PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGANPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI FLASH DAN TTS TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID DIKELAS XI SMA
Oleh : Risvayani NIM 4103131056
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning DenganPendekatan Konstruktivisme Menggunakan Median Animasi Flash dan TTS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Dikelas XI SMA Judul Skripsi :
Nama Mahasiswa : Risvayani
NIM : 4103131056
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Mengetahui
Jurusan Kimia Ketua,
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Konstruktivisme Menggunakan Media Animasi Flash Dan TTS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Dikelas XI SMA”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini., terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra.Ani Sutiani, Dra.Ratu Evina Dibiyantini, M.Si dan Lisnawaty Simatupang, M.Si selaku dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Dan Bapak Prof.Drs.Motlan, M.Sc, Ph.d selaku Dekan FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak dan Ibu dosen dan staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Ir.Tumiran, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Panca Budi dan Bapak Akhyar, S.Pd selaku guru kimia dan siswa/i serta yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
v
Penulis Tersayang Matsyah. Dan juga wanita istimewa ibunda tersayang Asmah yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu mendo’akan penulis di setiap sujud shalatnya. Terimakasih buat adik-adik tersayang Afra Syahwitri, Arjuna dan Unden Suriani, S.Pd yang selalu mendukung dan memberi doa serta semangat kepada penulis. Spesial penulis sampaikan kepada sahabat tersayang , mora, fery, elfan, sarah, dian, nelly, irma, sri, tika, miftah, tria, kakanda ardy, saddam, amri, ginda, kak ana dan adik-adik tersayang Ismail, vivi, widi, taufik, khairil, ary, siti, retno , geby, maulida, dhanky, satoto, farida, tika dan rekan- rekan seperjuangan pendidikan kimia dik c’2010 (sarika, yola, putri, sulis, ninda, lydia, rany, martri, melva, inur, rasyda, ayu, tya, mutia, romi, rinces, yosefin, ruth, devi, putri, riri, sikha, meri A, meri C, tiur ) serta rekan – rekan HMI, HMJ Kimia dan adik-adik Mahasiswa lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 18 Juni 2014 Penulis,
Risvayani
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 5
1.3. Rumusan Masalah 6
1.4. Batasan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Definisi Operasional 7
1.7.1. Pendeketan Konstruktivisme 7
1.7.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 7
1.7.3. Media Flash 8
1.7.4. Media TTS 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Belajar 9
2.1.2. Hakikat Belajar Kimia 10
2.1.3. Pembelajaran Efektif 11
2.1.4. Hasil Belajar 11
2.1.5. Konstruktivisme 14
vii
2.1.5.2.Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam
Proses Belajar Mengajar 15
2.1.6. Model Pembelajaran 17
2.1.6.1. Model Pembelajaran Problem Based Learning 18 2.1.6.2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based
Learning 20
2.1.6.3. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem
Based Learning 21
2.1.6.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Problem Based
viii
3.4. Instrumen Penelitian 40
3.5. Rancangan Penelitian 45
3.6. Teknik Pengumpulan Data 46
3.7. Teknik Analisis Data 48
3.7.1. Uji Normalitas 49
3.7.2. Uji Homogenitas 49
3.7.3. Uji Hipotesis 50
3.7.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 52
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 52
4.1.1.1. Validitas Insrumen Tes 52
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 53
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 53
4.1.1.4. Daya Beda Tes 53
4.2. Data Hasil Belajar 54
4.3. Analisis Data Awal 55
4.3.1. Uji Normalitas 55
4.3.2. Uji Homogenitas 56
4.3.3. Uji Hipotesis 57
4.3.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 57
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 58
4.3. Keterbatasan Penelitian 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 63
5.2. Saran 63
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Tahapan-tahapan Problem Based Learning 23 Tabel 2.2. Perbandingan antara Suspensi, Koloid dan Larutan 30
Tabel 2.3. Jenis-Jenis Koloid 30
Tabel 2.4. Aplikasi Koloid 36
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir 46
Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Kimia 67
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 69
Lampiran 3. Media Animasi Flash 85
Lampiran 4. Media Teka-Teki Silang 108
Lampiran 5a. Instrumen Penelitian Sebelum Validasi 114
Lampiran 5b. Instrumen Penelitian Setelah Validasi 126
Lampiran 5c. Jawaban Instrumen Penelitian 131
Lampiran 6a. Lembar Kerja Siswa 132
Lampiran 6b. Jawaban Lembar Kerja Siswa 136
Lampiran 7. Tabel Validasi 142
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 143
