• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 1

BAB V

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN

KOTA

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam

Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan:

i. Pertahanan keamanan ii. Ekonomi

iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya

v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

i. Arahan pengembangan pola ruang:

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

(2)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 2 c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta

Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umumperaturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya,sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang danstruktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai

dasarpembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.Pada

pembangunaninfrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang CiptaKarya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan

keterpaduanpembangunan dapat terwujud.Tabel 5.1 memaparkan

identifikasiarahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya, Tabel 5.2memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK),serta Tabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.

Tabel 5.1

Arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) (2)

Pola ruang wilayah Kota Batam

dikembangkan secara serasi,

selaras dan terpadu dengan

struktur ruang wilayah kota,

mencakup kawasan-kawasan

lindung dan kawasan-kawasan

budidaya untuk mendukung

kegiatan sosial-ekonomi dan

Sistem pusat-pusat kegiatan

pelayanan perkotaan di Kota

Batam sebagai komponen

pembentuk struktur ruang wilayah kota dikembangkan dengan basis PKN dan PKSN, yang melayani tidak hanya internal Kota Batam dan kawasan perbatasan namun

(3)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 3 kelestarian lingkungan hidup di

wilayah darat dan laut;

juga lingkup regional, nasional, dan internasional sesuai arahan RTRWN dan penetapan Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Mengembangkan ragam Ruang

Terbuka Hijau Kota (hutan lindung, hutan kota, jalur hijau, taman median jalan, tamankota, taman lingkungan, bumi perkemahan dll) dalam rangka mewujudkan tutupan hijau minimal 30 % dari luas

wilayah darat kota, untuk

meningkatkan fungsi lindung

wilayah kota, peresapan air,

pengaturan iklim mikro, dan estetika kota;

Sistem pusat-pusat kegiatan

pelayanan perkotaan di Kota Batam yang dilandaskan pada layanan langsung kebutuhan masyarakat

dan layanan pendukung

pengembangan kegiatan-kegiatan

usaha produktif, berdasarkan hirarki dan skala pelayanannya dibedakan atas :

 Pusat Pelayanan Primer

(Primary Services Center),

yang merupakan pusat

pelayanan hirarki ke 1 (satu) untuk pelayanan lokal seluruh kota, regional, nasional, dan internasional;

 Pusat Pelayanan Sekunder

(Secondary Services Center),

yang merupakan pusat

pelayanan hirarki ke 2 (dua)

untuk pelayanan lokal

setingkat wilayah kecamatan; dan

 Pusat Pelayanan Lingkungan

(4)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 4 Services Center), yang merupakan pusat pelayanan hirarki ke 3 (tiga) untuk

pelayanan lokal setingkat

wilayah kelurahan atau

setingkat satuan lingkungan permukiman (neighbourhood unit).

Mengembangkan

kawasan-kawasan budidaya sesuai kondisi, potensi, serta karakteristik sumber daya alam dan lahan berdasarkan kriteria lokasi kegiatan dan standar teknik pemanfaatan ruang menurut ketentuan perundang-undangan

Dalam jangka menengah, untuk Pusat Pelayanan Primer masih mengandalkan pada pusat-pusat pelayanan yang sudah ada dan berkembang di P. Batam, namun untuk selanjutnya s.d. tahun 2028 Pusat-pusat Pelayanan Primer juga dikembangkan di P. Rempang dan P. Galang sejalan dengan progres

penyelesaian masalah status

hukum kawasan. Memanfaatkan secara optimal areal

lahan yang diserahkan

pengembang kepada Pemerintah Kota untuk peningkatan fasilitas pelayanan umum dan bangunan pemerintah, secara serasi dan

selaras dengan pengembangan

pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan dan ruang terbuka hijau kota;

Pada Pusat-pusat Pelayanan

Primer dialokasikan

kegiatan-kegiatan pelayanan perkotaan untuk mendukung pengembangan fungsi-fungsi utama wilayah Kota Batam (pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri, alih muat angkutan laut, pariwisata dll) serta kegiatan-kegiatan pelayanan tertentu terkait

dengan Kawasan Perdagangan

(5)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 5 Batam.

Mengintensifkan pemanfatan ruang pada kawasan-kawasan budidaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi di P. Batam, P. Rempang dan

pulau-pulau yang lain dengan

mengarahkan pembangunan

secara vertikal;

Untuk memperkuat orientasi dan pergerakan eksternal Kota Batam di era persaingan global, struktur ruang wilayah kota dimantapkan

melalui peningkatan kualitas

layanan dan pengembangan

simpul-simpul (outlet) transportasi berupa bandara, pelabuhan laut,

dan pelabuhan penyeberangan

untuk menciptakan akses regional, nasional, dan internasional yang lebih berdayaguna, berhasilguna, dan berdaya saing.

Mengendalikan kegiatan reklamasi

di kawasan-kawasan

pengembangan pantai untuk

mengurangi tekanan dan tingkat

kerusakan kawasan bukit dan

perbukitan di P. Batam, dan melakukan subtitusi bahan timbun dengan pasir darat dan/atau pasir laut; dan

Arahan RTRWN untuk

pengembanganPelabuhan

Internasional Batam sesuai kondisi realistik setempat diterjemahkan sebagai sebuah sistem pelabuhan bebas berskala pelayanan nasional dan internasional dengan dermaga outlet di Pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Kabil, yang untuk

ke masa depan ditingkatkan

hirarkinya menjadi “pelabuhan

internasional hub” (hub

international port).

Mengembangkan pemanfaatan

ruang di wilayah laut secara terpadu dengan wilayah darat dan

Dalam jangka menengah arus

pergerakan penumpang dan barang nasional serta internasional masih

(6)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 6

pesisir untuk meningkatkan

keserasian, keselarasan, dan untuk menghindarkan dampak negatif tak diinginkan terhadap lingkungan laut.

akan dilayani oleh pelabuhan

nasional dan internasional yang ada

di P. Batam, namun untuk

selanjutnya akan dikembangkan

pelabuhan baru pada lokasi yang strategis di P. Rempang dan/atau Galang.

Untuk menciptakan

aksesibilitasyang tinggi antar

Pusat-pusat Pelayanan Primer dan

dengan Pusat-pusat Pelayanan

Sekunder, dan ke/dari

simpul-simpul (outlet) utama transportasi (Kawasan Primer), serta ke/dari

Kawasan-kawasan Sekunder

(Kawasan Industri, Kawasan Pusat

Pemerintahan, Kawasan

Perdagangan dan Jasa dll)

dikembangkan jalan tol, jalan lintas

atas (flyover), simpang susun

(interchange), jalan lintas bawah

(underpass), dan jaringan

transportasi massal (MRT/LRT)

yang dapat berada di atas dan/atau di bawah permukaan tanah air. Untuk menunjang berbagai kegiatan penghidupan dan kehidupan kota, selain sistem jaringan transportasi juga ditingkatkan pengembangan sistem jaringan prasarana dan sarana yang lain yaitu : jaringan

(7)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 7 Tabel 5.2

Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) berdasarkan RTRW Kota Batam

KAWASAN

STRATEGIS KOTA SUDUT KEPENTINGAN

LOKASI / BATAS PENGAWASAN

(1) (2) (3)

