• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kinerja dosen, kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran, dan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I : studi kasus peserta mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I Tahun Akademik 2009 Program Studi Pend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan kinerja dosen, kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran, dan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I : studi kasus peserta mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I Tahun Akademik 2009 Program Studi Pend"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN, DAN KEPUASAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN DASAR I

Studi Kasus: Peserta Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I Tahun Akademik 2009 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Thomas Daru Pranowo Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I (AKD I); (2) ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah AKD I; (3) ada hubungan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah AKD I.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah AKD I. Sampel penelitian adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah AKD I pada tahun akademik 2009 yang berjumlah 90 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan pengujian statistik non parametrik (korelasi rank Spearman).

(2)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LECTURER’S PERFORMANCE, STUDENT’S CONTRIBUTION IN LEARNING PROCESS ACTIVITY, AND THE STUDENT’S SATISFACTION AND THE LEARNING ACHIEVEMENT

ON BASIC ACCOUNTING I SUBJECT

A Case Study on the Students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Sanata Dharma University 2009 Accademic Year.

Thomas Daru Pranowo Sanata Dharma University

2011

This study aims to find out the relation between: (1) the lecturer’s performance and the learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting I; (2) the student’s contribution in learning process and the learning achievement of Basic Financial Accounting I; (3) the student’s satisfaction and the learning achievement of Basic Financial Accounting I.

This research is a case study on the students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The population of this research was all students who had taken the course of Basic Financial Accounting I during the 2009 accademic year. The sampling technique was purposive sampling. The data were collected by using questionnaires. The collected data were analyzed by using a nonparametric statistical test that was Spearman rank correlation.

(3)

HUBUN PEMBEL BELAJA Studi Kas 2009 Progra JU NGAN KINE LAJARAN, D

AR PADA M us: Peserta M am Studi Pen

Diaj M PROGR URUSAN P FAKULTA U ERJA DOSE DAN KEPU MATA KUL Mata Kuliah ndidikan Ak Univer ajukan untuk Memperoleh Program Stu Thom RAM STUD ENDIDIKA AS KEGUR UNIVERSIT YO EN, KONTR UASAN MA LIAH AKUN h Akuntansi K kuntansi, Fak

rsitas Sanata

SKRIPSI

k Memenuhi h Gelar Sarja

udi Pendidik

Oleh: mas Daru Pr

061334006

DI PENDID AN ILMU P RUAN DAN TAS SANAT OGYAKAR RIBUSI MA AHASISWA NTANSI KE Keuangan D kultas Kegur a Dharma

I

Salah Satu S ana Pendidik kan Akuntan ranowo 6 IKAN AKU PENGETAH N ILMU PEN

TA DHARM RTA

AHASISWA A DENGAN

EUANGAN Dasar I Tahun

ruan Dan Ilm

Syarat kan nsi UNTANSI HUAN SOSI NDIDIKAN MA A DALAM PRESTASI N DASAR I

(4)

HUBUN PEMBEL BELAJA Studi Kas 2009 Progra JU NGAN KINE LAJARAN, D

AR PADA M us: Peserta M am Studi Pen

Diaj M PROGR URUSAN P FAKULTA U ERJA DOSE DAN KEPU MATA KUL Mata Kuliah ndidikan Ak Univer ajukan untuk Memperoleh Program Stu Thom RAM STUD ENDIDIKA AS KEGUR UNIVERSIT EN, KONTR UASAN MA LIAH AKUN h Akuntansi K kuntansi, Fak

rsitas Sanata

SKRIPSI

k Memenuhi h Gelar Sarja

udi Pendidik

Oleh: mas Daru Pr

061334006

DI PENDID AN ILMU P RUAN DAN TAS SANAT RIBUSI MA AHASISWA NTANSI KE Keuangan D kultas Kegur a Dharma

I

Salah Satu S ana Pendidik kan Akuntan ranowo 6 IKAN AKU PENGETAH N ILMU PEN

TA DHARM

AHASISWA A DENGAN

EUANGAN Dasar I Tahun

ruan Dan Ilm

Syarat kan nsi UNTANSI HUAN SOSI NDIDIKAN MA A DALAM PRESTASI N DASAR I

(5)
(6)
(7)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Ayahanda dan Ibunda Andreas Muji Budya Atmaja

Kakakku: MM. Isni Harihastuti bersama Saminto

Th. Heni Indrawati bersama Itok

Y. Heru Kristiawan bersma Daryatun

Y. Woro Sukarahayu bersama Rinto

(8)

MOTTO

   

1.

Anda tidak harus HEBAT untuk bisa memulai

sesuatu, tetapi anda harus MEMULAI sesuatu untuk

bisa menjadi hebat.

2.

Jika tindakanmu menginspirasi orang untuk

bermimpi, belajar bertindak lebih, kamu adalah

seorang pemimpin.

3.

Jangan mengaggap diri kita tidak mampu sebelum

mencoba, belajar, dan berlatih.

(9)

S k t i

 

Saya menya karya asli sa telah disebu ilmiah.

atakan denga aya yang tid utkan dalam

PERNYA

an sesungguh dak memuat m kutipan da

ATAAN KE

hnya bahwa karya atau b an daftar pu

EASLIAN K

skripsi yang bagian karya ustaka, seba

Yogyak

Thom

KARYA

g saya tulis a orang lain agaimana la

karta, 21 Juli Penulis

mas Daru Pr

ini merupak n, kecuali ya ayaknya kar

2011

ranowo

(10)

Y D U H P B D h b I s s D D P Y T

PUBLI

Yang bertan Nama Nomo Demi penge Universitas HUBUNGA PEMBELAJ BELAJAR P Dengan dem hak untuk m bentuk pang Internet atau saya maupu saya sebagai Demikian pe

Dibuat di Yo Pada tangga

Yang menya

Thomas Dar

LEMBA

IKASI ILM

nda tangan di

r Mahasiswa embangan i Sanata Dhar AN KINER JARAN, D PADA MAT mikian saya m

menyimpan, gkalan data, m

u media lain un memberik

i penulis. ernyataan in

ogyakarta al : 21 Juli 20

atakan

ru Pranowo

AR PERN

MIAH UN

i bawah ini, : Thom a : 0613 ilmu penget rma karya ilm RJA DOSE AN KEPU TA KULIAH memberikan mengalihka mendistribu n untuk kep kan royalti

i yang saya b

011

NYATAAN

NTUK KE

saya mahasi mas Daru Pr 334006

tahuan, saya miah saya ya EN, KONT UASAN MA

H AKUNTAN n kepada Per an dalam ben

sikan secara entingan ak kepada say buat dengan

N PERSET

EPENTING

iswa Univer ranowo a memberik ang berjudul TRIBUSI M

AHASISWA NSI KEUAN rpustakaan U

ntuk media a terbatas, da ademis tanp a selama te

(11)

ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN, DAN KEPUASAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI

BELAJAR PADA MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN DASAR I Studi Kasus: Peserta Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I Tahun Akademik 2009 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Thomas Daru Pranowo Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I (AKD I); (2) ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah AKD I; (3) ada hubungan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah AKD I.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah AKD I. Sampel penelitian adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah AKD I pada tahun akademik 2009 yang berjumlah 90 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan pengujian statistik non parametrik (korelasi rank Spearman).

