• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kepemimpinan,kompensasi,motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan: studi kasus pada karyawan instalasi rawat jalan RSUP Dr.Sardjito di Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kepemimpinan,kompensasi,motivasi dan disiplin terhadap kinerja karyawan: studi kasus pada karyawan instalasi rawat jalan RSUP Dr.Sardjito di Yogyakarta."

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, MOTIVASI, DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Riga Putra Kurniawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dan

parsial kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr.

Sardjito. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Instalasi Unit Rawat Jalan

dengan jumlah 121. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Teknik

pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial

kepemimpinan, motivasi, dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan

sedangkan kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(2)

ii ABSTRACK

THE INFLUENCE OF THE LEADERSHIP, COMPENSATION, MOTIVATION, AND DISCIPLINE ON EMPLOYEES PERFORMANCE A Case Study on Outpatient Instalation Employees of Dr. Sardjito, Yogyakarta

Riga Putra Kurniawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This Research aims to find the simultaneous and partial influence of leadership,

compensation, motivation, and discipline on employees performance. The research

was carried out at RSUP Dr. Sardjito on March 2016. The population of this research

are 121 empoyees on Outpatient Instalation. The sample size is 93 respondents. The

sampling method used is proportionate stratified random sampling. Thedata are

analyzed using multiple linier regression. The result of this research indicates that,

simultaneously leadership, compensation, motivation, and discipline significantly

influence employees performance. Partially, leadership, motivation, and discipline

significantly influence the employees performance; whereas compensation do not

significantly influence the employees performance.

Keywords: Leadership, Compensation, Motivation, Discipline, Employees

(3)

i

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Riga Putra Kurniawan NIM : 122214059

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat

mereka menyerah.

(Thomas Alva Edison)

Hidup ini perlu perjuangan, kerja keras, dan kesabaran untuk

memperoleh keberhasilan.

(Riga Putra K)

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Bapak dan Ibuku,

(7)

v Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 7 Juni 2016 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)

Yogyakarta, 30 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama: Riga Putra K

Nim : 122214059

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan”

Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Santa Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkajian data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Juni 2016

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito di

Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis dengan berkat

dan kuasaNya.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma, dan juga selaku dosen pembibing I yang telah

mengarahkan dan membibing dengan kesungguhan hati selama penulis

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Rubiyatno M.M., selaku dosen pembibing II yang juga

mengarahkan dan membibing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

5. Ibu Prof. Dr. dr. Sri Sutarni,Sp.S(K) selaku Ketua pimpinan Komisi Etik

Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada yang telah memberikan izin

sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

6. Bapak Dr. dr.Bambang Hastha Yoga L.B, Sp.KJ selaku Kepala Bagian

Pendidikan dan Penelitian yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat

(10)

viii

7. Bapak dr. Bambang Sigit Riyanto. Sp.PD.KP, selaku Kepala Instalasi Rawat

Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga

penulis dapat melakukan penelitian ini.

8. Responden yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna

melengkapai data yang penulis perlukan.

9. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

10.Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak

bagiku. Terimakasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar

dalam menghadapi hidup yang penuh rintangan ini sehingga membuatku

dewasa dalam menyikapi hidup.

11.Fransisca Suci Dyah Anggita yang selama ini selalu memberikan dukungan,

perhatian, dan doanya.

12.Bagus dan Samuel yang selama ini telah memberikan pengarahan dan

dukungan.

13.Banya dan Nopi yang telah menyempatkan untuk datang dan memberikan

dukungan.

14.Teman-teman seperjuangan kelas MPT yang selama ini telah berjuang

bersama dan memberikan dukungan.

15.Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan Cris, Bram, Dian, Isye,

Agnes, Iyos, Erick, Tulus, Sius, Putra, Rio, Putra, Vero, Rahma, Lisa, Monik

Bawono, Bima, Angki, Desti, Nata, Irma dan Bestari. Terimakasih untuk doa

dan semangat selama ini.

16.Teman-teman angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa dan telah

(11)

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi ini.

Yogyakarta, 30 Juni 2016

(12)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xv

HALAMAN ABSTRAK... xvi

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya... 31

C. Kerangka Konseptual Penelitian... 35

D. Hipotesis... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 38

A. Jenis Penelitian... 38

B. Subyek dan Obyek Penelitian... 38

(13)

xi

D. Variabel Penelitian... 39

E. Definisi Operasional... 39

F. Pengukuran Variabel... 42

G. Populasi dan Sampel... 45

H. Teknik Pengambilan Sampel... 46

I. Sumber Data... 47

J. Teknik Pengumpulan Instrumen... 47

K. Teknik Pengujian Instrumen... 48

L. Teknik Analisis Data... 50

M. Uji Asumsi Klasik... 51

N. Uji F... 55

O. Uji t... 57

P. Koefisien Determinasi... 58

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Pelayanan RSUP Dr. Sardjito... 59

B. Visi dan Misi... 63

C. Struktur Organisasi RSUP Dr. Sardjito... 64

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden... 68

B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas... 71

C. Analisis Linier Berganda... 77

D. Uji Asumsi Klasik... 78

E. Uji F... 83

F. Uji t... 83

G. Koefisien Determinasi... 85

H. Pembahasan... 86

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 89

A. Kesimpulan... 89

(14)

