Nama Produk: DIRTSHIELD™ SL-200 Acrylic Polymer Hybrid Emulsion
Tanggal Terbit: 02.06.2016 Tanggal Cetak: 03.06.2016 PT ROHM AND HAAS INDONESIA mendorong dan mengharapkan Anda membaca dan memahami LDK secara keseluruhan, karena ada informasi penting dalam seluruh dokumen tersebut. Kami mengharapkan anda untuk mengikuti tindakan pencegahan yang diidentifikasi dalam dokumen ini kecuali kondisi penggunaan akan memerlukan metode atau tindakan lain yang sesuai.
1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
Nama Produk: DIRTSHIELD™ SL-200 Acrylic Polymer Hybrid Emulsion Penggunaan yang dianjurkan dan pembatasan penggunaan
Penggunaan yang teridentifikasi: Produk pelapis
Identitas perusahaan
PT ROHM AND HAAS INDONESIA
A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE 2001 JL. JEND. SUDIRMAN NO. 28 10210 JAKARTA
INDONESIA
Nomor Informasi Pelanggan: 62-21-299-56200
SDSQuestion@dow.com
Faks: 62-21-574-2121
NOMOR TELEPON DARURAT
Nomor Darurat 24 Jam: (62) 21-7591-2862
Penghubung Tanggap Darurat Lokal: 21-7591-2862
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
Klasifikasi GHS
Produk ini bukan produk berbahaya sesuai dengan Sistem Harmonisasi Global untuk Klasifikasi dan Pelabelan (GHS).
Bahaya lain data tidak tersedia
3. KOMPOSISI/INFORMASI TENTANG BAHAN PENYUSUN
Produk ini adalah campuran.
Komponen CASRN Konsentrasi
Amorphous silica 7631-86-9 >= 20,0 - < 30,0 %
Diphenyl Ketone 119-61-9 >= 0,1 - < 1,0 %
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama Penghirupan: Pindahkan ke tempat berudara segar.
Kena kulit: Cuci dengan air dan sabun sebagai tindakan pencegahan. Jika iritasi kulit berlanjut, panggil dokter.
Kena mata: Bilas dengan banyak air. Jika iritasi mata berlanjut, periksakan ke dokter spesialis.
Tertelan: Minum 1 atau 2 gelas air. Periksakan ke dokter jika perlu. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda: Selain dari informasi yang ditemukan dibawah Deskripsi langkah-langkah pertolongan pertama (atas) dan indikasi perhatian medis segera dan perlakuan khusus diperlukan (dibawah), semua gejala tambahan dan efek-efek yang dijelaskan dalam seksi 11: Informasi Toksikologi.
Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Instruksi kepada dokter: Perawatan terhadap pemaparan harus diarahkan untuk mengendalikan gejala dan kondisi klinis pasien
5. TINDAKAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Media pemadaman yang sesuai: Gunakan media pemadaman yang sesuai untuk sekeliling kebakaran
Media pemadaman yang tidak sesuai: data tidak tersedia
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Produk pembakaran berbahaya: data tidak tersedia
Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Bahan dapat memercik di atas 100C/212F. Produk yang mengering dapat terbakar.
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
Prosedur Pemadaman Kebakaran: data tidak tersedia
Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran: Kenakan alat bantu pernapasan SCBA
dan pakaian pelindung.
6. TINDAKAN PENANGGULANGAN JIKA TERJADI TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat: Gunakan alat pelindung diri. Jauhkan orang dari tumpahan/bocoran ke arah yang berlawanan dengan arah angin.
Bahan dapat menciptakan kondisi licin.
Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan: PERHATIAN: Jaga agar tumpahan dan aliran air pembersih menjauhi saluran pembuangan kota dan genangan-air yang terbuka.
Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan: Segera bendung tumpahan dengan bahan lembam (mis. pasir, tanah). Pindahkan cairan dan bahan pembendung padat ke wadah terpisah yang sesuai untuk pemerolehan-kembali atau pembuangan.
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
Kehati-hatian dalam menangani secara aman: Jangan sampai kena mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Tempat penyimpan harus ditutup rapat. Jangan mengisap uap, kabut, atau gas.
Kondisi untuk penyimpanan yang aman: Jaga agar tidak beku - kestabilan produk mungkin terpengaruh. Aduk baik-baik sebelum digunakan.