(12)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LECTURER’S PERFORMANCE, STUDENT’S CONTRIBUTION IN LEARNING PROCESS ACTIVITY, AND THE STUDENT’S SATISFACTION AND THE LEARNING ACHIEVEMENT

ON BASIC ACCOUNTING I SUBJECT

A Case Study on the Students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Sanata Dharma University 2009 Accademic Year.

Thomas Daru Pranowo Sanata Dharma University

2011

This study aims to find out the relation between: (1) the lecturer’s performance and the learning achievement of students in studying Basic Financial Accounting I; (2) the student’s contribution in learning process and the learning achievement of Basic Financial Accounting I; (3) the student’s satisfaction and the learning achievement of Basic Financial Accounting I.

This research is a case study on the students of Accounting Faculty of Education, The Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The population of this research was all students who had taken the course of Basic Financial Accounting I during the 2009 accademic year. The sampling technique was purposive sampling. The data were collected by using questionnaires. The collected data were analyzed by using a nonparametric statistical test that was Spearman rank correlation.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan saran, masukan, maupun revisi-revisi serta pengarahan untuk kesempurnaan skripsi ini.

(14)

6. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi khususnya Mbak Aris yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.

7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I yang telah bersedia membantu penulis melakukan penelitian bersama. Terima kasih telah meluangkan waktu dan membantu pelaksanaan penelitian.

8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2009 yang telah membantu pelaksanaan penelitian serta seluruh keluarga besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih banyak atas ijin dan bantuan yang diberikan.

9. Kedua orang tuaku, Andreas Muji Budya Atmaja dan Lucia Suratini yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moral maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.

10. Kakakku: MM. Isni Harihastuti, Th. Heni Indrawati, Y. Heru Kristiawan, Y. Woro Sukarahayu, dan T. Agung Nurhana terima kasih atas dukungan dan doanya.

(15)

d d b

kebersam dapat me 12.

Teman-kasih at untuk m 13. Staf PLP

Ditya, N Cosmas, teman-te 14. Semua p yang tid D dari sempurn demi perba bermanfaat b maan kalian, enyelesaikan -temanku mu tas dukunga menyelesaikan PG Rayon Nova Gepeng

, Suranto, D eman, Tuhan pihak yang t ak dapat dis Dengan kere na, oleh kare aikan skrips

bagi semua p

, perhatian t n skripsi ini. udika St. A an dan sema n skripsi ini. 38 Universi g, Monik, A anu, Eta, Du n memberkat telah memb ebut satu pe endahan hati ena itu berba si ini. Akh

pihak yang m

teman-teman Aloysius Gon angat kalian . itas Sanata Agil, Alin, Dh

uwung, Felix ti.

antu dan m rsatu. , penulis me agai saran, k hir kata, pe memerlukan

n yang sanga

nzaga Parok n sehingga

Dharma: M hama, Venn x, Wawan, L

memberikan

enyadari bah kritik dan ma enulis berha nnya.

Yog

Thom

at berarti seh

ki Gereja Ba penulis dap

Mas TP, Sigi ny, Icha, Kik Lian. Terima

dukungan k

hwa skripsi asukkan sang

arap semog

gyakarta , 21 Penulis

mas Daru Pra

hingga penu

abadan terim pat termotiva

it Sudarisma ki, Mega, Um

a kasih bany

kepada penu

ini masih ja gat diharapk ga skripsi i

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... . xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... . xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

(17)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Kinerja ... 7

1. Pengertian Kinerja ... 7

2. Sistem Pengukuran Kinerja ... 9

3. Dasar Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja ... 10

4. Tahap Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja ... 11

5. Dosen ... 13

6. Kinerja Dosen ... 16

B. Kontribusi Mahasiswa ... 19

1. Pengertian Kontribusi ... 19

2. Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi ... 20

3. Peran Kontribusi Mahasiswa ... 21

C. Kepuasan Mahasiswa ... 22

1. Pengertian Kepuasan ... 22

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ... 24

D. Prestasi Belajar ... 26

1. Pengertian ... 26

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 27

3. Fungsi Prestasi Belajar ... 28

E. Kerangka Berpikir ... 31

(18)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 38

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 39

3. Teknik Penarikan Sampel ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

1. Kuesioner ... 40

2. Dokumentasi ... 40

F. Operasionalisasi Variabel ... 40

1. Kinerja Dosen ... 40

2. Kontribusi Mahasiswa ... 41

3. Kepuasan Mahasiswa ... 42

4. Prestasi Belajar ... 43

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 47

1. Pengujian Statistik Deskriptif ... 47

(19)

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 51

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 51

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 53

C. Nama-Nama Rektor Universitas Sanata Dharma ... 54

D. Struktur Organisasi ... 55

E. Jurusan dan Program Studi ... 58

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 59

G. Deskripsi Program Studi ... 61

H. Sumber Daya Manusia ... 62

I. Sarana dan Prasarana ... 62

J. Kemahasiswaan ... 63

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Deskripsi Data ... 65

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 69

C. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, SARAN ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Keterbatasan Penelitian ... 79

C. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(20)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa ... 29

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja Dosen ... 41

Tabel 3.3 Operasionalisasi Kontribusi Mahasiswa ... 42

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kinerja Dosen ... 44

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kontribusi Mahasiswa ... 45

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 46

Tabel 3.6 Interpretasi r ... 50

Tabel 4.1 Jurusan dan Program Studi ... 58

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen ... 65

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Kontribusi Mahasiswa ... 66

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kepuasan Mahasiswa ... 67

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 68

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ... 69

Tabel 5.6 Hasil Uji Hipotesis Kinerja Dosen ... 70

Tabel 5.7 Hasil Uji Hipotesis Kontribusi Mahasiswa ... 71

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 83

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 91

Lampiran 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 98

Lampiran 4 Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 103

Lampiran 5 Data Mentah ... 108

Lampiran 6 Pengujian Normalitas ... 111

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis ... 113

Lampiran 8 Tabel nilai r, dan F ... 116

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 122  

 

 

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era perdagangan bebas saat ini setiap industri diharapkan dapat menghadapi tuntutan konsumennya. Semakin maju peradaban, semakin ketat persaingan dalam berbagai bidang termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu pula dengan universitas sebagai industri jasa yang bergerak dalam bidang pendidikan, selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjamin kelancaran proses pembelajaran. Universitas Sanata Dharma (USD) sebagai salah satu lembaga pendidikan selalu berusaha memberikan kepuasan kepada mahasiswa melalui upaya peningkatan kinerja dosen dalam perkuliahan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dituntut untuk bisa menghasilkan/menciptakan lulusan yang berkualitas dan hal ini dapat terjadi jika dibantu oleh dosen yang berkualitas.

(23)

mewujudkan pendidikan bermutu yang dapat melahirkan guru yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan permintaan pasar. Dosen merupakan kelompok yang paling penting dalam program studi karena dosenlah yang melaksanakan fungsi utama program studi yaitu melaksanakan tri dharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Ada kecenderungan kesibukan dosen di luar semakin tinggi, dosen sering datang terlambat, dan banyak mahasiswa yang mengeluh karena jam kuliahnya sering kosong atau jam kuliahnya digeser sesuai dengan waktu luang dosen. Dilihat dari fenomena tersebut banyak mahasiswa bertanya-tanya bagaimana bisa menjadi manusia yang berkualitas jika dosennya saja sering tidak mengajar? Bagaimana prestasi belajar akan menjadi baik, jika dosen tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

(24)

kepada mahasiswa. Oleh karena itu, bangunan pengetahuan akuntansi yang dimiliki mahasiswa kelak akan banyak dipengaruhi oleh keberhasilan pembelajaran mata kuliah ini (Jusup, 1998:125). Mengingat pentingnnya mata kuliah ini bagi mahasiswa, untuk itu pembelajaran mata kuliah ini memerlukan pendekatan yang tepat dan strategik dalam memahamkan pengetahuan akuntansi kepada pemula sehingga salah persepsi dan sikap negatif terhadap akuntansi dapat dihindari (Suwardjono, 1999:72)

Prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi keuangan dasar yang dicapai mahasiswa dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar, misalnya: faktor mahasiswa (lingkungan belajar, motivasi, jumlah jam belajar); faktor dosen (pembawaan dosen, cara menyampaikan materi); faktor lingkungan kampus (sarana dan prasarana yang mendukung, kenyamanan belajar) dan faktor situasional lainnya. Kondisi-kondisi tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi proses belajar mengajar sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya.

(25)

bermakna, menyenangkan, kreatif dan dinamis untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini menempatkan dosen pada posisi yang sangat penting karena dosen adalah wakil perguruan tinggi yang bertugas menyampaikan jasa pendidikan. Kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran juga akan mendorong pencapaian prestasi belajar yang semakin baik. Mahasiswa berperan aktif dalam setiap kegiatan perkuliahan, disiplin mengikuti perkuliahan dan mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen. Seorang mahasiswa dapat mencapai prestasi yang baik manakala ia merasa senang dan tertarik untuk terlibat aktif dalam setiap perkuliahan maupun penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Pencapaian prestasi belajar juga dipengaruhi oleh kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran. Kepuasan mahasiswa akan tercapai apabila fasilitas yang tersedia didalam kampus mendukung proses perkuliahan dan kondisi dari fasilitas tersebut dalam keadaan yang layak pakai. Apabila tingkat kepuasan mahasiswa akan ketersediaan fasilitas dalam pembelajaran tinggi maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyelidiki bagaimana “HUBUNGAN KINERJA DOSEN, KONTRIBUSI MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN

KEPUASAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA

(26)

B. Batasan Masalah

Ada berbagai faktor yang berhubungan dengan tinggi/rendahnya prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I. Faktor tersebut diantaranya adalah kinerja dosen, kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar.

C. Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I?

2. Apakah ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I?

3. Apakah ada hubungan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I?

D. Tujuan Penelitian

(27)

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dosen

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan, saran maupun kritik setelah proses pembelajaran berlangsung sehingga dosen dapat mengevaluasi pembelajarannya dengan cermat dan membuat pembelajaran selanjutnya lebih baik lagi.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapatkannya selama di bangku perkuliahan ke dalam praktik dunia nyata.

3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance. Istilah performance sering diindonesiakan sebagai performa. Wirawan (2009:5) mendefinisikan kinerja sebagai bentuk keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Pekerjaan adalah aktivitas menyelesaikan sesuatu atau membuat sesuatu yang hanya memerlukan tenaga dan keterampilan tertentu seperti yang telah dilakukan oleh pekerja kasar. Contoh pekerjaan yaitu sopir bus, pembantu rumah tangga, tukang cukur, pengantar surat pos, tukang kayu dan lain-lain. Sementara itu, profesi adalah pekerjaan yang untuk menyelesaikannya memerlukan penguasaan dan penerapan teori ilmu pengetahuan yang dipelajari dari lembaga pendidikan tinggi seperti yang dilakukan oleh profesional. Contoh profesi adalah manajer, dokter, dosen, guru, hakim, jaksa, akuntan dan lain sebagainya.

(29)

kepadanya. (http://wangmuba.com/2009/03/04/pengertian-kinerja/). Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Deskripsi kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel. Oleh sebab itu dibutuhkan ukuran kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel memegang peranan penting. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.

(30)

2. Sistem Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk memenuhi tiga hal: pertama, pengukuran kinerja dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja perusahaan dimana ukuran kinerja ini nantinya dapat digunakan untuk membantu perusahaan berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal ini nantinya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu perusahaan sehingga tujuan dan sasaran program kerja dapat tercapai; kedua; ukuran kinerja suatu perusahaan digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuat keputusan; ketiga, ukuran kinerja suatu perusahaan dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban kepada atasan dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. Secara umum tujuan umum kelembagaan adalah (http://haryono10182. Wordpress.com/tag/ tujuan-kelembagaan//)

a. Menetapkan target-target yang dapat diterima oleh mereka yang kinerjanya akan diukur, dan dilaksanakan dalam suasana yang dikarakterisasikan oleh komunikasi terbuka antara atasan dan bawahan dan mengusahakan kebersamaan dalam tindakan.

b. Menggunakan ukuran-ukuran prestasi yang dapat diandalkan, terbuka dan objektif membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan yang direncanakan, dan menyediakan umpan balik bagi orang yang dinilai.

c. Bila prestasi kurang optimal, setelah melalui berbagai langkah sebelumnya, timbul kebutuhan untuk menspesifikasikan dan setuju dengan rencana pengembangan pribadi orang yang dinilai yang dapat didasarkan pada penilaian kebutuhan pelatihan dan pengembangan pribadi.

d. Membuat ketentuan untuk alokasi baik reward ekstrinsik (misalnya kesempatan untuk mempertinggi keterampilan seseorang) yang mengikuti proses penilaian.

e. Menjanjikan hasil-hasil yang diinginkan dalam bentuk pemenuhan karyawan, pemanfaatan penuh kapasitas individu, perubahan budaya perusahaan, dan pencapaian sasaran organisasi dalam kondisi dimana ada keharmonisan antara sasaran individu dan organisasi.