Lampiran 9. Tabel Reliabilitas 145
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes 146
Lampiran 11. Tabel Tingkat Kesukaran 148
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 149
Lampiran 13. Tabel Daya Pembeda 151
Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda 152
Lampiran 15. Nilai Pre-test Dan Post-test 154
Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai
Pretest dan posttest 156
Lampiran 17. Perhitungan Normalaitas 158
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 163
Lampiran 19. Pengujian Hipotesis 165
Lampiran 20. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 167
Lampiran 21. Nilai Kritik Untuk Uji Liliefors 169
Lampiran 22. Tabel Wiliyah di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 170
Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 171
Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 174
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Suatu Negara dapat mencapai sebuah kemajuan jika pendidikan dalam Negara itu kualitasnya baik. Kualitas pendidikan dalam suatu Negara dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya dari siswa, pengajar, sarana prasarana, dan juga karena faktor lingkungan.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan isu sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini sudah lama dicoba diatasi dengan berbagai cara dan upaya namun hasilnya belum optimal. Peningkatan mutu pendidikan ini sepertinya akan bertahan beberapa tahun kedepan atau mungkin selamanya. Namun satu hal yang harus kita pikirkan adalah bagaimana menjadikannya sebagai pengalaman berharga untuk mendapatkan ide-ide baru dalam praktik penyelenggaraan pendidikan.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional terus berupaya melakukan perbaikan terhadap mutu pendidikan. Terlihat dari banyaknya program-program perbaikan yang terus dilakukan. Perbaikan yang dilakukan pada umumnya pada sisi makronya, yaitu kurikulum dan manajemen sekolah, yaitu penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan kurikulum 2013.
2
dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. Dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Tujuan pembelajaran harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Dapat diukur artinya dengan tepat dinilai apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada awal kegiatan pembelajaran dapat dicapai atau belum. Disini letak pentingnya strategi pembelajaran, yaitu menentukan semua langkah dan kegiatan yang perlu dilakukan, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Prawiradilaga,2004). Pembelajaran selama ini kurang mencerminkan suatu proses yang disebut belajar bermakna. Guru masih cenderung memberikan pelajaran dengan cara konvensional, seperti ceramah, mengajak siswa hanya membaca bahan ajar serta mengahapal konsep-konsep pembelajaran saja tanpa meminta mereka untuk berpikir lebih aktif lagi (student centered). Ketidaktepatan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran menjadi salah satu faktor peyebab hasil belajar siswa rendah.
Menurut Arifin (dalam Ariani 2007), kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada: (1) kesulitan dalam memahami istilah, (2) kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang berupa abstrak dan kompleks sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan benar dan mendalam, dan (3) kesulitan perhitungan. Oleh sebab itu, seorang guru mata pelajaran kimia diharapkan mampu menyajikan materi-materi kimia dengan lebih menarik dan penuh inovasi. Salah satunya dengan mengembangkan metode pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan anggapan siswa yang keliru mengenai kimia tersebut dapat ditepis bahkan hilang sama sekali.
3
Materi pokok sistem koloid merupakan salah satu materi kimia yang dianggap abstrak dan membosankan karena terdiri dari konsep-konsep yng bersifat teoritis sehingga diperlukan proses pembelajaran yang membuat siswa tertarik untuk menguasai materi ini secara tuntas. Selain itu, sistem koloid adalah salah satu pokok bahasan yang peristiwanya nyata dalam kehidupan siswa, yang pernah atau bahkan sering dilihat oleh siswa itu, akan tetapi mereka belum pernah mengetahui kenapa peristiwa itu terjadi, apa hubungannya dengan pelajaran kimia.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi Kimia yng dilakukan di SMA Panca Budi Medan, siswa cenderung kurang bersemangat pada saat guru memberikan pelajaran kimia. Hal ini terlihat dari sikap beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengerjakan soal-soal kimia. Banyak siswa menyatakan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit karena banyak konsep-konsep yang harus dihapalkan dan mengarah kepada rumus-rumus dan perhitungan-perhitungan matematika, ditambah kurangnya kerjasama di antara siswa untuk mempelajari kimia sehingga mengakibatkan menurunnya gairah belajar siswa.