xii

C. Keterbatasan... 91

DAFTAR REFERENSI... 93

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 68

V.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia... 69

V.3 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 70

V.4 Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja... 71

V.5 Hasil Uji Validitas... 72

V.6 Hasil Uji Reliabilitas... 73

V.7 Hasil Pengukuran Variabel Kepemimpinan... 74

V.8 Hasil Pengukuran Variabel Kompensasi... 75

V.9 Hasil Pengukuran Variabel Disiplin... 75

V.10 Hasil Pengukuran Variabel Motivasi... 76

V.11 Hasil Pengukuran Variabel Kinerja... 77

V.12 Hasil Analisi Linier Berganda... 77

V.13 Hasil Multikolinieritas... 78

V.14 Hasil Uji Normalitas... 80

V.15 Hasil Uji F... 83

V.16 Hasil Uji t... 84

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 KerangkaKonseptual... 35

IV.1 Logo RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta... 64

V.I Hasil Uji Heteroskedastisitas... 79

V.2 Histogram Uji Normalitas... 81

V.3 Normal P-P Plot... 82

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian... 95

Lampiran 2 Kuesioner... 98

Lampiran 3 Karakteristik Responden... 105

Lampiran 4 Data Hasil Jawaban Kuesioner... 109

Lampiran 5 Analisis Presentase... 125

Lampiran 6 Skala Pengukuran Variabel... 128

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas... 131

Lampiran 8 Analisis Linier Berganda... 135

Lampiran 9 Uji Asumsi Klasik... 138

Lampiran 10 Tabel Korelasi Product Moment... 142

Lampiran 11 Tabel Distribusi F... 144

(18)

xvi ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, MOTIVASI, DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Riga Putra Kurniawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dan

parsial kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin terhadap kinerja karyawan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr.

Sardjito. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Instalasi Unit Rawat Jalan

dengan jumlah 121. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Teknik

pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial

kepemimpinan, motivasi, dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan

sedangkan kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(19)

xvii ABSTRACK

THE INFLUENCE OF THE LEADERSHIP, COMPENSATION, MOTIVATION, AND DISCIPLINE ON EMPLOYEES PERFORMANCE A Case Study on Outpatient Instalation Employees of Dr. Sardjito, Yogyakarta

Riga Putra Kurniawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This Research aims to find the simultaneous and partial influence of leadership,

compensation, motivation, and discipline on employees performance. The research

was carried out at RSUP Dr. Sardjito on March 2016. The population of this research

are 121 empoyees on Outpatient Instalation. The sample size is 93 respondents. The

sampling method used is proportionate stratified random sampling. Thedata are

analyzed using multiple linier regression. The result of this research indicates that,

simultaneously leadership, compensation, motivation, and discipline significantly

influence employees performance. Partially, leadership, motivation, and discipline

significantly influence the employees performance; whereas compensation do not

significantly influence the employees performance.

Keywords: Leadership, Compensation, Motivation, Discipline, Employees

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia sangat penting dan menjadi

fokus banyak organisasi dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi yang

berhasil akan menitikberatkan pada sumber daya manusia untuk

menjalankan fungsinya secara optimal, khususnya menghadapi dinamika

perubahan lingkungan yang terjadi. Karyawan merupakan faktor penting

bagi perusahaan demi memajukan usaha untuk mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam

mencapai tujuannya tergantung oleh keberhasilan dari pada individu

karyawan perusahaan itu sendiri dalam menjalankan tugas mereka.

Berbagai hambatan pasti akan ditemui oleh para individu karyawan

perusahaan untuk bisa bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka dapat

diterima dengan baik oleh perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja, antara lain: kepemimpinan, kompensasi, motivasi, disiplin, dan

masih banyak lainnya.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga

orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi

hal itu mungkin tidak disenanginya (Siagian dalam Sutrisno, 2010:213).

Pemimpin dalam organisasi merupakan salah satu faktor penting karena

memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan karena

(21)

pemimpin yang merencanakan, menginformasikan, membuat, dan

mengevaluasi setiap keputusan yang harus dilaksanakan dalam suatu

organisasi.

Selain kepemimpinan, kompensasi juga merupakan salah satu

faktor kunci untuk mencapai kinerja yang tinggi. Kompensasi merupakan

semua pendapatan yang bebentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang

diberikan kepada perusahaan (Hasibuan dalam Munawir, Amri, dan Majid,

2014:32). Dalam suatu organisasi pengaturan kompensasi merupakan

faktor yang penting untuk dapat menarik, memelihara, maupun

mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan organisasi yang

bersangkutan (Martoyo dalam Munawir dkk, 2014:32). Kompensasi inilah

yang akan digunakan para karyawan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Jika kompensasi tersebut yang diterima karyawan semakin

besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan

pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak.

Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai

yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri

terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya

(Mangkunegara, 2013:93). Setiap perusahaan menginginkan karyawan

bekerja secara efektif dan efisien dalam kinerjanya. Kemampuan seorang

(22)

setiap usaha organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, karena setiap

individu mempunyai perasaan atau kehendak yang dapat mempengaruhi

kemauannya dalam bekerja. Pemberian motivasi sangat penting untuk

dilakukan agar karyawan dalam bekerja dapat memberikan yang terbaik

bagi perusahaan secara langsung dan dapat berdampak pada kinerja dari

karyawan tersebut.

Disiplin adalah alat penggerak karyawan Terry (dalam Sutrisno

2010:87). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan suatu

organisasi yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan

organisasi dimana karyawan itu bekerja. Karyawan harus mengembangkan

disiplin yang tinggi, karena dari tindakan yang disiplin itulah kinerja

karyawan dapat terlihat. Disiplin disini juga dipengaruhi adanya

pembagian kerja yang jelas dalam perusahaan dari atasan sampai dengan

karyawan biasa dan pelaksanaan setiap karyawan dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian mengenai kepemimpinan, kompensasi,

motivasi, disiplin, dan kinerja karyawan diatas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan,

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan

yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Apakah kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

2. Apakah kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara

parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi beberapa hal pokok yang akan diteliti, agar tidak

meluasnya permasalahan yang ada dan penelitian lebih terarah. Adapun

pembatasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Responden yang meliputi karyawan Instalasi Rawat Jalan RSUP

Dr. Sardjito di Yogyakarta.

2. Kepemimpinan yang diteliti dalam penelitian yaitu Intelegensi

pemimpin dalam memecahkan masalah, karekteristik dari pemimpin

dalam bergaul terhadap karyawannya, dan adanya kebutuhan prestasi

yang tinggi dari pemimpin terhadap karyawannya.