(31)

3. Dasar Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja

Walaupun kesadaran akan kebutuhan sistem pengukuran kinerja yang baru sudah mulai dirasakan pada awal tahun 1980-an, belum ada satupun pakar yang mengajukan metode pengukuran kinerja yang pasti dan disepakati oleh seluruh pelaku bisnis sebagai pengganti sistem pengukuran kinerja yang berdasarkan pada finansial tersebut. Namun, demikian para pakar yang berkecimpung dalam sistem pengukuran kinerja sepakat dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah rancangan sistem pengukuran kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan pengukuran sistem kinerja yang konvensional. Dari beberapa usulan pendapat yang cukup penting untuk disimak dan patut menjadi perhatian yaitu kriteria yang dicetuskan oleh Maskell (1991:94) dan Shlomo Globerson (1996:86).

Menurut Maskell (199:94), ada enam kriteria yang sebaiknya dipenuhi oleh perusahaan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang baru agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia. Keenam kriteria tersebut adalah:

1. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang hendaknya berkaitan langsung dengan strategi yang diterapkan perusahaan.

2. Variabel-variabel sebaiknya diukur menggunakan ukuran-ukuran non finansial.

3. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus fleksibel dan dapat bervariasi tergantung dari lokasi perusahaan. Bahkan untuk satu jenis perusahaan yang terletak pada geografis yang berlainan, sistem pengukuran kinerja yang dirancang sebaiknya juga berbeda sesuai dengan konteksnya masing-masing.

4. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus bersifat dinamis, selalu diperbarui seiring dengan perubahan waktu.

(32)

jawab, agar dapat diambil tindakan sesegera mungkin dalam pelaksanaan proses perbaikan.

6. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus ditujukan pada proses perbaikan bukan sekedar untuk pemantauan.

Senada dengan Maskell, Shlomo Globerson (1996:86), memberikan beberapa kriteria yang hampir sama dengan menambahkan kriteria lain yang lebih lengkap yaitu:

1. Kriteria kinerja yang akan diukur dalam setiap level organisasi harus berasal dari tujuan perusahaan.

2. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus memungkinkan untuk digunakan sebagai alat membandingkan antar perusahaan sejenis (benchmarking).

3. Tujuan perancangan system pengukuran kinerja harus didefinisikan dengan jelas sejak awal.

4. Metode pengumpulan dan pengolahan data yang akan digunakan dalam sistem pengukuran kinerja harus didefinisikan dengan jelas.

5. Dalam penentuan besaran variabel, penggunaan rasio variabel lebih disukai dibandingkan dengan penggunaan angka absolut.

6. Kriteria kinerja yang dirancang harus di bawah kendali unit organisasi yang berhak mengevaluasi.

7. Kriteria kinerja kuantitatif lebih disukai dari pada kualitatif.

Secara ringkas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus dapat mengakomodasikan sistem operasi dari sebuah perusahaan. Dengan mengetahui sistem operasi perusahaan tersebut diharapkan perancangan sistem pengukuran kinerja dapat selalu mutakhir terhadap perkembangan jaman yang terjadi.

4. Tahap Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja

(33)

1. Tahap Fondasi (Tahap 0)

Pemahaman atas pedoman prinsip yang harus dijadikan sebagai fondasi bagi rancangan system pengukuran kinerja. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem pengukuran kinerja yaitu:

1) Mudah dimengerti

Sistem pengukuran kinerja yang dirancang hendaknya berorientasi pada kemudahan untuk diterapkan. Seringkali perusahaan mengambil pendekatan yang diperkenalkan oleh para ahli dari Negara maju, namun dalam praktiknya kesulitan untuk menerapkannya bahkan hanya menjadi ajang untuk mendapatkan skor atau sertifikasi saja. 2) Berorientasi jangka panjang

Dapat dikatakan bahwa sistem pengukuran kinerja yang berdasarkan pada pengukuran finansial mengukur masa lalu dan hanya sekedar berorientasi pada keuntungan finansial saja. Saat ini, aspek-aspek non finansial jangka panjang, seperti kontribusi perusahaan dalam perlindungan lingkungan, pengembangan masyarakat disekitarnya (community development), penggunaan proses-proses operasi yang sehat dan sebagainya telah menjadi fokus bagi perusahaan untuk go international. Oleh karena itu, sistem pengukuran kinerja yang dirancang sebaiknya memasukan hal-hal tersebut agar perusahaan dapat bersaing secara global dan lestari.

3) Berdasarkan atas basis waktu

Pada level operasi, variabel-variabel yang digunakan hendaknya berbasis pada waktu terkini (real time). Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat segera menindaklanjuti penyimpangan kinerja dari yang telah ditargetkan, misalnya produk cacat yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam banyak perusahaan sering dicanangkan proyek-proyek untuk perbaikan segera jika ditemukan produk cacat atau pelayanan yang tidak berkenan bagi pelanggan. Kepekaan perusahaan terhadap keluhan pelanggan akan pelayanan yang diberikan dapat menjalin interaksi dan komunikasi antara pelanggan dan perusahaan sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat diselesaikan.

4) Fokus pada perbaikan berkelanjutan

(34)

5) Menggunakan pendekatan kuantitatif

Penggunaan variabel-variabel kuantitatif dapat memudahkan dalam menindaklanjuti perbaikan yang akan dilakukan. Penggunaan rasio-rasio dan angka-angka absolut untuk diperbandingkan dengan standar akan memicu orang untuk segera mengambil tindakan.

2. Tahap Informasi Dasar (Tahap 1)

Informasi dasar yang diperlukan sebagai masukan dalam perancangan sistem pengukuran kinerja menyangkut lingkungan usaha yang saat ini sedang digeluti, yang terdiri dari informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan pesaing serta produk dan jasa yang dihasilkan. 3. Tahap Perancangan (Tahap 2)

Tahap ini merupakan langkah perancangan sistem pengukuran kinerja yang terdiri atas penentuan visi, misi, strategi, dan kerangka kerja yang digunakan sebagai dasar penentuan variabel kinerja, keterkaitan antar variabel, dan kaji banding yang akan diambil.

4. Tahap Penerapan (Tahap 3)

Tahap ini merupakan tahap penerapan rancangan yang meliputi display yang akan didukung, laporan yang akan dirancang, sosialisasi sistem pengukuran kinerja kepada seluruh karyawan, analisis manfaat/biaya bagian penerapan sistem pengukuran kinerja, modifikasi proses jika diperlukan, pelatihan yang harus disertakan, sumber daya yang akan terlibat dalam penerapan, dan kedudukan sistem pengukuran kinerja saat ini terhadap sistem pengukuran kinerja yang baru. Pada saat penerapan, harus diuji apakah sistem pengukuran kinerja tersebut telah dapat mengakomodasikan empat hal utama, yaitu pengukuran, evaluasi, diagnosis, dan tindak lanjut yang diperlukan jika kinerja perusahaan menyimpang dari standar yang telah ditetapkan.

5. Tahap Penyegaran (Tahap 4)

Tahap ini merupakan langkah evaluasi terhadap kemutakhiran sistem pengukuran kinerja yang dirancang dengan mempertimbangkan informasi dan perkembangan pengetahuan terkini.

5. Dosen

a) Pengertian Dosen

(35)

(http://id.wikipedia.org/Dosen[19-11-2009]. Dosen adalah tenaga staf pengajar di lingkungan fakultas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kriteria untuk menjadi dosen adalah (http://digilib.petra.ac.id/viuwer.php.com.//): 1) Seorang dasen di perguruan tinggi seyogianya memiliki kualifikasi S-3

atau yang sederajat dengan kepakarannya. Namun ini tidak cukup, ia mesti meningkatkan dirinya lewat penelitian dan publikasi. Dari kaca mata perguruan tinggi kontribusi dosen terhadap perbaikan praktik pendidikan nasional bukan karena keterlibatan langsung pada pendidikan, tetapi keterlibatannya pada penelitian ilmiah dan publikasinya.

2) Seorang dosen harus konsisten dan committed terhadap kepakarannya dari S-1, S-2, sampai S-3 dan didukung oleh penelitian yang terus menerus pada bidang yang diklaimnya (claimed expertise) sebagaimana teruji oleh publik lewat jurnal penelitian dan makalah yang disajikan pada forum ilmiah.

3) Profesionalisme dosen tampak pada empat indikator yang terfokus pada perguruan tinggi, yaitu:

a) Penguasaan bidang kepakaran dan pemahaman teori-teori pendidikan serta aplikasinya pada pembelajar dewasa.

b) Penerapan pengetahuan kependidikan pada proses belajar-mengajar tingkat universitas.

c) Mempraktikkan otonomi pengajaran secara akuntabel. d) Tumbuhnya etos profesional di lingkungan kampus. b) Profil Seorang Dosen

Profil pengajar dituntut untuk berperan serba bisa antara lain (Soekartawi, 1995:33-34):

1) Mempunyai keahlian terhadap ilmu pengetahuan (bahan ajar) yang diberikan kepada mahasiswanya.

2) Mempunyai keahlian dalam memberikan pengajaran. 3) Mampu memberikan motivasi kepada mahasiswanya. 4) Mampu bertindak sebagai manajer di kelas.

5) Mampu bertindak sebagai pemimpin.

(36)

7) Mempunyai keahlian sebagai ahli lingkungan dalam arti bahwa bila di lingkungan dimana pengajar tersebut bekerja dirasakan terjadi situasi yang kurang menyenangkan, maka pengajar harus pula mampu mengubahnya.

8) Mampu sebagai figur yang berwatak untuk mampu sebagai penggerak inisiatif dan di belakang ia harus mampu melaksanakan dengan baik. 9) Mampu membuat suasana di kelas tetap terkontrol dalam arti bahwa

mahasiswa tetap aktif mengikuti pembelajaran dengan baik.

10) Mau menerima umpan balik (feed back) dari mahasiswa agar proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan secara keseluruhan.

11) Mau menerapkan hasil-hasil penelitian di dalam bahan ajar yang diberikan agar kualitas bahan ajar terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c) Mengajar yang Efisien

Tahapan kegiatan untuk dapat mengajar yang efisien yaitu (Soekartawi, 1995:40-53):

1) Mempelajari silabus. Di tiap lembaga pendidikan kadang-kadang dijumpai adanya perbedaan dalam pembuatan silabus, namun pada dasarnya silabus dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu silabus telah disiapkan oleh jurusan, fakultas, universitas, atau lembaga pendidikan yang bersangkutan; silabus disiapkan sendiri oleh pengajar.

2) Menetapkan tujuan dan kelompok sasaran. Walaupun tujuan ini telah ditetapkan di silabus, sebaiknya perlu ditetapkan apa tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). TIU biasanya merupakan goals dari bahan ajar yang diberikan, yaitu tujuan relative yang ingin dicapai. TIK berisi tujuan yang sifatnya opersional yang harus dikuasai mahasiswa.

3) Membuat satuan acara pengajaran (SAP). SAP adalah penjabaran yang lebih terperinci dari bahan ajar yang diberikan untuk tujuan mencapai TIU dan TIK. Dengan SAP, maka mahsiswa dapat mengetahui dengan cepat tentang isi bahan ajar yang akan diberikan pada waktu pembelajaran tersebut berlangsung.

4) Memilih model instruksi yang relevan. Tiap pengajar mempunyai kesenangan atau keahlian di dalam memilih model instruksi yang dipakai sehari-hari di kelas. Model instruksi yang dipakai sebaiknya sesuai dengan bahan ajar atau ilmu pengetahuan yang diberikan.

(37)

6) Menetapkan tempat dan waktu. Menetapkan waktu dan tempat ujian biasanya bukan tugas pengajar.

7) Menetapkan buku wajib dan pilihan. Buku wajib dan buku pilihan perlu dituliskan dengan jelas disilabus.

8) Membagikan hand out.

9) Melakukan pengajaran yang baik. Proses komunikasi dalam pembelajaran hendaknya ada umpan balik karena diperlukan untuk memperbaiki penampilan komunikator dan memperbaiki isi bahan ajar.

10) Melaksanakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud disini adalah evaluasi terhadap cara mengajar yang dilakukan oleh pengajar. Beberapa variabel yang perlu dievaluasi yaitu bahan ajar yang dipergunakan dan topik yang diberikan.

6. Kinerja Dosen

Proses pendidikan formal di perguruan tinggi mencakup kegiatan pembelajaran yang dilakukan antara pengajar/pendidik (dosen) dengan peserta didik (mahasiswa). Dalam proses tersebut ada kecenderungan bahwa dosen mendominasi kegiatan pembelajaran. Dosen harus dapat menciptakan suatu kondisi yang merangsang mahasiswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam proses pencarian pengetahuan. Dalam hal ini dosen dituntut memiliki kemampuan untuk melakukan perancangan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan pembelajaran mata kuliah yang diampunya. Hal ini penting mengingat orientasi pendidikan yang sekarang adalah dimilikinya kompetensi tertentu (pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan) oleh mahasiswa dengan dosen sebagai fasilitatornya.

1) Cara Mengajar yang Baik dan Benar

(38)

a) Standar metode pembelajaran (dosen menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien). Tujuannya agar dapat menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien, dosen perlu dibekali selain dengan kemampuan mengembangkan substansi bidang ilmunya juga perlu dibekali dengan keterampilan untuk menjalankan proses pembelajaran.

b) Standar materi dan proses pembelajaran kegiatan pembelajaran sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) atau Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS). Tujuannya agar kegiatan pembelajaran dalam satu semester dapat dilakukan sesuai dengan standar, maka materi pembelajaran suatu mata kuliah harus dituangkan di dalam sebuah rencana pembelajaran yang disebut SAP atau RPKPS. c) Standar administrasi kegiatan pendukung proses pembelajaran

(Administrasi kegiatan pendukung dilakukan secara transparan dan akuntabel). Kegiatan pembelajran satu semester dalam suatu program studi berlangsung dalam suatu siklus yaitu penyelenggaraan rapat dosen lengkap dan penyelenggaraan pembelajaran.

2) Alat Bantu/Media Mengajar

Pada dasarnya alat bantu mengajar dibedakan menjadi dua kategori alat bantu pengajaran, yaitu (Soekartawi, 1995:23-24):

a) Media Cetak

Media cetak sebagai alat bantu pengajaran adalah berupa bahan tertulis dan dicetak, antara lain berupa buku-buku teks, majalah, diklat, modul atau bahan ajar yang lain. Media cetak ini dapat dipelajari tanpa pengajar (self construction) dan yang bukan self construction sering disebut juga buku teks. Buku teks sengaja dirancang sebagai alat bantu pembelajaran yang memerlukan pengajar. Buku petunjuk juga harus diberikan kepada para pengajar secara gratis (dari penerbit) sebagai pelengkap buku teks yang dipakai. Hal ini disebabkan karena buku petunjuk berisi antara lain penjelasan penggunaan buku teks, soal-soal latihan, kuis, bahan ujian, dan juga praktikum.

b) Media Elektronik

Media elektronik adalah alat bantu mengajar yang berupa hasil kerja dengan bantuan alat elektronika seperti audio visual, film strips, cassette, televise, radio, overhead projector, dan slide.

(39)

Pengajar harus melakukan evaluasi dari tugas yang ia berikan selama waktu tertentu. Evaluasi dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kehendak pengajar (tes harian atau mingguan) dan dapat pula mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh fakultas atau universitas. Evaluasi ini sebaiknya berjalan dari dua arah, yaitu evaluasi pengajar yang berasal dari siswa dan evaluasi siswa yang berasal dari pengajar. Bentuk-bentuk evaluasi terhadap mahasiswa biasanya dapat berupa, antara lain (Soekartawi, 1995:25-31):

a) Evaluasi bahwa mahasiswa telah menyelesaikan seperangkat program yang diberikan. Berbagai pelatihan atau kursus yang sifatnya tidak kaku dan yang memerlukan waktu singkat, maka evaluasi yang dilakukan adalah cukup dengan cara menilai apakah peserta pelatihan telah mengikuti dengan baik atau tidak.

b) Ujian tertulis. Ujian tertulis atau ujian dalam bentuk uraian (essay examination) adalah bentuk ujian yang paling sering dilaksanakan. Biasanya cara ini dilakukan pada ujian tengah semester atau pada akhir semester. Beberapa kemungkinan dari cara ini adalah untuk menilai kemampuan menulis dalam berbagai hal, antara lain: mengekspresikan buah pikiran, menginterpretasikan data, melakukan kreatifitas, dan mengorganisasikan semua yang ia pertimbangkan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan yang singkat dan sistematis. c) Ujian lisan. Kelebihan ujian lisan adalah pengajar dapat mengetahui

sampai seberapa jauh kemampuan mahasiswa memahami bahan ajar yang diberikan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan hasil evaluasi yang dilakukan dengan cara yang bukan lisan.

d) Ujian memilih alternatif dari berbagai kemungkinan atau sering disebut dengan istilah ujian pilihan berganda atau multiplechoice test. Cara ini pada dasarnya adalah memilih satu jawaban yang paling benar dari berbagai kemungkinan alternatif jawaban yang diberikan oleh penguji. Kelebihan cara ini adalah pengajar dapat memeriksa hasil ujian dengan cepat dan juga hasilnya lebih objektif. Kelemahan cara ini adalah pengajar tidak mengetahui dengan baik apakah jawaban benar yang diberikan oleh mahasiswa itu memang benar-benar hasil dari pemikiran mahasiswa atau dari hasil dugaan saja.

(40)

adalah khususnya bagi penilai lebih mudah memberikan nilai, lebih objektif dalam arti dapat diukur dengan ukuran yang pasti.

f) Ujian penampilan. Cara ini pada dasarnya menilai mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran atau pelatihan dengan menilai penampilan mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran atau pelatihan tersebut.

B. Kontribusi Mahasiswa

1. Pengertian Kontribusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah sumbangan. Sedangkan menurut Kamus Ekonomi kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau kerugian tertentu atau bersama. Mulyasa (2004:156) kontribusi siswa dalam pembelajaran diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Partisipasi merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.

(41)

diharapkan oleh pihak dosen saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mahasiswa disiplin mengikuti perkuliahan-perkuliahan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, membaca literatur/acuan sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan dan mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dosen.

Metode mengajar dosen cenderung menuntut mahasiswa hanya mengandalkan dimensi hafalan sehingga mahasiswa cenderung belajar ketika ujian akan berlangsung. Tugas-tugas yang diberikan seperti pembuatan makalah, belajar kelompok, keterampilan mencari sumber-sumber bahan ajar harus diperhatikan. Menurut (Salim, 1991:46), kebiasaan belajar dari diktat berarti membiasakan mahasiswa malas berpikir atau hanya berpikir dangkal tanpa kemampuan menganalisis. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa jarang terlihat berdiskusi di luar jam perkuliahan, apalagi kegiatan kerja kelompok ataupun mencari sumber bahan pelajaran.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontribusi

Kontribusi siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu bentuk keterlibatan mental dan emosional. Menurut Sudjana (1996:87) kontribusi merupakan salah satu bentuk tingkah laku yang ditentukan oleh enam faktor, antara lain:

a) Pengetahuan/kognitif, berupa pengetahuan tentang tema, fakta, aturan, dan keterampilan membuat translation.

(42)

c) Kebiasaan sosial, seperti kebiasaan menetap dan lingkungan.

d) Kebutuhan, meliputi kebutuhan approach (mendekatkan diri), meliputi pandangan/perasaan, kesediaan bereaksi, interaksi sosial, minat dan perhatian.

e) Kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru.

f) Media yang digunakan dalam kegiatan belajar di kelas, misalnya tape recorder, video, poster dan lain-lain. Ini dapat memperbesar perhatian siswa dan keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

3. Peran Kontribusi Mahasiswa

(43)

C. Kepuasan Mahasiswa/Pelanggan

1. Pengertian Kepuasan

Kata pelanggan memiliki arti yang lebih luas karena mencakup mereka yang memperoleh manfaat dari kegiatan produksi maupun jasa. Dengan demikian pelanggan dapat dikategorikan atas: pembeli untuk kegiatan jual beli; peserta didik, orang tua, pengusaha dan pemerintah untuk kegiatan di bidang pendidikan. Pelanggan adalah mereka yang memanfaatkan hasil dari suatu badan, perusahaan, institusi atau sering juga disebut sebagai orang yang mau membelanjakan untuk membeli suatu yang ditawarkan oleh suatu badan. Dengan demikian, mahasiswa/pelanggan sebagai orang yang mengambil manfaat dari jasa yang diberikan lembaga pendidikan dapat dikategorikan sebagai pelanggan lembaga pendidikan.

(44)

mahasiswa pada saat mereka mendaftar menjadi mahasiswa USD dengan apa yang mereka rasakan setelah mengikuti perkuliahan.

Harapan mahasiswa seharusnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan kualitas produk dan jasa dalam mengusahakan kepuasan mahasiswa. Untuk itu, diperlukan kesediaan mendengar, mengamati tentang apa harapan mahasiswa pada saat mendaftar di USD. Oleh karena itu, mahasiswa adalah orang (person) atau unit yang menerima hasil dari suatu proses dalam suatu sistem. Penilaian mahasiswa terhadap layanan yang diberikan dosen ataupun USD akan dinyatakan baik atau tidak tergantung pada apakah tingkat layanan yang diperoleh sesuai atau melebihi pengharapannya. Hal ini menyebabkan pentingnya USD menentukan pola pelayanannya, apabila ingin memuaskan mahasiswa/pelanggannya dengan meletakkan harapan mahasiswa pada tingkat yang wajar. Kepuasan mahasiswa akan tercapai apabila fasilitas yang tersedia didalam kampus mendukung proses perkuliahan dan kondisi dari fasilitas tersebut dalam keadaan yang layak pakai. Apabila tingkat kepuasan mahasiswa akan ketersediaan fasilitas dalam pembelajaran tinggi maka prestasi belajar akan menjadi baik selain itu mahasiswa juga mempunyai kebanggaan terhadap universitas.

(45)

syarat atau kriteria yang harus dipertimbangkan dosen (Masidjo, 1995:28), yaitu:

1. Materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan, materi yang diberikan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan yang mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa, serta karakteristik subjek didik pada fase perkembangan tertentu juga harus menjadi bahan pertimbangan.

2. Materi harus sesuai dengan peserta didik, pemilihan materi di samping harus sesuai dengan tujuan dituntut pula agar sesuai dengan subjek didik yang mempelajarinya. Materi yang akan diberikan harus sesuai dengan kemampuan mahasiswa, dapat menarik perhatian dan minat mahasiswa untuk belajar ataupun kuliah.

Jika materi pembelajaran relevan dengan tujuan pembelajaran maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan mahasiswa dalam penyerapan pengetahuan yang tercermin dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga mahasiswa akan dengan mudah menilai kualitas layanan dosen tersebut baik atau tidak.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

(46)

variabel-variabel pesan (sebagai penghasil serangkaian sikap kepuasan tertentu mengenai perusahaan, produk, dan tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai penilaian pelanggan atas pelayanan perusahaan), serta perantara (sebagai penilaian pelanggan atas perantara perusahaan seperti diler dan grosir). Pelayanan setelah penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu seperti garansi, serta yang berkaitan dengan umpan balik seperti penanganan keluhan dan pengembalian uang.

(47)

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian

Proses belajar yang dialami oleh seorang siswa dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa melalui evaluasi belajar atau tes prestasi yang diberikan oleh guru.

Prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh siswa. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (Winkel, 1996:64). Jadi usaha untuk mengetahui suatu hasil belajar sangat ditentukan adanya evaluasi suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar tercapai. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Winkel (1996:36), belajar merupakan suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

(48)

merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai sisiwa dalam belajar di sekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.

Selanjutnya Mulyono (1990:700) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu (Winkel, 1984:43)

1. Faktor pada pihak siswa

a) Faktor psikis meliputi intelektual (kecerdasan dan bakat) dan non intelektual (sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri).

b) Faktor fisik atau kondisi fisik (perkembangan yang tidak sempurna pada anggota tubuh dan adanya kelemahan dalam menghitung atau mengingat angka).

2. Faktor di luar siswa

a) Faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

b) Faktor sosial di sekolah meliputi: sistem sekolah, status sekolah, interaksi guru dan siswa.

(49)

Faktor-faktor tersebut di atas akan mempengaruhi siswa dalam proses belajar dan pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan dan perubahan di pihak siswa yang sebelumnya tidak dimiliki. Kemampuan dan perubahan itu antara lain: penalaran verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan motorik dan sikap.

3. Fungsi Prestasi Belajar

Fungsi utama dari prestasi belajar adalah (Arifin, 1991:3)

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasi anak didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar yang dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar, anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

(50)

Dalam pendidikan di Universitas Sanata Dharma kegiatan evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata kuliah dalam satu semester dapat terdiri dari (FKIP, 2007:37):

1) Evaluasi hasil pembelajaran harian yang dapat dilakukan antara lain melalui kuis.

2) Evaluasi hasil pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung dengan Ujian Sisipan (USIP).

3) Evaluasi hasil pembelajaran pada pertengahan semester yang dilakukan melalui pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) .

4) Evaluasi hasil pembelajaran pada akhir semester yang dilakukan melalui pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS).

[image:50.612.70.536.158.623.2]

Pengolahan nilai akhir evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata kuliah, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Penilaian Acuan Norma (PAN). Menurut Buku Pedoman FKIP (2007:55), nilai akhir keberhasilan belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma dinyatakan dalam bentuk huruf sebagai berikut:

Tabel 2.1

Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa

Huruf Arti Angka Mutu

A Sangat Baik 4

B Baik 3 C Cukup 2 D Kurang 1 E Gagal 0

(51)

ditetapkan sebagai batas bawah untuk lulus dengan nilai C, skor sebesar 50% ditetapkan sebagai batas bawah untuk nilai D. Skor batas bawah untuk lulus dengan nilai B dan batas bawah untuk nilai A ditetapkan oleh dosen yang bersangkutan. Dengan alasan yang kuat dan dengan persetujuan ketua program studi, dosen dapat menyimpang dari pedoman. Dalam hal ini dosen wajib memberi tahukan kepada mahasiswa.

Sistem penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata Dharma diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Menurut buku Pedoman FKIP (2007:11), Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan sekurang-kurangnya 16-19 minggu kerja. Sedangkan satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur maupun mandiri selama dua sampai empat jam per minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara.

(52)

belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). Seperti halnya rapor di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, IP merupakan bentuk prestasi yang di peroleh selama satu semester, yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian dan tugas-tugas.

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

(53)

Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa dinyatakan dengan huruf mutu yaitu A, B, C, D, dan E. Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I prestasi belajar yang dicapai mahasiswa belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya nilai mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I serta masih banyaknya mahasiswa yang mengulang mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I pada kelas angkatan di bawahnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar mahasiswa kurang memuaskan salah satunya adalah kinerja dosen. Menurut Anwar (2006:67 dalam http://wikipedia.org/wiki/kinerja[03-07-2009]), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Maka yang dimaksud dengan kinerja dosen yaitu hasil kerja yang dicapai oleh pendidik dalam bentuk kualitas maupun kuantitas sesuai dengan peran/tugasnya setelah melaksanakan pembelajaran yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai/standar tertentu di mana individu tersebut bekerja

(54)

belajar mahasiswa, maka hal ini dapat menjadi dampak negatif dalam pencapaian prestasi belajar.

2. Hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1996:162). Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan tinggi/rendahnya prestasi belajar yaitu kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kontribusi adalah sumbangan. Mulyasa (2004:156) kontribusi siswa dalam pembelajaran diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Seorang mahasiswa dapat mencapai prestasi yang baik manakala ia merasa senang dan tertarik untuk terlibat aktif dalam perkuliahan maupun penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Kontribusi siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu bentuk keterlibatan mental dan emosional. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi diantaranya: pengetahuan/kognitif, kondisi situasional, kebiasaan sosial, kebutuhan, kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru dan media yang digunakan dalam belajar dikelas (Sudjana, 1996:87).

(55)

yang tinggi mengindikasikan bahwa mahasiswa tersebut sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas perkuliahan. Mahasiswa yang tidak berminat dan tidak memberikan kontribusi dalam perkuliahan menunjukkan perilaku malas mengikuti perkuliahan, malas mengerjakan tugas-tugas dari dosen, dan aktivitas lain yang menunjukkan ketidaksenangan dalam proses pembelajaran sehingga hal ini berimplikasi pada rendahnya prestasi yang dicapai. Hal senada juga dikemukakan oleh Hurlock (1980:221) bahwa, seseorang yang kurang berminat pada pendidikan atau pekerjaan biasanya menunjukkan ketidaksenangan. Hal ini dapat dilihat dari kejadian seperti berprestasi rendah, bekerja di bawah kemampuannya dalam setiap mata pelajaran yang tidak disukai. Dengan demikian, penulis menduga bahwa ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar.

3. Hubungan kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

(56)

maka prestasi belajar akan menjadi baik selain itu mahasiswa juga mempunyai kebanggaan terhadap universitas.

(57)

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

2. Ada hubungan kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

3. Ada hubungan kepuasan mahasiswa dengan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga, atau gejala tertentu (Arikunto, 1998:131). Di bidang pendidikan, studi kasus umumnya dilakukan untuk menentukan latar belakang, lingkungan dan sifat-sifat anak terhadap suatu masalah (Sumanto, 1990:56). Penelitian ini merupakan studi kasus pada peserta mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I tahun 2009 Prodi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(59)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang dimintai informasi atau orang yang memberikan sumber informasi.  Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah kinerja dosen, kontribusi mahasiswa dalam pembelajaran, kepuasan mahasiswa, dan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi Penelitian

(60)

2. Sampel Penelitian

[image:60.612.69.534.223.628.2]

Sampel penelitian menurut Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian ini adalah peserta mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I di Program Studi Pendidikan Akuntansi pada tahun akademik 2009/2010. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 90 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Tahun Ajaran Semester Kelas Jumlah

(mahasiswa)

2009/2010 Ganjil A 33

B 32

C 25

Jumlah 90

3. Teknik Penarikan Sampel

(61)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah:

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan keadaan responden sebenarnya. Dengan maksud untuk mengumpulkan data tentang kinerja dosen, kontribusi mahasiswa, kepuasan mahasiswa, dan prestasi belajar pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengutip data atau keterangan yang ada di kampus atau dengan mempelajari data-data yang tertulis atau tercatat yang telah ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar.

F. Operasionalisasi Variabel

1. Kinerja Dosen

(62)
[image:62.612.67.536.166.629.2]

nilai/standar tertentu di mana individu tersebut bekerja. Kinerja dosen meliputi mengajar yang baik dan benar, alat bantu mengajar yang digunakan, dan cara evaluasi yang dilakukan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi kinerja dosen:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Kinerja Dosen

Variabel Indikator No Item

Jum lah Kinerja

dosen

a. Keahlian terhadap bahan ajar

b. Kemampuan mengontrol suasana kelas c. Kemampuan memberikan pengajaran d. Kehlian memberikan bimbingan e. Kemampuan sebagai figur berwatak f. Kemampuan memberikan motivasi g. Kemampuan menerima umpan balik

1,9 2 4,5,10 6 7 8 3

2 1 3 1 1 1 1 Jumlah 10

Instrumen penelitian mengenai kinerja dosen mengacu pada kuesioner dari P3MP. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan 7 skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut: skala 1 menunjukkan kinerja dosen yang sangat buruk dan skala 7 menunjukkan kinerja dosen yang sangat baik.

2. Kontribusi Mahasiswa

(63)
[image:63.612.68.535.156.632.2]

ketegasan sikap, menciptakan kedisiplinan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel kontribusi mahasiswa:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Kontribusi Mahasiswa.

Variabel Indikator No Item

Jum lah Kontribusi

mahasiswa

a. Pengembangan nilai-nilai kemanusiaan

b. Partisipasi dalam perkuliahan c. Ketegasan sikap

d. Menciptakan kedisiplinan

11,12, 14 13 15,16 17

3

1 2 1 Jumlah 7

Instrumen penelitian mengenai kontribusi mahasiswa mengacu pada kuesioner dari P3MP. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan 7 skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut: skala 1 menunjukkan kontribusi yang sangat rendah dan skala 7 menunjukkan kontribusi yang sangat tinggi.

3. Kepuasan Mahasiswa

(64)

disusun berdasarkan skor pengukuran 1 sampai dengan 7. Skor 1 menunjukkan sangat tidak puas dan skor 7 menunjukkan sangat puas.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi tertentu. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai final mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I yang ditawarkan program studi Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2009/2010 semester gasal.

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

(65)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y X = Jumlah skor butir

Y = Jumlah skor item XY = jumlah kali x dan y

N = Jumlah sampel atau jumlah responden

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak valid maka digunakan pedoman sebagai berikut: Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan (α = 0,05), maka instrumen dikatakan valid. Sedangkan jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikan (α = 0,05) maka instrumen dikatakan tidak valid.

[image:65.612.70.533.181.690.2]

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan akuntansi yang mengambil mata kuliah akuntansi keuangan dasar 1 pada semester gasal tahun 2009 yang berjumlah 90 orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 88 (90-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,207 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman penelitian hasil uji coba validitas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Kinerja Dosen Dalam Pembelajaran

No Item

rhitung r tabel Keterangan

1 0,497 0,207 Valid

2 0,386 0,207 Valid

(66)

Gambar

Tabel nilai r, dan F  ...................................................................
Tabel 2.1 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Kontribusi kemampuan awal terhadap kesulitan belajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1, 2) Kontribusi

Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Kontribusi kemampuan awal terhadap

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Adapun penjelasannya adalah

Selvi Oliviana A210090163, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tujuan penelitian

Selvi Oliviana A210090163, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tujuan penelitian

Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswa angkatan tahun 2012 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Penelitian dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para dosen untuk memilih metode apa yang cocok, sesuai atau tepat yang harus digunakan dalam mengajar sesuai