• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI LAMPIRAN PROGRAM KERJA DAN RENCANA OPERASIONAL FEB- UNHAS TAHUN Halaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI LAMPIRAN PROGRAM KERJA DAN RENCANA OPERASIONAL FEB- UNHAS TAHUN Halaman"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM FEB-UNHAS 6

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN 15

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS DAN PROGRAM INDIKATIF 2015 – 2020 35

BAB V PENUTUP 42

LAMPIRAN PROGRAM KERJA DAN RENCANA OPERASIONAL FEB- UNHAS TAHUN 2015 - 2020

43

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, disingkat FEB-Unhas, adalah salah satu fakultas dan merupakan fakultas tertua di Universitas Hasanuddin bahkan di Indonesia. Keberadaan FEB-Unhas didirikan pada tahun 1948 yang merupakan penunjukan pemerintah Republik Indonesia sebagai pusat pendidikan ekonomi di Indonesia yang berkedudukan di Makassar dengan nama sekolah tinggi ekonomi.

Selanjutnya pada tahun 1954, didirikan Universitas Hasanuddin, dimana Sekolah Tinggi Ekonomi tersebutdilebur kedalam Universitas Hasanuddin dengan nama Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan merupakan fakultas pertama di Universitas Hasanuddin.

Pilihan pemerintah pusat pada saat itu menempatkan pendidikan tinggi ekonomi di Makassar dapat diinterpretasikan bahwa kepekaan lokal masyarakat terhadap pengembangan pengetahuan ekonomi telah mengakardi Sulawesi Selatan jauh sebelum Indonesia merdeka. Catatan sejarah dari Australia menunjukkan bahwa sebelum abad keenambelas telah terjadi kegiatan ekonomi dan perdagangan antara masyarakat Makassar, penduduk asli Australia dan masyarakat China. Beberapa penulis menjelaskan bahwa diabad keenambelas tersebut ketika armada-armada Belanda dan Portugis menguasai perdagangan di Indonesia, namun tetap saja masyarakat Bugis-Makassar tetap hadir

(4)

sebagai pelaku ekonomi dan perdagangan. Selain itu, catatan sejarah menunjukkan bahwa semangatmengembangkan ekonomi dan bisnis merupakan spririt zaman yang terbawa dari masa lalu yang dapat menjadi sandaran yang kokoh untuk melangkah ke depan. Kebanggaan masa lalu tidak hanya dapat membuai harapan yang mengajak untuk menepi dari terjangan perubahan lingkungan dan teknologi yang dinamis, tetapi ikut pula hadir dalam kancah dinamika perubahan tersebut.

Berbagai perubahan lingkungan telah terjadi yang membawa perubahan tuntutan, kebutuhan, pengetahuan dan sikap baikyang berkaitan dengan organisasi maupun para pemangku kepentingan lainnya.

Tuntutan dan dinamika lingkungan tersebut harus mampu diamati dan dicermati sehingga perencanaan dalam menghadapi masa datang dapat lebih baik dibandingkan pencapaian saat ini. Program dan kegiatan yang akandisusun menjadi perencanaan strategis adalah awal yang baik dalam menapak masa datang yang kompleks.

Program dan kegiatan FEB-Unhas pada hakikatnya adalah derivasi dari visi misi FEB-Unhas dalam merupakan lingkungan organisasi pada umumnya dan Universitas pada khususnya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan organisasi tersebut akan berdampak terhadap perubahan kebutuhan, pengetahuan, sikap dan preferensi dari para pelaku usaha dan para stakeholder lainnya, seharusnya mampu diantisipasi secara cermat melalui evaluasi diri secara rutin dalam rangka menghasilkan program dan kebijakan yang kontekstual dan aktual

(5)

berlandaskan ketersediaan sumberdaya yang tersedia.

Rencana strategis merupakan pedoman yang disusun sebagai suatu arah kebijakan jangka menengah. Rencana strategis FEB-UNHAS merupakan penjabaran tahapan-tahapan kebijakan yang merupakan realisasi dari visi dan misi kelembagaan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki serta hasil evaluasi diri yang mencakup permasalahan yang dihadapi serta berbagai kecenderungan perubahan lingkungan baik secara internal maupun ekstemal. Keberadaan rencana strategi FEB-UNHAS menjadi pedoman dalam menghasilkan program dan kegiatan yang terstruktur berdasarkan skala prioritas.

1.2. Landasan Penyusunan Renstra

Penyusunan rencana strategis FEB-UNHAS 2015-2020 merupakan rencana strategis yang berkelanjutan dari Renstra sebelum baik dari renstra fakultas maupun renstra Unhas. Selain berdasarkan renstra sebelumnya, renstra ini mengacu pula pada rencana pengembangan jangka panjang unhas hingga tahun 2030. Dengan memperhatikan dan menganalisis dokumen-dokumen di atas, maka penyusunan renstra ini mengacu kepada peraturan erundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

(6)

3. Peraturan Pemerintah Nomor4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Unhas sebagai PTN-BH;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

6. Kepmendiknas No.192/O/2003 tentang Statuta Unhas;

7. Rencana Strategis Universitas Hasanuddin 2010-2014;

8. Rencana Strategis Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin 2010-2014;

9. Rencana Pengembangan Unhas tahun 2030;

10.Draft Rencana Strategis Unhas 2016-2020.

1.3. Metode Penyusunan dan Sistematika

Metoda penyusunan renstra FEB-UNHAS diawali dengan melakukan rapat kerja fakultas untuk periode dekan baru, yaitu periode kepemimpinan FEB-UNHAS 2013-2017. Rapat kerja dilaksanakan pada tanggal 21 -23 Juni 2014 di Malino Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Sebelum dilakukan rapat kerja yang membahas pokok-pokok pikiran dan rumusan strategi dan program kegiatan pada rapat kerja di atas, terlebih dahulu telah dilakukan rapat-rapat komisi di fakultas dari tanggal 09 Juni 2014 hingga 19 Juni 2014. Hasil rumusan rapat kerja tersebut selanjutnya di susun suatu tim penyusunan renstra FEB untuk periode 2015-2020.

(7)

Adapun sistimatika penyusunan renstra 2015-2020 adalah sebagai berikut:

Bab I . Pendahuluan

Bab II. Gambaran Umum FEB-UNHAS Bab III. Analisis Lingkungan

Bab IV. Isu-isu Strategis dan Program Indikatif Bab V. Penutup

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM FEB-UNHAS

2.1 Sejarah Singkat

Keberadaan FEB-UNHAS didirikan pada tahun 1947 dimana pada waktu itu merupakan pendidikan tinggi ekonomi di pusatkan di Makassar dan merupakan cabang dari Universitas Indonesia. Pendidikan ekonomi yang nantinya menjadi Fakultas Ekonomi didirikan berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 27 Juli 1947, namun karena keadaan terjadlnya pergolakan kemerdekaan pada waktu itu, maka pendidikan ekonomi tersebut dibekukan. Setelah masa pergolakan, Fakultas ekonomi beroperasi kembali pada tahun 1953 dan sebagai cabang dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah terbentuknya Universitas Hasanuddin pada tahun 1956 maka Fakultas Ekonomi Cabang Universitas Indonesia tersebut dilebur kedalam Universitas Hasanuddin bersamaan dengan berdirinya Universitas Hasanuddin yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tanggal 10 September 1956.

Pada awalnya FEB-UNHAS menyelenggarakan program Diploma dan Sarjana dalam bidang ilmu ekonomi pembangunan, manajemen dan akuntansi. Saat ini program Diploma ditutup seiring dengan kebijakan universitas untuk tidak menyelenggarakan pendidikan vokasi, sehingga pendidikan gelar yang dilaksanakan adalah pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Terdapat sembilan program studi yang ada pada

(9)

pendidikan akademik, yaitu program studi sarjana terdiri atas program studi llmu Ekonomi, llmu Manajemen dan llmu Akuntansi. Program magister terdiri atas magister Ekonomi Sumberdaya, magister Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan, magister Manajemen, magister Manajemen Keuangan Daerah, dan magister Akuntansi. Pada tingkatan doktoral dilaksanakan program studi Doktor llmu Ekonomi. Sedangkan pada program profesi terdapat satu program studi yaitu Pendidikan Profesi Akuntan. Selain pendidikan bergelar, FEB-UNHAS menyenggarakan pula pendidikan non gelar seperti Kursus Keuangan Daerah, Pendidikan dan Pelatihan manajemen dan akuntansi dan perpajakan, serta profesi penilai.

2.2. Visi, Misi, dan Nilai

Dalam menyelenggarakan institusi pendidikan tinggi, FEB-UNHAS telah membangun Visi dan Misi yang berpedoman pada visi dan misi Unhas dan menjadi acuan utama dalam pengorganisasian dan manajemen institusi. Visi Unhas "Pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis benua maritim Indonesia. Atas dasar visi unhas tersebut, selanjutnya dirumuskan visi strategis Unhas yang dituangkan dalam renstra unhas yaitu "Menjadi Universitas Bereputasi Internasional Berbasis Benua Maritim Indonesia".

Visi FEB-UNHAS adalah sebagai berikut:

"Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang Bereputasi Internasional"

(10)

Visi tersebut memberi makna bahwa FEB-UNHAS akan menjadi sebuah pusat institusi unggulan pendidikan tinggi ekonomi dan bisnis yang memiliki bisnis utama (core business) sebagai penyelenggara pendidikan tinggi dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis yang meliputi ekonomi, manajemen dan akuntansi. Institusi tersebut tidak saja sekedar menyelenggarakan bisnis utamanya, namun mempertegas cita-cita untuk menyelenggarakan pendidikan ilmu ekonomi dan bisnis yang berstandar internasional, bahkan bereputasi internasional. Untuk mencapai standar internasional tersebut, FEB-UNHAS mentargetkan beberapa program studi dapat terakreditasi secara internasional pada tahun 2017. Program studi sarjana bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi dapat terakreditasi secara internasional pada tingkat ASEAN yaitu AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance) yang berkedudukan di Bangkok Thailand, sedangkan pada program studi magister dan doktor dapat diakreditasi secara internasional oleh badan akreditasi internasional ABEST-21 (The Alliance on Business Education and Shcolarship for Tomorrow 21st Century Organization) yang berkedudukan di Tokyo Jepang. Secara jangka panjang diharapkan FEB-UNHAS dapat terakreditasi secara internasional pada lembaga akreditasi terpandang lainnya yaitu AACSB (The Association to Advance Collegiate Schools of Business) yang berkedudukan di Amerika Serikat. Pada saat FEB-UNHAS mencapai akreditasi AACSB, FEB-UNHAS tidak hanya berstandar internasional melainkan bereputasi internasional sehingga menjadi rujukan internasional.

(11)

Misi

Misi FEB-UNHAS adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar yang inovatif dan proaktif;

2. Melestarikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi dan bisnis; dan

3. Menerapkan dan menyebarluaskan ilmu ekonomi dan bisnis bagi kemasalahatan benua maritim Indonesia.

Nilai-nilai (Values)

FEB-UNHAS memiliki nilai-nilai yang merupakan nilai-nilai (core values) Unhas yang telah dirumuskan dalam melaksanakan kegiatan tri dharma bagi seluruh sivitas akademika Unhas berdasarkan sistem tata nilai yang disepakati bersama yang merupakan pencerminan dari jatidiri Unhas.

Rumusan nilai-nilai Unhas mengacu kepada 2 (dua) tatanan nilai yaitu (1) nilai akademik yang merupakan sumber budaya akademik pada setiap perguruan tinggi pada umumnya, dan (2) tatanan nilai yang berkembang dalam wilayah benua maritim Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sulawesi Selatan pada khususnya sebagai pencerminan kearifan lokal.

Atas dasar kedua acuan tersebut, maka tatanan nilai Unhas dirumuskan sebagai berikut:

Integritas, yang mewakili sifat jujur, berani, bertanggung jawab, dan teguh dalam pendirian.

Inovatif, yang merupakan kombinasi dari kreatif orientasi mutu,

(12)

mandiri dan kepeloporan

Katalitik, yang mewakili sifat berani, keteguhan hati, dedikatif dan kompetitif; dan

Arif, yang mewakili kepatutan, adil dan beradab, holistik dan asimilatif.

2.3 Pengelolaan Fakultas, Program Studi, dan Tenaga Pendidik

FEB-UNHAS merupakan saiah satu fakultas dari 14 fakultas dan satu program pasacasarjana. FEB-UNHAS menyelenggarakan program pendidikan akademik dan profesi dengan status akreditasi pencapaian dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hingga saat ini adalah sebagai berikut:

1. Program sarjana llmu Ekonomi memperoleh akreditasi A;

2. Program sarjana llmu Manajemen memperoleh akreditasi A;

3. Progarm sarjana ilmu Akuntansi memperoleh akreditasi A;

4. Program Magister Manajemen memperoleh akreditasi A;

5. Program Magister Keuangan Daerah memperoleh akreditasi B;

6. Program Magister Akuntansi memperoleh akreditasi B;

7. Program Doktor llmu Ekonomi memperoleh akreditasi B;

8. Program Magister Manajemen dan Keuangan memperoleh akreditasi B; dan

9. Program Magister Ekonomi Sumber Daya memperoleh akreditasi B 10. Program Magister Ekonomi Perencanaan Pembangunan

memperoleh akreditasi B; dan

(13)

11. Pendidikan Profesi Akuntansi menunggu hasil akreditasi dari BAN-PT.

Selain dari pencapaian akreditasi nasional yang telah diperoleh sebagaimana dijelaskan di atas, FEB-UNHAS saat ini mempersiapkan akreditasi internasional. Saat ini dipersiapkan ketiga program studi tingkat sarjana (ekonomi, manajemen, dan akuntansi) memperoleh akreditasi internasional AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance), sedangkan pada tingkat magister khususnya magister manajemen dan magister akuntansi sedang berproses untuk mendapatkan akreditasi internasional dari ABEST-21 (The Alliance on Business Education and Sholarship for Tomorrow a 21-st Century Organization). Selain pencapaian akreditasi nasional yang telah dicapai dan persiapan proses mendapat akreditasi internasional, FEB-UNHAS telah memperoleh sertifikasi pengelolaan administrasi secara internasional yaitu telah memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008.

Kepemimpinan FEB-UNHAS saat ini merupakan kepemimpinan yang ke 19, dengan periode kepemimpinan 2014 hingga 2017. Struktur kepengurusan dekanat FEB-UNHAS untuk periode sekarang ini adalah sebagai berikut.

(14)

No. Uraian Nama

1 Dekan Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE., MS., Ak.

2 Wakil Dekan bidang akademik Prof. Dr. Sitti Haerani, SE., M.Si 3 Wakil Dekan bidang SDM&Keuangan Dr. Kartini, SE., M.Si., Ak. CA 4 Wakil Dekan bidang kemahasiswaan Prof. Rahmatia, SE., MA

Kepemimpinan FEB-UNHAS sejak lahir hingga sekarang sebagai berikut.

No. Nama Periode Ket.

1 Dr. I. A. Enthoren 1948-1953 FE

2 Prof. Dr. De Heer 1953-1955 FE

3 Prof. Drs. G. H. E. Rieker 1955-1956 FE

4 Prof. Drs. G. J. Wolhoff 1956-1958 FE

5 Drs. A. Hafid 1958-1961 FE

6 Drs. Miendrowo Prowidrodjoemeno 1961-1963 FE

7 Drs. Kandou 1963-1965 FE

8 Drs. Latanro 1965-1968 FE

9 Prof. Burhamzah 1968-1973 FE

10 Drs. Latanro 1973-1975 FIISBUD

Drs. Latanro 1975-1981 FE

11 Prof. Dr. Ny. Kustiah Kristanto 1981-1985 FIISBUD

12 Dr. Abd. Rahman Panetto, MA 1985-1988 FE

13 Prof. Dr. H. A. Karim Saieh 1990-1997 FE

14 Dr. Djabir Hamzah, MA 1997-2000 FE

15 Drs. Taslim Arifin, MA 2000 - 2005 FE

16 Dr. H. Fattah Kadir, SE., SU 2005 - 2007 FE

17 Prof. Dr. H. Muhammad Yunus Zain, SE., MA 2007 - 2009 FE 18 Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE., MS 2009-2013 FE 19 Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE., MS., Ak. CA 2013- FEB

Program Studi

FEB-UNHAS menyelenggarakan pendidikan ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi, mulai dari tingkat sarjana, profesi, magister hingga doktoral. Program Studi tingkat sarjana (S1) terdiri atas tiga program studi yaitu Program Studi llmu Ekonomi, llmu Manajemen dan Akuntansi.

(15)

Program Magister terdiri dari Program Studi Magister Ekonomi Sumberdaya, Magsiter Ekonomi Perencanaan Pembangunan, Magister Manajemen, Magister Manajemen&Keuangan, Magister Akuntansi, dan Magister Keuangan Daerah. Program studi pada tingkat doktoral adalah Program Studi Doktor Ekonomi dengan peminatan ekonomi, manajemen, dan akuntansi. Selain pendidikan akademik di atas, diselenggarakan pula pendidikan profesi, yaitu Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Pengelola program studi sebagaimana dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:

No. Uraian Nama

1 Ketua Jurusan Ekonomi Yusri Zamhuri, SE., MA, Ph.D 2 Sekretaris Jurusan Ekonomi Dr. Ir. Muh. JibrilTajibu, SE., M.Si 3 Ketua Jurusan Manajemen Dr. Nurdjanah Hamid, SE., M.Agr 4 Sekretaris Jurusan Manajemen Dr. Musran Munizu, SE., M.Si 5 Ketua Jurusan Akuntansi Dr. Mediaty, SE., M.Si., Ak. CA 6 Sekretaris Jurusan Akuntansi Dr. Yohanis Rura, SE., M.Si., Ak. CA 7 KPS Pendidikan Profesi Akuntansi Dr. Haliah, SE., M.Si., Ak. CA

8 KPS Magister Ekonomi Sumberdaya Dr. Sanusi Fattah, SE., MSi.

9 KPS Magister Ekonomi

Perencanaan dan Pembangunan

Dr. Sultan, SE., M.Si.

10 KPS Magister Manajemen Dr. Jusni, SE., M.Si 11 KPS Magister Manajemen Keuangan

Daerah

Dr. RA. Damayanti, SE., M.Soc. Sc. Ak.

CA

12 KPS Magister Manajemen dan Keuangan Prof.Dr. Hj. Siti Haerani, SE.,M.Si 13 KPS Magister Akuntansi Dr. Abd. Hamid Habbe, SE., M.Si 14 KPS Doktor Ekonomi Prof. Dr. Haris Maupa, SE., M.Si

Tenaga Pengajar

Tenaga pengajar yang dimiliki FEB-UNHAS sebanyak saat ini sebanyak 137 orang dengan kualifikasi Guru Besar sebanyak 18 orang.

(16)

Kualifikasi pendidikan tenaga pendidik FEB-UNHAS yang berpendidikan doktor sebanyak 71 orang, dan 61 orang yang berkualifikasi magister dan 27 Orang yang sedang menempuh program doktor dalam dan luar negeri.

(17)

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis lingkungan adalah proses untuk mengamati bagaimana proses belajar Mengajar yang telah dilaksanakan dan bagaimana menetapkan indikator untuk mengukur keberhasilan proses dan program yang telah diselenggarakan. Evaluasi diri ini dilakukan dengan melihat 3 topik besar yaitu:

A. Bidang Pendidikan dan Pengajaran B. Kelembagaan dan Mahasiswa C. Penunjang

A. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Bidang pendidikan dan pengajaran akan diamati tentang proses penyelenggaraan pendidikan tinggitersebut. Proses pengamatan adalah dimulai dengan sistem monitoring akademik dan penegakan mutu melalui unit kendali mutu, pelayanan dan penciptaan iklim akademik yang kondusif, transparansi dan kejelasan proses belajar mengajar, aturan dalam menegakkan disiplin akademik, kurikulum dan proses belajar mengajar.

1. Monitoring dan penjaminan mutu

Penyelenggaraan pendidikan berbasis Student Centered Learning adalah program yang dicanangkan oleh universitas secara menyeluruh melalui program pada tingkat mahasiswa baru yang disebut praprogram, dan juga pada tingkat fakultas yang meliputi mata kuliah sesuai kurikulum.

(18)

Program pengajaran pada tingkat fakultas yang menggaris bawahi mata kuliah sesuai dengan kurikulum, diawali dengan proses penetapan mata kuliah yang akan dipilih oleh mahasiswa yang akan dibimbing oleh penasihat akademik.

Penentuan mata kuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa akan mempertimbangkan kondisi mahasiswa baik prestasi akademik, dan hal lainnya termasuk hubungan sosial, kepribadian dan sikap mental mahasiswa. Hal tersebut diserahkan kepada jurusan dan dosen penasihat akademik. Setelah proses tersebut terlegitimasi secara administrasi, yaitu terdaftar dalam sistem informasi akademik, dan administrasi fakultas, makamahasiswa tersebut dapat mengikuti proses pembelajaran dalam kelas. Sasaran proses pembelajaran pada awalnya adalah terselenggaranya kelas sesuai dengan jadual dan wajib dipatuhi oleh baik mahasiswa maupun tenaga pengajar.

Sasaran selanjutnya adalah terpenuhinya sasaran belajar kelas yang telah ditetapkan dalam Garis-garis Besar Rencana Pengajaran (GBRP) dan pengukuran prestasi kerja mahasiswa pada akhir proses pembelajaran. Dinamika kelas dapat dilihat dari rnetode pengajaran yang dilaksanakan akan bervariasi sesuai dengan lingkungan kelas temnasuk mahasiswa dan dosen. Perangkat pendukung penyelenggaraan kelas adalah sarana dan prasarana kelas termasuk ketersediaan dan aksesibilitas dari teknologi informasi.

Pengayaan terhadap proses belajar mengajar ini banyak ditentukan

(19)

oleh penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen, karena hal tersebut memberi percepatan dan pengayaan kepada mahasiswa untuk meningkatkan daya observasinya melalui ketersediaan informasi.

Dalam proses pembelajaran monitoring dilakukan untuk mengawasi apakah komitmen untuk menyelenggarakan pembelajaran dalam kelas telah sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh fakultas. Monitoring dilakukan dengan mencatat dosen yang telah melaksanakan kelasnya masing-masing sesuai dengan jadual yang ditetapkan oleh fakultas.

Dengan demikian terdapat tiga indikator yang digunakan untuk mengamati keberhasilan program pembelajaran yaitu 1) ketersediaan pengendalian mutu, 2) ketersediaan teknologi informasi, dan 3) adanya monitoring.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Komitmen Peningkatan Peluang Penelitian Teknologi informasi penyelenggara, kompetensi Tenaga

pengajar,

dosen pada LPPM Unhas

belum handal.

Unit Pengendalian Monitoring masih Ketersediaan Tl dalam Masih ada ancaman internal berlandaskan pada bentuk SIM dan LMS drop out yang

kehadiran mengganggu proses

normal

2. Pelayanan dan Penciptaan Iklim Akademik

Usaha penciptaan iklim akademik baik di lingkungan fakultas maupun universitas adalah membentuk mindset keilmuan melalui pengembangan ilmu pengetahuan. Mengembangkan sumber-sumber

(20)

referensi yang berbasis jurnal ilmiah perlu semakin dikembangkan.

Lingkungan pengajaran muiai dari tingkat sarjana, magistersampai kepada tingkat doktoral masih menjadi pilihan rujukan beragam.

Keberagaman tersebut dapat mengantarkan arah penelitian menjadi tidak terfokus, sehingga dapat mengurangi daya berkembang pengajaran yang berkaitan dengan berbagai konsep yang dinamis saat ini. Demikian pula dengan penelitian, dengan beragam tanpa konsentrasi akan menyulitkan untuk membangun kerangka penelitian yang dapat membentuk pohon penelitian.

Iklim akademik diharapkan tidak hanya hadir dalam kelas atau dalam ujian formal semata-mata, tetapi dapat hadir dalam diskusi kecil oleh mahasiswa pada tingkat fakultas, sampai pada diskusi dalam konferensi nasional maupun internasional. Saat ini telah hadir konferensi dan perlombaan pada skala nasional, maka langkah selanjutnya adalah kehadiran Fakultas Ekonomi dalam kancah international competition.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Komitmen kompetensi

Tenaga

Adanya hibah Birokrasi pendanaan penyelenggara pengajar, penelitian penelitian pendidikan

Tersedianya Topik masih Metode penelitian

yang aksesibilitas menekankan pada Ketersediaan dan dinamis internasional fenomena lokal aksesibilitas Tl

Adanya proses Kapasitas bahasa penilaian penelitian

(21)

3. Transparansi Proses Belajar Mengajar

Transparansi yang telah dilakukan fakultas selama ini adalah tersusunnya Garis-garisbesar program pembelajaran yang kemudian didistribusikan kepada tenaga pengajar,namun demikian pengorganisasian mata kuliah baik yang secara paralel dilaksanakandalam pengertian dalam satu semester ada sejumlah dosen yang mengajar mata kuliahtertentu, atau kelas yang diselenggarakan oleh lebih dari satu dosen. Baik dalam kelasparalel, maupun dalam kelas bersama, perlu dibentuk adanya koordinator mata kuliahjika kelas tersebut adalah kelas paralel. Sementara untuk kelas bersama, satu kelasdiselenggarakan oleh dua atau lebih tenaga pengajar, ini pun seyogyanya memilikikoordinator kelas.

Adanya konsep koordinator tersebut maka dapat dilakukan koordinasi berkairan denganpenggunaan metode pengajaran, materi pengajaran, komunikasi, rujukan, dan penilaianserta evaluasi.

Berdasarkan evaluasi ini maka dapat ditetapkan indikator yang digunakan untuk menilai transparansi pengajaran berupa:

1. Adanya koordinator matakuliah dan kelas 2. Pembahasan mengenai GBRP pra kelas 3. Monitoring penyelenggaraan kelas

4. Pembahasan mengenai evaluasi penyelenggaraan kelas

(22)

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Ketersediaan

GBRP

Tidak ada koordinator Ketersediaan dan Penyelenggaraan kelas

Mata kuliah dan atau aksesibilitas teknologi tidak standar

kelas. informasi

Penetapan jadual yang efektif

Tidak ada pembahasan Adanya kelembagaan Kemungkinan capaian pra penyelenggaraan

kelas

penyusunan kurikulum setiap tahun

kinerja mata kuliah dan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) tidak terwujud

4. Menegakkan Disiplin Akademik

Disiplin akademik ditegakkan berdasarkan peraturan akademik.

Peraturan akademik secara umum ditetapkan oleh universitas, secara spesifik ditetapkan oleh fakultas. Periode akademik 2015 ini terdapat perubahan yang signifikan pada Universitas Hasanuddin dengan berlakunya PP No. 82 tahun 2014 tentang penetapan Universitas Hasanuddin sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Perubahan status Universitas Hasanuddin tentunya membawa dampak terhadap disiplin akademik fakultas ekonomi. Perubahan pertama yang hams diantisipasi adalah terbitnya statuta universitas yang baru.

Statuta yang baru tersebut mendorong fakultas untuk menurunkannya ke dalam peraturan atau standar prosedur opersional fakultas. Seperti mengatur penyelenggaraan akademik, administrasi, dan kemahasiswaan.

Karena peraturan perundangan-undangan dalam bentuk peraturan

(23)

pemerintah yang dipertimbangkan sebagai pokok perubahannya maka paling tidak dalam waktu 2 tahun sejak peraturan tersebut ditetapkan maka perangkat peraturan yang lebih rendah hams telah mapan untuk diterapkan. Berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang baru, penerapan disiplin akademik berkatian dengan penyelenggaraan kelas, pembimbingan akademik dan penyelenggaraan tugas akhir seperti KKN dan ujian skripsi telah melembaga sehingga tidak banyak peraturan yang dinamis dalam hal tersebut.

Penyelenggaraan kelas nampaknya sedikit lebih dinamis ketika ada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) berdasarkan Kepmendiknas No.

049/U/2002 dan memjuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Perpres No.8 tahun 2012, hal ini tentunya akan mengakibatkan perubahan pada kurikulum FEB-UNHAS.

Mendukung terciptanya lingkungan akademik yang disiplin, sementara ini media rapat dosen, rapat senat, dan rapat jurusan adalah wahana tempat keputusan penegakan disiplin akademik diselenggarakan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dapat ditetapkan indikator kinerja penegakan disiplin akademik adalah:

1. Adanya standar prosedur operasional yang merujuk pada statuta Unhas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang baru.

2. Adanya intensifikasi rapat senat, rapat dosen, dan rapat jurusan berkaitan dengan penegakan disiplin akademik.

(24)

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Kelembagaan Koordinasi berbagai Adanya perubahan Kapasitas yang dinamis universitas dan fakultas satuan kerja tidak peraturan perundang- mengikuti perubahan

telah mapan koheren undangan. lingkungan yang

diakibatkan oleh Kelengkapan lembaga Unit penyelenggara Sarana dan peraturan perundang- dengan kehadiran tapat jaminan mutu belum infrastruktur telah undangan yang senat, dosen, dan berfungsi secara efektif, tersedia dinamis.

jurusan.

Sosialisasi belum luas Budaya "ewuh-

dan merata pakewuh" dapat

menghambat Komisi disiplin belum

bekerja yang bersifat pencegahan

5. Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar

Kurikulum yang digunakan oleh FEB-UNHAS didisain untuk menyesuaikan dengan visi dan misi. Telah ditegaskan dalam visi dan misi yang memberi penjelasan makna dari beberapa pengertian dalam visi fakultas. Khususnya kata intemasional memberi makna bahwa kurikulum dirancang untuk menyesuaikan dengan cita-cita fakultas untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan institusi intemasional. Oleh karenanya dalam membangun kurikulum, selain dari peraturan perundang-undanganyang menuntut adanya pertimbangan kompetensi praktis pada lulusan fakultas, juga ada tuntutan bahwa lulusan tidak hanya berkiprah pada pasar nasional, tetapi juga mampu hadir dalam kompetisi internasional.

(25)

Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, maka kaitannya dengan tingkat keahlian dan keilmuan yang dapat dicapai adalah level 6 sampai dengan level 9. Pada level 6 adalah pendidikan yang dihasilkan setara dengan S1 yang didefinisikan sebagai 4 kemungkinan capaian, yakni:

1. Mampu mengaplikasikan bidang keilmuan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

2. Menguasai konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoretis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggun jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

Level 7 yang setara dengan di atas program akademik S1, namun dibawah program akademik S2. Level ini dapat dikatakan level profesional.

Namun karena level program profesi dapat dikategorikan 2 level berdasarkan capaian program masing-masing.

1. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan

(26)

memanfaatkan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan, mono disipliner.

3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada dibawah tanggung jawab bidang keahliannya.

Level 8 keluaran perguruan tinggi pada program akademik adalah S2. Adapun deskripsi tingkat 8 ini adalah merujuk pada dua kemungkinan tingkat capaian yaitu:

1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi dan /atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset, sehingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan , teknologi, dan /atau seni didalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.

Level 9: pada level 9 program akademik yang dihasilkan adalah tingkat doktoral. Adapun kemungkinan capaian dari lulusan diharapkan berada pada tiga kemungkinan, yaitu:

1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original dan teruji.

(27)

2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.

3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi kemasalahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan intemasional.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Kelembagaan

penyusunan kurikulum telah terbentuk

Setiap akhir tahun telah dilakukan evafuasi kurikulum

Adanya akses

internasional terhadap perkembangan

kurikulum internasional

Belum dilakukan pemetaan keahlian secara efektif.

Pengembangan

kurikulum merujuk tidak saja capaian tingkat nasional tetapi juga internasional.

Kurangnya

berlangganan rujukan internasional.

Pengelolaan jurnal tidak difasilitasi dalam struktur formal.

Adanya aksesibilitas untuk intemasional jurnal.

Review artikel pada jumat intemasional yang diformalisasi dan dipublikasi secara luas dapat menjadi simbol kemajuan program studi.

Kurangnya aksisibilitas terhadap artikel pada jumal yang bereputasi.

Lemahnya kapasitas

individu baik

mahasiswa maupun

dosen dalam

menginterpretasi artikel asing.

B. KELEMBAGAAN

Sejalan dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012 tentang perubahan status Universitas Hasanuddin dari Badan Layanan Umum menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH), telah menciptakan lingkungan organisasi yang berbeda dari sebelumnya. PTN BH memberi ruang yang lebih luas kepada lembaga yang ada di dalam universitas menjadi lebih otonom. Otonomi tidak saja dalam pengertian pengelolaan administrasi akademik, tetapi juga kepada lebih banyak fungsi

(28)

organisasi termasuk keuangan.

Adanya ruang yang lebih luas untuk menentukan manajemen organisasi FEB-UNHAS telah membangun program-program akreditasi internasional yang diharapkan menjadi dasar dalam membangun kerjasama internasional di waktu mendatang. Proposal akreditasi yang telah dilakukan adalah akreditasi secara nasional pada Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan menjadi anggota dari of AACSB (The Association to Advance Collegiate Schools of Business) dan atau ABEST21 (The Alliance on Business Education and Sholarship for Tomorrow a 21st Century Organization); AUH-QA (Asean University Network - Quality Assurance) yaitu badan akreditasi internasional. Diharapkan bahwa dengan adanya akreditasi internasional maka kemungkinan kerjasama dengan universitas dari universitas luar negeri dapat dilakukan, namun demikian tidak saja adanya sertifikasi nasional dan internasional yang diperlukan, namun demikian kelembagaan juga perlu mendukung adanya kerjasama tersebut.

Ada 2 sumberdaya yang diperlukan yaitu sumberdaya manusia dan unit organisasi ;pengelola. Peningkatan kapasitas SDM mutlak dilakukan tidak saja dalam hal pengembangan SDM tenaga pengajar, tetapi juga SDM administrasi. Saat ini teteh dilakukan beberapa kerjasama dalam negeri, seperti menerapkan extena/exam/neryang dalam hal ini kerjasama dengan Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan beberapa universitas di Makassar.

Namun sejauh ini kerjasama tidak hanya sebatas diterapkannya

(29)

extena/ examiner untuk pengujian program S3.

Kerjasama penyelenggaraan program pendidikan juga telah dilakukan, seperti kerjasama dengan kantor kementrian keuangan, kerjasama dengan pemerintah daerah, kerjasama dengan instansi pemerintah seperti, BPKP, World Bank , ADB, dan lainnya. Namun yang belum dilakukan adalah kerjasama penelitian dan kerjasama pengabdian kepada masyarakat.

Mengenai kerjasama dengan lembaga lainnya belum terorganisasi secara konsisten. Kerjasama dengan Kantor Kementrian Keuangan telah dilakukan melalui suatu unit organisasi, demikian pula penyelenggaraan pendidikan seperti pelatihan perpajakan dan pelatihan akuntansi lainnya, namun karena tidak terselenggara secara terstruktur maka tidak terkelola secara optimal.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Kelembagaan

penyusunan kurikulum telah terbentuk

Setiap akhir tahun telah dilakukan evaluasi kurikulum

Belum dilakukan pemetaan keahlian secara efektif Pengembangan kurikulum merujuk tidak saja capaian tingkat nasional tetapi juga internasional

Adanya

aksesibilitas untuk intemasional jurnal.

Review artikel pada jumal intemasional yang diformalisasi dan dipublikasi secara luas

Kurangnya aksisibilitas terhadap artikel pada jumal intemasional yang bereputasi.

Lemahnya kapasitas individu baik

mahasiswa maupun dosen dalam publikasi ilmiah.

C. PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Penelitian dan pengabdian pada masyarakatdi FEB-UNHAS UNHAS dilakukan oleh dosen secara kelompok maupun perseorangan. Penelitian dan pengabdian pada masyarakatjuga secara khusus di laksanakan oleh LPPM dalam rangka membangun kerja sama dengan mitra dan mencari

(30)

sumber dana pendamping bagi fakultas. Untuk mengatur pelaksanaan kegiatan tersebut, FEB-UNHAS mengacu pada pedoman penelitian UNHAS dalam bentuk Peraturan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Penerbitan jurnal ilmiah pada tingkat fakultas untuk mendukung publikasi hasil penelitian yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh dosen-dosen. Selama periode 2005-2009 telah diterbitkan jurnal ilmiah di Pasca Sarjana, namun menggunakan sumberdaya fakultas. Di Fakultas sendiri telah ditetapkan, jurnal ilmiah berdasarkan masing-masIng jurusan yaitu Ekonomika untuk jurusan ilmu ekonomi, Jurnal Bisnis dan Manajemen dan informatika untuk jurusan manajemen dan Jurnal Akrual untuk jurusan akuntansi.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Motivasi melakukan penelitian oleh dosen dan mahasiswa.

Adanya jurnal ilmiah untuk sarana publikasi

Melalui LPPM Birokrasi proses pengusulan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyakat.

Jurnal ilmiah belum terakreditasi Pengelola jurnal tidak mendapat alokasi anggaran

Adanya hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara terorganisir oleh LPPM.

Terbentuknya unit organisasi yang profesional mengelola jurnal ilmiah.

Minat penelitian dan pengabdian yang tinggi

Komunikasi tentang adanya program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurunnya minat para dosen dan mahasiswa untuk memuat artikel-artikel mereka pada jurnal fakultas.

Publikasi dosen dan mahasiswa dilakukan diluar FEB-UNHAS

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah dosen pada saat ini sebanyak 137 orang dengan kualifikasi doktor sebanyak 60 orang dan Guru Besar 18 orang. Jumlah total tenaga kependidikan di lingkungan FEB-UNHAS adalah 52 orang. Rekrutmen dan

(31)

pengembangan SDM sangat bergantung kepada program yang ditetapkan oleh tingkat rektorat, baik itu dosen atau tenaga pengajar, apalagi staf administrasi. Mekanisme tersebut hakikatnya melemahkan fakuitas karena tidak cukup kekuatan untuk membangun kompetensi sesuai harapan.

Peta tentang keberadaan sumberdaya fakultas seyogyanya dalam lingkup perencanaan fakultas. Keberadaan SDM fakuitas telah terpetakan, demikian pula SDM administrasi, namun demikian pengembangan yang dilakukan kantor pusat tidak mendukung program yang ada pada tingkat fakuitas. Namun adanya status organisasi yang baru yaitu PTN-BH tercipta peluang untuk membarui mekanisma rekrutmen, pengembangan dan penempatan SDM fakuitas.

Indikator yang dapat ditetapkan untuk menilai keberhasilan pada manajemen SDM fakuitas, yaitu

1) Sistem rekrutmen yang desentralistik

2) Pengembangan yang sesuai dengan peta SDM fakuitas

3) Penempatan sesuai dengan rencana jangka pendek dan menengah fakultas.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

SDM yang telah memperoleh kualifikasi pendidikan yang handal sebagai tenaga

pengajar dan staf administrasi.

Pengembangan SDM baik tenaga pengajar maupun staf

administrasi tidak sesuai kebutuhan.

pengembangan fakultas Kompetensi dosen yang tidak merata pada seluruh konsentrasi yang ada.

Adanya status baru universitas dengan terbentuknya PTN-BH yang lebih otonomi.

Mempertahankan sistem yang sentralistik tidak menunjang pembentukan organisasi yang lebih mandiri.

Ada konsentrasi tertentu yang SDMnya belum memadai.

(32)

E. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana belajar mengajar FEB-UNHAS merupakan bagian dari aset universitas. Sarana yang dapat diterjemahkan sebagai gedung-gedung untuk dilaksanakannya proses belajar mengajar, ujian, didukung dengan keberadaan tempat seminar, ruangan dosen, ruang diskusi sampai kepada fasilitas perpustakaan, laboratorium komputer dan lainnya. Pada hakitnya sebagai universitas negeri, maka sarana dan prasarana telah memenuhi standar minimal, namun untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dengan tuntutan dinamika proses pembelajaran saat ini dapat dikatakan umumnya sarana dan prasarana PTN adalah berada pada taraf standard minimal. Hal tergambar dari usulan program pengembangan sarana dan prasarana belum lagi selesai. Apalagi dengan konsep barang negara, maka pengusulan sarana dan prasarana fakultas hams melalui jalan panjang yang dapat saja menjadi tersesat dalam arti sudah setiap tahun diusulkan namun belum dapat terealisasi.

Kelas yang dilengkapi dengan Air Condition (AC), papan tulis white board, alat displai komuter dengan layarnya, dengan sistem penerangan yang memadai merupakan gambaran klasik sarana kelas di universitas negeri Indonesia. Semua fasilitas atau sarana tersebut lebih dilihatdari keberadaannya dibandingkan fungsinya. Misalnya dapat saja tersedia AC, namun tidak berfungsi untuk mendinginkan ruangan, tetapi hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya ada.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat indikator sarana dan

(33)

prasarana proses pembelajaran di fakultas adalah:

1. Kelengkapan sarana dan prasarana termasuk kelas, perpustakaan, internet, perpustakaan, ruangan diskusi, ruangan ujian serta ruangan untuk dosen

2. Berfungsinya setiap sarana dan prasarana fakultas secara normal Selain itu mengamati faktor lingkungan eksternal dan internal sarana dan prasarana fakultas dapat dilihat pada tabel berikut.

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Kelengkapan sarana prasarana proses pembelajaran

Pemeiiharaan rutin yang kontinyu belum merupakan bagian dari anggaran fakultas Tidak tersedia internet di kampus kandea Internet di Tamalanrea masih terbatas

Terbentuknya sistem penganggaran yang relatif mandiri memungkinkan perencanaan dan penganggaran pada tingkat fakultas

Beralihnya perlakuan ten tang barang milik negara dengan barang milik badan hukum.

Kampus kurang hidup, karena hanya tempat pertemuan dosen dan mahasiswa

F. KEMAHASISWAAN

Mahasiswa Universitas Hasanuddin pada tahun 2015 sekitar 30.000an orang untuk 14 fakultas dengan demikian rata-rata jumlah mahasiswa per fakultas adalah 2.143 orang, sementara Fakultas Ekonomi pada tahun tersebut telah memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 3.000 orang sehingga dapat dikatakan bahwa fakultas ekonomi memiliki jumlah mahasiswa yang relatif besar dibandingkan dengan fakultas lainnya.

Jumlah mahasiswa yang cukup besar tersebut tentunya membutuhkan manajemen mahasiswa yang efektif dan handal. Efektif artinya program yang ditetapkan dapat terlaksana dan mencapai hasilnya,

(34)

sedangkan handal bahwa sistem yang digunakan dalam mengelola mahasiswa. Tentunya mahasiswa tidak dapat dianggap sebagai input yang sama dengan komoditas pada perusahaan. Mereka harus diperlakukan secara khusus sebagai manusia dan sebagai SDM penerus keberlanjutan bangsa.

Pengelolaan universitas yang melihat mahasiswa hanya sebagai input semata, harus ditinggalkan dan pendekatannya adalah apa yang terjadi ketika kita mengolah input tersebut. Apa yang terjadi ketika apa yang kita ajarkan atau apa yang tidak kita ajarkan kemudian diterapkan dalam dunia nyata oleh mereka yang telah selesai menjalani pendidikan di lembaga ini.

Secara umum pendekatan proses adalah input proses dan output, dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, maka mekanisme rekrutmen mempunyai posisi yang cukup penting. Karena ketika mereka diterima di perguruan tinggi, sebelumnya mereka telah mengenyam atau telah dibentuk oleh suatu sistem yang terpisah dari perguruan tinggi. Oleh karenanya proses yang dilakukan dalam menyeJenggarakan pendidikan tinggi tidak bisa secara utuh menghapus pendidikan yang telah diperoleh sebelumnya, tetapi dengan memberi arah sebagaimana yang diperlukan untuk menghadirkan mereka di masa datang sesuai dengan dinamika dan tuntutan jaman.

Selain itu pertimbangan adanya keberadaan mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi sangat beragam dilihatdari latar belakang

(35)

kemampuan ekonomi dari keluarganya. Proses seleksi yang begitu ketat namun dapat dilaluinya maka dapat dikatakan bahwa mereka yang telah lulus dalam proses rekrutmen adalah suatu mekanisme seleksi pula agar perlu mempertimbangan keselurhuhan aspek dari mahasiswa.

Proses rekrutmen juga dilakukan dengan berbagai cara yaitu a) melalui jalur prestasi, untuk memilih siswa yang memiliki kemampuan secara akademik namun kurang mampu secara ekonomis. b) Melalui Jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK), c) Ujian Seleksi Masuk berupa Ujian Masuk Bersama (UMB) dan SNM PTN, d) Ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PENMABA) FEB-UNHAS.

Mahasiswa FEB-UNHAS berasal dari berbagai penjuru tanah air meskipun masih terkonsentrasi dari Makassar, tetapi ada beberapa yang berasal dari luar Makassar seperti dari Kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, juga ada yang berasal dari luar Sulawesi Selatan. Sistem rekrutmen saat ini menggunakan jaringan internet yang diharapkan mampu mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan α (menolak yang diharapkan) atau kesalahan beta (menerima yang tidak diharapkan)

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Sistem rekrutmen yang terseleksi baik

Berbagai jalur penerimaan masuk Permintaan semakin meningkat dan dari beragam lokasi di Indonesia

Pendaftaran

menggunakan jaringan internet

Penyebarluasan informasi tidak efektif ketika hanya berharap dari pelamar yang aktrf.

Tidak adanya tracer study yang kontinyu Penyebaran informasi pengguna keluaran tidak efektif

Dinamika kebutuhan keluaran perguruan tinggi masih terus berkembang.

Ruang gerak keluaran tidak saja terbatas pada pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri

Persaingan tenaga kerja yang semakin tajam.

Dinamika permintaan tenaga kerja yang semakin berkembang

(36)

G. SISTEM INFORMASI

Sistem informasi yang diterapkan FEB-UNHAS adalah suatu sistem yang dikembangkan oleh universitas. Sistem tersebut berkaitan dengan sistem informasi akademik, sistem informasi universitas, dan sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System). Aksesibilitas sistem dapat melalui jaringan universitas, maupun jaringan langsung pada fakultas, dan dapat pula terkait dengan sistem lainnya yang ada dalam lingkungan fakultas, universitas, maupun terkait dengan jaringan pada kantorkementrian. Alamat web site universitas adalah sebagai berikut:

www.unhas.ac.id;

www.unhas.ac.id/fekon/;

www.portal-kademik.unhas.ac.id/;

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Sarana internet untuk mengakses informasi telah tersedia

Antusias mahasiswa sebagai pengguna sangat besar

Kapasitas pemanfaatan teknologi informasi yang telah dibangun dibatasi anggaran Tidak menggunakan analisis kebutuhan

Ketersediaan teknologi pengolahan informasi semakin berkembang

Antisipasi kapasitas staf pengelola sistem Fasilitas yang disiapkan hanya sekedar pajangan (minimalis)

(37)

BAB IV

ISU-ISU STRATEGIS DAN PROGRAM INDIKATIF 2015 – 2020

4.1. Isu-lsu Strategis

Perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis yang banyak didorong oleh tuntutan kualitas keluaran yang mampu beradaptasi dengan tuntutan pasar yang semakin kompleks agar perguruan tinggi tidak saja hadir untuk melayani dirinya sendiri dalam memaknai gejolak dunia praktis, namun benar-benar aktif berpartisipasi menilai, mengukur dan menyediakan lulusan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Paling tidak ada tiga issue strategi yang dapat dikemukakan pada rencana strategis untuk tahun 2015-2020 yaitu:

1. Pengembangan Akademik dan Kurikulum

Pengembangan akademik dan kurikulum merupakan pengembangan utama dalam mewujudkan proses pembelajaran pada setiap perguruan tinggi. Pada proses ini ada kegiatan yang telah beriangsung secara terus menerus sehingga telah menjadi operasional yang mekanistik dan selebihnya adalah mekanisme yang elastis terhadap dinamika lingkungan yang merupakan bagian dari perencanaan strategis.

Pembelajaran dengan menerapkan basicstudyski/ldan studentcentered learning merupakan program yang telah terlaksana pada periode sebelumnya, sehingga program kerja ini tetap dilanjutkan. Student center learning telah dilaksanakan secara menyeluruh dan merupakan program

(38)

operasional, kualitas penyelenggaraannya masih perlu mendapat perhatian dan senantiasa ditingkatkan. Oleh karenanya proses pembelajaran ini masih memerlukan wadah dalam perencanaan strategis untuk periode 2015-2020.

2. Pengembangan Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan manajemen perguruan tinggi merupakan lingkungan organisasi yang dinamis. Walaupun nampaknya seperti mesin yang mekanistik menerima mahasiswa baru, melaksanakan pendidikan dan menghasilkan keluaran. Namun pada hakikatnya input yang diperoleh adalah sangat beragam dan setiap tahunnya meningkatbaik dalam kuantitas maupun dalam kualitas. Demikian pula tuntutan pasar yang akan menyerap hasil keluaran menciptakan tuntutan kualitas yang senantiasa meningkat.

Sebagai suatu institusi pendidikan pemerintah, maka kegiatan organisasi maupun manajemen tunduk pada peraturan perundang-undangan, sedangkan untuk mengadopsi dinamika lingkungan baik lingkungan input maupun output, perguruan tinggi memerlukan seperangkat diskresi yang lebih fleksibel dan elastis terhadap tuntutan lingkungan. Bentuk organisasi yang diterapkan yang diharapkan mampu memecahkan konstrain organisasi.

Saat ini Unhas mengalami masa transisi pengelolaan perguruan tinggi dari PK-BLU menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Pada tahun 2014 Universitas Hasanuddin telah ditetapkan menjadi

(39)

PTN BH melalui berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor82 Tahun 2014 tentang Unhas sebagai PTN-BH. Penetapan Unhas sebagai PTN BH yaitu pendidikan tinggi negeri yang lebih otonom, khususnya dalam menyelenggarakan Organisasi Manajemen dan Keuangan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ada 2 keunggulan dengan adanya PTN-BH yaitu tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi dan kemampuan perguruan tinggi lebih otonom menerapkan kebijakan akademik dan nonakademiknya.

Pendekatan otonomi dalam pendanaan perguruan tinggi ditekankan kepada perhitungan berbasis keluaran (output) dan bukan berbasis masukan (input). Untuk ini perlu pendefinisian keluaran secara cermat dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengukur keluaran yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dalam bentuk jumlah lulusan, mutu lulusan dan relevansinya dengan kebutuhan nasional. Hal ini untuk menunjukkan akuntabilitas publik terhadap dana yang digunakan oleh perguruan tinggi.

Berbagai perubahan yang hams terjadi secara komprehensif untuk keberhasilan pelaksanaan otonomi diantaranya:

a. perubahan kebijakan pemerintah terhadap pendidikan tinggi;

b. kerangka legislatif dan pengaturan tentang hakekat otonomi;

c. kebutuhan akan akuntabilitas;

d. mekanisme pendanaan; dan

e. kesiapan perguruan tinggi untuk mengemban otonomi.

3. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Kerjasama

(40)

Kapasitas kelembagaan bergantung pada komponen dasar seperti staf administrasi yang handal, tenaga pengajaryang memiliki kualitas dan sarana penunjang seperti laboratorium dan internet adalah komponen yang tidak statik dan mekanistik semata, melainkan harus direkayasa agar mampu mendukung proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Oleh karenanya kapasitas kelembagaan tersebut masih merupakan issu strategis pada periode perencanaan mendatang. Kerjasama membangun jaringan adalah upaya yang harus dikembangkan setiap tahunnya.

Kerjasama antar instansi pemerintah merupakan program-program yang secara rutin terus dikembangkan baik untuk menyelenggarakan program studi yang formal maupun program yang non formal seperti pdatihan dan kursus.

Penelitian dan pengabdian masyarakata dalah merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi perguruan tinggi yang tentunya mendapatkan tempat yang khas dalam perencanaan setiap tahunnya dan telah menjadi program rutin. Namun demikian karena kelembagaan dan organisasinya menjadikan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum menjadi unggulan yang ada dalam FEB-UNHAS. Oleh karenanya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah merupakan issu strategis.

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat perlu lebih ditingkatkan adalah kerjasama antar lembaga seperti antar universitas baik dalam maupun luar negeri, pengabdian masyarakat yang bekerjasama dengan instansi lain baik pemerintah maupun swasta yang dapat mengangkat

(41)

penelitian dan pengabdian pada masyarakat FEB Unhas baik dari sisi kuantitas, maupun kualitas.

4.2. Program Indikatif 2015-2020

1. Program Indikatif Bidang Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum

No Program Kerja Periode Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2020 1 Pengembangan dan memperbarui kurikulum masing-masing

program studi (S1, S2, S3) yang sesuai dengan spirit zaman

     

2 Perencanaan dan pembentukan program Doktor dan Magister (S3 IM, S3 IA, S2 Microfinance, S2 MSM, dan S2 M. Logistik)

     

3 Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Penelitian & Abdimas) melalui roadmap prodi

     

4 Pengembangan Student Centered Learning(SCL)  

5 Sistem pembelajaran e-learning  

6 Pembentukan kelas berbahasa Inggris  

7 Pelaksanaan student exchange

8 Persiapan Program Dual Degree 

9 Pelaksanaan Program    

10 Penyediaan pedoman akademik  

11 Perumusan kebijakan mutu  

12 Perumusan prosedur mutu akademik  

13 Pengembangan dokumen pendukung pembelajaran  

14 Pembuatan jadwal kuliah menggunakan MIMOSA  

15 Pembuatan software sistem informasi pelayanan akademik dosen dan mahasiswa

 

16 Pembutan sistem informasi penulisan karya ilmiah mahasiswa pada masing-masing program studi

 

17 Sosialisasi tentang program studi (S1, S2, S3)  

18 Re-desain kurikulum berdasarkan hasil tracer studypada masing-masing program studi

 

19 Pengembangan road map penetiWan program studi  

20 Pengembangan road map peneWWan lintas program studi baik secara vertikal maupun horisontal (S1, S2, S3)

 

21 Pemetaan kompetensi dan minat dosen dalam penelitian  

22 Peningkatan kapasitas meneliti dosen dan mahasiswa  

23 Pengembangan sistem dokumentasi kinerja Tridarma perguruan tinggi

 

24 Peningkatan jumlah publikasi ilmiah dan popular bagi dosen dan mahasiswa

     

25 Pengembangan fasilitas dan reward bagi publikasi ilmiah      

26 Menyelenggarakan seminar internasional (ICAME) secara reguler

     

(42)

27 Peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah baik nasional maupun internasional

28 Peningkatan akses dosen terhadap hibah penelitian kompetitif

29 Perluaasan substansi pengabdian kepada masyarakat 30 Perluasan mitra dalam kegiatan pengabdian kepada

masyarakat

31 Peningkatan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat

32 Melaksanakan joint research

33 Menyiapkan dan mendirikan e-library

34 Peiatihan penulisan jurnal internasional

35 Persiapan dan akreditasi internasional ABEST21 (Prodi S2 MM, S2 Maksi, dan S1 Ilmu Ekonomi)

36 Persiapan dan akreditasi internasional AUN-QA (Prodi S1 Manajemen)

II. Program Indikatif Bidang Pengembangan Organisasi& Manajemen

No Program Kerja Periode Tahun

2015 2016 2017 2018 20 19 2020

1 Penyesuaian renstra FEB-UNHAS 2015-2019

2 Penyempurnaan dan pengembangan struktur organisasi dan tata kelola FE-UH

3 Penyusunan Pedoman Rencana Bisnis dan Anggaran FE-UH

4 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran FE-UH

5 Penyusunan sistem informasi FE-UH

6 Pemeliharaan dan pengembangan fasilitas FE-UH

7 Pengembangan SDM tenaga pengajar FE-UH

8 Pengembangan SDM staf administrasi FE-UH

9 Peningkatan sistem pelaporan FE-UH

10 Pengembangan budaya dan atmosfer akademik

11 Pembangunan Gedung Serba Guna

12 Pengembangan gedung sarana dan prasarana

Referensi

Dokumen terkait

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

Yang dimaksud menghisab saat terbanam matahari ialah saat terbenam matahari pada tanggal terjadinya ijtimā’ tersebut. Penentuan saat terbenam matahari ini diperlukan

a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi. b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik nol. c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit

Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut

Mengukur derajat polifarmasi Ambil sampel 100 resep secara acak Hitung jumlah peresepan generik, jumlah obat tiap lembar resep Resep mengandung AB, injeksi, vitamin dan

Gambar 6 di atas dapat juga menunjukkan bahwa kondisi terbaik dihasilkan pada perbandingan mol pereaksi gliserol terhadap asam asetat 1:7 temperatur 120 oC 50 menit, yakni dengan

Meningkatkan Kualitas dan Fungsi Lingkungan melalui pengendalian sumber-sumber pencemar serta Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan Meningkatnya Partisipasi dan

Keberhasilan dalam aspek significance diukur melalui kemampuan mahasiswi yang menggunakan make up jurusan public relations di Universitas ‘X’ Jakarta untuk merasa