3. Kompensasi yang diteliti dalam penelitian ini yaitu asas keadilan dan

asas kelayakan dalam pemberian kompensasi.

4. Motivasi yang diteliti dalam penelitian ini yaitu adanya sikap

mencerminkan kebutuhan karyawan akan prestasi, kerjasama antar

(24)

5. Disiplin yang diteliti dalam penelitian ini yaitu kepatuhan terhadap

jadwal kerja, kepatuhan terhadap intruksi atasan, dan kehati-hatian

dalam pemakaian alat-alat kantor.

6. Kinerja karyawan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sikap kerja,

kerjasama, kualitas kerja dan hasil kerja yang diinginkan.

D. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan dasar

pertimbangan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang dimiliki

sehingga dapat memenuhi harapan dan tujuan perusahaan yang

berhubungan dengan kepemimpinan, kompensasi, motivasi dan

disiplin terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi Universitas

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

(25)

referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma khususnya bidang

Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

disiplin ilmu dan teori yang didapat selama kuliah dalam bentuk

praktek khusus, serta untuk mempelajari masalah-masalah yang ada

dalam perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang

digunakan untuk melakukan penelitian manajemen sumber

daya manusia, kepemimpinan, motivasi, kompensasi,

disiplin kinerja karyawan, penelitian-penelitian

sebelumnya, dan kerangka konseptual penelitian, dan

hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang hal-hal yang meliputi: jenis

penelitian, subjek, dan objek penelitian, waktu dan lokasi

(26)

pengukuran variabel, populasi dan sampel, sumber data,

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan

teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan mengenai Pelayanan Kesehatan rumah

sakit RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang meliputi sejarah

dan perkembangannya, struktur organisasi, dan uraian

deskripsi jabatan karyawan unit rawat jalan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengolahan data, analisis data, dan

pembahasan.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Bab ini merupakan penutup yang mencangkup kesimpulan

mengenai hasil survey, saran-saran sebagai bahan

pertimbangan untuk kemajuan yang digarapkan, serta

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Manajemen

Manajemen memiliki berbagai pengertian, secara universal manajemen

adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan

kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non

profit. Seperti definisi manajemen yang dikemukakan oleh Suwatno dan Priansa (2011:16), manajemen sumber daya manusia merupakan suatu

bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan

manusia dalam organisasi perusahaan, unsur manajamen sumber daya

manusia adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan.

2. Sumber Daya Manusia

Setiap organisasi pasti selalu membutuhkan tenaga kerja,

keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat

penting artinya bagi organisasi. Dalam perkembangan saat ini

organisasi akan menghadapi permasalahan tenaga kerja, dengan

demikian pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara

profesional oleh departemen tersendiri dalam suatu organisasi.

Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur penunjang

organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan

suatu organisasi atau sering disebut dengan karyawan. Mengingat

(28)

betapa pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka

organisasi dengan model yang lebih moderat menekankan pada fungsi

SDM dengan orientasi jangka panjang. Mengelola SDM di era

globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai

macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk

mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan

yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat

tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh

karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi

tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia SDM

bagi departemen lainnya.

3. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Ada beberapa definisi menurut beberapa ahli mengenai

kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Anoraga (dalam Sutrisno,

2010:214), kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi pihak lain melalui komunikasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan

orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang

hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin itu. Sedangkan

menurut Rivai (dalam Megawati, 2012:6), pemimpin adalah proses

mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas-aktifitas yang ada

(29)

karena itu kepemimpinan pada hakekatnya adalah proses

mempengaruhi atau memberi oleh pemimpin kepada pengikutnya

dalam upaya mencapai tujuan organisasi dan seni mempengaruhi,

mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,

kehormatan, dan kerjasama yang bersemangat dalam mencapai

tujuan bersama.

b. Teori-teori kepemimpinan

1) Ada teori sifat menurut Stogdill (dalam Ardana, Mujiati dan

Sriathi 2008:90), mengidentifikasi enam klasifikasi sifat

kepemimpinan yaitu:

a) Karakteristik fisik (umur, penampilan, tinggi badan, berat

badan dan lain-lain).

b) Latar belakang sosial (pendidikan, status sosial, mobilitas).

c) Intelengensia.

d) Kepribadian (waspada, percaya diri, integritas pribadi).

e) Karakteristik hubungan tugas (kebutuhan prestasi tinggi,

inisiatif, orientasi tugas).

f) Karakteristik sosial (pergaulan luas dan aktif).

2) Teori perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan

perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan

pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.

(30)

a) Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan

bawahan memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultasi,

mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan

memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya

setingkat dengan dirinya tersebut dengan baik kepada

bawahan.

b) Berorientasi kepada para bawahan dan produksi perilaku

pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh

penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi

pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta

menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku

para bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang

berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan

penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan

penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian

tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model

leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan

berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap

pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu

perhatiannya terhadap hasil atau tugas dan terhadap

(31)

3) Gaya kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas dari

individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi

tertentu (Gitosudarmo dalam Ardana dkk, 2008:89).