Kestabilan penyimpanan Suhu penyimpanan 1 - 49 °C
Data lain: Uap monomer dapat terbentuk ketika bahan memanas selama operasi pemrosesan. Lihat SEKSI 8, untuk jenis ventilasi yang diperlukan.
8. KONTROL PAPARAN/ PERLINDUNGAN DIRI
Parameter pengendalian
Batas paparan didaftarkan berikut ini, jika ada.
Komponen Peraturan Jenis pendaftaran Nilai/Notasi
Amorphous silica Dow IHG TWA Fraksi yang
dapat terisap
0,2 mg/m3
Diphenyl Ketone US WEEL TWA 0,5 mg/m3
Dow IHG TWA 5 mg/m3
Dow IHG STEL 10 mg/m3
Pengendalian pendedahan
Kontrol teknik: Gunakan ventilasi gas-buang lokal dengan kecepatan tangkap minimum 150 kaki/min pada titik pembentukan uap. Merujuk pada edisi mutakhir Industrial Ventilation: A Manual of
Recommended Practice yang diterbitkan oleh American Conference of Governmental Industrial Hygienists untuk mendapatkan informasi dalam hal desain, instalasi, penggunaan, dan pemeliharaan sistem ventilasi gas-buang.
Tindakan perlindungan diri: Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahan ini harus diperlengkapi dengan fasilitas pencuci mata.
Tindakan perlindungan individual
Perlindungan mata/wajah: Kacamata-pengaman berpelindung-samping Pelindung mata yang dipakai harus cocok dengan sistem pelindung pernapasan yang digunakan.
Perlindungan kulit
Perlindungan tangan: Sarung tangan yang tercantum di bawah ini dapat memberikan perlindungan te yang tahan bahan kimia mungkin tidak memberikan perlindungan yang memadai sarung tangan neoprena
Perlindungan pernapasan: Program perlindungan pernapasan yang memenuhi standar OSHA 1910.134 dan ANSI Z88.2 atau yang setara harus diikuti manakala kondisi tempat kerja cukup beralasan untuk penggunaan respirator. Tidak ada yang diperlukan jika
kosentrasi terbawa-udara berada di bawah ba Pemajanan. Untuk kosentrasi terbawa-udara sampai dengan 10 kali batas pemajanan, pakai respirator berpemurni-udara, bertopeng- separuh yang terpasang dengan pas dan memenuhi standar NIOSH (atau setara). Respirator berpemurni-udara harus dilengkapi dengan kartrid amonia/metilamin dan penyaring N95 yang memenuhi standar NIOSH (atau setara). Jika terdapat kabut minyak, gunakan penyaring R95 atau P95.
9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Tampilan
Keadaan Fisik putih-susu cair
Warna putih
Bau Amonia
Ambang Batas Bau data tidak tersedia
pH 8,0 - 9,5
Titik lebur/rentang 0 °C Air
Titik beku data tidak tersedia
Titik didih (760 mmHg) 100 °C Air
Titik nyala Tak-mudah-terbakar
Tingkat evaporasi (Butil Asetat = 1)
<1 Air
Flamabilitas (padatan, gas) TIDAK BERKENAAN/BERLAKU.
Terendah batas ledakan Tidak berlaku Tertinggi batas ledakan Tidak berlaku
Tekanan Uap 17 mmHg pada 20 °C Air Relatif Densitas Uap (udara = 1) <1,0 Air
Kepadatan Relatif (air = 1) 1,0 - 1,2
Kelarutan dalam air Dapat diencerkan Koefisien partisi (n-oktanol/air) data tidak tersedia Suhu dapat membakar sendiri
(auto-ignition temperature)
data tidak tersedia
Suhu penguraian data tidak tersedia
Viskositas Dinamis 1 - 200 mPa,s
Viskositas kinematik data tidak tersedia
Sifat peledak data tidak tersedia
Sifat oksidator data tidak tersedia
Berat Molekul data tidak tersedia Persen sifat atsiri (volatilitas) 66 - 69 % Air
CATATAN: Data fisik yang disajikan di atas adalah nilai-nilai tipikal dan jangan diartikan sebagai spesifikasi.
10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS
Reaktifitas: data tidak tersedia Stabilitas kimia: data tidak tersedia
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus: Tidak ada yang diketahui.
Produk tidak akan mengalami polimerisasi.
Stabil
Kondisi yang harus dihindari: data tidak tersedia
Bahan yang harus dihindari: Tidak diketahui adanya bahan yang tidak-cocok dengan produk ini.
Produk berbahaya hasil penguraian: Penguraian termal dapat menghasilkan monomer akrilik.
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
Informasi Toksikologi muncul dalam bagian ini ketika data tersebut tersedi
Toksisitas akut
Toksisitas oral akut
LD50, Tikus, > 5.000 mg/kg Toksisitas kulit akut
LD50, Kelinci, > 5.000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Korosi/iritasi kulit
Dapat menyebabkan pedih/gatal yang tidak lama.
Kerusakan mata serius/iritasi mata Tidak menyebabkan iritasi mata Sensitisasi
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Tunggal)
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang) Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Karsinogenisitas
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Teratogenisitas
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Toksisitas terhadap Reproduksi
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Bahaya terhirup
Data uji produk tidak tersedia. Mengacu pada data komponen.
Tambahan keterangan
Data tidak tersedia untuk bahan ini. Informasi yang ditunjukkan berdasarkan pada karakterisasi bahan yang komposisinya mirip.
KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI TOKSIKOLOGI:
Amorphous silica
Toksisitas inhalasi akut
Kecil kemungkinan timbul uap karena sifat-sifat fisik. Debu dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan bagian atas (hidung dan tenggorokan).
Konsentrasi maksimum yang dapat dicapai. LC50, Tikus, 4 Hour, Debu, > 2,08 mg/l Pedoman Tes OECD 403 Tidak ada kematian terjadi pada konsentrasi ini.
Sensitisasi
Untuk sensitisasi kulit:
Tidak ditemukan data yang relevan.
Untuk sensitisasi pernapasan:
Tidak ditemukan data yang relevan.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Tunggal)
Evaluasi data yang tersedia menunjukkan bahwa bahan ini bukan racun STOT-SE.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang)
Tanah diatom atau silika amorf dianggap sebagai debu gangguan dan tidak menyebabkan cedera paru-paru yang berhubungan dengan silika kristal. Namun, berulang-ulang terhadap berlebihan terhadap debu silika amorf (yang merupakan komponen utama dalam produk ini) dapat menyebabkan efek paru berpotensi reversibel.
Pemaparan yang berulang- ulang pada debu dari bahan ini tidak diantisipasi untuk
menghasilkan racun sistemik atau cedera paru-paru yang permanen; bagaimanapun
pemaparan berlebihan dapat menyebabkan sedikit efek yang kurang baik pada saluran
pernapasan.
Karsinogenisitas
Pengujian binatang dan pengalaman manusia menunjukan tidak ada resiko kanker dari pemaparan silika yang murni.
Teratogenisitas
Tidak menyebabkan cacat atau efek janin lain di dalam binatang laboratorium.
Toksisitas terhadap Reproduksi Tidak ditemukan data yang relevan.
Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Kajian toksisitas genetik in vitro menunjukkan hasil negatif.
Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif.
Bahaya terhirup
Berdasarkan pada sifat-sifat fisik, tidak mungkin menjadi aspirasi bahaya.
Diphenyl Ketone
Toksisitas inhalasi akut LC50 belum di tentukan.
Sensitisasi
Tidak mengakibatkan reaksi alergi pada kulit ketika diuji pada marmot.
Untuk sensitisasi pernapasan:
Tidak ditemukan data yang relevan.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Tunggal)
Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target khusus, paparan tunggal.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang) Pada hewan, dampak telah dilaporkan pada organ berikut ini:
Darah.
Ginjal.
Hati.
Sumsum tulang Karsinogenisitas
Pernah menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Walau bagaimanapun, hubungannya terhadap manusia tidak diketahui.
Teratogenisitas
Menunjukkan sifat beracun pada janin hewan percobaan dengan dosis yang meracuni induknya. Tidak menyebabkan cacat lahir pada hewan percobaan.
Toksisitas terhadap Reproduksi
Dalam kajian hewan, tidak menggangu sistem reproduksi. Di penelitian di hewan, tidak mempengaruhi tingkat kesuburan.
Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)
Kajian toksisitas genetik in vitro menunjukkan hasil negatif. Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif.
Bahaya terhirup
Berdasarkan pada sifat-sifat fisik, tidak mungkin menjadi aspirasi bahaya.
12. INFORMASI EKOLOGI
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang)