarkan nilai koefisien determinasi berganda R
Square sebesar 0,232, berarti bahwa besarnya kontribusi pengaruh seluruh variabel bebas yaitu yang terdiri dari suara, music, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 23,2 % sedangkan sisanya 76,8 % dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar model analisa.