Ada beberapa tipe kepemimpinan yaitu sebagai berikut:

a) Tipe Kepemimpinan Otokratik

Seorang pemimpin yang otokratik adalah menganggap

organisasi sebagai milik pribadi, mengidentikan tujuan

pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bahwa sebagai

alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan

pendapat, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dan

dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan

approach yang mengandung unsur paksaan dan puntif (bersifat menghukum).

b) Tipe Kepemimpinan Kharismatik

Dalam keadaaan tertentu, tipe kepemimpinan ini sangat

diperlukan karena dapat menutupi sifat negatifnya dengan

kharisma positif yang dimilikinya. Terkadang para

bawahannya tidak memiliki alasan yang kuat untuk memilih

seseorang tersebut sebagai pemimpin.

c) Tipe Kepemimpinan Demokratik

Pengetahuan kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe

(32)

organisasi modern karena dia senang menerima saran,

pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan, selalu berusaha

mengutamakan teamwork dalam usaha mencapai tujuan,

selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya, selalu

berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai

pemimpin.

d) Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Tipe kepemimpinan yang santai dan pengambilan keputusan

diserahkan kepada para bawahannya dengan pengarahan

yang minimal bahkan tanpa pengarahan sama sekali. Oleh

karena itu, tipe kepemimpinan ini sering kali dianggap

sebagai seorang pemimpin yang kurang memiliki rasa

tanggung jawab yang wajar terhadap organisasi yang

dipimpinnya. Serta memandang dan memperlakukan

bawahannya sebagai orang-orang yang sudah matang dan

dewasa, baik dalam teknis maupun mental.

4. Kompensasi

a. Pengertian kompensasi

Kompensasi adalah dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan,

perhitungan kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan

dimaksudkan untuk mendapatkan pemberian kompensasi yang

mendekati kelayakan dan keadilan (Tohardi dalam Sutrisno,

(33)

2010:183), mengemukakan bahwa kompensasi segala sesuatu yang

diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

Dengan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

manajemen sumber daya manusia, karena kompensasi merupakan

salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja

(Sutrisno, 2010:181).

b. Asas Keadilan dan Kelayakan

Keadilan kompensasi merupakan faktor penting yang

mempengaruhi bagaimana dan mengapa karyawan bekerja pada

suatu perusahaan dan bukan pada perusahaan lainnya. Kompensasi

yang adil maksudnya adalah segala pengorbanan yang dilakukan

oleh karyawan seimbang dengan imbalan yang mereka terima. Ada

keseimbangan antara produktivitas dengan upah atau gaji atau

kompensasi yang diterimanya. Keadilan kompensasi pada

prinsipnya adalah sama akan tetapi bagi karyawan yang prestasinya

beda maka keadilan kompensasi yang diterima berbeda tergantung

pada prestasi kerja karyawan tersebut. Sedangkan kompensasi yang

layak adalah besarnya upah lebih banyak dikaitkan dengan standar

hidup dan peraturan-peraturan ketenagakerjaan. Seperti kebutuhan

fisik minimum dan upah minimum regional.

Keadilan, kelayakan dan besarnya kompensasi yang

(34)

calon tenaga kerja yang potensial untuk bergabung atau bekerja

pada perusahaan yang bersangkutan. Berbeda dengan perusahaan

yang memberikan kompensasi yang kecil dan tidak layak tentunya

akan sepi peminat dari calon-calon tenaga kerja yang potensial.

Kompensasi yang tinggi dan layak juga dapat mempertahankan

karyawan yang ada. Jika karyawan merasa kompensasi yang

diberikan perusahaan kepadanya cukup memadai untuk

menghidupi diri dan keluarganya, maka ia akan tetap bekerja di

perusahaan tersebut. Tetapi manakala kompensasi yang mereka

terima dari perusahaannya tidak memadai guna menghidupi diri

dan keluarganya, maka mereka akan berpikir untuk keluar ke

perusahaan lain yang sistem kompensasinya lebih baik dari

perusahaan asal dia bekerja. Kalaupun mereka tetap bekerja pada

perusahaan tersebut, maka mereka akan bekerja seadanya dan tidak

bergairah dalam bekerja sehingga produktifitas kerjanyapun

rendah.

c. Bentuk Bentuk-bentuk Kompensasi

Menurut Mangkunegara (2013:85-86), ada dua bentuk kompensasi

yaitu bentuk kompensasi langsung yang merupakan upah dan gaji,

bentuk kompensasi yang tak langsung yang merupakan pelayanan

(35)

1) Upah dan Gaji (Kompensasi dalam bentuk langsung)

Upah adalah pembayaran berupa uang untuk pelayanan kerja

atau uang yang biasanya di bayarkan kepada pegawai secara per

jam, per hari, dan per setengah hari. Sedangkan gaji merupakan

uang yang di bayarkan kepada pegawai atas jasa pelayanannya

yang yang diberikan secara bulanan.

Prinsip upah dan gaji yaitu :

a) Tingkat Bayaran.

b) Struktur Bayaran.

c) Menentukan Bayaran Secara Individu.

d) Metode Pembayaaran.

e) Kontrol Pembayaran.

2) Keuntungan dan Pelayanan

Keuntungan adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk

pegawai yang secara cepat dapat dilakukan. Sedangkan

pela-yanan adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai

yang tidak dapat secara mudah ditentukan. Program benefit

(ke-untungan) bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan

modal kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria

ke-untungan adalah biaya, kemampuan membayar, kebutuhan,

kekuatan kerja, tanggung jawab sosial, reaksi kekuatan kerja,

dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan

(36)

peg-awai, kafetaria pegpeg-awai, surat kabar perusahaan, toko

perus-ahaan, discount (potongan harga) produk perusperus-ahaan, ada

pro-gram rekreasi atau darmawisata.

d. Tujuan Diadakan Pemberian Kompensasi

Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) adalah sebagai berikut:

1) Ikatan Kerja sama

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah kerja sama formal

antara perusahaan dengan karyawan. Karyawan harus

menger-jakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan

pengu-saha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan

per-janjian yang disepakati.

2) Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi

kebu-tuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga

memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

3) Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan

karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4) Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan

(37)

5) Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas prinsip adil, layak dan

kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turn-over relatif kecil. 6) Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang

per-buruhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka

in-tervensi pemerintah dapat dihindarkan.

e. Kompensasi yang di kemukakan oleh Umar (2007:16) yaitu sebagai berikut:

1) Gaji

Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai,

yang penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan

wa-laupun tidak masuk kerja maka gaji akan tetap diterima secara

penuh.

2) Insentif

Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi

para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak

tetap atau sewaktu-waktu.

3) Bonus

Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi

(38)

4) Upah

Pembayaran yang diberikan kepada pegawai dengan lamanya

jam kerja.

5) Premi

Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau

der-ma atau sesuatu yang dibayarkan ekstra sebagai pendorong

atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di atas

pembayaran normal.

6) Pengobatan

Pengobatan di dalam kompensasi adalah pemberian jasa dalam

penanggulan resiko yang dikaitkan dengan kesehatan

karyawan.

7) Asuransi

Asuransi merupakan penanggulangan risiko atas kerugian,

hilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak

ke-tiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

5. Motivasi

Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, peranan manusia yang terlibat di dalamnya sangat penting.

Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki

organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja di

dalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menentukan

(39)

merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi (Sutrisno,

2010:109).

a. Pengertian motivasi

Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering

kali diartikan sebagai faktor pendorong perilaku seseorang

(Sutrisno, 2010:109). Sedangkan menurut Siagian (dalam Sutrisno,

2010:110), mengatakan bahwa motif merupakan keadaan kejiwaan

yang mendorong, mengaktifkan, atau menggerakkan dan motif

itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, dan

tindak tanduk seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian

tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi

masing-masing anggota organisasi. Dengan beberapa pengertian motivasi

diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kumpulan

kekuatan tenaga yang berasal dari dalam individu maupun luar

individu untuk memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah,

intensitasnya supaya timbul suatu kelakuan atau perbuatan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Motivasi seseorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal

yang rumit, karena motivasi sering kali melibatkan faktor-faktor

individual dan faktor organisasional. Faktor-faktor yang sifatnya

(40)

1) Kebutuhan.

Kebutuhan karyawan dalam individu merupakan suatu

pembatas antara yang diharapkan karyawan terhadap

perusahaan dengan kebutuhan yang diharapkan oleh

perusahaan dengan yang terjadi sebenarnya. Kebutuhan

terkadang muncul karena adanya motivasi dari karyawan itu

sendiri dan hal itu didukung oleh perusahaan.

2) Tujuan.

Karyawan mempunyai tujuan dalam bekerja, karyawan

bekerja keras demi mencapai tujuan dan hal itu menjadi

motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan dapat

mencapai hasil yang diharapkan, sehingga tujuan karyawan

selaras dengan tujuan perusahaannya.

3) Sikap.

Karyawan bertingkah laku dalam individualnya, karyawan

perlu belajar dalam memberikan tanggapan dan juga sikap baik

dalam bekerja untuk suatu pekerjaan supaya menjadi mitivasi

karyawan kepada perusahaan dalam menilai kinerjanya.

4) Kemampuan.

Setiap individu karyawan harus memiliki kemampuan dalam

bekerja dan memiliki kemampuan dalam dirinya untuk dapat

menunjang suatu perusahaan. Karyawan juga harus

(41)

supaya karyawan tersebut mendapat promosi atau kenaikan

jabatan.

c. Faktor-faktor yang berasal dari organisasi. 1) Pembayaran gaji atau upah.

Gaji atau upah merupakan salah satu hal yang paling penting

bagi setiap karyawan, karena gaji atau upah yang diperoleh

oleh karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap perusahaan memberikan gaji bagi karyawannya supaya

menjadi motivasi bagi karyawan dalam bekerja supaya

karyawan rajin dalam bekerja dan perusahaan juga mendapat

hasil yang memuaskan dai kinerjanya.

2) Keamanan Pekerjaan.

Keamanan dalam bekerja menjadi suatu yang penting bagi

perusahaan dan juga karyawannya, karena dapat menunjang

suatu keberhasilan suatu perusahaan. Karyawan menjadi

merasa aman dan nyaman dalam bekerja, dan juga menjadi

motivasi bagi karyawan dalam bekerja sehingga karyawan

dapat bekerja baik bagi perusahaan dan juga perusahaan tidak

merasa was-was terhadap karyawannya.

3) Sesama pekerja atau kerja sama. Karyawan perlu bekerja sama

dengan karawan lainnya dalam suatu perusahaan supaya

karyawan termotivasi untuk tetap bekerja dan juga kerja sama

(42)

4) Pengawasan.

Pengawasan perlu dilakukan perusahaan untuk setiap kinerja

karyawan, karena melalui pengawasan tersebut karyawan tidak

bisa bekerja semena-mena dan juga tingkah laku karyawan

dapat diatur oleh perusahaan.

5) Pujian.

Karyawan sangat membutuhkan pujian dari perusahaan, karena

pujian merupakan motivasi terpenting dalam kinerja karyawan.

Pujian yang diberikan perusahaan dapat membuat karyawan

semangat bekerja dan juga temotivasi lebih baik dalam bekerja

untuk perusahaannya.

6) Pekerjaan itu sendiri atau kondisi kerja.

Kondisi kerja yang baik menjadi faktor bagi pekerjaaanya,

pekerja merasa nyaman dan betah dalam pekerjaanya. Hal ini

sangat mendukung bagi karyawan untuk perusahaanya,

karyawan dapat berkonsentrasi dalam bekerja, sehingga yang

dihasilkan baik untuk perusahaan dan karyawaan dalam

perusahaan tersebut.

(43)

1) Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan untuk mempertahankan hidup ini disebut juga

dengan kebutuhan psikologis (physiological needs), yaitu

kebutuhan untuk mempertahankan hidup dari kematian.

Kebutuhan ini merupakan tingkat paling dasar yang

diperkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan paling dasar ini berupa

kebutuhan akan makan, minum, perumahan, pakaian, yang

harus dipenuhi oleh seseorang dalam upayanya untuk

mempertahankan diri dari kelaparan, kehausan, kedinginan,

kepuasan, dan sebagainya.