Dalam proses pembelajarannya SMA Panca Budi masih ada beberapa guru yang masih menerapkan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa kurang berkreasi mengungkapkan ide atau gagasannya saat belajar. Itu dapat terlihat dari kegiatan siswa sewaktu belajar mengajar berlangsung kebanyakan dimanfaatkan untuk mendengar, melihat, mencatat dan mengerjakan tugas sehingga siswa kurang berminat dan hasil belajarpun tidak optimal.
4
Question lebih baik sebesar 65,61% dari pada siswa yang diajar dengan metode konvensional sebesar 53,23% pada pokok bahasan sistem koloid. Penelitian Anisyah, (2012) menyatakan pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dengan metode demonstrasi lebih baik sebesar 50,54% dari pada strategi konvensional sebesar 40,93% terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem koloid. Penelitian Tobing, (2012) menyatakan pembelajaran TAI dengan media animasi Flash memberikan peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi sebesar 76,5% dari
pada pembelajaran TAI tanpa media Animasi Flash dengan peningkatan 60,6% tehadap hasil belajar sistem koloid siswa. Penelitian penggunaan media flash dalam pembelajaran oleh Setyawinata, (2010) menyatakan bahwa prestasi belajar kognitif pada penggunaan metode pembelajaran TAI dilengkapi media flash lebih tinggi daripada penggunaan metode TAI dilengkapi media modul pada pokok bahasan sistem koloid. Penelitian oleh Safitri, (2010) menyatakan bahwa prestasi belajar kimia menggunakan metode TGT dengan media komputer leih tinggi bila dibandingkan dengan prestasi belajar siswa menggunakan metode TGT dengan media teka-teki silang pada poko bhasan tata nama senyawa dengan thitung > ttabel =2,4874 > 1,67 pada aspek kognitif dengan taraf signifikansi 5%. Penelitian oleh Siti S, (2008) menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar kimia berbantuan komputer yang diberi pendekatan CET lebih baik daripada yang tidak diberi pendekatan CET untuk materi pokok laju reaksi pada siswa kelas XI SMA Negeri Semarang. Penelitian penggunaan media teka-teki silang dalam pembelajaran oleh Ayu K, (2013) menyatakan bahawa penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan media teka-teki silang lebih efektif dibandingkan dengan media peta konsep terhadap prestasi belajar materi pokok koloid. Penelitian Sugiharti, (2013) menyatakan penggunaan media teka-teki silang pada pembelajaran kooperatif Student Teams Achievment Divisions (STAD) lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan media LKS pada materi pokok sistem periodik unsur.
5
mencoba memilih suatu strategi pembelajaran, agar nantinya akan diketahui apakah strategi tersebut sesuai dengan materi pokok yang akan diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini peneliti memilih model pembelajaran problem based learning (PBL) melalui pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan media flash dan media TTS.
Menurut pandangan ahli konstruktivisme, setiap siswa mempunyai peranan dalam menentukan apa yang dipelajari. Penekanan diberikan kepada siswa agar dapat membentuk kemahiran dan pengetahuan yaitu dengan mengaitkan pengalaman yang terdahulu dengan kegunaannya di masa depan. Siswa tidak hanya diberikan penekanan terhadap fakta atau konsep tetapi juga diberikan penekanan terhadap proses berpikir serta kemahiran berkomunikasi (Dewin, 2009). Melalui pendekatan inilah, diambil sebuah model pembelajaran yang dapat mendukung pendekatan tersebut. Dalam hal ini model pembelajarannya adalah PBL. Diharapkan model ini dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan diharapkan model ini dapat mengefektifkan, mengefesienkan dan memacu minat belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Konstruktivisme Menggunakan Media Animasi Flash Dan Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, beberapa masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Mutu pendidikan di Indonesia yang belum optimal.
2. Pelajaran Kimia dianggap menjadi pembelajaran yang menakutkan oleh siswa.
6
4. Proses belajar mengajar yang belum mampu menuntut siswa untuk berpikir kritis.
5. Hasil belajar kimia yang masih rendah.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah hasil belajar kimia siswa menggunakan model PBL dengan pendekatan konstruktivisme menggunakam media flash lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakam media TTS pada materi pokok Sistem Koloid.
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah penulis melakukan batasan-batasan masalah terhadap masalah yang diteliti adalah :
1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Swasta Panca Budi Medan Tahun Ajaran 2013/2014
2. Model Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Konstruktivisme.
3. Media Pembelajaran
Media flash untuk kelas eksperimen I dan media teka-teki silang untuk kelas eksperimen II.
4. Materi Pokok
Materi Pokok yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian adalah Sistem Koloid.
5. Penilaian
7
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa menggunakan model PBL dengan pendekatan konstruktivisme menggunakam media flash lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media TTS pada materi pokok Sistem Koloid.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk menggunakan pendekatan konstruktivisme melalui model pembelajaran PBL menggunakan media flash dan TTS dalam mengajar.
2. Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa calon guru dalam pembelajaran kimia, khususnya pada materi Sistem Koloid.
3. Sabagai bahan informasi bagi peneliti terutama guru kimia dalam rangka meningkatkan mutu proses pembelajaran kimia.
4. Bagi sekolah sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem pengajaran dalam proses belajar mengajar.
5. Bagi siswa agar dapat meningkatkan keaktifannya dalam belajar kimia.
1.7. Definisi Operasional
1.7.1. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan Konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berfikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal.
1.7.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
8
kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan, sehingga peran guru adalah sebagai pemberi rangsangan, pembimbing kegiatan siswa dan penentu arah belajar siswa.
1.7.3. Media Flash
Media Flash adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan.
1.7.4. Media TTS
65
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, W.,- , Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning)Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan,
http://Wianti.multiply.com./journal/item/7
Anisyah, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Seisuka Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ariani,S.R., (2007), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif TAI(Team Assisted Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Penentuan Dh Reaksi Siswa SMAKelas xi Semester I, http://repository.upi.edu/operator/upload/s-d025- 08113- chapter2.pdf, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ayu K, I., Sugiharto, dan Masyukri, M., (2013), Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Pta Konsep Pda Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Sukarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-9995.
Daryanto,(2010), Media Pembelajaran, PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.
Dewin, (2009), Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika:
http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan-konstruktivismedalam. Html, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20
Depdikbud, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Dimyati, M., (1989), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006) Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT.Bumi Aksara, Jakarta.
Hanafiah, N., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung.
Johari, J.M.C dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA Kelas XI IPA, Erlangga, Jakarta.
66
Khairilusman., (2011), Implementasi Model Konstruktivisme Dalam Pembelajaran,http://Khairilusman.wordpress.com/2011/10/29.Implement a si-Model-Kontruktivisme-Dalam-Pembelajaran, diakses ,10 februari, pukul 20.00
Prawiradilaga, D.S., (2004), Mozaik Teknologi Pendidikan, Prenada Media, Jakarta Timur.
Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta
Riyanto, Y., (2010), Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Refrensi Bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya,W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta
Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatan, Rajawaali, Jakarta.
Safitri, I.N., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Media Komputer dan Teka-Teki Silang Pada Pembelajaran Kooperatif Metode TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Prestasi Belajar Siswa PadaMateri Pokok Tata Nama Senyawa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers, Jakarta
Setyawinata, V., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash Max Pada Metode TAI (Teams Assisted Individualization) Ditinjau Dari Kemampuan Memori Terhadap Prestasi Belajar Pada Pokok bahasan Sistem Koloid Siswa Kelas XI Semester Genap SMAN 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FKIP, UNS, Surakarta.
Silitonga, P.M., (2010), Statistik , FMIPA, Unimed, Medan
Sipayung, S.M., (2011), Penerapan Konstruktivisme melalui pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelektually) Pada Pembelajaran Kimia di SMA Katolik Budi Murni 2 Medan, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
67
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Edisi Keenam, Tarsito, Bandung
Sugiharti,S., Saputro,S., Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Media TTS dan LKS Pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Divisions (STAD) Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-9995.
Sundari,S.,Priatmoko,S.,Inayah,A.,(2008),Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Media Chemo-Edutainment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2: -.
Tanjung, R.M., (2012), Pengaruh Metode Learning Start With A Question Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Tobing, M.M.,(2012), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.