Kawasan Baloi,

Nagoya, dan Lubuk Baja

Pusat pertumbuhan

ekonomi, khususnya

perdagangan dan jasa

Batas kawasan secara fisik adalah jaringan jalan

Batu Ampar, Kabil, Sekupang, Tanjung Uncang-Sagulung

Pusat pertumbuhan

ekonomi, khususnya

kegiatan industri

Batas kawasan berupa zona peruntukan lahan

Teluk Senimba,

Tanjung Pinggir, dan Nongsa

Pusat pertumbuhan

ekonomi khususnya

kegiatan pariwisata

Batas kawasan berupa zona peruntukan lahan

Kawasan Pelabuhan

Batu Ampar,

Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan

Sekupang

Pusat pertumbuhan

ekonomi, khususnya

kegiatan kepelabuhan

Batas kawasan berupa zona peruntukan lahan

Pelabuhan Batam

Center

Pusat pertumbuhan

ekonomi, khususnya

kegiatan indusri dan jasa

Batas kawasan berupa zona peruntukan lahan

energi, jaringan telekomunikasi,

jaringan sumber daya air, dan

penyehatan lingkungan

(8)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 8 Tabel 5.3

Identifikasi Indikasi Program RTRW KotaBatam terkaitPembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

1 Sistem Jaringan Transportasi

a. Transportasi Darat

- Pembangunan Tol Batu

Ampar-Muka Kuning-Batu Besar Kota Batam

KSK APBN/Swast a Badan Pengusahaan Kawasan/ Kementerian PU/Swasta

- Pembangunan Fly Over

Simp. Baloi, Simpang Jam, Simp. Muka Kuning KSK APBN Kemen. PU

- Pembangunan Jembatan

Batam-Tanjung Sauh-Bintan Kec. Kabil

APBN/Swast a Badan Pengusahaan Kawasan/ Kementerian PU/Swasta - Peningkatan ruas jalan arteri

primer Ruas Pangeran

Kec. Sekupang

(9)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V - 9 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA Diponegoro (Sekupang-Batu Aji)

- Peningkatan ruas jalan Sultan Hasanuddin (Simp,Punggur-Telaga Punggur)

Kec. Nongsa

KSK

- Peningkatanruas jalan Simp. KDA- Batam Centre

Kec, Batam Kota

KSK APBD

Provinsi Dinas PU

- Peningkatan ruas jalan lingkar

Tanjung Uncang Kec. Batu aji

KSK APBD

Kota/prov Dinas PU

- Peningkatan ruas jalan

Simp.Mega Legenda- Simp. Citra Buana III

Kec Batam Kota

KSK

APBD Kota Dinas PU

- Peningkatan ruas jalan Simp. Duta Mas-Orchid Park

Kec Batam Kota

APBD

Kota/Prov Dinas PU

- Peningkatan ruas jalan Simp.

PTK-Kawasan Industri Kabil Kec. Nongsa

KSK APBD

Kota/Prov Dinas PU

- Peningkatan jalan Simp.

Taiwan-Batu Besar Kec. Nongsa APBD Kota Dinas PU

- Pembangunan terminal tipe A Kec. Nongsa

APBN

KemenPerhubu ngan

(10)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -10 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA - Pembukaan jalur penyeberangan

Telaga Punggur-Tanjung Balai Karimun

Kec. Nongsa APBD

Provinsi

Dinas

Perhubungan

- Pembangunan jaringan kereta api perkotaan jalur Batu Ampar-Bandara Kec.Batu Ampar , Kec. Lujubuk Baja, Kec. Batam KotaKec. Nongsa KSK APBN/ Swasta Kemen Perhubungan/ Swasta

- Pembangunan jaringan kereta api perkotaan jalur atu Aji-Batam Centre

Kec. Batu Aji, Kec. Sungai Beduk, Kec. Batam Kota; KSK APBN/ Swasta Kemen Perhubungan/ Swasta b. Transportasi Laut - Pengembangan pelabuhan cargo Batu Ampar

Kec. Batu Ampar KSK APBN/ Swasta Kemen Perhubungan/ Swasta

- Pengembangan pelabuhan cargo

Kabil Kec. Nongsa

KSK APBN/ Swasta Kemen Perhubungan/ Swasta

(11)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -11 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

Belakang Padang Belakang

Padang Kota/Prov Perhubungan - Pengembangan pelabuhan Sijantung Kec. Galang APBD Provinsi Dinas Perhubungan c. Transportasi Udara

- Pengembangan jalur runway

Bandara Hang Nadim Kec. Nongsa

APBN/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen Perhubungan/ Badan Pengusahaan Kawasan - Pengembangan terminal penumpang Bandara Hang Nadim Kec. Nongsa APBN/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen Perhubungan/ Badan Pengusahaan Kawasan

2 Sistem Infrastruktur Perkotaan

a. Penyediaa

n Air Minum Kota

(12)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -12 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

transmisi tembesi Sagulung jasa air

minum

air minum

- Pembangunan IPA dan pipa

transmisi sungai Rempang Kec. Galang

KSK Penyedia

jasa air minum

Penyedia jasa air minum - Pembangunan IPA dan pipa

transmisi sungai Cia Kec. Galang

KSK Penyedia

jasa air minum

Penyedia jasa air minum - Pembangunan IPA dan pipa

transmisi Sungai Gong Kec. Galang

KSK Penyedia

jasa air minum

Penyedia jasa air minum - Pembangunan IPA dan pipa

transmisi Sungai Galang Kec. Galang

KSK Penyedia

jasa air minum

Penyedia jasa air minum - Pembangunan IPA dan pipa

transmisi Pulau Bulan Kec. Bulang

Penyedia jasa air minum

Penyedia jasa air minum - Pembangunan pipa distribusi

bawah laut Sagulung- Pulau Buluh

Kec. Bulang

APBD Kota Dinas PU

(13)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -13 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA Waduk Tembesi-Setokok-Rempang Sagulung, Bulang, Galang jasa air minum air minum

- Pembangunan pipa distribusi

Rempang-Galang-Galang Baru Kec. Galang

KSK

Swasta Swasta

- Pembangunan pipa distribusi

Pulau Bulan Kec. Bulang Swasta Swasta

- Pengolahan air minum (hidro osmosis) di Kecamatan Belakang Padang Kec. Belakang Padang APBN/ APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/ Dinas PU Prov/Dinas PU Kota

- Pengolahan air minum (hidro

osmosis) di Kecamatan Bulang Kec. Bulang

APBN/ APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/ Dinas PU Prov/Dinas PU Kota

- Pengolahan air minum (hidro

osmosis) di Kecamatan Galang Kec. Galang

KSK APBN/ APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/ Dinas PU Prov/Dinas PU Kota b. Pengelola

(14)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -14 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA - Pembangunan sanitasi komunal

(berbasis masyarakat) di wilayah perkotaan Pulau Batam KSK APBN/ APBD Kota Kemen PU/ Dinas PU

- Pembangunan sanitasi komunal (berbasis masyarakat) di wilayah pulau-pulau Kec. Belakang Padang, Bulang, Galang APBN/ APBD Kota Kemen PU/ Dinas PU

- Pengembangan IPAL Batam Centre Kec. Batam kota KSK APBN/ APBD Kota/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen PU/ Badan Pengusahaan Kawasan/ Dinas PU

- Pembangunan IPAL Tanjung Piayu dan Tanjung Uma

Kec. Sungai Beduk, Kec. Lubuk Baja APBN/ APBD Kota/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen PU/ Badan Pengusahaan Kawasan/ Dinas PU

- Pembangunan IPAL Kabil dan Patam Lestari Kec. Nongsa, Kec. Sekupang KSK APBN/ APBD Kota/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen PU/ Badan Pengusahaan Kawasan/ Dinas PU

(15)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -15 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

- Pembangunan IPAL Galang dan

Galang Baru Kec. Galang

KSK APBN/ APBD Kota/ Badan Pengusahaa n Kawasan Kemen PU/ Badan Pengusahaan Kawasan/ Dinas PU - Pengembangan tempat penimbunan dan pengolahan limbah B3 Kec. Kabil KSK APBN/ Badan Pengusahaa n Kawasan Badan Pengusahaan Kawasan/ Bapedalda c. Pengelola an Persampahan Kota - Pengembangan TPS (Container

Bin) Pulau Batam

KSK APBD Kota/ Swasta Dinas Kebersihan/ Swasta - Pembangunan Instalasi

Pengolahan Sampah (IPS) Kec. Nongsa Swasta Swasta

d. Sistem

Drainase Kota

- Pembangunan drainase primer Sungai Harapan Kec. Sekupang KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU

(16)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -16 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA Kota

- Pembangunan drainase primer Muka Kuning Kec. Sungai Beduk KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer Duriangkang Kec. Sungai Beduk KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer Sungai Beduk Kec. Sungai Beduk KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer

Nongsa Kec. Nongsa

KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Peningkatan drainase primer Sungai Jodoh Kec. Lubuk Baja KSK APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

(17)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -17 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

- Pembangunan drainase primer Sungai Baloi Kec. Lubuk Baja KSK APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer Sungai langkai Kec. Sagulung APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer Tembesi Kec. Sagulung APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase primer Bengkong Kec. Bengkong APBN/APBD Prov/ APBD Kota Kemen PU/Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase sekunder Sungai Panas

Kec. Batam Kota KSK APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase sekunder Legenda Kec. Batam Kota KSK APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase Kec. Batam KSK APBD Prov/ Dinas PU Prov/

(18)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -18 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

sekunder Baloi Permai Kota APBD Kota Dinas PU Kota

- Pembangunan drainase sekunder Teluk Tering

Kec. Batam Kota KSK APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase sekunder Belian Kec. Batam Kota KSK APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanjung Memban Kec. Nongsa

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Kabil Kec. Nongsa

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Nongsa Kec. Nongsa

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanjung Sengkuang

Kec. Batu Ampar APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanah Longsor

Kec. Batu Ampar APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Pantai Stress

Kec. Batu Ampar APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Sungai Tering

Kec. Batu Ampar APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

(19)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -19 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA - Pembangunan drainase

sekunder Jalan duyung

Kec. Batu Ampar APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Bukit Beruntung

Kec. Bengkong APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Bengkong Abadi

Kec. Bengkong APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Bengkong Sadai

Kec. Bengkong APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Baloi Centre

Kec. Lubuk Baja APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Bukit Daeng

Kec. Sagulung APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Sungai Binti

Kec. Sagulung APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Sungai Lekop

Kec. Sagulung APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Sungai Pelunggut

Kec. Sagulung APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

(20)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -20 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA - Pembangunan drainase sekunder Mangsang Kec. Sungai Beduk APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanjung Piayu

Kec. Sungai Beduk APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanjung Riau

Kec. Sekupang APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tiban Selatan

Kec. Sekupang APBD Prov/ APBD Kota Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Paradise Kec. Batu Aji

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Kodim Kec. Batu Aji

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Tanjung Uncang Kec. Batu Aji

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota - Pembangunan drainase

sekunder Pasar Melayu Kec. Batu Aji

APBD Prov/ APBD Kota

Dinas PU Prov/ Dinas PU Kota

e. Prasarana

(21)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -21 NO PROGRAM LOKASI KSK/ BUKAN SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA - Pembangunan pedestrian koridor

Nagoya-Jodoh Kec. Lubuk Baja, Ke. Batu Ampar KSK APBD Kota

Dinas Tata Kota Batam

- Revitalisasi kawasan Jodoh Bulevard

Kec. Batu

Ampar APBD Kota

Dinas Tata Kota Batam

- Pembangunan pedestrian koridor Sungai Harapan

Kec.

Sekupang APBD Kota

Dinas Tata Kota Batam

- Pembangunan pedestrian kawasan Jembatan Raja Haji Fisabilillah

Kec. Sagulung

APBD Kota

Dinas Tata Kota Batam/ Dinas Pariwisata

(22)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -22

5.2 Arahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2-JM CK seperti visi, misi, serta arahan kebijakan bidang Cipta Karya di daerah.

5.2.1 Kebijakan Pembangunan Daerah

5.2.1.1 Visi dan Misi Pembangunan Bidang cipta karya

Visi adalah preferensi dan pendekatan Pemerintah Kota Batam dalam hal menyelenggarakan kepemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Visi Pembangunan Kota Batam Tahun 2011–2016:

“Terwujudnya Kota Batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan

(23)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -23

Visi di atas mendudukkan masyarakat Kota Batam sebagai subyek pembangunandengan tujuan kesejahteraan bangsa, termasuk segenap lapisan masyarakat KotaBatam.Upaya tersebut adalah adalah menjadi tugas aparatur Pemerintah Kota Batam. Di bawah kepemimpinan Walikota, peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat akan diselenggarakan melalui pemerintahan yang baik dan bersih, serta berpegang pada prinsip-prinsip pemerintah yang dijalankan secara profesional, akuntabel, dan transparan yang mengedepankan partisipasi masyarakat.

Kota Batam terletak di lokasi yang strategis dalam lingkup regional yaitu sebagaisalah satu gerbang di wilayah Propinsi Kepulauan Riau dan lingkup internasional karena lokasinya yang berada di perbatasan dan relatif dekat dengan beberapa negara tetangga. Faktor georafis tersebut telah mendorong Kota Batam sebagai “pusat pertumbuhan ekonomi“ sekaligus sebagai pusat kegiatan transit barang (perdagangan) dan penumpang. Fungsi tersebut ditunjang oleh keberadaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai untuk melayani pelayaran antar wilayah dan antar pulau, beberapa pelabuhan (komoditi) khusus lainnya, serta bandar udara Hang Nadim yang melayani penerbangan lokal ke beberapa kota besar di Indonesia (dan bahkan internasional). Dinamika arus barang dan penumpang yang cukup tinggi menjadikan Kota Batam diarahkan agar berdampak pada peningkatan aktivitas perdagangan dan aktifitas warga masyarakat di Kota Batam. Terwujudnya Batam sebagai Bandar Modern Dunia yang Madani dan menjadi Pusat Pertumbuhan Andalan Perekonomian Nasional memberikan pemahaman sebagai berikut:

a. Kota Batam sebagai Kota yang akan berkembang pesat di masa mendatang, yaituKota yang dapat disejajarkan dengan kota besar lainnya. Letak strategis maupundaya dukung adalah salah satu alternatif penetapan Kota Batam sebagai Bandardunia.

(24)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -24

b. Bandar dunia dalam makna mengarahkan pengembangan dan pembangunanKota Batam sebagai kota industri, perdagangan, pariwisata dan alih kapal yangkompetitif dan dinamis di kawasan regional Asia Tenggara, serta atraktif bagipelaku bisnis dalam dan luar negeri. Dalam jangka panjang,

c. Kota Batamdiupayakan menjadi suatu kota jasa yang menjadi "center of excellent", denganmelakukan pendalaman pada fungsi-fungsi yang sudah ada yang ramahlingkungan dengan sentuhan teknologi yang terus berkembang.

d. Madani adalah tatanan masyarakat yang sopan santun, disiplin dan beradab sertaberbudaya tinggi (civilized). Tatanan masyarakat terwujud dalam sopan santundan beradab dalam mencari jalan keluar melalui musyawarah dalam menghadapiberbagai permasalahan.

e. Sebagai salah satu pusat pertumbuhan nasional, diharapkan Kota Batam akanmemiliki masyarakat yang sejahtera kehidupannya, sumber daya manusia dangenerasi muda yang cerdas dan sehat, berbudaya, agamis, berakhlak mulia yangmampu menghadapi kemajuan zaman dan era globalisasi.

Misi adalah deskripsi rumpun tujuan Pemerintah Kota Batam yang dijabarkan dari makna visi yang ingin dicapai dan terukur untuk masa depan. Namun misi dapat dikaji ulang secara berkala disesuaikan dengan dinamika. Untuk tahun 2012-2016, dirumuskan 5 (lima) pernyataan misi sebagai berikut:

1. Mensukseskan misi pemerintah untuk mengembangkan Kota Batam sebagai Bandar Modern berskala internasional sebagai kawasan investasi dilengkapi dengan fasilitas pusat perdagangan, kawasan industri besar, menengah kecil, koperasi, usaha rumah tangga, industri pariwisata, pusat perbelanjaan dan kuliner, hiburan, pengelolaan sumberdaya kelautan melalui kerjasama dengan Pengelola Kawasan dan pemangku kepentingan pembangunan lainnya.

(25)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -25

2. Mengembangkan sistem pendukung strategis penataan ruang terpadu meliputi komponen fasilitas sarana dan prasarana sistem transportasi darat laut dan udara yang memadai, sistem telekomunikasi dan teknologi informasi (ICT) modern dan prima, ekosistem hutan kota, penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, aman, nyaman dan lestari.

3. Meningkatkan pelayanan prima dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan yang layak dan terjangkau, ketenagakerjaan, sosial budaya, fasilitasi keimanan dan ketaqwaan, kepemudaan dan olahraga agar kualitas hidup manusia dan kecerdasan seluruh lapisan masyarakat meningkat serta pengentasan kemiskinan.

4. Menumbuhsuburkan kehidupan harmonis dan berbudi pekerti atas dasar nilai multi etnis, multi kultur, multi agama dan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, kearifan lokal dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.

5. Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

5.2.1.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta karya

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka disusun strategi pembangunan sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

MISI-1 : Mensukseskan misi pemerintah untuk mengembangkan Kota Batam sebagai Bandar Modern berskala internasional sebagai kawasan investasi dilengkapi dengan fasilitas pusat perdagangan, kawasan industri besar, menengah kecil, koperasi, usaha rumah tangga, industri pariwisata, pusat perbelanjaan dan kuliner, hiburan, pengelolaan sumberdaya kelautan melalui kerjasama dengan

(26)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -26

pengelola kawasan dan pemangku kepentingan pembangunan lainnya.

A. Arah Kebijakan Bidang Penanaman Modal :

Meningkatkan sistem pengaturan dan pelaksanaan investasi yang optimal melalui pelayanan terpadu dan menyediakan informasi potensi investasi Kota Batam

Strategi:

1. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi strategis dengan Pengelola Kawasan

2. Meningkatan proses perizinan dan pemberian insentif dukungan usaha

3. Sosialisasi pada pemangku kepentingan tentang pentingnya program CSR

4. Penyusunan Perda Pengaturan & Pemanfaatan dana program CSR 5. Optimalisasi kedudukan Walikota sebagai Wakil Ketua Dewan

Kawasan

6. Melaksanakan semua kesepakatan dan MOU yang telah dibuat melalui Rakor antara DPRD, BP Kawasan dan Pemko Batam

B. Arah KebijakanBidang Koperasi danUsaha Kecil danMenengah :

Meningkatkan dukungandan fasilitas UKM dankoperasi

dalamkompetensi/keahlian,kelembagaan, teknologi,pembiayaan dan aksesterhadap pasar serta keterkaitan denganpotensi kawasan sertakegiatan arus barang danpenumpang di Batam

Strategi :

1. Meningkat danmengembangkan potensijasa dan

(27)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -27

2. Meningkatkan dukungandan fasilitas UKM dankoperasi

dalamkompetensi/keahlian,kelembagaan, teknologi,pembiayaan

dan aksesterhadap pasar

C. Arah kebijakanBidang PemberdayaanMasyarakat dan Desa : Meningkatkan dan mengembangkan pemberdayaan masyarakat, terutama di wilayah hinterland dalam upaya peningkatan kemandirian dan kesejahteraan hidup

Strategi :

Meningkatkan hasil-hasil pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan jumlah dan kualitasproduksi

D. Arah KebijakanBidang Kelautan danPerikanan :

Meningkatkan dukungandan fasilitasi pengelolaansumber daya kelautandan perikanan secaraoptimal dan berkelanjutanyang juga dikaitkandengan kepariwisataan

Strategi

Mengembangkan usahapertanian dan peternakandi wilayah hinterland

E. Arah KebijakanBidang Pertanian danKetahanan Pangan :

Meningkatkan dukungandan fasilitasi pengelolaanpertanian secara optimal dan berkelanjutan

Strategi :

1. Menjamin pangan asalhewan yang aman, sehat,utuh dan halal sehingga layak untuk dikonsumsimasyarakat

2. Meningkatkanpengaturan,pemanfaatan, pengawasan dan evaluasi sumber daya hutan secara berlanjutan dan optimalisasi

(28)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -28

penyelesaian masalah berupa ancaman, gangguan dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan

F. Arah KebijakanBidang Kehutanan :

Meningkatkan pengaturan, pemanfaatan, pengawasan dan evaluasi sumber daya hutan secara berlanjutan dan optimalisasi penyelesaian masalah berupa ancaman, gangguan dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan termasuk mendorong adanya hutan kota.

Strategi :

Optimalisasi dukungan dan fasilitasi industry

G. Arah KebijakanBidang Industri :

Meningkatkan dukungandan fasilitasi industristrategis, pendukung danindustri rakyat

Arah KebijakanBidang Perdagangan :

- Meningkatkan kapasitasdan kapabilitas potensijasa dan

perdaganganuntuk kebutuhandomestik danperdagangan di

KotaBatam

- Meningkatkan penataan dan pembinaan PKLdan sektor formal dan informal secara bertahap dan berkelanjutan, termasuk mendorong pusatperdagangan internasional.

Strategi :

1. Mengoptimalkan fungsi kerja BPSK dan DEKRANASDA dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana

2. Mendirikan UPT kemetrologian di KotaBatam

3. Meningkatkan dan mengembangkan potensijasa dan perdagangan secara komprehensif

(29)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -29

4. Meningkatkan pariwisatasecara terpadu melaluipengembangan

produkpariwisata, pangsa pasarpariwisata, kualitasdestinasi

pariwisatadengan dukunganpemasaran dan promosiyang optimal

H. Arah KebijakanBidang Pariwisata :

Mengembangkan obyekdan produk pariwisatadengan dukungan sarana prasarana, pemasaran dan promosi yang optimal

MISI-2 : Mengembangkan sistem pendukung strategis penataan ruang terpadu meliputi komponen fasilitas sarana dan prasarana sistem transportasi darat laut dan udara yang memadai, sistem telekomunikasi dan teknologi informasi (ICT) modern dan prima, ekosistem hutan kota, penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, aman, nyaman dan lestari.

A. Arah Kebijakan Bidang Penataan Ruang :

Meningkatkan sinergisitas pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang secara konsisten dan terpadu sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Strategi :

1. Penyelenggaraan penataan ruang yang komprehensif, konsisten, terpadu dan berkelanjutan

2. Melalukan penelitian danpengembangan kelistrikan Daerah 3. Meningkatkan tata kelola pertanahan yang tertib dan responsive 4. Menjamin ketersediaan lahan untuk fasum dan fasos pemerintah

(30)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -30

B. Arah Kebijakan Bidang Pertanahan :

Penataan dan optimalisasi prosedur pertanahan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan mendorong land banking Meningkatkan koordinasi dan konsistensi dalam menyiapkan persediaan lahan

Strategi :

Penciptaan dan pemeliharaan lingkungan perkotaan yang bersih, hijau,indah dan nyaman melalui penataan secara

C. Arah Kebijakan Bidang Pekerjaan Umum :

Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar, serta utilitas di wilayah perkotaan dan hinterland yang prima dan berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat

D. Arah Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum : Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan secara komprehensif yang didukung oleh peran aktif dan kesadaran masyarakat

Strategi :

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar, serta utilitas di wilayah perkotaan dan hinterland secara komprehensif

E. Arah Kebijakan Bidang Perumahan :

1. Meningkatkan dukungan dan fasilitasi, serta penyediaan rumah tinggal layak huni dan terjangkau secara merata, terutama bagi MBR

2. Melakukan kebijakan preventif dan kuratif kondisi lingkungan

perumahan dan kawasan permukiman komprehensif secara

(31)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -31

Strategi:

1. Meningkatkan kinerja UPT Air Bersih di Kota Batam

2. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi danvperhubungan secara terpadu dan menyeluruh yang mendukung struktur ruang 3. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi dan perhubungan

secara terpadu dan menyeluruh yang mendukung struktur ruang kota

F. Arah KebijakanBidang Perhubungan :

Meningkatkan kualitas danakses sarana prasarana &tingkat

layanantransportasi/perhubunganbagi masyarakat secaraoptimal

termasuk denganhinterland Strategi :

1. Mengembangkan teknologiinformasi yang aplikatif danterpadu

dalampenyelenggaraanpembangunan secarabertahap dan

sistematis

G. Arah Kebijakan Bidang Komunikasi dan Informatika :

Meningkatkan danmenerapkan kapasitasteknologi informasi yangtepat

guna dan berdaya gunabagi penyelenggaraanpembangunan

yangdidukung oleh SDM yanghandal dan kompeten Strategi :

1. Meningkatkan data informasistatistik secara terbuka danmudah bagi masyarakat

MISI -3 :Meningkatkan pelayanan prima dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan yang layak dan terjangkau, sosial budaya, fasilitasi keimanan dan ketaqwaan, kepemudaan dan olahraga agar

(32)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -32

kualitas hidup manusia dan kecerdasan seluruh lapisan masyarakat meningkat serta pengentasan kemiskinan.

A. Arah KebijakanBidang Pendidikan danPerpustakaan :

Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh warga dengan dukungan/partisipasi masyarakat Strategi :

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu

2. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan pendidikan dasar dan menengah

3. Peningkatan pembangunan pendidikan di daerah Hinterland

4. Mendorong kerjasama strategis dengan lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas dan strategis untuk mendukung posisi Batam

B. Arah KebijakanBidang Kesehatan :

Perluasan danpemerataan akses kesehatan secara merata, bermutu dan terjangkau bagi seluru hlapisan masyarakat

Strategi :

1. Meningkatkan layanan kesehatan prima dan pengendalian jumlah penduduk secara komprehensif

2. Meningkatkan layanan kesehatan prima dan pengendalian jumlah penduduk secara komprehensif

3. Meningkatkan layanan kesehatan prima dan pengendalian jumlah penduduk secara komprehensif

(33)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -33

C. Arah Kebijakan BidangPerumahan :

Melakukan kebijakan pembangunan dan peningkatan kondisi PSU lingkungan perumahan dan kawasan permukiman secara terpadu Strategi :

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan dunia usaha dalam rangka upaya penyediaan Rusunawa

Strategi:

1. Meningkatkan kinerja BLUD Perumahan

2. Meningkatkan kualitas PSU lingkunga nperumahan dan kawasan permukiman secara terpadu dankomprehensif

D. Arah KebijakanBidangKetenagakerjaan :

 Menggali dan mengembangkan lapangan kerja yang dapat

menyerap tenaga kerja terkait dengan Pengelola Kawasan

 Meningkatkan keberpihakan dan perlindungan pada tenaga kerja

sesuai dengan ketentuan yang ada serta mengkaitkan dengan pendidikan tinggi yang berkualitas

Strategi :

1. Membuka lapangan kerja 2. Mengurangi kecelakaankerja

E. Arah KebijakanBidang Kepemudaandan Olahraga :

• Meningkatkan sarana prasarana, organisasi, pendidikan dan pelatihan pemuda dalam pembangunan

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana olahraga dan Kepemudaan,SDM, organisas keolahragaan dan faktor pendukung lainnya dalam mendukung prestasi olahraga

(34)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -34

Strategi :

1. Membangun ataumendorong berdirinyapusat olahraga

bertarafnasional

2. Melakukan pelayanan bidang kepemudaan dan keolahragaan yang berkesinambungan

F. Arah Kebijakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak :

Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam kehidupan untuk mendorong terwujudnya kesetaraan dan keadilan jender, serta melindungi dan meningkatkan kualitas hidup perempuandan anak Strategi :

1. Meningkatkan peran danposisi perempuan dalam kehidupan bermasyarakat, sertameningkatkan kualitas hidup perempuan dananak

G. Arah KebijakanBidang Sosial :

• Menciptakan pola dansistem peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara komprehensif

• Dukungan bantuan dan fasilitasi pelayanan bagi penyandang masalah kesejahteraan social secara memadai dan berkelanjutan

(35)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -35

MISI – 4 :Menumbuhsuburkan kehidupan harmonis dan berbudi pekerti atas dasar nilai multi etnis, multi kultur dan melestarikan nilai-nilai seni budaya melayu, kearifan lokal, dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.

A. Arah KebijakanBidangKebudayaan :

Mengembangkan budaya multi kulturdan multi etnik dan kebebasan berkreasi dengan tetap mengacu pada etika,moral, estika, dan agama, serta tetap melestarikan apresiasi nilai kesenian

Strategi :

1. Mengembangkan nilai seni budaya melayu yang kokoh sebagai nilai kekayaan khas budaya asli daerah kebudayaan

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan

bermasyarakat yang heterogen

B. Arah KebijakanBidang Lingkungan Hidup :

Meningkatnya kualitas udara dan pengelolaan limbahdan material bahan berbahaya dan beracun Peningkatan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsisten

Strategi :

1. Mengoptimalkan sarana dan prasarana perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup (laboratorium, pos pengaduan) dalam memenuhi tuntutan masyarakat terhadap lingkungan yang baik dan sehat

2. Peningkatan partisipasi pemangku kepentingan (stakeholder) dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

3. Memanfaatkan isu lingkungan global,undang undang lingkungan hidup dan perda lingkungan hidup dalam rangka menjalankan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

(36)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -36

C. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera:

Meningkatkanpenataan danpengaturan jumlahpenduduk

danadministrasikependudukan Strategi :

1. Meningkatkan ketertibanhidup masyarakat secarapreventif dan kuratif dengan keikutsertaan aktifseluruh masyarakat

D. Arah Kebijakan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri :

• Meningkatka nkesadaran masyaraka tdalam kehidupan

bermasyarakat untuk dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan, serta mendahulukan kepentingan umum

• Meningkatkan penciptaan ketertiba numum kehidupan masyarakat secara berkesinambungan dengan dukungan dan keikutsertaan masyarakat luas

Strategi:

1. Meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang strategis daerah

2. Peningkatan koordinasi dengan BP Batam dalam mengoptimalkan realisasi pendapatan yang berasal dari BP Batam

E. Arah KebijakanBidang Kearsipan :

Menciptakan penyelenggaraan tertib administrasi pemerintahan secara konsisten dan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(37)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -37

Strategi :

1. Menciptakan penyelenggaraan tertib administrasi pemerintahan secara konsisten dan transparan

2. Pemantapan pelaksanaan perijinan bersama Pengelola Kawasan dalam satu atap di gedung SPC

3. Meningkatkan tata kelola lembaga dan ketatalaksanaan

F. Arah Kebijakan Bidang Statistik :

• Meningkatkan pola kelola data dan informasi statistik bagi masyarakat luas

• Meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang strategis daerah

G. Arah KebijakanBidang PerencanaanPembangunan :

• Optimalisasi keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan melalui partisipasi, kritisi dan saran yang membangun

• Meningkatkan konsintensi dan sinergisitas setiap Tahapan penyelenggaraan Pembangunan

• Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan

• Meningkatkan sinergisitas setiap tahapan penyelenggaraan Pembangunan

H. Arah Kebijakan Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian, dan Persandian :

(38)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -38

• Meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan profesionalisme melalui dukungan sistem dan prosedur kerja dan insentif yang baik • Menciptakan penyelenggaraan tertib administrasi pemerintahan

secara konsisten dan transparan sesuaidengan ketentuanyang berlaku

• Meningkatkan pengendalian dan akuntabilitas dan kinerja eksekutif dari seluruh lapisan aparatur

• Peningkatan kemampuan dan optimalisasi kelembagaan dalam pemanfaatan dan pengamanan asset daerah secara berkelanjutan.

5.2.1.3 Program Pembangunan Bidang Cipta karya

Mensukseskan misi pemerintah untuk mengembangkan Kota Batamsebagai Bandar Modern berskala internasional sebagai kawasaninvestasi dilengkapi dengan fasilitas pusat perdagangan, kawasanindustri besar, menengah, kecil, koperasi, usaha rumah tangga,industri pariwisata, pusat perbelanjaan dan kuliner,

hiburan,pengelolaan sumberdaya kelautan melalui kerjasama

denganPengelola Kawasan dan pemangku kepentingan

pembangunanlainnya.

1. Program Peningkatan Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Investasi

2. Program Peningkatan Promosi Daerah

3. Program Peningkatan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi

4. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

5. Program Peningkatan, Pengawasan dan Pembinaan Bidang Pertanian 6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

(39)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -39

7. Program Pengembangan Dunia Pariwisata

8. Program Pengembangan, Pengendalian dan Pemberdayaan Bidang Kelautan dan Perikanan

9. Program Peningkatan, dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor

10. Program Peningkatan, Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Industri

11. Program Perlindungan Konsumen dan Pembinaan Pedagang Kaki lima dan Asongan

12. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Mengembangkan sistem pendukung strategis penataan ruang terpadu meliputi komponen fasilitas sarana dan prasarana sistem

transportasi darat laut dan udara yang memadai, sistem

telekomunikasi dan teknologi informasi (ICT) modern dan prima, ekosistem hutan kota, penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, aman, nyaman dan lestari.

1. Program Pembangunan, Rehabilitasi/Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan

2. Program Pengendalian Banjir dan Perbaikan Jaringan Pengairan 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

5. Program Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang

6. Program Pembangunan, Peningkatan, Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana Prasarana Transportasi

(40)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -40

8. Program Peningkatan Layanan Informasi dan Pengelolaan Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran

9. Program Penataan Tata Guna Tanah

10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 11. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, 12. Ketenagalistrikan serta Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas

Meningkatkan pelayanan prima dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan yang layak dan terjangkau, ketenagakerjaan, sosial budaya, sarana ibadah, kepemudaan dan olahraga agar kualitas hidup manusia dan kecerdasan seluruh lapisan masyarakat meningkat serta pengentasan kemiskinan.

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan

PembinaanKesiswaan

2. Program Peningkatan Ketersediaan dan Keterjangkauan

PelayananPendidikan Dasar dan Menengah

3. Program Peningkatan Mutu dan Manajemen Pelayanan Pendidikan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

sertaStandarisasi Pelayanan Kesehatan

5. Program Pengadaaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan PrasaranaKesehatan

6. Program Upaya Kesehatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat serta 7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.

8. Program Pengadaan Obat, Pengawasan Obat dan Makanan sertaPerbekalan Kesehatan

9. Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan

(41)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -41

10. Program Pembangunan, Peningkatan Kualitas dan Pengawasan Bangunan

11. Program Pengelolaan dan Peningkatan Utilitas Perkotaan

12. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak sertaPengarasutamaan Gender

13. Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga dan

PenanggulanganNarkoba, PMS serta HIV/AIDS

14. Program Penanggulangan Kemiskinan dan Penanganan Masalah-masalahSosial

15. Program Peningkatan, Pembinaan, Pengawasan dan

PerlindunganKetenagakerjaan

16. Program Peningkatan Kualitas, Produktivitas Tenaga Kerja

danKesempatan Kerja

17. Program Peningkatan, Pembinaan dan Pelayanan Kepemudaan danOlahraga

18. Program Program Pengembangan Budaya Baca dan

PembinaanPerpustakaan

Menumbuhsuburkan kehidupan harmonis dan berbudi pekerti ata sdasar nilai multi etnis, multi kultur dan melestarikan nilai-nilai

senibudaya melayu, kearifan lokal dan memelihara

kelestarianlingkungan hidup.

1. Program Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan

PerusakanLingkungan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perlindungan

danPengelolaan Lingkungan Hidup

3. Program Peningkatan Penataan Lingkungan dan Konservasi Sumber DayaAlam

(42)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -42

4. Program Pengendalian dan Pengawasan Penduduk serta

PenataanAdministrasi Kependudukan

5. Program Pengembangan, Peningkatan dan Pembinaan Kebudayaan 6. Program Peningkatan Penghayatan Nilai-nilai Keagamaan

Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang baik, bersih

danberwibawa.

1. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan 2. Program Penelitian dan Pengembangan Daerah

3. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 4. Program Pengembangan Paritisipasi dan Budaya Politik

5. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

LingkunganMasyarakat serta Penanggulangan Bencana Alam 6. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

7. Program Peningkatan Kualitas Pengawasan Internal dan

PengendalianPelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 8. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 9. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

10. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 11. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

12. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 13. Program Peningkatan Pelayanan Keuangan Daerah

14. Program Pembangunan, Peningkatan dan Pengadaan Fasilitas Sarana danPrasarana Perkantoran Pemerintah

(43)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -43

5.2.1.4 Kebutuhan Anggaran Pembangunan Bidang Cipta Karya Kebutuhan pendanaan difokuskan pada proyeksi belanja langsung APBD Kota Batam tahun 2012-2016, yaitu dialokasikan untuk kelompok bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan suprastruktur. Model untuk memperkirakan alokasi anggaran adalah dengan mengkaitkan alokasi belanja per bidang dengan perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Alokasi belanja langsung per bidang, disusun dengan mempertimbangkan jumlah penduduk, sehingga diperoleh belanja langsung per kapita. Penggunaan indikator IPM karena pada dasarnya IPM adalah indikator hasil (result) dari suatu proses pembangunan dan termasuk dalam kelompok indicator outcome, benefit dan impact. Dalam model tersebut, indikator IPM yang terbentuk pada tahun sekarang adalah merupakan hasil pembangunan yang dilaksanakan tahun Untuk keperluan tersebut, IPM diproyeksikan secara linier, sehingga pada tahun 2016diperkirakan IPM mencapai 79,3 atau mendekati kategori wilayah dengan tingkatkesejahteraan tinggi, yaitu IPM 80-100. Dengan laju pertumbuhan IPM seperti tertera diatas, maka dapat diperkirakan estimasi kebutuhan belanja langsung per kapita hinggatahun 2016 menurut bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dansuprastruktur. Hasil estimasi masing-masing bidang kemudian dijumlahkan sehinggadapat diketahui belanja langsung per kapita. Untuk mencapai IPM seperti yangditargetkan, maka total belanja langsung per kapita pada tahun 2012 ditargetkan senilaiRp728.000 per kapita dan meningkat terus, hingga pada tahun 2016 sebesarRp.742.000,- per kapita.

Untuk memperoleh perkiraan belanja langsung, maka belanja langsung per kapitamenurut bidang dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Batam hingga tahun 2016.

Perkiraan pertumbuhan penduduk per tahun hingga tahun 2016 adalah sekitar 10%.Berdasarkan pertumbuhan tersebut, maka diperlukan alokasi belanja langsung menurut bidang hingga tahun 2016.

(44)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -44

Pada tahun 2012 dibutuhkan belanja langsung sekitar Rp. 750milyar dan terus perlu ditingkatkan hingga pada tahun 2016 menjadi sekitar Rp.919milyar. Belanja langsung bidang pendidikan tahun 2012 sebesar Rp.163 milyar menjadisebelumnya.Rp.221 milyar tahun 2016.Belanja langsung bidang kesehatan menjadi Rp.179 milyartahun 2016.Belanja langsung bidang ekonomi menjadi Rp.60 milyar tahun 2016.Belanja langsung bidang infrastruktur menjadi Rp.225 milyar tahun 2016 dan untuk bidang suprastruktur menjadi Rp.232 milyar tahun 2016.

Gambar 5.1.

Target Pencapaian IPM dan Perkiraan Kebutuhan Belanja Langsung per Kapita Tahun 2012-2016.

(45)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -45

Tabel 5.1

Perkiraan Belanja Langsung Menurut Bidang Tahun 2012-2016 (juta Rp)

Mencermati perkiraan belanja langsung sebagaimana tersebut diatas, maka estimasibelanja yang harus dituju oleh Pemerintah Kota Batam untuk dapat memenuhi perkiraanbelanja langsung dimaksud, maka estimasi belanja pemerintah yang harus dicapaiharuslah estimasi normal dan optimis. Untuk itu 5 (lima) tahun kedepan PemerintahKota Batam harus menetapkan berbagai langkah strategi yang tepat agar estimasipendapatan skenario normal dan optimis dapat dicapai.

Berdasarkan perkiraan tersebut, maka komposisi atau persentase menurut bidang cukupmengalami perubahan.Komposisi belanja langsung yang mengalami peningkatan relative tinggi adalah belanja langsung Bidang Pendidikan. Bidang pendidikan meningkat dari23,4% menjadi 24% kemudian bidang kesehatan mengalami peningkatan yangsignifikan dari

15,4% menjadi 19,5%, sedangkan bidang yang mengalami

penurunanadalah Bidang Ekonomi dari 6,7% menjadi 6,6%, bidang Infrastruktur dari 24,9%menjadi 24,5% dan Bidang Suprastruktur dari 29,6% menjadi 25,3%.

(46)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -46

5.2.2 Kebijakan Keuangan Daerah

5.2.2.1 Strategi keuangan Pembangunan Bidang Cipta karya

Dalam pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal, Pemerintah Kota Batam melalui Otorita Batam menyediakan tempat tinggal dan mengeluarkan kebijakan dalam pembiayaan perumahannya. Kebijakan

pembiayaan perumahan tersebut dialokasikan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) agar dapat mengatasi permasalahan utama penyediaan kebutuhan rumah bagi MBR, sehingga mereka dapat mengakses hunian rumah yang layak dan sesuai dengan kemampuan mereka.

SUBSIDI PERUMAHAN BAGI MBR

Kebijakan tersebut diberikan dalam bentuk pemberian bantuan subsidi pembangunan rumah dengan diberlakukan adanya pembayaran UWTO (Uang Wajib Tahunan Otorita). Skema pemberian keringanan perolehan perumahan dalam pengembangan permukiman di Kota Batam, yaitu sebagai berikut:

1. Memberi subsidi lahan untuk pembangunan rumah sehat (sederhana sehat) dengan hanya membayar UWTO Rp. 6.000,-/m2 (UWTO normal Rp. 40.000,- s/d Rp. 58.000,-)

2. Pembangunan RSS (Rumah Sederhana Sehat) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Yang Menempati KSB. Otorita Batam telah berkoordinasi dengan Kantor Menpera (Deputi Bidang Pembiayaan) dan BTN untuk progam pembangunan RSS bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang menempati KSB di Batam sebanyak 6000 unit untuk mendapat bantuan subsidi pembangunan dari pemerintah dan saat ini telah selesai dibangun rumah contoh tanpa kayu tipe 21 dan 36.

3. Pembangunan Rumah Susun Sewa Pekerja Otorita Batam telah menyiapkan lahan untuk pembangunan rumah susun baru di lima lokasi di pulau batam dalam keadaan siap bangun (clean and clear).

(47)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -47

4. Renovasi Kampung Tua Program Otorita Batam untuk renovasi kampung tua dengan pola swakarsa kelompok penduduk. Kampung tua merupakan daerah yang sejak dahulu telah ditempati oleh penduduk asli di Batam. Terdapat beberapa daerah kampung tua antara lain adalah Nongsa, Tanjung Riau, Tanjung Uma, dll. Dengan memanfaatkan skim dengan bantuan Menpera melalui Bantuan Rumah Swadaya Dan Subsidi Bunga (Permen 05/2006 dan Permen 08/2006). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut yang pada umumnya adalah nelayan dan juga untuk menghindarkan kecemburuan akan pemerataan pembangunan di Batam antara penduduk asli dengan masyarakat pendatang.

5. Transmigrasi Lokal untuk Petani & Peternak. Program diperuntukkan bagi petani/peternak yang menempati kurang lebih 650 ha yang merupakan lahan yang bukan peruntukkannya (lahan investor, cacthment area, dll), Otorita Batam dan Pemko Batam menyediakan lahan di salah satu gugusan pulau yang dekat dengan Pulau Batam. Pulau tersebut akan dibentuk sebagai penyangga kebutuhan sayur mayur dan hasil ternak untuk Pulau Batam. Pulau tersebut akan menjadi kota terpadu mandiri (KTM). Pembiayaan sepenuhnya dibiayai oleh departemen tenaga kerja & transmigrasi.

6. Program pembangunan 20 twin blok rumah susun sewa untuk pekerja. Program ini telah dimulai dengan ditandai pemancangan tiang pancang pertama pada 18 april 2007 oleh Menakertrans. Program tersebut dibiayai oleh PT. Jamsostek.

UWTO

UWTO adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh penerima alokasi lahan di wilayah HPL (Hak Pengelolaan Lahan) OB, di mana uang

tersebut sebagian digunakan untuk membangun infrastruktur

(48)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -48

mengeluarkan biaya untuk memelihara, membangun infrastruktur dan biaya pelepasan hak masyarakat yang ada di atas tanah tersebut berupa ganti rugi dan penyediaan pemukimannya serta biaya pengelolaan tanah di Pulau Batam, hanya saja Otorita Batam, tidak menjadikan tanah tersebut untuk mencari keuntungan tetapi untuk membiayai pelaksanaan tugasnya.

Perhitungan tarif dasar UWTO berdasarkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas OB dibagi luas tanah yang bisa diberikan/dialokasikan kepada pihak ketiga. Biaya-biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas OB meliputi:

- Ganti rugi pembebasan lahan

- Kewajiban pengurusan HPL dan pemasukan kekas negara atas

penrbitan HPL tersebut sesuai ketentuan KMDN 43/1977;

- Biaya pembangunan infrastruktur pelaksanaan tugas Otorita Batam;

- Biaya operasional pelaksanaan tugas Otorita Batam;

- Biaya-biaya sosial dan kemasyarakatan lainnya.

Perhitungan tarif dasar UWTO berdasarkan perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas OB dibagi luas tanah yang bisa diberikan/dialokasikan kepada pihak ketiga. Biaya-biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas OB meliputi:

1. Ganti rugi pembebasan lahan;

2. Kewajiban pengurusan HPL dan pemasukan kekas negara atas penrbitan HPL tersebut sesuai ketentuan KMDN 43/1977;

3. Biaya pembangunan infrastruktur pelaksanaan tugas Otorita Batam; 4. Biaya operasional pelaksanaan tugas Otorita Batam;

(49)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -49

OB melalui kemitraan dengan pihak ketiga mencoba mengembangkan sistem pembiayaan atau bantuan memperoleh rumah yang layak huni dan terjangkau bagi MBR melalui sistem penjaminan.Dalam hal ini OB bertindak sebagai lembaga penjamin dari mitra yang bertindak sebagai fasilitator dalam pendanaan.Skema ini sudah dilakukan sejak 1-2 tahun terakhir.

Uang Paku

Uang paku merupakan pengistilahan pada kebijakan yang ditetapkan dengan prinsip tali-asih untuk memindahkan suatu perumahan ilegal pada lahan milik investor (pemegang PL) ke lahan yang diperuntukan sebagai lahan relokasi yeng disediakan oleh pihak OB, dengan besaran nilai uang tertentu yang diterima. Besaran tersebut berkisar Rp.600.000,00 per unit rumah liar dan berasal dari pihak pemegang PL/investor. Keberadaan kebijakan uang paku inilah yang dianggap investor membebani keuangan investor sehingga perumahan liar memang menjadi masalah dalam investasi pembangunan kota.

5.2.3 Indikator Kinerja

Indikator umum adalah indikator makro yang akan dicapai pada tahun 2012-2016. Indikator tersebut terutama mengacu pada PP. No.6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja Otonomi Daerah.Indikator utama menurut PP tersebut adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Target IPM tahun 2016 adalah sekitar 79,3%. Beberapa indikator strategis yang ingin dicapai antara lain:

 Peningkatan kegiatan bisnis di Kota Batam dan pertumbuhan lalu

lintas barang dan orang dari dan ke Kota Batam.

 Terjalin kerjasama efektif dengan Pengelola Kawasan Batam.

 Aksessibilitas antara wilayah pusat kota dan daerah hinterland

(50)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -50

 Kualitas lingkungan permukiman yang lebih teratur, nyaman dan

aman.

 Layanan pendidikan dan kesehatan yang prima.

5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada

PeraturanPemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pad

aperaturan perundang-undangan yang lebih tinggi denga

nmemperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan operaionalisasinya di masyarakat.

Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasidan teknis bangunan gedung.Salah satunya mengatur persyaratankeandalan

gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan

dankemudahan.Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk

memberikanperlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung

dalammelakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan

operasionalisasipenyelenggaraan bangunan gedung di daerah.Utamanya untuk daerahrawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan

keselamatanbagi pengguna.Ketersediaan Perda BG bagi

kabupaten/kotamerupakan salah satu prasyarat dalam prioritas

pembangunan bidangCipta Karya di kabupaten/kota.

5.3.1 Ketentuang Fungsi Bangunan Gedung

a. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung fungsi bangunan gedung harus mengikuti antara lain : fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi

(51)

RPIJM KOTA BATAM 2015 – 2019 BAB V -51

usaha, fungsi sosial dan budaya, serta fungsi khusus

b. Fungsi hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggal, rumah tinggal deret,, rumah tinggal susun, dan rumah tinggal sementara.

c. Fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah yang meliputi bangunan mesjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara dan bangunan kelenteng. d. Fungsi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup fungsi

utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha yang meliputi

bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian,

perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, bangunan gedung tempat penyimpanan kegiatan usaha lainya yang tidaj bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Fungsi sosial dan budaya sebagaimana yang termaksud dalam ayat (1) mencakup fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, olahraga dan bangunan gedung pelayanan umum.

f. Fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraan nya dapat membahayakan masyarakat sekitar nya dan mempunyai resiko bahaya tinggi meliputi bangunan gedung untuk reaaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang ditetapkan oleh mentri pekerjaan umum.

g. Satu bangunan geddung dapat memiliki lebih dari satu fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Referensi

Dokumen terkait

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu

Pemenuhan Hak-Hak Korban Tindak Pidana yang dilakukan oleh anak hanya dapat dilakukan untuk tindak pidana yang telah memenuhi syarat dan ketentuan pelaksanaan

tumbuh sebesar 93,69 persen, hal ini menunjukkan bahwa dampak dari krisis ekonomi Eropa terhadap perkembangan nilai tukar perdagangan Indonesia menyebabkan indeks

Dimana perusahaan tersebut masih menerapkan sistem manual dengan menggunakan media kertas (buku), yang mungkin bisa mengakibatkan hilangnya data, kerusakan dan salah

Sesi terakhir kegiatan training, setelah penyampaian materi dari narasumber dan praktek langsung oleh peserta, dilanjutkan dengan diskusi untuk menyusun kegiatan aksi apa

Berikut adalah faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen yang tidak adalah .... Endapan lumpur,kerikil,batuan hasil sedimentasi yang letaknya

sebelumnya maka penelitian ini akan melakukan kajian mengenai pengaruh dari Banking Service Quality terhadap kepuasan nasabah tabungan BNI Syariah pada kantor

Pada SMP/MTs yang siswanya berstatus sosial ekonomi lebih tinggi, dana APBS yang bersumber dari Pemerintah berproporsi 55,66%, iuran siswa 27,72% sedangkan dari sumber lain