2) Kebutuhan rasa aman

Menurut Maslow, setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi,

maka seseorang barusaha memenuhi kebutuhannya yang lebih

tinggi, yaitu kebutuhaan akan rasa aman dan keselamatan.

Kebutuhan ini akan dirasakan mendesak setelah kebutuhan

pertama terpenuhi.

3) Kebutuhan hubungan sosial

Kebutuhan soaial yang sering pula disebut dengan sosial

needs, atau affliliation needs, merupakan kebutuhaan tingkat ketiga dari Maslow. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan

untuk hidup bersama orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat

tepenuhi bersama masyarakat, karena memang orang lainlah

(44)

4) Kebutuhan pengakuan

Setiap orang yang normal membutuhkan adanya penghargaan

diri dan penghargaan prestise diri dari lingkungannya. Semakin

tinggi status dan kedudukan seseorang dalam perusahaan,

maka semakin tinggi pula kebutuhan akan prestise diri yang

bersangkutan. Penerapan pengakuan atau penghargaan diri ini

biyasanya terlihat dari kebiasaan orang untuk menciptakan

simbol-simbol, yang dengan simbol itu kehidupannya dirasa

lebih berharga.

5) Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan aktualisasi diri ini merupakan tingkat kebutuhan

yang paling tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan puncak ini

biyasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain,

tetapi karena keadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam

kondisi ini seseorang ingin memperlihatkan kemampuan

dirinya secara optimal di tempat masing-masing.

6. Disiplin

a. Pengertian disiplin

Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai pengertian disiplin

kerja dari beberapa ahli. Disiplin merupakan kegiatan manajemen

untuk menjalankan standar-standar organisasional. Ada dua tipe

kegiatan dalam pendisiplinan yaitu preventif dan korektif

(45)

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan

agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai

suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku (Rivai dalam Tongo, 2014:108). Sedangkan

Menurut Simamora (dalam Tongo, 2014:108), disiplin adalah

prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena

melanggar peraturan atau prosedur.

Dari pengertian dia atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

merupakan suatu bentuk kesediaan, kesadaran dari seseorang untuk

tunduk dan patuh terhadap semua peraturan dan norma-norma

sosial suatu perusahaan dan sanggup menerima sanksi apabila

melanggar peraturan dan norma.

b. Bentuk – bentuk disiplin kerja:

Menurut Mangkunegara (2013:129) ada dua bentuk disiplin kerja,

yaitu:

1) Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan

pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan

yang telah digariskan perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk

menggerakkan pegawai berdisplin diri. Dengan cara preventif,

pegawai dapat memelihara dirinya tehadap peraturan-peraturan

(46)

berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian

sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik,

maka diharapkan akan lebih mudah menggerakkan disiplin

kerja.

2) Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan

pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan

untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang

berlaku pada perusahaan. Sedangkan pemberian sanksi dalam

disiplin korektif mempunyai tujuan untuk memperbaiki pegawai

pelanggar, untuk memelihara peraturan yang berlaku, dan

memberikan pelajaran kepada pelanggar. Ada pendapat disiplin

korektif memerlukan perhatian proses yang seharusnya, yang

berarti bahwa prosedur harus menunjukkan pegawai yang

bersangkutan benar-benar terlibat.

Keperluan proses seharusnya itu yang dimaksudkan

adalah pertama, suatu prasangka yang tidak bersalah sampai

pembuktian pegawai berperan dalam pelanggaran. Kedua, hak

untuk didengar dalam beberapa kasus terwakilkan oleh pegawai

lain. Ketiga, disiplin itu dipertimbangkan dalam hubungan

(47)

c. Pendekatan Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2013:130-131) menyebutkan 3 (tiga)

pendekatan kedisiplinan, yaitu:

1) Pendekatan disiplin modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah

keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman, artinya

menghindarkan hukuman secara fisik dan memperbaiki semua

keputusan tentang pelanggaran kedisiplinan, dengan

mengadakan proses penyuluhan dengan fakta – faktanya, dan

memperbaiki keputusan yang yang berat sebelah pihak.

2) Pendekatan disiplin dengan tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pendekatan disiplin

dengan cara memberikan hukuman, penegakan kedisiplinan

dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya langsung yang

melanggar dan menghukumnya sesuai dengan tingkat

kesalahannya. Dan bagi karyawan yang melakukan kesalahan

untuk yang kedua kali maka hukuman akan diberikan dengan

seberat – beratnya.

3) Pendekatan disiplin dengan tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pemahaman tentang

bagaimana semua karyawan mengerti dan mengetahui tentang

kedisiplinan dan memperbaiki perilakunya untuk berdisiplin dan

(48)

d. Indikator disiplin kerja dalam organisasi

Menurut Rivai (2005:244) disiplin kerja memiliki bebrapa

komponen indikator yaitu:

1) Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk

mengukur kedisiplinan, yang biasanya karyawan yang memiliki

disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

2) Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada

peraturan kerja tidak akan melailaikan prosedur kerja dan akan

selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan.

3) Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui

besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang

diamanahkan kepadanya.

4) Tingkat kewaspadaan tinggi. Karyawan memiliki kewaspadaan

tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian

dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif

dan efisien.

6. Kinerja Karyawan

a. Ada beberapa pengertian kinerja karyawan, kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,

(49)

Kinerja merupakan perilaku organisasi yang secara langsung

berhubungan dengan produksi barang atau penyampaian jasa,

informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang

sangat penting digunakan untuk mengevaluasi apakah proses

kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan

tujuan yang diharapkan atau belum (Tongo, 2014:109).

b. Ada beberapa tujuan dalam penilaian kinerja menurut Marwansyah

(2010:232-233) yaitu:

1) Untuk mengukur kinerja secara fair dan obyektif berdasarkan

persyaratan pekerjaan.

2) Untuk meningkatkan kinerja dengan mengidentifikasikan

tujuan-tujuan pengembangan yang spesifik.

3) Untuk mengembangkan tujuan karir sehingga karyawan dapat

selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan dinamika organisasi.

c. Ada beberapa kriteria kinerja yang perlu diperhatikan menurut

Mondy dan Noe (dalam Nur aeni, 2011:110) adalah:

1) Traits (karakter) yang meliputi sikap, penampilan dan inisiatif.

2) Behavior (perilaku) meliputi kepemimpinan, pengembangan kerja sama, kooperasi dan pelayanan.

3) Competencies meliputi kontribusi strategik, pengetahuuan bisnis, kredibilitas personal. Dengan mengacu pada ketiga

kriteria yang disebutkan di atas, maka kinerja dapat diukur dan

(50)

oerganisasi. Terdapat empat faktor yang menjadi dimensi

kinerja yang akan diukur dalam penilaian performansi kerja

antara lain:

a) Performance: Menyangkut kemampuan untuk promosi karyawan, prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

b) Conformance: Mereflesikan bagaimana individu bekerja sama dengan atasan dan rekan-rekan, serta kepatuhan

terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

c) Dependability: Melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan karyawan terhadap aturan yang ditetapkan dan disetujui oleh

karyawan sendiiri.

d) Personal Adjusmen: Melihat bagaimana kemampuan karyawan (dari sisi emosional) untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan kerjanya.

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Chairil Munawir MT, Amri, dan M. Shabri Abd. Majid. 2014.

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Struktur Organisasi, dan

Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja

Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala”, Jurnal Manajemen

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 3 No 1. Febuari, 27-36.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui a) pengaruh gaya

kepemimpinan, motivasi, struktur organisasi, dan kompensasi baik

(51)

gaya kepemimpinan, motivasi, struktur organisasi, dan kompensasi baik

secara

simultan maupun parsial terhadap kinerja organisasi, c) Pengaruh

kinerja karyawan terhadap kinerja kinerja organisasi, d) pengaruh tidak

langsung gaya kepemimpinan, motivasi, struktur organisasi, dan

kompensasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja karyawan.

Penelitian ini dilakukan pada Program Pascasarjana Universitas Syiah

Kuala dengan jumlah responden sebanyak 136 orang. Peralatan analisis

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif,

motivasi, struktur organisasi, dan kompensasi baik secara simultan

maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kemudian gaya

kepemimpinan partisipatif, motivasi, struktur organisasi, dan

kompensasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap

kinerja organisasi, hasil penelitian juga menjukkan bahwa kinerja

karyawan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi, serta

terdapat pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan partisipatif,

motivasi, struktur organisasi, dan kompensasi terhadap kinerja

organisasi melalui kinerja karyawan pada Program Pascasarjna

Unsyiah.

2. Emmy Juliningrum dan Achmad Sudiro. 2013. “Pengaruh Kompensasi,

Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai”,

(52)

Manajemen sumber daya manusia sangat penting dan menjadi fokus

banyak organisasi dalam mencapai keunggulan kompetitif. Berdasarkan

penelitian terdahulu dinilai bahwa pengaruh kinerja pegawai memiliki

dampak terhadap budaya organisasi, kompensasi, dam motivasi

pegawai. Dari penelitian-penelitian tersebut perlu diuji lebih lanjut

dengan penambahan/perubahan variabel antara lain pengaruh

kompensasi terhadap motivasi kerja dan kinerja, budaya organisasi

terhadap motivasi kerja dan kinerja pegawai, melalui studi empiris

terhadap pegawai administrasi pada PTIIK UB Universitas Brawijaya.

Dari hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa kompensasi belum

mampu memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja dan kinerja.

Akan tetapi budaya organisasi seperti penerapan tentang aturan-aturan

yang diberikan pegawai berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai

PTIIK UB sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap

kinerja pegawai.

3. Yubersius Tongo-Tongo. 2014. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Anggota Detasemen A Pelopo Satuan

Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Utara”, Jurnal Riset Bisnis

dan Manajemen, Vol 2 No 4.103-117.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya

kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja Anggota Detasemen

A Pelopor Satuan Brimob Polda Sulut. Pengumpulan data dilakukan

(53)

Detesemen A Pelopor Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah

Sulawesi Utara. Analisis dalam penelitian ini menggunakan software

SPSS 19.0. Teknik sampling yang dipakai adalah pengambilan sampel

penelitian menggunakan teknik systematic random sampling, proses

pengambilan sampel setiap urutan ke “K” dari titik awal yang dipilih

secara random dan teknik pengujian data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis Korelasi Pearson, uji

reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Analisis regresi linier sederhana,

untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil analisis

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh linier

terhadap kinerja Anggota Detasemen A Pelopor Satuan Brimob Polda

Sulut sedangkan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

(54)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mempermudah memahami proposal penelitian ini, maka penulis

mengemukakan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Keterangan:

: Pengaruh secara parsial

: Pengaruh secara bersama-sama Kepemimpinan

Kompensasi

si

Motivasi

Disiplin

(55)

D. Hipotesis

Keterkaitan antara kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan

disiplin terhadap kinerja karyawan akan mempengaruhi tercapai atau

tidaknya tujuan perusahaan. Menurut Siagian (dalam Sutrisno, 2010:213),

mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan sesorang untuk

mempengaruhi orang lain dalam hal ini bahawahannya sedemikian rupa

sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun

secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Kinerja individu dalam

suatu organisasi tidak muncul demikian saja melainkan disebabkan salah

satunya oleh kepemimpinan. Pemimpin harus bisa memimpin bawahanya

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan bersama sebagai bentuk

keberhasilannya dalam memimpin suatu organisasi. Kepemimpinan dalam

suatu organisasi harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi dalam

suatu organisasi, dengan adanya kesesuaian tersebut maka perusahaan

akan dapat meningkatkan efektifitas dan kinerja karyawan dalam suatu

perusahaan.

Mangkunegara (2013:83), kompensasi merupakan sesuatu yang

dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sebanding. Dalam hal ini

kompensasi menjadi alasan utama mengapa kebanyakan orang mencari

pekerjaan, oleh sebab itu terjadi hubungan antara besarnya kompensasi

terhadap hasil kinerja karyawan dalam perusahaan. Selain sebagai faktor

untuk mempertahankan karyawan, kompensasi dapat juga digunakan untuk

(56)

tanggung jawab yang dilaksanakan oleh karyawan dengan besarnya upah

atau kompensasi yang dibagikan secara merata.

Motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap orang tidak terkecuali

dengan karyawan. Karyawan membutuhkan suatu motivasi yang dapat

membantu untuk meningkatkan kinerja. Menurut Usmara (2006:14),

motivasi merupakan suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berasal baik

dari dalam maupun luar individu yang memulai sikap dan menetapkan

bentuk, arah serta intensitasnya. Motivasi juga dapat diartikan sebagai

dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk

memuaskan dan memperahankan kehidupan.

Disiplin merupakan sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk

mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya

(Singodimedjo dalam Sutrisno, 2009:86). Maka disiplin kerja merupakan

hal yang penting dan harus dimiliki setiap karyawan untuk mendukung

tercapainya tujuan organisasi. Hal demikian membuktikan bahwa

kedisiplinan karyawan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian di atas, kepemimpinan, kompensasi, motivasi,

dan disiplin diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Maka

dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H2: Kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan disiplin secara parsial

(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, sebagai langkah awal,

dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku yang dijadikan sumber

referensi untuk memperoleh data landasan teori dan cara menganalisis

data. Langkah selanjutnya dengan studi kasus, yaitu pendekatan penelitian

dengan cara peneliti meneliti pada subyek tertentu dan kesimpulanya

hanya berlaku pada subyek tersebut.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian

dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subjek dalam

penelitian ini adalah karyawan pada pelayanan RSUP Dr. Sardjito di

Yogyakarta.

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti

oleh penulis. Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan,

kompensasi, motivasi, disiplin dan kinerja.

(58)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2016.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di RSUP Dr. Sardjito JL.Kesehatan No.1

Sekip Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian 1. Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2007:3). Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu kepemimpinan, kompensasi,

motivasi, dan disiplin.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2007:3). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

kinerja karyawan.

E. Definisi Operasional 1. Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan adalah serangkaian upaya dari pemimpin langsung

dalam mempengaruhi dan menggerakan bawahanya sedemikan rupa

sehingga para bawahanya dapat bekerja dengan baik dan bersemangat

(59)

Indikatornya adalah:

a. Pemimpin melibatkan karyawannya dalam pengambilan keputusan.

b. Kejelasan pemimpin terhadap karyawan dalam memberikan

perintah.

c. Kepercayaaan pemimpin terhadap karyawan.

d. Pemimpin memberikan teguran atau sanksi terhadap karyawannya.

2. Kompensasi (X2)

Kompensasi merupakan fungsi Human Resource Management (HRM)

yang berhubungan dengan setiap jenis reward yang diterima individu

sebagai balasan atas pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Ivancevich

dalam Kadarisman 2012:6)

Indikatornya adalah asas keadilan dan asas kelayakan.

3. Motivasi (X3)

Motivasi adalah keinginan bekerja untuk mencapai suatu tujuan,

dimana keinginan tersebut dapat merangsang dan membuat seseorang

mau melakukan pekerjaannya dan dapat menimbulkan motivasi pada

pekerjaannya.

Indikator dalam motivasi adalah:

a. Adanya sikap yang mencerminkan kebutuhan karyawan akan

prestasi.

b. Motivasi untuk hasil yang lebih baik.

c. Adanya kerjasama antar pekerja.

(60)

4. Disiplin (X4)

Disiplin merupakan praktek secara nyata dari para pegawai terhadap

perangkat peraturan yang terdapat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini

disiplin tidak hanya dalam bentuk ketaatan saja melainkan juga

tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi, berdasarkan pada hal

tersebut diharapkan efektifitas pegawai akan meningkat dan bersikap

serta bertingkah laku disiplin.

Indikatornya adalah:

a. Kepatuhan terhadap jadwal.

b. Kepatuhan terhadap instruksi atasan.

c. Kehati-hatian dalam pemakaian alat-alat kantor.

5. Kinerja karyawan (Y)

Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dalam

bidang tugasnya.

Indikator dalam kinerja karyawan adalah:

a. Sikap kerja.

b. Kerjasama.

c. Kualitas kerja.

(61)

F. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah skala likert.

Skala pengukuran untuk variabel kepemimpinan, kompensasi, motivasi,

disiplin, dan kinerja karyawan yaitu:

1. Sangat setuju (SS) diberi skor 5

2. Setuju (S) diberi skor 4

3. Netral (N) diberi skor 3

4. Tidak setuju (TS) diberi skor 2

5. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

Untuk mendapatkan skor dari setiap jawaban responden, setiap pernyataan

mempunyai 5 (lima) alternatif jawaban berurutan dan berjenjang dari

jawaban dengan kategori sangat setuju hingga tidak setuju.

1. Pernyataan tentang kepemimpinan ada 5 item.

a. Sangat Setuju (SS) = 5 x 5 item = 25

b. Setuju (S) = 4 x 5 item = 20

c. Netral (N) = 3 x 5 item = 15

d. Tidak Setuju (TS) = 2 x 5 item = 10

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 x 5 item = 5

Dengan demikian nilai terendah dalam kuesioner pernayataan tentang

kepemimpinan adalah 5 dan nilai tertinggi adalah 25. Maka dicari

interval dari kepemimpinan tersebut dengan rumus Sturges:

Gambar

Tabel     Judul
Gambar     Judul
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
grafik histogram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dalam cara menyalin atau

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara